Anda di halaman 1dari 24

LAMPIRAN B

RUANG LINGKUP

1. NAMA PEKERJAAN (PROJECT NAME)


Perbaikan, Internal Cleaning dan Pengecatan Tanki 47T-511 A/C/D/F dan 47T-522 dengan Sistem
Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract) di Area GTO Tahun 2023-2024 PT Kilang Pertamina
Internasional RU IV Cilacap.

2. PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Melaksanakan Pekerjaan Perbaikan, Internal Cleaning dan Pengecatan Tanki 47T-511 A/C/D/F dan 47T-
522 dengan sistem kontrak harga satuan (Unit Price Contract) di Area GTO tahun 2023 PT. Kilang
Pertamina Internasional RU IV Cilacap.
Direksi Pengawas : Maintenance Execution II
Pengawas Pekerjaan : Maintenance Area 7

3. TUJUAN PEKERJAAN (OBJECTIVES)


Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan maksud di item 1.1 dengan aman, mencapai target TRI dan
ramah lingkungan.

4. LOKASI PEKERJAAN
LOKASI PEKERJAAN mencakup area Tanki 47T-511 A/C/D/F dan 47T-522.

5. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi rincian sebagai berikut :
5.1. Pekerjaan Persiapan
5.1.1. Melakukan survey, melihat lokasi serta kondisi lapangan.
5.1.2. Membuat time schedule, proposal teknis pekerjaan yang terdiri dari al: Inspection and Test
Plan (ITP) dan Prosedur Kerja. Time schedule, proposal teknis pekerjaan akan di-review
dan dievaluasi pada saat buka penawaran. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan
time schedule dan proposal teknis pekerjaan harus disetujui dan ditanda-tangani oleh
kedua-belah pihak, selanjutnya digunakan sebagai acuan kerja di lapangan.
5.1.3. Membuat Health Safety Security and Environmental (HSSE) Plan yang terdiri dari:
a. Proses 1: KEPEMIMPINAN DAN AKUNTABILITAS
a. Keterlibatan Manajemen Dalam Mempromosikan Budaya HSSE
b. Penghargaan dan Sanksi terkait Aspek HSSE
b. Proses 2: KEBIJAKAN DAN SASARAN
a. HSSE Policy Dan Objective
b. HSSE Performance Indicator / KPI (Key Performance Indicator)
c. Proses 3: ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB, SUMBER DAYA, DAN DOKUMEN
a. Struktur Organisasi, Tugas Dan Tanggung
b. Pemeriksaan Kesehatan
c. Asuransi Ketenagakerjaan
d. Pelatihan Dan Kompetensi Pekerja Yang Terlibat Dalam Pekerjaan
e. HSSE Communication
d. Proses 4 : MANAJEMEN RISIKO
a. Work Site Hazard Analysis
e. Proses 5 : PERENCANAAN DAN PROSEDUR
a. Prosedur Kerja Dan Standar Keselamatan
b. Emergency Response
c. Pengelolaan Penyebaran Pandemic (Bila Terjadi Pandemic)

1
f. Proses 6 : IMPLEMENTASI DAN PENGENDALIAN OPERASIONAL
a. Pengelolaan Perubahan (Management Of Change)
b. Kelayakan Peralatan Yang Digunakan
c. Sistem Izin Kerja Aman (Sika)/ Permit To Work
d. Pengelolaan Sub Kontraktor (Jika Menggunakan)
e. Keselamatan Berkendara
g. Proses 7 : JAMINAN : PEMANTAUAN, PENGUKURAN DAN AUDIT
a. Audit Dan Atau Inspeksi, Review Dan Evaluasi Pemenuhan
b. Pelaporan Dan Investigasi Kecelakaan
h. Proses 8: Tinjauan
a. Pelaksanaan Tinjauan Management
5.1.4. Mengurus perijinan yang menyangkut peralatan kerja, material, tenaga kerja, transportasi
material, ijin kerja yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
5.1.5. Memasang scaffolding diluar tanki untuk menunjang pekerjaan diluar tanki, pemasangan
harus sesuai dengan prosedur dan standart yang berlaku di PT. KPI RU IV (Oleh PT KPI
RU IV).

5.2. Pekerjaan Internal Cleaning Tanki Tag No. 47T-511 A/C/D/F


5.2.1. Pekerjaan Internal Cleaning Tanki Tag No. 47T-511 A/C/D/F
5.2.1.1. Memasang spades pada semua sistem perpipaan (Inlet/Outlet tanki) dan melepas
kembali setelah pekerjaan selesai atau sesuai petunjuk Pengawas Pertamina RU
IV.
5.2.1.2. Membantu Operasi mengosongkan vapour/gas di dalam tanki Tag No. 47T-511
A/C/D/F dengan cara mengisi air (air di injeksi dengan hydrasine dan setelah terisi
di Drain kembali).
5.2.1.3. Membuka seluruh manhole, nozzle inlet, nozzle outlet tanki, kemudian
membersihkan/memperbaiki (apabila ditemukan kerusakan) dan memasang
kembali setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
5.2.1.4. Melepas semua PSV, Valve Inlet/Outlet tanki, Valve drain sesuai
rekomendasi/petunjuk pengawas PERUSAHAANdan membawa ke Workshop
PERUSAHAANuntuk dilakukan perbaikan dan Resetting sesuai desain operasi,
kemudian pasang kembali di lapangan.
5.2.1.5. Memasang blower pada lubang manhole untuk menghilangkan sisa-sisa vapour
dalam tanki.
5.2.1.6. Memasang lampu penerangan di dalam tanki dan lepas kembali setelah selesai
pekerjaan.
5.2.1.7. Membersihkan kotoran (scale/karat) pada bagian dalam tanki 47T-511 A/C/D/F
dengan sandblasting.
5.2.1.8. Mengeluarkan kotoran bekas sandblast di dalam Tanki 47T-511 A/C/D/F kemudian
dimasukan kedalam drum/karung dan diangkut ketempat pembuangan atau sesuai
petunjuk Pengawas Pertamina RU IV.
5.2.1.9. Membersihkan seluruh bagian dalam tanki dengan sikat baja dan majun, hingga
dinyatakan Clean/Bersih oleh Proses Engineer Pertamina RU IV.

5.2.2. Pekerjaan Perbaikan dan Pengecatan Tanki Tag No. 47T-511 A/C/D/F
5.2.2.1. Melaksanakan perbaikan Shell Tanki yang mengalami pittings corrosion
menggunakan metode Built Up pengelasan sesuai dengan rekomendasi Stationary
Engineer Pertamina RU IV.
5.2.2.2. Melakukan Overlay pada Shell plate yang mengalami penipisan/korosi merata
dengan material PLATE CS A283-C ukuran 6096 x 1829 x 5 mm. Pada saat

2
pelaksanaannya harus didampingi pengawas PERTAMINA. Pekerjaan mengacu
kepada API Standard 653 item 7.3.
5.2.2.3. Pengecatan Dinding (Shell) Bagian Luar Tanki Tag No. 47T-511 A/C/D/F.
1) Memasang scaffolding diluar tanki untuk menunjang pekerjaan diluar tanki,
Pemasangan harus sesuai dengan prosedur dan Standart yang berlaku di
PERTAMINA.
2) Melakukan surface preparation/pembersihan sesuai standar SA 2.1/2 (near
white metal blast cleaning) dengan metode wet blasting, pada permukaan
dinding luar tanki (shell) dan annular plate.
3) Mengecat Primer Coat menggunakan Surface Toleran dengan spray gun hingga
ketebalan kering (DFT) 80 μm pada seluruh permukaan luar dinding (shell) tank
dan annular plate.
4) Mengecat Intermediate Coat menggunakan High Build Epoxy white dengan
spray gun hingga ketebalan kering (DFT) 150 μm pada seluruh permukaan luar
dinding (shell) tank dan annular plate.
5) Mengecat Finish Coat menggunakan Polyurethane dengan spray gun hingga
ketebalan kering (DFT) 50 μm pada seluruh permukaan luar dinding (shell) tank
dan annular plate.
5.2.2.4. Membuat sablon untuk tanda/marking dan TAG No. Tanki 47T511 A/C/D/F ,
mengecatkan/ menyablonkan tanda nomor tersebut pada dinding tanki.

