Anda di halaman 1dari 22

METHODE PELAKSANAAN

I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan PERLUASAN JARINGAN PERPIPAAN
SPAM IKK KEL.TANJUNG KECAMATAN MUNTOK (DAK), maka kami mencoba
membuat Metoda Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam
melakukan penawaran pekerjaan tersebut diatas. Pekerjaan yang akan dilakukan
kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan
urutan atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan dilapangan/lokasi kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1. Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta
mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
terkait.
2. Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif
dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya,
dipercayakan kepada CV. DJAMPUR RAYA Apabila ditunjuk sebagai pemenang,
berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang
seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai
dengan apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dan dapat
dipertanggung jawabkan dengan :
a) Tepat waktu
b) Tepat biaya
c) Tepat mutu

1.2. Tujuan
Metode kerja/rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil
fisik yang dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan
peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.

1.3. Bentuk dan isi


Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu
tentang :
1. Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
2. Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta
jumlahnya.
3. Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta
jumlahnya.
II. FUNGSI KEGUNAAN
1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.
2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan
kebutuhannya.
3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan
kebutuhannya.
4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan
kebutuhannya.
5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif.
6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan efektif.
7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga
mempermudah pembuktian guna meminta perpanjangan waktu.

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1. Informasi Pekerjaan :
NAMA PEKERJAAN : PERLUASAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM IKK
KEL.TANJUNG KECAMATAN MUNTOK (DAK)
LOKASI : KECAMATAN MUNTOK BANGKA BARAT
TAHUN : 2019

3.2. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan


Adapun Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :
1.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.2. Pek.Pengadaan Peralatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(K3)Pengukuran dan pemasangan patok
1.3. Pek. Pembersihan Awal Dan AkhirKeamanan
1.4. Pek. Pembuatan Base Came Dan Gudang MaterialPapan Nama
Proyek
1.5. PEKERJAAN GALIAN
1.6. Pek. Galian Tanah
1.7. Pek. Urugan Tanah Kembali dan Pemadatan
1.8. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA PVC,GALVANIS DAN PENGECATAN
1.9. Pek. Pemasangan Pipa dia 160 mm
1.10. Pek. Pemasangan Pipa dia 90 mm
1.11. Pek. Pemasangan Pipa Galvanis dia 160 mm
1.12. Pek. Pemasangan Pipa Galvanis dia 90 mm
1.13. Pek. Pengecatan Pipa Galvanis Dia 160mm Dan 90mm
II. PEKERJAAN PEMASANGAN ACCECORIES
2.1. Dop PVC Ø160 mm
2.2. Dop PVC Ø90 mm
2.3. TEE Socket 160 x 160 x 160 mm
2.4. TEE Reducer 160 x 90 x 160 mm
2.5. TEE Reducer 110 x 90 x 110 mm
2.6. TEE Socket 90 x 90 x 90 mm
2.7. Elbow 90° PVC 90 mm
2.8. Gate Valve 160 mm
2.9. Gate Valve 90 mm
2.10. Air Valve 160 mm
2.11. Air Valve 90 mm
2.12. Stub End +Flange Galvanis 90 mm
2.13. Stub End +Flange Galvanis 160 mm
2.14. PEKERJAAN UNIT SAMBUNGAN RUMAH (SR) TYPE PE
2.15. Pek.Upah Pemasangan Dan Perakitan
2.16. Unit Sambungan Rumah (SR)
2.17. Pek.Pengadaan Unit SR
2.18. A.Clamp Sadle Dia 90 mm x 1/2 "
2.19. B.Push-On PE Socket Dia 1/2"
2.20. C.Pipa HDPE Dia 1/2"
2.21. D.Push-On PE Knie PE Dia 1/2"
2.22. E.Push-On PE Foucet Elbow Dia 1/2"
2.23. F.Fix Coupling Kuningan Dia 1/2"
2.24. G.Water Mater Dia 1/2"
2.25. H.Gate Valve Kuningan Dia 1/2"
2.26. I.Double Naple Kuningan Dia 1/2"
2.27. K.Push-On PE End Cap PE Dia 1/2"
2.28. L.Stop Kran Dia 1/2"
2.29. M.Box Penutup Plastik Water Meter
2.30. N.Thrust Blok (Adukan Beton Tumbuk 1 PC : 3 PS : 5 KR)

Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu


pelaksanaan 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender sesuai dengan time shedule
dan kurva “S” yang terlampir.

