Anda di halaman 1dari 70

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN KIOS KRIDANGGO LANJUTAN


KOTA SALATIGA
1. DISKRIPSI PROYEK

• INFORMASI PEKERJAAN :
Kegiatan yang dilaksanakan ialah PEMBANGUNAN KIOS KRIDANGGO
LANJUTAN KOTA SALATIGA Pelaksanaan pekerjaan ini tunduk kepada
peraturan-peraturan yang berlaku di wilayah yang bersangkutan, termasuk
dalam hal keselamatan kerja serta asuransi kerusakan, kematian dan
kegagalan bangunan.

• LOKASI PEKERJAAN :
Kawasan PKL Kridanggo Kota Salatiga
LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN LANTAI 1
1. PEKERJAAN GALIAN TANAH & PONDASI
2. PEKERJAAN DINDING
3. PEKERJAAN LANTAI
4. PEKERJAAN CAT
5. PEKERJAAN KUSEN
6. PEKERJAAN PLUMBING
7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
C. PEKERJAAN LANTAI 2
1. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
2. PEKERJAAN DINDING
3. PEKERJAAN LANTAI
4. PEKERJAAN CAT
5. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP
6. PEKERJAAN KUSEN
7. PEKERJAAN PLUMBING
8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
SITE PLAN
• DENAH EXISTING LT. 1
• DENAH EXISTING LT. 2
• DENAH RENCANA LT. 1
• DENAH RENCANA LT. 2
• TAMPAK
DEPAN
• TAMPAK SAMPING
• POTONGAN
• 2. METODE PELAKSANAAN

1. Konsep Dasar Pemikiran


Konsep Dasar Pemikiran yang melandasi Metoda Pelaksanaan Pembangunan Kios Kridanggo
Lanjutan Kota Salatiga ini didasarkan pada Dokumen Pemilihan, pengalaman pekerjaan,
standard-standard external, jangka waktu pelaksanaan yang ditetapkan 100 (seratus) hari
kalender sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Jangka waktu pemeliharaan
adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Serah Terima Pertama (Provisional Hand
Over/PHO).
Data-data yang diperoleh digunakan sebagai bahan acuan untuk menentukan metode
pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan hal-hal kritis serta rencana antisipasinya sehingga
tercapai hasil yang baik, sesuai dengan rencana dan tepat dalam hal waktu, mutu dan biaya
pelaksanaan.
• 2. Sistem Koordinasi dan Tugas
Personil
• STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Struktur organisasi proyek sangat menentukan hasil akhir dari pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dipilih personil di bidang masing-masing. Penentuan struktur organisasi ditentukan oleh
pengelompokan pekerjaan.
Koordinasi antar personil pengelola proyek telah ditetapkan sesuai dengan sistem yang berlaku di
CV. FAZA dalam bagian “JOB DESCRIPTION PERSONEL (URAIAN TUGAS MANAJEMEN K3L)”,
terintergrasi antara kemampuan teknis personel dan kemampuan (pengetahuan dan
keterampilan) tambahan tentang K3L sesuai dengan Sistem Manajemen Mutu Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SMMK3L) yang berlaku.
• TENAGA KERJA
Sebagai kontraktor berpengalaman kami senantiasa memilik semangat dalam pekerjaan gedung
dimana mandor maupun tenaga kerjanya sudah dapat dikelompokkan tingkat keahliannya dan
sudah dalam proses penyaringan.
• STRUKTUR ORGANISASI PADA PROYEK

SITE MANAGER

ADMINISTRASI & JURU GAMBAR


LOGISTIK

PELAKSANA BANGUNAN
3. Rencana Site Manajemen

6 5 4 3 1 2

Keterangan :
1. Direksi dan Kontraktor
Keet
2. Pos Jaga
3. Gudang Material
4. Workshop Besi
5. Workshop Bekisting
6. Barak Pekerja
• 4. Rencana Penanganan Pekerjaan
Prosedur Umum Pelaksanaan Tiap Pekerjaan

Dalam melaksanakan pekerjaan, berlaku instruksi – instruksi standar baku yang harus dipenuhi oleh pelaksana pekerjaan yang tertuang
dalam dokumen Rencana Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang diterbitkan oleh CV. FAZA berupa dokumen instruksi
kerja untuk tiap-tiap pekerjaan.

