Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT HARBARINDO BAHARITAMA
DIVISI MAINTENANCE

Disusun oleh:

MUKHSI YOSAKH HANAFI

NIM. 14/368141/SV/06725

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017

i
ii
iii
iv
v
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Surat Perintah Magang ................................................................................ ii
Lembar Pengesahan Universitas ................................................................. iii
Lembar Pengesahan Perusahaan ................................................................. iv
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Daftar Isi...................................................................................................... vi
Daftar Gambar ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ............................... 2
1.3. Batasan Masalah ............................................................................ 2
1.4. Metode Penyusunan Laporan ........................................................ 2
1.5. Sistematika Penyusunan Laporan .................................................. 3

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 4


2.1. Profil PT Harbarindo Baharitama .................................................. 4
2.1.1. Keagenan .............................................................................. 4
2.1.2. Pemeliharaan Peralatan......................................................... 6
2.2. Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 7
2.2.1. Visi Perusahaan .................................................................... 7
2.2.2. Misi Perusahaan .................................................................... 7
2.3. Logo Perusahaan............................................................................ 7
2.4. Lokasi Pabrik ................................................................................. 8
2.5. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 9
2.6. Sistem Ketenagakerjaan di PT Harbarindo Baharitama ................ 10

vi
BAB III PELAKSANAAN MAGANG ...................................................... 11
3.1. Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 11
3.2. Tempat Pelaksanaan ...................................................................... 11
3.3. Kegiatan ......................................................................................... 11

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 12


4.1. Metode Penelitian .......................................................................... 12
4.2. Analisa Pembahasan ...................................................................... 15

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 20


5.1. Kesimpulan .................................................................................... 20
5.2. Saran .............................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Produk Crane dari Perusahaan Konecranes ............................. 4


Gambar 2.2 Produk Spreader dari Perusahaan Stinis................................... 5
Gambar 2.3. Produk dari Perusahaan Phoenix Products Company ............. 6
Gambar 2.4 Produk ATT dari Perusahaan Gaussin, S.A ............................. 6
Gambar 2.5. Logo PT Harbarindo Baharitama ............................................ 7
Gambar 2.6 Letak Geografis PT Harbarindo Baharitama Cabang Semarang 8
Gambar 2.7 Flowchart Struktur Organisasi PT Harbarindo Baharitama ..... 9
Gambar 4.1 Flowchart Penelitian ................................................................. 12
Gambar 4.2 Bentuk Standar Tire Lock Nut .................................................. 13
Gambar 4.3 Alat Kerja ................................................................................. 14
Gambar 4.4 Proses Pendistribusian Gaya Momen ....................................... 15
Gambar 4.5 Proses Penggunaan Kain Majun ............................................... 16
Gambar 4.6 Proses Marker........................................................................... 17

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan dan
pemeliharaan peralatan pelabuhan, PT Harbarindo Baharitama selalu memberikan
inovasi terbaru dan kecukupan terhadap kebutuhan pelabuhan di Indonesia.
Berbagai inovasi selalu dikembangkan entah dari divisi pengadaan ataupun dari
divisi maintenance demi terwujudnya lalu lintas peti kemas pelabuhan efektif dan
efisien.
Divisi maintenance adalah divisi yang bertugas memelihara peralatan
pelabuhan. Saat ini, PT Harbarindo Baharitama adalah satu-satunya perusahaan
yang merawat alat pelabuhan tercanggih di dunia yang disebut ARTG
(Automated-Rubber Tired Gantry). Pemeliharaan ARTG-pun bisa dibilang sangat
kompleks, karena dalam pemeliharaannya diperlukan banyak background tenaga
ahli diantaranya; teknik mesin, teknik elektro, teknik mekatronika, dsb.
Agar lalu lintas peti kemas di pelabuhan tetap berjalan dengan lancar dan
mencapai target sesuai yang diinginkan maka diperlukan alat-alat yang selalu
dalam kondisi prima. Kehadiran PT Harbarindo Baharitama di dalam industri
pelabuhan sangat membantu dalam melakukan pemeliharaan alat pelabuhan.
Dalam melakukan pemeliharaan peralatan pelabuhan, PT Harbarindo Baharitama
selalu melakukan pemeliharaan berdasar sebuah teori pemeliharaan, yaitu
preventive maintenance, predictive maintenance dan corrective maintenance.
Demi terwujudnya pemeliharaan yang terjadwal dan seimbang, teori pemeliharaan
harus dilakukan dengan benar dan berkesinambungan.
Preventive maintenance adalah tahap pertama yang menjadi basic
pemeliharaan, karena pencegahan adalah pemeliharaan yang terbaik. Untuk itu
disini akan kami paparkan salah satu preventive maintenance yang telah kami
lakukan dalam pelaksanaan kerja praktek bersama PT Harbarindo Baharitama.

