Anda di halaman 1dari 10

PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH

TANGGA DI KOTA LANGSA,


KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev
Page 2 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

LEMBAR KONTROL REVISI

REV. TANGGAL DESKRIPSI REVISI


0 6-5-2020 ISSUED FOR APRROVAL
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev
Page 3 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

DAFTAR ISI
1. TUJUAN............................................................................................................................ 4
2. RUANG LINGK UP .............................................................................................................. 4
3. DEFINISl......................................................................................................................................4
4. KODE, STANDAR DAN REFERENSI ..................................................................................... 5
5. PIPA POLYETHYLENE (PE) ............................................................................................... 5
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 4 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

1. Tujuan
Memberikan pedoman untuk kegiatan commissioning konstruksi pipa PE pada
system jaringan pipa distribusi gas.

2. Ruang Lingkup

Prosedur untuk aktifitas commissioning ini disusun untuk digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan aktifitas commisioning pada proyek pembangunan fisik pipa PE
distribusi gas bumi.

3. Definisi
3.1 DITJEN MIGAS adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia sebagai Regulator.

3.2 Migas adalah Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia sebagai Pemilik Proyek/Pemberi Kerja.

3.3 PPK adalah Pejabat Pembuat Komitmen, yaitu Pejabat yang ditunjuk
mewakili Migas dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan
Pekerjaan konstruksi.

3.4 Pekerjaan adalah Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga Skema
APBN.
3.5 Pengawas adalah Ketua Tim Pengawas (KTP), Construction Area Superintendent
(CAS), dan/atau konsultan pengawas / Project Management Consultant (PMC)
yang berkontrak dengan PPK untuk mengawasi pekerjaan.

3.6 Penyedia adalah Pihak yang bertanggung jawab menyediakan barang dan
jasa serta melakukan pemasangan beserta pengujiannya sesuai dengan
kontrak dengan PPK.
3.7 Manufaktur adalah pihak yang memproduksi barang tertentu dengan
pemrosesan material dasar, komponen-komponen atau perakitan beserta
pengujiannya sesuai dengan kontrak dengan Migas.

3.8 Commissioning adalah kegiatan yang berhubungan dengan operasi yang


sebenarnya atau operasi simulasi di bawah kondisi yang disepakati untuk
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 5 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

mendapatkan sistem atau sub-sistem untuk kesiapan operasi yang aman dan
stabil. Commissioning harus meliputi verifikasi kinerja untuk membuktikan
bahwa fasilitas memenuhi persyaratan desain.

3.9 Factory Acceptance Test adalah kegiatan kontrol kualitas yang dilakukan di
pabrik untuk masing-masing material / peralatan / sistem agar sesuai dengan
persyaratan, standar dan kode yang diberlakukan.

3.10 Site Acceptance Test adalah pengujian di lapangan untuk setiap peralatan
dan/atau sistem yang dipasang pada jaringan pipa dan fasilitasnya untuk
memastikan berfungsi dengan baik misalnya valve, cathodic protection,
insulating Joint.
3.11 Fasilitas Penunjang adalah semua peralatan dan instrumen selain jaringan pipa
penyalur yang merupakan kesatuan dari sistem pipa penyalur distribusi gas,
meliputi antara lain namun tidak terbatas pada: MR/S, RS, MS.

3.12 Personil Kunci adalah personil yang ditetapkan secara khusus oleh Penyedia yang
mempunyai tugas penuh selama kegiatan commissioning.

4. Kode, Standar dan Referensi.


ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping Systems
SNI 13-3507-1994 kontruksi system polyethelene untuk gas bumi
SNI 3474:2009 sistem penyaluran dan distribusi pipa gas
PKP-CTE-ON-CS-001 Panduan kontruksi pipa baja di darat pada system distribusi
gas bumidan fasilitas penunjangnya.
PKP-CTE-ON -CS-002 Panduan Konstruksi Pipa Polyet hylene Di Darat Pada
Sistem Distribusi Gas Bumi Dan Fasilitas Penunjangnya

5. Pipa Polyethylene (PE)


5.1 Ketentuan Umum
1. Urutan tahap commissioning sebagai berikut:
a. Penyelesaian semua Factory Acceptance Test
b. Penyelesaian semua Site Acceptance Test
c. Commissioning
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 6 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

2. Semua alat ukur/instrument masih berlaku sertifikat kalibrasinya (KAN).

3. Prosedur tertulis yang telah disetujui Pemberi Kerja harus disiapkan sebelum
pelaksanaan pekerjaan.

4. Prosedur harus memperhatikan karakteristik dari gas yang akan disalurkan,


keperluan pemisahan jaringan pipa dengan fasilitas terhubung lainnya dan serah
terima jaringan pipa dari konstruksi ke penanggungjawab operasionalnya.