Ijin Kerja Persiapan Pelaksanaan Inspeksi

Ijin Kerja dari Persiapan: Pelaksanaan sesuai Inspeksi hasil


Owner/Direksi Bahan prosedur yang tertuang pekerjaan dalam hal
Pekerjaan. Alat dalam metode kerja :
Metode Kerja dan instruksi kerja.
Ukuran
Alat Pelindung DIri.
Kerapian Selesai
Mutu
A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan ini meliputi :

1. Papan Nama Proyek


2. Pengukuran dan Bowplank
3. Pembuatan Pagar Sementara dari MMT, tinggi 2 m'
1. Papan Nama Proyek
Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan adalah :
- Triplek 6 mm dengan ukuran 100cm x 150cm
- Kaso dengan ukuran 5/7 cm
- Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
- Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati

Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :


- Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 100 x 150 cm di cat berwarna merah
- Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di sepakati
- Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran 5/7 sebagai tiang-tiang penyangga.
- Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga memudahkan dalam mengidentifikasi suatu proyek.
- Materi : berisi informasi pelaksanaan proyek.

2. Pengukuran dan Bouwplank


Pengukuran harus segera dilaksanakan setelah Surat perintah melaksanakan pekerjaan yang diterbitkan oleh Pimpinan Proyek. Hal
prinsip yang harus ditentukan pada awal pekerjaan pengukuran adalah :
- Penentuan pedoman elevasi/ketinggian lantai diambil dari tempat/titik (sesuai petunjuk pengawas/konsultan).
- Penentuan posisi as bangunan berpedoman dari tempat/titik (sesuai petunjuk pengawas/konsultan).
- Pemasangan bouwplank untuk as bangunan dan pedoman elevasi ketinggian dari bouwplank tersebut
- Pemasangan titik bantu.
Pembuatan Bouwplank
- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah penyiapan lahan/tempat. Bouwplank yang dipasang penggunakan alat ukur Theodolith untuk
mengukur polygon lokasi dan Waterpass untuk mengetahui elevasi atau beda tinggi
- Pengukuran diawali dengan menentukan titik Bench Mark (BM), dilanjutkan dengan menentukan titik As bangunan sesuai gambar.
- Setelah itu pemasangan bouwplank sesuai as bangunan dan elevasi lantai dasar bangunan.

3. Pembuatan Pagar Sementara dari MMT, tinggi 2 m'


Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu
dilakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan. Pagar pengaman proyek dibuat dengan menggunakan penutup MMT ( Printer
Metromedia Technologies). MMT tersebut adalah sebuah produk digital printing printer yang digunakan untuk melakukan percetakan dari
sebuah banner yang menggunakan bahan yang berasal dari bahan plastik. Kemudian setelah selesai membuat rangka pagar dari kayu kaso
kita tutup dengan lembaran MMT. Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk, pada
bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah
pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

Ilustrasi Pagar MMT


B. PEKERJAAN LANTAI 1

Pekerjaan ini meliputi :

1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi


2. Pekerjaan Dinding
3. Pekerjaan Lantai
4. Pekerjaan Cat
5. Pekerjaan Kusen
6. Pekerjaan Plumbing
7. Pekerjaan Elektrikal
1. Pekerjaan Galian Tanah Untuk Pondasi
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan galian ini kami terlebih dahulu mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan serta arahan nantinya dilapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah ini akan dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu, dan jika
memungkinkan akan dilakukan dengan excavator kecil bila volume besar, dimana pelaksanaan pekerjaan ini akan dilakukan mulai dari
bagian yang memudahkan mobilisasi, baik mobilisasi tenaga kerja, atau pembuangan hasil galian jika diperlukan serta memudahkan dalam
mobilisasi material.
Pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah ini meliputi pekerjaan pemotongan tanah untuk mencapai elevasi rencana, serta menyediakan
peralatan antara lain : Cangkul, sekop, linggis/gancu, keranjang/gerobak dorong dan alat bantu lainnya.

Metode pelaksanaan pekerjaan galian tanah :


• Menentukan batas-batas penggalian dan kedalaman galian rencana, setelah batas penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan
penggalian tanah yang telah ditentukan dan pada akhir galian dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
• Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar rencana dan penggunaan dari pekerjaan galian
tersebut.
• Untuk hasil galian yang telah digali untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian dimana material hasil galian dapat digunakan untuk
urugan kembali.
• Pembentukan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan untuk kemudahan pekerjaan pembuatan bekisting dan untuk
pekerjaan struktur.
• Apabila kondisi dimana muka air tanah tinggi, dapat dipasang pompa air untuk drainase secukupnya supaya air dapat segera dipompa
keluar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan.
• Tanah hasil galian yang memenuhi spesifikasi digunakan untuk penimbunan kembali dan yang tidak memenuhi spesifikasi dibuang ke
lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
• Saat Penggalian Tanah sangat dimungkinkan ditemukannya lokasi bekas pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah
berlumpur, bila hal ini dijumpai, maka sebaiknya benda-benda tersebut diangkat dan dibuang.
Diagram Alir Pelaksanaan Galian : Alat :

Alat ukur, meteran, cangkul, excavator kecil


MULAI (bila diperlukan).

Buat ijin Galian Tanah

Marking Posisi & Elevasi


Sesuai gambar kerja

Gali sesuai dimensi pondasi


+ tebal bekisting samping & bawah
+ tebal urugan pasir
+ tebal lantai kerja

Buang tanah galian

Bersihkan kotoran & sisa tanah

SELESAI
- Pasangan Batu Belah / batu kali

Pekerjaan persiapan dengan langkah-langkah sebagai berikut :


• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, dll.

Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan
mengikuti proses sebagai berikut:
• Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan
theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali.
• Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan sebagai berikut :

• Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.


• Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.
• Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
• Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
• Hamparkan pasir urug dan ratakan.
• Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
• Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
• Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu
kali.
• Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar.
• Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
• Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
2. Pekerjaan Dinding
Pekerjaan ini meliputi :
• Pekerjaan Pasangan bata
• Pekerjaan Plesteran
• Pekerjaan Acian
• Pekerjaan Pasang dinding keramik
• Pekerjaan pasang batu andesit
• Pekerjaan pasang roster
• Pekerjaan letering
- Pasangan Batu bata
Urutan Kerja :
1. Request pekerjaan dan pembuatan gambar kerja.
2. Pemasangan dengan memperhatikan :
 Kelurusan dan siku dari pasangan bata/hebel.
 Nat tidak boleh berada dalam satu garis lurus karena bisa
menyebabkan keretakan.
3. Pada pertemuan dengan kolom beton harus diberi angkur besi 0.8
mm untuk menghindari terpisahnya pasangan bata dengan kolom
yang bisa mengakibatkan roboh.
4. Pekerjaan pasangan bata paling tinggi 1 m dalam sehari sebelum
diikat dengan kolom praktis setiap 3 m supaya tidak roboh.
5. Untuk pasangan yang kedap air menggunakan spesi 1pc : 3ps dan
pasangan yang tidak kedap air menggunakan spesi 1pc : 3kp : 5ps .
2. BUAT TIANG KAYU / PROFILAN PADA 3. HUBUNGAN SKALA PADA PROFIL TERSEBUT YANG
Pelaksanaan : KOLOM-KOLOM STRUKTUR DENGAN SAMA ELEVASINYA DIUSAHAKAN JARAK ANTARA
POSISI SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI SKALA SETIAP KELIPATAN 3 LAPIS BATA
1. RENCANA POSISI PASANGAN BATA Tiang kayu