1
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
1. Meningkatkan kerjasama dan pembentukan jaringan antara perguruan
tinggi dengan perusahaan.
2. Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan profesi
melalui penerapan ilmu, latihan kerja, dan pengamatan teknik yang
dilakukan di PT Harbarindo Baharitama.
3. Memenuhi satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Program Diploma III Teknik Mesin SV UGM.
4. Mengetahui proses ARTG maintenance oleh PT Harbarindo Baharitama.

1.3. Batasan Masalah


Diberikan batasan masalah dalam laporan kerja praktek ini, yaitu membahas
tentang “ARTG TIRE LOCK NUT MECHANICAL PREVENTIVE
MAINTENANCE”.

1.4. Metode Penyusunan Laporan


Laporan ini disusun berdasarkan metode-metode pengumpulan informasi
atau data. Metode tersebut meliputi;
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara langsung melakukan
pengamatan ke lapangan terhadap kegiatan yang dilakukan.
2. Metode Interview (wawancara)
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara menanyakan hal-hal
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yan belum dimengerti
kepada pembimbing lapangan, karyawan atau operator yang bertugas.
3. Metode Studi Literatur
Yaitu metode pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari semua
literature yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang belum
dimengerti kepada pembimbing lapangan, karyawan atau operator yang
bertugas.

2
4. Metode Praktikum
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara langsung turun ke
lapangan dan melihat langsung peralatan di bawah bimbingan pengawas
atau pengarah, serta mengambil sample.
5. Metode Browsing
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pencarian
data yang dibutuhkan di internet guna mancari data yang berhubungan
pelaksanaan praktek di lapangan.

1.5. Sistematika Penyusunan laporan


Pembahasan dalam laporan kerja praktek ini dibagi kedalam 6 bab dengan
sistematis sebagai berikut;
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, tujuan dari
praktek kerja lapangan ini, batasan masalah, metodepengumpulan data,
dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang profil PT Harbarindo Baharitama, visi dan misi, peran serta
tujuan PT Harbarindo Baharitama, lokasi, struktur oraganisasi dan
kepegawaian, dan keselamatan kerja.
3. BAB III PELAKSANAAN MAGANG
Mencakup tentang pekerjaan yang dilakukan selama magang di Divisi
Work Shop PT Harbarindo Baharitama.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang artg tire lock nut mechanical preventive
maintenance oleh PT Harbarindo Baharitama
5. BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penjelasan pada bab-bab
sebelumnya agar dapat dikembangkan dan disempurnakan sehingga
menciptakan suatu laporan kerja praktek yang lebih baik.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil PT Harbarindo Baharitama


2.1.1. Keagenan

Harbarindo adalah agen dari beberapa merk global yang berkaitan dengan
produk-produk peralatan pelabuhan:

1. Agen untuk Konecranes Finland Corporation


Untuk wilayah Indonesia khususnya untuk produk-produk crane pelabuhan,
seperti; Ship-To-Shore (STS) Crane, Rail Mounted Gantry (RMG) Cranes,
Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane, Straddle Carrier, etc.

Gambar 2.1. Produk Crane dari Perusahaan Konecranes

4
2. Agen dari Stinis Belanda untuk product spreader.
PT Harbarindo Baharitama menjual berbagai macam spreader seperti: Ship-
to-Shore Container Spreader, Mobile Harbour Crane Container Spreader, Yard
Crane Container Spreader, Straddle Carrier Container Spreader, and Autotwist
Spreader.

