Anda di halaman 1dari 21

METODE STRATEGI

PELAKSANAAN PEKERJAAN
PIPING SYSTEM
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN
KONSTRUKSI / INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI /
PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP, HLSDV, FIRE
FIGHTING EQUIPMENT)

JUDUL TENDER : PENGADAAN DAN INSTALASI TANKI,


PIPING SYSTEM DAN EQUIPMENT
PACKAGE FASILITAS PRODUKSI LAPANGAN
BAMBU BESAR (BBS) OPL DI PERTAMINA
EP REGIONAL 2 ZONA 7

CLIENT : PERTAMINA EP REGIONAL 2 ZONA 7

DAFTAR ISI
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. REFERENSI
4. PEKERJAAN PIPING SYSTEM
4.1 PERSIAPAN
4.2 PENGADAAN MATERIAL DAN BAHAN HABIS PAKAI
4.3 FABRIKASI DAN INSTALASI
4.4 PEMBERSIHAN
4.5 LAPORAN PELAKSANAAN DAN DOKUMENTASI PEKERJAAN

1. TUJUAN

Page 2 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

Memberikan pedoman umum untuk PEKERJAAN PIPING SYSTEM yang merupakan


bagian dari PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP, HLSDV,
FIRE FIGHTING EQUIPMENT).

2. RUANG LINGKUP
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI / INSTALASI
TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP, HLSDV, FIRE
FIGHTING EQUIPMENT) berlokasi di FASILITAS PRODUKSI LAPANGAN BAMBU BESAR
(BBS) OPL DI PERTAMINA EP REGIONAL 2 ZONA 7.

3. REFERENSI DAN STANDAR


REFERENSI DAN STANDAR PIPING SYSTEM :

SNI 3473 Sistem Transportasi Pipa Penyalur untuk Cairan Hidrokarbon dan
Cairan lain
SNI3474 Sistem Penyaluran dan Distribusi Pipa Gas
KEPMEN Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
300.Kl38/M.PE/1974 Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan
Gas Bumi.
ASME B31.3 Process Piping
ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System, Edisi Terakhir.
ASME B1.20.1 Pipe Threads, General Purpose (inch)
ASME B16.5 Steel Pipe Flanges and Pipe Fittings
ASME 816.9 Wrought Steel Buttweld Fittings
ASME B16.10 Face-to-Face and End-to-End Dimensions Ferrous Valves
ASME B16.11 Forged Steel Fittings Socketwelding and Threaded
ASME B16.20 Metallic Gaskets for Pipe Flanges: Ring-Joint, Spiral-Wound, and
Jacketed
ASME 816.25 Buttwelding Ends
ASME B16.34 Steel Valves - Flanged and Buttwelding Ends
ASME B16.36 Orifice Flanges
ASME B16.48 Steel Line Blanks
ASME 836.10 Welded and Seamless Wrought Steel Pipe
API SPEC 60 Specification for Sistem perpipaan Valves
API 594 Wafer Check Valves
API 600 Steel Gate Valves, Flanged or Buttwelding Ends
API 602 Compact Carbon Steel Gate Valves
API 609 Butterfly Valves, Lug Type and Wafer Type
API 1110 Pressure Testing of Liquid Petroleum Sistem perpipaan
4. PEKERJAAN PIPING SYSTEM

Page 3 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

4.1 PERSIAPAN
4.1.1 Pengurusan SIML (Surat Izin Masuk Lokasi) dan SIKA
1. KONTRAKTOR wajib mengurus SIML (Surat Izin Masuk Lokasi) dan
SIKA sesuai dengan ketentuan HSSE yang berlaku.
2. Apabila saat pengurusan SIML (Surat lzin Masuk Lokasi) dan
SIKA tersebut membutuhkan lampiran Medical Check-up
personil KONTRAKTOR yang akan melaksanakan pekerjaan ini,
sepenuhnya menjadi tanggungjawab KONTRAKTOR.
3. KONTRAKTOR menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi
setiap personil dan wajib mematuhi Ketentuan Aspek HSE
selama pelaksanaan pekerjaan ini.

4.1.2 Survei Lapangan


1. Survei lapangan diperlukan untuk keperluan basic maupun
detail design & construction pekerjaan sistem perpipaan yang
akan dilaksanakan oleh KONTRAKTOR.
2. Kegiatan survei lapangan wajib dihadiri oleh perwakilan
KONTRAKTOR dan akan didampingi oleh Pengawas PT
PERTAMINA EP.
3. KONTRAKTOR harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan denqan pelaksanaan
4. kerja konstruksi, peraturan-peraturan dan syarat-syarat K3LL,
keamanan, pemelihataan, tata cara atau prosedur operasi, keadaan
darurat, dan sebagainya.
5. KONTRAKTOR harus mempersiapkan dengan cerrnat hal-hal
yang berkaitan dengan lokasi pekerjaan, masalah-rnasalah
yang mungkin fimbul selama . penqadaan bahan/material,
pelaksanaan konstruksi, seperti penqarub-penqaruh keadaan
cuaca/musim, efek sosial kemasyarakatan, peraturan
perundangan hukum yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia,
Pemerintah setempat, dan lain-lain.
6. KONTRAKTOR lalai melakukan kewajiban di atas, maka semua biaya
yang timbul menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.
7. Semua biaya yang timbul selama kegiatan survei lapangan
sepenuhnya menjadi
8. tanggungjawab KONTRAKTOR dan sudah termasuk dalam harga
borongan pekerjaan.
9. Data hasil survei lapangan dapat digunakan oleh KONTRAKTOR
sebagai dasar dalam melakukan analisa dan atau metode strategi
konstruksi pekerjaan.

Page 4 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

10. Mengadakan rapat koordinasi hasH survei dan rapat koordinasi


rutin yang dllaksanakan minimal setiap 2 (dua) minggu sekali
untuk membahas segala masalah, progress dan rencana kerja yang
akan dilaksanakan, namun bila perlu PT PERTAMINA EP dapat
mengundang rapat diluar ketentuan tersebut.