SESUAI SHOP DRAWINGS

Bata PROFIL KAYU

KOLOM

Bata
A
BENANG NILON

A
TAMPAK
As
AS Tiang kayu Benang nylon
DENAH
AS BANGUNAN
POTONGAN A - A

KOLOM
• PROFIL KAYU HARUS LURUS DAN
PROFIL KAYU DISERUT PADA KEEMPAT SISI

.
POSISI BENANG
• CHECK POSISI KETEGANGAN KAYU
DENGAN WATER PASS
• BUAT SKALA PADA PROFIL YANG
TERPASANG TERSEBUT
• KETINGGIAN / SKALA ANTARA PROFIL
HARUS SAMA BAIK ELEVASI MAUPUN
JARAK ANTARA SKALA
• PROPIL KAYU HARUS KUAT / TIDAK
BOLEH BERGERAK / BERGESER SELAMA
PEK. PAS. BATA BERLANGSUNG
As bangunan
4. BILA BENTANG ANTAR KOLOM > 4 M HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
DIUSAHAKAN DITENGAH – TENGAH
BENTANG TERSEBUT DI PASANG 1. SEBELUM DI PASANG BATA HARUS DIRENDAM
KOLOM PRAKTIS SAMPAI JENUH AIR
5. PENGECORAN KOLOM PRAKTIS 2. PASIR YANG DIGUNAKAN DI AYAK DAHULU
DILAKSANAKAN SETIAP KETINGGIAN UNTUK MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL
1 – 1.5 M YANG SERAGAM
6. PASANGAN BATA HANYA BISA DILAKSANAKAN 3. AIR YANG DIGUNAKAN HARUS BEBAS DARI
SETELAH KOLOM PRAKTIS SELESAI DI COR PENGARUH ASAM
4. POSISI PASANGAN BATAKO ANTAR LAPISAN
HARUS ZIG – ZAG

ALAT YANG DIGUNAKAN :

1. SARINGAN PASIR
BESI
2. SENDOK ADUKAN
3. CANGKUL
DI COR
4. BENANG NYLON
BEKISTING
5. PROFIL KAYU
6. EMBER

1m

Ilustrasi
- Pekerjaan plesteran

1
1M
PAKU BESAR
KEPALAN
PAKU BESAR TITIK KEPALAN A B

METERAN

A
BENANG LOT

C D
LOTAN

BENANG LOT
GAMBAR 1 GAMBAR 3
1
DINDING
TEMBOK

1M
BIDANG PLESTERAN

A B
1 JIDAR PENGGESEK
A=C

C METERAN

D
LOTAN C

GAMBAR 4
POTONGAN 1-1 GAMBAR 2
BIDANG PLESTERAN
Metode kerja :
1. Buat titik kepalan plesteran minimal pada dua titik
( misal titik A dan B )
2. Buat titiki bantu kepalan antara A - B dengan jarak 1 m
3. Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke C
dan D.
4. Buat titik – titik bantu kepalan antara A-C dan B- D
( secara vertikal )
5. Hubungkan titik – titik kepalan secara vertikal
6. Diamkan kepalan terdebut minimal 1 hari supaya mengering
7. Kamprotkan adukan spesi antara dua kepalan
8. Ratakan dengan jidar dan finish dengan roskam
9. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering
(cukup umur).
10. Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian
semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan
menggunakan kertas gosok.
ALAT YANG DIPERGUNAKAN
1. Saringan 5. Ember 9. Selang Air
2. Cangkul 6. Jidar
3. Benang Lot + Lotan 7. Sendok Adukan
4. Meteran 8. Roskam

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Sebelum plesteran di mulai dinding pasangan bata disiram dahulu menggunakan air agar dinding bata menjadi jenuh
2. Pengamprotan spesi plesteran berjalan dari bawah ke atas
3. Jarak antara kepalan maksimal 1 m
4. Jidar yang dipakai harus rata, lurus dan tidak boleh melengkung dan lebih panjang dari jarak antar kepalaan
5. Pasir yang digunakan harus diayak agar memperoleh gradasi material yang seragam
6. Air tidak boleh mengandung zat kimia atau asam / garam

- Pekerjaan Acian
• Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
• Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi
lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
- Pekerjaan penutup dinding

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penutup dinding meliputi, pengadaan material keramik, batu Andesit (penutup dinding), pemasangan keramik/batu
andesit, pemasangan plint dan perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
• Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : keramik 30x30 cm, semen PC, pasir, semen grouting nat, air, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass, benang, selang dan air.
Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik dan batu andesit

• Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah terpasang.


• Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
• Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
• Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
• Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
• Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan dengan perekat menggunakan acian. Kemudian
dilanjutkan pemasangan dinding keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
• Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan permukaan yang rata.
• Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan pasangan keramik mudah pecah.
• Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
• Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan
keramik. Setelah itu baru dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
3. Pekerjaan Lantai
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penutup lantai meliputi, pengadaan material keramik (penutup lantai), pemasangan keramik dan perapihan hasil
pekerjaan.
2. Persiapan Pekerjaan
• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
• Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

Kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga

Bahan
• Keramik lantai : Sesuai degan Spesifkasi (Uk Variasi)
• Pasir pasang : jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas
dari tanah
• Semen : semen portland
• Semen warna : pewarna
• Air : air bersih bebas dari unsur minyak
Perlatan
• Alat Tukang
• Concrate Mixer
• Meteran / Waterpass
Tenaga
• Pekerja
• Tukang
• Kepala Tukang
• Mandor

Uraian Pekerjaan

- Permukaan yang akan dipasang lantai keramik harus rata dan memiliki lantai kerja baik berupa LC atau urugan pasir.
- Selanjunya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu (marking) sebagai pedoman pemasangan keramik.
- Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut dinding pintu untuk menyesuaikan pasangan
antara ruangan. Lalu dilakukan tarik benang arah x dan y serta memasangnya secara berbaris sebagai patokan.
- Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar.
- Pemasangan keramik dengan menggunakan mortar perekat dan memukul dengan palu karet dan mengecek permukaan keramik
dengan menggunakan waterpass.
- Perapihan hasil pekerjaan.
4. Pekerjaan Cat
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengecatan meliputi : pembersihan permukaan yang akan dicat, mendempul permukaan berpori, meratakan permukaan
yang akan dicat, pengecatan dan perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan, personil kerja pekerjaan dimulai.
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
• Menyediakan tangga pijakan untuk pengecatan
• Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan

3. Uraian Pekerjaan
• Sebelum melakukan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan dibersihkan terlebih dahulu.
• Permukaan dinding dihaluskan dahulu dengan menggunakan amplas kasar.
• Untuk menutupi permukaan yang berpori dilakukan pekerjaan plamir.
• Permukaan dihaluskan dengan menggunakan amplas halus.
• Melakukan pengecatan dengan cat dasar.
• Pengecatan dengan cat pelapis (Emulis) 2 kali lapisan.
4. Tahapan Pekerjaan

5. Kebutuhan Bahan, Alat dan Tenaga Bahan


Ilustrasi Pekerjaan Pengecatan
• Cat Primer dan Cat Emulsi : Sesuai degan Spesifkasi
• Kerta Amplas
• Air : air bersih bebas dari unsur minyak

Peralatan
• Alat Tukang
• Kuas
• Schafolding
5. Pekerjaan Kusen
Pintu, Kusen dan Jendela merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek-proyek besar biasanya mempunyai
jumlah pintu yang banyak, sehingga pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat. Adapun
metode pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut :
Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela aluminium.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.

Material kerja:
alumunium kusen, alumunium frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, kaca dan material bantu.
Alat kerja:
cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dan alat bantu lain.

Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan
gambar kerja atau belum.

Fabrikasi kusen alumunium


• Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan.
• Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
• Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk
memudahkan waktu pemasangan.
Pemasangan kusen alumunium dan frame
• Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai.
Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
• Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu
waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
• Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant.
• Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame
pintu/jendela dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
• Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak
kusen dan alumunium dan daunnya.

Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat
dilepas, apabila lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari
kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak
aluminium tersebut.
6. Pekerjaan Plumbing (Mekanikal)
1. Lingkup Pekerjaan
• pekerjaan pengadaan pipa dan kelengkapannya, pengukuran, pemasangan dan pengujian.
• Pekerjaan Pembuatan dan Pemasangan suport sanitair

2. Persiapan Pekerjaan
• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
• Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

3. Uraian Pekerjaan
• Pekerjaan plumbing yang dilakukan pihak kontraktor, selain menyambung pipa sparingan, fitting dan gate valve pada kekuatan
lem dan klem gantungan untuk menghindari kebocoran dari sambungan.
• Kemiringan pipa diperhatikan agar air bersih maupun air kotor dan air hujan lancar mengarah ke shaft.
• Pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
• Khusus pekerjaan yang menyangkut pengelasan akan disediakan tabung pemadam apar
• Khusus pada pemasangan pipa air buangan dan air kotor harus disediakan pipa leher angsa untuk pengecekan bila terjadi
penyumbatan dikemudian hari.
• Pengetesan dilakukan sebelum digunakan dan dipastikan tidak terjadi kebocoran.
• Posisi floor, fitting air bersih / kotor, kran, wastafel, closet dan urinoir disesuaikan dengan posisi nat keramik.
4. Tahapan Pekerjaan

