JAKARTA SELATAN
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
2020
i
PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI
NIM : 17043000018
Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan
dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universita Merdeka Malang. Segala kutipan
dalam bentuk apa pun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi dan
tulisan adalah merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas Merdeka
Malang.
Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.
ii
( Frederikus Henggu Hamapati )
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 17043000018
Menyetujui,
( Dr.Ir. Erlina Laksmiani Wahjutami, MT.) (Dr.Ir. Erlina Laksmiani Wahjutami, MT. )
iii
ABSTRAKSI
Pada penulisan laporan kerja praktek ini, penulis melaporkan hasil kerja pada
sebuah PT / konsultan arsitektur dimana penulis memiliki tugas membantu PT /
Konsultan arsitektur dalam perencanaan, Konsep pengerjaan gambar Prokonstruksi
proyek yang sementara dilaksanakan. Gambar prokonstruksi di dalam perencanaan
adalah gambar proyek yang ditangani oleh PT / Konsultan pemenang.
Tujuan adanya kerja praktek bagi mahasiswa adalah untuk menerapkan ilmu
yang di dapatkan selama kuliah, menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
proses pengembangan desain, standar gambar, kualitas gambar dalam proses
penggambaran, untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat pada suatu proyek,
mengetahui tata cara kerja atau tingkatan yang berlaku diperusahaan dalam menjalani
proses kerja, baik dalam tim maupun individual.
Hasil yang didapat adalah berupa ilmu pengetahuan tentang bagaimana
bekerja pada PT / konsultan arsitektur, bagaimana tata cara dan tingkatan yang
berlaku di perusahaan dalam menjalani proses kerja, cara memahami dan juga
membuat konsep yang baik serta gambar/ standar gambar yang baik. Kesimpulan
yang diperoleh adalah rangkuman kerja penulis selama melakukan kerja praktek pada
PT / konsultan arsitek dan juga permasalahan yang terjadi.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
ABSTRAKSI.................................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
v
BAB 3 HASIL PEMBAHASAN .................................................................. 11
Ditangani Perusahaan............................................................ 11
Tangani………………………………...……………………….... 12
LAMPIRAN ………………………………………………………….……..…. 73
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA atas berkat dan karunianya
sehingga sampai saat ini masih diberikan Kesehatan, kehidupan, dan yang paling
berharga saat saya mampu menyelesaikan Laporan Kerja Profesi walau kondisi yang
tidak kondusif karena adanya virus COVID-19.
Tujuan laporan ini dibuat adalah untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan mata kuliah kerja profesi di program studi sarjana Arsitektur Unmer
Malang. Begitu banyak bimbingan dan dorongan yang di dapat penulis selama proses
penyusunan laporan kerja praktek ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya semua hambatan dan
cobaan selama KP di PDW Architects di Jakarta Selatan yang tidak
kondusif dengan adanya virus COVID-19 namun, laporannya dapat
terselesaikan.
2. Kedua adalah orang terhebat yang selalu ada buat penulis yaitu Orang tua
karena selalu memberikan semangat, bimbingan, dukungan serta doa
selama menjalani kuliah kerja profesi di PDW Architects Jakarta Selatan.
3. Ibu Dr.Ir. Erlina Laksmiani Wahjutami, MT. Selaku dosen pembimbing mata
kuliah kerja praktek atas saran dan bimbingan dalam proses penyelesaian
laporan kerja praktek shingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
dengan baik
4. Ibu Dr.Ir Erna Winansih, MT. Selaku ketua prodi Teknik Arsitektur Unmer
Malang yang selalu memberikan motivasi selama di jakarta.
5. PT. PDW ARCHITECTS yang telah menerima penulis untuk Kerja Profesi
di kantornya.
