Anda di halaman 1dari 33

METODE PELAKSANAAN

A. UMUM
1. Nomenklatur Pekerjaan
a. Kegiatan : Pembangunan Pasar Tradisional
b. Pekerjaan : Revitalisasi Pasar Rakyat Lakea I
c. Satker/SKPD : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Buol
d. Tahun Anggaran : 2019

2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini berlokasi Pasar Tradisional Lakea I yang berada di desa Lakea I, Kecamatan
Lakea, Kabupaten Buol.

3. Personil
Berikut daftar personil inti yang akan ditugaskan untuk pelaksanaan pekerjaan ini sesuai
dengan kebutuhan/persyaratan pekerjaan

a. Site Manager
- Nama :
Yuyun Ayu Wirdianingsi Yusup, ST.,
- Uraian Tugas :
1) Bersama dengan Project Manager menyusun bahan / materi Rencana Mutu
Proyek sesuai bagiannya
2) Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek
3) Menyusun schedule bulanan dan mingguan berdasarkan master schedule
kontrak kerja
4) Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi
5) Merencanakan penggunaan material dan peralatan
6) Merencanakan metoda kerja / sistem pelaksanaan bersama dengan setiap
divisi
7) Mengusulkan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
8) Menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data
pendukung guna memperlancar proses pekerjaan.
9) Memeberikan jaminan bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini
akan dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
major serta jalannya proses pemeliharaan.
10) Berkoordinasi dan menjalin kerja sama yang baik terhadap pemberi tugas
(owner) sehubungan dengan pekerjaan.
11) Bila tidak memiliki General Superintendent (Project Manager), maka
bertanggung jawab membuat skema, rencana kerja, tahapan pekerjaan dan
rencan penggunaan material dan perlatan.
12) Memberikan jaminan atas pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major
tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing item
pekerjaan.
13) Menentukan tingkatan serta jumlah komposisi bobot rencana pekerjaan dari
jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
14) Membantu tim di lapangan (Pelaksana) dalam mengendalikan seluruh
kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu
pelaksanaanpekerjaan.
15) Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari
pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan
dengan teknis maupun permasalahan kontrak.

1
16) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyediaan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.
17) Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
18) Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.
19) Membuat laporan pekerjaan secara keseluruhan.
20) Mengadakan pengarahan dan bimbingan terhadap tim lapangan (Pelaksana
Lapangan, Logistik, Mandor, Quality Control, Sub Cont, dll).

b. Pelaksana Bangunan Gedung


- Nama :
Oetman Lawryan Morangki
- Uraian Tugas :
1) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama
melakukan pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan
keselamatan (K3). Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam
proyek memakai alat pelindung diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3
sesuai prosedur.
2) Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis yang antara
lain adalah memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan
menterjemahkan spesifikasi teknis. Serta memahami dan menterjemahkan
tahapan kerja , metode kerja dan instruksi kerja.
3) Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang
antara lain adalah membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya
gudang, workshop peralatan serta pagar pengaman. Melaksanakan
pembuatan kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop
peralatan serta pagar pengaman. Serta mengatur dan mengawasi
penempatan peralatan kerja bahan serta tenaga kerja.
4) Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan peralatan dan jumlah material
yang diperlukan untuk proyek yang antara lain adalah menghitung kuantitas
pekerjaan lapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Menghitung kebutuhan bahan berdasarkan kuantitas pekerjaan lapangan.
Menghitung kebutuhan peralatan berdasarkan kuantitas dan metode kerja.
Serta menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kuantitas dan metode
kerja.
5) Membuat program kerja harian dan mingguan yang antara lain adalah
menyusun jadwal (schedule( penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian
peralatan. Menyusun jadwal tenaga kerja.
6) Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah
menyiapkan materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan.
Melaksanakan bimbingan teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan.
Melakukan pemantauan hasil bimbingan teknis dari mitra kerja.
7) Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah memberi
petunjuk kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji.
Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah
memenuhi persyaratan mutu pekerjaan. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi
sumber daya.
8) Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi
teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Yang antara lain adalah
menguasai metode kerja pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing).
Melakukan pengajuan permohonan ijin pekerjaan konstruksi gedung kepada
pengguna jasa (owner) dan atau konsultan pengawas berdasarkan spesifikasi
teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Melaksanakan
pekerjaan konstruksi gedung berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja, serta menagwasi pekerjaan konstruksi
gedung.

2
9) Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara
lain adalah membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat
dan tenaga kerja. Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress)
pelaksanaan pekerjaan dan kondisi lingkungan serta menyiapkan data hasil
pekerjaan untuk pembuatan gambar terpasang (as Bulit Drawing) dan
dokumentasi proyek.

c. Pengawas Mutu Konstruksi Bangunan Gedung


- Nama :
Siti Zulfa
- Uraian Tugas :
1) Mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis
 Mempelajari gambar kerja/shop drawings, rencana kerja yang disyaratkan
(RKS) dan spesifikasi teknis
 Memeriksa kesiapan lokasi pekerjaan
 Melakukan inventaris lingkup pekerjaan
 Melakukan pemilihan atas rencana mutu (quality plan)
2) Mempersiapkan proses dan metode pelaksanaan
 Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan struktur
 Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan arsitektur (finishing)
 Mempelajari tahapan dan proses yang mendukung pekerjaan , mechanikal,
electrical dan plumbing
 Mempelajari tahapan dan proses pekerjaan tata lingkungan bangunan
3) Mengadakan pengujian
 Menyiapkan benda uji
 Membuat jadwal pengujian bahan
 Melaksanakan pengujian
 Menyimpan hasil pengujian
4) Mengidentifikasi kesiapan pelaksanaan pekerjaan
 Tugas Dan Fungsi KPK Deputi Bidang Informasi dan Data
 Tugas Dan Fungsi KPK Deputi Bidang Penindakan
 Tugas Manajer Bangunan (Building Manager)
 Menerima rencana pelaksanaan pekerjaan
 Memeriksa persiapan kerja sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis
 Memeriksa kondisi lapangan pasokan bahan dan tenaga kerja agar sesuai
dengan dokumen kontrak
 Memberi ijin pelaksanaan pekerjaan
5) Melakukan pengawasan proses pelaksanaan pekerjaan
 Mencatat pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
teknis
 Mencatat pekerjaan yang tidak sesuai dengan proses dan metode serta yang
melampaui batas toleransi ketelitian kerja
 Memastikan penggunaan bahan sesuai dengan spesifkasi
 Memastikan penggunaan bahan tenaga kerja sesuai dengan kompetensi
 Memastikan penggunaan perlatan sesuai dengan spesifikasi
 Memastikan penggunaan peralatan sesuai dengan spesifikasi
 Memastikan prosedur dan metode kerja sesuai dengan dokumen kontrak
6) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan
 Menyiapkan borang-borang (formulir) Laporan
 Mengisi borang-borang dengan hasil dan kemajuan pekerjaan yang telah
dilakukan
 Membuat catatan hal-hal yang diperbaiki, dibongkar atau disempurnakan
 Menyerahkan laporan kepada atasan langsung

3
d. Operator Komputer
- Nama :
Alfin Abd. Rahman
- Uraian Tugas :
1) Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja diproyek untuk pegawai bulanan
sampai dengan pekerja harian dengan spesialisai keahlian masing-masing
sesuai posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.
2) Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
3) Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar
oleh owner sebagai pemilik proyek.
4) Melayani tamu – tamu intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan
tugas umum. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga
kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan.
5) Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
6) Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor nasional
dengan banyak proyek maka bertugas juga membuat laporan ke kantor
pusat serta menyiapkan dokumen untuk permintaan dana ke bagian keuangan
pusat.
7) Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
8) Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian
mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
9) Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat proyek
dan sejenisnya.
10) Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek yang
dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan kembali
kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan.
11) Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data
proyek

B. TAHAPAN PELAKSANAAN
Pekerjaan ini terdiri dari 8 (delapan) pekerjaan utama yaitu Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan
Bangunan Los Pasar, Pekerjaan Pos Tera Ulang, Pekerjaan jamban Umum, Pekerjaan Tempat
Pembuangan Sampah, Pekerjaan Landscape, Pekerjaan Mekanikal Elektrikal, Pekerjaan Lain-
lain.
Urutan masing-masing pekerjaan Utama tersebut telah diuraikan dalam jadwal pekerjaan
dalam bentuk Tabel kurva S, secara garis besar urutan pekerjaan utama adalah sebagai
berikut:

1. Pekerjan Persiapan

2. Pekerjaan Bangunan Los Pasar

3. Pekerjaan Pos Tera Ulang

4. Pekerjaan Jamban Umum dan Pekerjaan Tempat Pembuangan Sampah

6. Pekerjaan Landscape

7. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal

8. Pekerjaan Lain-lain

4
Uraian dari masing masing pekerjaan utama tersebut kami paparkan dalam bentuk tabel
berikut:
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN SEJAK SPMK SAMPAI DENGAN SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (150 HARI KALENDER)

BOBOT (%)

Hari 106 s/d 112

Hari 113 s/d 119

Hari 120 s/d 126

Hari 127 s/d 133

Hari 134 s/d 140

Hari 141 s/d 147

Hari 148 s/d 150


NOMOR

Hari 99 s/d 105


Hari 15 s/d 21

Hari 22 s/d 28

Hari 29 s/d 35

Hari 36 s/d 42

Hari 43 s/d 49

Hari 50 s/d 56

Hari 57 s/d 63

Hari 64 s/d 70

Hari 71 s/d 77

Hari 78 s/d 84

Hari 85 s/d 91

Hari 92 s/d 98
Hari 8 s/d 14
Hari 1 s/d 7
URAIAN PEKERJAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan Papan Proyek 0,03 0,03
2. Pekerjaan Pembongkaran 1,09 0,55 0,55
4. Pengujian Mutu Beton 0,34 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

II. PEKERJAAN BANGUNAN LOS PASAR


1. Galian Tanah 0,63 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
2. Timbunan Kembali Bekas Galian 0,08 0,08
3. Timbunan Tanah Bawah Lantai 2,47 1,24 1,24
4. Timbunan Pasir Bawah Lantai 0,43 0,43
5. Batu Kosong (Dasar Pondasi) 0,84 0,21 0,21 0,21 0,21
6. Pasangan Batu Pondasi 4,70 1,17 1,17 1,17 1,17
7. Pondasi Beton Bertulang
a. Beton 0,87 0,29 0,29 0,29
b. Besi Tulangan 1,57 0,52 0,52 0,52
c. Bekisting 0,29 0,15 0,15
8. Kolom Beton Bertulang 12/15
a. Beton 0,03 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,06 0,03 0,03
c. Bekisting 0,18 0,09 0,09
9. Kolom Beton Bertulang 16/20
a. Beton 0,25 0,06 0,06 0,06 0,06
b. Besi Tulangan 0,45 0,15 0,15 0,15
c. Bekisting 1,28 0,32 0,32 0,32 0,32
10. Kolom Beton Bertulang 30/30
a. Beton 1,70 0,43 0,43 0,43 0,43
b. Besi Tulangan 2,34 1,17 1,17
c. Bekisting 5,03 1,26 1,26 1,26 1,26
11. Sloof Beton Bertulang 12/15
a. Beton 0,07 0,04 0,04
b. Besi Tulangan 0,16 0,08 0,08
c. Bekisting 0,12 0,06 0,06
12. Sloof Beton Bertulang 15/30
a. Beton 0,95 0,24 0,24 0,24 0,24
b. Besi Tulangan 0,97 0,32 0,32 0,32
c. Bekisting 1,28 0,32 0,32 0,32 0,32
13. Balok Beton Bertulang 12/15
a. Beton 0,07 0,04 0,04
b. Besi Tulangan 0,16 0,08 0,08
c. Bekisting 0,28 0,07 0,07 0,07 0,07
14. Balok Beton Bertulang 16/20
a. Beton 0,53 0,18 0,18 0,18
b. Besi Tulangan 0,99 0,25 0,25 0,25 0,25
c. Bekisting 2,22 0,56 0,56 0,56 0,56
15. Balok Beton Bertulang 15/30
a. Beton 0,62 0,16 0,16 0,16 0,16
b. Besi Tulangan 0,84 0,21 0,21 0,21 0,21
c. Bekisting 2,37 0,59 0,59 0,59 0,59
16. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Dalam Ruangan) 2,85 1,42 1,42
17. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Luar Ruangan) 0,47 0,47
18. Dinding Batu Bata 1,69 0,42 0,42 0,42 0,42
19. Plesteran Tembok, Beton dan Pondasi 0,65 0,22 0,22 0,22
20. Acian Tembok, Lantai, Beton dan Pondasi 0,36 0,18 0,18
21. Lantai Keramik Polos 40 x 40 cm 6,04 2,01 2,01 2,01
22. Lantai Keramik Tekstur (Anti Slip) 40 x 40 cm 3,16 1,05 1,05 1,05
23. Dinding Keramik 40 x 40 cm 0,24 0,24
24. Kusen Kayu Kelas II 0,33 0,16 0,16
25. Rangka Atap Kayu Kelas II 0,80 0,40 0,40
26. Gording Kayu Kelas II 0,19 0,19
27. 7,65
Rangka Baja Ringan Bangunan Los, Penampang 583,400 m2 (A.4.2.1.a) 1,53 1,53 1,53 1,53 1,53
28. Penutup Atap 3,73 1,24 1,24 1,24
29. Pekerjaan Nok Atap Metal 0,90 0,90
30. Pekerjaan Talang Datar/Jurai, Lebar 2 x 45cm 2,28 0,76 0,76 0,76
31. Listplank GRC 0,77 0,77
32. Rangka Plafond Galvalume 0,35 0,35
33. Rangka Plafond Kayu 0,09 0,09
34. Plafond Plywood 0,22 0,11 0,11
35. Pengecatan Dinding, Beton dan Pondasi 1,76 0,88 0,88
36. Pengecatan Listplank 0,05 0,05
37. Pengecatan Kayu 0,70 0,35 0,35
38. Pengecatan Waterproof 0,26 0,26
39. Pekerjaan Pipa PVC Ø 4" (Lengkap dengan Aksesoris) 0,71 0,71
40. Pengadaan/Pemb. Huruf Akrilik Kuning (Full Panel) 0,94 0,23 0,23 0,23 0,23
41. 2,90
Pengadaan/Pemb. Huruf Mirror Acr./Cermin Lapis ATI (Anti Karat) 0,73 0,73 0,73 0,73
42. Pengadaan/Pemb. Logo Kab. Buol Bahan Dasar Akrilik Lapis ATI 0,76 0,19 0,19 0,19 0,19
43. Pekerjaan Pemasangan Huruf/Logo (Sistem Jangkar) 0,21 0,10 0,10

III. PEKERJAAN POS TERA ULANG


1. Galian Tanah 0,09 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
2. Timbunan Kembali Bekas Galian 0,02 0,02
3. Timbunan Pasir Bawah pondasi 0,03 0,01 0,01 0,01 0,01
4. Timbunan Tanah Bawah Lantai 0,16 0,16
5. Timbunan Pasir Bawah Lantai 0,04 0,04
6. Batu Kosong (Dasar Pondasi) 0,25 0,06 0,06 0,06 0,06
7. Pasangan Batu Pondasi 1,15 0,29 0,29 0,29 0,29

5
8. Kolom Beton Bertulang 12/15
a. Beton 0,09 0,05 0,05
b. Besi Tulangan 0,21 0,10 0,10
c. Bekisting 0,07 0,04 0,04
9. Sloof Beton Bertulang 12/20
a. Beton 0,08 0,04 0,04
b. Besi Tulangan 0,13 0,07 0,07
c. Bekisting 0,17 0,09 0,09
10. Balok Beton Bertulang 12/15 (Kuda Kuda Beton)
a. Beton 0,02 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,04 0,02 0,02
c. Bekisting 0,03 0,02 0,02
11. Balok Beton Bertulang 12/20
a. Beton 0,09 0,04 0,04
b. Besi Tulangan 0,15 0,08 0,08
c. Bekisting 0,17 0,08 0,08
12. Plat Beton Bertulang, tebal 10 cm
a. Beton 0,13 0,06 0,06
b. Besi Tulangan 0,19 0,09 0,09
c. Bekisting 0,19 0,09 0,09
13. Profil Beton 15/25
a. Beton 0,03 0,02 0,02
b. Bekisting 0,07 0,03 0,03
14. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Dalam Ruangan) 0,27 0,27
15. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Luar Ruangan) 0,27 0,27
16. Dinding Batu Bata 1,21 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
17. Plesteran Tembok, Beton dan Pondasi 0,88 0,22 0,22 0,22 0,22
18. Acian Tembok, Lantai, Beton dan Pondasi 0,49 0,16 0,16 0,16
19. Lantai Keramik 40 x 40 cm 0,98 0,33 0,33 0,33
20. Dinding Keramik 40 x 40 cm 0,26 0,26
21. Rangka Atap Kayu Kelas II 0,35 0,17 0,17
22. Gording Kayu Kelas II 0,13 0,13
23. Penutup Atap 0,41 0,21 0,21
24. Listplank Papan 2 x 2/20 0,18 0,18
25. Rangka Plafond Kayu 0,40 0,20 0,20
26. Plafond Plywood 0,20 0,10 0,10
27. Kusen Pintu dan Jendela Kayu Kelas II 0,23 0,08 0,08 0,08
28. Daun Pintu Panel Kayu Kelas II 0,25 0,08 0,08 0,08
29. Daun Pintu dan Jendela Panel Kaca, Bingkai Kayu Kelas II 0,26 0,09 0,09 0,09
30. Jendela Kaca Mati (5 mm) 0,12 0,12
31. Kunci Pintu 2 Slaag 0,04 0,04
32. Engsel Pintu 0,06 0,06
33. Engsel Jendela 0,08 0,08
34. Kait Angin Jendela 0,05 0,05
35. Grendel Pintu 0,01 0,01
36. Grendel Jendela 0,05 0,05
37. Tarikan Jendela (single) 0,11 0,11
38. Pengecatan Dinding, Beton dan Pondasi 0,40 0,20 0,20
39. Pengecatan Plafond 0,11 0,11
40. Pengecatan Listplank 0,01 0,01
41. Pengecatan Kayu 0,12 0,12
42. Pengecatan Waterproof (Atap Plat Beton) 0,05 0,05
43. Roster Beton Cetak/Dinding Terawang (25 x 25 x 12 cm) 0,02 0,02
44. Roster Beton Cetak/Dinding Terawang (25 x 30 x 12 cm) 0,04 0,04
45. 0,52
Pengadaan/Pemb. Huruf Mirror Acr./Cermin Lapis ATI (Anti Karat) 0,13 0,13 0,13 0,13
46. Pekerjaan Pemasangan Huruf/Logo (Sistem Jangkar) 0,06 0,03 0,03

IV. PEKERJAAN JAMBAN UMUM


1. Galian Tanah 0,04 0,02 0,02
2. Timbunan Kembali Bekas Galian 0,01 0,01
3. Timbunan Pasir Bawah pondasi 0,01 0,01 0,01
4. Timbunan Tanah Bawah Lantai 0,01 0,00 0,00
5. Timbunan Pasir Bawah Lantai 0,00 0,00
6. Batu Kosong (Dasar Pondasi) 0,08 0,04 0,04
7. Pasangan Batu Pondasi 0,35 0,17 0,17
8. Kolom Beton Bertulang 12/15
a. Beton 0,03 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,08 0,04 0,04
c. Bekisting 0,03 0,01 0,01
9. Sloof Beton Bertulang 12/20
a. Beton 0,03 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,05 0,02 0,02
c. Bekisting 0,06 0,03 0,03
10. Balok Beton Bertulang 12/20
a. Beton 0,03 0,02 0,02
b. Besi Tulangan 0,05 0,03 0,03
c. Bekisting 0,06 0,03 0,03
11. Profil Beton 15/25
a. Beton 0,03 0,02 0,02
b. Bekisting 0,07 0,03 0,03
12. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Dalam Ruangan) 0,03 0,03
13. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Luar Ruangan) 0,07 0,07
14. Dinding Batu Bata 0,37 0,37
15. Plesteran Tembok, Beton dan Pondasi 0,27 0,14 0,14
16. Acian Tembok, Lantai, Beton dan Pondasi 0,17 0,08 0,08
17. Lantai Keramik 20 x 20 cm (Keramik Kasar) 0,06 0,06
18. Lantai Keramik 40 x 40 cm 0,07 0,07
19. Dinding Keramik 40 x 40 cm 0,14 0,14
20. Pintu Toilet Bahan Metal 0,18 0,18
21. 0,11
Rangka Baja Ringan Jamban Umum, Penampang 7,99 m2 (A.4.2.1.b) 0,11
22. Penutup Atap 0,04 0,04
23. Linstplank GRC 0,02 0,02
24. Rangka Plafond Kayu 0,04 0,04
25. Plafond Plywood 0,02 0,02
26. Pengecatan Dinding, Beton dan Pondasi 0,14 0,14
27. Pengecatan Plafond 0,01 0,01