4.1.3 Engineering
Dokumen Engineering yang harus dipersiapkan sebelum pekerjaan
konstruksi dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Engineering Document
i. Process Flow Diagram (PFD)
ii. Piping & Instrumentation Diagram (P&ID)
iii. Piping Plan
iv. Alignment sheet
v. Isometric drawing
vi. Bill of Quantity (BOQ)
vii. As-built Drawing
b. Construction Document
i. Organisasi proyek
ii. Prosedur komunikasi proyek
iii. Prosedur approval dokumen
iv. Prosedur pengeceran/stringing
v. Prosedur pengelasan, pabrikasi dan instalasi sistem
perpipaan migas
vi. Prosedur galian
vii. Prosedur pengecatan
viii. Prosedur wrapping
ix. Prosedur lowering-in
x. Prosedur road, river dan railway crossing
c. QA/QC Document
i. HSE Plan
ii. Project Execution Plan
iii. Project timeline dalam bentuk Gantt Chart sampai Level 3
iv. S-Curve
v. WPS & PQR's sesuai API STD 1104 (min. base material group
SMYS ≤ 42000 psi) atas nama Perusahaan KONTRAKTOR
vi. WPS & PQR's sesuai ASME BPVC Section IX (min. base
material group SMYS ≤ 42000 psi) atas nama Perusahaan
KONTRAKTOR
vii. Welding & NDE Map
viii. Prosedur hydostatic test

Page 5 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

ix. Prosedur holiday test


x. Prosedur pengetesan valve
xi. Prosedur pemeriksaan material
xii. Inspection & Test Plan (ITP) pekerjaan konstruksi sistem
perpipaan

4.1.4 Tenaga Kerja


1. Dalam melaksanakan PEKERJAAN ini, KONTRAKTOR mempunyai
tenaga kerja yang mampu dan berpengalaman terhadap
PEKERJAAN instalasi sistem perpipaan migas.
2. KONTRAKTOR menyediakan sekurang-kurangnya 4 (Empat)
Welding Group, dengan komposisi 1 Fitter, 1 Welder, 1 Gas Cutter,
2 Helper.
3. KONTRAKTOR menyediakan Welding Group dalam jumlah yang
cukup untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pekeriaan.
4. KONTRAKTOR menyediakan tim dan/atau tenaga pengaman untuk
keperluan penjagaan material dan peralatan kerja dalam jumlah
yang cukup, dengan tujuan mernastikan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
5. Jlka dibutuhkan secara operasional, dimana PT PERTAMINA EP
menerbitkan beberapa Surat Perintah Kerja (SPK) secara
bersamaan dan lokasi pekerjaan yang berbeda-beda, maka
KONTRAKTOR harus sudah mengantisipasi kejadian ini dan harus
mampu menyediakan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan
umuk menjalankan pekeriaan pekerjaan tersebut.
6. KONTRAKTOR menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
dan jumlah yang cukup untuk dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Untuk kemudahan dan kelancaran diskusi, komunikasi dan
proses approval dokumen teknis saat tahap Engineering, maka
tim Engineering KONTRAKTOR akan berkantor sementara di
kantor PT PERTAMINA EP. Sumber daya llstrik dan air, dalam
jumlah yang wajar, akan disediakan oleh.

4.1.5 Alat Kerja


1. KONTRAKTOR menyediakan seluruh peralatan yang
dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan tidak terbatas pada
alat transportasi, alat bantu angkat dan angkut, alat keria
pabrikasi dan instalasi, dan hydrostatic test dsb., dalam kondisi
baik dan jumlah yang cukup,
2. Untuk kelancaran pekerjaan, KONTRAKTOR menyediakan stock
material/bahan habis pakal yang dibutuhkan untuk pengoperasian

Page 6 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

alat di lokasi pekerjaan. Material tersebut misalnya adalah SBM


tarit industri, kawat las, dan material habis pakai lainnya.
3. Peralatan kerja yang terdapat sistem kelistrikan dan akan
digunakan pada area fasilitas produksi PT PERTAMINA EP yang
termasuk kategori Hazardous Area (Class I Div. 1 atau Div. 2), maka
KONTRAKTOR menyediakan peralatan kerja yang memenuhi
kriteria Hazardous Area terkait.
4. Peralatan kerja sebagaimana dimaksud di atas, sebelum
penggunaan di lapangan, terlebih dahulu harus diinspeksi oleh PT
PERTAMINA EP dan akan dikeluarkan persetujuan tertulis
penggunaan peralatan tersebut. Apabila hasil inspeksi PT
PERTAMINA EP menyatakan peralatan tersebut Reject, maka
KONTRAKTOR melakukan penggantian sesuai spesifikasi yang
diminta pada kesempatan pertama.

4.1.6 Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja dan Peralatan Kerja


1. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, peralatan kerja, dan
material konstruksi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini.
2. Segala kerusakan jalan, jembatan, gorong-gorong, instalasi pipa,
instalasi listrik, instalasi telepon atau bangunan lain dl dalam
maupun di luar proyek yang sedang dilaksanakan sepenuhnya
menjadi beban dan tanggung jawab KONTRAKTOR untuk
memperbaiki dan mengembalikannya ke kondisi semula.

