METODA PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD
PARU SUMATERA BARAT
I. PENDAHULUAN
Setelah mengikuti anwijzing serta mempelajari bestek/gambar dan berita acara anwijzing,
maka kami mencoba membuat metode pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis
dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut diatas untuk memenuhi persyaratan usulan
teknis dalam penawaran yang kami ajukan. Metoda kami susun berdasarkan aturan-aturan
pelaksanaan pekerjaan yang merupakan urutan atau tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar – gambar kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1. Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu
terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.
2. Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar
tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan
kepada kami apabila ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan
dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan
akan sesuai dengan apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dapat
dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
Metode kerja / rencana kerja mempunyai tujuan untuk mencapai hasil fisik yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan
kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
Informasi Pekerjaan
Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT
Tahun : Anggaran 2016
Waktu Pelaksanaan : 180 hari kalender
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN STRUKTUR
II.1. PEKERJAAN TANAH
II.2. PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
II.3. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
a. LANTAI SATU ( EL. - 0.05 M )
b. LANTAI DUA ( EL. + 3,95 M )
c. LANTAI TIGA ( EL. + 7,95 M )
d. LANTAI ATAP ( EL. + 11,95 M )
e. LANTAI DAK ATAP ( EL. + 15,40 M )
Jenis Kapasitas
No. Peralatan Minimal Jumlah
3. Tenaga kerja/Personil
Tenaga kerja/Personil yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :
Tenaga Pimpinan dan Staf Manajemen Proyek.
Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.
b. Bahan
- Bahan Kali : Semen, Pasir, Koral, split
- Semen
- Besi-besi
- Keramik
- Triplek
- Gipsum
- Bahan-bahan listrik
- Bahan-bahan pipa dan kelengkapannya
- Kayu-kayu
- Dan bahan yang ada dalam spesifikasi teknis lainnya.
c. Peralatan
- Mobil Pick Up
- Dump Truck
- Theodolit, Waterpass
- Bar Cutter
- Mesin Concrete Mixer
- Mesin Vibrator
- Mesin Potong Keramik
- Scafolding
- Bar Bender
- List Material
Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masing-
masing.
Perencanaan
Flowchart Perencanaan Manajemen Lingkungan
Pelaksanaan
Flowchart Pelaksanaan Manajemen Lingkungan
Pemantauan
Flowchart Pemantauan Manajemen Lingkungan
Proses Back Up :
• Sumber daya, tugas, responbility & autority
• Kompetensi, pelatihan dan pemahaman
• Komunikasi
• Dokumentasi
• Pengendalian Dokumen
• Unapropriate, koreksi tindakan&Litigasi
• Pengendalian Catatan
Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam melaksanakan
suatu pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi
target – target yang diberikan oleh pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan baik berupa photo ataupun gambar kerja, akan
diarsipkan sesuai kemajuan pekerjaan. Dokumentasi proyek dibuat mulai kondisi (0%
kondisi awal proyek) sampai (akhir proyek 100%), photo – photo berwarna disajikan
dalam album dari bagian pekerjaan yang sedang dilaksanakan atau yang telah selesai.
Kelengkapan dokumentasi, administrasi proyek untuk menjamin ketepatan laporan,
komunikasi, dokumentasi dan kebenaran gambar, baik shop drawing maupun as built
drawing. Untuk pekerjaan dokumentasi / administrasi / as built drawing ini harus sesuai
dengan yang diinstruksikan oleh pemberi tugas.
3. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tanah/pengupasan tanah lapisan atas (tanah humus).
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, harus memelihara pekerjaan bebas dari
akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran, sampah, yang diakibatkan oleh operasi
pelaksanaan. Adapun tujuan dari pembersihan area lokasi yaitu untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan dan tidak terganggu dari hal – hal yang dapat menghambat
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
a) Direksi Keet
Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan lokasi umum dan denah
lapangan yang telah disetujui dan merupakan bagian dari program pendahuluan,
dimana penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja
(site) dan telah mendapat persetujuan dari pemberi tugas/konsultan MK.
Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik, tahan cuaca
dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Direksi keet tersebut harus
difasilitasi dengan menyediakan alat pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang
memadai di seluruh barak, kantor, gudang dan bengkel.
Semua dari berbagai jenis gambar, yang harus dipersiapkan oleh PT. Rimbo Peraduan
akan dilakukan serta disetujui oleh Engineer dan akan disampaikan di muka sehingga
Engineer dapat memeriksa dan menyetujui tanpa penundaan yang dinyatakan dapat
mempengaruhi kemajuan pekerjaan konstruksi.
Pemasangan Bouplank :
Pekerjaan pemasangan bowplank ini akan kami kerjakan secara profesional dengan
menggunakan tenaga-tenaga kerja yang telah berpengalaman dibidangnya masing-
masing, sesuai dengan spesifikasi / standarisasi yang telah ditetapkan untuk pekerjaan
ini;
1. Papan bangunan ( bouplank ) dibuat dari kayu lokal kelas III dengan ukuran tebal 3
cm dan lebar 15 sm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atas
2. Papan bangunan (bouplank ) ini dipasang pada patok kayu ukuran 5 x 7 yang mana
jarak antara yang satu dengan lainnya adalah 1.50 m, tertancap di tanah sehingga
tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah
3. Papan bangunan (bouplank ) ini dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar atau
sesuai dengan keadaan setempat. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama
dengan lainnya dan atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan
Pengawas
4. Setelah papan bangunan (bouplank ) ini terpasang, kemudian kami akan melaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Apabila telah
mendapatkan persetujuan, maka kami akan menjaga dan memelihara keutuhan dan
ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi
a. Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah ini akan kami laksanakan sesuai dengan spesifikasi
yang diminta, baik dari segi jalurnya, kemiringan maupun dimensinya seperti yang
ditetapkan dalam gambar kerja atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
1. Pekerjaan Galian Dilaksanakan Sesudah pekerjaan bor pile telah
selesai dilaksankan.
2. Dalam melakukan pekerjaan galian tanah untuk Pile cap, maka
ukuran tinggi, panjang dan lebar galian disesuaikan dengan gambar kerja,
karena setiap pekerjaan galian akan bisa berbeda-beda pada setiap pekerjaan.
3. Tanah bekas galian diletakkan/ditumpuk disekitar lokasi
pekerjaan, dan antara tanah bekas galian yang memenuhi syarat dengan yang
tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan penimbunan kembali
akan kami pisahkan letaknya.
4. Apabila tanah bekas galian tersebut menurut Direksi Pekerjaan
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan untuk timbunan, maka bahan
tersebut akan kami gunakan sebagai bahan timbunan, tetapi apabila tanah
bekas galian tersebut menurut Direksi Pekerjaan tidak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan untuk timbunan, maka bahan tersebut akan kami
buang keluar lokasi bangunan.
c. Pekerjaan Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting pada pekerjaan pile cap pada proyek disini
menggunakan batako/ Hollowbrick. Prosedur pemasangan batako adalah sebagai
berikut :
Sebelum dilakukannya pemasangan batako untuk bekisting Pile Cap, maka
batako dibasahi terlebih dahulu.
PT. RIMBO PERADUAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT 2016
Pemasangan cetakan dari batako ini dibuat sesuai dengan shop drawing.
Pasangan bekisting batako harus rapi dan kokoh, sehingga pada waktu
pengecoran air semen dari adukan beton tidak keluar dari cetakan.
Sisi luar cetakan batako bila perlu diperkuat dengan sedikit urugan tanah
sehingga waktu pengecoran tidak retak oleh getaran vibrator.
d. Pekerjaan Pembesian
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar
bengkokan baja tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan
persetujuan kepada Direksi.
Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia SNI-2.
Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan /
penyimpanan, besi ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak
kontak langsung dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ). Dalam
pengiriman besi beton disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan
pengujiannya untuk diserahkan kepada Direksi.
Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang disetujui Direksi.
Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang sudah siap dipasang, dipasang
tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan agar
besi tidak berubah kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran beton harus
diikat kawat bendrat, diganjal besi / cakar ayam diantara besi tulangan serta
diberi beton deking agar besi terselimuti beton dengan sempurna ( beton deking
dibuat sesuai dengan persyaratan spesifikasi dan selimut beton rencana ).
Sebelum dimulai pengecoran, dilakukan pemeriksaan penempatan baja-baja
tulangan.
Dasar pembayaran pekerjaan Tulangan besi diukur Kg (kilogram)
Prosedur Pelaksanaan:
a. Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
b. Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/Readymix
sesuai instruksi pengawas.
c. Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, atau
talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
d. Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari Concrete
Mixer, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses
SLUMP TEST
Rencana Galian
2. Pekerjaan Sloof
a. Pekerjaan urugan pasir T= 10 cm
Urugan pasir dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah selesai dilaksanakan,
kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan Urugan Pasir dengan ketebalan 10 cm.
c. Pekerjaan Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting pada pekerjaan pile cap pada proyek disini
menggunakan batako/ Hollowbrick. Prosedur pemasangan batako adalah sebagai
berikut :
Sebelum dilakukannya pemasangan batako untuk bekisting Pile Cap, maka
batako dibasahi terlebih dahulu.
Pemasangan cetakan dari batako ini dibuat sesuai dengan shop drawing.
Pasangan bekisting batako harus rapi dan kokoh, sehingga pada waktu
pengecoran air semen dari adukan beton tidak keluar dari cetakan.
Sisi luar cetakan batako bila perlu diperkuat dengan sedikit urugan tanah
sehingga waktu pengecoran tidak retak oleh getaran vibrator.
d. Pekerjaan Pembesian
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Prosedur Pelaksanaan:
a. Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
b. Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/Readymix
sesuai instruksi pengawas.
c. Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, atau
talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
d. Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari Concrete
Mixer, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses
pengerasan beton. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m
untuk menjaga terjadinya segresi.
e. Penggunaan vibrator dilakukan untuk mendapatkan beton tangga yang padat
dan masip.
f. Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton
frekwensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.
g. Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 4 hari atau
sesuai petunjuk Direksi.
h. Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan
lembab dengan cara : Ditutup dengan karung basah atau sesuai instruksi
konsultan pengawas/direksi.
SLUMP TEST
2. Pemasangan bekisting
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk
dengan menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari
PT. RIMBO PERADUAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT 2016
beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti
ditetapkan Direksi.
Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan
diberi lapisan minyak cetakan agar cetakan agar memudahkan proses
pembongkaran.
3. Pengecoran
a) Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
b) Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/Readymix
sesuai instruksi pengawas.
c) Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, atau
talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
d) Penyelesaian pelaksanaan pengecoran dihitung pada saat keluar dari Concrete
Mixer, kecuali bila diberi bahan pembantu untuk memperlambat proses
pengerasan beton. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melebihi tinggi 1,5 m
untuk menjaga terjadinya segresi.
e) Penggunaan vibrator dilakukan untuk mendapatkan beton tangga yang padat
dan masip.
f) Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton
frekwensinya sesuai spesifikasi atau petunjuk direksi.
g) Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 4 hari atau
sesuai petunjuk Direksi.
h) Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam
keadaan lembab dengan cara : Ditutup dengan karung basah atau sesuai
instruksi konsultan pengawas/direksi.
SLUMP TEST
Dinding Beton
Pekerjaan Pembesi
Pekerjaan Bekisting
2. Pemasangan bekisting
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk
dengan menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari
beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti
ditetapkan Direksi.
Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan
diberi lapisan minyak cetakan agar cetakan agar memudahkan proses
pembongkaran.
3. Pengecoran
SLUMP TEST
C. Pengecoran
a) Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
b) Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/Readymix
sesuai instruksi pengawas.