III. MANAGEMENT RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN)


Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh
Project Manager) didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek,
informasi customer, informasi divisi/cabang dan standarisasi. Pelaksanaan
kegiatan Management Responsibility meliputi :
1. Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran
proyek.
2. Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu (SKI) Proyek.
3. Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok (SKK),
Sasaran Kerja Individu (SKI) dikomunikasi dan dipahami di seluruh
proyek.
4. Menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance ditingkat
proyek.
5. Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek.
6. Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber
daya manusia yang kompeten dilingkungan proyek.
7. Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek.
8. Menjamin penerapan dan keefektifan system manajemen proyek yang
dalam pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager
(PEM) dan Project Production Manager (PPM).
9. Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran
Proyek, SKI dan Customer Satisfaction.
10. Menetapkan tindaklanjut peningkatan berkesinambungan untuk
menjamin penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja
proyek.
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah :
penetapan sasaran proyek, terlaksananya prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, terlaksananya proyek dalam upaya pencapaian sasaran,
terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi proyek
dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen
dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.

IV. RESOURCES MANAGEMENT (PENGELOLAAN SUMBER DAYA)


4.1. Sumber Daya Manusia
Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan
dikembangkan untuk menjamin kompetensi staf proyek dalam rangka
pencapaian kinerja dan sasaran proyek yang akan memberi kontribusi dalam
pencapaian kinerja dan sasaran Cabang/Divisi serta Korporat.

4.2. Pengadaan material


Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya
serta sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :
1. Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan
barang/jasa, termasuk koordinasi dengan Cabang/Divisi sesuai dengan
daftar dan jenis material yang telah disetujui oleh Direksi
Teknis/Pengawas Lapangan.
2. Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok/sub kontraktor, termasuk
koordinasi dengan Cabang/Divisi/Direksi Teknis Lapangan.
3. Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk
koordinasi dengan Cabang/Divisi/Direksi Teknis Lapangan.
4. Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh
pelanggan/bouwheer.
5. Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan
kinerja pemasok/sub kontraktor.
Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar
pemasuk/sub-kontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar
rencana kebutuhan barang dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor,
daftar material yang dipasok pelanggan/bouwheer, hasil evaluasi dan
peningkatan kegiatan pengadaan.

5.3. Pengendalian material dan Gudang


Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan
barang. Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :
1. Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian
material/barang yang diterima, termasuk material yang dipasuk
pelanggan/bouwheer.
2. Penanganan dan pemeriksaan permintaan material/barang.
3. Pengendalian persediaan sesuai material/barang masuk dan keluar.
4. Menyusun laporan pengendalian material/barang.
5. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang.
Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah
terlaksananya pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.

5.4. Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi
yang terjadi, kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
1. Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek.
2. Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya.
3. Pengelolaan aktifitas keuangan proyek.
4. Pengelolaan pajak-pajak proyek.
5. Penyusunan laporan keuangan proyek.
6. Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek.
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah tersedianya rencana dan realisasi
cash flow proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan laporan
keuangan proyek.

5.5. Peralatan Konstruksi


Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah
peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan kegiatan
peralatan konstruksi meliputi :
1. Identifikasi Peralatan.
2. Pemeliharaan dan Perawatan.
3. Administrasi pemeliharaan peralatan.
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa daftar
peralatan yang mencantumkan identifikasi masing-masing alat, rencana dan
realisasi pemeliharaan peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan
peralatan.

5.6. Pengendalian Infrastruktur


Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan
peralatan proyek. Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur yang
diperlukan untuk memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang
ditetapkan, disediakan, dipelihara dan dikendalikan yang antara lain mencakup :
1. Fasilitas proyek, seperti kantor kontraktor, workshop, mess pegawai.
2. Peralatan, mesin dan perkakas.
3. Peralatan inspeksi dan pengujian.
4. Teknologi informasi dan komunikasi.
5. Transport.
6. Perlengkapan pengaman.
7. Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek.
Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah rencana dan
realisasi pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian sasaran hasil
evaluasi dan peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.