4.2 PENGADAAN MATERIAL DAN BAHAN HABIS PAKAI


Ketentuan Pengadaan dan Kriteria Penerimaan Material
1. Jika tidak ditentukan lain, maka khusus pengadaan Line Pipes API 5L Grade
B, menjadi lingkup kerja PT PERTAMINA EP.
2. KONTRAKTOR patuh kepada kebijakan perusahaan untuk standarisasi
barang/peralatan yang digunakan dilingkungan PT PERTAMINA EP, sesuai
Prefered Manufacturer List (PML) PT Pertamina EP Revisi-1 yang
diterbitkan tgl. 30 Januari 2015.
3. Untuk material yang tidak terdapat dalam Preferred Manufacture List PT
PERTAMINA EP Rev.1, diutamakan menggunakan produk dalam negeri dan
dapat menggunakan produk dengan Country of Origin (COO) dari Jepang,
Amerika, West Europe dan South Korea.
4. Material yang disediakan oleh KONTRAKTOR yang digunakan dalam
pekerjaan ini, berkualitas terbaik dan baru (bukan ex.refurbishment atau
modifikasi), maksimal produksi 3 tahun terakhir sejak tanggal terbitnya

Page 7 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

Surat Perintah Kerja (SPK), dan sesuai dengan persyaratan spesifikasi


material serta harus dilengkapi dengan sertifikat asli dari Manufacturer
barang tersebut (MlII Certificate untuk Line Pipes, Plates, etc. dan
Inspection Certificate Type 3.1 untuk Valves, Flanges, Fittings dsb., ref. BS
EN 1024)
5. Pemeriksaan/inspeksi terhadap peralatan-peralatan utama dan material
disertai dengan dokumen material sesuai prosedur pemeriksaan yang
ditentukan oleh tim QA/QC PT PERTAMINA EP
6. Perhitungan progress untuk pengadaan material utama adalah Material
on-site: progress 70%, Instalasi: progress 95% & Test/comm. : progress
100%

4.3 PABRIKASI DAN INSTALASI


4.3.1 Penyiapan Jalur Pipa dan Galian serta Penjagaan Selama Pekerjaan
Berlangsung
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan galian, KONTRAKTOR
melakukan pekerjaan pembersihan jalur pipa dari
tanaman/tumbuhan yang menghambat proses konstruksl pipa,
seperti semak belukar, pepohonan dan lain sebagainya.
2. Pekerjaan galian dapat menggunakan tenaga orang atau alat berat,
tergantung kondisi lapangan.
3. Kedalaman penanaman pipa alir sumur migas dan pipa distribusi
migas adalah minimal 1 m dari permukaan tanah ke bagian atas
pipa (sesuai Kepmentamben No. 300.K/38/M.PE/1997).
4. KONTRAKTOR melaksanakan test pit terlebih dahulu sesuai
kebutuhan di lokasi rencana galian untuk memastikan tidak adanya
jaringan pipa, kabel listrik, atau instalasi lainnya disepanjang
galian.
5. Penjagaan keamanan selama pekerjaan berlangsung menjadi tugas
dan tanggungjawab KONTRAKTOR.

4.3.2 Pipe Support


1. Pipe support dibuat dari pipa bekas yang disediakan oleh PT
PERTAMINA EP.
2. Pipa bekas tersebut akan dikirimkan oleh PT PERTAMINA EP ke
lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan yang diajukan oleh
KONTRAKTOR dan akan ditempatkan di lokasi-lokasi sesuai
permintaan KONTRAKTOR.
3. Pengelasan pipe support tidak termasuk kategori pengelasan pipa.
4. Bagian ujung pancang pipe support agar diruncingkan sedemikian
rupa untuk memudahkan proses pemancangan.

Page 8 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

5. Kedalaman pemancangan pipa minimal sampai tercapainya tanah


keras atau sampai ditemukan daya dukung tanah yang cukup untuk
menopangjalur pipa.

4.3.3 Jembatan Pipa


1. Jembatan pipa dibangun ketika jalur pipa melintasi saluran irigasi
dan sungai yang cukup Iebar atau melebihi span yang diizinkan.
2. Konstruksi jembatan pipa harus dirancang seefisien mungkin, dan
jika memunqklnkan dapat menggunakan pipa bekas yang akan
disediakan oleh PT PERTAMINA EP.

4.3.4 Auger Boring


1. Setiap pipe crossing (ialan raya, rei kereta api, jalan tol, dsb.) harus
dilengkapi dengan pipa casing, kedalaman pipa casing sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan oleh PT PERTAMINA EP.
2. Pekerjaan boring adalah sebagai berikut:
a. Peralatan boring lengkap dengan aksesorisnya.
b. Mob-demob peralatan dan tenaga kerja.
c. Penyediaan tenaga kerja.
d. Pengadaan, pabrikasl, pengelasan dan instalasi pipa casing.
e. Pengadaan dan pemasangan cradle centralizer, dengan jarak
pemasangan setiap 2 meter.
f. Pengadaan dan pemasangan end seal yang dipasangan pada
kedua ujung pipa casing.
g. Pengadaan dan pemasangan venting line di kedua ujung
pipa casing dengan ketinggian dad permukaan tanah
setempat 1 m.
h. Galian pit boring (start pit dan end pit sesuai dengan
kebutuhan lapangan) lengkap dengan dinding pengaman.
i. Melaksanakan pekerjaan boring.
j. Membersihkan area kerja setelah pekerjaan auger boring
dinyatakan selesai sesuai kriteria yang dipersyaratkan oleh PT
PERTAMINA EP.
3. Spesifikasi material pipa casing dan pipa venting yang diizinkan
adaJahASTM A53 Grade B Sch. STD/API5L Grade B Sch. STD/A106
Grade B Sch. STD.
4. Khusus material pipa casing dan venting, tidak terikat oleh aturan
Prefered Manufacturer list (PML) PT Pertamina EP Revisi-1 yang
diterbitkan tgl. 30 Januari 2015.