SLUMP TEST
Pekerjaan tangga beton dikerjakan setelah plat lantai dan balok diatasnya
selesai dikerjakan. Sebelumnya stek besi tulangan untuk tangga yang akan dibuat
sudah disiapkan pada saat pengecoran plat lantai dan balok diatasnya dan tulangan
b. Pekerjaan Pembesian :
c. Pekerjaan Pengecoran:
3. PEKERJAAN KOLOM
Disaat pekerjaan pile cap dilakukan, bersamaan dengan itu besi tiang /kolom
diplot di dalam poer tadi dan ditentukan as tiang tersebut dengan alat ukur sehingga
jarak antar kolom tidak meleset
a. Pemasangan Tulangan
Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Sebelum mendatangkan baja tulangan, seluruh daftar ukuran dan daftar
bengkokan baja tulangan disiapkan oleh Penyedia Jasa dan dimintakan
persetujuan kepada Direksi.
Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter, mutu sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi teknik serta standar nasional Indonesia SNI-2.
Pengiriman besi beton ke lokasi proyek dimana tempat penurunan /
penyimpanan, besi ditumpuk / disusun dibawahnya diberi balok kayu agar tidak
kontak langsung dengan tanah untuk menjaga perubahan bentuk ( karat ). Dalam
pengiriman besi beton disertakan sertifikat / surat hasil pemeriksaan dan
pengujiannya untuk diserahkan kepada Direksi.
b. Pemasangan Bekisting
Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
Cetakan dibuat dan dirakit bersama perancahnya dengan berbagai bentuk
dengan menggunakan alat bantu, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran dari
beton yang diinginkan sebagaimana terlihat pada gambar-gambar atau seperti
ditetapkan Direksi.
Sebelum pengecoran permukaan dalam cetakan dibersihkan dari kotoran dan
diberi lapisan minyak cetakan agar cetakan agar memudahkan proses
pembongkaran.
c. Pengecoran
Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
Bahan/material komponen beton dicampur dalam Concrete Mixer/Readymix
sesuai instruksi pengawas.
Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobag dorong, atau
talang sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
SLUMP TEST
b. Pekerjaan Pembesian :
c. Pekerjaan Pengecoran:
Pekerjaan pengecoran dapat sejalan dengan pekerjaan pengecoran Tangga.
Pekerjaan pengecoran Blok type BT memakai adukan beton ready Mix dengan Mutu K
300.
Pekerjaan balok dan plat lantai dipasang setelah pekerjaan kolom selesai dikerjakan.
Pemasangan bekisting balok menumpu pada kepala kolom, untuk bekisting plat lantai
diinstal dengan sisi bekisting balok.
Berikut langkah kerja pekerjaan balok dan plat lantai :
Pasangan Bekisting
Pelaksanaanya
- Setelah plat lantai dua ( Elev. 3,95 M ) selesai dan perawatan beton berjalan
sebagaimana mestinya, maka dipersiapkan penyambungan besi kolom.
- Sebelum dipasang dicek dulu kelurusan kolom dan demarking pada plat lantai
dibawahnya.
- Tulangan dipasang dengan jarak dan ukuran sesuai bestek dan telah ijin dari
direksi.
- Setelah besi distel, dilanjutkan dengan pemasangan bekisting kolom.
- Setelah distel dan diperkuat bidang cetakan kolom, kembali dicek kelurusan kolom
baik vertical maupun horizontal.
- Setelah itu dilanjutkan dengan pengecoran seperti pada lantai sebelumnya.
- Dan selesai cor dilakukan perawatan dengan menyiram/ditutup karung basah
selama 7 hari.
Pelaksanaannya
Setelah kolom selesai, maka dilanjutkan dengan penyetelan besi balok lantai 3 dan
plat lantai 3.
Kolom
Pelaksanaanya
- Setelah plat lantai 3 selesai dan perawatan beton berjalan sebagaimana mestinya,
maka dipersiapkan penyambungan besi kolom lantai atap.
