Anda di halaman 1dari 5

NO: MS/ITI/M001/2013 Revisi :0

Tanggal : Nov 01th , 2013


METHOD STATEMENT
Halaman : 1/5

Company: PT. INDO TEHNIK INDUSTRI ITI GS E&C Client Rep’s

Pertamina RFCC Project Approved


Project Prepared Checked by, Reviewed by, Reviewed by, Reviewed By
Cilacap By
By.
Mech. Mechanical Mechanical HSE GS
HSE PT.ITI Site Manager HSE
Engineer Manager Supervisor E&C
Person In Charge : Wi Pil Hun Mr.Han D.W Wi Pil Hun
Name
Position/Title of Job : Site Manager
Job Activity : Area 41 (RFCC)
106 T-501
Date : Nov 01 , 2013 Nov 01 , 2013 Nov 01 , 2013 Nov 01 , 2013

 METHOD STATEMENT

Chipping/Roughness

Ada yang menyebutnya chipping, atau kadang disebut roughness adalah salah satu tahapan didalam pekerjaan mechanical
equipment construction, yaitu memahat permukaan pondasi dari suatu equipment agar permukaan menjadi tidak rata, tujannya adalah
agar pada waktu grouting dilaksanakan, bahan grouting yang baru dituang akan memiliki daya cengkeram yang kuat terhadap pondasi
dan "menyatu" dengan pondasi equipment tersebut.
NO: MS/ITI/M001/2013 Revisi :0

Tanggal : Nov 01th , 2013


METHOD STATEMENT
Halaman : 2/5

Chipping biasanya dilakukan dengan menggunakan hamer drill, baik yang elektrik atau yang digerakkan dengan angin, APD yang
dibutuhkan pada pekerjaan ini antara lain; ear plug, glove, masker dan glasses ataupun face shield.

Pekerjaan Pendahuluan :

Sebelum memutuskan dan menginstruksikan untuk melakukan pekerjaan (CHIPPING) terhadap pondasi equipment, berkoordinasilah
dengan civil departemen guna mengetahui apakah pondasi sudah siap untuk dichipping? pertimbangan dalam hal ini adalah umur
beton dan verifikasi dari civil tentang kesempurnaan mutu beton dari pondasi tersebut. Atau biasanya civil department akan
memberikan tanda pada pondasi yang sudah bisa di chipping atau juga misalnya kesepahaman mengenai implementasi company
standard antara civil department dengan mechanical department dimana akan diaplikasikannya coating tertentu yang juga sebagai
proteksi dari pondasi yang visible.

1. CHIPPING:
1.1. Lakukan pengecekan untuk menentukan berapa kedalaman chipping maximal yang diperbolehkan berdasarkan gambar
kerja dan company standard, untuk mengakomodir ketebalan final grouting yang dibutuhkan kelak dan ketinggian
grouting pada pengerjaan pading plate.(dapat dipastikan)
1.2. Lakukan Marking kedalaman chipping yang memang sangat perlu dilakukan, terutama pada original finish surface
pondasi yang cukup tinggi agar pekerjaan chipping lebih rapih, yaitu berupa garis bantu yang dibuat disisi luar pondasi.
NO: MS/ITI/M001/2013 Revisi :0

Tanggal : Nov 01th , 2013


METHOD STATEMENT
Halaman : 3/5

1.3. Lakukan pekerjaan chipping sesuai luasan pondasi yang telah diberi marking
1.4. Mulailah pekerjaan chipping menggunakan Hammeer drill dengan baik dan benar,dan chipping lah sesuai luasan
pondasi dan kedalaman pondasi yang telah di marking.

2. PADDING

2.1 Lakukan pengecekan untuk menentukan berapa ketinggian padding maximal yang diperbolehkan berdasarkan gambar
kerja dan company standart untuk mengakomodir ketinggian elevasi padding yang dibutuhkan kelak yang sesuai
dengan elevasi equipment. Misal :(EL.+0) / (EL.+300)

2.2 Lakukan marking posisi padding (orientation padding) pada pondasi.

2.3 Lakukan pengolahan bahan untuk padding (semen,air dan alat cetok) usahakan jangan terlalu banyak air tetap
perhatikan perbandingan rasio (semen : air) dan pastikan jangan terlalu basah dan jangan terlalu kering.

2.4 Mulailah pencetakan semen pada posisi yang sudah dimarking diatas pondasi dan berilah plat yang kelak akan menjadi
tumpuan pada base plate machine,

2.5 Lakukan pengecekan level dengan bantuan dari surveyor yang menggunakan alat auto level agar padding plate bisa
sesuai dengan elevasi top of plate yang diingikan(design) .untuk menjaga kerataan pada padding plate agar sesuai dan
level,pekerja harus mengikuti instruksi dari surveyor jika memang belum level pekerja harus memukul bagian plat
tersebut (2 sisi / pun sisi tengah plat) hingga benar-benar level dan sesuai dengan TOL plate.
NO: MS/ITI/M001/2013 Revisi :0

Tanggal : Nov 01th , 2013


METHOD STATEMENT
Halaman : 4/5

2.6 Lakukan perlakuan khusus terhadap padding plate dengan cara sirami terus dengan air untuk menjaga level dan
kerataan padding plate hingga tempo 3 hari dan benar-benar mengering juga kokoh dan kualitas padding benar-benar
siap untuk di inspeksi dan menjadi tumpuan dari base plate machine.

2.7 Lakukan Inspeksi internal untuk padding plate tersebut.

2.8 Lakukan pembuatan report inspection padding dan diajukan pada pihak man.con dan diteruskan pada pihak owner untuk
dilakukan joint inspections

2.9 lakukan pekerjaan padding dengan elevasi top of plate yang disesuaikan dengan elevasi equipment berdasarkan
gambar, padding plate ini biasanya berada di sekitar anchor bolt berbentuk persegi dan mempunyai radiused
corner (API 686 para 2.6.2) dan di grouting dengan bahan yang sama dengan final grouting yang kelak akan
diberlakukan terhadap baseplate machine.

Pekerjaan Pendahuluan :

Sebelum memutuskan dan menginstruksikan untuk melakukan pekerjaan (PADDING) terhadap pondasi equipment,
berkoordinasilah dengan bersangkutan guna mengetahui apakah pondasi sudah siap untuk dipadding? pertimbangan dalam hal
NO: MS/ITI/M001/2013 Revisi :0

Tanggal : Nov 01th , 2013


METHOD STATEMENT
Halaman : 5/5

ini adalah kedalaman chipping dari pondasi tersebut.


Dan siapkan alat – alat yang menunjang untuk memulai melakukan pekerjaaan padding yaitu : semen grouting , air , cetok ,
waterpass , auto level , theodolite ,dll. juga surveyor yang berkompeten dibidang pekerjaan tersebut.

Note : Padding plate tidak bisa langsung dibebani oleh equipment, butuh waktu beberapa hari sampai dengan grouting padding plate cukup umur untuk
dibebani, disinilah peranan construction engineer menentukan berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk curing time dengan referensi dari spesifikasi
teknis bahan grout dan company standard serta koordinasi dengan application engineer dari vendor produk bahan grout bersangkutan.

Adapun lampiran gambar seperti dibawah ini

Anda mungkin juga menyukai