Page 9 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

5. Desain dan prosedur pekeriaan auger boring harus memenuhi


standar API RP 1102 Steel Sistem perpipaan Crossing Railroads and
Highways.
6. Prosedur kerja untuk pelaksanaan pekerjaan auger boring harus
sesuai dengan dokumen dan drawing yang telah disetujui oleh PT
PERTAMINA EP.
7. Bentangan pjpa casing minimal 2 m dari sisi kiri dan kanan badan
jalan.
8. Pipa casing harus di-las full untuk setiap sambungannya dan
pemeriksaan kualitas sambungan las dilakukan secara visual (tidak
di-radiography).
9. Semua pipa utama yang akan diinstaHke dalam casing, harus dl-
wrapping terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
10. Untuk mencegah eksternal korosi pada pipa casing, maka
permukaan luar pipa casing harus dicat (primer coat Inorganic Zinc
Ethyl Silicate, ketebalan 75 DFT).
11. Selama pelaksanaan pekerjaan auger boring, KONTRAKTOR
berkewajiban untuk memasang barikade, warning line, tanda-tanda
atau rarnbu, lampu atau tanda-tanda lain, agar lalu lintas tidak
terganggu, dan untuk menjaga keamanan atau keselamatan setiap
saat. Untuk tempat galian yang digunakan sebagai jalan akses harus
dipasang jembatan sementara, hingga memungkinkan untuk dilalui
kendaraan.

4.3.5 Pengeceran/Stringing
1. KONTRAKTOR bertanggungjawab untuk memperoleh surat ijin dan
otorisasi dari instansi terkait dalam ijin pengangkutan.
2. Semua rute jalan yang dilalui, jembatan dan infrastruktur
transportasi lainnya harus dipastikan mampu menahan beban dan
dimensi peralatan pengangkut pipa.
3. Hanya sabuk pegangan dan pengangkat pipa yang disetujui dan
yang tidak menyebabkan kerusakan pada bevel yang harus
digunakan untuk mengangkat pipa.
4. Semua peralatan pengangkat, pengait, penyangga, yang digunakan
untuk menangani dan menyimpan pipa harus dilapisi dengan
bantalan lunak untuk mencegah kerusakan pipa dan coating-nya.
5. Peralatan yang digunakan untuk menangani pipa selama kegiatan
Pengangkutan dan Penjajaran harus memiliki kapasitas yang cukup
dan memiliki sertifikat dari instansi berwenang.

Page 10 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

6. Ketika menyimpan dan/atau mengangkut pipa yang di-coating,


setiap pipa harus dipisahkan dengan bantalan lunak, sehingga tidak
merusak coating pipa.
7. Truk khusus harus dilengkapi dengan cradles yang diberi lapisan
untuk mengangkut pipa.
8. Sabuk pengikat dengan lebar yang disetujui harus terbuat dari nilon
atau material lain yang tidak akan merusak coating.
9. Kelebihan panjang pipa terhadap panjang bak pada truk khusus
tidak boleh lebih dari 2 meter.
10. Pipa tidak boleh ditumpuk lebih dari 4 (empat) lapis atau lebih
tinggi dari 3 meter, kecuali ada persetujuan dari PT PERTAMINA EP.
11. Antar Tier harus dipisahkan oleh bantalan karet yang sesuai.
12. Setiap truk khusus harus memiliki 4 baris penyangga.
13. Pipa harus dijajarkan sedemikian rupa sehingga mempunyai jarak
overlap sambungan dan akumulasi penumpukan pipa yang
minimum, dan juga menyediakan ruang untuk jalan akses
setempat.
14. Pipa harus diletakkan di atas bantalan yang terbuat dari material
yang tidak merusak coating pipa dengan ketinggian minimum 15
cm dari permukaan tanah.
15. Dalam hal terdapat perbedaan antara alignment sheet dengan
aktual Penjajaran di lapangan, alignment sheet harus ditinjau
kembali untuk mendapat persetujuan dari PT PERTAMINA EP.
16. Setiap perubahan harus dicatat sesuai dengan prosedur perubahan
catatan di lapangan.

4.3.6 Line-up dan Pengelasan


1. Pengelasan pipa harus sesuai dengan API Std. 1104 atau ASME
Section IX. Pengelasan dapat dilakukan dengan metoda Shielded
Metal Arc Welding (SMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW )
dan Gas Metal Arc Welding (GMAW) secara manual atau
pengelasan semi otomatis atau otomatis yang disetujui.
2. Prosedur dan juru las harus disetujui oleh PT PERTAMINA EP dan
MIGAS sebelum pelaksanaan Pengelasan. Selama Pengelasan
semua parameter harus mengacu pada WPS yang terkualifikasi.
Setiap perubahan pada essential variables harus dikualifikasi ulang
dan diperlakukan sebagai prosedur Pengelasan baru.
3. Semua kotoran harus dibersihkan dan setiap sambungan pipa harus
dibersihkan dari dalam sebelum dilakukan Pengelasan. Apabila
pasir dan debu mengotori pipa setelah pipa dijajarkan, Kontraktor