- Sebelum dipasang dicek dulu kelurusan kolom dan demarking pada plat lantai
dibawahnya.
- Tulangan dipasang dengan jarak dan ukuran sesuai bestek dan telah ijin dari
direksi.
- Setelah besi distel, dilanjutkan dengan pemasangan bekisting kolom.
- Setelah distel dan diperkuat bidang cetakan kolom, kembali dicek kelurusan kolom
baik vertical maupun horizontal.
- Setelah itu dilanjutkan pengecoran beton readymix dan concrete pump.
- Dan selesai cor dilakukan perawatan dengan menyiram/ditutup karung basah
selama 7 hari.
Pelaksanaannya
Setelah kolom selesai, maka dilanjutkan dengan penyetelan besi balok lantai Atap dan
plat lantai Atap.
Perancah disusun dibawah balok yang akan dipasang, dan seterusnya pada bagian
plat disusun schafolding/perancah sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan
simultan.
Besi balok dipasang dengan ukuran dan diameter sesuai gambar rencana dan diikat
dengan kuat dan rapi.
PT. RIMBO PERADUAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT 2016
Bekisting plat diinstal pada sisi bekisting balok dan diperkuat dengan baji atau paku.
Setelah bekisting plat dan lisplank distel dan dipasang, dilanjutkan dengan
pemasangan besi plat lantai 3.
Tulangan dipasang dengan jarak dan ukuran sesuai bestek dan telah ijin dari direksi.
Setelah distel dan dicek perkuatan bidang cetakan balok dan plat, maka dapat
dilanjutkan dengan pengecoran.
Pengecoran dilakukan dengan beton readymix dan concrete pump.
Agar mendapatkan beton yang padat , maka digunakan vibrator sehingga tidak terjadi
keropos dan beton benar padat masip.
Dan selesai cor dilakukan perawatan dengan menyiram/ditutup karung basah selama
7 hari atau digenangi air.
Pekerjaan Waterproofing
1. Water Profing Bithuthene Sheet 3000
2. Pasangan screed lengkap kawat ayam
Bituthene 3000 merupakan shelf adheshive membrane ( menggunakan bahan
perekat ) dengan ketebalan 1.5 mm. Bituthene terdiri dari struktur komposit antara
high strength polyethylene dan dilapisi dengan rubberized asphalt
Pelaksanaan
Kolom
Pelaksanaanya
- Setelah plat lantai atap selesai dan perawatan beton berjalan sebagaimana
mestinya, maka dipersiapkan penyambungan besi kolom lantai Dak atap.
- Sebelum dipasang dicek dulu kelurusan kolom dan demarking pada plat lantai
dibawahnya.
- Tulangan dipasang dengan jarak dan ukuran sesuai bestek dan telah ijin dari
direksi.
- Setelah besi distel, dilanjutkan dengan pemasangan bekisting kolom.
- Setelah distel dan diperkuat bidang cetakan kolom, kembali dicek kelurusan kolom
baik vertical maupun horizontal.
- Setelah itu dilanjutkan pengecoran beton readymix dan concrete pump.
- Dan selesai cor dilakukan perawatan dengan menyiram/ditutup karung basah
selama 7 hari.
Pekerjaan Waterproofing
1. Water Profing Bithuthene Sheet 3000
2. Pasangan screed lengkap kawat ayam
Bituthene 3000 merupakan shelf adheshive membrane ( menggunakan bahan
perekat ) dengan ketebalan 1.5 mm. Bituthene terdiri dari struktur komposit antara
high strength polyethylene dan dilapisi dengan rubberized asphalt
Pelaksanaan
Pelaksanaan
1. bersihkan lokasi yang akan dipasang dari kotoran dan debu serta sisa
adukan menggungkan sikat, sapu dan cape.
2. labur permukaan / bidang yang akan dipasang dengan primer coating
secara merata, juga bidang dinding naik ± 20 cm dari finishing lantai.
3. Cek laburan primer coating.
4. Pasang waterproofing membrane secara merata mulai dari dinding terjauh
dengan overlap ± 10 cm.