5.7. Pengendalian K3 dan Lingkungan


Pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan didasarkan adanya
peraturan perundang-undangan, dokumen kontrak dan kelengkapannya.
Kegiatan pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan terdiri dari :
1. Identifikasi aspek K3 dan lingkungan.
2. Penetapan rencana mutu pengendalian aspek K3 dan lingkungan.
3. Menjamin pemahaman aspek K3 dan lingkungan.
4. Pelaksanaan pengendalian aspek K3 dan lingkungan.
5. Penyusunan laporan K3 dan lingkungan.
6. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian K3 dan lingkungan.
Hasil dari pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan adalah rencana
pengendalian K3 dan lingkungan proyek, laporan K3 dan lingkungan proyek.

V. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN, ANALISA DAN


PENINGKATAN)
Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk
mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan
melakukan upaya-upaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan
atas kinerja proyek.
Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab
akibat dan upaya yang perlu dilakukan untuk melakukan tindakan-tindakan
pencegahan dan peningkatan perbaikan secara terus menerus dan
berkelanjutan, dalam setiap Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di tingkat proyek.
Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang
berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
5.1. Kepuasan Owner
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami
dalam pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan
informasi yang terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan
melakukan aktifitas sebagai berikut :
- Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja
proyek dan indeks kepuasan pelanggan.
- Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan meliputi :
a) Melakukan client survey.
b) Evaluasi dan analisa hasil client.
c) Membuat customer satisfaction index.
d) Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner.
e) Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner.
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah "hasil survey kepuasan
pelanggan dan tindaklanjutnya".

5.2. Audit Internal


Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan
dilakukan audit internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :
- Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting
dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek
untuk pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah "hasil laporan audir
internal dan tindaklanjutnya".
5.3. Proses dan Produk
Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja
masing-masing proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan
proses meliputi :
- Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta
sistem manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar
untuk menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.
Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah pencapaian sasaran
hasil proses dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.

VI. METODE PEKERJAAN PENGADAAN PIPA SERTA ACCECORIS


6.1. Pekerjaan Persiapan
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait
dengan proyek ini, seperti pengelola proyek, konsultan perencana dan konsultan
pengawas, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus
menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Time Schedule
Pelaksanaan Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan
yang terdiri dari pengurusan syarat-syarat administrasi dan teknis pekerjaan.
Teknis pelaksanaan, mengamankan area pekerjaan, membuat papan
nama proyek, menyiapkan tempat penumpukan/penyimpanan material dengan
persetujuan Direksi/ Pengawas.

6.2. Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor
ukuran 4x14m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 3x2m, barak pekerja
ukuran 3x10m, Penerangan listrik, serta Toilet.
Untuk ruang kantor dan ruang rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,
gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang
ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu
perlu dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek
berlangsung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material
yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Material


Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

6.3. Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek


Di dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi
Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim Khusus untuk
Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan
dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis semisal
berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain-lainnya. Semua Hasil pekerjaan
akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sampai 100%.

6.4. Uizet Jalur Pipa, Pengukuran dengan Theodolit, Pematokan dan


Pengambaran
1. Kita Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) Pekerjaan ini.
2. Kita berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan
segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan
ukuran ukuran di dalam gambar gambar RKS ini dan tidak
diperkenankan membetulkan kesalahan kesalahan ukuran/gambar-
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
3. Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran
bersama dijadikan patokan.
4. Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau
sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
5. Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang
selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
6. Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi
setiap ukuran dan kedalaman.
7. Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok
(peil nol).
8. Semua pekerjaan tersebut diatas sebelum kami memulai bekerja terlebih
dahulu kita ambil Foto 0%.
9. Setelah semua dinyatakan telaha sempurna baik dari direksi, dan
konsultan pengawas maka kita akan buat gambar kerja (Shop Drawing).

6.5. Papan Nama Proyek dan Rambu Rambu Lalu Lintas


1. Papan nama proyek serta rambu rambu lalu lintas dipasang pada
tempat yang terlihat jelas.
2. Bahan yang digunakan triplek 3 mm, kayu begisting Paku dan cat kayu
dan diberi tulisan tentang kegiatan proyek, untuk papan nama proyek
dan rambu lalu lintas dipasang pada saat pekerjaan-pekerjaan yang
membahayakan pengguna fasilitas umum.