5.3. Pekerjaan Perbaikan, Internal Cleaning dan Pengecatan Tanki 47T-522


5.3.1. Pekerjaan Internal Cleaning Tanki Tag No. 47T-522
5.3.1.1. Memasang spades pada semua sistem perpipaan (Inlet/Outlet tanki) dan melepas
kembali setelah pekerjaan selesai atau sesuai petunjuk Pengawas Pertamina RU
IV.
5.3.1.2. Melepas fasilitas dan peralatan tanki yang mengganggu pekerjaan seperti peralatan
listrik dan instrument, lalu dan memasang kembali setelah pekerjaan selesai.
5.3.1.3. Membuka seluruh manhole, nozzle inlet, nozzle outlet tanki, kemudian
membersihkan/memperbaiki (apabila ditemukan kerusakan) dan memasang
kembali setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
5.3.1.4. Melepas semua PSV, Valve Inlet/Outlet tanki, Valve drain sesuai
rekomendasi/petunjuk pengawas PERUSAHAANdan membawa ke Workshop
PERUSAHAANuntuk dilakukan perbaikan dan Resetting sesuai desain operasi,
kemudian pasang kembali di lapangan.
5.3.1.5. Memasang lampu penerangan di dalam tanki dan lepas kembali setelah selesai
pekerjaan.
5.3.1.6. Memasang slang dan pompa minyak pada Tanki 47T-522 lalu melepas kembali
saat sudah selesai.
5.3.1.7. Memompa Sludge / minyak dari Tanki 47T-522 ke tanki lain atau ke tempat lain
yang telah ditunjuk PERTAMINA, Elevasi sludge/minyak saat diserahkan
maksimum 40 cm.
5.3.1.8. Menggali/sekop lapisan sludge/lumpur yang ada didalam Tanki 47T-522 lalu
keluarkan sludge dan masukkan ke drum penampung di luar tanki tersebut.
5.3.1.9. Mengangkut/memindahkan Sludge dari Tanki 47T-522 ke dalam bak
penampung/drum ke pinggir jalan dan memasukan ke dalam truck.
5.3.1.10. Mengangkut seluruh sludge dan kotoran ke tempat pembuangan yang ditunjuk oleh
pengawas PERTAMINA/pengawas yang bersangkutan.
5.3.1.11. Membersihkan bagian dalam Tanki 47T-522, hingga bersih dan gas free.

5.3.2. Pekerjaan Perbaikan dan Pengecatan Tanki Tag No. 47T-522

3
5.3.2.1. Melaksanakan perbaikan Shell Tanki yang mengalami pittings corrosion
menggunakan metode Built Up pengelasan sesuai dengan rekomendasi Stationary
Engineer Pertamina RU IV.
5.3.2.2. Melakukan pengisian lasan pada Bottom Plate dan Shell plate Tanki 47T-522 yang
mengalami pitting corrosion dengan metode Built Up.
5.3.2.3. Membobok bagian atas pondasi pada bagian antara Annular Plate dan Shell untuk
memasukan plat overlay kedalam tanki kemudian mengembalikan seperti semula
ketika pekerjaan selesai.
5.3.2.4. Membongkar/mengupas las-lasan antara Annular plate dengan bottom plate
menggunakan gauging dan/atau Cutting Torch dengan panjang/lebar ± 3 meter
untuk memasukan plate overlay baru ke dalam tanki dan mengelas kembali seperti
semula setelah material yang dibutuhkan masuk semua.
5.3.2.5. Memasukan material plate overlay baru kedalam tanki, dengan menggunakan
peralatan Air winch yang disediakan dari PT. KPI RU IV
5.3.2.6. Melakukan Overlay pada Shell plate yang mengalami penipisan/korosi merata
dengan material PLATE CS A283-C ukuran 6096 x 1829 x 5 mm di sekeliling Tanki
47T-522 dengan ketinggian plat overlay 30 cm dari permukaan annular plate. Pada
saat pelaksanaannya harus didampingi pengawas PERTAMINA. Pekerjaan
mengacu kepada API Standard 653 item 7.3.
5.3.2.7. Melakukan Overlay Bottom plate pada Tanki 47T-522 yang mengalami
penipisan/korosi merata dengan plate material CS A283-C berukuran 6096 x 1829 x
5 mm, estimasi luasan sebesar 5% sesuai penandaan/persetujuan dari pengawas
PERTAMINA. Pekerjaan mengacu kepada API Standard 653 item 7.3
5.3.2.8. Insert patch pada bottom plate Tanki 47T-522 yang menipis/keropos (pitting
corrosion) merata dengan plate CS A283-C ukuran 6096 x 1829 x 10 mm estimasi
luasan 3% dari total luas permukaan bottom tanki sesuai penandaan/persetujuan
dari pengawas PERTAMINA.
5.3.2.9. Melakukan Overlay pada Roof plate Tanki 47T-522 yang menipis/keropos (pitting
corrosion) merata dengan plat CS A283-C ukuran 6096 x 1829 x 5 mm estimasi
luasan 5% dari total keseluruhan luas roof tanki sesuai penandaan/persetujuan dari
pengawas PERTAMINA
5.3.2.10. Melakukan bending/roll shell plate A283-C ukuran 6096 x 1829 mm x 5mm untuk
keperluan perbaikan pada Course #1 dan pipa steam baru secara Overlay.
5.3.2.11. Melepas, membersihkan dan memasang free vent tanki
5.3.2.12. Pengecatan Atap (Roof) Bagian Luar Tanki Tag No. 47T-522
1) Melakukan surface preparation/pembersihan sesuai standar SA 2.1/2 (near
white metal blast cleaning) dengan metode wet blasting, pada permukaan roof
tank.
2) Mengecat Primer Coat menggunakan Surface Toleran dengan spray gun
hingga ketebalan kering (DFT) 80 μm pada permukaan roof tank.
3) Mengecat Intermediate Coat menggunakan High Build Epoxy white dengan
spray gun hingga ketebalan kering (DFT) 150 μm pada permukaan roof tank
4) Mengecat Finish Coat menggunakan Polyurethane dengan spray gun hingga
ketebalan kering (DFT) 50 μm, antara lain : Seluruh permukaan roof tank.
5.3.2.13. Pengecatan Dinding (Shell) Bagian Luar Tanki Tag No. 47T-522
1) Melakukan surface preparation/pembersihan sesuai standar SA 2.1/2 (near
white metal blast cleaning) dengan metode wet blasting, pada permukaan
dinding luar tanki (shell) dan annular plate.
2) Mengecat Primer Coat menggunakan Surface Toleran dengan spray gun
hingga ketebalan kering (DFT) 80 μm pada seluruh permukaan luar dinding
(shell) tank dan annular plate.

4
3) Mengecat Intermediate Coat menggunakan High Build Epoxy white dengan
spray gun hingga ketebalan kering (DFT) 150 μm pada seluruh permukaan luar
dinding (shell) tank dan annular plate
4) Mengecat Finish Coat menggunakan Polyurethane dengan spray gun hingga
ketebalan kering (DFT) 50 μm pada seluruh permukaan luar dinding (shell) tank
dan annular plate.
5.3.2.14. Pengecatan Aksesories Tanki Tag No. 47T-522
1) Melakukan surface preparation/pembersihan sesuai standar SA 2.1/2, pada
permukaan Aksesoris tanki, antara lain: Circumferential Roof Handrail, inner
roof handrail & connecting, spiral stairway dan platform
2) Mengecat Intermediate Coat menggunakan High Build Epoxy Black, Ivory,
dengan roller/kuas hingga ketebalan kering (DFT) 125 μm, antara lain :
Circumferential Roof Handrail, inner roof handrail & connecting, spiral stairway
dan platform
3) Mengecatan Finish Coat menggunakan Chlorinated Rubber ketebalan kering
(DFT) 50 μm dengan roller/kuas, antara lain: Circumferential Roof Handrail,
inner roof handrail & connecting, spiral stairway dan platform
5.3.2.15. Membuat sablon untuk tanda/marking dan TAG No. 47T522, mengecatkan/
menyablonkan tanda nomor tersebut pada dinding tanki.
5.3.2.16. Perbaikan Pondasi Tanki 47T-522
1) Membersihkan rumput/kotoran yang ada pada lapisan sand sheet pondasi dan
sekitarnya, kemudian di buang ke tempat yang telah ditentukan oleh
PERTAMINA.
2) Membongkar pondasi sand sheet bagian atas sampai bawah anular plate dan
membongkar semua kertas asphalt yang ada sesuai dengan ukuran yang
diperlukan.
3) Mengurug dengan pasir urug pada bagian pondasi yang berlubang hingga rata
dan dipadatkan.
4) Memasang sandsheet diatas bongkaran tersebut diatas dengan tebal 5 cm
(padat), pemasangan sand sheet dibuat bertahap hingga mencapai ketebalan 5
cm (padat).
5) Memasang kertas aspal baru dengan overlap 15% pada pondasi bagian atas
6) Mengocor asphalt panas 60/70 diatas kertas asphalt (termasuk over lap).
7) Memasang sand sheet diatas kertas asphalt tebal 10 cm (padat) pada pondasi
bagian atas, pemasangan sand sheet dibuat bertahap hingga mencapai
ketebalan 10 cm (padat).
8) Memadatkan semua lapis sand sheet pondasi bagian atas pondasi, pemadatan
dilakukan dengan alat pemadat dengan berat yang mencukupi hingga dicapai
kepadatan yang optimum.
9) Mengangkut material dan bongkaran dari tepi jalan ke lokasi perbaikan atau
sebaliknya (sand sheet).
10) Menaikan/mengangkut material dan sisa bongkaran dari tepi jalan ke lokasi
pembuangan sesuai dengan petunjuk pengawas PERTAMINA.
11) Mengecor lereng pondasi :
a) Memasang plastik sheet untuk alas pengecoran lereng pondasi tanki
b) Memasang wire mesh Ø 8mm # 150mm dengan overlaping minimal 150
mm
c) Mengecor dengan beton tumbuk pada lereng pondasi dengan campuran :
1 PC : 2 pasir : 3 Splite

5
5.4. Pekerjaan Penyelesaian (Pengetesan dan Pemeriksaan) Tanki Tag No. 47T-511 A/C/D/F dan
Tanki Tag No. 47T-522
5.4.1. Membantu pelaksanaan vacuum box test terhadap bottom plate dan memperbaikinya jika
terjadi kerusakan.
5.4.2. Membantu pelaksanaan Operasional test tanki yang dilakukan oleh bagian Operasi dan
Stationary Engineer Pertamina RU IV.
5.4.3. Membantu pelaksanaan Hydrotest sesuai petunjuk pengawas pelaksana dan Stationary
Engineer Pertamina RU IV.
5.4.4. Melaksanakan pneumatic test pada test hole reinforces pada manhole 15 psi
5.4.5. Melaksanakan pengawasan dan Supervisi mutu Coating oleh Certified Coating Inspector
pada saat pelaksanaan Coating.
5.4.6. Melaksanakan pengawasan pekerjaan oleh safetyman bersertifikat.