5. Cek pemasangan waterproofing membrane
6. Test penggenangan selama 1 x 24 jam ( 1 hari ).
7. Screed penutup waterproofing :
a. Untuk toilet, langsung ditutup screed dengan tebal 2 - 5 cm.
b. Untuk gutter, sebelum penutupan screed dipasang kawat ayam
mengikuti alur pemasangan, ketebalan screed 2 - 3 cm dan difinish
acian halus.
Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum
dipakai.
Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk
pemasangan satu buah bata
Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya
Bata diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari belakang
kedepan) sambil ujung depannya menggaruk/mendorong adukan sehingga cukup
untuk mengisi nad vertikalnya dan ada spesi yang tertekan keluar yang berarti nad
vertikal benar-benar terisi penuh. Pengisian nad vertikal dari atas setelah bata
diletakkan tidak menjamin bahwa nad benar-benar terisi dan tidak ada rongga
udara. Keruk tumpahan / sisa adukan dengan menggunakan sendok aduk.
Penyesuaian posisi bata dilakukan dengan sedikit menggesernya kearah depan –
belakang Untuk pemasangan bata yang terakhir, bata tersebut diberi adukan
terlebih dahulu sehingga tidak perlu penggeseran maupun penambahan mortar
Pada tiap pertemuan pasangan dengan kolom diberi angker dengan jarak antar
angker +/- 15 lapis pasangan
Angker-angker kusen (jika ada ) dicor dengan beton pada pasangannya.
Pemasangan batu bata dihentikan pada ketinggian 1 meter untuk memberi
kesempatan pasangan tersebut mengering, sementara itu dilakukan pengecoran
pada kolom praktis.
c. Pelaksanaan
3. Pekerjaan Beton
Terdiri-dari pekerjaan.
Kolom praktis 12/12 cm
Balok praktis 12/12 cm
Balok praktis 12/15 cm.
Dan Meja beton tebal 10 cm
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom praktis dan
balok latei dan Reng Balok
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi
beton, kawat beton, paku, air, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik,
gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll .
Pengukuran
Pabrikasi Bekisting
Pabrikasi bekesting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari
multiplek dan perkuatan dengan menggunakan kaso.
Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis dan balok Latei dan reng balok.
Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dan balok latei dan
reng balok dengan dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting
untuk pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah
dipasang / diPabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton mutu sesuai dengan bestek.
Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area
pengecoran, adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada
sarang tawon/keropos.
Pelaksanaan
A. Planning
1. Shop Drawing
Menentukan sisa potongan keramik harus > ½ badan keramik.
Menentukan nad keramik dinding & lantai agar bertemu & nad
keramik seragam.
Menentukan supaya perempatan keramik bertemu.
PT. RIMBO PERADUAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT 2016
Menentukan posisi dinding bata.
Menentukan tata letak sanitair & fixture : harus
diperempatan / tengah badan keramik
Menentukan titik awal pemasangan keramik.
c. Tenaga Kerja:
Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai skedule dan
volume pekerjaan.
B. Pelaksanaan
1. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai
marking untuk batas pemasangan keramik.
2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketabalan ± 2 cm,
diamkan selama 1 x 24 jam sehingga plesteran menjadi kuat.
3. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
14. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad
bisa seragam & rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai
pengatur jarak nad ( tanda “ + “ ) atau dengan tile spacer.
15. Cek kerataan pasangan keramik dengan water –pass.
16. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap
basah.
Pelaksanaan
1. Persiapan
Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) pada dinding yang
akan dipasang plint keramik.
Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester
+ aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
Rendam plint keramik dalam air.
Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat
menggunakan acian.
Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet
untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.
6. Kedudukan benang harus datar dan siku. Apabila dinding yang ada
adalah dinding Keramik, maka kedudukan nad lantai Harus disesuaikan
dengan yang ada pada Dinding.
7. Pasang Granit sebagai pasangan kepala, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.
8. Untuk homogenius tile dan Keramik yang tidak sama dimensinya, dipotong /
digerinda dengan alat potong gergaji / gerinda.
9. Cek kedatarannya dengan waterpass untuk setiap pemasangan homogenius
tile dan Keramik .
10. Gunakan palu karet untuk mendatarkan / meratakan agar permukaan
homogenius tile dan Keramik tidak rusak / cacat.
Bahan
1. Beton K-225
Pelaksanaan
1. Buat marking untuk elevasi screed dengan selang air / waterpass.
2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu / compressor.
3. Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab.
4. Pasang benang pada jalur kepalaan ( elevasi sesuai dengan marking )
5. Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis finishing lantai.
6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 s/d 2 m , elevasi sesuai
benang. Pada bagian atas caplaan diberi triplek 5 x 5 cm.
7. Isi adukan dengan campuran Beton K-225 diantara caplaan, elevasi sesuai
benang.
8. Demikian seterusnya untuk jalur kepalayang lain dengan jarak antar kepalaan
1,5 m s/d 2 m sejajar kepalaan pertama.
9. Isi adukan dengan campuran Beton K-225 diantara 2 kepalaan. Dan ratakan
dengan jidar aluminium, lalu haluskan dengan roskam kayu.
10. Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2 – 3 hari ( khusus
finishing lantai keramik, permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di
kasarkan ).
Pelaksanaan
1. Persiapan
2. Pemotongan
untuk mendapatkan hasil pemasangan yang maksimal, mungkin diperlukan
pemotongan vinyl lantai, terutama untuk pemasangan pada bagian lantai dekat
dinding. Caranya : letakkan lembar vinyl yang belum terpasang diatas lembar vinyl
yang sudah terpasang (overlap), rapatkan ke dinding dan tandai bagian yang
overlap. Potonglah sepanjang garis overlap dengan pisau cutter dan penggaris dari
logam.
3. Pemasangan
siapkan lem kuning (solvent base adhesive) sebagai bahan perekat.
Oleskan lem secukupnya di permuakaan lantai dan dasar vinyl lantai.
Tempelkan vinyl ke lantai segera setelah lem kering dengan mengikuti garis
pedoman yang telah dibuat sebelumnya.
Tentukan / marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as
sumbu ruangan serta titik - titik paku kait pada langit - langit dengan jarak
sesuai shop drawing.
Pasang paku kait tembakan paku - paku kait pada marking titik - titik yang telah
ada 600 x 1200 mm.
Pasang penggantung rangka plafond ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip
adjuster ( ex. boral type 223 ), dengan posisi tegak lurus.
5. Plafond Exposed
pekerjaan ini akan diseuaikan dengan shop drawing, material yang digunakan akan
disesuaikan dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalan RKS. Pada pekerjaan ini akan
dikerjakan oleh pekerja yang ahli dibidangnya.
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu Aluminium
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
7. Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan
apabila ada perbaikan.
Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
Pemasangan Pintu
Pabrikasi pintu disesuaikan dengan gambar perencanaan
Material yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
pekerjaan Kusen Aluminium selesai dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan daun pintu
Setelah daun pintu dipabrikasi kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pada rangka
kuzen dengan mengunakan engsel yang disekrupkan pada kusen. Pintu dilenGkapi
dengan assesoris yang disyaratkan dalan bestek.
5. JENDELA ALUMUNIUM
Jenedela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada
proyek-proyek besar biasanya mempunyai jumlah jendela yang banyak, sehingga
pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan kusen jendela, adalah sebagai berikut :
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan jendela Aluminium
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : alumunium powder coating, sekrup, fisher,
engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Fabrikasi kusen alumunium
Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila
ada perbaikan.
Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape
(blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
Pemasangan Jendela
Pabrikasi jendela disesuaikan dengan gambar perencanaan
Material yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi teknis.