5. Prosedur commissioning dan peralatan yang digunakan harus dipilih secara tepat
untuk meyakinkan bahwa tidak ada yang masuk ke dalam pipa yang tidak sesuai
dengan gas yang akan disalurkan atau dengan komponen material pipa.

6. Safety induction dan penggunaan alat pelindung diri (APD) minimum dalam
bekerja disampaikan sebelum pelasaknaan pekerjaan.

7. Job Safety Analysis (JSA) dan Permit to Work (PTW) yang sesuai dilengkapi
sebelum pekerjaan dimulai serat dikomunikasikan kepada pekerja pada saat
Toolbox Meeting.

8. Prosedur keslamatan dan kesehtan pada pekerjaan ini harus mengacu pada
Dokumen Sistem Manajeman Keselamatan dak Kesehatn Kerja serta Lingkungan
Pekerjaan Konstruksi, Dokumen No.JRG-LGS-PRD-HSE-041.

5.2 Uji Fungsi Peralatan dan Sistem


1. Kinerja uji akhir dari valve jaringan pipa harus dipertimbangkan sebelum gas
dimasukkan, untuk memastikan bahwa setiap valve harus beroperasi dengan baik.

2. Semua peralatan, sistem komunikasi, material dan tenaga kerja harus disiapkan untuk
suksenya kegiatan commissioning jaringan pipa.

3. Salinan dari sertifikat kalibrasi harus disampaikan ke Pemberi Kerja.

4. Selama operasi, sistem komunikasi yang memadai harus tersedia untuk semua
penanggung jawab kegiatan yang dapat mecakup semua area.

A. Commisioning Pipa Induk

1. Lakukan koordinasi dengan pihak Dirjen MIGAS, termasuk permohonan


penurunan tekanan di pipa eksisting hingga 1 bar untuk mmpermudah membuka
valve eksisting (passing).

2. Lakukan penurunan tekanan nitrogendi pipa induk dari 2 bar ke 0,5 bar dengan
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 7 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

cara mengalirkan nitrogen ke jaringan pipa nomor sector 1 melalui RS-01 (acuan
dokumen nomor JRG-GEN-QC_PR-014 “Prosedur Pre-commisioning”). Apabila
tekanan di pipa induk masih lebih dari 0,5 lakukan pengaliran Nitrogen ke jaringan
pipa sektor 2.

3. Pastikan semua ball valve pada seluruh sistem (Sektor 1, 2, 3, dan 4) dalam
keadaan tertutup.

4. Buka BV 180/125-01 secara perlahan hingga terbuka 100%.

5. Buka BV 180/125 eksisting secara perlahan hingga terbuka 100%.

6. Buka BV 180/125-02 50%.

7. Buka temporary valve TBV 180/125 di future connection (FC) pipa induk 180
untuk mengeluarkan N2 dari pipa induk.

8. Lakukan pengukuran LEL di TBV 180/125, apabila telah mencapai 100% lakukan
penutupan BV 180-02 dan temporary valve.

9. Lanjutkan ke commissioning RS.

B. Commisioning RS

a. Commissioning Regulator Sektor (RS) dilakukan setelah Commisioning pipa


induk selesai.

b. pastikan BV 63 dalam kondisi tertutup.

c. Buka BV-150#-01-2” dan BV-150#-02-2”.

d. Buka BV 3/4 RS 01-02 hingga kadar LEL 100% meggunakan gas detector.

e. Setelah kadar Lower explosive limit (LEL) 100% tutup BV 3/4 RS 01-02.

f. Pastikan tekanan outlet RS sudah sesuai dengan desain operasi.

g. Lakukan langkah-langkah tersebut pada setiap RS.

C. Commisioning Pipa Distribusi

 Commisioning Pipa Distribusi Sektor 01


a. Pekerjaan commissioning Pipa DIstribusi sektor 1 dilakukan setelah pekerjaan
commissioning RS-01 telah selesai.
b. Titik-titik pembuangan Nitrogen dan pengecekan LEL (check point) pada pipa
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 8 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

distribusi melalui Sambungan Rumah (SR) terujung dari tiap-tiap jalur pipa
distribusi (terlampir).
c. Buka BV 63-01.
d. Buka Ball Valve SR di point b hingga kadar LAL 100% menggunakan gas
detector.
e. Setelah mencapai LEL 100%, tutup Ball Valve SR.
f. Ulangi proses point d dan e di atas di masing-masing titik pembuangan (point
b).
g. Pastikan seluruh jalur distribusi telah terisi gas bumi.

