OBJEK KHUSUS
PENERAPAN KONSEP DALAM PERENCANAAN GEDUNG REKTORAT
(One-Stop Educational Provision)
Oleh :
Suci Artia Arselan H1B112050
Reza Renaldi H1B112051
Dosen Pembimbing :
Jc. Heldiansyah, M. Sc
Dosen Koordinator :
Yuswinda Febrita, MT
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan
Nabi Muhammad SAW, semoga kita selalu menjadi umatnya sampai akhir zaman.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
dalam kelulusan tugas mata kuliah Kerja Praktek (HAPB 616) Program Studi
Pada kesempatan kali ini, kami selaku penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu baik dalam
kegiatan kerja praktik itu sendiri dan pada proses penulisan laporan ini. Khususnya
kepada :
1. Bapak Bani Noor Muchamad, PhD, selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas
2. Ibu Yuswinda Febrita, MT selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah Kerja Praktik
3. Bapak J.C Heldiansyah selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
4. Bapak Subhan Syarief selaku Direktur Utama PT. Tectama Karya yang telah
membimbing kami dalam kegiatan Kerja Praktik dan banyak memberikan ilmu
i
yang tidak kami dapatkan dalam perkuliahan
5. Bapak M. Yusuf Faisal atau yang lebih dikenal dengan Pak Nanang selaku
7. Kepada teman-teman di Prodi Arsitektur dan seluruh pihak yang tidak bisa
Harapan kami sebagai penyusun dan penulis semoga Laporan Kerja Praktik
ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Dan kami menyadari masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan dan penulisan Laporan ini,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
iv
2.7 LINGKUP PEKERJAAN ........................................................................................12
BAB V. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 2.23 Area taman sebagai tempat aktivitas diskusi ............................78
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR PUSTAKA
Karyono, Tri Harso; 2010; Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di
Arif, Ahmad; 2009; Hidup Hirau Hijau; Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta
Ervianto, Wulfram I.; 2012; Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau, Penerbit ANDI;
Yogyakarta
www.astudioarchitect.com
www.google.com/liliparis
www.google.com/rumputgajah
www.pasartanaman.com
x
LEMBAR PENGESAHAN
OBJEK KHUSUS
PERENCANAAN KONSEP INTERIOR RUANG-RUANG
(ONE-STOP EDUCATIONAL PROVISION)
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mahasiswa/i Program Studi Arsitektur agar dapat mengambil Tugas akhir. Dalam
Dalam mata kuliah kerja praktek terdiri dari 3 jenis bidang kerja yang
di lapangan sebakut ;
pengetahuan tentang tata rancang bangun yang baik dari segi teoritis.
Biasanya berlangsung sekitar 1 bulan/30 hari kerja (120 jam) dengan minimal
4 jam per-hari.
sekitar 2 bulan/60 hari kerja (240 jam) dengan minimal 4 jam per-hari.
1
Dengan adanya mata kuliah kerja praktek, mahasiswa/i arsitektur di harapkan
mampu mengenal dan mengetahui dasar teori dan latihan tambahan pengetahuan
pengetahuan dan wawasan yang memadai untuk terjun dalam dunia kerja yang
sebenarnya.
berada di atas lahan rawa wilayah Desa Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala.
Dalam prosesnya, perencanaan awal kampus ini sudah dilaksanakan sejak juni,
2014 dan dilanjutkan hingga saat ini. Secara umum, mahasiswa/i magang (Kerja
akan selesai pada bulan Agustus, 2015. Secara khusus, mahasiswa/i (Kerja
(UMB) meliputi :
2
3. Proses desain arsitektural interior ruang-ruang pada area muka kawasan.
(dua) orang mahasiswa/i dengan satu pokok bahasan/judul, dan telah memenuhi
syarat yang telah di tentukan dalam Pedoman Pelaksanaan Kerja Praktek. Kerja
praktek di laksanakan dalam jangka waktu minimal 30 hari kerja dengan minimal
4 jam per-hari, yang di nyatakan dalam daftar hadir yang di sahkan oleh Pelaksana
1.4.1 Tujuan
kampus,
3
f) Dan mendapatkan pengalaman berkontribusi di dalam suatu tim proyek
perencanaan.
1.4.2 Sasaran
Hasil akhir yang bisa didapat dengan melaksanakan Kerja Praktek ini
di bangku perkuliahan.
1.5 METODOLOGI
a. Observasi
Dalam hal ini pengamatan berlangsung di kantor pusat PT. Tectama Karya
b. Studi literatur
c. Wawancara
4
Melakukan dialog atau interview dengan pihak-pihak yang terkait dengan
proyek.