Setelah pekerjaan Kusen Aluminium selesai dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan jendela
Setelah jendela dipabrikasi kemudian dilanjutkan dengan pemasangan pada rangka
kuzen dengan mengunakan engsel yang disekrupkan pada kusen. jendela dilengkapi
dengan assesoris yang disyaratkan dalan bestek.
Pekerjaan Sanitair
2. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan
elevasi ketinggian alat sanitair.
2. Pengecatan Plafon
1. Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan cat plafond
gypsum dan GRC.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : cat dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schafolding, roll, bak rool, kuas dan
ampelas.
Pada pekerjaan ini akan disesuaikan dengan shop drawing, material yang
digunakan akan disesuaikan dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalan RKS.
Pada pekerjaan ini akan dikerjakan oleh pekerja yang ahli dibidangnya.
Langkah Pelaksanaan :
Instalasi Pipa Air Bersih
A. Persiapan
- Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan pekerjaan
lain (Pipa Ac, tray kabel, fire fighting).
- Buat cutting list pipa dan gantungan.
- Lakukan pemotongan pipa dan pembuatan gantungan.
- Lakukan pengecetan gantungan (cat dasar dan cat finish).
ii. Peralatan
- mesin las
- gerinda tangan
- bor duduk & bor tangan
Takel
Las Kelen Jika pakai pipa kelen
- kunci pipa, kunci pas, dsb
1. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan jalur.
pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor,Fire Fighting,Tray Cable dll.
2. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
3. Lapisi pipa Gip/copper dengan isolasi pipa (untuk pipa khusus air panas tidak
perlu dilapisi isolasi).
4. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.
5. Pasang pipa sesuai ukuran pada shop drawing,
penyambunngan pipa Gip diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan
diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.
penyambungan pipa copper seluruhnya dengan las copper.
penyambungan pipa khusus air panas menggunakan las khusus pula.
6. Gunakan benang & water pass untuk mengukur kelurusan pipa.
7. Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang berlaku.
8. Lakukan pekerjaan isolasi untuk daerah sambungan pipa Gip / copper.
PT. RIMBO PERADUAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DIAGNOSTIK RSUD PARU
SUMATERA BARAT 2016
9. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoordinasikan dahulu dengan
pekerjaan keramik(arsitek) dan sanitary.
10. Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.
1. Check lokasi penempatan valve (apakah space/jarak antar pipa yang telah
disiapkan telah sesuai dengan lebar valve ?)
2. Siapkan valve dengan flangenya.
3. Pasang valve.
4. Lakukan test tekan valve pada instalasi tersebut.
Langkah Pelaksanaan :
Instalasi Pipa Air Kotor
A. Persiapan
Shop drawing instalasi plumbing.
Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan pekerjaan lain
(Pipa Ac, tray kabel, fire fighting).
Buat cutting list pipa dan gantungan serta Lakukan pemotongan pipa dan
pembuatan gantungan.
Lakukan pengecetan gantungan (cat dasar dan cat finish).
Pelaksanaan
1. Pas. Pipa PVC + (Klem besi dan Pengantung)
• Marking jalur pemasangan pipa
• Pasang penggantung pipa sesuai marking
• Untuk penyambungan Pipa dengan menggunakan fitting, ujung pipa harus
dipotong tegak lurus.
• Beri lem untuk pipa PVC pada bagian tersebut dan juga bagian dalam tempat
sambungan fitting
• Lakukan penyambungan
Keterangan gambar :
A. Pipa PVC
B. Fitting PVC
C. Penyiku
D. Penggantung
4. Sumur Resapan
Air Hujan dialiran melalui pipa-pipa sampai ke sumur resapan. Pembuatan
sumur resapan akan disesuaikan dengan shoop drawing, untuk meterialnya akan
disesuaikan dengan spesifikasi teknis
Pelaksanaan
Pemasangan Panel Free Standing
- Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat benar
- Marking lokasi penempatan panel
Pelaksanaan
1. Instalasi Penerangan
Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa konduit sesuai groupnya
Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol
Sambungan kabel hanya boleh pada tee dos dan dengan las dop
Merger kabel yang telah terpasang