6
28. Pengecatan Listplank 0,00 0,00
29. Pemasangan Kloset Jongkok 0,13 0,13
30. Pekerjaan Pipa PVC Ø 1/2" (Termasuk Aksesoris) 0,07 0,07
31. Pekerjaan Pipa PVC Ø 4" (Termasuk Aksesoris) 0,19 0,19
32. Pekerjaan Keran Air GIP Ø 1/2 " 0,03 0,03
33. Pemasangan Floor Drain 0,01 0,01
34. Pembuatan Septic Tank dan Bak Peresapan 0,59 0,20 0,20 0,20
35. Tower Air Rangka Besi Siku (Ukuran 1 Tandon) 0,34 0,17 0,17
36. Tangki Air Fiber/Tandon 0,13 0,13
37. Roster Beton Cetak/Dinding Terawang (25 x 25 x 12 cm) 0,04 0,04
38. 0,43
Pengadaan/Pemb. Huruf Mirror Acr./Cermin Lapis ATI (Anti Karat) 0,11 0,11 0,11 0,11
39. Pekerjaan Pemasangan Huruf/Logo (Sistem Jangkar) 0,06 0,03 0,03

V. PEKERJAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH


1. Galian Tanah 0,01 0,01 0,01
2. Timbunan Kembali Bekas Galian 0,00 0,00 0,00
3. Batu Kosong (Dasar Pondasi) 0,04 0,02 0,02
4. Pasangan Batu Pondasi 0,30 0,15 0,15
5. Kolom Beton Bertulang 12/12
a. Beton 0,01 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,04 0,02 0,02
c. Bekisting 0,01 0,01 0,01
6. Sloof Beton Bertulang 12/12
a. Beton 0,02 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,04 0,02 0,02
c. Bekisting 0,03 0,02 0,02
7. Balok Beton Bertulang 12/12 (Balok Lantai)
a. Beton 0,01 0,01
b. Besi Tulangan 0,04 0,02 0,02
c. Bekisting 0,03 0,01 0,01
8. Dinding Batu Bata 0,21 0,11 0,11
9. Plesteran Tembok, Beton dan Pondasi 0,18 0,18
10. Acian Tembok, Lantai, Beton dan Pondasi 0,11 0,11
11. Pengecatan Dinding, Beton dan Pondasi 0,08 0,08

VI. PEKERJAAN LANDSCAPE


1. Timbunan Tanah 0,86 0,43 0,43
2. Galian Tanah (Saluran Air Keliling) 0,05 0,02 0,02 0,02
3. Timbunan Kembali Bekas Galian (Saluran Air Keliling) 0,01 0,01
4. Pas. Batu Bata 1/2 (Saluran Air Keliling) 0,99 0,33 0,33 0,33
5. Cor Beton Lantai 1:2:3 (Saluran Air Keliling) 0,08 0,08
6. Plesteran (Saluran Air Keliling) 0,38 0,13 0,13 0,13
7. Acian (Saluran Air Keliling) 0,21 0,07 0,07 0,07

VII. PEKERJAAN MEKANIKAL ELETRIKAL


1. 0,34dll.)
Penyambungan Listrik (Termasuk biaya administrasi, seperti sertifikat 0,34
2. Pemasangan Kabel Utama 0,18 0,18
3. Pemasangan Kabel Antar Bangunan (Luar Ruangan) 0,06 0,06
4. Pemasangan Panel Box dan 1 Buah MCB 0,16 0,16
5. Pembuatan Titik Lampu 0,63 0,63
6. Pembuatan Titik Stop Kontak 0,15 0,15
7. Pemasangan Saklar Tunggal 0,14 0,14
8. Pemasangan Stop Kontak 0,04 0,04
9. Pemasangan Lampu SL 20 Watt (Model Spiral) 0,05 0,05

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN


1. Penyambungan Sumber Air dari Jaringan Air Bersih Desa 0,10 0,10
2. Pekerjaan Pembersihan Akhir (Termasuk Pembongkaran 0,06 0,06
Gudang, Pembersihan Sisa Material, Sisa Bongkaran, dll.)

IX. RENCANA PERMINGGU (%) 0,57 2,95 4,54 5,17 4,60 4,53 4,91 4,87 4,30 6,12 7,58 6,28 6,18 6,38 6,74 6,24 6,22 5,38 4,98 1,40 0,00 0,06

X. RENCANA KUMULATIF (%) 0,57 3,52 8,07 13,24 17,84 22,37 27,28 32,16 36,45 42,57 50,14 56,42 62,61 68,99 75,73 81,96 88,18 93,56 98,54 99,94 99,94 100,00

7
C. MATERIAL /BAHAN

1. Air Kerja
o Air yang dipenuhkan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-
garam, bahan-bahan organik atau bahan lainnya yang dapat merusak
beton, baja tulangan, bersih dan dapat diminum
o Jika ada keraguan dalam peraturan kualitas, maka Penyedia Jasa diminta
untuk mengirim contoh air tersebut ke laboratorium resmi yang ditunjuk guna
dapat diselidiki lebih lanjut
2. Tanah Timbun/Tanah Urug
o Tanah yang digunakan untuk pekerjaan timbunan harus bersih dari humus
maupun akar-akar kayu serta bebas sampah dan bebas dari bahan organis
o Timbunan pasir urug dibuat tebal 10 cm padat, pemadatan dengan cara
ditumbuk dengan timbres atau alat yang sejenis, Sebelum ditumbuk pasir
timbunan harus disiram dengan air secukupnya
3. Pasir/Agregat Halus
o Pasir yang digunakan dapat berupa pasir alam hasil dari disintegrasi alami
batuan atau dapat berupa hasil dari pemecahan batu dari alat mekanis
o Agregat halus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir
agregat halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan
o Agregat halus tidak boleh mengandung Lumpur dari 5 % (ditentukan tehadap
berat kering). Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian-bagian yang
dapat melalui ayakan 0.063 mm. Apabila kadar Lumpur melampaui 5 %
maka agregat halus harus dicuci
o Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton
kecuali dengan petunjuk-petunjuk lembaga pemeriksa bahan-bahan yang
diakui
4. Kerikil/Agregat Kasar
o Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi
alami dari batu-batuan berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecah
batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat
yang besar butirannya lebih dari 5 mm
o Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori.
Agregat yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai apabila
jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20 % dari berat agregat
seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah
atau hancur akibat pengaruh cuaca seperti terik panas matahari dan hujan
o Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 % (ditentukan
terhadap berat kering) yang diartikan ayakan 0.063 mm. Apabila kadar
Lumpur melampaui 1 % maka agregat kasar harus diaci
o Apabila kasar tidak boleh lebih dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-
bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal plat atau ¾ dari jarak bersih
minimum antara barang-barang atau bekas-bekas tulangan. Penyimpangan
dari pembatasan ini diizinkan apabila menurut penilaian pengawas ahli cara-
cara pengecoran beton adalah sedemikian rupa sehingga menjamin tidak
terjadi sarang-sarang kecil
5. Semen Portland
o Semen untuk konstruksi beton bertulang dipakai jenis semen yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan NI-8
o Apabila diperlukan jenis semen lain yang tersebut di atas, maka dapat
dipakai jenis-jenis semen seperti : Semen Portland Tras, Semen Alumina,
Semen Tahan Sulfat dan lain-lain. Dalam hal ini pelaksanaan diharuskan untuk
meminta pertimbangan-pertimbangan dari lembaga pemeriksaan bahan-
bahan yang diakui
o Penyimpanan semen harus ditempatkan pada tempat yang kering, dengan
lantai terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan
pengiriman semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan, mengeras

8
ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak struktur bangunan,
tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan
o Semen harus dilindungi sebaik-baiknya terhadap pengaruh cuaca dengan
ventilasi secukupnya dan dipakai sesuai dengan urutan pengirimannya
6. Baja Tulangan
o Baja tulangan untuk penulangan beton yang dipergunakan harus bebas dari
kotoran-kotoran, lemak, kulit gilingan, karet dan bahan-bahan yang dapat
mengurangi daya lekat beton terhadap baja tulangan
o Tulangan beton yang dipergunakan adalah barang-barang baja yang harus
mempunyai tegangan lebih minimum 2400 kg/cm2 dan tegangan maksimum
3600 kg/cm2. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan SBB 1991
o Baja tulangan yang dipergunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai
dengan yang ditentukan oleh SII 1971
o Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameternya minimum
1 mm dan tidak bersepuh seng
7. Kayu
o Kayu yang dipergunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa
segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakaiannya, tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi
o Kualitas dan ukuran kayu yang dipergunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian mutu dan kelas kuat kayu, yang apabila tidak
ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan PKKI NI-5
o Kayu ini harus mempunyai kelembaban kurang dari 12 % untuk bahan yang
mempunyai ketebalan dari 1” dan 15 % untuk ketebalan lebih dari 1”
o Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain berupa putih kayu, pecah-
pecah dan mata kayu melintang. Syarat-syarat kelembaban kayu yang
dipakai harus memenuhi syarat-syarat PKKI, untuk kayu kulim kelembabannya
tidak dibenarkan melebihi 12 %
o Toleransi terhadap ukuran kayu yang tertera pada gambar hanya
diperkenankan berbeda lebih maksimum 3 mm
8. Batu Bata
o Batu bata yang dipergunakan harus batu bata yang mempunyai syarat mutu
seperti yang ditentukan dalam SII 0021-78
o Batu bata yangdipergunakan harus sempurna masaknya tidak rapuh, bila
direndam dalam air tidak akan hancur. Batu bata sebelum dipergunakan
harus direndam dalam air
o Batu bata yang dipergunakan harus mempunyai aturan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam FUBI-1980
o Tidak boleh menggunakan batu bata pecah ukuran panjangnya lebih kecil
dari ½ batu
9. Lantai
a. Lantai terbuat dari semen beton rabat dan dihaluskan
 b. Sebelum pengecoran lantai dimulai terlebih dahulu dilakukan penimbunan
setinggi 10 cm di bawah permukaan lantai
 c. Penimbunan dilakukan selapis demi selapis setebal 20 cm padat, pemadatan
tanah timbun tidak boleh disiram dengan air. Pemadatan dilakukan dengan cara
menumbuk, memakai alat penumbuk tangan atau alat penumbuk mekanik
 Diatas tanah timbun tersebut diberi pasir setebal 10 cm padat, pemadatan pasir
disiram dengan air
 Pada pekerjaan lantai ini juga diadakan pemasangan keramik untuk lantai, baik
lantai ruangan, dapur, KM/WC, dan dinding KM/WC
10. Penutup Atap
o Penutup Atap yang dipergunakan adalah onduline, bahan atap
bergelombang indah, ringan tetapi sangat tangguh dan terbuat dari
campuran bitumen jenuh dengan organic fiber yang dibuat melalui proses

9
penekanan dan pemanasan yang sangat tinggi. Untuk penutup atap jenis
onduline menjamin mutu kualitas selama 10 tahun.
o Dengan memperhatikan lokasi pembangunan dekat sekali lokasi laut yang
kandungan zat asam sangat tinggi tidak memungkin kami menawar
menggunakan Zeng yang mudah berkarat.
o Dilengkapi dengan hasil pengujian dan sertifikasi dari beberapa negara
dapat dilihat pada brosur penawaran.
11. Rangka Atap
Rangka atap baja ringan yang kami pergunakan adalah wntruss mampu
menahan beban berat tanpa perlu khawatir melengkung, memutir atau
menyusut.
12. Cat dan sejenisnya
o Cat dan sejenisnya adalah yang berkualitas baik, memenuhi persyaratan
yang tercantum dalam PUBI-1980
o Cat dan sejenisnya dipergunakan adalah harus hasil dari satu pabrik yang
sama dan produksi dalam negeri.
13. Kaca Lembaran
Kaca lembaran yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam PUBI- 1980 dan mengenai uji kaca menurut SII-0.189-79. Kaca yang
dipergunakan setebal 5 mm.
14. Penggantung dan Kunci
o Alat penggantung dan pengunci yang dipakai adalah yang berkualitas baik,
homogen dan tidak mudah berkarat dan tidak rusak untuk jangka waktu
yang relatif panjang
o Kunci tanam yang dipakai harus berkualitas baik, kuat, tidak mudah berkarat,
dan tidak cepat rusak untuk jangka waktu yang relatif lama. Kunci tanam di
dalam ruangan dipakai kunci sekali putar
o Gerendel yang dipakai harus berkualitas baik, kuat dan tidak mudah
berkarat
15. Alat Instalasi Listrik
Alat-alat instalasi yang boleh dipakai harus berkualitas baik, sesuai dengan di
Indonesia harus memenuhi syarat-syarat teknis dan telah diuji oleh badan penguji
yang diakui oleh PLN.
16. Bahan-bahan lain
Semua bahan-bahan bangunan yang akan dipakai dan belum disebutkan disini,
akan ditentukan pada waktu pelaksanaan pekerjaan dilapangan setelah
mendapat persetujuan oleh Pengguna Jasa.

METODE PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN

1. Semen
a. Semen harus ditempatkan dalam gudang tertutup yang kering tidak mudah lembab,
tidak mudah rusak dan tidak mudah tercampur bahan-bahan lain
b. Semen yang sudah tersimpan lama diragukan mutunya, maka sebelum dipakai harus
diperiksa dahulu ke konsultan Pengawas dan PTK.
2. Agregat
Antara agregat halus dan agregat kasar penyimpanannya dilakukan terpisah, jika tempat
dasar selalu basah musim hujan maka sebaiknya harus diberi alas/papan.
3. Batu bata
a. Batu bata harus ditumpuk di atas tanah rata dengan tumpukan yang rapi sehingga tidak
mudah pecah
b. Batu bata tidakboleh dibebani oleh barang-barang berat, sebaiknya diberi pengaman
untuk melindungi dari hujan
4. Baja Tulangan
Baja tulangan tidak boleh disimpan/ditumpuk langsung di atas tanah tetapi diberi
alas/ganjal berupa belok-belok. Penimbunan di tempat terbuka dalam waktu lama harus
dihindari.
5. Bahan-bahan lain

10
Untuk menyimpan bahan-bahan berupa bahan-bahan yang tidak tahan cuaca sebaiknya
ditempatkan di gudang penyimpanan.
Tahapan pelaksanaan konstruksi.

D. URAIAN/CARA KERJA MASING-MASING PEKERJAAN

Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Kantor PU lokasi Kec. Biau Kab. Buol, adalah meliputi
beberapa jenis pekerjaan sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan ini hanya bersifat penunjang yang berguna untuk kelancaran dan kemudahan dalam
pelaksanaan pekerjaan terdiri dari :
1. Pembersihan Lokasi dan Pemasangan Bouwplank
1.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
Sebelum pekerjaan dimulai/dilaksanakan terlebih dahulu semua area wilayah lokasi
pekerjaan harus dibersihkan dari sampah anorganik dan organik serta rumput –
rumput atau semak – semak. Permukaan tanah existing diupayakan diratakan
sehingga tidak ada lagi terlihat gundukan tanah, dengan maksud untuk kelancaran
dan kemudahan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Setelah lokasi pekerjaan sudah bersih dan permukaan tanah existing telah rata, maka
segera disepakati bersama - sama Pengawas dari pihak pemilik proyek, konsultan
supeervisi dan pihak kontraktor pelaksanan pekerjaan untuk mengambil titik penentuan
permukaan tanah dengan menancap kayu balok kedalam tanah /patok sebagai titik
elevasi + 0,000 (top elevasi permukaan lantai bangunan) dan dilanjutkan
pemasangan bouwplank dengan jarak antar bouwplank maksimum 10 meter, dimana
titik elevasi +.0,000 di water pass ke permukaan papan bouwplank. Demikian
selanjutnya dalam pemasangan bouwplank untuk item pekerjaan lainnya.

1.2. Material dan bahan yang dibutuhkan :


- Papan 2/20
- Balok 5/7
- Paku 5 – 7 cm
- Benang / tali

1.3. Tenaga yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang Kayu dan tukang batu

1.4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 set alat pertukang kayu

2. Pembuatan Kantor Direksi dan Bangsal Kerja


2.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
Mengukur luas lahan sesuai dengan kebutuhan luasan pembuatan Kantor Direksi dan
Bangsal Kerja. Penggalian tanah dilakukan pertama kali untuk penempatan Kolom
Kayu sebagai pilar, dipasang dan dilakukan pengecoran. Lantai dilakukan
pengecoran, plester dan diaci. Dinding Gudang dan Direksi dipasang Papan tebal 3
cm sedangkan Kuda-kuda untuk atap memakai Kayu 5/10 dan 5/7 dan penutup atap
menggunakan seng Gelombang Besar.
2.2. Material yang dibutuhkan :

11
- Kayu 5/7
- Papan 3/20
-, Paku Biasa 2” – 5”
- Seng Gelombang
- Semen
- Pasir Cor
- Kerikil
- Air Kerja
- Pasir pasang

2.3. Tenaga yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang Kayu
- Tukang Batu
- Kepala Tukang
- Mandor

2.4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 set alat Tukang Kayu
- 1 set alat tukang Batu

3. Pemasangan Papan Nama proyek


3.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pengurusan Izin Mendirikan bangunan selesai dan
sudah dilaksanakannya penandatanganan kontrak. Papan nama proyek harus
ditempatkan pada posisi yang mudah terlihat secara keseluruhan, sehingga secara
hukum proyek tersebut dikerjakan secara legal. Papan nama proyek harus memberikan
informasi tentang data – data proyek, seperti mencantumkan nama instansi pemberi
jasa, nama kegiatan, nama pekerjaan, lokasi pekerjaa, volume pekerjaan, tanggal
mulai dan akhir pekerjaan, sumber dana, jumlah nilai kontrak, nama penyedia jasa
pemborongan, nama konsultan perencana dan nama konsultan pengawas serta lain-
lain yang diatur dalam RKS.
3.2. Material dan bahan yang dibutuhkan :
- Kayu 5/7
- Seng Plat atau tripleks tebal 3 mm
- Paku
- Cat Kayu
- Pasir Cor
- Semen
- Pasir pasang
- Air Kerja

12
2.3. Tenaga yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
- Pekerja
- Tukang Kayu dan tukang batu
2.4. Peralatan yang dibutuhkan :
- 1 set alat pertukang kayu
- 1 set alat pertukangan batu

3. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan ini mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian, dan
pembuangan, jembatan lama, gorong-gorong, tembok kepala dan apron, bangunan dan
struktur lain yang dibongkar sehingga memungkin-kan pembangunan atau perluasan atau
perbaikan struktur yang mempunyai fungsi yang sama seperti struktur yang lama (atau
bagian dari struktur) yang akan dibongkar.

Pekerjaan juga meliputi pembuangan bahan ke tempat yang ditunjuk oleh Direski Pekerjaan
menurut Spesifikasi, yang meliputi baik pembuangan atau pengamanan, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan pengamanan dari kerusakan atas bahan yang ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan.

3.1. Pengajuan Kesiapan Kerja


Seluruh bahan bongkaran yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan harus
segera diukur segera setelah pekerjaan pembongkaran dan suatu catatan tertulis yang
memberikan data lokasi semula, sifat, kondisi dan kuantitas bahan harus dila-porkan kepada
Direksi Pekerjaan.
Bilamana pelebaran, perpanjangan atau peningkatan lain terhadap bangunan memerlukan
pembongkaran lantai, gelegar, tembok kepala, atau bagian struktur lainnya, pembongkaran
semacam ini harus dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada bagian struktur yang
akan dipertahankan. Setiap kerusakan atau, kehilangan, bagian yang diamankan atau
dilepas sementara, atau setiap kerusakan pada bagian struktur yang akan dipertahankan
akibat kelalaian Kontraktor, dan akan diperbaiki kembali atas biaya pelaksana pekerjaan.

Bertanggung jawab spenuhnya kepada seluruh pengaturan yang diperlukan dengan Pemilik
Tanah dan menanggung semua biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk
pembuangan akhir sisa bahan bangunan dan penyimpanan sementara untuk bahan yang
diamankan.
3.2. Prosedur Pembongkaran
Bagian bangunan tertentu bila disyaratkan oleh Direksi Pekerjaan untuk diamankan, harus
dilepas dengan hati-hati tanpa menimbulkan kerusakan. Kemudian untuk bagian bangunan
lainnya yang akan dibongkar dilakukan dengan menggunakan alat manual kecuali di
tentukan lain oleh direksi
Peledakan atau operasi lainnya yang diperlukan untuk pembongkaran terhadap struktur lama
atau penghalang, yang dapat merusak struktur baru, harus selesai dikerjakan sebelum
penempatan setiap pekerjaan baru di sekitarnya, terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Pekerjaan.

13
3.3 Pembuangan Bahan Bongkaran

1) Bahan Yang Diamankan


Semua bahan yang diamankan tetap menjadi milik Pemilik yang sah sebelum pekerjaan
pembongkaran dilakukan. Tidak ada bahan bongkaran yang akan menjadi milik Kontraktor.
Semua bahan yang diamankan harus disimpan sebagaimana yang diminta oleh Direksi
Pekerjaan.
Terkecuali tidak dituntut secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan, semua beton yang dibongkar
yang ukuran bahannya cocok untuk pasangan batu kosong (rip rap) dan tidak diperlukan
untuk digunakan dalam proyek, harus ditumpuk pada lokasi yang ditunjuk oleh Direksi
Pekerjaan.

