Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Penanggulangan Longsoran Pipa Air Baku

I. Umum.
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan Penanggulangan Longsoran Pipa Air Baku adalah
uraian mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan agar tahapan pekerjaan jadi
sistimatis efektif dan episien dengan hasil kerja yang bermutu dan berkualitas baik
sedangkan Analisa teknik adalah analisa mengenai kebutuhan jumlah tenaga kerja,
bahan dan peralatan serta rencana waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dimana waktu yang sangat dibatasi dengan kontrak, dan kami sanggup menyelesaikan
pekerjaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender. Oleh karena itu kami
mencoba membuat metode dan menganalisa pekerjaan ini agar pekerjaan yang kami
lakukan sesuai dengan spektek yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Rincian pekerjaannya adalah sebagai berikut:

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Mobilisasi/ Demobilisasi Alat, bahan dan tenaga
2 Pengukuran/ Uitzet
3 Kistdam
4 Papan Nama Proyek
5 Sewa Kantor Lapangan
6 Pengadaan dan Pelaksanaan K3

II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 Galian Tanah Berbatu
2 Bongkar Pipa GIP Ø 500 mm
3 Pasang Pipa GIP Ø 500 mm
4 Pemasangan Bronjong Pabrikasi 2 x 1 x 0,5

III PEKERJAAN LAIN-LAIN


1 Administrasi dan Dokumentasi
II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Rapat Pra Konstruksi ( Pre Construction Meeting )
Setelah SPMK terbit, dilaksanakan rapat pra konstruksi ( PCM ) antara pengguna
jasa beserta direksi dengan penyedia jasa beserta personil yang akan ditempatkan
di lapangan.
Dalam PCM akan disepakati dan dibahas masalah-masalah :
a. Organisasi kerja lapangan;
b. Tata cara pengaturan pekerjaan;
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. Jadwal pengadaan bahan, alat dan personil;
e. Penyusunan rencana pemeriksaan lokasi pekerjaan;
f. Sosialisasi kepada masyarakat petani pengguna (P3A), aparat setempat dan
Instansi terkait;
g. Program mutu.

2. Sosialisasi.
Setelah PCM, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat disekitar lokasi,
aparat setempat dan Instansi terkait, yang maksudnya adalah untuk memberikan
informasi bahwa akan ada kegiatan didaerahnya. Dalam rapat sosialisasi ini
dijelaskan maksud , tujuan dan sasaran dari pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam
hal ini perlu disepakati mengenai tata cara pengaturan air selama pelaksanaan
pekerjaan, jalan masuk bahan dan alat dengan mempertimbangkan saran – saran
dari peserta rapat sosialisasi untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemudian
dibuat berita acara sosialisasi yang ditandatangani bersama.

3. Mobilisasi/ Demobilisasi Alat, bahan dan tenaga


Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kami akan melakukan mobilisasi personil dan alat
yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Alat yang dipakai sesuai standar kerja
dan layak pakai. Alat yang kami gunakan adalah :

Jenis Alat Jumlah


- Alat Ukur Theodelith 1 unit
- Alat Ukur Watter Pas 1 unit
- Perlengkapan Mesin Las Listrik 1 unit
- Triport dan Tacel Kap. 3-5 Ton 4 unit
- Stamper Kap 0,5 Ton 1 unit

Personil yang disediakan :

Jenis Alat Jumlah

- Manajer Teknik 1 org


- Pelaksana Pekerjaan Sipil 1 org
- Pelksana Perpipaan 1 org
- Juru Ukur 1 org
- Petugas K3 Konstruksi 1 org

4. Pengukuran/Uitzet
Pengukuran dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan yang akan
dilaksanakan, Dikerjakan dengan menggunakan alat ukur optik, Pengukuran
dilaksanakan bersama sama dengan pihak rekanan dan pengawas lapangan/
direksi, Hasil pengukuran dilanjutkan ke perhitungan MC 0 % dan penggambaran
Shoop Drawing.Uitzet dikerjakan setelah titik lokasi sudah ditentukan, Penentuan
elevasi atas persetujuan pengawas dan direksi, Papan bouwplank harus benar
benar kuat dan tidak mudah lepas dan mudah dibaca. Dikerjakan pada bulan
pertama pelaksanaan pekerjaan

