Anda di halaman 1dari 29

Kenyamanan TERMAL

KULIAH

Yuswinda
Febrita, MT

Termal merupakan faktor penting dalam membentuk kenyamanan


manusia dalam beraktivitas sehari-hari.
Kenyamanan termal adalah keadaan pikiran manusia yang
mengekspresikan
kepuasan
terhadap
lingkungan
sekitar.
Kenyamanan ini dirasakan tubuh bila terdapat keseimbangan termal
dimana panas yang dihasilkan tubuh setara dengan pelepasan dan
perolehan panas pada tubuh.
Prinsip dari kenyamanan thermal yaitu terciptanya keseimbangan
antara suhu tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya. Karena
jika suhu tubuh manusia dengan lingkungannya memiliki perbedaan
suhu yang signifikan maka akan terjadi ketidaknyamanan yang
diwujudkan melalui kepanasan atau kedinginan yang dialami oleh
tubuh.
Keseimbangan suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37 C. Faktorfaktor alami yang dirasakan manusia akan merasa nyaman dengan
lingkungannya secara sadar ataupun tidak sadar yang disebut
daerah nyaman (comfort zone).
Kenyamanan termal berkaitan dengan respon tubuh manusia
terhadap kondisi udara yang ada. Udara yang dimaksud adalah
panas. Perpindahan panas terjadi antara tubuh manusia dan udara.

Perolehan Panas = Pelepasan Panas


Metabolisme = Makanan
Energi
Panas yang terpakai dan kelebihan panas tergantung
dari aktivitas

Met Epv Cnd Cnv rad = 0


+ = perolehan panas
- = pelepasan panas

6 faktor yang berpengaruh


terhadap kenyamanan termal
(Satwiko,2004) :
Suhu udara, T (temperature),C.
Kecepatan angin, V (velocity), m/s.
Kelembaban udara, RH (relative humidity),%.
Rata-rata suhu permukaan ruang, MRT (mean
surface temperature), C.
Aktivitas manusia, met (metabolism), W/m2.
1 met=58 W/m2
Pakaian, clo (clothing), m2K/W.
1 clo=0,155 m2K/W

Faktor
Lingkung
an/ekster
nal

Faktor
Personal/i
nternal

STANDART KENYAMANAN THERMAL

Kenyamanan termal untuk tropis lembab (Satwiko,2004) :


Batas-batas Temperatur 24C<T<26C
Batas-batas kelembaban 40%<RH<60%
Batas-batas kecepatan angin 0.6m/s<V<1.5m/s
ASHRAE ( American Society of Heating, Refrigerating and
Air Conditioning Engineers ) mensyaratkan tingkat
kenyamanan, dipengaruhi oleh: suhu udara ruangan,
kelembaban ruangan, dan kecepatan angin dalam
ruangan. Batasan kenyamanan suhu efektif 23 oC - 27oC,
kecepatan angin 0,1 - 1,5 m/s , kelembaban relatif antara
50 60%.

1.Kecepatan udara
Lippsmeier menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan angin ialah
0,25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
0,25-0,5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa
1,0-1,5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan
Diatas 1,5 m/s tidak menyenangkan
2.Suhu
Menyatakan daerah kenyamanan thermal pada bangunan yang
dikondisikan untuk orang Indonesia yaitu :
Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20,8 C 22,8 C
Nyaman optimal, antara suhu efektif 22,8 C -25,8 C
Hangat nyaman, antara suhu efektif 25,8 C 27,1 C

Ciri-ciri iklim tropis


lembab:

Suhu
udara
rata-rata
cukup tinggi 24-32C
Kelembaban cukup tinggi
60-95%
Kecepatan angin sangat
rendah,
akibatnya
penguapan pada kulit
tubuh manusia sangat
rendah sehingga terasa
lengket
dan sebagian
orang
berpendapat
kondisi termal di daerah
tropis
lembab
kurang
nyaman.

Georg Lippsmeier dalam


bukuBangunan Tropis, daerah iklim
tropis lembap berada disekitar
khatulistiwa sampai sekitar 15 utara
dan selatan. Indonesia berada dalam
daerah tropis lembap ini, dengan ciriciri antara lain:
a)Kelembapan udara yang tinggi dan
temperatur udara yang relatif
panas sepanjang tahun.
Kelembapan udara rata-rata adalah
80%, akan mencapai maksimum
sekitar pukul 06.00 pagi dan
minimum pukul 14.00. kelembapan
ini hampir sama untuk dataran
rendah, temperatur rata-rata
sekitar 32 C. Makin tinggi letak
suatu tempat terhadap permukaan
laut, maka temperatur udara akan
berkurang rata-rata 0,6 C untuk
kenaikan 100 m.
b)Curah hujan yang tinggi dengan
rata-rata 1500-2500 mm/tahun.
c)Radiasi matahari global horizontal

Jumlah uap air di udara/kelembaban


obsolut

kelembaban ratarata

Gambar Grafik
psikometrik

Suh
u

Grafik Psikometrik digunakan untuk memahami hubungan timbal balik kondisi termal
lingkungan.