2) Bahan Yang Dibuang


Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diamanakan dapat
dibakar atau dikubur atau dibuang seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


Pekerjan ini meliputi Galian Tanah Pondasi, Urugan Tanah Bekas Galian, Urugan Tanah Bawah
Lantai, Urugan Pasir Bawah Pondasi dan Urugan Pasir Bawah Lantai. Galian kami bedakan atas Galian
Pondasi Dangkal, Galian Pondasi Poer Plat dan Galian Tanah saluran serta semua jenis galian yang
tertera dalam gambar pelaksanaan pekerjaan. Perusahaan kami hanya akan menguraikan secara
umum saja karena kami beranggapan bahwa semua jenis galian hampir sama pelaksanaannya hanya
saja yang membedakan tentang pemakaian peralatan dan termasuk yang akan dibahas /diurai sesuai
dengan item pekerjaan pada bidang pekerjaan tanah dan pasir terdiri dari :

1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi


1.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Melaksanakan semua item pekerjaan penggalian tanah dengan menggunakan alat
berat untuk mempercepet proses penggalian dan dibantu Tenaga kerja manual.
- Membuang / memanfaatkan hasil galian tanah ditempat yang telah ditentukan atas
petunjuk teknis dari direksi.
- Menentukan dan memantau pekerjaan galian agar sesuai ukuran yang disyaratkan dalam
gambar rencana dan volume kontrak.
- Jika ada air dalam galian harus dikuras / dipompa keluar sampai kering.
1.2. Material yang dibutuhkan :
Perusahaan kami tidak memerlukan material pada pelaksanaan pekerjaan ini.
1.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan ini :
- Pekerja
- Mandor
1.4. Peralatan yang diperlukan :
- Dump truck
- Pompa air

14
- 1 Set alat Bantu berupa linggis, Sekop, Ember dll

2. Pekerjaan urugan tanah bekas galian


2.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Kurang lebih 1/3 (sepertiga) tanah galian pondasi dipakai/digunakan pada pekerjaan
urugan tanah bekas galian.
- Pekerjaan urugan tanah bekas galian hasil pelaksanaannya harus rata dengan dasar
permukaan tanah existing dan dipadatkan.
- Urugan tanag bekas galian dilaksanakan sesuai yang disyaratkan dalam gambar
pelaksanaan dan sesuai dengan volume kontrak serta rencana kerja dan syarat – syarat
(RKS)/spesifikasi teknis.
- Tanah yang digunakan adalah tanah bekas galian pondasi.
2.2. Material/bahan yang dibutuhkan :
- Tanah bekas galian pondasi
2.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja.
- Mandor.
2.4. Peralatan yang dibutuhkan :
- Skop dan linggis
.- 2 unit Argo
- 1 Set Alat Bantu.

3. Pekerjaan urugan tanah bawah lantai


3.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Tanah urug didatangkan kelokasi pekerjaan dengan menggunakan armada dump truck.
- Menimbun/mengurug tanah dibawah lantai dilaksanakan setelah semua dimensi/ukuran
pasangan batu pondasi selesai dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.
- Urugan tanah dilaksanakan setebal yang disyaratkan dalam gambar pelaksanaan
dihampar disiram air secukupnya dan dipadatkan setiap tebal 20 cm dengan
menggunakan stamper (alat pemadat) sampai mencapai volume telah ditentukan dan
sesuai dengan volume kontrak serta rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)/spesifikasi
teknis.
- Tanah yang digunakan adalah tanah yang baik /domato dengan nilai CBR
minimal 6%.
3.2. Material/bahan yang dibutuhkan :
- Tanah Urug / tanah domato
3.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja.
- Mandor.

15
3.4. Peralatan yang dibutuhkan :
- Dump Truck.
- 1 Set Alat Bantu.
- Alat pemadat / stamper

4. Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi


4.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Pasir urug didatangkan kelokasi pekerjaan dengan menggunakan armada dump truck.
- Menimbun/mengurug pasir dibawah Pondasi dilaksanakan setelah dimensi/ukuran galian
selesai dikerjakan sesuai dengan gambar rencana dan sebelum pasangan batu kosong
dilaksanakan.
- Urug pasir dilaksanakan setebal yang disyaratkan dalam gambar pelaksanaan dan
sesuai dengan volume kontrak serta rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)/spesifikasi
teknis.
- Pasir yang digunakan adalah Pasir Kali
- Semua urugan pasir yang telah dihampar maupun diurug harus disiram dengan air agar
padat dan pasir bisa mengisi pori-pori serta membuat kedudukan posisi yang baik untuk
landasan perletakan pasangan batu kosong.
4.2. Material/bahan yang dibutuhkan :
- Pasir Urug / pasir kali
4.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja.
- Mandor.
- Tukang Gali.
4.4. Peralatan yang dibutuhkan :
- Dump Truck.
- 1 Set Alat Bantu.

5. Pekerjaan urugan pasir bawah lantai


5.1. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Material urugan pasir didatangkan kelokasi pekerjaan dengan menggunakan armada
dump truck.
- Menimbun/mengurug pasir dibawah lantai dilaksanakan setelah semua dimensi/ukuran
pekerjaan sloef beton selesai dikerjakan sesuai dengan gambar rencana.
- Urugan pasir dilaksanakan setebal yang disyaratkan dalam gambar pelaksanaan
dihampar disiram air secukupnya dan dipadatkan setiap tebal 20 cm dengan
menggunakan stamper (alat pemadat) sampai mencapai volume telah ditentukan dan
sesuai dengan volume kontrak serta rencana kerja dan syarat – syarat (RKS)/spesifikasi
teknis.
5.2. Material/bahan yang dibutuhkan :

16
- Pasir
5.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja.
- Mandor.
5.4. Peralatan yang dibutuhkan :
- Dump Truck.
- 1 Set Alat Bantu.
- Alat pemadat / stamper

III. PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN


Pekerjaan ini terdiri atas Pasangan Pondasi batu kosong, pasangan Pondasi Batu Kali,
Pasangan Dinding Batu Bata & Trasram, Plesteran Dinding & Trasram, Acian.

1. Pekerjan Pasangan Pondasi Batu Kosong.


Material yang dibutuhkan :
- Batu Kali
- Pasir Urug
Pelaksanaan Pekerjaan :
- Pada Landasan Pondasi diurug pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja, disiram
sampai padat dan diatur posisi penempatan Batu Kosong/Batu kali dengan diameter
/Gradasi Max 40 cm dan posisi batu harus tegak lurus sehingga bisa berfungsi sebagai
turap penyangga.
- Semua pori-pori batu harus diisi dengan batu ukuran kecil dan diberi pengisi pasir
bagian permukaannya dan disiram air secukupnya, sehingga batu tidak goyah dan
dalam posisi yang kuat untuk mendukung pondasi yang akan dibangun diatasnya.

Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.

Peralatan yang dibutuhkan :


- 4 unit Dump Truck Pengangkut Material dan bahan
- 4 buah gerobak Dorong.
- 25 Ember Cor.
- 1 Set alat Tukang Batu.

2. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali.


Pelaksanaan Pekerjaan :
- Batu pondasi ditempatkan diatas permuka batu kosong yang sebelumnya sudah
dihamparkan adonan spesi dengan campuran sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
Penempatan batu harus terlihat rapi dan memilih batu dengan ukuran yang seragam.

17
- Semua pori-pori batu harus diisi penuh dengan adonan spesi dan batu harus diketok
sehingga posisinya mengikat dengan adonan spesi dan antar batu saling mengikat.

Material dan bahan yang dibutuhkan :


- Batu Kali
- Pasir Pasang
- Semen
Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan :
- 4 unit Dump Truck Pengangkut Material dan Bahan
- 4 buah gerobak Dorong.
- 25 Ember Cor.
- 1 Set alat Tukang Batu.
- 1 Unit Beton Molen.

3. Pekerjaan Pasangan Dinding 1/2 Batu Bata Trasram 1:3.


Pelaksanaan Pekerjaan :
- Untuk campuran Pasangan dinding ½ batu bata trasram memakai campuran 1 Pc : 3
Ps terhadap keseluruhan keliling pasangan batu dinding setinggi 30 s/d 50 cm diatas
sloef beton atau di elevasi/peil + 0,00. Pemasangannya harus tegak lurus dan
ditimbang dengan selang timbang maupun waterpas. Setiap sudut pemasangan harus
benar-benar siku dan datar. Setiap jalur penaikan dinding harus diukur dengan tiang
lot.
- Setelah pemasangan siar segera dikeruk sedalam 1 cm sebagai ikatan pada saat
plesteran.
- Pada jarak tertentu Batu bata harus diperkuat dengan pasangan kolom praktis dengan
dimensi penulangan dan penempatan sesuai gambar kerja.
Material yang dibutuhkan :
- Batu Bata Ukuran Besar dengan standar ukuran 5.5 cm x 11 cm x 22 cm dimana Batu
bata harus dalam keadaan pembakaran yang benar-benar matang, tidak mudak
pecah dan keropos.
- Pasir Pasang sebaiknya menggunakan pasir sungai dan tidak mengandung lumpur
diatas toleransi yang disyaratkan.
- Semen harus dalam keadaan tidak berbatu dan tidak lembab dan disyaratkan
memakai 1 merek tidak boleh dicampur dengan berbagai merek.
- Tali alir.
- Paku Biasa 2”
Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan :
- 4 unit Dump Truck Pengangkut Material/ Bahan.
- 4 buah gerobak Dorong.
- 25 Ember Cor.

18
- 1 Set alat Tukang Batu.
- 1 Unit Beton Molen.

4. Pekerjaan Pasangan Dinding 1/2 Batu Bata 1 : 5.


Pelaksanaan Pekerjaan :
- Untuk campuran Pasangan dinding ½ batu bata memakai campuran 1 Pc : 5 Ps
terhadap keseluruhan keliling pasangan batu dinding dan pasangan batu bata kuda –
kuda dikerjakan mulai diatas pasangan dinding ½ batu batu trasram s/d dibawah
ringbalk beton. Pemasangannya harus tegak lurus dan ditimbang dengan selang
timbang maupun waterpas. Setiap sudut pemasangan harus benar-benar siku dan
datar. Setiap jalur penaikan dinding harus diukur dengan tiang lot.
- Setelah pemasangan siar segera dikeruk sedalam 1 cm sebagai ikatan pada saat
plesteran.
- Pada jarak tertentu Batu bata harus diperkuat dengan pasangan kolom praktis dengan
dimensi penulangan dan penempatan sesuai gambar kerja.
Material yang dibutuhkan :
- Batu Bata Ukuran Besar dengan standar ukuran 5.5 cm x 11 cm x 22 cm dimana Batu
bata harus dalam keadaan pembakaran yang benar-benar matang, tidak mudak
pecah dan keropos.
- Pasir Pasang sebaiknya menggunakan pasir sungai dan tidak mengandung lumpur
diatas toleransi yang disyaratkan.
- Semen harus dalam keadaan tidak berbatu dan tidak lembab dan disyaratkan
memakai 1 merek tidak boleh dicampur dengan berbagai merek.
- Tali alir.
- Paku Biasa 2”
Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan :
- 4 unit Dump Truck Pengangkut Material/ Bahan.
- 4 buah gerobak Dorong.
- 25 Ember Cor.
- 1 Set alat Tukang Batu.
- 1 Unit Beton Molen.