Page 11 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

harus membersihkan pipa tersebut menggunakan kompresor udara


sebelum posisi pipa disiapkan untuk Pengelasan.
4. Kontraktor harus memotong ulang atau melakukan trim ulang
semua kerusakan pada ujung pipa yang mungkin dibutuhkan untuk
mempertahankan kesesuaian dan jarak pipa yang benar.
Pemotongan untuk persiapan Bevel di lapangan harus
menggunakan mesin atau dengan peralatan oxy-acetylene semi
otomatis atau otomatis. Pemotongan secara manual menggunakan
nyala api oxy-acetylene tidak diperbolehkan. Permukaan Bevel
harus diinspeksi menggunakan Dye Penetrant test, dan apabila
dibutuhkan boleh ditambahkan uji Ultrasonic Test (UT) dan
Magnetic Particle Inspection (MPI) sebelum dilakukan Pengelasan.
5. Pemanasan awal pada pipa sebelum Pengelasan diperbolehkan
apabila dibutuhkan sesuai dengan prosedur Pengelasan yang telah
disetujui atau karena pengaruh kondisi cuaca dengan persetujuan
PT PERTAMINA EP.
6. Alat pengapit internal harus digunakan dalam pelaksanaan produksi
Pengelasan pipa dengan diameter 16” keatas, kecuali untuk
Pengelasan tie-in dan Pengelasan di lokasi lain dimana alat
pengapit internal tidak dapat digunakan. Alat pengapit tidak boleh
dilepas sampai lapisan root selesai. Untuk pipa dengan diameter
dibawah 16” boleh menggunakan pengapit external. Apabila alat
pengapit eksternal digunakan, alat tersebut hanya boleh dilepas
bila lapisan root telah terisi 50% secara merata pada keempat
kuadran dari sambungan Pengelasan. Kedua ujung pipa pada pipa
jenis longitudinal seam atau spiral seam yang akan dilas harus
diposisikan sedemikian rupa sehingga posisi seam dari kedua ujung
pipa tersebut tidak bertemu dan jarak minimal adalah 10 kali
ketebalan pipa.
7. Apabila dibutuhkan, alat pengapit internal tidak boleh dilepas
sampai sebagian atau semua hot pass selesai. Ketentuan ini harus
sesuai instruksi PT PERTAMINA EP yang diperkuat dengan
peningkatan hasil Pengelasan yang ditolak atau kondisi lainnya.
8. Arah Pengelasan sesuai dengan WPS yang sudah terkualifikasi.
9. Untuk diameter pipa 16” keatas minimum 2 (dua) orang juru las (1
(satu) di setiap sisi sambungan Pengelasan) melaksanakan
Pengelasan. Pengisian material Pengelasan harus dilakukan secara
terus-menerus untuk mempertahankan pemanasan yang seragam.
10. Hot pass harus dilaksanakan paling lama 5 menit setelah root pass
selesai. Minimum 50% dari ketebalan Pengelasan harus selesai
apabila akan ditinggalkan untuk alasan apapun.

Page 12 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

11. Untuk Pengelasan pipa dengan beda ketebalan, valves atau fittings,
back beveling dan/atau back Welding harus dilakukan mengikuti
persyaratan dalam Code dan Spesifikasi. Prosedur back Welding
harus dikualifikasi sebelum digunakan.
12. Apabila Pengelasan dilakukan pada material dengan spesifikasi
yang berbeda namun memiliki group number yang sama
berdasarkan API 1104 untuk pipeline dan ASME Section IX untuk
Fasilitas Penunjang, maka prosedur Pengelasan untuk material
tersebut harus berdasarkan spesifikasi material yang paling tinggi.
13. Selama Pengelasan, perlindungan harus diberikan pada kedua sisi
coating pipa untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat percikan
bunga las.
14. Pengujian terhadap kualitas Pengelasan produksi di lapangan harus
dilakukan dan pengujian mekanisnya harus berdasaran Production
Qualification Record (PQR). Pengujian tersebut harus dilakukan
satu kali untuk kilometer pertama, satu kali pada kilometer
kesepuluh dan setelah itu pada setiap 50 kilometer.
15. Pemotongan pipa harus dilakukan apabila terjadi dent atau cacat
akibat percikan Pengelasan yang tidak dapat diterima. Cacat
tersebut harus dipotong dengan panjang minimum 1,5 kali
diameter pipa. Potongan pipa pengganti dengan panjang minimum
seperti yang tersebut diatas kemudian harus dipasang pada
jaringan pipa tersebut.
16. Cacat Pengelasan yang sering timbul dan memiliki karakteristik
yang sama walaupun dihasilkan dari teknik Pengelasan yang baik,
dapat menjadi dasar yang cukup bagi Kontraktor dan PT
PERTAMINA EP untuk segera memeriksa kembali prosedur
Pengelasan dan pemanasan awal, melakukan pemeriksaan
menyeluruh, dan menentukan tindakan perbaikan yang sesuai.
17. Apabila menurut pandangan PT PERTAMINA EP, kondisi cuaca
seperti angin yang kencang, hujan dan pasir dapat mempengaruhi
kualitas Pengelasan, tindakan pengamanan yang cukup harus
dilakukan atau pekerjaan harus dihentikan. Pada akhir pekerjaan,
end cap harus dipasang pada setiap ujung pipa untuk menghindari
masuknya benda asing ke dalam pipa.

4.3.7 Radiography Test & Weld repair


1. Untuk inspeksi dan pengetesan yang dilakukan mengacu pada
dokumen yang telah disetujui oleh PT PERTAMINA EP.

Page 13 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

2. Untuk menjamin independent hasil NDT (PT, UT atau RT), maka


pelaksanaan NDT tersebut menjadi lingkup pekerjaan PT
PERTAMINA EP.
3. Sebelum pelaksanaan Non Destructive Test (NDT), KONTRAKTOR
wajib berkoordinasi dan menyampaikan secara tertulis kepada PT
PERTAMINA EP mengenai kesiapan untuk NDT, dimana
pemberitahuan tertulis tersebut minimal 5 hari kalender sebelum
due date pelaksanaan NDT di lapangan.
4. Bobot pengetesan buttweld joint adalah Liquid (minyak, air) 30%
(Spot) sedangkan Gas 100% (Full).
5. Weld repair yang diizinkan adalah sebanyak 2 kali (R1 dan R2)
untuk setiap sambungan las. jika hasil radiography test ulang
R2 masih gagal, maka KONTRAKTOR akan dikenakan penalti
berupa sambungan las tersebut harus dipotong dan bevel
ulang sepanjang daerah HAZ (1,50) dan dilakukan pengelasan
ulang.