 Commissioning Pipa Distribusi Sektor 2, 3 dan 4


a) Pekerjaan commissioning Pipa Distribusi sektor 2,3 dan 4 dilakukan setelah
pekerjaan commissioning RS-02, RS-03 dan RS-04 telah selesai.
b) Titik-titik pembuangan Nitrogen pada ppa distribusi melalui Sambungan Rumah
(SR) terujung dari tiap-tiap jalur pipa distribusi (terlampir).
c) Buak BV 63.
d) Buka Ball Valve SR di point b hingga kadar LEL 100% menggunakan gas
detector.
e) Setelah mencapai LEL 100%, tutup Ball Valve SR.

f) Ulangi proses point d dan e di atas di masing-masing titik pembuangan (point


b).

g) Pastikan seluruh jalur distribusi telah terisi gas bumi.

5.3 Prosedur Gas In


1. Sebelum menjalankan proses gas in,dilakukan ceklist (go/no go list) untuk
beberapa kondisi berikut dan tidak terbatas pada:

a. Persiapan keselamatan.
b. Sertifikat penyelesaian / berita acara penyelesaian pekerjaan konstruksi.

c. Ketersediaan suplai gas.

d. Kesiapan personel commissioning.


PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 9 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

e. Kepastian bahwa alat instrumen berfungsi dengan baik.

f. Ketersediaan peralatan dan material.


g. Ketersediaan dokumen (PFD dan P&ID, approved drawing, manual
operasi, prosedur commissioning, prosedur keselamatan, brosur dan
sertifikat alat, prosedur izin kerja).

2. Prosedur emergency dan evakuasi harus dibuat untuk mengantisipasi keadaan


darurat pada saat tahap commissioning. Prosedur ini meliputi :

a) Organisasi tanggap darurat.


b) Prosedur: kebakaran, kebocoran/ledakan gas, keadaan/peringatan
keadaan darurat, dan kecelakaan.

c) Evakuasi.

d) Penanggung jawab.

e) Manajemen krisis dan tanggap darurat.


f) Job Safety Analysis.
3. Semua posisi valve harus diperiksa dan dipastikan sesuai dengan prosedur.
4. Pada saat gas -in, Nitrogen akan didorong dengan gas yang dimasukkan dengan
kecepatan 0.6 m/dt sampai dengan 20 m/dt dan nitrogen di venting pada titik
ujung pipa.
5. Kecepatan gas diatur dengan mengontrol back pressure untuk mendapatkan gas
flow rate tertentu. Jika pada venting gas terdeteksi sudah mencapai kandungan
methane 95% volume maka venting ditutup.
6. Setelah venting ditutup, gas yang masuk ke dalam pipa akan membuat tekanan
menjadi naik. Pada kondisi seperti ini, dilakukan leak test setiap kenaikan 100 psig
pada semua flanges dan koneksi instrumen.
7. Setelah gas mencapai tekanan yang sesuai dengan prosedur, dilanjutkan dengan
melakukan trial operation.
8. Ga s-in dapat diterima jika hal -hal berikut ini terpenuhi:
a. PE Pipe jaringa gas terisi dengan gas minimum 95% volume dari natural gas.
b. Tidak terdapat leak selama tekanan operasi dengan menggunakan gas detector
pada semua flanges yang ditutup dengan masking tape pada saat dan setelah
gas-in
c. Tekanan operasi yang stabil.
PEMBANGUNAN JARGAS RUMAH
TANGGA DI KOTA LANGSA,
KABUPATEN ACEH TAMIANG, DAN
KABUPATEN DELI SERDANG
(16.709SR)
Dokument No. Rev Page 10 of 10
JRG-LGS-LNA-QC-PRD-018 0

i. Kriteria Penerimaan
1. Kadar maksimum oksigen di dalam pipa adalah 2%. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan gas detector.

2. Tekanan akhir (packing) nitrogen di dalam pipa minimal sebesar 6 Bar untuk
Pipa Induk, dan 3 Bar untuk Pipa distribusi, untuk pipa SK SR 1 Bar.
5.4 Rencana Darurat
1. Rencana darurat dimaksudkan untuk menindaklanjuti tindakan untuk
memecahkan masalah.
2. Rencana darurat harus didasarkan pada sedikitnya beberapa alasan yang tidak
direncanakan seperti berikut:
• Jika diidentifikasi terdapat pembekuan.
• Jika diidentifikasi ada kebocoran.
• Jika ada peralatan yang rusak.
• Keadaan kahar
3. Rencana darurat harus diserahkan ke Pemberi Kerja sebelum pelaksanaan
kegiatan tersebut

5.5 Dokumentasi dan Rekaman


Setelah Commissioning selesai, semua arsip data yang asli dan tabel harus tersedia
untuk Pemberi Kerja, dengan informasi minimum sebagai berikut:

a. Nama Penyedia atau pihak ketiga

b. Laporan uji pneumatis


c. Laporan nitrogen purging.

Anda mungkin juga menyukai