5. Pekerjaan Plesteran dinding Trasram 1 : 3, Plesteran Dinding /Beton 1 : 5 serta Acian.


Pelaksanaan Pekerjaan :
- Secara mendasar sistim pelaksanaan plesteran dinding trasram 1 : 3 dan plesteran
dinding/beton 1 : 5 pekerjaan bidang dinding hampir sama, hanya saja perbedaannya
pada campuran/spesi (semen dan pasir) dan bidang dinding yang akan diplester
tembus luar dalam. Pekerjaan plesteran dinding trasram 1 : 3 bidang dinding pekerjaan
sama dengan pasangan dinding ½ batu bata trasram 1 : 3, sedangkan plesteran
dinding/beton 1 : 5 bidang dinding pekerjaan sama dengan pekerjaan pasangan
dinding ½ batu bata 1 : 5.
- Bidang permukaan dinding plesteran trasram dan plesteran biasa harus rata serta
tegak lurus lantai bebas dari butiran pasir permukaan.
- Keseluruhan bidang dinding yang sudah plester luar dalam (pleteran trasram
plsteran biasa) dilanjutkan dengan pekerjaan Acian.
Material yang dibutuhkan untuk pekerjaan plesteran trasram dan plesteran biasa :
- Semen

19
- Pasir
- Air
Material yang dibutuhkan untuk pekerjaan acian :
- Semen
- Air
Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.
Peralatan yang dibutuhkan :
- 4 unit Dump Truck Pengangkut Material/ Bahan.
- 4 buah gerobak Dorong.
- 25 Ember Cor.
- 1 Set alat Tukang Batu.
- 1 Unit Beton Molen
Pada pekerjaan plesteran dan acian ini, perusahaan kami membagi dalam beberapa item
pekerjaan berdasarkan jenis dan peruntukan masing-masing pekerjaan. Untuk pekerjaan pasangan
dengan campuran sebagai berikut :
- Untuk Plesteran dinding biasa digunakan campuran 1 Pc : 4 Ps.
- Untuk Plesteran Kedap Air/Transram digunakan campuran 1 Pc : 2 Ps.
- Untuk Plesteran beton dan kaki pondasi digunakan campuran 1Pc : 3 Ps.

Pekerjaan Plesteran Dinding Biasa, Transram dan Plesteran Beton.


Material yang dibutuhkan :
- Pasir Plester (harus diayak halus tidak boleh ada kandungan tanah).
- Semen (dalam kondidi baru, tidak lembab dan tidak membatu).
- Air Kerja ( tidak mengandung lumpur dan zat kimia lainnya).
Pelaksanaan pekerjaan :
- Areal Pasangan dinding sebelum diplester permukaannya harus disiram dengan air
sampai kondisi jenuh air dan perlu dilakukan pengecekan apakah siar telah dikeruk
dengan kedalaman 1 cm, apabila belum segera dilakukan dan dipasang benang Nat
yang telah diataur dengan ketebalan 15 mm.
- Pada Plesteran dinding biasa setinggi 30 cm dari lantai harus diplester dengan
campuran 1 Pc : 2 Ps dan slanjutnya dilakukan plesteran dengan campuran biasa 1 Pc
: 4 Ps.
- Pada Areal Transram (Khususnya KM/WC) diplester dengan campuran 1 Pc : 2 Ps
mengingat daerah ini langsung bersentuhan dengan Air.
- Plesteran Beton dan Kaki Pondasi menggunakan campuran 1 Pc : 3 Ps.
- Tiap kenaikan 1 meter, plesteran harus selalu diwaterpas untuk mendapatkan
kedataran.
- Pasangan dinding yang telah diplester di beri acian dinding dengan campuran 1 Pc :
7 Kpr. Terkecuali pada Kaki pondasi dan beton diaci menggunakan Semen tanpa
campuran Kapur.

Tenaga yang diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan :


- Pekerja yang terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang Batu
- Mandor.
- Seluruh personil kontraktor tetap berada di lapangan.
Peralatan yang diperlukan :

20
- 1 Set Alat Tukang Batu
- 15 Bh Ember Cor
- 5 Unit Gerobak Dorong
- 1 Unit Beton Molen (Vibrator Concrete)

IV. PEKERJAAN STRUKTUR BETON DAN LANTAI


Pada Pekerjaan struktur Beton dibedakan atas 2 macam yaitu Struktur Beton dengan Tulangan
(beton bertulang) dan Struktur Beton tanpa Tulangan. kami akan mencoba menguraikan proses
pelaksanaan untuk pekerjaan ini. Dimana kami beranggapan bahwa pekerjaan ini merupakan
pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian extra menyangkut dari struktur bangunan itu sendiri
sehingga memiliki ketahanan yang kuat apabila memikul beban yang tidak diduga-duga.

1. Pekerjaan Beton Bertulang


Pekerjaan ini kami bedakan atas berbagai item pekerjaan struktur beton dengan Tulangan
(mengacu pada item pekerjaan yang telah kami tanda tangani kontraknya) antara lain :
- Pekerjaan Pondasi Beton Bertulang
- Pekerjaan Sloof Utama dan Praktis.
- Pekerjaan Kolom Utama dan Praktis.
- Pekerjaan Balok Lantai utama dan Praktis.
- Pekerjaan Plat Lantai (plat teras)
- Pekerjaan ring balk Utama dan Praktis.
Secara mendasar sistem pelaksanaan pekerjaan diatas hampir dikatakan sama karna
pekerjaannya dimulai dari perakitan besi tulangan pokok, sengkang, pembuatan bekesting,
pemasangan tiang perancah, pencampuran adonan beton, dan pengecoran.
Yang membedakan hanya tergantung pada bentuk, besar beban yang dipikul dan fungsi dan
kegunaan daripada konstruksi beton atau beton bertulang, seperti :
- Besar kecilnya bekisting/ papan mall
- Diameter besi tulangan pokok dan begel atau tulangan pembagi
- Jumlah batang serta jarak besi tulangan pokok dan jarak besi begel atau tul. Bagi.
- Mutu baja dan beton karakteristik.
Kami menggunakan referensi berdasarkan SNI 1734 – 1989-F, SKBI-Pedoman perencanaan untuk
rumah dan gedung, pedoman beton dan spesifikasi bahan bangunan untuk rumah dan gedung.

1.1. Material yang dibutuhkan :


- Agregat Halus dan Kasar sesuai dengan ketentuan teknis pelaksanaan.
- Semen harus baik dan tidak berbatu sesuai SNI No. 8 bab 2 – 3.
- Besi Tulangan tidak berkarat, berminyak dan memiliki ukuran fuel sesuai dengan
diameter yang diminta.
- Kawat Ikat Beton untuk mengikat tulangan memiliki diameter minimal 1 mm.
- Air Kerja harus bebas dari lumpur, garam dan bahan kimia lainnya.
- Papan Bekesting.

21
- Dolken/Perancah.
- Balok 5/10 dan Balok 5/7
- Paku Biasa.

1.2. Pelaksanaan Pekerjaan :


- Tukang besi harus mengukur dengan pasti dan teliti ukuran panjang besi yang
dibutuhkan pada setiap item pekerjaan beton bertulang. Pembesian harus mengacu
pada gambar kerja baik ukuran diameter, jumlah batang maupun ukuran dimensi
penampang.
- Perakitan dilakukan dilokasi agar bisa diawasi oleh direksi pengawas dan meminta
penjelasan apabila ada hal-hal yang diragukan.
- Setiap besi yang masuk harus ditunjukan pada konsultan pengawas untuk mendapat
persetujuan pemakaiannya.
- Tulangan yang sudah dirakit/dirangkai segera dipasang pada titik-titik yang telah
ditentukan baik itu tapak poer plat, kolom, sloof, balok lantai, plat lantai maupun balok
ring.
- Tukang Kayu Membuat Cetakan/Bekesting untuk semua item pekerjaan. Cetakan harus
memiliki ukuran dimensi penampang yang sesuai dan tidak boleh berkurang ukurannya.
Bekesting dibuat dari kayu klas III dan balok 5/10 cm dibuat sedemikian rupa agar
pemasangan dan pembongkaran tidak merusak beton.
- Tulangan yang telah terpasang segera dibungkus dengan bekesting dan sudah
diperhitungkan untuk selimut betonnya.
- Agar posisi beton tegak lurus harus disokong dengan balok 5/7 maupun dolken dan
antar kolom harus ditimbang sehingga sejajar dan kesikuannya tetap terjaga.
- Agar selimut beton tetap sama pada sisi-sinya dibuatkan batu tahu.
- Tulangan yang telah terpasang dan telah mendapatkan persetujuan direksi pengawas
segera dilakukan pengecoran.
- Khusus campuran beton harus menggunakan beton molen dan campurannya sesuai
spesifikasi karateristik beton yang diminta.
- Pengecoran harus dipadatkan dengan menggunakan vibrator Beton.
- Penyambungan beton pada permukaan harus dikasarkan dan bekesting dicek kembali
dan dikuatkan.
- Untuk mengontrol Adonan yang telah di mix design harus dibuatkan kubus beton dengan
ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 15 sampel tiap /m3 untuk di uji di
laboratorium.
- Bekesting harus dibongkar setelah beton mengeras sesuai dengan aturan PBI 1971.
- Beton yang telah selesai dicor dan dibongkar bekestingnya perlu ditutup dengan
menggunakan karung basah atau disiram secara kontinyu selama 1 minggu atau sesuai
petunjuk direksi pengawas.
- Pada Pekerjaan Plat Lantai perlu memperhatikan jarak tiang perancah dan ketebalan
papan (apabila menggunakan papan harus memiliki ketebalan 3 cm) serta kedataran
pemasangan papan bekesting agar lantai terlihat rata.
- Pada pengecoran lantai perusahaan kami akan menggunakan Beron Ready Mix sesuai
permintaan karateristiknya untuk menjaga mutu dan kualitas betonnya.

1.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja terlatih.
- Tukang Besi.
- Tukang Kayu.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang Besi
- Kepala Tukang Kayu.
- Kepala Tukang Batu.
- Mandor.

22
- Seluruh Personil Kontraktor (Mendampingi, mengarahkan dan memberi petunjuk pada
para pekerja).

1.4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 2 Unit Dump Truck.
- 1 Unit Beton Molen.
- 35 Bh Ember Cor.
- 5 unit Gerobak Dorong.
- 1 Set alat Tukang Kayu
- 1 Set Alat Tukang Batu.
- 1 Set Alat Tukang Besi.
- 1 Unit Vibrator Beton.
- 1 Unit Mesin Pemotong Besi.

2. Pekerjaan beton tak bertulang


Pekerjaan ini dilaksanakan pada Lantai teras , Pengecoran Lantai Bangunan , Pengecoran Rabat
Beton, Pengecoran Ramp dan lainnya dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr

Material yang dibutuhkan :


- Semen
- Pasir Beton
- Koral/Kerikil Beton
- Air Kerja.

Pelaksanaan Pekerjaan :
Pada dasarnya sistem pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan
pada beton bertulang, hanya yang membedakan pada pekerjaan ini tidak memakai
tulangan dan tiang perancah/Stut Werk. Secara umum pekerjaan ini berada pada lantai
Dasar Bangunan.

Tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja yang terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang Batu.
- Mandor.
- Seluruh personil kontraktor yang ditugaskan dilapangan.

Peralatan yang diperlukan :


- 1 Unit Dump Truck (hanya digunakan apabila kebutuhan material di lapangan sudah
mulai berkurang).
- 1 Unit Beton Molen (Vibrator Concrete).
- 5 Unit Gerobak Dorong.
- 15 Ember Cor.
- 1 Set Alat Tukang Batu.

3. Pekerjaan Lantai Keramik 40x40 cm


Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan lantai keramik 40x40 cm dan lantai keramik Km/Wc 20x20 cara kerjanya
adalah sama, keramik 40x40 cm dipasang pada lantai permukaan bangunan gedung
dan teras serta untuk papan nama, sedangkan keramik 20x20 cm dipasang cm
dipasang pada lantai Km/Wc.. Keramik lantai 40x40 atau 20x20 dan keramik
dinding 40x40 cm harus ketemu NAT, rapi dan lurus (tegak lurus keramik dinding dan
keramik lantai). Keramik lantai memakai campuran/spesi 1 : 3 (1 semen dan 3 pasir)
sedangkan keramik dinding memakai campuran/spesi semen dan air.

23
Pekerjaan pemasangan roster pada dinding – dinding tertentu yang berfungsi sebagai
pelindung, sirkulasi udara dan pencahayaan. Campuran specinya menggunakan 1
semen dan 3 pasir.
Material yang dibutuhkan untuk pekerjaan keramik lantai :
- Semen
- Pasir
- Air
Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :
- Pekerja terlatih.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang.
- Mandor.
- Semua personil kontraktor tetap berada dilapangan selama proses pelaksanaan
pekerjaan.

Peralatan yang dibutuhkan :


- 2 buah gerobak Dorong.
- 5 Ember Cor.
- 1 Set alat Tukang Batu.
- 1 Unit Beton Molen

V. PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP DAN PLAFOND TERMASUK RANGKA BAJA RINGAN,


TALANG DAN LISTPLANK GRC
Pekerjaan ini untuk pemasangan konstruksi kuda- kuda/kap, gording, Nok, Reng, Kaso, Atap
Metal, Rangka Plafond kayu dan List plank kayu

1. Material yang dibutuhkan :


- Kayu Klas I.
- Besi Strip.
- Cawat/Baut/Angker.
- Paku Biasa 2” – 5.”
- Paku Seng Metal
- Kayu Usuk 5/7.
- Atap Metal Multi Roof
- Kayu Reng 5/5.
- Papan 3/20 cm.

2. Pelaksanaan Pekerjaan :
- Semua Kayu diperiksa kondisinya baik secara fisik berupa kelurusan kayu, tidak
bengkok, tidak memiliki cacat kayu, dan kadar air kayu sesuai dipersyaratkan.
- Kayu harus dipotong mengacu pada gambar kerja, baik panjang dan dimensi
penampang harus terpenuhi semuanya.
- Sisi – sisi kayu harus diketam agar terlihat halus dan rapi.
- Khusus kuda – kuda yang telah dipotong sesuai ukuran harus diresidu sebelum
dilakukan pemasangan.
- Pemasangan bisa dirakit dipasang pada posisi yang telah ditentukan atau bisa juga
dilakukan perakitan setempat pada lahan yang telah tersedia.
- Antar Kuda-kuda yang telah terpasang diberi pengaku dengan ikatan balok angin.
- Balok nok harus mengikat antar pias kuda-kuda.
- Pemasangan gording mengikuti jarak yang telah dicantumkan dalam gambar kerja.
Gording sebelum dipasang harus diresidu.

24
- Penutup Atap memakai Seng Gelombang ukuran 6 kaki.
- Demikian juga pemasangan Usuk dan reng mengacu pada gambar kerja dan
disesuaikan dengan jenis material penutup atap yang digunakan.
- Perlu di ingat bahwa kuda-kuda harus diikat dengan angkur pada posisi landasan
tempat bersandarnya kuda-kuda.
- Setelah semua terpasang dilakukan inspeksi kembali untuk mendapatkan kepastian
bahwa posisi kuda-kuda, gording, kasau dan reng terikat dengan kuat dan tidak
bergeser maupun goyah. Pengecekan pengaku juga perlu dilakukan.
- Pemasangan Rangka plafond, di ukur ketinggiannya dari muka lantai dan ditimbang
untuk mencapai kedataran dengan mengikuti modul yang telah ditetapkan dalam
gambar kerja. Ikatan antar balok harus kuat dan tiap modul rangka diberi
pengaku/pengancing balok 5/7 yang di paku pada balok tarik kuda-kuda.
- Semua areal yang diberi pemaku harus ditutup dengan dempul kayu agar tidak
berkarat.

3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja yang terlatih.
- Tukang Kayu.
- Kepala Tukang Kayu.
- Mandor.
- Seluruh personil kontraktor tetap berada dilapangan.

4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Unit Ordinary Truck.
- 1 Set Alat Tukang Kayu berupa, Gergaji Potong, gergaji Belah, Gergaji listrik, Ketam
Listrik, Pahat, Palu, Batu asah, dll yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.

PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk)
harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai
dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya.
 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata, kecuali ada
perlakuan khusus berdasarkan keputusan direksi pekerjaan.
 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
 Dipasang langsung di atas ringbalk.
 Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena
tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk
tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di
dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-
plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Menggunakan tumpuan Wall-plate dan
Langsung pada ringbalk, Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja
sebagai berikut:

2.1. Tahap Pertama: Persiapan kerja

25
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja,
dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor
dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin
pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.

2.2. Tahap Kedua: Leveling dan marking


a. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu
b. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
d. Mengukur jarak antar kuda-kuda

2.3. Tahap Ketiga: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


a. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
b. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri
kuda kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda,
dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja
disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
c. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting)
d. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
e. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
f. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
g. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
h. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan
garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
i. Memasang balok nok.
j. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
k. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss,
jurai dan rafter
l. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran 10 16×16 sebanyak 2 (dua) buah
m. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai
overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda terluar, dan jarak
antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah
kuda-kuda yang terdekat.
n. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling battens
adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom
chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok
di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi
ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan,
sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord.
Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom
chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan
plafond dan penggantungnya Pemasangan ceiling battens Sambungan ceiling

26
battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan 4 buah screw

2.4. Tahap Keempat: Pemasangan penutup atap


a. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok
maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan benar.
b. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas
jurai dan rafter.
c. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw 10 –
16 x 16 HEX.
d. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas. Pemasangan
penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok
– belok

Lisplank GRC dan Talang nantinya dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan Atap
dan sesuai dengan Gambar Kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan yaitu Jarak
antara Sekrup yang dipasang pada Lisplank sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak ini
sanggup bervariasi, sanggup dibentuk antara 20cm s/d 40cm (sepanjang profil
menjang Lisplank GRC tersebut), biar terkunci dengan baik dan kuat.

Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap Sekrup


Lisplank dan Sambungan antar Papan Lisplank, biar tampak rapi sebelum
melaksanakan pengecatan. Gunakan dempul yang berkualitas baik dan tahap
terhadap Cuaca (hujan dan panas).

2.5. Tahap Kelima: Inspeksi Akhir


Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat proses
pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada struktur baja
ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan sekrup yang tidak
standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi korosi pada suatu logam yang
menempel pada baja ringan, maka resiko penjalaran korosi sangat besar
Oleh karenaitu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada kotoran
maupunlogam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di sekitar struktur
bajaringan.

VII. PEKERJAAN PINTU / JENDELA / VENTILASI KAYU DAN KACA


Pekerjaan ini meliputi pemasangan kosen pintu / jendela dan ventilasi, daun pintu panel dan
daun jendela bingkai / kaca mati riben 5 mm, pintu fabrikasi bahan metal.
VII.1. Material yang dibutuhkan :
- Kayu kelas II (kualitas baik, mulus dan tidak cacact).
- Kaca Bening 5 mm.
- Lem kayu.

VII.2. Pelaksanaan pekerjaan :


- Pembuatan kayu kosen pintu / jendela, daun pintu jendela dan ventilasi harus
disesuaikan dengan masing – masing ukurannya.
- Lebar kosen + 15 s/d 16 cm dan tebal 5 s/d 6 cm.
- Semua permukaan kayu kosen disekap rata, licin dan lurus.
- Sambungan kayu kosen harus tegak lurus, berlobang saling isi/masuk.
- Sambungan kayu kosen diberi lem kayu, ikat dan perkuat dengan pasak kayu.
- Pembuatan bingkai kaca jendela

VII.3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :

27
- Pekerja.
- Tukang Kayu.
- Kepala Tukang .
- Mandor.

VII.4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Set Alat pertukangan kayu.

PEKERJAAN PEMASANGAN KACA

Pekerjaan ini mencakup pemasangan kaca dan ornamennya


1. Material yang dibutuhkan :
- Kaca riben 5 mm.
- Paku Sekrup.

2. Pelaksanaan pekerjaan :
Dipasang sedemukian rupa dengan lubang sponing sesuai ketebalan kaca dan
dipasang dengan list sehingga tidak longgar dan goyang.

3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja.
- Tukang Kayu.
- Tukang Kaca.
- Mandor.

4. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Set Alat tukang Kayu.
- 1 Set Alat Tukang Kaca.

VIII. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL


1. Material yang dibutuhkan :
- Lampu ( TKI, PLC dan pijar, merk Philip dan trafo merk Sinar).
- Kabel ( NYA berinisial LKM Merk Eterna).
- Saklar, Stop Kontak, Fitting, sekering, Panel (Kemampuan 10/16A).