5.5. Sifat Pekerjaan


5.5.1. Pekerjaan ini adalah Kontrak Harga Satuan (UNIT PRICE CONTRACT).
5.5.2. Perincian Biaya Pekerjaan agar dihitung berbasis UNIT PRICE. Untuk itu agar pemborong
membuat analisa perhitungan biaya yang terdiri dari (Upah, Peralatan Kerja dan Material).
5.5.3. Formulir analisa perhitungan pada Perincian Biaya Pemborong diharapkan seragam untuk
mempermudah evaluasi, namun tidak mengikat terhadap item-item yang akan dicantumkan
di dalam kolom-kolom tersebut (jumlah item dapat berbeda untuk masing-masing
Pemborong). Akan tetapi setelah item-item tersebut dicantumkan, maka harga yang
tercantum di dalamnya menjadi mengikat. Untuk itu agar item-item dari analisa biaya
tersebut dibuat pengkodean agar memudahkan evaluasi.
5.5.4. Volume yang tertera pada formulir RAB sifatnya tidak mengikat, dapat bertambah atau
berkurang. Angka tersebut dipakai sebagai petunjuk awal untuk dasar pembuatan kontrak
pekerjaan. Untuk itu maka harga yang mengikat adalah Harga Satuan (UNIT PRICE).
5.5.5. Jangka waktu pelaksanaan selama 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender adalah untuk
menentukan batas awal dan batas akhir dari kontrak, akan tetapi tidak harus bekerja terus
menerus, untuk itu agar Pemborong membuat time frame dan time schedule pekerjaan.
Namun demikian, apabila Pertamina RU IV memandang bahwa ada pekerjaan yang harus
segera dikerjakan (menyimpang dari time frame yang sudah disepakati), maka pemborong
harus bersedia melaksanakannya. Fleksibilitas waktu seperti ini mohon diantisipasi. Kondisi
ini tidak mempengaruhi biaya borongan karena sistem kontrak tetap berpedoman kepada
Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract). Apabila Pemborong tidak mematuhi peraturan
ini tanpa alasan yang bisa diterima, akan diberikan surat Peringatan. Apabila sudah diberi
Surat Peringatan hingga 3 (tiga) kali, maka akan dipertimbangkan untuk putus kontrak dan
penilaian terhadap Pemborong bersangkutan dianggap tidak bisa bekerja sama dan akan
diberi sanksi kategori KUNING.
5.5.6. Pekerjaan ini akan berakhir apabila WAKTU atau BIAYA yang telah disepakati tercapai
(mana yang lebih dahulu).

6. PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN


Penawaran dilakukan dalam tahapan proses sampul yang digunakan 1 (satu) tahap 1 (satu) sampul
yang terdiri dari :
6.1 Penawaran Pelaksana Pekerjaan yang diajukan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Lampiran B Ruang Lingkup.
6.2 Rincian penawaran harga mengikuti format Bill of Quantity (BOQ) dari PERUSAHAAN .

7. DELIVERABLES PEKERJAAN
Seluruh PEKERJAAN ini harus selesai dengan baik sesuai spesifikasi yang disyaratkan dan diserah
terimakan kepada PERUSAHAAN dengan rincian:

6
Deliverables Evidence Batas Waktu

1. Melakukan pekerjaan - Berita Acara Pelaksanaan Pekerjaan (BAPP) - BAPP dilaporkan setiap 3 (tiga)
sesuai dengan scope yang ditandatangani oleh Pengawas bulan dan dibuat dalam ukuran
pada RKS PERUSAHAANyang berwenang dan Direktur kertas A4.
KONTRAKTOR. BAPP harus dilengkapi
dengan:
a. Rekap perhitungan volume pekerjaan.
b. Daftar rekap drawing pekerjaan yang telah
dilaksanakan di lapangan.
c. As built drawing dan gambar sket
pekerjaan.
d. Daftar rekap pemakaian material Pertamina
dan KONTRAKTOR.
e. Daftar rekap supply material
KONTRAKTOR.
f. Surat Ijin Masuk Barang (IMB) yang
disiapkan oleh KONTRAKTOR.
g. Laporan hasil pemeriksaan material.
h. Dokumen-dokumen pendukung lain (ijin
kerja, ijin lembur, Jamsostek, laporan
harian pekerjaan, dll).
- Format BAPP, Rekap Perhitungan Volume
Pekerjaan, Daftar Rekap Drawing Pekerjaan,
Isometrik Drawing Paper dan Daftar Rekap
Pemakaian dan Supply Material agar mengikuti
format yang sudah dibakukan oleh
PERTAMINA dan tidak diperbolehkan merubah
bentuk format tersebut. Penulisan Volume
Aktual pada BERITA ACARA PELAKSANAAN
PEKERJAAN diisi dengan TULISAN TANGAN
dan disertai penulisan angka dan huruf.
- KONTRAKTOR diwajibkan untuk
menyiapkan/mengumpulkan arsip-arsip yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(dibuat bundel/dijilid sebanyak 2 bundle) dan
diserahkan ke bagian Perencanaan dan
Pelaksana.
2. Menyiapkan dan - Dokumen berisi daftar rencana pekerjaan - Maksimum 1 (satu) minggu
menyampaikan ditanda tangani bersama antara Pengawas sebelum memulai pekerjaan.
daftar rencana Pelaksana, User/Asset Holder, Pengawas
pekerjaan QC serta KONTRAKTOR. Setelah daftar
rencana pekerjaan disetujui oleh Pengawas
Pertamina, KONTRAKTOR harus segera
mengirim material dan peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
3. Membuat dan - Dokumen berisi laporan hasil pekerjaan - Setiap akhir bulan berjalan
menyampaikan yang telah diselesaikan dan akan dipakai selama jangka waktu
Laporan hasil sebagai acuan penagihan tiap bulannya. pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan

8. HAK DAN KEWAJIBAN (RIGHTS AND OBLIGATIONS)

7
8.1 Hak dan Kewajiban PERUSAHAAN :
8.1.1 PERUSAHAAN akan membantu dan/atau memberikan rekomendasi kepada
KONTRAKTOR dalam rangka mendapatkan perizinan atau formalitas lain berdasarkan
ketentuan yang berlaku, namun tidak terbatas pada memberikan ijin bagi tenaga kerja
KONTRAKTOR untuk memasuki lokasi PERUSAHAAN yang diperlukan sehubungan
dengan pelaksanaan KONTRAK ini.
8.1.2 PERUSAHAAN berhak mendapatkan atau mengetahui semua informasi mengenai
pelaksanaan dan kondisi PEKERJAAN dalam bentuk apapun dari KONTRAKTOR
sehubungan dengan pelaksanaan KONTRAK ini.
8.1.3 PERUSAHAAN berhak menerima deliverables KONTRAKTOR sesuai dengan poin 7.
8.1.4 PERUSAHAAN berhak meminta KONTRAKTOR untuk menandatangani Surat
Keterangan Perjanjian Kerahasiaan atau Non Disclosure Agreement (NDA) yang
berhubungan dengan PEKERJAAN terkait, yang dilakukan sesuai dengan kesepakatan
saat Kick Off Meeting yang tertuang pada Notulen Rapat.
8.1.5 Material, peralatan dan Service yang disediakan oleh PERUSAHAAN.
8.1.5.1. Material
1) Temporary Gasket (untuk Hydrostatic Test) :menggunakan existing.
2) 6096 x 1829 x 5 mm THK PLATE CS A283-C : 48 sht
3) 6096 x 1829 x 10 mm THK PLATE CS A283-C : 12 sht
4) Corrosion Inhibitor WD-40 @ 382 ml / 311 gr : 6 Can
5) Material sesuai yang tercantum di dalam RAB.
8.1.5.2. Peralatan
1) Peralatan Kerja
a. Alat Berat, Rigger/Operator, Trailer, forklift dan Bahan Bakar Minyak.
Penggunaan alat berat hanya untuk pekerjaan dengan ketinggian lebih dari
5 (lima) meter atau pada posisi yang secara teknis hanya dapat dilakukan
dengan menggunakan Alat Berat.
b. Test Pump.
c. Scaffolding beserta kelengkapannya.
d. Air wind beserta kelengkapannya.
e. Mesin Las (tidak termasuk perlengkapannya).