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, lingkup dan batasan Kerja Praktek, tujuan
Bab ini berisi data umum proyek mengenai prosedural, alur pikir seorang
Bab ini berisi kajian pustaka berupa teori-teori dan metoda-metoda dari
sebuah perancangan.
BAB IV Pembahasan
5
Bab ini berisi pembahasan hasil tinjauan proyek yang ada dengan kajian
BAB V Kesimpulan
proyek dengan kajian pustaka (studi literatur) yang ada dalam konteks
perencanaan.
6
BAB II
TINJAUAN PROYEK
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu. (PP No. 60 tahun 1999 Pasal 6).
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
maka kebutuhan generasi muda untuk mencapai pendidikan yang layak juga
7
semakin tinggi. Menurut situs wikipedia.com, terdapat 40 perguruan tinggi negeri
merupakan suatu institut perguruan tinggi dan penelitian yang memberikan gelar
Barito Kuala dengan kondisi lahan berada di atas lahan rawa, sehingga tahap
gedung.
akan sarana pendidikan formal yang tinggi. Bidang/Jurusan yang disediakan oleh
8
pembangunan gedung antara lain adalah Fakultas Kesehatan, Fakultas Teknik, dan
Banjarmasin dibagi dalam beberapa tahap, sebagai perwujudan dari konsep yang
Berkembang.
Provision). Dalam penjelasan konsep ini, mahasiswa tidak hanya belajar pada saat
berada di ruang perkuliahan, namun segala aspek yang terdapat pada detail
segala aspek yang terdapat dalam setiap unsur pada bangunan dapat memiliki
Muhammadiyah.
9
Dengan keterpaduan program dan anggaran diharapkan dapat diciptakan hasil
pembangunan di daerah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas sesuai dengan
pelengkap lainnya.
sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah. Sehingga tujuan utama dari program
ini yaitu mendorong peningkatan kualitas dan fasilitas pendidikan yang sesuai
sebagai berikut :
10
1. Pemilik Proyek
Muhammadiyah Banjarmasin.
Banjarmasin.
2. Konsultan Perencanaan
- Jabatan : Direktur
11
2.3 PENUNJUKAN KONSULTAN
Penunjukan konsultan dalam hal ini adalah penunjukan langsung oleh pihak
Muhammadiyah Banjarmasin.
Muhammadiyah.
Selatan, dengan rincian lokasi sesuai batas yang telah ditetapkan pada Kawasan
dilaksanakan adalah :
12
1. Melaksanakan kegiatan Penyusunan masterplan Kampus Universitas
TPS dan Bangunan Genset, Rumah Petugas jaga dan Pos Jaga.
13
a. Tahap Pra-Rencana Teknis,
1. Konsep pra-rencana teknis, termasuk konsep awal /ide awal, diskusi tahap
(Pengumpulan data).
4. Tahap presentasi
dimulai sejak penunjukan dari pihak pertama sebagai owner kepada pihak kedua
sebagai konsultan perencana adapun secara garis besar prosesnya adalah sebagai
berikut :
a. Non Teknis
di lapangan dan data dari owner, serta tetap berpegangan pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK). Adapun data yang diperoleh pada saat survey
14
a. Program kebutuhan dan syarat bangunan.
b. Jadwal proyek
status dari lahan yang akan dibangun, kontur dan kondisi lahan
f. Tinggi muka air tanah atau tinggi maksimum dari air tanah terhadap
bangunan.
h. Faktor lokasi ditinjau dari kemudahan mobilisasi bahan dan alat menuju
lokasi.
b. Pola sirkulasi.
Selain dari beberapa data tersebut perlu juga beberapa data tambahan yang
juga berkaitan dengan proses perencanaan, yakni yang berkaitan dengan peraturan
15
Sempadan Bangunan (GSB), Koefiensi Dasar Bangunan (KDB), dan
sebagainya.
lapangan.
b. Teknis
1. Penyusunan pra-rencana
rumusan yang jelas tentang usulan rancangan secara garis besar yang
atau pra-desain ini biasanya terdiri dari beberapa tahap, antara lain:
tampak, potongan.
b. Estimasi Biaya Awal atau Rencana Anggaran Biaya Kasar, berisi tentang
16
a. Setelah penyusunan pra desain yang diajukan telah disetujui maka
b. Pada saat melakukan kerja praktek ini, pembuatan gambar kerja tidak
selesai 100% tetapi ada beberapa gambar detail yang sudah dibuat, proses
c. Setelah gambar kerja selesai dibuat, dicek ulang oleh penanggung jawab
bersangkutan.
proyek. Pada saat pelaksanaan kerja praktek ini, gambar kerja belum
17
pelaksanaan lelang. Persiapan ini dilakukan dengan melipatgandakan
hasil perencanaan yaitu gambar kerja, RKS, dan RAB sesuai dengan
membantu proyek agar tujuan yang diharapkan tercapai. Adapun pihak yang terkait
sebagai berikut :
Muhammadiyah Banjarmasin.
18
Beberapa tugas dan tanggungjawab masing-masing unsur dalam organisasi
a. Direktur Utama
terhadap proyek yang dilaksanakan agar berjalan dengan baik dan dapat
menjadi direktur utama adalah Ir. Subhan Syarief yang sekaligus sebagai
b. Team Leader
yang berkaitan dengan proyek. Tim ini merupakan orang-orang yang memang
lain:
- Ahli Arsitektural
Tugas dari ahli arsitektural adalah merencanakan gambar yang akan dibuat
secara arsitektural meliputi bentuk dan estetika bangunan. Selain itu ahli
19
konstruksi. Secara umum ahli arsitektural bertanggungjawab terhadap
suatu rancangan berdasarkan dari data dan keinginan dari owner. Untuk
owner.
- Ahli Lingkungan
Dalam hal ini ahli lingkungan memiliki tugas sebagai pemberi masukan
lingkungan yang menjadi ide atau konsep awal perencanaan bangunan ini.
Konsultan besar biasanya memiliki ruangan khusus bagi arsitek, hal ini
seorang arsitek di konsultan ada beberapa cara, antara lain adalah sebagai
berikut :
b. Tenaga arsitek langsung menangani proyek yang ada, hal ini bisa
dilakukan jika tenaga arsitek pada sebuah konsultan dalam jumlah yang
sedikit.
bersama dari sejumlah arsitek yang ada. Giliran yang dimaksud disini
masing-masing.
20
d. Beberapa arsitek yang berminat mengajukan alternatif rancangan
melaksanakan proyek. Hal ini bisa dilakukan jika jumlah arsitek dalam
Dalam suatu konsultan biasanya sudah ada bagian tertentu yang menangani
masalah tersebut. Bagian ini dalam pekerjaannya harus selalu berkoordinasi dengan
bagian lain terutama dengan arsitek perencana. Setiap perubahan dalam proses
perancangan selalu berkaitan dengan perubahan biaya sehingga pekerjaan ini baru
- Tenaga Penunjang
Tenaga penunjang ini dibagi dua yakni tenaga penunjang teknis dan tenaga
a. Surveyor
Surveyor adalah orang yang ditunjuk dan ditugaskan untuk melakukan survey
perencanaan proyek. Tidak ada orang khusus yang menangani bagian ini.
Namun, biasanya yang menjadi tim surveyor salah satunya yakni arsitek yang
menangani proyek tersebut. Perlunya arsitek untuk ikut dalam tim ini agar
21
arsitek mendapat gambaran yang jelas tentang proyek yang akan ditangani,
bangunan.
b. Drafter
gambar dan kelengkapan dari gambar kerja proyek. Gambar ini berupa
gambar dari rencana situasi, site plan, hingga gambar detail proyek. Dari hasil
pengamatan terhadap yang ada ternyata pekerjaan yang lebih berat yakni
waktu yng sempit, terkadang pula mereka harus mengganti gambar yang
a. Administrasi
memiliki arti penting pada saat awal mendapatkan proyek. Bagian ini yang
mengurus dan mengatur semua hal yang berkaitan dengan surat-surat proyek.
Dalam suatu konsultan bagian ini terdiri dari beberapa orang yang dikordinir
22
2.12 STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN
mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Struktur organisasi yang dibuat harus
mencakup semua personil yang dilibatkan dalam pekerjaan ini, disamping itu juga
agar satu personil dengan personil lainnya tidak saling tumpang tindih dalam
Ketua Tim
Tenaga Pendukung
- Juru Gambar (CAD Draft)
- Operator Komputer
- Staf Administrasi, Sekretaris dan Office Boy
Leader. Personil yang ditugaskan oleh konsultan di dalam pekerjaan ini harus
menguasai bidang masing-masing dan harus sesuai dengan yang diusulkan oleh
pemberi pekerjaan. Apabila personil yang sudah diusulkan akan diganti, maka
pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama
23
atau lebih tinggi dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemberi
kerja.
sesuatu yang khusus dan biasa digunakan dalam proses perancangan. Metode yang
digunakan secara pengerjaan dibedakan menjadi dua yakni cara manual dan
komputerisasi.
a. Komputerisasi
dengan masuknya komputer disegala bidang. Demikian pula halnya dalam proses
lebih efisien, cepat, dan rapi. Komputer ini biasanya digunakan oleh staf
administrasi dan arsitek perencana (program Acad, Sketch Up, Lumion dan
3dMax).