5. Kistdam
Untuk efisiensi, pekerjaan kistdam dilaksanakan simultan dengan pekerjaan galian
tanah untuk pondasi.
Pelaksanaan pekerjaan :
a. Pemasangan patok bambu tiap jarak 1 m atau sesuai petunjuk direksi;
b. Terpal plastik dipasang dengan cara diikat pada patok bambu yang sudah
terpasang;
c. Pada dasar saluran ( bagian luar ), terpal plastik dilipat, kemudian ditumpangi
dengan karung plastik yang berisi pasir;
d. Apabila masih ada air yang masuk, maka akan dibuang dengan pompa.
e. Setelah selesai pasangan tembok saluran yang sebelah, maka kistdam dipindah
dan pasangan tembok yang sebelah lagi dapat dikerjakan.
Pengalihan aliran dilakukan sampai pekerjaan plesteran pasangan batu selesai
Alat : Pompa air = 2 unit, cangkul, sekop, palu, tang, linggis dll.

6. Papan Nama Proyek.


Papan Nama Kegiatan mempunyai fungsi sebagai sarana memberikan informasi
kepada masyarakat luas. Papan Nama Kegiatan ini dibuat dari banner ukuran
sesuai petunjuk Direksi dengan rangka kayu dan ditopang 2 batang kayu kaso (5/7)
kelas II dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna biru
dan huruf cetak berwarna putih dan diisi mengenai lingkup kegiatan yang akan
dilaksanakan sesuai petunjuk direksi, antara lain :
a. Nama Pengguna Jasa;
b. Nama Pekerjaan;
c. Nilai kontrak;
d. Sumber dana;
e. Jangka waktu pelaksanaan, tanggal mulai dan selesainya pekerjaan;
f. Nama kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan.
Papan nama kegiatan ini di cor kedalam tanah dan dipasang ditempat yang
strategis dan mudah dilihat oleh masyarakat sesuai petunjuk direksi.
Alat : Linggis, cangkul, kwas, palu, sendok tembok dan alat pertukangan lainnya.

7. Sewa Kantor Lapangan.


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan kami akan
membuat/menyewa rumah untuk kantor direksi dan gudang tempat penyimpanan
bahan di lokasi terdekat ke pekerjaan.
B. Pekerjaan Penyelenggaraan Keamanan Dan Kesehatan Kerja Serta
Keselamatan Konstruksi

Perusahaan Kami sebagai perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan


yang berkembang dalam bidang jasa Konstruksi, berkeyakinan bahwa Mutu Hasil &
Proses Kerja, Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Mutu Etika berusaha,
termasuk pengelolaan lingkungan adalah syarat utama bagi tumbuh dan
berkembangnya perusahaan secara berkelanjutan.

Oleh karena itu perusahaan menerapkan suatu sistem manajemen mutu,


keselamatan dan kesehatan kerja. serta pengelolaan lingkungan, dengan tujuan agar
perusahaan menghasilkan produk bermutu tinggi, yang memberikan kepuasan
pelanggan melebihi harapannya, melalui suatu proses kerja yang bermutu dan
beretika, serta melindungi karyawan, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan
dari dampak negatif yang mungkin terjadi.
Sehubungan dengan hal itu dibuatlah suatu Kebijakan K3 sebagai berikut:

1. Mutu diartikan sebagai mutu secara menyeluruh, yaitu Mutu Produk/Jasa, Mutu
Proses yang tercermin pada konsistensi dan efisiensi cara kerja, Mutu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Mutu Etika Usaha yang meliputi juga
kepedulian terhadap Lingkungan dan seluruh pemangku Kepentingan.

2. Semua aspek mutu memiliki standar yang diketahui dan dimengerti seluruh
karyawan perusahaan.

3. Penerapan Kebijakan mutu dan K.3 ini menjadi tanggung jawab perusahaah,
seluruh karyawan, stap dan mitra kerja.

Perusahaan bertanggungjawab untuk memastikan agar Kebijakan Mutu dan K3 ini


disosialisasikan, diimplementasikan dan ditinjau efektifitasnya secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai