Anda di halaman 1dari 23

Method Statement

LEMBAR KONSULTASI WORK METHOD STATEMENT


Proyek :
Divisi :

Tanggal / Tandatangan
No. Uraian
Jam / Nama

Page 4 of 24
Method Statement

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 6
2. LINGKUP KERJA ..................................................................................................................... 6
3. DEFINISI PROYEK ................................................................................................................... 6
4. DEFINISI ISTILAH .................................................................................................................... 7
5. STRUKTUR ORGANISASI PER PEKERJAAN ......................................................................... 7
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB .......................................................................................... 8
7. PLANNING ............................................................................................................................... 8
7.1 Flow Chart Pekerjaan .................................................................................................... 8
7.2 Schedule Pekerjaan....................................................................................................... 8
7.3 Training Pra-Pekerjaan.................................................................................................. 8
8. METODE PELAKSANAAN ....................................................................................................... 9
9. SURVEY PLAN ....................................................................................................................... 17
9.1 Checklist Pekerjaan..................................................................................................... 15
10. RESOURCES.......................................................................................................................... 18
10.1 Alat ............................................................................................................................... 15
10.2 Material ........................................................................................................................ 15
10.3 Man Power ................................................................................................................... 15
11. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE .................................................................................... 19
12. MANAJEMEN KUALITAS ..................................................................................................... 20
12.1 Quality Assurance ....................................................................................................... 16
12.2 Quality Control ............................................................................................................ 16
12.3 Quality Target .............................................................................................................. 17
13. MANAJEMEN K3 .................................................................................................................. 21
14. MANAJEMEN ALAT ............................................................................................................. 21
15. MANAJEMEN LALU LINTAS................................................................................................ 21
16. RISK ASSESSMENT ............................................................................................................ 23
16.1 IBPR (sesuai Item Pekerjaan)...................................................................................... 22
16.2 JSA (sesuai Item Pekerjaan) ....................................................................................... 22
16.3 ITP (sesuai Item Pekerjaan) ........................................................................................ 22
16.4 IPPAL (sesuai Item Pekerjaan).................................................................................... 22
17. LAMPIRAN ........................................................................................................................... 24

Page 5 of 24
Method Statement

1. PENDAHULUAN

Metode ini menjelaskan Pekerjaan plat lantai dengansistem konvensional. Pelat beton bertulang
adalah struktur tipis yang terbuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal, dan
beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil
apabila dibandingkan dengan bentang panjang/ lebar bidangnya. Pelat beton yang sangat kaku
berfungsi sebagai diafragma/ unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung
kekakuan balok portal

2. LINGKUP KERJA

Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah mengenai metode pelaksanaan pekerjaan
plat lantai dengan sistem konvensional agar hasil sesuai target quality dan memenuhi standart safety

Adapun lingkup pekerjaan kolom antara lain :


• Fabrikasi Besi dan Bekisting
• Pemasangan Besi
• Pemasangan Bekisting
• Pengecoran

3. DEFINISI PROYEK
Pemberi tugas : UPN Veteran Jatim
Konsultan Perencana : PT. Pola Data Consultant
Manajemen Konstruksi : PT. Saranabudi Prakarsaripta
Kontraktor Utama : PT PP (Persero) Tbk
Lokasi : Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya
Jenis proyek : Gedung Kuliah

Page 6 of 24
Method Statement

4. DEFINISI ISTILAH

Tabel 1. Definisi istilah


Istilah Penjelasan
Formwork / bekisting Pencetak/pembentuk elemen struktur, rencana, disain untuk mengikuti
bentuk beton yang diinginkan.
Curing beton Proses perawatan beton selang beberapa lama setelah pengecoran, agar
suhu beton tetap terjaga

Fix Shoring Penopang yang digunakan selama pencetakan beton berlangsung.


Penopang yang digunakan setelah beton dicetak tetapi belum cukup kuat
menahan beban konstruksi / belum mencapai mutu beton rencana/disain
yang diijinkan. Sangat berguna untuk mencegah terjadinya lendutan
(defleksi) pada struktur yang terbebani.