6.6. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan bahan mendatangkan peralatan,
personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan
dilapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan
gambar kerja. Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi yang
dilakukan terdiri dari:
1. Tenaga
- Pelaksana
- Administrasi
- Logistik
- Kepala kerja
- Tukang-tukang dan
- Pekerja
2. Bahan
- Pipa PVC (RR) dia. 150 mm (S-12,5)
- Pipa PVC (RR) dia. 100 mm (S-12,5)
- Accesories Pipa
Dan lain lain yang kesemuanya tercantum dalam penawaran kami
3. Peralatan
- Dump Truck
- Mobil Pickup
- Jack Hammer
- Concrete Cutter
- Pompa Air
- Genset
- Mesin Las
- Stamper
- Test Machine
- Alat Pemotong Pipa Steel
- Alat Pemotong Pipa PVC
- Alat Ukur/ Theodolit
- Kelengkapan K3
Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan
kebutuhannya masing-masing. Urutan/Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva ”S”.

Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan bekas galian pipa, galian tanah, tempat penyimpanan alat, barak pekerja,
gudang, dan lain sebagainya kembali ke kondisi awal.
Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami
laksanakan pengadaan pipa dan accesories. Setelah pipa dan accesories terkirim
dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah
diperlukan untuk di pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi
pemasangan. Adapun jenis pipa dan accecoris yang akan kita datangkan kelokasi
pekerjaan diantaranya :
VII. PENGADAAN PIPA DAN AKSCECORIS
7.1. Bahan Pipa PVC
o Pipa PVC ( Rubber Ring Joint ) Dia. 150 mm
o Pipa PVC ( Rubber Ring Joint ) Dia. 100 mm

7.2. Fitting dan Accesories


o Air Release Valve
o All Socket Bend
o All Flange Gate Valve
o All Socket Tee
o Flange Socket
o DOP PVC
o Giboult Joint/Dresser Joint
o Street Box

VIII. PEKERJAAN TANAH


8.1. Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah
dengan jenis tanah asalnya diperuntukan untuk penempatan pipa, pelaksanaan
kegiatan dengan menggunakan alat berat dan tenaga manusia, khususnya untuk
pengalian pipa dengan diameter besar serta galian tanah keras maupun berbatu
kita akan menggunakan excator di dalam pelaksanaanya, untuk merapikan hasil
galian dari alat berat kita menggunakan tenaga manusia (Manual).
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua pemasangan pipa mengikuti persyaratan dan prosedur pekerjaan
sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. untuk Penggalian dengan kedalaman tertentu, tanah keras serta
berbatu dan galian beton kita lakukan dengan mengunakan Jack
Hammer dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga manusia
dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5. Hasil galian dibuang disekitar lokasi galian yang nantinya akan digunakan
sebagai urugan setelah pemasangan pipa sudah Tertanam dengan aman.
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama-sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/gambar
terpasang (as built drawing ) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termyn) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

8.2. Urugan tanah kembali + pemadatan


Urugan tanah dimaksud disini adalah timbunan dari bahan hasil galian untuk
menutup bagian galian yang tidak tertutup yang dilaksanakan menggunakan
tenaga manusia untuk merapikan, untuk memperoleh hasil secara maksimal
timbunan kita siram dengan mengunakan air lalu kemudian kita padatkan dengan
menggunakan alat pemadat/ stemper
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Sebagian Pekerja lansung melakukan penimbunan dan sebagian lagi
membantu merapikan timbunan dari hasil galian kemudian di siram air
mengunakan tangki air lalu dipadatkan menggunakan alat pemadat
dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
3. Selama pemadatan sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi
hamparan.
4. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama-sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/gambar
terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termyn) dan bila terjadi pekerjaan tambah
kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
5. Untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat
membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa.
6. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

8.3. Pekerjaan Bongkaran Jalan Beton / Aspalt


Untuk pekerjaan ini sebelum kita melakukan pekerjaan pembokaran tentunya
kita tidak bisa lepas dari perizinan pemerintah daerah dan perangkat desa,
kecamatan dan pihak berwajib setempat agar supaya tidak menggangu jalannya
aktifitas masyarakat setempat pada Khususnya dan penguna jalan pada umumnya.
Metode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Alat berat membongkar jalan beton sesuai dengan gambar kerja dan
petunjuk direksi, hasil dari bongkaran di buang ketempat yang telah kita
tentukan agar supaya tidak menggangu aktifitas pelaksana pekerjaan.
3. Setelah semua bersih alat akan meneruskan pengalian di titik-titik yang talah
kita tentukan bersama direksi, setelah kedalaman telah di anggap cukup
barulah kita letakkan pipa yg telah kita siapkan sebelumnya.
4. Setelah semua pipa sudah tertanam dan kita anggap aman barulah kita
memproses jalan tersebut untuk di kembaliakan pada kondisi semula.
5. Untuk memperoleh kekuatan yang lebih untuk pekerjaan jalan beton kita
menggunakan beton dengan ad. 1:2:3, untuk pekerjaan aspal kita akan
berkoordinasi dangan AMP (Asphat Mixxing Plant) yang berada di sekitar
Lokasi Pekerjaan yang tentunya telah kita koordinasikan sebelum pekerjaan
pembongkaran di lakukan.
6. Setelah semua pekerjaan dianggap selesai kita akan menyediakan
sekelompok orang untuk merapikan hasil pekerjaan tersebut agar supaya
hasil terlihat sempurna dan kondisi kembali seperti pada semula.
7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

IX. PEMASANGAN PIPA DAN AKSESORIS


9.1. Pemasangan Pipa PVC
Ketentuan cincin karet harus sesuai SNI 06-4828-1998 spesifikasi cincin karet
sambungan pipa air minum, air limbah dan air hujan. Sambungan cincin karet tidak
dapat menahan tekanan momen inersia, harus diperkuat dengan anker blok yang
memenuhi ketentuan yang berlaku (Gambar 2).
Pemasangan sambungan cincin karet membutuhkan ujung spigot yang telah
ditirus dan diberi pelumas sebelum dimasukkan kedalam soket. Memasang cincin karet
dengan membersihkan alur, menghilangkan benda benda asing kemudian
ditempatkan cincin karet secara tepat dalam alur.
Pelumas yang digunakan tidak beracun, tidak menimbulkan rasa atau bau
pada air, tidak menimbulkan pertumbuhan bakteri, tidak berbahaya pada pipa, fitting
atau ring elastis. Pemasangan cincin karet harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

( Gambar 2 )

Metode penyambungan pipa PVC RRJ (Rubbering joint) juga tak kalah
sederhana dibanding Solvent Cemen. Karena cara ini praktis hanya membutuhkan
gelang karet, tanpa bahan perekat dan mesin penyambung pipa apapun.
Gelang karet RRJ berfungsi mengikat posisi pipa pada saat disambung. Bagian
ini juga mengantisipasi terjadinya risiko kebocoran pada bagian sambungan. Pipa PVC
dengan metode penyambungan ini hanya terbatas jenis pipa berstandard SNI.
Bahan ini sangat ramah lingkungan, karena tidak dapat menyebabkan risiko
pencemaran pada aliran fluida jenis air. Sehingga aman digunakan untuk saluran air
bersih perumahan, komersil, hingga industri dan kebutuhan lain.
Selain untuk saluran air bersih, sistem penyambungan RRJ juga dapat
diaplikasikan untuk saluran air limbah buangan terpadu. Sistem penyambungan pipa
PVC jenis ini minim mengalami masalah kebocoran. Sehingga limbah tersalurkan aman
hingga area pembuangan yang diharapkan.
Kelebihan dari proses penyambungan pipa PVC adalah dukungan aksesoris
yang lengkap. Setiap produk didukung aksesoris pipa yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.

9.2. Pemasangan Aksesoris Pipa PVC


1. Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan
pipa dilakukan
2. Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal
baut,kunci kunci dan ruber packing
3. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