Gambar 2.2. Produk Spreader dari Perusahaan Stinis

3. Agen dari Phoenix Products Company, Inc, USA,


PT Harbarindio Baharitama adalah Agen dari Phoenix Products Company,
Inc, USA khusus untuk produk-produk lampu LED untuk peralatan penanganan
kontainer dan curah.

Gambar 2.3. Produk dari Perusahaan Phoenix Products Company

5
4. Agen Gaussin, SA, Perancis untuk Container Trailer Terminal (CTT).
CTT unit diperlengkapi dengan kotak daya yang bisa dilepas, yang
menggerakkan cabin yang ringan yang langsung disambungkan dengan as depan.
Pilihan sumber energy yang efisien meliputi kotak daya listrik lengkap.

Gambar 2.4. Produk CTT dari Perusahaan Gaussin, S.A.

2.1.2. Pemeliharaan Peralatan

Di samping PT Harbarindo Baharitama menjual peralatan pelabuhan


tersebut di atas, mereka juga melakukan pemeliharaan (maintenance) terhadap
peralatan-peralatan pelabuhan (STS Cranes, RMG Cranes, RTG Cranes, Straddle
Carrier) and terminal trucks (including ATT).

Dalam lini bisnis pemenliaraan ini PT Harbarindo Baharitama menjalin


kerjasama dengan Konecranes Finland Corporation dan Portek Group, Singapura
dalam mendapatkan dukungan keahlian serta pengadaan spare part.

6
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi mitra kerja terpercaya bagi para operator pelabuhan dalam bidang
pengadaan dan pemeliharaan peralatan pelabuhan.
2.2.2 Misi Perusahaan
1. Membina organisasi perusahaan agar senantiasa dinamis dengan struktur dan
sistem yang mendukung dan efektif.
2. Senantiasan meningkatkan keahlian, kerjasama, dan kesejahteraan karyawan,
dan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham.
3. Memberikan perhatian yang intensif terhadap tuntutan, kepentingan, dan
demi kepuasan pelanggan.
4. Menjadi agen yang sukses bagi para prinsipal global yang telah menunjuk
perusahaan sebagai agen mereka.

2.3. Logo perusahaan

Gambar 2.5. Logo PT Harbarindo Baharitama

7
2.4. Lokasi Tempat Magang
PT Harbarindo Baharitama cabang Semarang terletak di Terminal Peti
Kemas Semarang, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Gambar 2.6. Letak Geografis PT Harbarindo Baharitama Cabang Semarang

8
2.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organsasi:

Commisioner

M.E Isti Flamboyan

President Dir.

Operational Dir.

Purwita

Sales Team Project Manager Office Team

Babysitting Team

Site Manager

Prev. Maint Corr. Maint Site Office Shift Groups


Group Group Support

Gambar 2.7. Flowchart Struktur Organisasi PT Harbarindo Baharitama

9
2.6. Sistem Ketenagakerjaan PT Harbarindo Baharitama
Pembagian jam kerja yang berlaku di perusahaan adalah sebagai berikut;
 Staff : 07.30 – 16.30 WIB
 Karyawan terdiri non shift dan 3 shift, pembagiannya sebagai
berikut:
1. Shift I : 07.00 – 15.00 WIB
2. Shift II : 15.00 – 23.00 WIB
3. Shift III : 23.00 – 17.00 WIB
4. Non Shift :
a. Maintenance Group : 07.00 – 16.00 WIB
b. Admin & Reporting Group : 08.00 – 17.00 WIB
Dalam pembagiannya, khusus untuk kelompok shift dibagi menjadi 4
kelompok besar lagi. Yaitu kelompok A, B, C, D. Pola kerja yang digunakan pada
kelompok shift yaitu pola 6:2 dengan 4 kelompok-3 shift.

10
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG

3.1. Waktu Pelaksanaan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan ± 3 (tiga) bulan,
terhitung tanggal 20 April 2017 sampai 15 Juli 2017. Hari kerja dimulai
pada hari Senin sampai Jumat, jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB
sampai 16.00 WIB.

3.2. Tempat Pelaksanaan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Terminal Peti Kemas
Semarang (TPKS)

3.3. Kegiatan
Kegiatan penulis di Divisi Maintenance PT Harbarindo Baharitama yaitu
ikut terlibat dalam melakukan proses pemeliharaan peralatan pelabuhan.