2) Peralatan Safety
a. H2S Dosimeter
b. Breathing Aparatus
8.1.5.3. Service
1. Sorokan.
2. Peralatan dye check complete.
3. Alat pemadam kebakaran.
4. First aid dalam hal terjadi kecelakaan.

8.2 Hak dan Kewajiban KONTRAKTOR :


8.2.1 KONTRAKTOR wajib menyerahkan bukti deliverables sesuai dengan ketentuan pada
poin 7 kepada PERUSAHAAN.
8.2.2 KONTRAKTOR berhak untuk meminta informasi dan penjelasan dari PERUSAHAAN
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan PEKERJAAN sepanjang informasi
tersebut tidak melanggar peraturan PERUSAHAAN dan diperlukan untuk kelancaran dan
tercapainya hasil PEKERJAAN.
8.2.3 Segala persoalan dan tuntutan dari tenaga kerja yang dipekerjakan KONTRAKTOR atau
pihak ketiga yang bekerja sama dengan KONTRAKTOR untuk memenuhi PEKERJAAN,
menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR sepenuhnya dan KONTRAKTOR membebaskan

8
PERUSAHAAN dari segala tuntutan apapun dan dari pihak manapun, baik di dalam
maupun di luar pengadilan berkenaan dengan pelaksanaan KONTRAK ini.
8.2.4 KONTRAKTOR berhak menerima bantuan atau rekomendasi dari PERUSAHAAN dalam
rangka mendapatkan perizinan atau formalitas lain di lingkungan PERUSAHAAN
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
8.2.5 KONTRAKTOR diharuskan menandatangani dokumen KONTRAK.
8.2.6 KONTRAKTOR harus melakukan semua ketentuan yang tertuang dalam KONTRAK.
8.2.7 KONTRAKTOR berkewajiban untuk membuat Surat Keterangan Perjanjian Kerahasiaan
atau Non Disclosure Agreement (NDA) yang ditandatangani KONTRAKTOR dan tenaga
kerja yang dipekerjakan yang menyatakan bahwa KONTRAKTOR berkewajiban untuk
merahasiakan semua data, dokumen, catatan, hasil PEKERJAAN atau informasi yang
diketahui atau diterima oleh KONTRAKTOR dari PERUSAHAAN dalam rangka
pelaksanaan PEKERJAAN ini. KONTRAKTOR tidak diperbolehkan untuk
mengungkapkan, memperbanyak, menyebarluaskan, mengalihkan atau memberikan
data, dokumen, catatan atau informasi sebagaimana dimaksud butir ini kepada pihak lain
dalam bentuk atau dengan cara apapun tanpa persetujuan tertulis dari PERUSAHAAN.
8.2.8 KONTRAKTOR berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyimpan, melindungi dan mengamankan semua data, dokumen, catatan atau
informasi dari PERUSAHAAN, produk atau hasil PEKERJAAN, termasuk mewajibkan
tenaga kerjanya untuk mentaati dan melaksanakan ketentuan kerahasiaan.
8.2.9 KONTRAKTOR diharuskan mengembalikan seluruh dokumen yang diberikan oleh
PERUSAHAAN, dalam waktu 1 (satu) minggu setelah permintaan pengembalian dikirim
oleh PERUSAHAAN.
8.2.10 KONTRAKTOR tidak boleh mengalihkan PEKERJAAN utama tanpa persetujuan tertulis
dari PERUSAHAAN.
8.2.11 Apabila progress pekerjaan menurut pihak PERUSAHAAN mengalami keterlambatan,
maka KONTRAKTOR diwajibkan melaksanakan kerja lembur dan apabila masih
dirasakan terlambat, maka PERUSAHAAN berhak menunjuk kontraktor lain untuk
membantu pekerjaan tersebut dengan pembayaran ditanggung oleh KONTRAKTOR
pertama.
8.2.12 ACCEPTANCE CRITERIA
Pekerjaan dinyatakan selesai dan diterima, apabila telah melalui
pemeriksaan/pengetesan dari pengawas pelaksana dan Stationary Engineering
Pertamina RU IV. antara lain :
1. Operasional Test sesuai petunjuk Stationary Engineering Pertamina RU IV.
2. Hydrotest dengan pressure sesuai petunjuk Stationary Engineering Pertamina RU IV.
3. Visual Check kebersihan, Vaccum Box Test dan operasional test sesuai Standart yang
berlaku di Pertamina atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Pertamina, Proses
Engineer dan Stationary Engineer, sudah diterima dengan baik.
4. Pemeriksaan Hasil pengecatan, kualitas hasil cat dan ketebalan kering hasil
pengecatan telah diperiksa oleh pengawas Pertamina dan Stationary Engineer, serta
diterima dengan baik.
5. Hasil pengecatan/coating tanki mempuyai glossy minimum 70%, yang dibuktikan
dengan pengukuran menggunakan glossy meter yang telah disertifikasi dan dikalibrasi
oleh KAN. Apabila hasil pengukuran kurang dari 70%, maka harus dilakukan aplikasi
ulang finish coat hingga mencapai glossy minimum 70% atau sesuai petunjuk
Stationary Engineer Pertamina RU IV.
6. Apabila ternyata dari hasil pemeriksaan/pengetesan terdapat kekurang-sempurnaan
hasil pekerjaan, maka KONTRAKTOR harus bersedia untuk memperbaikinya sampai
dengan diterima dengan baik oleh Pertamina RU IV.
7. Untuk Standard Pengecatan dan Material

9
a. Produk cat yang akan dipasok/digunakan harus dilengkapi dengan certificate of
manufactory dan dilengkapi dengan brosur sebagai dasar verifikasi pemeriksaan
yang menyatakan keaslian produk cat tersebut.
b. Semua kaleng cat dan thinner harus masih dalam segel.
c. Specification sheet pada setiap kaleng cat dan thinner masih ada.
d. Sebelum cat dan thinner dipakai, keutuhan kaleng harus diperiksa terlebih dahulu
oleh pengawas PERTAMINA (Maintenance Area dan/atau Stationary Inspection
Engineer). Thinner harus 1 (satu) merk dengan catnya.
e. Cat dan Thinner yang akan digunakan agar dikendalikan dan disimpan ditempat
yang aman sedangkan kaleng Cat dan Thinner yang sudah kosong tidak boleh
dibawa keluar dan harus diserahkan ke bagian Environmental – HSSE untuk
dimusnahkan. Sebelum kaleng Cat dan Thinner diserahkan harus dirusak terlebih
dahulu (minimal dilubangi pada bagian bawah) kemudian dikemas dimasukan ke
drum untuk diserahkan ke bagian Environmental – HSE dengan disertai berita
acara penyerahan pembuangan limbah B3
f. Pelaksana/Pemborong pengecatan harus mempunyai Supervisor yang sudah
mempunyai lisensi/certificate coating Inspector dari INDOCOR atau Coating
Consultant yang ber-sertifikat NACE dan sudah berpengalaman dalam bidang
tersebut di atas. Pelaksana/pemborong Menyerahkan sertifikat Coating Inspector
Manufacture kepada bagian Stationary Inspection Engineer.
g. Inspector Cat adalah satu kesatuan dan disediakan oleh Manufacturer cat yang
dipergunakan dan harus selalu hadir pada saat aplikasi di lapangan.
h. Aplikasi pengecatan dilakukan pada kondisi cuaca yang baik serta memenuhi
persyaratan pengecatan dan mencapai ketebalan sesuai ketentuan yang
ditentukan. Pengecatan harusmerata/tidak membayang ketebalan cat diukur
sebelum dan sesudah aplikasi cat dilaksanakan dengan menggunakan merk/jenis
cat yang telah di rekomendasikan dan disetujui PT Kilang Pertamina Internasional
RU IV Cilacap dan masuk dalam Brand List RU IV. (Pada saat pelaksanaan
presentasi teknis, agar disampaikan merk cat yang akan digunakan dan
menjelaskan prosedur/metode pengecatan yang akan dilakukan. Merk cat yang
diajukan harus sama dengan merk cat yang ditawarkan pada saat penawaran dan
selanjutnya sama dengan yang digunakan di lapangan. Penggunaan cat primer,
intermediate coat dan finish coat harus satu product/merk yang sama pada saat
pelaksanaan.
i. Setiap tahap pekerjaan agar melakukan pemeriksaan yang meliputi surface
cleaning, WFT, DFT dan visual check. Hasil pemeriksaan agar dikirim ke bagian
Stationary Inspection Engineer.
j. Spesifikasi cat merefer ke memo lead of nomor 231/E14152/2020-S5 dan nomor
019/E14152/2021-S5 serta standard warna mengacu pada Standard Colour Code
yang berlaku di PERTAMINA dengan memakai cat yang sudah di-
rekomendasikan di PERTAMINA RU- IV Cilacap.
k. Setiap material dan peralatan yang masuk ke dan keluar dari area PT KILANG
PERTAMINA INTERNASIONAL harus disertai surat pengantar dan melalui
pemeriksaan Security (Pintu-III) dengan mencantumkan jenis dan jumlahnya
dengan jelas dan diketahui oleh pengawas PT KILANG PERTAMINA
INTERNASIONAL.
l. Material dan peralatan yang disediakan oleh Pemborong harus atas persetujuan
Stationary Inspection Engineer terlebih dahulu untuk memastikan bahwa material
tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
m. Pada prinsipnya spesifikasi material yang digunakan adalah sama dengan yang
terpasang kecuali ditentukan lain.

10
n. Pada saat penawaran Pemborong agar mencantumkan spesifikasi material yang
akan digunakan dengan jelas dan didukung dengan standar yang diacu dan
dilengkapi dengan brosur-brosur sebagai pendukung.
o. Semua material Pemborong harus disertai sertifikat dan mendapat persetujuan
dari pengawas PT KILANG PERTAMINA INTERNASIONAL.

8.2.13 Material, peralatan dan Service yang disediakan oleh KONTRAKTOR


8.2.11.1. Material
1) Material dihitung langsung di dalam setiap item pekerjaan kecuali jika
ditentukan lain yang disebutkan di dalam RAB, antara lain:
a. Kawat Gauging.
b. Kawat Las.
c. Batu Gerinda.
d. Oxygen.
e. Acetylene.
2) Material yang disediakan KONTRAKTOR adalah material yang tidak tersedia di
gudang-gudang PERTAMINA sesuai dengan yang tercantum pada RAB.
3) Setiap material yang disediakan oleh KONTRAKTOR harus dapat ditunjukkan
dengan MIV yang menyatakan bahwa material tersebut tidak tersedia di
gudang (nill stock) dan didukung Surat Ijin Masuk Barang (IMB) dengan
menunjukkan rekap pemakaian materialnya setiap tagihan sesuai jumlah yang
masuk pada IMB.
4) Ketentuan mengenai material :
a. Penggunaan material untuk pekerjaan ini, agar diupayakan memanfaatkan
material yang disediakan oleh PERUSAHAANal: Material Surplus (dari
berbagai pekerjaan, Ex PPKC, dll), Material Stock dan Material dalam
rangka Cost Reduction Program.
b. Semua material KONTRAKTOR yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
bisa dibuktikan bahwa material tersebut tidak ada di gudang (nill stock)
dengan BON Pengeluaran Barang (MIV) dari gudang dan Surat Ijin Masuk
Barang (IMB) disertai dengan rekap jumlah dan pemakaian material yang
telah masuk.
c. Setiap material di luar lingkup RAB yang dibutuhkan dalam pekerjaan maka
disediakan oleh PERTAMINA dengan sepengetahuan dari Planning and
Scheduling.
d. Setiap material yang masuk ke area kilang (Refinery Area) harus disertai
surat pengantar dan melalui pemeriksaan Sekurity (Pintu III) dengan
mencantumkan jenis dan jumlahnya dengan jelas dan diketahui oleh
Pengawas Pelaksana.
e. Material yang disediakan oleh KONTRAKTOR harus atas persetujuan
Stationary Engineering PERUSAHAANterlebih dahulu untuk memastikan
bahwa material tersebut sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
f. Warna cat pada prinsipnya sama dengan warna aslinya, kecuali ditentukan
lain.
g. Untuk Standard Pengecatan dan Material cat, sebagai berikut:
1. Product cat yang akan akan dipasok/digunakan harus dilengkapi
dengan certificate of Manufactory dan dilengkapi dengan brosur
sebagai dasar verivikasi pemeriksaan yang menyatakan keaslian
produk cat tersebut.
2. Semua kaleng cat dan thinner harus masih dalam segel.
3. Specification Sheet pada setiap kaleng cat dan Thinner masih ada

11
4. Sebelum cat dan thinner dipakai, keutuhan kaleng harus diperiksa
terlebih dahulu oleh Pengawas PERUSAHAAN(Bagian
Matenance/Stationary Engineer) Thinner harus 1(satu) merk dengan
cat Finishnya.
5. Kaleng Cat thinner yang sudah kosong tidak boleh dibawa keluar,
apabila akan akan di bawa keluar harus dirusak terlebih dahulu.
6. Pelaksana/KONTRAKTOR pengecatan harus mempunyai Supervisor
yang sudah mempunyai lisensi/certificate coating Inspector dari
INDOCOR atau Coating Consultan yang ber-sertifikat (NACE) dan
sudah berpengalaman dalam bidang tersebut di atas.
7. Inspector Cat adalah satu kesatuan dan disediakan oleh manufacturer
cat yang dipergunakan dan harus selalu hadir pada saat aplikasi di
lapangan.
8. Merk/jenis Cat yang dipakai adalah sesuai Brand List PERTAMINA.
Pada saat presentasi teknis agar dapat disampaikan merk cat yang
akan digunakan dan menjelaskan prosedure / methode pengecatan
yang akan dilakukan. Merk cat yang diajukan harus sama dengan
merk cat yang ditawarkan pada penawaran dan selanjutnya sama
dengan yang digunakan dilapangan (tidak boleh diganti).
h. KONTRAKTOR masih harus bertanggung-jawab (tidak melepas tanggung-
jawab) terhadap material yang dipasoknya, apabila selama 3 (tiga) bulan
dan/atau sesuai garansi manufacture (untuk material Cat), setelah diterima
terjadi kegagalan operasi karena disebabkan kerusakan material yang tidak
sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh PERTAMINA (sesuai RAB)
dengan yang dipasok, maka KONTRAKTOR harus bertanggung-jawab atas
semua dampak dari kesalahan material yang dipasok tersebut.
8.2.11.2. Peralatan
1) Peralatan Kerja
a. Kotrek/Chain Block Kapasitas 1 – 10 Ton.
b. Electrode Heater Box.
c. Kunci-kunci semua ukuran.
d. Peralatan las dan kelengkapannya.
e. Mesin Gerinda/Rotary Wire Brush.
f. Cutting Torch beserta kelengkapannya
g. Peralatan Kerja, langsung dihitung pada setiap Item pekerjaan, antara lain :
8. Kompresor beserta aksesorisnya (BBM dari Pertamina).
a. Dilengkapi dengan SOP.
b. Orang yang bekerja harus mempunyai Kompetensi.
c. Dilengkapi Hasil pemeriksaan semua perlengkapannya.
d. Dilampirkan Sertifikasi dari PJIT.
e. Diperiksa dari HSSE dan diberi tanda laik pakai dari HSSE
sebelum digunakan.
9. Mesin Gerinda beserta kelengkapannya.
10. Lampu Potong beserta kelengkapannya
11. Sewa Peralatan Sandblast (Sandpot dan kelengkapanya).
12. Sewa Rotary Wire Brush.
13. Sewa Peralatan cat dengan Spray Gun/Kwas/Roller
Apabila peralatan kerja yang digunakan KONTRAKTOR dinilai tidak mencukupi
dan/atau tidak layak, Pengawas PERUSAHAANberhak memerintahkan
penambahan dan/atau penggantian peralatan tersebut tanpa menjadikan kerja
tambah, dan apabila KONTRAKTOR tidak mengindahkan aturan ini, maka

12
Pengawas PERUSAHAANberhak mendatangkan peralatan yang diperlukan
serta segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
Sebelum digunakan, peralatan harus diperiksa dan ditagging untuk
kelaikannya oleh HSSE.

2) Peralatan Safety
Peralatan Safety adalah merupakan peralatan yang harus dimiliki oleh setiap
tenaga kerja sehingga peralatan ini akan diperhitungkan sebagai komponen
biaya kontrak. Peralatan Safety dimaksud adalah:

a. Safety Helm (SII Standard).


b. Pakaian kerja (Coverall) lengan panjang dengan bahan dari Cotton warna
biru dongker.
c. Safety Shoes (SII Standard).
d. Safety Boots, apabila diperlukan (SII Standard).
e. Safety Body Harness.
f. Kaca Mata Safety.
g. Dust Masker.
h. Sarung Tangan Kulit, untuk mengelas dan menggerinda (SII Standard).
i. Sarung Tangan karet, kalau diperlukan (SII Standard).
j. Safety Goggle untuk menggerinda (AWS Standard).
k. Cap Las, untuk mengelas (AWS Standard).
l. Dan Peralatan Safety lainnya yang berhubungan.
Sebelum digunakan, peralatan harus diperiksa dan ditagging untuk
kelaikannya oleh HSSE.
3) Service
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Type Catridge, Dry Chemical Powder, berat 20 Lbs (minimum) pemeriksaan
setiap bulan sekali di Fire & Insurance Maintenance Work Shop.
b. Kotak P3K
8.2.11.3. Mobilsasi/Demobilisasi
1. Sewa Pick Up (untuk mengangkut peralatan)
2. Sewa Truck (untuk mengangkut material)
8.2.14 Tenaga tukang las (welder) yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut di atas
harus berpengalaman dalam pengelasan pipa & konstruksi dengan menunjukkan sertifikat
Migas/ijin las yang masih berlaku, dengan terlebih dahulu mengirim data ke Bagian
Stationary Engineering Pertamina RU IV.