X. PEK. CROSSING PIPA PADA JALAN RAYA


Saat anda memerlukan lubang horizontal dibawah utilitas seperti jalan, untuk
memasang jalur pipa saluran air maka kita lakukan tehnik THRUST BORING . Metode kami
merupakan gabungan pengeboran tekan (thrust), putaran dan semprotan air Pertama
lubang kerja dan lubang target perlu disiapkan.
Pengeboran dimulai dengan menggunakan pipa pilot untuk mencapai lubang
target. Potongan tanah hasil pengeboran dikeluarkan dari lubang dengan aliran air
dari stang bor.
Untuk memperbesar diameter lubang, reamer bit ditarik atau ditekan dengan
mengikuti pipa pilot yang telah terpasang di jalur yang tepat.
Metode Pelaksanaan
1. Lubang kerja dirancang untuk mampu menahan gaya dari jack alat serta
beban berat alat. Ukuran lubang kerja umumnya memiliki panjang 6m x
lebar 2m dengan kedalaman mencapai 0.60m dibawah titik tengah
pengeboran, yang tergantung dari jenis alat.
2. Jalur masuk yang aman serta ruang kerja untuk staff yang bekerja di dalam
lubang kerja harus juga disediakan dalam pembuatan lubang kerja. Desain
lubang kerja harus mencakup akan keperluan kestabilan dudukan akibat
gaya dari jack. Desain lubang kerja disesuaikan dengan jenis tanah serta
beban jack.
3. Lubang target merupakan ujung akhir dari pengeboran. Lubang ini dapat
merupakan akses dikeluarkannya pipa penuntun, casing, atau masuknya
pipa. Lebar lubang target dapat disesuaikan dengan lebar lubang galian
metode Open Cut.
4. Selama proses pembesaran lubang, pengeboran di arahkan oleh pipa
penuntun yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Pipa penuntun
akan dipotong dan dikeluarkan di lubang kerja sejalan dengan proses
pengeboran. Tanah akan dipotong oleh mata reamer dan potongan tanah
akan dibuang. Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di lubang kerja (launch
pit) dalam kolam khusus dan akan dikeluarkan dari lubang kerja secara
periodik. Proses pengeboran dengan reamer dikerjakan sampai mencapai
lubang kerja.
5. Pipa yang akan dipasang dalam lubang disambung dengan pipa bor di
lokasi galian target dan kemudian ditarik.
6. Pipa dapat dipersiapkan digalian target sebelum pelaksanaan galian
sehingga akan mempercepat durasi kerja.
7. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

XI. PEKERJAAN PERLINTASAN GORONG-GORONG


Shipon dibuat bilamana ada persilangan dengan gorong-gorong. Shipon
dibangun di atas dari penampang gorong-gorong, untuk pembuatan shipon ini kita
mengunakan Beton ad. 1:2:3 untuk konstruksinya supaya tidak terjadi keretakan
ataupun kerusakan konstruksi.
Adapun pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu :
- Galian Tanah Keras
- Urugan tanah kembali + pemadatan Urugan Pasir
- Buangan Tanah Sisa Urugan
- Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan beton ad. 1:2:3
- Pekerjaan Besi Beton
- Pekerjaan Bekisting
- Pemasangan pipa GIP
- Pemasangan Flange Socket
- Pemasangan All Flange Bend 45 x dia. Pipa
- Pekerjaan Pengecatan
Mertode Pelaksaan :
1. Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah papan
patok dengan tanda sumbu kesumbu selesai diperiksa dan disetujui pengawas.
2. Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai denganukuran gambar
kerja. Untuk itu diadakan pemeriksaan setempat oleh Pengawas.
3. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja
dan dibersihkan dari segala kotoran. Bila penggalian yang melebihi dari apa
yang telah ditetapkan, maka kita harus menutupi kelebihan tersebut dengan
urugan pasir yang dipadatkan dan disiram air tiap kedalaman 15 cm lapis demi
lapis sampai mencapai lapis yang dibutuhkan.
4. Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat pekerjaan
sehingga tidak menggangu, tempat penimbunan tanah sisa galian dan
peralatan disediakan pada areal/lokasi, sesuai dengan rencana gambar.
5. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian, baik pada saat
penggalian maupun pada pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus disediakan
pompa air yang diperlukan dapat bekerja terus menerus.
6. Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan dari tempat pekerjaan
dan dilaksanakan dan sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
7. Antara bowplank dan galian harus bebas dari timbunan tanah.
8. Jika lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah dan
air hujan, maka sebelum dimulai terlebih dahulu air harus dikeluarkan dan dasar
lubang harus di keringkan.
9. Setelah Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan
merata, lapisan dasar dari beton Supaya dibuat sebagai lantai kerja dengan
tebal sesuai gambar rencana. Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang
dipadatkan tebal sesuai gambar.
10. Untuk Besi beton yang kita gunakan telah memenuhi syarat-syarat dan spesifikasi
yang telah kita ajukan terhadap direksi. Di dalam pelaksanan pembesian ini kita
telah siapkan juga tenaga khusus dan cukup berpengalaman agar supaya di
dalam pelaksanaannya sambungan-sambungan antara tulangan besi dapat
terlihat kokoh dan rapi.
11. Untuk Kayu begisting yang digunakan dng kwalitas baik dengan ketentuan
bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya
tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
12. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak
ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
dalam PPKI NI-5.
13. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan
dalam PPKI.
14. Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan dikerjakan dengan beton ad. 1:2:3.
Semua pekerjaan konstruksi beton memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
15. Setelah semua pekerjaan di anggap selesai maka kita lanjutkan dengan
Pekerjaan urugan, pekerjaan urugan ini bahan urugan dapat digunakan tanah
urugan sejenis tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah
lahan yang ada di dalam lokasi. Yang fungsinya untuk meratakan dan
merapikan tanah di sekitar lokasi pekerjaan.
16. Urugan tanah kita padatkan dengan mesin pemadat (stamper).
17. Setelah semua dianggap telah selesai maka kita tunggu kira kira 21 hari sampai
proses pengerasan beton telah mencapai umur. Setelah beton sudah
dinyatakan kuat maka pekerjaan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa
beserta aksecorisnya.
18. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
19. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
20. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

XII. PEK. PERLENGKAPAN


Dalam pekerjaan jaringan distribusi pipa Stret Box dan trush blok di perlukan untuk
pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya pada belokan
atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan
semula oleh karena itu kita tidak bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak
jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya tersebut akan
ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Adapun pekerjaan yang akan di laksanakan di dalam pekerjaan ini yaitu :
Pembuatan Trusk Blok untuk penahan Accessories dari beton ad. 1:2:3
Pembuatan Street Box Wash Out Pembuatan Street Box Air Valve
Metode Kerja :
1. Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar
kerja.
2. Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkan bahan dan peralatan
yang akan di gunakan pada kegiatan ini.
3. Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan
untuk penempatan trus blok maupun street Box, sekelompok pekerja memulai
melakukan pengecoran setelah titik-titik yang dikehendaki telah ditetapkan
oleh direksi maupun pengawas.
4. Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
5. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

XIII. PEKERJAAN PENGETESAN PIPA


Pekerjaan pengetesan pipa ini dilakasanakan setelah pipa terpasang sesuai
spesifikasi teknis pemasangan pipa PVC. Adapun jenis jenis pipa yang akan di tes di
dalam pekerjaan ini yaitu:
o Pipa PVC ( Rubber Ring Joint ) Dia. 150 mm
o Pipa PVC ( Rubber Ring Joint ) Dia. 100 mm
Metode Pelaksanaan :
1. sebagian orang kita tempatkan di titik tempat air keluar.
2. sebagian orang membuka kran air yang telah kita siapkan lengkap dengan
mesin pengetesan
3. Setelah air sudah dapat keluar dari titik titik pembuangan maka kita akan
tutup kembali sesuai dengan keadaan semula.
4. Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5. Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6. Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

XIV. PEKERJAAN PENYELESAIAN


Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi
Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim Khusus untuk Pengurusan
administrasi serta pembuatan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini. Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang
nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis,
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya. Semua Hasil pekerjaan
akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%.

14.1. Dokumentasi Proyek


Dokumentasi Proyek sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan
pengambilan dokumentasi dilakukan pada waktu mulai pekerjaan yaitu 0 %, di
pertengahan pelaksanaan pekerjaan yaitu 50 % dan terakhir pada akhir Pekerjaan
100 % sebanyak 4 rangkap.

14.2. Administrasi dan Gambar


Pekerjaan Administrasi ialah pekerjaan Laporan – laporan, Misal :
1. Buku ukur
2. Perhitungan Pengukuran
3. Gambar Shop Drawing
4. Perhitungan MC. 0
5. Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6. Buku Harian
7. Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8. Buku Tamu
9. Laporan Harian (Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c
jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada
hari itu)
10. Laporan Mingguan (Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan)
11. Laporan Bulanan (Melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan
diserap)
12. Asbuilt Drawing

Demikian metoda pelaksanaan pekerjaan ini kami ajukan sebagai salah satu
persyaratan teknik untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan dilapangan nantinya.
Untuk setiap pelaksanaan pekerjaan kami buatkan request for work yang disyahkan
oleh direksi pengawas lapangan untuk mengetahui pekerjaan yang akan
dilaksanakan sejauh mana pekerjaan perhari.

Anda mungkin juga menyukai