11
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan urutan proses seperti pada Gambar 4.1
sebagai berikut:

Pemahaman dan
pendalaman materi

Studi Literatur Kunjungan Lapangan Wawancara dan


konsultasi

Pengumpulan Data

Pengolahan Data dan


Menganalisa Data
Studi Literatur

Pembahasan

Pemecahan Masalah

Kesimpulan

Gambar 4.1. Flowchart Penelitian

12
Metode yang dilakukan pada kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pemahaman dan pendalaman materi


Untuk pemahaman materi mengenai permasalahan yang akan diteliti
dilakukan beberapa cara:
a. Studi literatur : Materi melalui buku-buku referensi
ataupun instruction manual yang diperoleh dari pembimbing yang
berkaitan dengan pemeliharaan ARTG.
b. Kunjungan lapangan : Melakukan peninjauan langsung ke
lapangan.
c. Wawancara dan konsultasi : Melakukan wawancara terhadap
pihak yang terkait mengenai proses pemeliharaan ARTG.
2. Pengumpulan data
Mengumpulkan data-data mengenai tire lock nut.
3. Pengolahan dan menganalisa data
Mengamati data permasalahan tire lock nut check sehingga dapat menemukan
pemecahan masalahnya.
4. Pembahasan
Menghubungkan data dan analisa yang telah didapat dengan literatur dan
materi-materi yang telah diperoleh sebelumnya, agar dapat mengoptimalkan
hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
5. Pemecahan masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari panduan serta inspeksi yang dilakukan
sebelumnya, kemudian dapat ditentukan solusi efisien.
6. Kesimpulan
Menyimpulkan dan membuat laporan mengenai tire lock nut mechanical
preventive maintenance check.

Gambar 4.2. Bentuk Standar tire lock nut

13
4.2. ANALISA & PEMBAHASAN

Tujuan :

Memastikan bahwa tire lock nut selalu dalam kondisi standar dan besarnya
gaya momen tire lock nut selalu konsisten 300 N.

SOP :

1.
White marker Kunci momen
Kain majun

Gambar 4.3. Alat Kerja

Pada tahap pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan alat-alat seperti
yang telah ditunjukkan pada gambar di atas yaitu;

1. Kunci Momen minimal berkekuatan 300 N.


Kunci ini yang akan digunakan untuk mendistribusikan gaya
momen pada tire lock nut secara terukur.
2. Kain Majun.

14
Kain majun akan digunakan untuk membersihkan daerah yang
kotor sekitar tire lock nut.
3. White Marker.
White marker digunakan untuk memberikan garis vertical pada
tire lock nut untuk memudahkan pengecekan di periode
preventive maintenance selanjutnya. Sehingga dapat
mewujudkan kinerja efektif dan efisien.

2.

Gambar 4.4. Proses Pendistribusian Gaya Momen

Perlu diingat bahwa sebelum memberikan gaya momen pada tire lock nut
kita harus mengatur terlebih dahulu kekuatan momen yang ada pada kunci
momen, karena kekuatan momen inilah yang nanti akan didistribusikan kepada
tire lock nut. Untuk gaya momen yang dianjurkan adalah 300 N.

15
3.

Gambar 4.5. Proses Penggunaan Kain Majun

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan setelah mendistribusikan gaya


momen pada tire lock nut yaitu membersihkan daerah tire lock nut, terutama pada
daerah yang akan dilakukan marker sehingga terbebas dari kotoran baik debu, oli,
maupun grease. Hal ini harus dilakukan dengan tujuan agar marker bisa dilakukan
dengan mudah dan garis yang dihasilkan jelas.

16
4.

Gambar 4.6. Proses Marker

Pada gambar diatas ditunjukkan pada daerah mana marker harus


digoreskan. Seperti yang sudah dijelaskan pada tujuan sebelumnya, marker harus
digoreskan segaris antara velg dan nut agar tire lock nut check periode selanjutnya
dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Kita ketahui bersama bahwa jika garis
tiba-tiba berubah/ tidak lurus segaris antara velg dan nut mengindikasikan bahwa
ada perubahan gaya momen yang dimiliki tire lock nut. Maka dari itu perlu
dilakukan setting momen ulang.