6. Pak Didit, Pak Dizkri, Pak Roy, Pak kevin, Pak Fatan, yang sudah
membantu dan memberikan masukan setiap kesalahan yang dilakukan saat
menggambar.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan praktek kerja profesi ini dapat
bermanfaat dan dapat memberikan banyak kegunaan bagi yang membacanya, penulis
menyadari bahwa laporan praktek kerja profesi kurang sempurna karena waktu yang
tidak kondusif dengan bertepatan mewabahnya COVID-19.
vii
Penyusun,
BAB 1
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Profesi (PKP) merupakan salah satu mata kuliah wajib dengan 3
SKS yang wajib di tempuh oleh mahasiswa arsitektur Universitas Merdeka
Malang(UNMER) yang sudah menempuh 100 SKS, telah lulus pada mata kuliah SKB
III (struktur dan konstruktur bangunan III), SPA IV (studio perancangan arsitektur IV),
dan telah lulus pada mata kuliah Pengolahan Proyek. Namun, pada kali ini prodi
arsitektur UNMER Malang melakukan terobosan baru bagi penulis yang melakukan
praktek kerja profesi (PKP) tanpa harus lulus dari mata kuliah Pengolahan Proyek
tetapi dapat diambil disaat yang bertepatan pada saat PKP sehingga dapat
pelaporannya juga berbeda. Praktek Kerja Profesi (PKP) diharapkan penulis dapat
menerapkan seberapa ilmu yang didapatkan selama mendapatkan ilmu arsitektur di
kampus dan mampu berkontribusi pada tempat PKP. Dibalik kemampuan kita pastinya
ada kekurangan sehingga dengan adanya Praktek Kerja Profesi diharapkan
mahasiswa penempuh PKP dapat bertanya dan dapat memperluas pengetahuan
tentang arsitektur sebenarnya di lapangan.
Praktek Kerja Profesi (PKP) ini berlangsung selama 60 hari kerja, tetapi tidak
semua kantor menyetujui dan sependapat dengan waktu PKP penulis yang dibuat dari
kampus sehingga menulis perlu menanyakan pada kaprodi/ dosen pembimbing /dosen
pengampu PKP dan pihak kantor yang akan di tujukan untuk mendapatkan kesepakan.
viii
Pada pelaksanaanya dilapangan , penulis melakukan kegiatan pengamatan,
mempelajari, memahami,mendokumentasikan dan turut serta dalam kegiatan
perencana dan perancangan saat PKP berlangsung. Dengan demikian penulis dapat
mengimbangi antara teori dan fakta dilapangan. Pada Praktek Kerja Profesi (PKP)
penulis mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bidang perencana dan
perancangan pada PT. PDW ARCHITECTS, Jakarta,Selatan,DKI Jakarta. Penulis
menyusun laporan ini dari Praktek Kerja Profesi (PKP) sebagai pembantu perencana
dalam penyusunan gambar kerja FORCON (for construction) pada proyek CIBIS
(ofifice).
Dalam proses belajar pasti ada tujuan, begitu juga dalam proses Praktek Kerja
Profesi, Tujuan dari PKP bagi penulis agar dapat memperluas tentang ilmu arsitekur
dan dapat mengimplementasikan pada Praktek Kerja Profesi secara langsung pada
lapangan, mampu menguasai Bahasa gambar lapangan karena gambar lapangam
memiliki tingkat kesulitan bagi calon arsitek, sehingga dengan adanya PKP diharapkan
sudah mampu bekerja dan bersaing pada arsitektur yang sebanarnya.
Maka dari itu kuliah kerja profesi ini ditujukan untuk memberikan pengalaman pada
praktikan mengenai dunia professional yang sebenarnya, Dengan mata kuliah kerja
profesi, diharapkan mahasiswa dapat memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman
yang cukup sehingga mampu bekerja sebagai seorang arsitek yang berkualitas dan
mampu bersaing di bidang tersebut.
ix
1. Mendapatkan surat pengantar jurusan yang telah ditanda tangani ketua
jurusan. Surat pengantar menjelaskan bahwa mahasiswa yang bersangkutan
sedang mengambil mata kuliah Kerja Profesi di sebuah insansi di luar kampus,
yaitu sebuah perusahaan biro konsultan arsitektur.
2. Menghubungi perusahaan atau biro konsultan yang di tuju dan menyertakan
surat pengantar dari jurusan , CV(Curiculum vitae) dan portofolio. Calon
praktikan.