9. TKDN (TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI)


PERUSAHAAN memiliki komitmen untuk menerapkan ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri pada
project atau pengadaan sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku.
Untuk memenuhi hal tersebut, KONTRAKTOR wajib mematuhi dan menjalankan ketentuan terkait
dengan TKDN sebagai berikut:
1. Nilai minimum TKDN (% TKDN) yang wajib dipenuhi oleh KONTRAKTOR adalah sebagaimana
dicantumkan pada:
a. Form A4: Pernyataan Komitmen TKDN dalam Penawaran Jasa, serta Form A6 Peta Jalur
(Roadmap) Komitmen TKDN.
b. Form A5: Pernyataan Komitmen TKDN dalam Penawaran Gabungan Barang/Jasa, serta Form
A6 Peta Jalur (Roadmap) Komitmen TKDN.
2. KONTRAKTOR wajib melaksanakan monitoring selama masa penyelesaian pekerjaan dan
menyampaikan hasil monitoring TKDN pada Form A6 kepada Direksi Pekerjaan dan ditembuskan

13
Fungsi Pelaksana P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) PT Pertamina
(Persero).
3. Pelaksanaan verifikasi TKDN pasca penyelesaian pekerjaan dilaksanakan mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a. Waktu Pelaksanaan Verifikasi
i. Verifikasi dilaksanakan setelah masa penyelesaian pekerjaan berakhir sampai dengan
maksimum 3 (tiga) bulan setelah masa penyelesaian pekerjaan berakhir.
ii. Verifikasi dapat dimulai secepat-cepatnya 6 (enam) bulan sebelum masa penyelesaian
pekerjaan berakhir untuk membantu KONTRAKTOR mempersiapkan bukti-bukti yang
dibutuhkan dan verifikasi pasca masa penyelesaian pekerjaan.
b. Pelaksana Verifikasi
i. Verifikasi wajib menggunakan jasa surveyor independen yang memiliki kualifikasi untuk
melakukan Verifikasi.
ii. Verifikasi dapat menggunakan jasa surveyor independen atau verifikator internal yang
ditunjuk oleh PERUSAHAAN.
iii. Verifikasi dapat dilakukan sendiri oleh KONTRAKTOR yang memiliki kualifikasi untuk
melakukan Verifikasi.
iv. PERUSAHAAN dapat meminta dilakukan verifikasi dan KONTRAKTOR wajib bekerja sama
dengan verifikator yang ditunjuk oleh PERUSAHAAN.
c. KONTRAKTOR wajib mendukung dan kooperatif pada pelaksanaan verifikasi sesuai ketentuan
pada pasal 3.b.i/ii/iii., termasuk dalam hal memberikan informasi dan data yang dibutuhkan
pada kegiatan verifikasi.
d. Apabila dibutuhkan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku, maka hasil
verifikasi pasca penyelesaian pekerjaan perlu mendapatkan pengesahan oleh kementerian
terkait.
4. Sanksi Finansial
a. Sanksi finansial atas ketidaktercapaian komitmen TKDN diberikan kepada KONTRAKTOR
apabila hasil verifikasi TKDN pasca penyelesaian pekerjaan tidak dapat memenuhi komitmen
TKDN sebagaimana disebutkan pada ketentuan Pasal 1, dengan berdasarkan formula sebagai
berikut:

 Harga Penawaran Pelaksana Kontrak adalah harga penawaran setelah negosiasi yang
tercantum dalam kontrak.
b. Apabila hasil aplikasi persentase nilai TKDN dalam penawaran mengakibatkan perubahan
peringkat pemenang dari pelaksanaan PEKERJAAN, selain ketentuan pada Pasal 4.i maka
KONTRAKTOR akan dikenakan sanksi tambahan berupa selisih HARGA KONTRAK dengan
harga penawaran terendah.
c. Pasal 4.ii tidak berlaku jika HARGA KONTRAK merupakan harga penawaran terendah.
d. Adapun besaran persentase sanksi finansial sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4.i dan 4.ii
adalah maksimal 15%.
5. Untuk memastikan proses verifikasi TKDN maka pembayaran atas tagihan terakhir akan ditahan
senilai 15% dari nilai kontrak. Apabila terdapat sanksi finansial dari perhitungan Pasal 4 di atas,
maka akan diperhitungkan dengan nilai tagihan yang akan ditagihkan tersebut.
6. KONTRAKTOR akan dikenakan sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran terkait
penerapan TKDN selama jangka waktu kontrak mengacu pada ketentuan yang berlaku di
PERUSAHAAN.

14
LAMPIRAN C
HARGA KONTRAK DAN KETENTUAN PEMBAYARAN

PASAL 1
HARGA KONTRAK
1.1. HARGA KONTRAK atas pelaksanaan seluruh PEKERJAAN adalah sebesar……………….
(………………………………….) belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% (sebelas
persen) dengan ketentuan dan tata cara pembayaran sebagaimana dimaksud pada Angka 2
Lampiran C ini.
1.2. HARGA KONTRAK sebagaimana dimaksud pada Angka 1.1 pada Lampiran C ini hanya dapat
diubah atas persetujuan PARA PIHAK yang dituangkan dalam suatu Addendum yang disepakati
PARA PIHAK.

PASAL 2
TATA CARA PEMBAYARAN
2.1 Pembayaran kepada KONTRAKTOR berdasarkan KONTRAK ini dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut:
2.1.1. Kontrak merupakan UNIT PRICE, pembayaran dilakukan sesuai dengan volume
pekerjaan yang telah diselesaikan, pada interval waktu setiap 1 (satu) bulan.
2.1.2. Planning & Scheduling akan melaksanakan verifikasi terhadap tagihan yang dilakukan
KONTRAKTOR sebelum dilakukan pembayaran terhadap pekerjaan unit price yang telah
diselesaikan. Verifikasi tagihan dilaksanakan berdasarkan berita acara pencapaian
progress pekerjaan yang telah diverifikasi dan disetujui oleh pengawas lapangan
(Maintenance Area 7)

2.2 KONTRAKTOR wajib menagih kepada PERUSAHAAN untuk PEKERJAAN yang telah
dilaksanakan dan telah diterima dengan baik oleh PERUSAHAAN selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) HARI KALENDER setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Barang/Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan. Apabila KONTRAKTOR menagih di luar jangka waktu tersebut,
maka PERUSAHAAN tidak menjamin kelancaran pembayaran kepada KONTRAKTOR.
2.3 Apabila KONTRAKTOR terlambat menagih kepada PERUSAHAAN yang mengakibatkan adanya
denda pajak, maka denda pajak tersebut menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR yang akan
langsung dipotongkan pada tagihan KONTRAKTOR.
2.4 Untuk setiap pengajuan pembayaran, KONTRAKTOR harus menyampaikan dokumen
pembayaran secara lengkap dan benar, yang terdiri dari:
a. Invoice asli dinyatakan dalam mata uang Rupiah.
b. Kwitansi
c. Berita Acara Serah Terima Barang/Berita Acara Serah Terima Pekerjaan asli yang telah
ditandatangani PARA PIHAK sesuai otorisasi yang berlaku.
d. Dokumen Persetujuan Pembayaran (Payment Approval) yang telah disetujui oleh Pejabat yang
berwenang sesuai dengan otorisasi.
e. Melampirkan Lampiran C dan D KONTRAK ini untuk pengadaan jasa.
f. E-Faktur/Faktur Pajak (dalam hal KONTRAKTOR merupakan penyedia barang/jasa dalam
negeri atau Bentuk Usaha Tetap); atau Form DGT dan/atau Certificate of Residense/Domicile

