0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang survei dan penilaian kondisi perkerasan jalan. Terdapat dua jenis survei yaitu survei kondisi untuk mengetahui kondisi saat ini dan survei evaluasi untuk mengetahui penyebab kerusakan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah survei rinci termasuk identifikasi kerusakan dan pengukuran dimensi. Sistem penilaian kondisi perkerasan dapat menggunakan metode Bina Marga, Asph
Dokumen tersebut membahas tentang survei dan penilaian kondisi perkerasan jalan. Terdapat dua jenis survei yaitu survei kondisi untuk mengetahui kondisi saat ini dan survei evaluasi untuk mengetahui penyebab kerusakan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah survei rinci termasuk identifikasi kerusakan dan pengukuran dimensi. Sistem penilaian kondisi perkerasan dapat menggunakan metode Bina Marga, Asph
Dokumen tersebut membahas tentang survei dan penilaian kondisi perkerasan jalan. Terdapat dua jenis survei yaitu survei kondisi untuk mengetahui kondisi saat ini dan survei evaluasi untuk mengetahui penyebab kerusakan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah survei rinci termasuk identifikasi kerusakan dan pengukuran dimensi. Sistem penilaian kondisi perkerasan dapat menggunakan metode Bina Marga, Asph
MUHAMMAD WALID MUTHOHAR NUR AINI NUR INTAN SIREGAR OZI YAZID FADLI SURVEI KONDISI JALAN
Survei kondisi struktur perkerasan jalan secara umum
dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu : Suvei Kondisi Survei Evaluasi SURVEI KONDISI Survei kondisi dilakukan dengan maksud untuk menentukan kondisi struktur perkerasan jalan pada suatu waktu tertentu. Kekuatan struktur perkerasan jalan dan juga penyebab kerusakan tidak diperhatikan pada tahapan survei ini. Survei kondisi bertujuan untuk menunjukkan kondisi perkerasan pada waktu saat dilakukan survei, jadi sifatnya kualitatif. Informasi yang diperoleh dari hasil survei akan digunakan untuk menetapkan : Macam studi Penilaian prioritas dan macam program pemeliharaan Survei kondisi sangat berguna untuk persiapan analisis struktural secara detail dan untuk kegiatan rehabilitasi jalan. SURVEI Survei evaluasi EVALUASI adalah survei untuk menentukan kelayakan/ kemantapan struKtural dari suatu perkerasan, dan untuk mencari jawaban mengapa perkerasan kondisinya menjadi seperti keadaan yang sekarang. Survei kondisi biasanya merupakan bagian dari survei evaluasi. Survei evaluasi mempertimbangkan lebih banyak faktor, seperti : Macam/jenis perkerasan Tebal perkerasan Kualitas material perkerasan Lalu lintas, dll Jadi survei evaluasi lebih melibatkan banyak faktor daripada survei kondisi, karena dilakukan lebih detail. LANGKAH-LANGKAH SURVEI Langkah-langkah survei seperti yang disarankan oleh Asphalt Institute MS-17 adalah sebagai berikut : Langkah awal dari kegiatan survei kerusakan secara detail adalah : Mempelajari gambar pelaksanaan proyek (as-built drawing), Mempelajari sejarah pemeliharaan, dan Mempelajari hasil survei kondisi perkerasan yang terakhir dilakukan. Hal ini akan membantu memisahkan pekerjaan ke dalam bagian- bagian jalan yang kondisi perkerasan dan permukaannya sama. Langkah selanjutnya adalah melakukan survei kondisi secara sepintas di lokasi kerusakan utk menilai kondisi kerusakan secara umum. Survey sepintas ini perlu dilakukan utk membantu perencanaan survei detail nantinya. SURVEI DETAIL KERUSAKAN JALAN Berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil survei kondisi kerusakan jalan secara sepintas, selanjutnya dilakukan survei kerusakan jalan yang lebih detail. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan survei kerusakan jalan secara detail diantaranya adalah : Buku manual identifikasi kerusakan Denah/profil gambar jalan dari rencana proyek asli Pita ukur/meteran dan mistar pengukur Formulir survei kerusakan da/atau lembaran peta Alat tulis, kamera foto, video, cat semprot, kalkulator, dll. SURVEI DETAIL KERUSAKAN JALAN Survei dilakukan oleh paling sedikit 2 orang. Hal ini dimaksudkan untuk keamanan saat survei, serta kemudahan dalam pengukuran dengan menggunakan pita ukur (meteran). Identifikasi tipe-tipe kerusakan harus konsisten dengan deskripsi yang sesuai dengan deskripsi pada buku manual yang diacu. Pengukuran dimensi kerusakan perlu dilakukan untuk memperhitungkan tingkat keparahan dan luasnya kerusakan jalan, dengan cara : Lebar retakan di permukaan jalan perlu diukur untuk mempertimbangkan tingkat parahnya retakan Jarak atau area kerusakan jalan harus diukur dengan menggunakan pita ukur, agar dimensi luas kerusakan dapat didefinisikan. Kedalaman kerusakan tipe alur diukur dengan menggunakan mistar straight edge dan penggaris. SISTEM PENILAIAN KONDISI PERKERASAN Hal yang sangat pentingJALAN dalam pengelolaan sistem pekerasan jalan adalah kemampuan dalam menentukan gambaran kondisi saat sekarang dari suatu jaringan jalan, dan memperkirakan kondisinya di masa datang. Untuk dapat memprediksi kondisi perkerasan dengan baik, maka diperlukan suatu sistem penilaian untuk identifikasi. Sistem ini dipergunakan sebagai suatu alat untuk menilai kerusaka perkerasan jalan. Terdapat beberapa sistem penilaian kondisi perkerasan, diantaranya : Sistem Penilaian Bina marga Sistem penilaian Asphalt Institute Sistem penilaian Metode PCI. SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA Bina Marga telah menerbitkan petunjuk teknis untuk penilaian kondisi perkerasan jalan, salah satunya yaitu Petunjuk Teknis tentang Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten (SK. 77/KPTS/Db/1990). Buku pedoman ini mencakup prosedur perencanaan umum dan penyusunan program untuk pekerjaan berat (Peningkatan dan rehabilitasi jalan) dan pekerjaan ringan (pemeliharaan jalan) untuk jalan kabupaten. Prosedur yang terdapat pada petunjuk teknis ini meliputi kegiatan : Kaji ulang dan pemutakhiran data base jalan Survei Analisa biaya Penaksiran biaya Persiapan program tahunan. SISTEM PENILAIAN MENURUT BINA MARGA Kegiatan survei yang dilakukan menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Bina Marga meliputi kegiatan survei : Survei penjajakan kondisi jalan Survei penyaringan ruas jalan Survei kecepatan Survei lalu lintas Survei kependudukan Survei hambatan lalu lintas. SURVEI PENYUSUNAN PROGRAM BINA SurveiMARGA Penjajakan Kondisi Jalan Survei ini dilakukan pada jalan yang mantap (kondisi baik dan sedang) setiap tahunnya untuk memutahirkan data invetarisasi kondisi jalan. Survei penyaringan Ruas Jalan. survei ini dilakukan pada sepertiga bagian jarinagn jalan yang tidak mantap (kondisi rusak/rusak berat) setiap tahunnya, untuk : Memutakhirkan data inventarisasi kondisi jalan Mengumpulkan informasi mengenai kondisi jalan dengan foto-foto, yang dapat digunakan untuk penaksiran biaya peningkatan jalan dan untuk penyaringan program. Survei Kecepatan. survei ini dilakukan pada semua ruas jalan yang terbuka utk SURVEI PENYUSUNAN PROGRAM BINA SurveiMARGA Lalu Lintas Survei ini dilakukan pada ruas-ruas jalan yang terbuka untuk kendaraaan roda 4 dan telah dilakukan survei penyaringan ruas jalan. Survei lalu lintas berguna untuk mendapatkan data lalu lintas harian rata- rata (LHR) yang akan digunakan dalam memperkirakan nilai manfaat dari peningkatan jalan dan dalam menentukan standar desain jalan yang sesuai. Survei Kependudukan. Survei ini dilakukan pada ruas-ruas jalan yang tertutup untuk kendaraan roda 4 dan telah disurvei penyaringan ruas jalan. survei ini berguna untuk mendapatkan data penyebaran jumlah penduduk yang akan digunakan dalam memperkiraan potensi jumlah penduduk yang akan menggunakan jalan, jika jalan ditingkatkan. SURVEI PENYUSUNAN PROGRAM BINA MARGA Survei Hambatan Lalu Lintas. Survei ini dilakukan pada ruas-ruas jalan yang tertutup untuk kendaraan roda 4 dan telah disurvei penyaringan ruas jalan. Survei hambatan lalu lintas berguna untuk mendapatkan data mengenai jenis, lokasi, dan lama hambatan yang memperngaruhi akses jalan yang bersangkutan. Informasi dari survei kependudukan dan survei hambatan lalu lintas berguna untuk memperkirakan nilai manfaat yang timbul dari peningkatan suatu jalan dan memenuhi standar perancangan jalan yang sesuai. SISTEM PENILAIAN MENURUT ASPHALT INSTITUTE Dalam sistem penilaian menurut Asphalt Institute, sistem penilaiannya disebut Pavement Condition Rating (PCR). Nilai PCR diberi angka 0 sampai 100, diperoleh dengan mengurangi nilai 100 dengan jumlah nilai kerusakannya. Nilai pengurangan kerusakan ditentukan dari tingkat parahnya kerusakan dan kemungkinan meluasnya dari setiap tipe kerusakan yang diamati dalam setiap bagian. Nilai PCR yang lebih tinggi menunjukkan bahwa kondisi perkerasan semakin bagus. Pemilihan nilai pengurangan yang sebenarnya, umumnya agak subyektif, karena tergantung pada personil penilai. Contoh Format Penilaian Kondisi Perkersasan Aspal Sistem Penilaian Asphalt Institute Kerusakan Rentang Nilai Nilai Retak Melintang 0 – 5 ……………. Retak Memanjang 0 – 5 …………….. Retak Kulit Buaya 0 – 10 …………….. Retak Susut 0 – 5 …………….. Alur 0 – 10 …………….. Keriting 0 – 5 …………….. Butiran Lepas (Ravelling) 0 – 5 ……………… Sungkur (Shoving) 0 – 10 ………………. Lubang (Pothole) 0 – 10 ………………. Kelebihan Aspal (excess asphalt) 0 – 10 ………………. Agregat licin 0 – 5 ……………… Drainase Buruk 0 – 10 ………………. Jumlah Nilai Kerusakan ………………. Nilai Kondisi = 100 – Jumlah Nilai Kerusakan ………………... A. Cara Menghitung Nilai Beberapa Kondisi tipe kerusakan lebih mempengaruhi kinerja perkerasan daripada tipe kerusakan yang lian. Dengan menggunakan sistem penilaian, kerusakan yang kurang serius akibatnya bagi perkerasan diberi nilai 0 – 5. Kerusakan yang sifatnya lebih serius, yaitu kerusakan yang secara langsung mempengaruhi kekuatan perkerasan, maka diberi nilai 0 – 10. Nilai 0 berarti perkerasan tidak mengalami kerusakan. Nilai 1 menunjukkan kerusakan tidak banyak dan tidak menyebabkan distorsi yang besar. Nilai 10 untuk kerusakan alur, menunjukkan bahwa alur telah meluas di seluruh areal permukaan perkerasan, sangat dalam sehingga mengganggu, dan membahayakan keamanan kendaraan yang lewat, terutama saat hujan. B. Interprestasi Nilai Terdapat 2 caraKondisi dimana nilai kondisi dapat digunakan. Pertama, nilai kondisi digunakan sebagai pengukur relatif yang akan memberikan cara rasional dalam membuat rangking kondisi jalan. Kedua, nilai kondisi dipakai sebagai pengukur absolut. Nilai kondisi memberikan indikator dari tipe dan tingkat besarnya pekerjaan perbaikan jalan yang akan dilakukan. Sebagai aturan umum, jika nilai kondisi di antara 80 sampai 100, maka hanya diperlukan operasi pemeliharaan normal, contohnya : pengisian retakan, penutupan lubang, atau hanya pemberian seal- coat saja. Jika nilai kondisi di bawah 80, maka diperlukan pelapisan tambahan (overlay). SISTEM PENILAIAN KONDISI Metode PCI Penilaian kondisi kerusakan perkerasan yang dikembangkan oleh US Army Corp of Engineer dinyatakan dalam Indeks Kondisi Perkerasan (Pavement Condition Index, PCI). Penggunaan PCI untuk perkerasan bandara, jalan dan tempat parkir telah dipakai secara luas di Amerika. Metode PCI memberikan informasi kondisi perkerasan hanya pada saat survei dilakukan, tapi tidak dapat memberi gambaran prediksi dimasa datang. Namun demikian, dengan melakukan survei kondisi secara periodik, informasi kondisi perkerasan dapat berguna untuk prediksi kinerja di masa datang. Prosedur penilaian kondisi perkerasan jalan ini mengacu pada prosedur dalam buku “Pavement Management for Airport, Road and Parking Lots”. SISTEM PENILAIAN KONDISI Metode Indeks PCI Kondisi Perkerasan atau PCI adalah tingkatan dari kondisi permukaan perkerasan dan ukuran yang ditinjau dari fungsi daya guna yang mengacu pada kondisi dan kerusakan di permukaan perkerasan yang terjadi. PCI ini merupakan nilai indeks numerik yang nilainya berkisar antara 0 sampai 100. Nilai O, menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak, dan nilai 100 menunjukkan perkerasan masih sempurna. PCI ini didasarkan pada hasil survei kondisi visual, tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan ukurannya diidentifikasikan saat survei kondisi tersebut. Informasi kerusakan yang diperoleh sebagai bagian dari survei kondisi PCI,memberikan informasi sebab-sebab kerusakan, dan apakah kerusakan terkait dengan beban atau iklim. Istilah-istilah Dalam Hitungan PCI a. Nilai Pengurangan (Deduct Value, DV) b. Kerapatan (Density) c. Nilai Pengurang Total ( Total Deduct Value) d. Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) e. Nilai PCI f. Unit Sampel A. Nilai Pengurangan (Deduct Value, Dalam DV)metode PCI, tingkat keparahan kerusakan perkerasan jalan merupakan fungsi dari 3 faktor utama, yaitu : Tipe kerusakan Tingkat keparahan kerusakan Jumlah atau kerapatan kerusakan. Nilai Pengurangan (Deduct Value) adalah suatu nilai pengurang untuk setiap jenis kerusakan yang diperoleh dari kurva hubungan kerapatan (density) dan tingkat keparahan (severity level) kerusakan. Nilai pengurangan dipakai sebagai tipe faktor pemberat yang mengindikasikan derajat pengaruh kombinasi tiap-tiap tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan, dan kerapatannya. Didasarkan pada perilaku perkerasan, hasil pengalaman, uji lapangan dan evaluasi prosedur, serta deskripsi akurat dari tipe kerusakan, maka tingkat keparahan kerusakan dan nilai pengurang dapat B.KERAPATAN Kerapatan adalah (DENSITY) persentase luas atau panjang total dari suatu jenis kerusakan terhadap luas atau panjang total bagian jalan yang diukur, dalam satuan sq.ft atau m2, atau dalam feet atau meter. Dengan demikian kerapatan kerusakan dapat dinyatakan dengan persamaan : 𝐴𝑑 𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑡𝑦 % = × 𝐴𝑠 100 atau 𝐿𝑑 𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑒𝑠𝑦𝑛 𝑡𝑖 % = × 𝐴𝑠 100 dengan : Ad = luas total dari satu jenis perkerasan untuk setiap tingkat kerapatan kerusakan (sq.ft atau m2) As = luas total unit sampel (sq. atau m2) Ld = panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat keparahan kerusakan C. NILAI PENGURANG TOTAL (Total Deduct Value, NilaiTDV) pengurang total atau TDV adalah jumlah total dari nilai pengurang (deduct value) pada masing-masing unit sampel.
D. NILAI PENGURANG TERKOREKSI (Corrected Deduct Value, CDV)
Nilai pengurang terkoreksi atau CDV diperoleh dari kurva hubungan antar Nilai Pengurang Total (TDV) dan nilai-nilai pengurang (DV) dengan memilih kurva yang sesuai. Jika nilai CDV yang diperoleh lebih kecil dari nilai pengurang tertinggi (Highest Deduct Vakue, HDV), maka CDV yang digunakan adalah nilai pengurang individual yang tertinggi. E. Nilai PCI Setelah CDV diperoleh, maka PCI untuk setiap unit sampel dihitung dengan menggunakan persamaan : PCIS = 100 - CDV dengan PCIS = PCI untuk setiap unit sampel atau unit penelitian, dan CDV adalah CDV dari setiap unit sampel. Nilai PCI perkerasan secara keseluruhan𝑃𝐶𝐼pada 𝑠 ruas jalan tertentu adalah : 𝑃𝐶𝐼𝑓=σ � dengan : �
PCIf = nilai PCI rata-rata dari seluruh area
penelitian PCIS = nilai PCI untuk setiap unit sampel N = jumlah unit sampel