5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN

a) Superintendent
b) Engineer
c) Supervisor
d) HSE Officer
e) QA/QC Officer
f) Vendor / Mandor
g) Supervisor Vendor / Mandor
h) Surveyor
i) Pekerja

Page 7 of 24
Method Statement

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

a) Superitendent:
• Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan
urutan pekerjaan yang telah ditentukan
• Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar
dan prosedur keselamatan kerja
• Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project
Manager sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
• Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
• Membuat rencana kerja harian
• Mengatur pembagian kerja antar supervisor
• Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor
b) Engineer:
• Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
• Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
• Mempersiapkan gambar kerja
• Mempersiapkan dokumen material
• Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan material.
• Melakukan koordinasi teknis dengan pihak subkontraktor terkait
• Memeriksa hasil test kekuatan angkur

c) HSE:
• HSE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti
ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
• Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang
dipimpin oleh supervisor
• Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
• Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
• Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
• Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat
• Gunakan body harness saat melakukan pekerjaan di atas ketinggian
• Gunakan Gloves dan Safety shoes saat melakukan pekerjaan

d) Surveyor:
• Memastikan pekerjaan dilakukan dalam batas-batas yang ditentukan

Page 8 of 24
Method Statement

• Melakukan monitoring sebelum dan selama pelaksanaan

e) Supervisor:
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama
dari aspek keselamatan dan keamanan kerja. Supervisor harus memastikan bahwa rencana
pemasangan meliputi:
• Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
• Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
• Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
• Mengidentifikasi tindakan pengendalian
• Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
• Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
• Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan
atau perubahan yang terjadi
• Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
• Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
• Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
• Koordinasi dengan Superintendent untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
• Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
• Membuat JSA yang terkait pekerjaan

f) QA/QC Engineer:

• Memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Metode Pelaksanaan dengan


melakukan kontrol terhadap proses pelaksanaannya
• Mengkoordinir Ijin Pelaksanaan Pekerjaan / Work Inspection Request (WIR)
• Melaksanakan pemeriksaan hasil kerja sesuai dengan tahap-tahap yang tersebut dalam
ITP dan memastikan hasil pekerjaan dibuat dan disimpan dengan baik.
• Membuat laporan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi [NCR] dan
menindaklanjutinya
• Membuat laporan / map lokasi kerja

g) Teknisi / Supervisor Vendor:

• Bekerjasama dengan supervisor kontraktor utama dalam pelaksanaan pekerjaan


• Memimpin pekerja dengan garis kerja sama
• Mematuhi dan mengarahkan semua pekerja mengikuti ketentuan K3 kontraktor utama

Page 9 of 24
Method Statement

• Melakukan monitoring aspek material, alat dan tenaga kerja


• Melakukan evaluasi dan laporan atas hasil pekerjaan
• Membuat laporan secara berkala
• Memberikan training pemakaian alat dan material

h) Logistik:
• Bekerjasama dengan supervisor dalam pengadaan material
• Mencatat kedatangan material
• Mengatur pemulangan material sesuai schedule
• Ikut menjaga material dan alat selama pekerjaan
• Membuat Logistic Plan

Page 10 of 24
Method Statement

7. PLANNING

7.1. Flow Chart Pekerjaan

7.2. Schedule Pekerjaan

Tabel 2. Schedule Pekerjaan


Pekerjaan Durasi (Hari)/ Lantai
Kolom 1 2 3 4 5 6 7
Besi
Bekisting
Cor

7.3. Training Pra-Pekerjaan

Tabel 3. Schedule Training Pra Pelatihan


Tanggal Nama Trainer / SME
No. Item Training Peserta
Training (jika perlu SME)
1 Training Pengecoran Mandor Cor SOM ,SP, QC
2 Training Pembesian Mandor Besi SOM ,SP, QC
3 Training Bekisting Mandor Bekisting SOM ,SP, QC

Page 11 of 24
Method Statement

8. METODA PELAKSANAAN
8.1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pekerjaan kolom dilaksanakan di lapangan:
• Logistik memastikan material besi beton, beton telah siap saat akan dilaksanakan
pekerjaan pengecoran
• Peralatan dan HSE melakukan pengecekan terhadap operator dan alat berat yang akan
digunakan, sehingga meminimalisir kecelakaan dan kerusakan alat yang nantinya akan
mengurangi jam produksi alat berat itu sendiri
• Engineer dan supervisor memastikan pekerjaan fabrikasi besi tulangan sudah tersedia
pada area stock yard dan akses mobile mixer ke lokasi pengecoran sudah dibuat.
• Engineering dan supervisor memastikan bekisting sudah siap pasang
• QCO memastikan fabrikasi besi sudah sesuai dengan standar shopdrawing
• Engineer dan supervisor melaksanakan ceklist alat-alat yang akan digunakan dalam
proses pengeboran

Gambar 1. Survey
8.2 Pemasangan Perancah

Perancah yang digunakan 2 jenis yaitu jenish Ringlock zona 1 dan Kwikstage pada zona 2

Perancah Ringlock Perancah Kwikstage

Gambar 2. Perancah Ringlock & Kwikstage

Page 12 of 24
Method Statement

Urutan pemasangan perancah sebagai berikut :

• Pasang jack base

Gambar 3. Pemasangan Jackbase

• Pasang Standard

Gambar 4. Pemasangan Standard (Vertical)

• Pasang ledger (horizontal) , pastikan ledger terpasang dengan baik dengan standard
(vertical). Lakukan pengecekan kelurusan standard (vertical) setelah dipasang ledger
(horizontal)

Page 13 of 24
Method Statement

Gambar 5. Pemasangan Ledger (Horizontal)

• Pasang perancah kwikstage standard 50 cm untuk menyesuaikan ketinggian bottom balok


dan bottom plat
• Lalu pasang U-Head untuk tumpuan gelagar suri-suri

Gambar 6. Pemasangan kwikstage 50 cm & U-Head

Page 14 of 24
Method Statement

• Pasang gelagar suri-suri, dilanjutkan pemasangan bekisting balok dan bekisting plat

Gambar 7. Pemasangan bekisting balok & plat

Tahapan pemasangan perancah Kwikstage sama dengan tahapan pemasangan perancah


ringlock.

Gambar 8. Perancah Kwikstage

Page 15 of 24
Method Statement

Design Perancah

Gambar 9. Design Perancah

Metode Pelepasan Perancah

Perancah di lepas seteleh di pasang soring, daerah perancah yang di lepas pertama merupakan
perancah pada daerah tumpuan balok maupun daerah tumpuan pelat. Daerah kedua yang di
lepas adalah perancah pada daerah lapangan balok maupun daerah lapangan pelat.

Gambar 10. Desain Perancah Lantai 4

Page 16 of 24
Method Statement

Pelepasan perancah lantai 4 dilakukan setelah soring sudah dipasang dan setelah pengecoran
balok dan plat 7 hari dari waktu selesai pengecoran nya.

Gambar 11. Desain Perancah Lantai 5

Pekerjaan pelepasan soring dilakukan setelah pengecoran balok dan plat lantai sudah 10 hari
dari waktu selesai pengecoran nya.

8.3 Pemasangan Tulangan dan pengecoran

Setelah bekisting dipasang maka dipasang tulangan balok dan plat sesuai dengan shopdrawing
dan dilakukan pengecoran plat dan balok tersebut.
Proses pengecoran sebagai berikut :
• Lakukan pemasangan safety line untuk area tepi dan juga dibuatkan tangga akses untuk
pekerja.
• Pasang Relat cor pada area yang finish Floor Hardener
• Stop cor lantai menggunakan kawat ayam
• Sebelum pengecoran bekisting plat dan balok dibersihkan dari kotoran menggunakan
kompresor, dan dibuang ke lubang bukaan bekisting untuk membuang sampah/kotoran
di bekisting.
• Setelah trux mixer sampai di site lakukan slump test dan pengambilan sample beton oleh
QC, SP, dan teknisi supplier disaksikan MK
• Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibrator dengan metode yang benar tanpa
menyentuh permukaan bekisting.
• Ratakan beton yang sudah dituang dan dipadatkan dengan acuan relat yang sudah
dipasang

Page 17 of 24
Method Statement

• Cek level lantai sesuai shop drawing oleh tim surveyor

Gambar 12. Pengecoran


8.4 Curing Beton

Tahapan pelaksanaan:
• Penyemprotan dengan air dan akan di lapisi dengan karung goni
Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi
minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab.

9. SURVEY PLAN
9.1. Cheklist Pekerjaan
Checklist Pekerjaan Kolom / Kolom, yang mengacu pada ITP, dapat dilihat pada Lampiran 3.
Check List Pekerjaan Kolom / Kolom

10. RESOURCES
10.1 Alat

Tabel 4. Resources: Alat

Nr. Alat Spesifikasi QTY


1 Bar cutter dan bar bender 1 set
2 Ready Mix Truck 2 unit
3 Theodholite 1 unit
4 Tower Crane 1 unit
5 Bucket cor & Tremi 1 unit
6 Shaft & Vibrator 3 unit

Page 18 of 24
Method Statement

7 Set Bekisting Phenolic 2 zona


8 Alat Las 1 unit
10.2 Material

Tabel 5. Resources: Material

Nr. Material Nomor Referensi Material


1 Besi beton
2 Beton Ready Mix 30 Mpa
3 Kawat bendrat

10.3 Man Power

Tabel 6. Resources: Man Power

Nr. Jenis Personil ( jabatan ) Quantity


1 General Superintendent 1
2 Superintendent 2
3 Surveyor 2
4 ARK 2
5 Mandor 3
6 Pekerja Bekisting 8
7 Pekerja Besi 5
8 Pekerja Cor 5

11. DAFTAR PROSEDUR, WI DAN BDE


• BDE/SH/2015/002 – PROTEKSI
• BDE/SH/2015/005 - ALAT LISTRIK
• BDE/SH/2015/007 – STANDAR MINIMUM PEKERJAAN PENGELASAN
• BDE/SH/2015/008 – APD
• BDE/SH/2015/012 – STANDAR MIMINUM PEKERJAAN PENGECORAN
• BDE/SH/2015/014 - ALAT BERAT
• PP/BIROPOB/W/007- BEKERJA DI KETINGGIAN
• PP/BIROPOB/W/008- PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PERANCAH
• BDE7/GDG/STR/BLK/2015/002 - PEKERJAAN PENGECORAN BALOK&PLAT LANTAI
KONVENSIONAL

Page 19 of 24
Method Statement

12. MANAJEMEN KUALITAS

12.1. Quality Assurance


1. Memastikan Metode Kerja yang telah disetujui tersedia dan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan metode kerja, dokumen kontrak dan vendor dokumen.
2. Metoda kerja harus diketahui oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan
3. Memberikan Inspection Test Plan (ITP) dan memastikan ceklist internal persiapan
pekerjaan telah dipenuhi sebelum pekerjaan dilaksanakan
4. Melakukan identifikasi semua material, alat, prosedur, sumber daya dan manajemen agar
tercapai pekerjaan baik

12.2. Quality Control


1. Ijin pekerjaan telah disetujui sesuai dengan metoda, area, material dan peralatan.
2. Melakukan kontrol pada ITP dan menjamin dapat terlaksana
3. Melakukan update ITP guna meningkatkan mutu hasil pekerjaan
4. Mempersiapkan rencana, prosedur dan dokumen terkait pekerjaan
5. Urutan setiap pekerjaan mengikuti metoda kerja termasuk pengakhiran.
6. Melakukan kontrol mutu terhadap hasil pekerjaan sesuai dengan ITP dan memastikan
rekam-mutu disimpan dengan baik.

12.3. Quality Target


Memuat Quality Target untuk WMS ini, Quality Target dalam WMS mengacu / diambil dari
Quality Target (Master) pada Project Planning Lamp. 4 Quality Target (Master) [WI Project
Planning].

Tabel 7. Quality Target Metode Pekerjaan


No. Item Pekerjaan Kriteria Penilaian Satuan
1. Material sesuai dengan metode unit
2. Dimensi dan Pemasangan unit
sesuai shop drawing
3. Dudukan bekisting kuat dan Unit
kokoh
4. Joint bekisting rata dan tidak plin Unit
1 BEKISTING
5. Pelumas/Minyak bekisting telah Unit
dioles rata
6. Sambungan/joint rapat dan tidak Unit
berongga
7. Stop cor kuat/kokoh dan tidak Unit
berongga

Page 20 of 24
Method Statement

1. Besi telah di test sesuai Unit


spesifikasi teknis
2. Diameter besi sesuai shop Unit
drawing
3. Bending besi sesuai dengan Unit
shop drawing
4. Susunan dan spasi pemasangan Unit
2 PEMBESIAN
besi sesuai shop drawing
5. Ikatan besi kuat/kokoh dan Unit
merata
6. Overlaping besi sesuai shop Unit
drawing dan spesifikasi teknis
7. Cakar ayam di pasang sesuai Unit
shop drawing
1. Campuran Beton telah di trial mix Unit
2. Mutu beton Sesuai spesifikasi Unit
teknik
3. Beton tidak boleh di tambah air Unit
4. Elevasi sesuai shop drawing Unit
5. Stop cor direncanakan sesuai Unit
spesifikasi teknik dan shop drawing
6. Beton deking terpasang sesuai Unit
3 PENGECORAN
dengan shop drawing
7. Jumlah dan kondisi Vibrator Unit
memenuhi
8. Lokasi pengecoran bersih dari Unit
sampah, serbuk, kawat, dll
9. Cara pemadatan dilakukan Unit
dengan benar sesuai spesifikasi
teknik