4.3.8 Painting
1. Pengadaan primer coat, intermediate coat dan top coat merupakan
tanggung jawab KONTRAKTOR.
2. Sistem proteksi ekternal korosi pipa adalah dengan pengecatan
untuk pipa atas tanah.
3. Produsen cat yang disetujui untuk digunakan pada pekerjaan ini
adalah JOTUN, HEMPEL dan INTERNASIONAL.
4. Sebelum pelaksanaan pengecatan, KONTRAKTOR harus
mengajukan spesifikasi teknis cat yang digllnakan untuk mendapat
persetujuan PT PERTAMINA EP.
5. Permukaan benda kerja yang terkontaminasi oleh minyak, grease
dan bahan kimia yang merusak harus dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan campuran air denqan cleaning agent dan
dikeringkan hingga tercapai kondlsl benar-benar siap dilanjutkan
dengan pekerjaan persiapan permukaan.
6. Pekerjaan pengecatan dilakukan setelah seluruh tahapan proses
NDT pada titik sambungan pengelasan telah dilakukan dan
dinyatakan diterirna oleh PT PERTAMINA EP.
7. Persiapan permukaan harus mengikuti rekomendasi pabrikan cat
yang digunakan. Jika tidak dipersyaratkan lain, maka persiapan
permukaan kerja minimal adalah mengacu pada standar Hand Tool
Cleaning SSPC-SP2 (SSI St3) yaitu menggunakan wire brushing,
scraping dan chipping.

Page 14 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

8. Metode pengaplikasian pengecatan harus sesuai dengan petunjuk


teknis dari pabrikan dengan ketebalan cat sesuai ketentuan berikut
ini :

9. Warna top/finish coat, jika tidak dipersyaratkan lain, maka harus


memenuhi ketentuan berikut ini :

10. Primer coat, Intermediate coat dan Top coat yang digunakan
harus diproduksi oleh Produsen yang sama.
11. Setelah selesai pengaplikasian pengecatan, maka selanjutnya
KONTRAKTOR melaksanakan uji Holiday Test, dimana segmen
pengujian ditentukan secara random PT PERTAMINA EP.
12. Alat uji Holiday test disediakan oleh KONTRAKTOR.

4.3.9 Wrapping
1. Pengadaan primer coat, inner wrap dan outer wrap merupakan
tanggungjawab KONTRAKTOR.
2. Sistem proteksi ekternal korosi pipa adalah dengan
pembalutan/wrapping untuk pipa bawah tanah.
3. Produsen wrapping tape yang disetujui untuk digunakan pada
pekerjaan ini adalah POLYKEN atau setara.
4. Sebelum pelaksanaan wrapping, KONTRAKTOR harus mengajukan
spesifikasi teknis wrapping tape yang digunakan untuk mendapat
persetujuan PT PERTAMINA EP.
5. Permukaan benda keria yang terkontaminasi oleh minyak, grease
dan bahan kimia yang merusak harus dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan campuran air dengan cleaning agent dan di
keringkan hingga tercapai kondisi benar-benar siap dilanjutkan
dengan pekerjaan persiapan permukaan.
6. Pekerjaan wrapping dilakukan setelah seluruh tahapan proses NDT
pada titik sambungan pengelasan telah dilakukan dan dinyatakan
diterima oleh PT PERTAMINA EP.
7. Persiapan permukaan harus mengikuti rekomendasi pabrikan
wrapping tape yang digunakan. Jlka tidak dipersyaratkan lain,

Page 15 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

maka persiapan permukaan kerja sesuai standar Hand Tool


Cleaning SSPC-SP2 yaitu menggunakan wire brushing, scraping dan
chipping.
8. Metode wrapping ditentukan double wrap tape joint dengan
overlap masing-masing lapisan sebesar 1 in. (25,4 mm), sesuai
ketentuan berikut ini :

9. Metode pengaplikasian primer coat dan wrapping tape harus


sesuai dengan petunjuk teknis dari Produsen wrapping tape yang
digunakan.
10. Material Primer Coating, Primary Wrap dan Outer Wrap harus
diproduksi oleh Produsen yang sama.
11. Alat uji Holiday Test disediakan oleh KONTRAKTOR.
12. Holiday Test dilakukan sebelum pipa diletakkan dalam lubang
galian.
13. Kriteria penerimaan pekerjaan wrapping adalah tidak terdapat
cacat pada wrapping, baik terdeteksi maupun terlihat secara visual
berupa bubble atau porositas.
14. Jika terdapat cacat, maka KONTRAKTOR melakukan perbaikan dan
akan di test ulang.

4.3.10 Memposisikan Pipa (Lowering-in atau Mendudukan di Atas Support)


1. Sebelum Penurunan Pipa, semua coating harus di periksa dengan
holiday detector. Apabila terdapat kerusakan coating harus segera
diperbaiki.
2. Sebelum Penurunan pipa ke dalam galian pipa, semua batu, segala
jenis logam dan benda keras serta pecahan-pecahan benda asing
harus dikeluarkan dari galian pipa.
3. Dalam galian pipa di area berbatu dan lokasi-lokasi lain dimana
material asli bisa merusak pipa, maka harus dimasukan pasir halus
kedalam dasar galian pipa untuk menyokong pipa sebelum pipa
diturunkan.
4. Dasar dari galian harus mempunyai stabilitas yang memadai, tetap
kering dan bebas dari material yang dapat merusak pipa atau
menyebabkan topangan terhadap pipa menjadi tidak stabil.