Kenyamanan termal dapat diperoleh dengan cara mengendalikan atau


mengatasi hal-hal berikut:
1. sumber panas (pembakaran karbohidrat dalam makanan, suhu udara,
radiasi matahari). Untuk itu harus ada heat transfer (pertukaran panas)
dari tubuh ke lingkungan.
. Konduksi
Perpindahan panas terjadi langsung antar benda, misalnya dengan
memegang benda dingin atau berpindah ke tempat yang lebih dingin.
Penurunan panas yang terjadi sangat kecil.
. Konveksi
Perpindahan panas melalui udara atau pertukaran udara melalui fluida
bergerak. Penurunan panas yang terjadi 40%. Misalnya, saat
kepanasan kita keluar untuk mencari udara segar.
. Radiasi
Perpindahan panas melalui proses gelombang berbentuk energi
elektromagnetik. Penurunan panas yang terjadi 40%. Radiasi matahari
diatasi dengan menjauhi sumber panas.
. Evaporasi
terkait keseimbangan termal tubuh yaitu dengan pelepasan panas
tubuh melalui keringat dan pernapasan, memperbanyak penguapan.
Penurunan panas 20% (kipas-kipas untuk mempercepat evaporasi)

2. Kelembaban
harus mengendalikan atau mengkondisikan kelembaban yang berasal
dari; keringat, sumber air, tanaman dll. Teknologi dengan
menggunakan air conditioning (AC), sehingga mengatur kelembaban
supaya pas.
3. Angin
terjadinya angin karena adanya perbeda tekanan udara dan
perbedaan suhu udara.
4. Radiasi matahari

Hal tersebut bisa diatasi dengan teknologi passive


cooling, melaui:
Penambahan shading untuk mengatasi sinar
matahari langsung
Insulasi panas untuk radiasi yang menembus
Permukaan sebagai diffuser untuk radiasi tidak
langsung
Vegetasi,
Atap dengan ventilasi untuk konveksi
Untuk permukaan tanah yang tidak menyerap
panas, dipakai sistem lantai panggung

Perencanaan lingkungan binaan dalam aspek kenyamanan


termal:
1. Eksterior bangunan
Perencanaan gubahan massa bangunan dipengaruhi oleh:
- bentuk bangunan
- jarak bangunan
- ketinggian bangunan
- kondisi bangunan di sekitarnya
- vegetasi (penutup tanah, perdu, pohon, dll)
- bentang alam (danau, sungai, tebing, bukit, jurang)
- kondisi iklim mikro
- perkerasan tanah
Gubahan massa bangunan bertujuan untuk:
- mengendalikan radiasi matahari
- mengendalikan angin dan kelembaban

2. Interior bangunan
bentuk ruang melingkar merupakan bentuk ruang yang memiliki
kenyamanan yang paling tinggi, karena zona peri-perinya kecil
dan jaraknya sama rata dari titik pusat geometri.

Sedangkan bentuk persegi panjang, orientasi mempengaruhi


kenyamanan. Pada kotak A, zona peri-peri lebih besar daripada
kotak B, sehingga kotak B lebih nyaman

3. Selubung bangunan
untuk mengendalikan panas matahari perlu diperhatikan:
- pemilihan bahan dengan warna terang
- bahan dengantekstur halus
- kapasitas panas sekecil-kecilnya
- time lag-nya lama
- konduktivitas bahan kecil
- bobotnya ringan
Untuk mengendalikan panas matahari diatasi
pembayangan, pembayangan vertikal dan horisontal.

dengan

Sifat bahan (material properties) adalah sifat fisik suatu


bahan. Sifat bahan yang relevan dalam perpindahan panas
adalah:
Konduktivitas (conductivity, k) adalah bilangan yang
menunjukkan besar panas (watt) yang mengalir melalui
bahan setebal 1m, seluas 1m2 dengan perbedaan suhu
antara kedua sisi permukaannya 1C. Satuan konduktivitas
adalah Wm/m2C= W/mC.
Resistivitas (resistivity, R) adalah kebalikan dari
konduktivitas (R=1/k) dengan satuan mC/W
Resistan (resistance, R) dengan satuan m2C/W

Konduktan permukaan adalah konduktan lapisan udara


tipis antara udara dengan permukaan bahan(f)
Transmitan (transmittance), U=1/Ra, W/m2C
Ra= 1/fo + Rb + 1/fi m2C/W
fo=konduktan permukaan luar elemen bangunan, W/m 2C
fi = konduktan permukaan dalam elemen bangunan
,W/m2C
Rb= resistan total lapisan elemen , m 2C/W

Keseimbangan termal di dalam bangunan:

Qi + Qs Qc Qv Qm Qe = 0
Qi = internal heat gain (panas dari dalam ruangan)
Qs = solar heat flow (panas matahari yang menembus kaca atau
melalui jendela)
Qc = conduction heat flow (panas dari ruang luar yang
menembus dinding)
Qv = convection heat flow (panas dari udara luar)
Qm = mechanical cooling (panas yang harus diangkut oleh
mesin penyejuk udara)
Qe = evaporation ( pengurangan panas karena penguapan)
Untuk daerah tropis , keseimbangan termal menjadi:

Qi + Qs + Qc + Qv - Qm = 0
Qm = Qi + Qs + Qc + Qv

Panas matahari yang menembus kaca atau melalui jendela

Qs = A.I.
A= luas elemen, m2
U= nilai transmitan, W/m2C
= solar gain factor bahan kaca
Panas yang menembus elemen bangunan

Qc = A.U.T
A= luas elemen, m2
T= selisih suhu permukaan luar dan dalam, C
Panas dari udara luar

Qv = 1300.U.T
1300 = panas jenis udara, J/m3C

Qi = panas (manusia, peralatan rumah tangga)

Kenaikan suhu benda akibat radiasi matahari


T= Ts - To
Ts = To (I.cos ./ fo)
Ts= suhu permukaan yang terkena sinar matahari langsung, C

To = suhu ruang luar, C


I = Intensitas radiasi matahari, W/m2
= bilangan serap permukaan dinding
= sudut datang radiasi matahari, sudut antara garis normal
bidang dan garis ke matahari
fo = konduktan permukaan luar yang terkena radiasi matahari,
W/m2C

Contoh Soal:
Elemen dinding terdiri atas lapisan plester luar 1.5cm, batu bata
12cm dan plester dalam 1.5cm. Konduktivitas plester 0.9 Wm/m 2C.
Sedangkan konduktivitas batu bata= 1.2 Wm/m 2C.
Luas dinding 3x6m2. Suhu udara di dalam ruangan 27C dan suhu
udara luar 30C. Dinding menghadap barat dengan kondisi terbuka.
1. Hitunglah transmitan dinding!
2. Hitung panas yang mengalir dari permukaan luar dinding ke
permukaan dalam!
kplester= 0.9 Wm/m2C
kplester= 0.9/0.015 = 60 W/m2C
Resistan plester Rplester = 1/kplester = 0.017 m2C/W
Konduktivitas batu bata (kbatu bata)= 1.2 Wm/m2C
kbatu bata= 1.2/0.12 = 10 W/m2C
Resistan batu bata R batu bata= 1/k batu bata=1/10 m2C/W=
0.1 m2C/W

Konduktan permukaan dalam dinding (fi)=8.12


W/m2C.
Konduktan permukaan luar dinding (fo)=18.9
W/m2C, menghadap barat.
Rdinding= 1/fi + Rplester dalam + Rbatu bata +
Rplester luar +1/fo

= 1/8.2+0.017+0.1+0.017+1/18.9
= 0.12+0.017+0.1+0.017+0.05
= 0.304 W/m2C
Transmitan dinding (Udinding) =1/Rdinding =
1/0.304 W/m2C=3.29 W/m2C

Udinding =3.29 W/m2C


Adinding = 3x6 m2 = 18 m2

T = (30-27)C = 3C
Panas yang menembus
dinding,
Qc = A.U.A
= 18x3.29x3
= 177,7 W

Time lag adalah waktu yang diperlukan bagi panas


untuk merambat dari satu sisi permukaan bidang ke
sisi permukaan lain.
Fenomena ini terjadi pada dinding tebal, dimana
pada siang hari panas matahari akan memanasi
dinding. Dinding dengan ketebalan 15cm kapasitas
panasnya besar maka diperlukan waktu 8 jam bagi
dinding untuk menjadi panas.
Ketika matahari terbenam, dinding mulai melepaskan
panasnya kembali

Soal:
Elemen dinding terdiri atas lapisan plester luar
1.5cm, batu bata tebal 24cm dan plester dalam
1.5cm. Konduktivitas plester 0.9 Wm/m2C.
Sedangkan konduktivitas batu bata= 1.2
Wm/m2C.
Luas dinding 3x12m2. Suhu udara di dalam
ruangan 27C dan suhu udara luar 30C. Dinding
menghadap timur dengan kondisi terbuka.
1. Hitunglah transmitan dinding!
2. Hitung panas yang mengalir dari permukaan
luar dinding ke permukaan dalam!

Anda mungkin juga menyukai