3. Selanjutnya perusahaan atau biro konsultan akan menghubungi calon praktikan
apabila memenuhi kriteria dari perusahaan atau biro konsultan dan
mengirimkan surat terima lewat EMAIL penulis.
4. Praktikan kmudian melaksanakan kerja profesi selama minimal 60 hari kerja
efektif di perusahaan atau biro konsultan.
5. Setelah menjalani masa kerja praktek Selma minimal 60 hari kerja efektif di
perusahaan atau biro konsultan, praktikan mendapatkan surat keterangan
bahwa praktikan telah selesai melaksanakan kerja profesi selama jangka waktu
yang telah di tentukan dan dilampiri lembar penilaian yang dibuat dan di
tandatangani oleh pemimpin perusahaan atau biro konsultan tersebut.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber manager perusahaan dan para staf
dimana kerja profesi dilaksanakan, wawancara ini dilakukan untuk memperoleh
dat-data mengenai profil dan system kerja perusahaan.
Agar penulisan ini dapat terarah, dipahami, dan dimengerti dengan baik, maka
penulis dalam menyusun laporan ini menyajikan sistematika pembahasan sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
x
Pada bab ini berisi gambaran umum dari kegiatan kerja praktek
secara umum yang meliputi: Latar Belakang Kerja Praktek,
Tujuan Kerja Praktek, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Sistematika Penulisan, Metode Penulisan.
Pada bab ini Memaparkan profil atau data pokok proyek dan
profil singkat perusahaan tempat mahasiswa magang atau
praktek; proses perolehan proyek dan dokumen acuan serta
dokumen produk proyek; organisasi proyek dan organisasi
lapangan serta lingkup penugasan personil, termasuk
mahasiswa praktikan; lingkup pekerjaan proyek –menurut
bidang pekerjaan praktek (Pelaksanaan/Pengawasan/
Perencanaan dan Perancangan); dan persyaratan khusus (bila
ada).
BAB IV : PENUTUP
xi
BAB 2
DESKRIPSI PROYEK
Ketika didirikan pada tahun 1997, PDW telah melayani klien di seluruh dunia
dari Dubai ke Vietnam, Medan ke Dili. Kami memperlakukan klien kami sebagai
individu yang unik dan memfasilitasi ide mereka melalui prinsip desain kami. Mainkan
cara kami untuk mendapatkan ruang publik dan desain bangunan karena menjadi satu
dalam harmoni yang sempurna. Setiap desain dengan hati-hati berencana untuk
menjadi bagian dari alam, bukan sebagai lingkungan buatan, tetapi sebagai bagian
dari solusi berkelanjutan dan untuk melestarikan sumber daya alam.
xii
2.2. Portofolio Perusahaan
PDW Architects mulai mengerjakan proyek dan kompetisi sejak tahun 1997.
Kegiatan arsitektural yang di lakukan yaitu kegiatan urban design dan masterplan,
bangunan arsitektural, kompetisi arsitektural, kompetisi nasional maupun internasional,
pameran, ekskursi arsitektural dan seminar-seminar arsitektural.
Proyek yang di dapat melalui proses penunjukan antara lain karena owner
telah mengenal arsitek/principle PDW Architects atau pihak yang bekerja di
dalam PT. PDW Arscitects sehingga Owner kemudian mempercayakan untuk
merancang proyek tersebut.Terdapat juga proyek yang di dapat dari
rekomendasi konsultan lain terhadap PDW Architects.
3. Melalui Kompetisi
xiii
PDW Architects mengetahui bahwa ada terdapat kompetisi perancangan
dari forum, iklan, website ataupun langsung dari IAI. Kemudian PDW Architects
mengikuti kompetisi tersebut dan kemudian mendapatkan proyek apabila telah
memenangkan kompetisi/sayembara tersebut.