5.
Megger motors at 500 V (coil to body &
GANTRY
coil to coil)
TIRE LOCK Visual Check
NUT
Torque distribution 300 N minimal
Megger motors at 500 V (coil to body &
ACM
6 coil to coil) 17- 18- 18- 19- 19- 20- 20-
MONTH Megger motors at 500 V (coil to body & Jul Jan Jul Jan Jul Jan Jul
HOIST
coil to coil)
HEAD BLOCK Megger motors at 500 V (coil to body &
& SPREADER coil to coil)
Megger motors at 500 V (coil to body &
MAIN POWER coil to coil)
Trafo (3300 V - 500 V megger)

Tabel 4.1. Tire Lock Nut Check Schedule

Dalam melaksanakan kegiatan preventive maintenance, selain


pengecekan harus dilaksanakan dengan baik dan benar, jadwal pengecekan juga

17
harus dilakukan secara berkesinambungan agar terwujud kinerja yang efektif dan
efisien. Untuk itu diperlukan jadwal yang terstruktur dengan jelas seperti yang
sudah ditujukkan pada tabel 4.1 diatas. Untuk jadwal yang lebih lengkap, akan
tertera pada bab lampiran.

18
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarakan analisa yang diperoleh dari hasil pengamatan yang disesuaikan


dengan tujuan pengamatan dapat disimpulkan bahwa:

1. Bentuk tire lock nut yang tidak standard dan memiliki cacat jika terus
dipaksakan bekerja bisa mengakibatkan komponen lain mengalami kerusakan
parah.
2. Faktor-faktor penyebab kerusakan tire lock nut adalah korosi, life time dan
besarnya pembebanan.
3. Kerusakan-kerusakan pada tire lock nut yang paling banyak adalah berupa
korosi.
4. Proses repairing (perbaikan) tire lock nut meliputi; perencanaan/ planning
(material, gambar teknik, biaya dan mesin yang digunakan), eksekusi
(pelaksanaan repairing), quality control.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh, beberapa hal yang perlu


menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan kinerja kedepannya, yakni;

Untuk perusahaan:

1. Terganggunya pada masing-masing alat pelabuhan sangat mengakibatkan


terganggunya lalu lintas industri pelabuhan sehingga diperlukan perawatan
yang lebih intensif demi terwujudnya lalu lintas industri pelabuhan yang
stabil, efektif dan efisien.
2. Kerja sama antara institusi pendidikan dengan perusahaan untuk dapat lebih
ditingkatkan karena pengalaman kerja untuk siswa / mahasiswa itu sangat
berarti.
3. Suasana kerja yang penuh kekeluargaan dan pembinaan dalam pelaksanaan
kerja praktik agar lebih ditingkatkan lagi dan diharapkan pihak industri
memperhatikan kebutuhan siswa / mahasiswa yang bersangkutan dalam
hubungannya dengan pelaksanaan kerja praktik sehingga pelaksanaan kerja
praktik dapat berjalan dengan lancar.

19
4. Diharapkan perusahaan tidak ragu-ragu untuk memberikan ilmu kepada siswa
/ mahasiswa yang sedang melaksanakan kerja praktek sehingga siswa /
mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan tambahan ilmu yang bermanfaat.
Selain itu diharapkan industri dapat memberikan informasi mengenai
perkembangan teknologi kepada pihak institusi pendidikan guna menambah
pengetahuan guna menyongsong dunia kerja dan hubungan kerja yang
terjamin.

Untuk Universitas:

1. Persiapan materi yang cukup akan mempermudah pelaksanaan kerja praktek.


Tanpa dasar teori yang cukup praktikan akan kesulitan dalam pelaksanaan
kerja praktik tersebut.
2. Memperbanyak literatur-literatur yang berhubungan dengan materi kuliah
akan sangat membantu sekali dalam pelaksanaan teori di lapangan.
3. Melengkapi fasilitas bengkel dan laboratorium agar praktikan nantinya dapat
mengetahui alat-alat yang ada di dunia kerja.
4. Menerapkan sistem safety pada saat praktik untuk meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja.

20
DAFTAR PUSTAKA

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai