2
Mengapa Perlu Pedoman AHSP?
UU yang mewajibkan penggunaan NSPM/K
Tata cara, panduan, pedoman analisis harga satuan yang ada belum terpadu dalam
satu PEDOMAN;
Bentuk referensi:
Sumber Daya Air RSNI/Pedoman (PAHS Pekerjaan SDA)
Cipta Karya SNI (ABK-2008)
Bina Marga Panduan (SE Dirjen BM 2010)
Adanya polemik di kalangan akademisi dan praktisi, tentang penggunaan
indeks/koefisien dalam referensi metode analisis;
Mengurangi ketimpangan penawaran dalam proses pengadaan barang/jasa
pemerintah infrastruktur lebih efisien dan efektif
Partisipasi Publik tentang harga satuan kegiatan pekerjaan infrastruktur bidang PUPR.
Mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur PUPR yang lebih baik, lebih
cepat dan lebih murah
Sebagai pengganti analisa BOW dan/atau3 analisa-K yang telah kadaluarsa dan tidak
relevan lagi
Acuan Normatif (1)
Undang-undang No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi
ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata
lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib
penyelenggaraan konstruksi
• INMEN PU No. 02/2005, tentang Penerapan Standar,
Pedoman, Manual dalam Dokumen Kontrak.
Acuan Normatif (2)
Perpres Nomor 4 Tahun 2015 pengganti Perpres Nomor 70 Tahun 2012
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
SASARAN
Tersusunnya berbagai koefisien AHSP tenaga kerja, bahan dan
peralatan berdasarkan prinsip efisiensi dan efektifitas perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat dalam rangka peningkatan keandalan
mutu.
Pedoman ini dipersiapkan oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil telah
dibahas dalam forum rapat teknis dan rapat konsensus pada tanggal 13 November 2012 di Bandung yang
8 .
melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait
Kronologis AHSP (1)
TAHAP I (SELESAI):
Mengkompilasi Pedoman Analisis Harga Satuan yang sudah ada:
• Sumber Daya Air RSNI/Pedoman/BOW dan Pedoman Alat Berat Ditjen SDA
• Cipta Karya SNI (ABK-2008)
• Bina Marga Panduan (SE Dirjen BM No.17/SE/Db/2012)
Mengupayakan INTEGRASI AHSP (Bidang A, B dan C ) menjadi SATU PEDOMAN.
Harbak PU (3 Des 2012): Peluncuran Buku Pedoman AHSP bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat.
TAHAP II (SELESAI):
Mengupayakan Pedoman AHSP menjadi SE Menteri PU (No: 02/SE/M2013, tgl 4 Maret
2013)
Menyempurnakan AHSP berdasarkan masukan dari seluruh stakeholder
Melaksanakan public hearing AHSP di 3 (tiga) wilayah Indonesia
• Wilayah Barat: Batam . peserta dari 10 provinsi, 5 Mei 2013
• Wilayah Tengah: Surabaya, peserta dari 13 provinsi, 22 Mei 2013
• Wilayah Timur: Makassar, peserta dari 10 provinsi, 13 Juni 2013
9
Kronologis AHSP (1)
Sosialisasi SE No.02/SE/M/2013 , tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Bidang Pekerjaan Umum
Kronologis AHSP (1)
Sosialisasi Permen No.11/PRT/M/2013 tentang
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
Bidang Pekerjaan Umum
Kronologis AHSP (2)
TAHAP III (SELESAI):
Peningkatan SE AHSP menjadi PERMEN PU AHSP (Penyempurnaan)
Bagian 1: Pedoman AHSP secara Umum
Bagian 2: Pedoman AHSP Bidang Sumber Daya Air
Bagian 3: Pedoman AHSP Bidang Bina Marga
Bagian 4: Pedoman AHSP Bidang Cipta Karya
12
PERMEN PU No. 11/PRT/M/2013
TENTANG PEDOMAN AHSP BIDANG PU
Pokok-pokok Isi PERMEN
Pasal 2
1) Pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dimaksudkan sebagai ACUAN
dalam menghitung biaya pembangunan untuk bangunan pemerintah / regulator sebagai
kelengkapan dalam proses pengadaan barang / jasa pemerintah terkait dengan pekerjaan
konstruksi dan bangunan SERTA bagi kalangan penyedia jasa konstruksi (konsultan/kontraktor)
2) Pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bertujuan untuk mewujudkan
TRANSPARANSI, EFISIEN, EFEKTIF dan AKUNTABILITAS dalam proses pengadaan
barang/jasa pemerintah untuk kegiatan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan rakyat
3) Point 1) dan 2) digunakan sebagai DASAR dalam menyusun perhitungan HPS/OE dan EE untuk
penanganan pekerjaan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Pasal 6
1) AHSP merupakan bagian dari DOKUMEN KONTRAK HARGA
SATUAN dan harus disertakan dengan rinciannya sebagai lampiran
yang tidak terpisahkan serta sebagai alat untuk menilai kewajaran
penawaran.
2) Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, serta digunakan
untuk menetapkan besaran nilai tertinggi penawaran yang sah.
Pasal 8
SNI tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan dinyatakan
masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan PERMEN
ini.
Manfaat Permen AHSP
1. Adanya pedoman AHSP yang legal;
2. Metode AHSP yang sama digunakan oleh pembuat HPS baik
dari Satker ataupun dari penawaran Penyedia Jasa. Dapat
menghindari terjadinya HSP timpang (melebihi 10%);
3. Coverage HSP sudah termasuk biaya tidak langsung (biaya
umum, overhead).
4. Dapat menghitung extra cost untuk lokasi-lokasi remote
terkait biaya angkutan jarak jauh dan/atau lintas pulau;
20
Spesifikasi Umum (Bina Marga)
(10 Divisi, Revisi-3)