Disusun Oleh :
MUHAMMAD LUTFI
NIM : 1922201028
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Laporan Kerja Praktek ini berisikan pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama
melakukan Kerja Praktek yang diikuti. Adapun penyusunan laporan ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi dalam rangka pemenuhan mata kuliah Kerja Praktek pada
semester VII di Program Studi S1Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Abdurrab.
Berkat kerja sama yang baik dan bimbingan dari berbagai pihak selama penulis
melakukan Kerja Praktek sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Senantiasa bersyukur kehadirat-Nya yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
2. Kepada kedua orang tua tercinta, membesarkan dengan penuh kasih sayang dan telah
memberi motivasi dan doa serta bantuan baik moril dan material selama masa Kerja
Praktek.
3. Bapak Rizki Ramadhan Husaini, M.T Selaku dosen Pembimbing KP yang selalu
membantu penulis dalam mengerjakan laporan ini,
4. Bapak Muhammad Toyeb, MT selaku Dosen Penguji yang telah membantu penulis
untuk konsultasi mengenai beberapa tinjauan,
5. Ibu Fitra Ramdhani, M.T Selaku Kepala Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas
Abdurrab,
6. Bapak Husni Mubarak, S.T. Msc Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Abdurrab,
7. Bapak Mudrik, SE selaku TU Program Studi Teknik Sipil Universitas Abdurrab,
ii
8. Teman-teman se angkatan dan kakak/abang senior Teknik Sipil Universitas Abdurrab.
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Kerja Praktek sekaligus
menyelesaikan penulisan laporan ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih ada kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca agar dapat membantu penulis dalam penyempurnaan laporan ini.
Muhammad Lutfi
iii
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................i
PRA KATA.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Kerja Praktek ............................................................. 1
1.2. Tujuan Kerja Praktek ....................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktek........................................................... 2
1.4. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek.................................. 3
4
3.1.3 Sebab-sebab Kecelakaan.......................................................... 26
3.1.4 Faktor – faktor Kecelakaan...................................................... 27
3.1.5 Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja ........................... 28
3.1.6 Kapasitas Kerja........................................................................ 28
3.1.7 Beban Kerja ............................................................................. 28
3.1.8 Lingkungan Kerja..................................................................... 29
3.2 Pengertian dan jenis alat pelindung diri............................................ 29
3.3 Cara menggunakan APD................................................................... 33
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................37
4.2 Saran..................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................38
LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
1.2 Tujuan Kerja Praktek
Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek dilaksanakan untuk memenuhi tugas
studi sebagai mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Abdurrab. Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Jalan serta
membandingkan ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan dengan
kondisi di lapangan.
2. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan menambah pengalaman
serta wawasan yang didapatkan selama melaksanakan kegiatan kerja
praktek.
3. Memenuhi mata kuliah wajib yang tertera pada program studi S1 Teknik
Sipil Universitas Abdurrab.
7
2. Metode Studi Literatur
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur yaitu studi
kepustakaan dengan memaparkan dan menelaah buku-buku teori dasar dan
rumus-rumus serta table yang berkaitan dari berbagai sumber untuk
menunjang pembuatan laporan kegiatan kerja praktek.
3. Asistensi
Asistensi dilakukan kepada dosen pembimbing mulai dari minggu pertama
dimulai kerka praktek sampai selesai. Tujuan asistensi yaitu untuk
melaporkan progress pekerjaan proyek dilapangan serta laporan yang
sudah dibuat dari observasi di lapangan dan studi literatur.
4. Penulisan Laporan
Penulisan laporan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pekerjaan yang
sedang berlangsung selama kerja praktek yang nantinya akan disetujui ileh
dosen pembimbing.
8
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
9
Gambar 2. 2 Peta Lokasi Proyek 1
(Sumber : Google Maps)
10
Gambar 2. 3 Peta Lokasi Proyek 2
(Sumber : Google Maps)
11
Nomor Kontrak : HK. 0203/Bb23-WilI.R4/102
Nilai Kontrak : Rp. 9.463.030.273,00
Penyedia Jasa : PT. VIRAJAYA RIAU PUTRA
Konsultan Supervisi : PT. SEECONS KSO PT. DAKSINAPATI
KARSA KONSULTINDO
12
1. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya:
Penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak untuk
menindaklanjuti komitmen internasional yang dihadiri oleh
Presiden/Wakil Presiden;
Barang/Jasa yang bersifat rahasia untuk kepentingan Negara atau
barang/jasa lain bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan;
Pekerjaan kontruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan system
kontruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan
bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat
direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
Barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya yang hanya dapat disediakan
oleh 1 pelaku usaha yang mampu;
Pengadaan dan penyaluran benih unggul meliputi benih padi, jagung,
dan keledai, serta pupuk yang meliputi urea, NPK, dan ZA kepada
petani;
Pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan
perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang dilaksanakan
oleh pengembang;
Barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya yang spesifik dan hanya dapat
dilaksanakan oleh pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi
pemenang tender untuk mendapatkan izin dari pemerintah;
Barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya yang setelah dilakukan tender
ulang mengalami kegagalan; atau
Pemeilihan penyedia untuk melanjutkan pengadaan barang/pekerjaan
kontruksi/jasa lainnya dalam hal terjadi pemutusan kontrak.
2. Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi
Jasa konsultasi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 pelaku usaha yang
mampu;
13
Jasa konsultasi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 pemegang hak cipta
yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak
cipta;
Jasa konsultasi dibidang hukum meliputi konsultan hukum/advokasi
atau pengadaan arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk
menghadapi gugatan dan/atau tuntutan hukum dari pihak tertentu, yang
sifat pelaksana pekerjaan dan/atau pembelaannya harus segera dan
tidak dapat ditunda;
Permintaan berulang (repeat order) untuk penyedia jasa konsultasi
yang sama;
Jasa konsultasi yang setelah dilakukan seleksi ulang mengalami
kegagalan;
Pemilihan penyedia untuk melanjutkan jasa konsultasi dalam hal
terjadi pemutusan kontrak;
Jasa konsultasi yang bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; atau
Jasa ahli Dewan Sengketa Kontruksi
14
2. Hanya terdapat satu penyedia barang dan jasa yang dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai kebutuhan pengguna (user requirement) atau sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
3. Barang dan jasa yang bersifat knowledge intensive dimana untuk
menggunakan dan memelihara produk tersebut membutuhkan
kelangsungan pengetahuan dari penyedia barang dan jasa;
4. Bila pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dengan menggunakan cara
tender/seleksi umum atau tender terbatas/seleksi terbatas telah 2 kali
dilakukan dan tidak mendapatkan penyedia barang dan jasa yang
dibutuhkan atau tidak ada pihak yang memenuhi kriteria atau tidak ada
pihak yang mengikuti tender/seleksi;
5. Barang dan jasa yang dimiliki oleh pemegang ha katas kekayaan
intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari Original
Equipment Manufacture;
6. Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat, dan asset
strategis perusahaan;
7. Barang dan jasa yang merupakan pembelian berulang (repeat order)
sepanjang harga yang ditawarkan menguntungkan dengan tidak
mengorbankan kualitas barang dan jasa;
8. Penanganan darurat akibat bencana alam, baik yang bersifat local maupun
nasional (force majeure);
9. Barang dan jasa lanjutan yang secara teknis merupakan satu kesatuan yang
sifatnya tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya;
10. Penyedia barang dan jasa adalah BUMN, Anak Perusahaan atau Perusahan
Terafiliasi BUMN sepanjang kualitas, harga, dan tujuannya dapat
dipertanggungjawabkan dan barang dan jasa yang dibutuhkan merupakan
produk atau layanan sesuai dengan bidang usaha dari penyedia barang dan
jasa bersangkutan;
11. Pengadaan barang dan jasa dalam jumlah dan nilai tertentu yang
ditetapkan direksi dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Dewan Komisaris; dan/atau
15
12. Konsultan yang tidak direncanakan sebelumnya untuk menghadapi
permasalahan tertentu yang sifat pelaksanaan pekerjaannya harus segera
dan tidak dapat ditunda.
Pekerjaan Rehabilitasi Jalan yang dilakukan oleh PT. VIRAJAYA RIAU
PUTRA ini merupakan proyek yang ditunjuk langsung oleh Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Riau, untuk melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Jalan dari ruas
SP. KH. NASUTION (PASIR PUTIH) – SP. KAYU ARA (PEKANBARU).
16
awal (prelimary design), desain detail (detail engineering design), pengadaan
(procurement), konstruksi (construction), operasional dan perawatan (operation
and maintenance), dan yang terakhir demolish.
Dalam laporan kerja praktek ini akan dibahas 2 tahapan sebelum
konstruksi (pre-construction) yaitu tahapan persiapan yang berisi pelelangan dan
tahap konstruksi (construction) yaitu tahap pelaksanaan yang berisi pekerjaan
Rehabilitasi Jalan yang ada di lapangan.
17
metode pembayaran, asuransi, tanggung jawab tiap pihak yang terlibat
pada kontrak, dan lain-lain.
5. Berita Acara Penjelasan (Letter of Explanation, Classification, and
Aanwijzing), yang disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak
sebagai penegasan dari maksud yang telah disampaikan.
6. Penawaran atau tender (Tender-Bidding Proposal), yang diajukan dan
ditandatangani oleh kontraktor, merupakan penawaran finansial dari
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan uraian-uraian
diatas.
7. Perjanjian atau Persetujuan Kontrak (Legal/Formal Agreement), yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk mengesahkan dan
menguatkan keinginan mereka secara timbal balik dalam membuat kontrak
diantara mereka sebagaimana ditetapkan oleh semua dokumen diatas.
Fungsi dokumen kontrak dalam pelaksanaan proyek adalah:
1. Sebagai keterangan terhadap pekerjaan yang akan diborongkan.
2. Dokumen tersebut menjadi pegangan/pedoman (undang-undang) selama
masa pelaksanaan.
3. Dokumen yang dapat digunakan sebagai bukti kebenaran dalam kasus
proses perselisihan (arbitrase) atau bahkan dalam proses penyelesaian
perselisihan di pengadilan.
Dokumen pelaksanaan merupakan dokumen pengadaan yang dibuat oleh
ULP untuk melakukan proses pengadaan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 pasal 46, yaitu mengenai Dokumen Pemilihan, terdiri atas:
1. Dokumen kualifikasi, yang terdiri dari:
a. Lembar data kualifikasi.
b. Pakta integritas.
c. Petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi.
d. Formulir isian kualifikasi.
e. Tata cara kualifikasi.
2. Dokumen Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung/Pengadaan Langsung,
terdiri dari:
a. Umum.
18
b. Pengumuman.
c. Intruksi kepada peserta.
d. Lembar data pemilihan.
e. Lembar kriteria evaluasi.
f. Rancangan kontrak.
g. Daftar kuantitas, Spesifikasi teknis, dan/atau Gambar.
h. Bentuk dokumen penawaran.
i. Bentuk dokumen lain.
19
a. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada
saat kontrak ditandatangani.
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran atas realisasi volume
pekerjaan.
c. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah pekerjaan diselesaikan.
3) Kontrak gabungan Lumsum dan Harga Satuan merupakan kontrak
gabungan lumsum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang telah
diperjanjikan.
4) Kontrak Terima Jadi (Turnkey) merupakan kontrak pengadaan
pekerjaan kontruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan.
b. Pembayaran data dilakukan berdasrkan termin sesuai kesepakatan
dalam kontrak.
3. Kontrak Payung dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode waktu
tertentu yang belum dapat ditentukan volume dan/ atau waktu
pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani.
4. Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan merupakan Kontrak Jasa
Konsultasi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa
didefinisikan dengan rinci dan/ atau waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya belum bisa dipastikan.
5. Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
membebani lebih dari satu Tahun Anggaran dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat berupa:
1) Pekerjaan yang penyelesainnya lebih dari 12 bulan atau lebih dari satu
Tahun Aggaran; atau
2) Pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakkan untuk
jangka waktu lebih dari 1 Tahun Anggaran dan paling lama 3 Tahun
Anggaran.
20
2.5 Mobilisasi
2.5.1 Peralatan
Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kontruksi, diperlukan alat-alat
penunjang yang turut menetukan keberhasilan suatu proyek kontruksi. Setiap
pekerjaan dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan peralatan berat.
Pengadaan peralatan kontruksi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengadaan yang dilakukan sendiri oleh pihak kontraktor, yaitu dengan
menggunakan peralatan yang dimilikinya sendiri berupa inventaris
perusahaan atau sewa.
2. Pengadaan yang dilakukan dengan melibatkan pihak luar, yaitu jika pihak
kontraktor tidak memiliki sendiri peralatan-peralatan kontruksi tertentu
yang perlu digunakan dalam pembangunan proyek, sehingga harus
menyewa dari pihak luar.
21
2. Asphalt Sprayer
Kedua adalah asphalt sprayer, alat ini berfungsi untuk menyemprotkan
cairan emulsi atau biasa kita sebut juga dengan perekat. Perekat ini berfungsi
sebagai lem atau pengikat antara lapisan pondasi dengan aspal yang akan kita
gelar. Tanpa perekat ini, maka aspal akan mudah mengelupas sehingga akan
menimbulkan lubang dan kerusakan jalan. Asphalt sprayer yang digunakan
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
3. Ashphalt Finisher
Ketiga adalah asphalt finisher. Alat ini berfungsi untuk proses gelaran
aspal dari dump truck ke atas aspal pondasi itu sendiri. Meskipun kita bisa
melakukannya dengan tenaga manual juga. Namun dengan menggunakan alat
asphalt finisher ini, proses gelaran asphalt dapat kita lakukan dengan lebih
cepat. Sehingga lebih efektif, efisien dan juga hemat waktu. Pada proyek ini
asphalt finisher yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
22
Gambar 2. 5 Asphalt Finisher
(Sumber : Dokumentasi Lapangan)
4. Tandem Roller
Selanjutnya adalah tandem roller. Alat ini mudah kita kenali dari rodanya.
Karena alat ini memiliki roda depan dan belakang berupa besi bulat dan
berukuran besar. Fungsi dari alat ini sendiri yaitu untuk memadatkan aspal
yang telah terhampar sebelumnya dengan bantuan asphalt finisher. Dengan
tandem roller ini, maka aspal yang telah terhampar akan terpadatkan secara
otomatis dengan alat ini. Baik melalui berat alat ini maupun getaran yang
memang ditimbulkan oleh alat ini. Tandem Roller yang digunakan dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
23
Gambar 2. 6 Tandem Roller
(Sumber : Dokumentasi Lapangan)
24
Gambar 2. 7 Pneumatic Tyred Roller
(Sumber : Dokumentasi Lapangan)
6. Dump Truck
Dump truck juga yang kita gunakan dalam proses pengaspalan jalan.
Truck ini berfungsi untuk mengangkut aspal dari pabrik atau asphalt
mixing plant ke lokasi pengaspalan. Pada proyek ini dump truck yang
digunakan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
25
2.6 Hambatan Pekerjaan
Dalam sebuah proyek konstruksi pasti mengharapkan seluruh
pelaksanaanya berjalan dengan lancer. Akan tetapi ada hal-hal yang menjadi
penghambat atau menjadi permasalahan dalam sebuah proyek konstruksi.
Permasalahan yang timbul dalam sebuah proyek konstruksi sangatlah beragam.
Permasalahan tersebut biasanya terjadi karena kondisi alam, pelaksanaan teknis,
jumlah tenaga, keterlambatan pekerjaan dan lain sebagainya. Permasalahan yang
timbul harus segera mungkin diatasi agar pelaksanaan proyek dapat berjalan
sesuai rencana. Berikut ini adalah beberapa permasalahan dan pemecahnya yang
terjadi dalam proyek pengerjaan Rehabilitasi Jalan SP. KH. NASUTION (PASIR
PUTIH) – SP. KAYU ARA (PEKANBARU) :
1. Permasalahan Cuaca
Cuaca adalah kondisi alam yang tidak dapat diprediksi. Cuaca yang baik
atau buruk dapat terjadi sewaktu-waktu. Akan tetapi dengan terjadinya cuaca
yang buruk saat proses pelaksanaan kontruksi berlangsung, maka akan
menghambat jalannya pekerjaan. Permasalahan yang muncul ketika cuaca
buruk terjadi adalah:
Pengaspalan terpaksa terhenti sementara menunggu hujan reda.
Waktu pengaspalan dapat mundur dari jadwal rencana apabila hujan terus-
menerus diluar perkiraan sehingga menghambat berjalannya proyek.
Pengaspalan terpaksa dihentikan jika hijan menguyur deras.
Memungkinkan terjadinya banjir pada lokasi proyek jika hujan dalam
intensitas tinggi, sehingga menghambat berjalannya proyek.
Solusi penyelesain masalahnya adalah:
Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang cuaca
buruk maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak kontraktor meminta
toleransi kepada pihak tertentu untuk mengajukan perubahan rencana
pekerjaan. Dimana nanti ketika cuaca sudah membaik akan dilakukan
penambahan pekerja dan pekerja atau lembur. Agar rencana pekerjaan dapat
kembali berjalan dengan baik dan ketertinggalan pekerjaan dapat kembali
dikejar sesuai rencana.
26
2. Permasalahan Teknis dalam Pelaksanaan
Pelaksanaan teknis adalah pekerjaan yang dilaksanakan atau dilakukan
sesuai teknis yang sudah ada. Pelaksanaan dari setiap pekerjaan menggunakan
metode kerja yang berbeda-beda. Dalam setiap proyek pembangunan tidak
semua pekerjaan dilaksanakan sesuai teknis atau metode yang ada (kesalahan).
Terkadang ada hal-hal dilapangan yang membuat itu terjadi. Biasanya
kesalahan tersebut bisa terjadi secara disengaja ataupun tidak sengaja. Apabila
terjadi kesalahan dalam pekerjaan, maka hasil yang dikerjakan tidak akan
memuaskan.
Solusi penyelesaian masalahnya adalah:
Bila sebuah proyek pembangunan mengalami permasalahan tentang
kesalahan teknis dalam pekerjaan maka hal yang perlu dilakukan adalah pihak
kontraktor meminta toleransi kepada pihak terkait untuk mengajukan
perbaikan. Supaya pihak kontraktor dapat langsung memperbaiki, agar nanti
hasil yang sudah diperbaiki sesuai dengan perencanaan.
27
pengganti sementara apabila banyak pekerja yang pulang sementara waktu.
Dapat juga mencari pekerja tambahan yang berada tidak jauh dari lokasi
proyek.
28
BAB III
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses
produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah
Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja
yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau
buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan
24
kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan
harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
25
Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan, mengenali, dan
mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan kegiatan atau
pekerjaan. Baik yang muncul dari mesin, alat dan bahan; lingkungan kerja; cara
kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
Sebagai contoh :
• Alat berat jatuh menimpa kaki pekerja dan mengakibatkan patah tulang
• Posisi papan perancah tidak benar dan jatuh ketika pekerja melangkah
26
peralatan pelindung yang tak mencukupi, seperti helm dan gudang
Studi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja sebuah
industri terdapat kecelakaan yang cukup banyak. Pekerja pada industri
mengatakan itu sebagai kecenderungan kecelakaan. Untuk mengukur
kecenderungan kecelakaan harus menggunakan data dari situasi yang
menunjukkan tingkat resiko yang ekivalen.
27
3.1.5 Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
28
tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan stres.
2. Safety Belt
Safety belt ialah alat pelindung diri yang berfungsi ketik para pekerja
berada diatas ketinggian.
29
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena benda tajam atau benda yang berat, benda panas, cairan kimia dan
lain sebagainya.
4. Sepatu Karet
Sepatu karet (Sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk
pekerja yang berada diarea basah atau berlumpur. Kebanyakan sepatu karet
dilapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau benda panas
serta cairan kimia.
5. Sarung Tangan
Sarung tangan ialah juga alat pelindung diri yang berfungsi sebagai alat
pelindung tangan saat bekerja ditempat atau pada situasi yang dapat
30
mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan disesuaikan
dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
7. Jas Hujan
Jas hujan berfungsi untuk melindungi badan pekerja dari air pada saat
bekerja (misalnya pada saat hari hujan atau pada saat mencuci alat kerja).
8. Kacamata Pengaman
Fungsi kacamata pengaman ini berfungsi sebagai alat pelindung diri untuk
melindungi mata dari debu ataupun percikan api contohnya ketika mengelas.
31
9. Penutup Telinga
Penutup telinga berfungsi sebagai pelindung telinga saat bekerja ditempat
yang bising.
11. Apar
Apar adalah singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan (Fire Extinguisher),
alat ini adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau kebakaran
kecil.
1. Kelas Api
a. Kayu, kertas, kain, karet, plastik
b. Bensin, gas, oli, cat.
c. Komputer,Panel listrik, genset, dll.
32
3.3 Cara Menggunakan APD
Secara teknis APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi
akan dapat meminimalisasi tingkat keparahan kecelakaan atau keluhan /
penyakit yang terjadi. Dengan kata lain, meskipun telah menggunakan APD
upaya pencegahan kecelakaan kerja secara teknis, teknologis yang paling utama.
APD dipakai apabila usaha rekayasa ( engineering ) dan cara kerja yang aman
( work praktis ) telah maksimum. Dalam penggunaan APD masih memiliki
beberapa kelemahan seperti :
33
Berikut dokumentasi yang penulis ambil di lapangan ketika pekerja menggunakan
alat pelindung diri (APD) :
34
35
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disarankan kepada
pembaca sebagai berikut :
35
DAFTAR PUSTAKA
36
LAMPIRAN I
PROGRES MINGGUAN LAPORAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
L.1
LAMPIRAN II
TIME SCHEDULE LAPORAN KERJA PRAKTEK
LAPANGAN
L.2
LAPORAN MINGGUAN KEMAJUAN PEKERJAAN
PERIODE MINGGU KE : 9
19 Desember 2022 s/d.
19 Desember 2022
PPK : PPK 1.4 Pelaksanaan Jalan Nasional Wil. I Prov. Riau RUAS : SP. KH. NASUTION (PASIR PUTIH) - SP. KAYU ARA
PEKERJAAN : REHABILITASI JALAN SP. KH. NASUTION (PASIR PUTIH) - SP. KAYU ARA (PEKANBARU)
TANGGAL KONTRAK : 24 OKTOBER 2022 TANGGAL
NOMOR KONTRAK : HK.0203/Bb23-Wil1.R4/102
NILAI KONTRAK : : Rp. 9.463.030.273,00
PENYEDIA JASA : PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
KONSULTAN SUPERVISI : PT. SEECONS KSO PT. DAKSINAPATI KARSA KONSULTINDO
Bobot Bobot
Nama Produk Uraian Pekerjaan SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU Kuantitas (%) Kuantitas (%) Kuantitas Bobot (%) KET.
Kuantitas Bobot (%) Kuantitas Bobot (%)
19-12-22 20-12-22 21-12-22 22-12-22 23-12-22 24-12-22 25-12-22
13 14 15 16 17 18 19
1 2 4 5 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3350004000-BMS- Structural Overlay 100 mm (2 Lapis, AC-WC rata- 3,900.00 93.329 3,900.00 93.329 250.005 372.114 3,278.41 621.59 3,900.00
78.45 14.88 93.329
004373115 rata 40 mm, AC- BC L rata-rata 60 mm)
3350004000-BMS- Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas S 500.00 3.560 511.28 3.640 102.256 409.02 102.25 511.28
2.91 0.73 3.640
004422896 Terpasang
3350004000-BMS- Perbaikan Campuran Aspal Panas 55.00 3.110 53.58 3.030 53.58 53.58
3.03 - 3.030
004456318
BOBOT 100.000 100.000 PROGRESS 84.397 15.603 100.000
RENCANA 100.000
DEVIASI -
DIBUAT OLEH :
DISETUJUI OLEH: DIPERIKSA OLEH: KONTRAKTOR PELAKSANA
INSPEKTOR PT. SEECONS PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
KSO
PT. DAKSINAPATI KARSA
KONSULTINDO
L.2
SETIA NYOTO ARDON, ST FAIZAL BAHRI, ST
NRP. D24041973092018001 Inspection Engineer PELAKSANA
A.13 Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas S Terpasang M3 500.00 3.56 3.56
A.7 Structural Overlay 100 mm (2 Lapis AC-WC rata - rata 40 mm, AC-BC L rata- rata 60 mm) Ton 3,900.00 93.33
A.17 Perbaikan Campuran Aspal Panas m3 55.00 3.11 0.78 0.78 0.78 0.78
TOTAL RENCANA PER MINGGU 100.0 - 0.78 0.78 0.78 19.44 18.67 37.33 18.67 3.56 -
KUMULATIF RENCANA PER MINGGU - 0.78 1.56 2.33 21.78 40.44 77.77 96.44 100.0 100.00
L.2