xiv
BAB 3
xv
3.2. Prinsip Desain Ide Besar
xvi
xvii
Karakter Desain
Menara kembar mengapit alun-alun - membingkai pandangan ke arah CIBIS
Sembilan
Atrium bertindak sebagai ruang transisi antara area utama
xviii
Menara secara responsif secara klimatis ditunjukkan melalui orientasi
matahari dan desain fasad intuitif mereka
Karakter desain:
xix
Lapangan umum baru sebagai perluasan alun-alun dibuat di GF
Desain lantai dasar permeabel meningkatkan konektivitas Alunalun
dengan CIBIS Sembilan
Desain lantai dasar permeable meningkatkan konektivitas Alunalun
dengan CIBIS Nine
Halaman utama drop off langsung terkait dengan pengalaman
alunalun
Jejak gedung baru menghasilkan cakupan yang lebih kecil
Kemunduran terhadap menara 2 & 7 meningkat - semakin
berkurangnya masalah yang dihadapi
Karakter Desain
Plat lantai
bujursangkar seluas
4.000 meter
persegi
menghasilkan ruang
kantor yang ef ektif
Ukuran pelat lantai
tipikal didasarkan
pada profil CIBIS
Nine
Proporsi bangunan
bujursangkar untuk
mengoptimalkan
tampilan potensial &
siang hari
xx
3.6. Desain Studi Axonometry
xxi
Total Height : 120.0m Number of Floors : 20 floors
Typical Floor Size : 4,000sqm Total GFA : 76,250sq
xxii
3.7. Kit of Parts
xxiii
xxiv
xxv
3.8. Design Study 01
xxvi
xxvii
xxviii
xxix
3.9. Desain Study 02
xxx
xxxi
xxxii
xxxiii
xxxiv
xxxv
xxxvi
3.10. Design Study 03
xxxvii
xxxviii
xxxix
xl
3.11. Standar Gambar PDW-Achitects
xli
xlii
BAB 4
xliii
xliv
KESIMPULAN DAN SARAN
xlv
xlvi
4.1 Kesimpulan
xlvii
xlviii
xlix
Kerja Praktek (KP) yang telah penulis lalui selama 3 bulan di Konsultan PT.
l
lampu penerangan, meningkatkan kepuasan dilihat dari kemudahan
parkir yang paling optimal sebesar 64,63% pada periode 0-I.
Peningkatan kemuhan dan kenyamanan memarkir kendaraan yang
terjadi tentu dapat memberikan dampak positif terhadap kepuasan
pengguna parkir sebagai pengguna parkir. Hasil uji beda (Post Hoc)
menyatakan bahwa ada perbedaan yang bermakna produktivitas
Periode Periode 0-I (p < 0,05). Perhitungan produktivitas subyektif
parkir rerata Periode 0 sebesar 1,19±0,09 skor/denyut
dan Periode I sebesar 1,88±0,24 skor/denyut. Peningkatan
produktivitas parkir, yaitu: Periode 0-I sebesar 29,50%. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, pada parkir basement mobil terutama
perubahan perbaikan penitipan helm, perbaikan rambu, perbaikan
lampu penerangan, dapat meningkatkan produktivitas parkir yang
paling optimal sebesar 29,50% pada periode 0-I. Peningkatan
produktivitas parkir yang terjadi tentu dapat memberikan dampak
positif terhadap kepuasan pengguna parkir sebagai pengguna parkir.
li
Tata letak dan dimensi parkir
lii
(2) Apabila pada salah satu ujung jalan pada tempat parkir tersebut buntu,
maka harus disediakan ruang maneuver agar kendaraan dapat parkir
dan keluar kembali dengan mudah.
Parkir di halaman
1. Pada penataan halaman parkir harus mengupayakan adanya
pohon-pohon peneduh dan untuk jumlah parkir > 20 mobil harus
disediakan ruang duduk /tunggu untuk supir dengan ukuran
minimum 2 X 3 m²
2. Perkerasan halaman parkir harus menggunakan material resep
air.
liii
3. Pangaturan parkir pada ruang terbuka diantara GSJ – BSB di
atur sebagai berikut :
liv
spiral dilarang digunakan. Radius pelayanan tangga tersebut
25m untuk yang tidak dilengkapi sprinkler dana tau 40m untuk
yang dilengkapi sprinkler.
3. Pada setiap lantai sebagai ruang parkir , bila luas lantainya
mencapai 500 m² atau lebih harus dilengkapi ramp naik dan
turun minimum masing-masing 2 unit.
4. Lebar ramp lurus 1 (satu) arah minimum 3m dan untuk 2 (dua)
arah harus ada pemisah minimum selebar 50 cm sehingga lebar
minimum (3.00+0.50+3.00)=6.50 m.
5. Ramp spiral 2 (dua) arah ditentukan jari-jari terpendek 4
m,dengan lebar minimum (3.50+0.50+3.50)=7.50m. bagi
bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral, maka
ketinggian bangunan tersebut tidak boleh melebihi 5 (lima) lapis.
lv
3.14. Ramp
ramp Ramp adalah bidang miring yang di pasang sebagai pengganti
tangga. Landai memungkinkan pengguna kursi roda, serta orang-orang
yang mendorong kereta bayi, kereta, atau benda beroda lain, agar
pengguna benda beroda lebih mudah untuk terakses kedalam sebuah
bangunan.
Untuk mendapatkan kemiringin pada ramp agar dapat
menghasilkan kenyamanan dan aman. Kita dapat melakukan dengan
perhitungan dan mengunakan rumus untuk mendapatkan kemringan
yang kita inginkan.
lvi
Kemiringan dinyatakan sebagai persentase = (h / d) x 100
Dari rumus ini, kita dapat mengetahui nilai yang diperlukan. Sebuah
tanjakan ramp dengan ketinggian 1 meter dan panjang horizontal 10
meter, akan memiliki kemiringan sebesar 10%.
lvii
Jarak hingga 9 m, harus kurang dari 8%
Perhitungan tersebut dengan kondisi selalu mempertimbangkan
pertimbangan di atas tentang ketinggian.
lviii
Contoh skematis untuk desain ramp di area dalam ruangan
lix
4. Penyediaan tangga darurat/ kebakaran.
Perlu diingat juga, jika tangga darurat atau jalur evakuasi juga wajib
mempertimbangkan jumlah, kondisi pengguna gedung, dan jarak ke tempat
yang lebih aman. Pun begitu, pintu dar urat juga perlu dilengkapi dengan tanda
atau arahan yang mudah dibaca. Selain dua peraturan tadi, sarana evakuasi
juga ditulis secara tegas di Peraturan Pemerintahan PUPR Nomor 14 Tahun
2017 tentang persyaratan kemudahan bangunan gedung. Peraturan tersebut
berbunyi, jika setiap bangunan gedung harus menyediakan sarana evakuasi
yang meliputi akses eksit, eksit, dan eksit pelapisan.
1. Akses Eksit
Atau sarana evakuasi yang mengarah ke pintu ini harus sangat dipikirkan.
Sebagai penanda masuk ke tangga darurat, akses eksit harus terproteksi dari
bahaya kebakaran, alisan tahan dengan api setidaknya sampai waktu tertentu.
Lokasinya pun harus bebas dari hambatan yang tidak menghalangi pintu
keluar, akses ke dalam, jalan keluar, atau visibilitas akses eksit. Penting juga
dipikirkan tentang penanda yang jelas dan mudah dilihat. Biasanya si dipasang
di sepanjang jalur evakuasi menuju akses eksit. Pintunya pun harus mudah
dikenali dan ruangannya bisa berkapasitas lebih dari 50 orang. Pikirkan juga
tentang lebar akses eksitnya. Ukur titik tersempit akses eksis minimal bisa
dilewati oleh kursi roda dan cukup untuk orang-orang yang akan
dievakuasi.Akses eksit di luar ruangan dapat melalui balkon, serambii atau atap
yang juga dilengkapi dinding pengaman dan menggunakan material penutup
lantai yang solid.
2. Eksit
Eksit harus tentu harus dilengkapi dengan tangga tertutup dan terlindung
dinding dan tentunya tahan api, serta memiliki pegangan.
Penanda eksit yang dipasangkan di sana juga harus memiliki warna khusus,
misalnya saja merah.
lx
Biasanya si memiliki ukuran huruf paling kecil 15 cm.
3. Eksit Pelepasan
Adalah ujung dari jalur keluar yang umumnya berada di luar ruangaan. Sama
dengan akses eksit, eksit pelepasan juga harus mudah terlihat dan memiliki
akses langsung ke ruang terbuka yang aman.
lxi
6. Ukuran lebar tangga dihitung sesuai kapasitas penghuni
1. Kontruksi
Tangga yang dijadikan jalur evakuasi haruslah tangga
permanen.Setidaknya setiap tangga wajib menggunakan bahan-bahan
yang tidak mudah terbakar dan tahan kokoh.
2. Bordas Tangga
Antara tangga dan bordas haruslah memiliki lebar yang sama. Dalam
bangunan baru harusnya tiap bordes tangga memiliki dimensi yang telah
diukur sesuai dengan arah lintasan sama dengan lebar tangga. Lebarnya
boleh tidak lebih dari 120cm asal jalur tangganya lurus.
lxii
tangga pada kedua sisinya agar memdahkan pengguna. Pegangan tangga
sebaiknya ada berjarak 75 cm dari pegangan selanjutnya atau dari sisi
pegangan yang lain. Untuk tinggi pegangan maksimal bisa setinggi 80-90
cm.
Su
mber: homedesignideas.com
lxiii
1. Setiap tingkatan harus menunjukkan tingkatan lantai,
misalnya “Lantai 1, Lantai 2,” dan seterusnya.
2. Memberikan informasi lantai teratas dan ke bawah dari ruang
tangga yang terlindung.
3. Menunjukkan tingkat lantai dari dan ke arah eksit pelepasan.
4. Diletakkan di dalam ruang terlindungi di tempat mendekati
1,5 m di atas bordes lantai dalam satu posisi yang mudah
terlihat jika pintu dalam posisi terbuka atau tertutup
sekalipun.
lxiv
Dari kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran bahwa dalam
perancangan terlebih dahulu harus melihat referensi-referensi dan peraturan yang
berkaitan dengan rancangan tersebut. Dan tidak hanya menggambar, namun juga
mengetahui fungsi, memberikan informasi, berkonsep yang dipakai agar sesuai
dengan desain dan suasana lokasi yang mendukung. Penggambaran respon site
bukan hanya sekedar menggambar namun juga harus memikirkan bagaimana
fungsinya, peletakannya, penerapannya kesinambunganya dengan kingkup sekitar
dan apa yang dapat ditunjukkan pada salah satu kawasan yang dibuat secara
arsitektural.
DAFTAR PUSTAKA
lxv
LAMPIRAN
Keterangan :
lxvi
2 23-10
2018
Keterangan :
lxvii
Keterangan :
Melanjutkan 3d modeling interior aula dan mushola “Sayembara
kantor bupati Sleman”
4 25-10
2018
Keterangan :
Membuat orientasi transformasi desain “Sayembara kantor bupati
Sleman”
lxviii
N TANGGAL PEKERJAAN DAN KETERANGAN
O
5 26-10
2018
Keterangan :
Membuat rendering video animasi “Sayembara kantor bupati
Sleman”
6 29-10
2018
lxix
Keterangan :
Keterangan :
lxx
8 31-10
2018
Keterangan :
lxxi
9 01-11
2018
Keterangan :
lxxii
10 02-11
2018
Keterangan :
Membuat modeling interior caffe museum “Sayembara Museum
HAM Omah Munir”
lxxiii
11 05-11
2018
Keterangan :
lxxiv
12 06-11
2018
Keterangan :
lxxv
13 07-11
2018
Keterangan :
lxxvi
14 08-11
2018
Keterangan :
lxxvii
15 09-11
2018
Keterangan :
lxxviii
16 12-11
2018
lxxix
17 13-11
2018
Keterangan :
lxxx
18 14-11
2018
Keterangan :
lxxxi
19 15-11
2018
Keterangan :
lxxxii
20 16-11
2018
Keterangan :
lxxxiii
21 19-11
2018
Keterangan :
lxxxiv
22 20-11
2018
lxxxv
23 21-11
2018
Keterangan :
lxxxvi
24 22-11
2018
Keterangan :
lxxxvii
25 23-11
2018
Keterangan :
26 26-11
2018
lxxxviii
Keterangan :
lxxxix