Page 16 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

5. Pipa yang akan diturunkan harus sesuai dengan profil galian. Untuk
menyesuaikan dengan bentuk galian tidak boleh menggunakan
kekuatan eksternal. Pipa yang tidak sesuai dengan bentuk galian
harus dikeluarkan atau galiannya diperbaiki lagi sehingga diperoleh
profil dan kedalaman yang sesuai.
6. Coupling bands, fittings dan produk sejenis harus ditangani secara
hati-hati, menggunakan peralatan dan tali pengikat yang benar.
7. Tidak diperkenankan menyeret, melemparkan atau menggulingkan
pipa ke dalam galian pipa.
8. Untuk mencegah kerusakan pipa dan coating, penurunan pipa ke
dalam galian harus menggunakan peralatan yang sesuai. Belt yang
nonabrasif atau cradles yang sesuai harus digunakan. Pada saat
menurunkan pipa, kedalaman dan profil pipa harus dicatat.
9. Pipa diturunkan ke dalam galian pipa secara manual atau dengan
menggunakan peralatan, tergantung dari ukuran pipa dan kondisi
galian pipa.
10. Semua pipa dan kelengkapannya harus diinspeksi apakah ada
kerusakan setelah diturunkan ke dalam galian pipa sebelum
dilakukan penimbunan.
11. Ujung pipa yang terbuka di dalam galian pipa harus ditutup rapat,
contohnya menggunakan end caps untuk mencegah masuknya
binatang, benda asing atau air.
12. Setelah pipa diturunkan ke dalam galian pipa secara baik, dilakukan
penimbunan, galian.
13. Mendudukan pipa di atas support harus dilakukan denqan hati-hati
untuk mehghiridari terjadi cacat permukaan pipa yang sudah
dilapisi cat/coating.
14. Mengangkat pipa ke atas support wajib menggunakan sling belt
berbahan nylon.
15. Kerataan dan kelurusan pipa di atas support harus dijaga dengan
menambahkan pipe stopper/u-bolt.

4.3.11 As-built Survei


1. Setelah selesai kegiatan lowering in atau mendudukan pipa di
atas support, KONTRAKTOR harus segera melaksanakan as-built
survei untuk memastikan bahwa pekeriaan konstruksi dan instalasi
sudah sepenuhnya dilaksanakan dan sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam Surat Perintah Kerja (SPK) berikut
perubahannya.

Page 17 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

2. Selanjutnya KONTRAKTOR menyusun as-built drawing


pekerjaan untuk disetujui Pengawas PT PERTAMINA EP dan juga
memudahkan pemeriksaan akhir realisasi pekerjaan.

4.3.12 Backfilling
1. Pada prinsipnya tanah galian bisa digunakan untuk menimbun pipa,
dimana sebelumnya tanah tersebut dibersihkan dan batu-batu,
potongan-potongan kayu dan benda keras lainnya yang dapat
merusak pembungkus pipa.
2. Penimbunan bisa dilaksanakan dengan menggunakan Excavator
atau tenaga rnanusia KONTRAKTOR harus hail-han pada saat
melakukan penimbunan, untuk menghindan rusaknya wrapping
pipa. Apabila terjadi kerusakan wrapping pipa pada saat melakukan
penimbunan, KONTRAKTOR diwajibkan memperbaikinya.
3. Apabila tanah dasar pipa berupa tanah keras/berbatu dan tidak
rata, maka dasar lubang galian harus dilapisi tanah butir halus
(bekas galian) setebal minimal 10 cm pada bagian bawah dan atas
pipa sebelum pipa diletakan di dasar galian.
4. Kerataan permukaan tanah harus kembali seperti semula setelah
kegiatan penimbunan galian pipa. Apabila bekas galian terjadi
longsor atau pengendapan tanah, maka KONTRAKTOR wajib
memperbaikinya.
5. Pada tempat-tempat dimana air dan lubang galian tidak mungkin
dipompa keluar, maka untuk meletakkan pipa ke dasar galian harus
diberi pemberat dari beton bertulang (concrete counter weight).
6. Design concrete counter weight termasuk perhitungan teknisnya
harus diajukan kepada PT PERTAMINA EP untuk disetujui sebelum
dapat dilaksanakan.

4.3.13 Hydrostatic Test


1. Sebelum melaksanakan hydrostatic test, KONTRAKTOR harus
mengajukan prosedur pelaksanaan hydrostatic test untuk diperiksa
oleh PT PERTAMINA EP. Prosedur tersebut harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan hydrostatic test.
Prosedur hydrostatic test tersebut minimal harus dilampirkan
merujuk pada format Test Record (ref. API RP 1110 Appendix A)
sebagai berikut :
a. Pressure test record and certification.
b. Qualification calculation.
c. Pressure and temperature log.
d. Test Plan.

Page 18 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

2. Seluruh peralatan hydrostatic test seperti namun tidak terbatas


pada Pressure Gauge, Temperature and Pressure Recorder-
Receiver, Hydrostatic Test Pumps berikut aksesorisnya, Water
Filling Pump berikut aksesorisnya, serta air uji menjadi
tanggungjawab KONTRAKTOR.
3. Sebelum dilakukan pengisian air, maka KONTRAKTOR terlebih
dahulu melakukan flushing dan pigging cleanig jalur pipa untuk
membersihkan bagian dalam pipa dan mendorong udara
terperangkap dalam jalur pipa.
4. Pressure Gauge dan Temperature and Pressure Recorder-Receiver
harus terkalibrasi dan masih berlaku yang diterbitkan oleh
Badan/Lembaga yang telah diakreditasi oleh Lembaga
berwenang.
5. Selama pengetesan harus ada pekerja KONTRAKTOR yang
memantau seluruh jalur pipa untuk memastikan kondisi pipa
tersebut.
6. Test pressure, holding time secara umum sesuai tabel di bawah ini :

7. Khusus untuk [alur ppa distribusl dan/atau pipa penyalur produksi


sumur, holding time ditetapkan selama 1 x 24 jam lengkap dengan
sistem Dead Weigth Tester (DWT) dan witness oleh PJIT sebagai
kelengkapan pengurusan SKPP pipa distribusi dan/atau pipa
penyalur produksi sumur tersebut. Biaya yang timbul terkait
pekerjaan penyediaan PJIT saat pelaksanaan hydrostatic test,
sepenuhnya menjadi beban dan tanggungjawab KONTRAKTOR dan
sudah termasuk dalam harga borongan pekerjaan.
8. DWT yang digunakan harus terkalibrasi dan masih berlaku yang
diterbilkan oleh Badan/Lembaga yang telah diakreditasi oleh
Lembaga berwenang.
9. Jika tidak dipersyaratkan lain, kriteria penerimaan hasil
hydrostatic test adalah tidak penurunan pressure yang signifikan
untuk holding time < 24 jam. Sedangkan krlteria penerimaan hasil
hydrostatic test dengan holding time ≥ 24 jam adalah profil record
pressure pada Chart Recorder antara titik start dan end-nya harus
kembali pada anqka yang sama pada temperature medium tes yang
sama saat awal pengujian. Hal ini terkait fluktuasi pressure akibat
perbedaan temperature siang dan mslam hari selama
pelaksanaan hydrostatic test.