b. Manual
Cara manual digunakan dalam proses pembuatan gambar kerja dan detail
bangunan. Dalam proses penggambaran ini biasanya dilakukan oleh suatu tim
Selain dari proses pengerjaanya metode lain yang digunakan dalam proses
perencanaan antara lain terlihat dari proses pembagian kerja yang sudah
24
KONTRAK
NO. NAMA / POSISI
MM
Tenaga Ahli
Tenaga Pendukung
1. Pendahuluan
hijau, maksud dan tujuan, latar belakang dan lingkup proyek Masterplan
2. Kegiatan Perencanaan
Dalam bagian ini ditetapkan lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh
3. Tanggungjawab Perencana
4. Output
Out put yang dihasilkan oleh konsultan perencana minimal meliputi tahap konsep
5. Kriteria
Berisi tentang kriteria umum bangunan disesuaikan dengan fungsi bangunan dan
kriteria khusus yang berkaitan dengan gedung yang akan direncanakan, baik dari
6. Proses Perencanaan
pertemuan berkala, penentuan produk awal, antara primer dan sekunder serta
26
7. Input dari owner
Pada bagian ini dijelaskan informasi apa saja yang harus didapatkan oleh
konsultan perencana dalam pelaksanaan pekerjaan. Bagian ini juga berisi tentang
ketentuan proyek.
8. Program Kerja
Program kerja yang telah mendapatkan persetujuan dari owner disusun oleh
konsultan perencana, antara lain meliputi : jadwal kegiatan, alokasi tenaga, dan
- Album Gambar, laporan ini merupakan buku Hasil Akhir dari perencanaan
(gambar desain & gambar detail) Bundaran KM 32 yang telah melalui proses
duskusi terhadap tim teknis Dinas Pekerjaan Umum, dan dilengkapi peta lokasi.
27
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama
Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu
dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat
ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena
Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untuk
tanah air.
28
Disamping memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki,
beliau juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum
pengajian yang disebut "Sidratul Muntaha". Pada siang hari pelajaran untuk
anak-anak laki-laki dan perempuan. Pada malam hari untuk anak-anak yang
telah dewasa.
Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan.
serta amal usaha dan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat
ciri-ciri khusus yang menjadi identitas dari hakikat atau jati diri
gerakan tajdid.
29
Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi
Muhammadiyah.
Kajian serupa ini telah dikembangkan sehingga dari hasil kajian ayat-ayat
karena itupula seluruh gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-
30
kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh
Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap
sekali surat Ali Imran, Ayat:104. Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104
diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana
31
Ciri ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah
sebagai salah satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali oleh
ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaaan nafas,
syirik, khurafat, bid’ah dan tajdid, sebab semua itu merupakan benalu
terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengelolaan zakat fitrah dan
32
Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi dan
Gerakan Reformasi.
makmur yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,
ukhrawi.
SAW;
meliputi bidang-bidang:
1. 'Aqidah
33
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,
2. Akhlak
3. Ibadah
4. Muamalah Duniawiyah
ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai
telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-
berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan
34
1. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta;
Surakarta.
35
Arti Lambang
kalimat syahadat.
berjumlah 12)
kesejahteraan
36
3.2 TINJAUAN TENTANG UNIVERSITAS
A. Penjelasan Dasar
sejenis.
kan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu
didikan dan pengajaran tinggi serta melakukan penelitian dalam satu cabang
ilmu pengetahuan.
37
Akademi, adalah suatu institusi pendidikan tinggi, penelitian, atau
keanggotaan kehormatan. Nama ini berasal dari sekolah filsafat Plato yang
didirikan pada sekitar tahun 385 SM di Akademia, sebuah tempat suci Athena,
B. Penjelasan Praktis
pada:
1. Jenis program
38
Maksud jenis program di sini adalah program akademik (S1, S2, S3), vokasi
(D1, D2, D3, D4), dan profesi (gelar profesi). Universitas, institut, dan
vokasi.
2. Jenis keilmuan
tertentu. Fakultas adalah kumpulan dari berbagai jurusan berbeda, tapi masih
Bahasa.
Institut – terdiri dari beberapa fakultas yang berada dalam satu jenis
Sekolah Tinggi – bisa dibilang terdiri dari satu fakultas. Misalnya: Sekolah
39
C. Standar
tentang Standar Sarana dan Prasarana dalam pasal 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, dan
45.
yang diperlukan
Prasarana berupa lahan yang wajib dipenuhi paling sedikit untuk: Bentuk
Perguruan Tinggi Luas Lahan Universitas 10.000 m2, Institut 8.000 m2,
pemegang hak atas lahan yang akan digunakan sebagai kampus perguruan
tinggi tersebut.
40
Perjanjian sewa dibuat dihadapan notaris untuk waktu paling singkat 2
(dua) kali masa studi terpanjang pada program studi di calon perguruan
Kbps/mahasiswa.
paling banyak adalah 40 (empat puluh) orang untuk program sarjana dan
program profesi, 32 (tiga puluh dua) orang untuk program diploma, 20 (dua
puluh) orang untuk program magister dan doktor, 10 (sepuluh) orang untuk
41
program spesialis dan subspesialis, dengan rasio luas ruang kuliah paling
sedikit 1,5 (satu setengah) m2/mahasiswa dan luas ruang kuliah tidak
paling sedikit terdapat 2 (dua) buah ruang kelas untuk setiap program
sesuai jumlah mahasiswa pengguna ruang, meja kursi dosen, dan media
pembelajaran.
Ruang kerja dosen tetap yang dapat menjaga privasi harus disediakan
Ruang tata usaha harus disediakan dengan luas paling sedikit 4 (empat) m2
(empat ratus) orang, luas ruang paling sedikit 0,5 (setengah) m2 per
mahasiswa, dan untuk jumlah mahasiswa lebih besar dari 400 (empat ratus)
orang luas ruang paling sedikit 200 (dua ratus) m2; dilengkapi dengan
42
perabot kerja, perabot penyimpanan, peralatan multimedia, dan
praktik atau tempat praktik lainnya harus disediakan dengan luas ruang
Ruang belajar mandiri disediakan paling sedikit untuk 1/3 (sepertiga) dari
dengan jumlah dan luas ruang yang sesuai dengan jumlah penggunanya.
43
Standar kualitas bangunan perguruan tinggi didasarkan pada peraturan
ruang luar dan dalam akan memberikan pembelajaran yang bisa diambil dan
dipahami oleh mahasiswa. Dari dua hal ini kemudian ditarik kesamaan yaitu
44
3.3.3 Konsep Manajemen Pembangunan
tinggi selalu membutuhkan biaya yang cukup besar serta lahan yang luas,
membutuhkan penanganan yang tepat guna. Dalam hal ini tentu mulai tahap
infrastruktur fisiknya.
UMB tersebut.
45
3.4 LINGKUP PEMBANGUNAN FISIK DAN FASILITAS PENDUKUNG
terdiri dari:
gedung terdiri dari 48 ruang kuliah kecil dan 6 ruang kuliah besar dengan
Mesjid – 1 Unit
Khusus untuk gedung perkuliahan ini terdiri dari 30 ruang kuliah dan
b. Kelompok Infrastruktur
Jalan
46
Lapangan Olahraga / Lapangan Upacara
Limbah)
Bangunan Genset
konservasi sumber daya alami dan meningkatkan upaya daur ulang material
sintetis.
The environment is the final context for design adalah istilah yang
meningkatkan bangunan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan material
dan mengurangi dampak negatip pada lingkungan dan kesehatan manusia. Green
47
design wajib memperbaiki dan menjaga ekosistem untuk menjamin kebutuhan
manusia.
Konsep ini dapat dilaksanakan, bila sang arsitek menghargai dan memahami
pada alam dan bertanggung jawab pada lingkungan alam dan mempertimbangkan
keberlanjutan bagi masa depan. Green Design merupakan kontribusi positif bagi
untuk recoverability, re-use dan recycle dari material dan komponennya ini maka
menjadi hal mendasar dalam reorientasi dari proses berpikir dan design approach.
antara sistem buatan manusia dan sistim alam, yaitu tercipta hubungan timbal
balik antara bangunan (lingkungan binaan), pengguna dan lingkungan alam. Hal
tersebut dikarenakan:
perancangan harus:
terpakai
48
Sistem ekologi buatan manusia tidak akan pernah sama dengan ke
alam), ekosistem
ekosistem.
Aspek mendasar dari sistim alam adalah menjamin ekosistim dan seluruh
49
o Urban development
o Dibutuhkan monitoring
1. Konservasi energi, energi efficient, minimize the need for fossil fuel to
run it.
2. Tanggap pada iklim, work with climate and natural energy sources
other architecture
6. Pendekatan Holistik
50
BAB IV
PEMBAHASAN
beberapa ahli dalam perencanaan ini; salah satunya adalah ahli lingkungan, maka
Peraturan zonasi
Perizinan
Pengenaan sanksi
konsep desain adalah dengan mengacu pada skema Alur Kerangka Berpikir
Kerja Arsitek
51
Gambar 4.1 Alur Kerangka Berpikir Kerja Arsitek (Perancangan)
(Sumber : PT. Tectama Karya)
data-data studi literatur mengenai judul terkait dan studi banding di lapangan
dapat berupa studi eksisting pada lokasi site maupun studi kasus proyek
sejenis.
52
kawasan kampus, hubungan antara aktivitas pelaku dengan ruang,
utilitas pada bangunan, serta penerapan estetika pada bangunan dan tata
kawasan (landscape).
dalam desain.
53
3. Proses desain menjadi lebih sistematis.
menghemat biaya.
sebagai berikut:
ada.
54
4. Analisis Data. Pada bagian ini dilakukan kegiatan sorting dan seleksi,
alternatif.
dengan lancar/optimal.
55
4.1.3 Alur Pikir Proses Desain
56
4.1.4 Latar Belakang
57
4.1.5 Konsep
Lingkungan fisik meliputi beberapa hal
misalnya, kondisi eksisting tapak berkaitan
dengan matahari, angin, iklim wilayah.
58
Dalam perencanaan Masterplan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ini,
berikut :
1. Studi Literatur
ditetapkan.
2. Studi Lapangan
diperlukan dalam sebuah proses perencanaan untuk mengetahui kondisi fisik riil
perencanaan akan didapatkan dari proses survey langsung ke lapangan dan juga
pelaku, besaran ruang, data-data analisis eksternal dan internal yang kemudian
diolah menjadi acuan sebuah desain. Hal ini diperlukan karena perencanaan
sebuah sekolah juga memiliki aturan-aturannya tersendiri yang harus diikuti. Data-
data seperti besaran ruangan yang diperlukan didapat dari studi lapangan atau
survey.
59
Sebagai syarat perencanaan, data-data yang didapat inilah yang dijadikan
sebagai input, kemudian diolah atau dianalisis, sehingga output yang dihasilkan
4. Permasalahan
Itu sebabnya melalui permasalahan itulah hadir sebuah solusi yang disebut
berdiri diatas lahan rawa. Citra Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi
Islam juga perlu dicerminkan dalam karakteristik bangunan. Itu dia mengapa
Dapat dilihat bahwa proses yang dilaksanakan oleh pihak konsultan pada
tahapan awal perencanaan adalah sejenis dengan yang dilakukan dalam bidang
60
Pada kegiatan selanjutnya yaitu pengolahan data-data yang dikerjakan oleh
pihak konsultan secara umum adalah sejenis. Meskipun output yang dikeluarkan
sudah dalam bentuk yang praktis dan tidak selengkap pada perkuliahan. Karena
dalam proses perencanaan yang lebih difokuskan oleh pihak konsultan adalah hasil
Proses perencanaan ruang memang sedikit banyak telah direncanakan dari awal.
Tetapi pada tahap selanjutnya ruang-ruang lebih ditata mengikuti konsep yang
bagi mahasiswa/i. Dengan kata lain proses kegiatan belajar mengajar tidak
mengacu hanya didalam ruangan saja, tetapi dunia luarpun bisa dijadikan sebagai
aspek perancangan. Bersumber dari konsep ini pula, bangunan atau gedung
memiliki konsep ‘tumbuh dan berkembang’. Artinya bangunan ini tidak hanya
berhenti sampai dimana bangunan itu selesai dibangun. Ini dia yang disebut
berfikir jangka panjang. Suatu ketika ketersdiaan lahan terbatas, maka secara
tidak langsung pemilik akan menaikan jumlah lantainya, maka dari itu atap
sengaja dibuat tidak permanen dengan bisa dibongkar pasang agar ketika akan
61
bisa ditata menjadi media pembelajaran dialam terbuka, contohnya dengan
nyaman untuk dijadikan tempat berkumpul. Maka secara tidak langsung seluruh
hijau,)
4.2.2 Permasalahan
bangunan tersebut.
62
Keempat permasalahan tersebut saling memengaruhi. Dasar pemikiran
4.2.3 Tujuan
yang ada.
63
4.2.4 Sasaran
Muhammadiyah Banjarmasin.
Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah 2.996,96 km2 yang terdiri dari 17
kecamatan, 194 desa dan 6 kelurahan. Ibu Kota Kabupaten Barito Kuala
64
Gambar 4.5 Peta Kabupaten Barito Kuala
(Sumber : PT. Tectama Karya)
sebelah Utara dengan Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin. Sebelah Timur
65
LOKASI SITE
UMB
KOTA
BANJARMASIN
mengolah satu atau lebih variabel yang diperlukan. Dalam hal ini terdapat 7
1. Analisa Lingkungan
Terdapat dua jenis analisa lingkungan yang perlu dipelajari yaitu lingkungan
fisik dan non-fisik. Lingkungan fisik yaitu berupa kondisi eksisting di sekitar
lokasi site, pengaruh iklim terhadap site dan bangunan, serta penataan ruang
lingkungan sekitar site. Budaya yang dimaksud dapat berupa adat istiadat
lingkungan non-fisik ini dianalisa dengan tujuan agar bangunan yang dirancang
lingkungan sekitarnya.
Pelaku aktivitas aktif secara umum yang terdapat pada lingkungan Universitas
67
Rektor
UPT
LP3M
Senat
Dekan
Staf BAKU**
Kaprodi
Sekretaris Prodi
Dosen
Tingkat Prodi
Staf Administrasi Prodi
Staf Lab/Studio
Mahasiswa
*
Catatan : Bagian Akademik dan Kemahasiswaan
**
Bagian Administrasi, Keuangan dan Umum
68
3. Analisa Ruang
antarruang dan pelaku. Dalam hal ini, analisa ruang berdasarkan tingkatannya
terbagi atas:
a. Tingkat Rektorat
69
b. Tingkat Fakultas
70
5. Tingkat Prodi
4. Analisa Bentuk
Banjarmasin yaitu Tumbuh dan Berkembang, maka terdapat dua jenis tahapan
pembangunan, yaitu (1) Pembangunan per lantai, dan (2) Pembangunan per
71
blok. Tahapan pembangunan ini menyesuaikan dengan kondisi finansial yang
ada.
72
5. Analisa Struktur
pancangan galam.
73
Gambar 4.17 Kolom Beton Bertulang
(Sumber : PT. Tectama Karya)
74
4.4 ANALISIS PENERAPAN KONSEP BELAJAR-MENGAJAR
Fisik
Budaya / adat istiadat yang terdapat di lingkungan sekitar site. Budaya asli
Lingkungan fisik yaitu berupa kondisi eksisting di sekitar lokasi site, pengaruh
iklim terhadap site dan bangunan, serta penataan ruang luar/landscape di area
berkembang ke dalam lingkungan fisik dapat dilihat dari lingkungan fisik yang
75
dimanapun dan kapanpun kampus akan memberikan pelajaran yang bisa didapat
mahasiswa.
Sungai eksisting
di tapak
dimaksud disini adalah struktur tanahnya yang rawa, selain itu dilalui ratusan
sungai baik besar maupun kecil. Lingkungan binaan yang baik harus
Iklim tropis dengan matahari yang bersinar sepanjang hari merupakan potensi
tapak merupakan tanah rawa yang dialiri sungai kecil yang jernih disisinya.
Keadaan ini merupakan potensi yang akan dimanfaatkan secara tata lansekap.
Kondisi lingkungan fisik (site) area kampus yang masih merupakan lahan
76
kawasan. Pada gambar berikut dijelaskan tentang zoning di kawasan kampus,
yaitu:
1. Kawasan Pendidikan
4. Kawasan Pengembangan.
Gambar 4.21 Pembelajaran tentang lahan basah dan bagaimana struktur yang tepat
yang dapat diterapkan, agar bangunan tetap “humble” dengan alam
(Sumber : PT Tectama Karya dan Sketsa Pribadi)
menyediakan area pejalan kaki dan juga jalur dan parkir sepeda yang teduh untuk
Gambar 4.22 Penerapan jalur sepeda dan parkir sepeda sebagai alternatif
transportasi di dalam area kampus.
(Sumber : www.google.com)
77
Area taman yang teduh, memunculkan aktivitas diskusi dan aktivitas
Gambar 4.23 Area taman yang dapat digunakan sebagai tempat aktivitas
diskusi dan belajar di luar ruangan
(Sumber : www.google.com dan Sketsa Pribadi)
kawasan kampus adalah desain gerbang utama. Gerbang sebagai identitas awal
merupakan metafora dari bentukan buku yang terbuka sebagai perwujudan dari
78
Gambar 4.24 Konsep Bentukan Gerbang Masuk adalah Metafora dari Buku yang
Terbuka, Merupakan Penerapan dari Konsep One-Stop Educational Provision
(Sumber : www.google.com dan Sketsa Pribadi)
Penerapan konsep belajar mengajar pada lingkungan juga menyentuh hal-hal kecil
misalnya pohon yang diberi tulisan nama latin sebagai informasi atas identitas pohon.
79
Gambar 4.26 Jenis Tanaman Perdu & Bunga
(Sumber : www.google.com)
Jenis alternatif lain yang dapat digunakan sebagai metode belajar mengajar
pada area lingkungan adalah dengan adanya penerapan pengelolaan sampah dengan
program 3R (recycle, reduce, reuse). Hal ini diharapkan dapat mengajarkan pada
80
Gambar 4.28 Pengelolaan Sampah dengan Menggunakan Program 3R
(Sumber : www.google.com)
Untuk kegiatan luar, ruang terbuka juga perlu dikelola dengan baik misal
dengan alam.