15
(dalam hal KONTRAKTOR merupakan penyedia barang/jasa luar negeri) (apabila diperlukan)
disertai dokumen pendukung seperti time sheet summary untuk pekerjaan jasa luar negeri.
g. Surat Keterangan Non Pengusaha Kena Pajak (Non PKP) (bila ada)
h. Sertifikat Badan Usaha Konstruksi sebagai tanda bukti pengakuan terhadap klasifikasi dan
kualifikasi atas kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi termasuk hasil penyetaraan
kemampuan badan usaha Jasa Konstruksi asing, sesuai ketentuan terkait jasa konstruksi (bila
ada).
i. Surat Keterangan Bebas pajak penghasilan (SKB) dilengkapi dengan Bukti Setor Pajak
Penghasilan. (bila ada)
j. Salinan jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, dan jaminan pemeliharaan yang telah
tervalidasi oleh PERUSAHAAN (jika ada).
k. Kartu Catatan Pembayaran (khusus untuk pembayaran bertahap).
2.5 Untuk pelaksanaan PEKERJAAN, KONTRAKTOR harus menyampaikan dokumen pendukung
pelaksanaan PEKERJAAN, yang terdiri dari namun tidak terbatas pada:
a. Dokumen bukti deliverable ATS dan upgrade software H/CAMS sesuai dengan periode
deliverable.
b. Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa beserta bukti dokumen pendukung upgrade GRTMPS
sesuai dengan periode deliverables.
c. Dokumen Laporan Pelaksanaan Training/Support, Work Order, serta dokumen pendukung
untuk kegiatan Training ataupun Support.
2.6 Dalam hal KONTRAKTOR merupakan penyedia barang/jasa dalam negeri atau Bentuk Usaha
Tetap, KONTRAKTOR wajib mencantumkan tanggal faktur pajak dan tanggal invoice sesuai
dengan serah terima PEKERJAAN dan menyampaikannya pada bulan yang sama. Faktur pajak
dan invoice harus diisi secara lengkap dan benar. Apabila tanggal faktur pajak tidak memenuhi
ketentuan tersebut, PERUSAHAAN berhak menolak/mengembalikan berkas invoice.
2.7 Dalam hal KONTRAKTOR merupakan penyedia barang/jasa luar negeri, KONTRAKTOR wajib
menyampaikan Form DGT. Surat Keterangan Domisili pada Form DGT wajib disampaikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku dengan penandasahan oleh
pejabat yang berwenang di negara tempat KONTRAKTOR atau penandasahan dapat digantikan
dengan Certificate of Residence (CoR) yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang di negara tempat
KONTRAKTOR, dan Form DGT tetap harus disampaikan dan diisi lengkap (kecuali kolom
penandasahan yang telah digantikan dengan CoR).
CoR harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Menggunakan Bahasa Inggris;
2) Paling sedikit mencantumkan informasi mengenai:
a) Nama Wajib Pajak Luar Negeri;
b) Tanggal penerbitan;
c) Tahun pajak berlakunya Certificate of Residence; dan
d) Nama dan ditandatangani atau diberi tanda yang setara dengan tandatangan oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan kelaziman di negara mitra atau yurisdiksi mitra P3B
(Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda)
2.8 Dokumen pembayaran sebagaimana diatur pada pasal 2 ayat 2.4. Lampiran C KONTRAK ini
diserahkan kepada PERUSAHAAN, dengan ditujukan ke alamat:
PT PERTAMINA (PERSERO)
Shared Service (SS) Finance
U.p.: Manajer Invoice and Payment
(sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak mengacu pada Petunjuk Teknis Lampiran C).

16
2.9 Dokumen pendukung pelaksanaan PEKERJAAN sebagaimana diatur pada pasal 2 ayat 2.5.
Lampiran C KONTRAK ini diserahkan kepada PERUSAHAAN, dengan ditujukan ke alamat sesuai
dengan Direksi Pekerjaan yang dinyatakan pada Lampiran G KONTRAK ini sebagai salah satu
dasar untuk dibuat dan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Barang/Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan.
2.10 Tanggal penerimaan dokumen pembayaran di SS Finance PT Pertamina (Persero) sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat 2.8 Lampiran C KONTRAK ini setiap bulannya adalah tanggal 22
bulan berjalan. Untuk dokumen pembayaran yang diterima setelah tanggal 22 akan diproses di
bulan berikutnya dengan invoice dan faktur pajak yang menyesuaikan waktu pemrosesan invoice.
2.11 PERUSAHAAN akan membayar tagihan KONTRAKTOR setelah dokumen pembayaran
sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2.4. Lampiran C KONTRAK ini disampaikan oleh
KONTRAKTOR secara lengkap dan benar dan diterima oleh PERUSAHAAN. Dalam hal dokumen
pembayaran sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2.4. Lampiran C KONTRAK ini belum
disampaikan secara lengkap dan benar, maka proses pembayaran belum dapat dilakukan.
2.12 Pembayaran akan dilakukan dengan transfer ke rekening Bank KONTRAKTOR dengan alamat:
Bank : ....................................
Alamat Bank : …………………………
No. Rekening : ....................................
Atas Nama : ....................................
Mata Uang : IDR
2.12 Apabila terjadi perubahan nama dan nomor rekening KONTRAKTOR sebagaimana disebutkan
pada pasal 2 ayat 2.11. Lampiran C KONTRAK ini, maka dibuatkan amandemen terhadap
KONTRAK untuk menyatakan perubahan nama dan nomor rekening KONTRAKTOR tersebut.
Untuk proses amandemen tersebut, KONTRAKTOR terlebih dahulu melakukan pemutakhiran
PERTAMINA VENDOR DATABASE disertai dokumen pendukung sebagai berikut:
1. Surat Pernyataan dari Bank Asal bahwa Nomor Rekening Asal tidak memiliki kewajiban
finansial terkait KONTRAK ini; dan
2. Surat Referensi Bank sesuai nomor rekening yang baru yang diterbitkan paling lambat 1
(satu) bulan sebelum pengajuan pemutakhiran PERTAMINA VENDOR DATABASE;
Perubahan rekening menjadi tanggung jawab sepenuhnya KONTRAKTOR dan membebaskan
PERUSAHAAN dari segala konsekuensi hukum yang dimungkinkan terjadi atas perubahan
tersebut.
2.13 PERUSAHAAN berhak memotong tagihan KONTRAKTOR atas seluruh hutang dan kewajiban lain
KONTRAKTOR kepada PERUSAHAAN yang timbul dari KONTRAK ini maupun kontrak lainnya.

PASAL 3
PAJAK DAN PUNGUTAN
3.1. Semua pajak, bea meterai, iuran restribusi dan atau pungutan lain berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan KONTRAK ini menjadi beban
dan tanggung jawab KONTRAKTOR, kecuali Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi beban dan
tanggung jawab PERUSAHAAN.
3.2. PERUSAHAAN akan memungut Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dari setiap pembayaran kepada KONTRAKTOR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

17
3.3. Ketentuan ini juga berlaku terhadap pungutan pajak lain, bila terjadi perubahan peraturan
perundang-undangan di bidang perpajakan, sepanjang hak atau kewenangan tersebut diatur dan
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dibidang perpajakan tersebut.
3.4. Pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan/terhutang sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal ini akan disetorkan langsung oleh PIHAK yang berwenang dan dalam jangka waktu
yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan Perpajakan yang berlaku kepada Kas
Negara
3.5. Bilamana diperlukan oleh salah satu pihak atau instansi yang berwenang untuk kepentingan
administrasi atau audit, maka baik PERUSAHAAN maupun KONTRAKTOR akan memberikan
bukti-bukti pembayaran yang berkaitan dengan pajak, iuran, restribusi dan/atau pungutan lain.

PASAL 4
JAMINAN PELAKSANAAN
Jaminan pelaksanaan dikenakan sebesar 10% (sepuluh persen) dari total nilai kontrak.

PASAL 5
SANKSI / DENDA
5.1 Apabila KONTRAKTOR tidak dapat menyelesaikan PEKERJAAN sesuai dengan jadwal
PEKERJAAN yang telah ditentukan, maka untuk setiap hari kalender keterlambatan
KONTRAKTOR akan dikenakan penalty berupa denda sebesar 1‰ (satu permil) per tiap hari
keterlambatan dari setiap tahap kegiatan sampai dengan maksimum 5% (lima persen) dari nilai
HARGA KONTRAK.
5.2 Pembayaran denda sebagaimana dimaksud pada ayat 5.1 akan diperhitungkan dengan tagihan
KONTRAKTOR pada saat pelaksanaan pembayaran sesuai HARGA KONTRAK dari setiap tahap
kegiatan.
5.3 Dalam hal KONTRAKTOR tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh PEKERJAAN yang
berpotensi mengganggu operasi PERUSAHAAN, akan dilakukan penerbitan Surat Peringatan oleh
PERUSAHAAN. Apabila KONTRAKTOR tidak mampu atau tidak beritikad untuk mengindahkan
Surat Peringatan Perusahaan tersebut, maka PERUSAHAAN dapat menunda pembayaran,
menghentikan sementara PEKERJAAN, hingga pemutusan KONTRAK, serta memberikan sanksi
administratif sesuai ketentuan yang berlaku di PERUSAHAAN.

18
LAMPIRAN D
JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. JANGKA WAKTU KONTRAK terhitung sejak TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN dan akan tetap
berlaku sampai dengan ..... (.......) bulan setelah berakhirnya MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN.
2. TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN adalah sesuai hasil kesepakatan pada Kick-Off Meeting yang
tertuang pada Notulen Rapat.

3. MASA PENYELESAIAN PEKERJAAN adalah selama 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) HARI KALENDER
dengan rincian sebagai berikut:.
a. Masa Penyelesaian Lingkup adalah selama 360 (Tiga Ratus Enam Puluh) HARI KALENDER sejak
TANGGAL DIMULAINYA PEKERJAAN, yang terdiri dari:
1) Hari kerja sesuai dengan hari kerja yang berlaku di PERTAMINA dengan perincian sebagai
berikut :
a. Hari kerja adalah : Senin s/d Jumat.
b. Hari Sabtu, Minggu dan hari-hari Besar : Libur.
2) Jam kerja sesuai dengan jam kerja yang berlaku di PERTAMINA dengan perincian sebagai
berikut :
a. Jam kerja hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah : 07.00 s/d 16.00
b. Jam kerja hari Jumat adalah : 07.00 s/d 16.30
c. Jam istirahat hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah : 12.00 s/d 13.00
d. Jam istirahat hari Jumat adalah : 11.30 s/d 13.00
:
b. Masa Pemeliharaan adalah selama 30 (Tiga Puluh) HARI KALENDER terhitung setelah
berakhirnya masa Penyelesaian Lingkup selesai dilaksanakan
c. Masa Garansi adalah sesuai dengan rekomendasi Manufacturer/Vendor Cat yang digunakan.
KONTRAKTOR harus dapat memberikan surat dukungan dari Manufacturer/Vendor Cat yang
digunakan dan Manufacturer/Vendor harus sanggup memberi Garansi minimal 5 (lima) Tahun
sesuai dengan rekomendasi Manufacturer/Vendor Cat yang digunakan. Apabila selama masa
Garansi terjadi kerusakan maka Manufacturer/ Vendor tersebut harus bersedia memperbaikinya
4. TANGGAL SELESAINYA PEKERJAAN adalah sesuai hasil kesepakatan pada Kick-Off Meeting yang
tertuang pada Notulen Rapat.

5. Tanggal berakhirnya JANGKA WAKTU KONTRAK adalah sesuai hasil kesepakatan pada Kick-Off
Meeting yang tertuang pada Notulen Rapat.

19
LAMPIRAN E
HEALTH, SAFETY, SECURITY & ENVIRONMENTAL (HSSE)

PERUSAHAAN memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan aspek HSSE dalam setiap kegiatan
operasinya guna melindungi setiap personil (pekerja, customer, KONTRAKTOR dan masyarakat sekitar),
asset PERUSAHAAN dan lingkungan. Tujuan dan komitmen PERUSAHAAN terhadap aspek HSSE
tertuang dalam Kebijakan HSSE PERUSAHAAN.

Untuk memenuhi hal tersebut dan untuk mencegah terjadinya insiden, KONTRAKTOR yang
melaksanakan pekerjaan berisiko rendah harus melaksanakan seluruh tindakan pencegahan bahaya
dan pengendalian resiko terkait selama pelaksanaan pekerjaan KONTRAK dengan cara namun tidak
terbatas pada:

1. Mematuhi peraturan dan regulasi HSSE yang berlaku di lokasi PERUSAHAAN.


2. Mematuhi HSSE Golden Rules PERUSAHAAN yaitu mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di
lokasi PERUSAHAAN, mengintervensi setiap perilaku/ kondisi substandard yang terjadi, peduli
terhadap keselamatan diri dan personil di sekitar.
3. Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) selama pelaksanaan pekerjaan Kontrak di lokasi
PERUSAHAAN sesuai dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan.
4. Memenuhi persyaratan Ijin Masuk Lokasi bagi pekerja KONTRAKTOR yang akan melaksanakan
pekerjaan di lokasi PERUSAHAAN.
5. Tidak merokok di dalam area kerja (merokok hanya di lokasi yang ditetapkan PERUSAHAAN).
6. Mematuhi pengelolaan housekeeping dan kebersihan lokasi kerja.
7. Dilarang melakukan tindakan diluar kewenangannya.
8. Menerapkan system pengelolaan Pencegahan paparan Pandemi (seperti Covid-19) selama
pelaksanaan pekerjaan Kontrak di lokasi PERUSAHAAN sesuai Protokol Pencegahan dan
penanganan Pandemi yang berlaku. Dalam hal terjadi paparan Pandemi terhadap Personil
KONTRAKTOR selama pelaksaan pelaksanaan pekerjaan Kontrak, maka penanganan personil
tersebut menjadi lingkup KONTRAKTOR.
9. Mematuhi system pengelolaan keadaan darurat yang berlaku di lokasi PERUSAHAAN terkait.

20
LAMPIRAN F

PASAL 1
ASURANSI

KONTRAKTOR diwajibkan mengadakan dan menjamin ketersediaan liputan asuransi dalam bentuk
Asuransi Tenaga Kerja (BPJS Ketenagarkerjaan) yang menjamin Pesangon Pegawai dan Asuransi Tenaga
Kerja, atau pertanggungan atas bidang yang disyaratkan oleh Undang-Undang (termasuk namun tidak
terbatas pada hukum laut dan hukum internasional) dapat diterapkan dimanapun PEKERJAAN dijalankan
dan kapanpun kontrak kepegawaian dari PERSONIL KONTRAKTOR tersebut dibuat atau akan dibuat.

21
LAMPIRAN G
LAIN-LAIN

1. DIREKSI PEKERJAAN
1.1 Pejabat yang mewakili PERUSAHAAN selaku Direksi Pekerjaan
PERUSAHAAN (Penandatangan KONTRAK ini) menunjuk ............................ untuk bertindak
sebagai wakil PERUSAHAAN selaku Direksi Pekerjaan yang berwenang untuk memberikan
instruksi, pemberitahuan serta bertanggungjawab atas pengawasan PEKERJAAN berdasarkan
KONTRAK.
1.2 Wakil KONTRAKTOR
KONTRAKTOR menunjuk seorang Pimpinan Pelaksana Pekerjaan untuk mewakili KONTRAKTOR
dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil tindakan atau keputusan dan melaksanakan
setiap instruksi/permintaan PERUSAHAAN dalam pelaksanaan PEKERJAAN.
2. KORESPONDENSI
2.1 Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaan KONTRAK akan
diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya pada alamat
sebagaimana tercantum di bawah ini:
a. PERUSAHAAN:
PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit IV Cilacap
Jalan Letjen Haryono MT 77
Lomanis,Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia 53221
T +62-282 531633, 535333
F+62-282 531920, 531922
www.pertamina.com
b. KONTRAKTOR:
…………………………….
…………………………….
…………………………….
…………………………….
Telepon No. : +65…………………………….
Facsimile No. : +65…………………………….
E-mail : …………………………….

2.2 Dalam hal korespondensi yang disampaikan KONTRAKTOR dimaksudkan untuk mengadakan
perubahan ketentuan dalam KONTRAK, maka korespondensi harus disampaikan oleh
KONTRAKTOR langsung kepada PERUSAHAAN (penandatangan KONTRAK ini) dengan alamat
sebagaimana tersebut dibawah ini:
PERUSAHAAN:
PT Kilang Pertamina Internasional
Refinery Unit IV Cilacap
Jalan Letjen Haryono MT 77
Lomanis,Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia 53221
T +62-282 531633, 535333
F+62-282 531920, 531922
www.pertamina.com

22
2.3 PARA PIHAK akan segera menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
apabila terjadi perubahan alamat atau tempat, pemberitahuan sebagaimana tersebut di atas tanpa
dibuat amendemen terhadap KONTRAK ini dan menjadi lampiran KONTRAK yang mengikat PARA
PIHAK.
3. PENILAIAN KINERJA
PERUSAHAAN akan melakukan penilaian kinerja kepada KONTRAKTOR terkait pelaksanaan
KONTRAK ini, sesuai Pedoman yang berlaku.
4. PENGATURAN KONTRAKTOR YANG DIKENAKAN SANKSI HITAM DAN MERAH (bukan karena
akumulasi poin kinerja).
4.1 Sanksi Merah/Hitam yang dikenakan kepada kantor pusat KONTRAKTOR berlaku juga untuk
seluruh kantor cabang/perwakilan KONTRAKTOR tersebut.
4.2 Sanksi Merah/Hitam Hitam yang dikenakan kepada kantor cabang/perwakilan KONTRAKTOR
berlaku juga untuk kantor cabang/perwakilan lainnya dan kantor pusat KONTRAKTOR.
4.3 Sanksi Daftar Hitam yang dikenakan kepada KONTRAKTOR yang adalah Perusahaan Induk, tidak
berlaku untuk Anak Perusahaan KONTRAKTOR.
4.4 Sanksi Daftar Hitam yang dikenakan kepada Anak Perusahaan KONTRAKTOR tidak berlaku untuk
KONTRAKTOR yang adalah Perusahaan Induk.
4.5 Perluasan Sanksi Hitam
Sanksi Hitam yang dikenakan kepada KONTRAKTOR disalah satu unit bisnis grup PERUSAHAAN,
berlaku juga secara langsung di seluruh unit bisnis lainnya di lingkungan PERUSAHAAN dan
seluruh Anak Perusahaan PERUSAHAAN/ Perusahaan Terafiliasi PERUSAHAAN baik di Hilir
(Downstream) maupun di Hulu (Upstream) yang menggunakan mekanisme pembebanan biaya
bersifat non-cost recovery.
5. DOKUMEN PENGADAAN

23
PERSETUJUAN

Nama Pekerjaan : .....................................


Dokumen : TOR ( Draft Kontrak Lampiran B – G )

Cilacap, .................. 2023


Mengusulkan, Mengetahui,

[nama ] [nama ]
[nama jabatan] [nama jabatan]

Menyetujui,

[nama ]
[nama jabatan]

24

Anda mungkin juga menyukai