PROSES MANUFAKTUR
KELAS P-PRAKTIKUM
“PEMBUATAN RAK SEPATU”
Dosen Pembimbing:
Hery Murnawan, ST., MT
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES MANUFAKTUR
KELAS P-PRAKTIKUM
“PEMBUATAN RAK SEPATU”
Surabaya,…………………………...2023
i
NPP. 20410.94.0378
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-NYA, sehingga kami dapat meyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul “Praktikum Proses Manufaktur ”.
Penyelesaian laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, dengan rasa kerendahan hati, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Zainal Arief, MT, sebagai Dosen dalam mata kuliah Proses
Manufaktur yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat sehingga
dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
2. Bapak Hery Murnawan, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing dalam mata
kuliah “Praktikum Proses Manufaktur” yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan sebaik mungkin
kepada kami.
3. Kakak Asisten laboratorium sebagai asisten laboratorium yang telah
memberikan bimbingan terhadap penelitian yang berjudul “Praktikum
Proses Manufaktur”
4. Teman-teman seangkatan yang telah membantu dan memberikan masukan
dalam pembuatan laporan akhir ini.
Semoga laporan praktikum yang berjudul “Praktikum Proses Manufaktur”
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Masih
banyak kekurangan yang ada pada laporan ini, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk penyempurnaan dan perbaikan laporan selanjutnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.................................................Error: Reference source not found
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................Error: Reference source not found
1.1 Latar Belakang.............................................................Error: Reference source not found
1.2 Tujuan Praktikum Proses Manufaktur.........................Error: Reference source not found
1.3 Hasil yang Diharapkan................................................Error: Reference source not found
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................
2.1 Pengertian Mesin..............................................................................................................
1.1.1 Mesin Bor Miling (Milling Drill Machine)............................................................
1.1.2 Stang Penekuk Plat.................................................................................................
1.1.3 Gergaji Besi............................................................................................................
1.1.4 Mesin Las Listrik....................................................................................................
1.1.5 Mesin Bubut............................................................................................................
2.2 Pengeoperasian Mesin......................................................................................................
2.1.1 Proses Pembuatan Cover Rak Sepatu.....................................................................
2.1.2 Proses Pembuatan kerangka Rak Sepatu..............................................................
2.1.3 Proses Pembuatan Alas Rak Sepatu...................Error: Reference source not found
BAB III ANALISA PRAKTIKUM....................................Error: Reference source not found
3.1 OPC Rak Sepatu.............................................................................................................
3.2 AutoCad/Inventor Rak Sepatu........................................................................................
3.3 Pembahasan atas hasil produk.....................................Error: Reference source not found
BAB IV PENUTUP................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
LEMBAR ASLI ASISTENSI.................................................................................................
LEMBAR ASLI PENGAMATAN.........................................................................................
LEMBAR ASLI PENILAIAN...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1 Mesin Bor Milling.....................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu aspek penting dalam praktikum ini adalah pemahaman prinsip
gambar kerja. Mahasiswa akan mempelajari simbol-simbol dan notasi yang
digunakan dalam gambar kerja, termasuk simbol dimensi, toleransi, dan
bagan simbol-simbol yang sering digunakan dalam industri manufaktur.
Pemahaman ini akan memungkinkan mahasiswa untuk menginterpretasikan
gambar kerja dan memahami langkah-langkah yang diperlukan dalam
pembuatan kerangka rak sepatu.
Selain itu, praktikum ini juga akan melibatkan penggunaan alat-alat yang
relevan dalam proses manufaktur. Mahasiswa akan mempelajari tentang
berbagai alat ukur, alat potong, dan alat pengeboran yang digunakan dalam
pembuatan kerangka rak sepatu. Mahasiswa akan belajar mengenali fungsi
1
dan cara menggunakan alat-alat tersebut dengan benar dan aman, serta
memahami pentingnya pemeliharaan alat-alat tersebut.
Adapun tujuan yang diharapkan dari praktium Proses Manufaktur ini adalah
sebagai berikut:
2
4. Mahasiswa bisa mengoperasikan mesin cnc laser, mesin bor, mesin
bubut, tap senai, dan mesin las.
5. Mahasiswa dapat mengoperasikan CorelDraw, RDWorks.
6. Mahasiswa mendapatkan bekal keahlian sesuai dengan ilmu yang telah
dipelajari selama kuliah.
7. Mahasiswa dapat belajar mengenai kesalahan dan permasalahan yang
sebelumnya disengaja maupun tidak disengaja dalam praktikum.
3
6. Laporan praktikum yang jelas, terstruktur, dan rapi. Laporan tersebut harus
mencakup deskripsi yang lengkap mengenai langkah-langkah yang
dilakukan selama praktikum, hasil yang diperoleh, analisis keberhasilan,
dan kesimpulan yang relevan. Laporan juga harus menggambarkan
permasalahan yang muncul selama praktikum, langkah-langkah yang
diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, serta pelajaran yang
diperoleh dari pengalaman tersebut.
7. Presentasi yang baik dan jelas saat menyampaikan laporan praktikum.
Mahasiswa harus mampu menjelaskan dengan jelas dan terperinci tentang
proses pembuatan kerangka rak sepatu hingga rak sepatu jadi,
menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan, dan memperlihatkan
hasil yang telah dicapai secara visual.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin bor milling adalah jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
membuat lubang dan menghasilkan permukaan dengan menggunakan pisau frais
(end mill) yang diputar pada sumbu mesin dan digerakkan secara horizontal,
vertikal, atau diagonal. Mesin bor milling digunakan dalam berbagai industri,
termasuk manufaktur, otomotif, pesawat terbang, dan peralatan medis.
Mesin bor milling memiliki meja kerja yang dapat digerakkan secara
manual atau otomatis, dan dapat diposisikan secara akurat sesuai dengan
spesifikasi yang diperlukan. Pisau frais yang digunakan untuk mesin bor milling
dapat berbagai macam ukuran dan bentuk, tergantung pada jenis benda kerja yang
akan dihasilkan. Pisau frais tersebut dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan
produksi.
5
2.1.2 Stang Penekuk Plat
Stang penekuk plat adalah sebuah alat yang digunakan untuk menekuk plat
logam menjadi berbagai bentuk dan sudut yang diinginkan. Alat ini biasanya
terdiri dari sebuah rangka yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, serta
dilengkapi dengan pegangan yang nyaman untuk memudahkan penggunaan.
Pada bagian atas rangka terdapat penekan yang dapat diputar untuk
menyesuaikan sudut dan tingkat ketebalan plat yang ingin ditekuk. Sedangkan
pada bagian bawah rangka terdapat dua atau lebih rahang yang dapat digunakan
untuk menahan plat selama proses penekukan.
6
Gambar 3 Gergaji Besi
Gergaji besi adalah alat pemotong yang terbuat dari bahan logam, seperti
baja atau besi yang memiliki gigi-gigi kecil yang tajam di tepi pemotongnya.
Gergaji besi digunakan untuk memotong benda-benda yang terbuat dari logam,
kayu, dan plastik, serta bahan-bahan keras lainnya.
Gergaji besi terdiri dari berbagai jenis dan ukuran, yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan jenis bahan yang akan dipotong. Beberapa jenis gergaji
besi yang umum digunakan antara lain gergaji potong besi, gergaji bulat, gergaji
potong kayu, gergaji bundar, dan gergaji jig.
Gergaji besi biasanya memiliki pegangan yang nyaman di bagian atas dan
bawahnya, yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan alat pemotong
ini dengan lebih mudah dan akurat. Gergaji besi bisa digunakan secara manual
dengan gerakan bolak-balik.
Mesin las listrik adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua
buah benda logam dengan melelehkan dan menyatukan logam tersebut. Mesin las
7
listrik bekerja dengan memanfaatkan energi listrik untuk menghasilkan busur
listrik yang sangat panas, yang kemudian digunakan untuk mencairkan ujung
logam yang akan disambungkan.
Mesin las listrik biasanya terdiri dari tiga bagian utama yaitu transforamer,
elektroda, dan kabel penghubung. Transformer pada mesin las listrik berfungsi
untuk mengubah arus listrik dari tegangan tinggi menjadi tegangan rendah,
sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan busur listrik yang diperlukan untuk
melakukan pengelasan.
Elektroda adalah kawat penghubung yang terbuat dari logam yang sama
atau berbeda dengan benda kerja yang akan dilas. Elektroda dihubungkan ke
mesin las listrik dan diarahkan ke benda kerja. Kabel penghubung pada mesin las
listrik berfungsi sebagai penghubung antara mesin las listrik dan elektroda. Kabel
ini harus cukup kuat dan tahan panas, sehingga tidak mudah rusak saat digunakan.
Mesin las listrik sangat penting dalam industri pembuatan logam, karena
dapat menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama antara dua benda
logam. Mesin las listrik juga dapat digunakan untuk mengelas berbagai jenis
logam, termasuk baja, aluminium, dan tembaga.
8
Mesin bubut adalah alat mesin yang digunakan untuk memotong,
membentuk, dan menghaluskan benda kerja yang berputar. Mesin ini bekerja
dengan cara memutar benda kerja di sekitar poros pusatnya, sambil menggerakkan
pahat pemotong pada benda kerja untuk membentuk bentuk yang diinginkan.
9
Alat yang dibutuhkan :
1. Gunting Plat
2. Pembatas Besi Lurus
3. Meteran
4. Spidol kecil
5. Mesin Bor
10
Gambar 7 Kerangka Rak Sepatu
11
7. Jika sudah di ukur dan di beri tanda, maka lakukan pengeboran
pada platstrip.
8. Jika platstrip sudah di bor, Langkah selanjutnya ialah mengelas
platstrip
9. Bersihkan area permukaan logam yang ingin dilas dan posisikan
logam dengan baik
10. Masukkan elektroda ke mesin las
11. Dekatkan ujung elektroda dengan objek pengelasan dan mulailah
menggerakan mesin las
12. Jika sudah selesai, bersihkan hasil pengelasan
1. Mesin Bubut
2. Tab Senai
Bahan yang digunakan : Beton Iser diameter 12
12
Untuk membuat alas rak sepatu, langkah – langkah yang harus
dilakukan antara lain:
1. Langkah yang pertama siapkan Beton Iser dengan ukuran yang
ditentukan
2. Langkah yang kedua yaitu mengoperasikan mesin bubut, nyakalan
saklar utama pada mesin bubut.
3. Asah pahat pada mesin bubut ( Jika diperlukan ).
4. Setting pahat pada mesin bubut sejajar dengan senter tengah.
5. Pasang benda kerja atau material pada mesin bubut.
6. Setting benda kerja atau maerial yang terpasang pada mesin bubut
agar tidak oleng saat dibubut.
7. Tentukan putaran kecepatan putar pada mesin bubut.
8. Lalu gesekkan pahat yang ada di mesin bubut pada benda kerja
atau material supaya mengetahui titik nol pada ukuran.
9. Putar skala nonius dengan ukuran yang diinginkan.
10. Mulai proses penyayatan atau pembubutan.
11. Jika sudah membubut rata hingga 10mm, ukurlah benda kerja atau
material menggunakan jangka sorong.
12. Jika sudah selesai dibubut, Langkah selanjutnya yaitu proses
pengetaban ( alur drat ) menggunakan snai.
13. Kemudian jepit benda kerja tersebut pada ragum dengan posisi
yang benar dan kuat.
14. Buat lubang pada benda kerja menggunakan bor
15. Pasangkan tap konis (starting) pada tangkai tap
16. Tempatkan mata tap dengan posisi tegak lurus pada lubang
(periksa dengan menggunakan siku-siku)
17. Tekan tap hingga dapat masuk dalam lubang kemudian putar
tangkai tap searah dengan putaran jarum jam. Posisi pemutaran
harus dilakukan secara tegak lurus. Berikan pelumasan selama
proses pengetapan. Lakukan 2 kali putaran jarum jam dan 1 kali
berlawanan jarum jam dan lakukan pelumasan setiap 3 kali
13
pengetaban ( 6 kali putaran jarum jam dan 3 kali berlawanan jarum
jam )
18. Selesai, alas rak sepatu sudah siap untuk di rakit.
14
3.1 Autocad/ Inventor Rak Sepatu
Pengukuran Penandaan
15
Penjepitan komponen Pengeboran
Tabel gambar
16
3) Komponen 3 (Alas Rak)
Tabel gambar
17
4) Assembly (Perakitan Rak)
Tabel gambar
18
Penguncian Mur Pemotongan Kaki Penyangga
5) Finishing
19
Pembersihan Permukaan Rak Pengecatan
Setelah melalui proses assembly rak besi seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, kami menemukan beberapa kecacatan yang perlu diperbaiki.
20
3. Ketidakrapian komponen cover rak.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya,
yaitu: siswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara
individu maupun kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-
prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja
berdasarkan metodeilmiah. Dengan demikian, praktikum pembuatan
rak sepatu ini dibuat agar mahasiswa Teknik Industri mampu
memahami bagaimana cara menbuat rak sepatu.
4.2 Saran
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini agar menjadi lebih baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
23