KULIAH
Yuswinda
Febrita, MT
Faktor
Lingkung
an/ekster
nal
Faktor
Personal/i
nternal
1.Kecepatan udara
Lippsmeier menyatakan bahwa patokan untuk kecepatan angin ialah
0,25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
0,25-0,5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa
1,0-1,5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan
Diatas 1,5 m/s tidak menyenangkan
2.Suhu
Menyatakan daerah kenyamanan thermal pada bangunan yang
dikondisikan untuk orang Indonesia yaitu :
Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20,8 C 22,8 C
Nyaman optimal, antara suhu efektif 22,8 C -25,8 C
Hangat nyaman, antara suhu efektif 25,8 C 27,1 C
Suhu
udara
rata-rata
cukup tinggi 24-32C
Kelembaban cukup tinggi
60-95%
Kecepatan angin sangat
rendah,
akibatnya
penguapan pada kulit
tubuh manusia sangat
rendah sehingga terasa
lengket
dan sebagian
orang
berpendapat
kondisi termal di daerah
tropis
lembab
kurang
nyaman.
kelembaban ratarata
Gambar Grafik
psikometrik
Suh
u
Grafik Psikometrik digunakan untuk memahami hubungan timbal balik kondisi termal
lingkungan.
2. Kelembaban
harus mengendalikan atau mengkondisikan kelembaban yang berasal
dari; keringat, sumber air, tanaman dll. Teknologi dengan
menggunakan air conditioning (AC), sehingga mengatur kelembaban
supaya pas.
3. Angin
terjadinya angin karena adanya perbeda tekanan udara dan
perbedaan suhu udara.
4. Radiasi matahari
2. Interior bangunan
bentuk ruang melingkar merupakan bentuk ruang yang memiliki
kenyamanan yang paling tinggi, karena zona peri-perinya kecil
dan jaraknya sama rata dari titik pusat geometri.
3. Selubung bangunan
untuk mengendalikan panas matahari perlu diperhatikan:
- pemilihan bahan dengan warna terang
- bahan dengantekstur halus
- kapasitas panas sekecil-kecilnya
- time lag-nya lama
- konduktivitas bahan kecil
- bobotnya ringan
Untuk mengendalikan panas matahari diatasi
pembayangan, pembayangan vertikal dan horisontal.
dengan
Qi + Qs Qc Qv Qm Qe = 0
Qi = internal heat gain (panas dari dalam ruangan)
Qs = solar heat flow (panas matahari yang menembus kaca atau
melalui jendela)
Qc = conduction heat flow (panas dari ruang luar yang
menembus dinding)
Qv = convection heat flow (panas dari udara luar)
Qm = mechanical cooling (panas yang harus diangkut oleh
mesin penyejuk udara)
Qe = evaporation ( pengurangan panas karena penguapan)
Untuk daerah tropis , keseimbangan termal menjadi:
Qi + Qs + Qc + Qv - Qm = 0
Qm = Qi + Qs + Qc + Qv
Qs = A.I.
A= luas elemen, m2
U= nilai transmitan, W/m2C
= solar gain factor bahan kaca
Panas yang menembus elemen bangunan
Qc = A.U.T
A= luas elemen, m2
T= selisih suhu permukaan luar dan dalam, C
Panas dari udara luar
Qv = 1300.U.T
1300 = panas jenis udara, J/m3C
Contoh Soal:
Elemen dinding terdiri atas lapisan plester luar 1.5cm, batu bata
12cm dan plester dalam 1.5cm. Konduktivitas plester 0.9 Wm/m 2C.
Sedangkan konduktivitas batu bata= 1.2 Wm/m 2C.
Luas dinding 3x6m2. Suhu udara di dalam ruangan 27C dan suhu
udara luar 30C. Dinding menghadap barat dengan kondisi terbuka.
1. Hitunglah transmitan dinding!
2. Hitung panas yang mengalir dari permukaan luar dinding ke
permukaan dalam!
kplester= 0.9 Wm/m2C
kplester= 0.9/0.015 = 60 W/m2C
Resistan plester Rplester = 1/kplester = 0.017 m2C/W
Konduktivitas batu bata (kbatu bata)= 1.2 Wm/m2C
kbatu bata= 1.2/0.12 = 10 W/m2C
Resistan batu bata R batu bata= 1/k batu bata=1/10 m2C/W=
0.1 m2C/W
= 1/8.2+0.017+0.1+0.017+1/18.9
= 0.12+0.017+0.1+0.017+0.05
= 0.304 W/m2C
Transmitan dinding (Udinding) =1/Rdinding =
1/0.304 W/m2C=3.29 W/m2C
T = (30-27)C = 3C
Panas yang menembus
dinding,
Qc = A.U.A
= 18x3.29x3
= 177,7 W
Soal:
Elemen dinding terdiri atas lapisan plester luar
1.5cm, batu bata tebal 24cm dan plester dalam
1.5cm. Konduktivitas plester 0.9 Wm/m2C.
Sedangkan konduktivitas batu bata= 1.2
Wm/m2C.
Luas dinding 3x12m2. Suhu udara di dalam
ruangan 27C dan suhu udara luar 30C. Dinding
menghadap timur dengan kondisi terbuka.
1. Hitunglah transmitan dinding!
2. Hitung panas yang mengalir dari permukaan
luar dinding ke permukaan dalam!