2. Pelaksanaan Pekerjaan :
Pemasangan sesuai PUIL 2000. pemasangan jaringan dan instalasi listrik dikerjakan
sebelum dikerjakan penutup plafond. Semua Kabel-kabel harus diselubungi pipa
paralon.

3. Tenaga yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan :


- Bekerjasama dengan tenaga dari perusahaan listrik atau dengan bekerjasama
dengan pihak PLN.

4. Peralatan yang dibutuhkan :


- Peralatan standar Kelistrikan.

IX. PEKERJAAN PENGECATAN

Pengecatan terdiri atas Pengecatan Kayu Kusen, Pintu, Jendela, pengecatan dinding terbagi
atas dinding Interior dan dinding Eksterior.

1. Material yang dibutuhkan :


- Cat dinding Merek avian.

28
- Cat Kayu Merek Avian.
- Minyak Cat Merek Avian.
- Plamir Tembok
- Plamir Kayu
- Politur
- Kertas Pasir
- Kuas/Roll
- Meni Kayu

1. Pelaksanaan pekerjaan :
- Bidang pekerjaan harus dibersihkan dari kotoran dan minyak dan diamplas halus
dan diplamir. pengecatan diulang 2 kali cat dasar dan satu kali cat penutup.
- Pada Bidang pekerjaan kayu, permukaan kayu diamplas halus, diplamir sampai
permukaan kayu yang berserat tertutup kemuadian dilakukan pengamplasan
ulang. Kayu di meni dan diberi cat dasar 2 kali serta cat penutup satu kali.

2. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :

- Pekerja yang terlatih.


- Tukang Cat.
- Mandor.

3. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Set Alat Tukang cat.

X. PEMASANGAN KUNCI DAN PENGGANTUNG

Semua pintu dan jendela yang tertera dalam gambar kerja dipasang kunci pintu, handle pintu,
engsel pintu, engsel jendela, handle jendela, grendel pintu double dll yang tertera dalam gambar kerja.

1. Material yang dibutuhkan :

- Kunci Tanam 2 Slaag dan 1 slaag


- Engsel Pintu ( stainslees steel ring 4 “ )
- Engsel Jendela (stainless steel ring 3 “ )
- Grendel tanam Lengkap.
- Handle Pintu.
- Handle Jendela.
- Kait Angin.

2. Pelaksanaan pekerjaan :

- Sesuai petunjuk teknis dari direksi pengawas

3. Tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja yang terlatih.
- Tukang Kayu.
- Kepala tukang kayu.
- Mandor.

a. Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Set Alat Tukang Kayu.

XI. PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN / AIR KOTOR

29
Pekerjaan ini meliputi penggalian saluran, pemasangan dinding ½ batu bata trasram 1 : 3,
pengecoran 1 : 3 : 5 (rabat beton) lantai dasar saluran, pekerjaan plesteran dinding dan acian.
Pekerjaan saluran air hujan mulai dari kedalam, lebar dan panjang saluran harus disesuaikan dengan
gambar rencana dan RKS serta spesifikasi teknis, sehingga hasil akhir pekerjaan dapat memenuhi syarat
terhadap volume pekerjaan, kualitas dan kuantitas.

1. Material yang dibutuhkan :


a. Pasir beton
b. Batu bata.
c. Pasir Pasang.
d. Semen.
e. Kerikil.
f. Air Kerja.

2. Pelaksanaan pekerjaan
- Galian saluran harus disesuaikan dengan gambar rencana, sehingga volumenya
memenuhi syarat berdasarkan volume kontrak.
- Pasangan dinding ½ batu bata trasram 1 : 3 (kedap air)
- Pengecoran lantai dasar saluran 1 : 3 : 5 (rabat beton) dengan menggunakan
mesin beton mollen (Concrete mixer) untuk memperoleh hasil adukan campuran/speci
beton yang baik.
- Pekerjaan plesteran dinding saluran 1 : 3
- Pekerjaan Acian, dimana dinding saluran yang sudah diplester selanjutnya diaci

3. Tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan :


- Pekerja.
- Tukang Batu.
- Kepala Tukang Batu.
- Mandor.

4. Peralatan yang digunakan :


- 1 Set Alat Tukang Batu.
- 1 unit mesin Concrete Mixer .

. XII. PEKERJAAN SANITASI


Pekerjaan ini mencakup :pengadaan kloset jongkok, Floor Drain dan pembuatan septick tank
dan peresapan.
1. Material yang dibutuhkan :

- Pipa PVC diameter ½” ; 2” ; 4”


- Batu bata.
- Pasir Pasang.
- Semen.
- Kerikil.
- Air Kerja.

2. Pelaksanaan pekerjaan :

- Pada pekerjaan saluran air kotor, Pipa dari KM dihubungkan dengan saluran air
hujan memakai pipa PVC diameter 2”.
- Pipa dari WC dihubungkan ke septicktank dengan pipa diameter 4”.
- Kemiringan pasangan 2% harus tertutup tidak boleh membuat siku-siku. Tiap
pencabangan pipa dengan jarak maksimal 12 m dan dibuat bak kontrol.
- Pekerjaan saluran air hujan dibuat sebagai limpasan terakhir yang menerima air
buangan dari atap akibat hujan, buangan air dari KM/WC, Wastafel dan Urinoir
yang akan diteruskan ke Riol Kota.

30
- Khusus pekerjaan pembuatan septicktank dikerjakan mengacu pada gamabar
kerja dengan segala komponen material yang telah dipersyaratkan. Untuk
penghawaan perlu dipasang pipa diameter 2” dan menggunakan penutup plat
beton yang telah dipasang handle pengangkat untuk mengantisipasi apabila
dikemudian hari septicktank telah penuh dan bisa dilakukan pengurasan.

3. Tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan :


- Pekerja.
- Tukang Batu.
- Tukang Plambing.
- Kepala Tukang Batu.
- Kepala Tukang Plambing.
- Mandor.

4. Peralatan yang digunakan :


- 1 Set Alat Tukang Batu.
- 1 Set Alat Tukang Plambing.

Pekerjaan Perlengkapan KM/WC.

Material yang dibutuhkan :


- Kloset Jongkok.
- Kran Air..
- Floor Drain.
.

Pelaksanaan pekerjaan :

- Khusus pekerjaan pemasangan kloset berbarengan dengan pemasangan pipa


pembuangan ke arah septicktank. Pemasangannya mengacu pada tata cara
pekerjaan plambing.
- Kran air dipasang pada perencanaan air bersih.
- Wastafel dipasang di dinding dengan perlengkapan instalasi jaringan pipa air
bersih dan jaringan pipa pembuangan.
- Floor drain dipasang pada lantai KM/WC sebagai lubang pembuangan menuju
saluran air hujan yang telah dihubungkan dengan pipa pembuangan.
- Shoap Holder keramik dipasang pada dinding KM/WC dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam gambar rencana kerja.

Tenaga yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja yang terlatih.
- Tukang Batu.
- Tukang Plabing.
- Kepala Tukang Batu.
- Kepala Tukang Plambing.
- Mandor.

Peralatan yang digunakan :


- 1 Set Alat Tukang Batu.
- 1 Set Alat Tukang Plambing.

XIII. Pekerjaan Plumbing Dan Penyambungan Sumber Air


Pekerjaan ini mencakup : pekerjaan pipa PVC Ø4”, Ø2” dan Ø1/2”, pengadaan dan
pasang Tower Tangki Air, pengadaan Tangki Air kapasitas 1100 liter dan kran Air ,.

31
Material yang digunakan :
- Pipa PVC Ø 4”, Ø 2” dan Ø 1/2”
- Pipa Siku Baja L 50.50 5 untuk rangka menara Tower Tangki Air
- Mesin Pompa Air (2000 Watt)
- Lem pipa, septic (isolasi pipa) dan lain - lain

Pelaksanaan pekerjaan :
Pipa ditanam di dinding atau lantai untuk semua pemasangan jaringan air bersih dan air
kotor, dimana tiap sambungan pipa menggunakan sambungan L, lurus dan T. Sambungan
bisa digunakan berbagai macam tipe berdasarkan kebutuhan dan penyesuaian medan
dilapangan. Pemasangan Pipa pembuangan air kotor PVC Ø 4” dari kloset jongkok
kamar mandi menuju langsung ke septictank, pipa pembuangan air kotor PVC Ø 2” dari
buangan air kotor kamar mandi dibuang ke saluran air hujan keliling bangunan, pipa air
bersih PVC Ø ½” dari menara tower tangki air menuju kran – kran air untuk kebutuhan
air bersih dan pengadaan serta pemasangan mesin pompa air untuk memperlancar
dalam memperoleh kebutuhan air bersih.

Tenaga yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan :


- Pekerja.
- Tukang Plumbing.
- Kepala Tukang
- Mandor.

Peralatan yang dibutuhkan :


- 1 Set Alat Tukang Plumbing.

XV. PEKERJAAN FINISHING.


- Membersihkan dan membuang kotoran dari lokasi proyek, baik didalam maupun luar
bangunan gedung.
.

Demikian Uraian tata cara pelaksanaan pekerjaan yang kami dapat berikan, semoga bisa
menjadi bahan pertimbangan dalam hal pekerjaan seperti ini.

XVI. PEMBUATAN PAPAN NAMA

2.6. Lingkup Pekerjaan


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah:
a. Pembuatan dan Pemasangan Huruf Timbul Untuk Papan Nama Los Pasar
b. Pembuatan dan Pemasangan Huruf Timbul Untuk Papan Nama Pos Tera Ulang
c. Pembuatan dan Pemasangan Huruf Timbul Untuk Papan Nama Jamban Umum
d. Pembuatan dan Pemasangan Logo untuk papan nama Los Pasar

2.7. Bahan dan peralatan Yang dipakai:


a. Akrilik Kuning Polos 4 mm atau 3 mm
b. Akrilik Cermin Warna Silver ketebalan minimal 2 mm
c. Busa Ati warna Hitam dengan ketebalan minimal 1 cm

2.8. Pemasangan
a. Huruf/Logo dibuat berdasarkan jenis yang ditentukan, setiap Huruf/Logo dibuat
jangkar dari bahan besi atau baut.
b. Dinding tempat pemasangan di bersihkan.
c. Dinding di bor sesuai dengan posisi jangkar pada setiap Huruf/Logo.

32
d. Huruf/Logo dipasang dengan cara dikaitkan dari jangkar ke lubang yang telah
dibuat.
e. Pemasangan Huruf/Logo diperkuat dengan Lem Adhesive sekelas Castol.
f. Dinding dan Huruf/Logo yang telah dipasang sebisa mungkin dibersihkan kembali
dari sisa bahan yang mungkin tertinggal.

Buol, 05 Juli 2019.

CV. AGUNG KURNIA MANDIRI

NURHAYATI
Direktur

33

Anda mungkin juga menyukai