13. MANAJEMEN K3
1. Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap orang
yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3.
2. Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik peralatan, material
maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool box meeting/pre start
meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis (JSA).
3. Melakukan Prestart Briefing sebelum melakukan pekerjaan
4. Mengisi dan menyerahkan Surat Izin Bekerja satu hari sebelum bekerja.
5. Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama dalam
area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu ditempatkan pada
lokasi yang sesuai.
6. Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan
yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
7. Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
▪ Penempatan material

Page 21 of 24
Method Statement

▪ Pemeriksaan akses transportasi


▪ Alat angkat tidak mengalami overload
▪ Gunakan sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan sesuai dengan
beban yg di angkat
▪ Perhatian ditujukan secara khusus pada material kimia (admixture), berikan tempat khusus
dengan tanda khusus
▪ Setiap material pendukung harus mempunyai MSDS
▪ Sediakan Apar pada area pekerjaan pengelasan, atau fabrikasi besi

8. Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah:


▪ Helm
▪ Safety shoe
▪ Safety glove
▪ Full body harness
▪ Safety vest
▪ Safety glasses
▪ Safety Gloves

14. MANAJEMEN ALAT

Tabel 8. Manajemen Utilisasi Alat


Nr. Alat Penggunaan QTY
1 Tower Crane Langsir Besi dan Bekisting 1 unit
Fabrikasi besi sesuai
2 Bar Bender & Barcutter 1 set
Shopdrawing
3 Ready Mix Truck Produksi beton Readymix 1 unit
Sumber Daya listrik untuk
4 Gardu 1 unit
operasional

Tabel 9. Manajemen Mobilisasi Alat


Waktu
Alat
Pagi Siang Sore Malam
Tower Crane
Barbender/barcutter
Ready Mix Truck
Gardu

Page 22 of 24
Method Statement

Siklus penggunaan alat pada pekerjaan kolom dapat dilihat dalam Tabel 9. Manajemen Mobilisasi
Alat. Penggunaan Bar Bender / Barcutter hanya dilakukan untuk Pekerjaan Fabrikasi Besi, yang
efektif dilaksanakan pada saat siang hari. Sementara untuk Pekerjaan Pengecoran direncanakan
pada saat Pekerjaan Bekisting dan Pembesian sudah selesai, yaitu pada waktu Sore hari dan juga
Malam hari.
15. MANAJEMEN LALU LINTAS
Truck Mixer masuk ke area kampus melalui pintu 6 menuju pos 2 proyek.

16. RISK ASSESSMENT

16.1. IBPR ( sesuai Item Pekerjaan )


Memuat Identifikasi Bahaya & Pengendalian Resiko (IBPR) Proyek untuk Item Pekerjaan ini
yang mengacu / diambil dari IBPR (Master) pada Project Planning sesuai dengan kebutuhan.
Pengisian IBPR dan lampiran template mengikuti WI Identifikasi Bahaya, Penilaian dan
Pengendalian Risiko (IBPR) No. PP/BIROPOB/W/002.

16.2. JSA ( sesuai Item Pekerjaan )


Memuat Job Safety Analysis (JSA) Proyek untuk untuk Item Pekerjaan ini. Pengisian JSA
lampiran template mengikuti WI Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian
Risiko (IBPR) No. PP/BIROPOB/W/002.

16.3. ITP ( sesuai Item Pekerjaan)


Memuat Inspection & Test Plan untuk Item Pekerjaan ini yang mengacu / diambil dari ITP
(Master) pada Project Planning sesuai dengan kebutuhan. Template mengacu pada
Lampiran 2. ITP (WMS Pek.) [WI WMS].

16.4. IPPAL ( sesuai Item Pekerjaan)

Page 23 of 24
Method Statement

Memuat Identifikasi Pengendalian, Pemantauan Aspek Lingkungan (IPPAL) untuk Item


Pekerjaan ini yang mengacu / diambil dari IPPAL (Master) pada Project Planning sesuai
dengan kebutuhan. Pengisian IPPAL lampiran template mengikuti WI Identifikasi
Pengendalian, Pemantauan Aspek Lingkungan (IPPAL) No. PP/BIROPOB/W/003.

17. LAMPIRAN
-

Page 24 of 24

Anda mungkin juga menyukai