81
Lingkungan luar merupakan pengikat bangunan 1 dengan bangunan yang
lain. Pengikat ini bisa berupa selasar ataupun pergola. Baik selasar yang
memakai atap ataupun selasar tanpa atap. Selasar kadang juga bisa dimanfaatkan
sebagai area kecil diskusi. Pergola dengan tumbuhan bisa menjadi penambah
estetika tersendiri.
Rektor
Informasi
UPT
LP3M
Senat
82
Badan Pelaksana Harian
Dekan
Staf BAKU**
Kaprodi
Sekretaris Prodi
Dosen
Tingkat Prodi
Staf Administrasi Prodi
Staf Lab/Studio
Mahasiswa
antarruang dan pelaku. Dalam hal ini, analisa ruang berdasarkan tingkatannya
terbagi atas :
a. Tingkat Rektorat
83
Gambar 4.32 Hubungan Ruang Antara Pelaku Tingkat Rektorat
(Sumber : PT Tectama Karya)
b. Tingkat Fakultas
84
Gambar 4.34 Hubungan Ruang Antara Pelaku Tingkat Fakultas
(Sumber : PT Tectama Karya)
c. Tingkat Prodi
dua jenis tahapan pembangunan, yaitu (1) Pembangunan per lantai, dan (2)
86
Gambar 4.37 Tahapan Pembangunan per Lantai
(Sumber : PT Tectama Karya)
galam.
87
Struktur bangunan (kolom) yang digunakan pada bangunan kampus
88
Penggunaan void pada bagian atas bangunan
juga sebagai pencahayaan alami
Begitu pula penghawaan ada yang alami dsan ada yang buatan. Penerapan
89
4.4.8 Analisa & Konsep Estetika
nilai yang menyenangkan pikiran, mata, dan telinga (Kamus Oxford), Sesuatu
itu indah kalau sesuai dengan tujuan atau fungsi atau kegunaannya (Socrates),
90
Gambar 4.45 Masterplan & Keterangan Kawasan Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin
(Sumber : PT. Tectama Karya)
Lapangan olahraga
Bangunan terapung
di atas danau
Danau buatan
Vegetasi pengarah
Jalur pedestrian
Jembatan
penghubung antar
bangunan
pintu gerbang utama yang merupakan area usaha dan bisnis kampus yang
fasilitas umum.
Mesjid Kampus
Gerbang
Utama
Area Usaha dan
Bisnis Kampus
Area
Parkir
92
4.5 PEMBAHASAN PROSES PERENCANAAN PADA KERJA PRAKTIK
dalam proses yang dikerjakan di perkuliahan. Hal ini hanya karena oleh pihak
konsultan yang sudah pengalaman, hal-hal yang sifatnya teoritis tidak lagi
bersikap praktis dan menyelesaikan proses desain sesuai dengan jangka waktu yang
sudah diberikan.
dibilang cukup panjang sehingga segala proses desain yang dikerjakan harus
pengolahan data dan analisis. Sedangkan dalam pengerjaan dikonsultan hal ini
93
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah menjalani kerja praktek sebagai perencana selama 240 jam dan atau
60 hari kerja di PT. Tectama Karya yang bergerak di bidang konsultan dan
belah pihak (antara owner dan konsultan) sangatlah penting. Karna itu
kawasan kampus tersebut. Itu termasuk salah satu tujuan dari konsep
94
- Perencanaan gambar-gambar dan proses desain lainnya barangkali juga
sedikit terhambat dikarenakan oleh kondisi alat bantu kerja itu sendiri
yakni komputer yang sering bermasalah seperti hang atau loading yang
5.2 SARAN
mendapatkan pengalaman di dunia kerja nantinya. Karna yang kami alami sendiri,
pengetahuan setelah lulus nanti masih sangatlah minim. Dengan adanya mata kuliah
kerja praktik ini sangatlah menambah pengetahuan. Dari yang tadinya belum tau,
menjadi tau. Beberapa aplikasi yang belum bisa, menjadi bisa. Dan yang paling
penting dari adanya mata kuliah ini adalah melatih kerjasama dalam sebuah tim.
Dimana dalam suatu proyek terdapat pemimpin dan anggota-anggota yang kita
Maka dengan masa kerja praktik selama kurang lebih dua bulan, dari banyak
hal yang didapatkan baik itu ilmu pengetahuan dan pengalaman selama masa kerja
95