Page 19 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

10. Setelah pengetesan dinyatakan selesai, maka tekanan uji dapat


diturunkan dengan membuka vent dan drain secara perlahan
sampai tercapai tekanan atmosfir.
11. Hasil tes harus tercatat pada pressure dan temperature chart
recorder yang bersertifikat.
12. Data yang harus tercatat adalah tanggal, waktu, identifikasi sistem
yang di tes, fluida yang digunakan dan setiap lembar chart
tersebut harus ditandatangani oleh QA/QC, Inspector PT
PERTAMINA EP, PJIT, DitJen Migas (sebagai persyaratan Sertifikasi
jika ada).
13. Selesai tes, seluruh peralatan yang dilepas harus dipasang kembali,
gasket pada Blind Flange harus diganti baru. Seluruh sambungan
pada flanges dikencangkan kembali.

4.3.14 Dewatering (Pengurasan)


Khusus untuk jalur pipa gas, setelah pelaksanaan hydrotest selesai,
KONTRAKTOR harus melaksanakan dewatering/cleaning sistem
perpipaan dengan metode pigging. Dan jika dipersyaratkan, selanjutnya
dilakukan purging line dengan menggunakan gas nitrogen.

4.3.15 Tie-in
1. KONTRAKTOR harus memastikan konstruksi dan instalasi sistem
perpipaan sudah slap untuk kegiatan tie-in ke sistem Header
Manifolds dsb.
2. KONTRAKTOR agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pengawas
PT PERTAMINA EP yang selanjutnya akan diagendakan jadwal tie-in
dengan bagian Operasi Produksi di lokasi pekerjaan terkait.
3. Semaksimal mungkin diusahakan pelaksanaan tie-in tidak
mengganggu kegiatan Operasi Produksi PT PERTAMINA EP.

4.4 PEMBERSIHAN
4.4.1 Area lokasi pekerjaan sebelum diserah-terimakan harus bersih dati
material sisa pabrikasi dan instalasi (direksi kit, dll.) dan peralatan kerja.
Material sisa pabrikasi dan instalasi dikumpulkan pada area yang telah
disediakan atas persetujuan Pengawas PT PERTAMINA EP.

4.4.2 Perbaikan kerusakan di areal bekas pekerjaan, yang diakibatkan oleh


pelaksanaan pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR.

Page 20 of 21
PEKERJAAN PIPING SYSTEM, PEKERJAAN ENGINEERING DAN KONSTRUKSI /
INSTALASI TANKI DAN FABRIKASI / PENGADAAN EQUIPMENT PACKAGE (CIP,
HLSDV, FIRE FIGHTING EQUIPMENT)

4.5 LAPORAN PELAKSANAAN DAN DOKUMENTASI PEKERJAAN


4.5.1 Membuat laporan kemajuan proyek yang disampaikan secara harian
dalam bentuk laporan tertulis yang telah disetujui oleh Pengawas PT
PERTAMINA EP. Laporan tersebut memuat jumlah tenaga kerja menurut
jabatannya, jumlah dan jenis bahan/material yang masuk dan keluar,
jumlah dan jenis bahan/material yang disetujui, kegiatan pekerjaan
secara terperinci, HSE daily record, keadaan cuaca dan kejadian lainnya,
kendala-kendala dan tindak lanjut, rencana kerja harlan.

4.5.2 Untuk memudahkan proses pengajuan Place Into Service (PIS) dan Close
Out AFE pekerjaan sistem perpipaan terkait, maka KONTRAKTOR
diwajibkan membuat Laporan Akhir Pekerjaan dalam bentuk jilid buku
ukuran kertas A4 sebanyak 3 rangkap (1 Asli + 2 Copy/Scan Asli) untuk
masing-masing Surat Perintah Kerja (SPK) yang berisikan :
1. Surat Perintah Kerja (SPK).
2. Gambar teknis Issued/Approved for Construction (GA Drawing dan
Isometric Drawing).
3. Bill of Quantity (BOQ).
4. Berita Acara Pemeriksaan Material.
5. Berita Acara Penerimaan Material (Line Pipes, Flanges, Fitting,
Valves, Bolts, Gasket, dsb.).
6. Prosedur-prosedur pekerjaan.
7. Tatawaktu pekerjaan dalam bentuk S-Curve dan Gant Chart
s.d. level 3, dengan menampilkan informasi Plan vs Actual.
8. Laporan harian pelaksanaan pekerjaan.
9. Berita Acara Hydrostatic Test Jengkap dengan Pressure-
Temperature Record Sheet (untuk Barton Chart) dan Pressure-
Temperature Log Sheet (untuk non-Barton Chart).
10. Berita Acara Surplus Material, baik ada maupun tidak ada.
11. Dokumentasi pekerjaan, terutama titik-titik tie-in.
12. As-built Drawing yang telah disetujui oleh PT PERTAMINA EP.

4.5.3 Selain itu, KONTRAKTOR juga diwajibkan untuk menyediakan dokumen


soft copy/native file (dalam bentuk CD) sesuai SPK terkait, khusus gambar
teknis dalam format .dwg AutoCAD.

Page 21 of 21

Anda mungkin juga menyukai