Ilustrasi plumbing
5. Kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga Peralatan:
Bahan: Bor sekrup
Pipa (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik) Palu
Lem Pipa Gegep Besi
Fitting Bar Cutter
Klem Bar Bender
Elbow (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik) Alat Las
T Dos (Jenis dan Dimensi Sesuai Spesifikasi Teknik) Kunci Pas / Ring
Alat bantu pertukangan
7. Pekerjaan Elektrikal
1. Lingkup Pekerjaan

Melakukan Pembobokan dinding, memasang pipa konduit, pemasangan kabel, pemasangan fitting dan lampu, perapihan,
pemasangan daya utama, memasang AC dan pengujian.

2. Persiapan Pekerjaan

• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
• Pekerjaan bobokan dinding
• Pekerjaan pasangan pipa konduit
• Pekerjaan wiring
• Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
• Pekerjaan Instalasi Panel
• Pekerjaan instalasi AC
3. Metode Pelaksanaan Instalasi Listrik

Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan instalasi elektrikal arus kuat.

• Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan
plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
• Kabel horizontal diletakan di tray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
• Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME
dan finishing jadi halus rapih.
• Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.
• Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
• Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan persetujuan direksi.
• Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan
coring.
• Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan tidak miring.
• Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan Swicth grounding system.
• Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.
• Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.
Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada panel.
• Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta
pada komponen mcb di buat notasi/tanda.
• Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x 24 jam.
4. Kebutuhan bahan, alat dan tenaga
Bahan:
Kabel (NYM) Peralatan: Tenaga :
Pipa Konduit Bor sekrup Pekerja
Lampu (Sesuai Spesifikasi) Palu Tukang Listrik
Fitting (Sesuai Spesifikasi) Gergaji Kepala tukang
Klem Pipa Kunci Pas / Ring Mandor
Isolasi Tespen
Timah AVO Meter
Kabel Feeder Solder
Kabel T Tang
Kabel BC .... mm (Sesuai Spesifikasi) Obeng (+/-)
Rak Kabel Crimping Tool Kit
Fuse/Sekring ... A (Sesuai Spesifikasi) Waterpass
MCB ... A (Sesuai Spesifikasi) Alat bantu pertukangan
MCCB ... A (Sesuai Spesifikasi)
Panel Box
Instlasi%2BPenerangan
Instalasi Fitting dan Lampu
.

5. Analisa K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)


Aspek K3
Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD)”
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.
C. PEKERJAAN LANTAI 2

Pekerjaan ini meliputi :

1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Dinding (Sudah dijelaskan di Lt.1)
3. Pekerjaan Lantai (Sudah dijelaskan di Lt.1)
4. Pekerjaan Cat (Sudah dijelaskan di Lt.1)
5. Pekerjaan Rangka Atap & Penutup Atap
6. Pekerjaan Kusen (Sudah dijelaskan di Lt.1)
7. Pekerjaan Plumbing (Sudah dijelaskan di Lt.1)
8. Pekerjaan Elektrikal (Sudah dijelaskan di Lt.1)
1. Pekerjaan Struktur

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan beton yang terdiri dari : pembesian, pembuatan bekisting dan pengecoran.

• Pekerjaan Kolom
• Pekerjaan Balok praktis
• Pekerjaan Ring Balok praktis
• Pekerjaan Beton praktis lainnya
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom, Balok Praktis dan Ring Balok

Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom praktis dan balok latei.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat beton, paku, air, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting,
benang, selang air, dll.

Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan theodolith dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan kolom beton praktis dan
balok latei.

Fabrikasi besi tulangan

• Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar kerja yang telah disetujui.
• Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom praktis dan balok latei.
• Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak membingungkan pada saat akan
dipasang.
• Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom praktis dan balok latei yang belum ada besi stek existing, terlebih dahulu
dibuatkan besi stek dengan menggunakan alat bantu bor listrik.
Fabrikasi bekesting

• Fabrikasi bekesting untuk kolom beton praktis praktis menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan dengan menggunakan kaso.
• Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis dan balok lintel.
• Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan kolom praktis dan balok lintel dengan dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
• Pasang perkuatan/support pada bekesting.
• Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan
waterpass/unting-unting untuk pengecekan.
• Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.

Kebutuhan material dan alat :

Material :
Beton K-250
Besi Tulangan
Kawat Beton
Bekisting

Alat :
Molen kapasitas 0,30 m3
Roskam
Concrete fibrator
Alat bantu

Ilustrasi Bekisting Kolom


Pengecoran beton

• Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai
rencana.
• Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton readymix.
• Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran, adukan beton diratakan dan dipadatkan sehingga
beton tidak ada sarang tawon/keropos.

Kolom praktis
- Pekerjaan Balok, Ring Balok / beton praktis
a. Lingkup Pekerjaan
Melakukan Perakitan Besi, Pemasangan Bekisting dan Pengecoran Beton.

b. Persiapan Pekerjaan
• Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja
yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
• Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
• Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
• Pekerjaan pabrikasi Besi
• Pekerjaan bekesting
• Pekerjaan Instalasi besi Tulangan
• Cor Beton K-175

Ilustrasi Bekisting Balok


c. Metode Pelaksanaan

• Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk pekerjaan balok beton.
• Memasang bekisting kolom seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan.
Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
• Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
• Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran balok yang digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing.
Untuk mengunci balok tersebut harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat sendiri
menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm. Jarak balok sangat tergantung dari jarak pasangan
kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk balok 4 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari 4 m
maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
• Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk mendapatkan sloof struktur yang sempurna,
bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
• Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah
pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan
alat concreate vibrator.
Pembongkaran Bekisting

1 Sisi Kolom, DInding dan Balok 24 jam


2 Sisi bawah dari balok, pelat dengan suport masih terpasang 3 hari
3 Pembongkaran proping pelat 7 hari
4 Pembongkaran proping balok 7 hari

5 Pembongkaran proping kantilever balok dan pelat 14 hari

Tabel Waktu pembongkaran Bekisting


Segera setelah pembongkaran bekisting, dilakukan pemasangan support di bawah pelat/balok yang dibongkar, Suporting tetap dilakukan
sampai dengan beton mencapai umur 28 hari.

Perawatan Beton / Curing


Perawatan beton dilapangan memenuhi kriteria sebagai berikut :
• Beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab selama paling sedikit 7 hari setelah pengecoran
• Beton berkekuatan awal tinggi harus dipertahankan dalam kondisi lembab selama paling sedikit 3 hari pertama

Untuk menjaga kondisi beton agar tetap lembab, dilakukan dengan salah satu cara dari cara-cara berikut :
• Basahi permukaan beton secara periodik dan terus-menerus
• Tutup dengan lembaran plastik atau lembaran lain yang dapat mencegah penguapan air
• Perendaman.

Pengetesan Beton
Pengujian kekentalan adukan beton menggunakan pengujian slump beton (SK SNI M-12-1989-F/SKSNI-03-1972-1990).
Pengujian kekuatan beton dengan menggunakan metode pengujian kuat tekan beton (SK SNI M-14-1989-F/SKSNI-03-1974-1990).
5. Pekerjaan Rangka Atap & Penutup Atap

Pekerjaan ini meliputi :


Pekerjaan Kuda-kuda struktur 2LLC
Pekerjaan Gording LLC
Pekerjaan Penutup atap Galvalum
Pekerjaan rangka besi hollow
- Pekerjaan Rangka Atap 2LLC
LINGKUP PEKERJAAN

a. Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang diperlukan untuk melaksanakan dan membuat
konstruksi baja.
b. Spesifikasi ini meliputi syarat-syarat perencanaan, pabrikasi dan pemasangan tentang konstruksi baja untuk atap, penyokong
(support), dan sebagainya, sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar kerja.

METODE PELAKSANAAN

1. Pengelasan
Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi, dan harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau
AISC Spesification. Pekerjaan pengelasan harus dibawah pengawasan personil yang memiliki persiapan teknis untuk pekerjaan
tersebut.
2. Lubang-lubang baut
Lubang baut untuk baut harus dilaksanakan dengan bor. Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.
Pembuatan lubang baut dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor.
3. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full penetration butt weld.
4. Pemasangan percobaan/Trial erection
Bila dipandang perlu oleh MK, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi.
Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak oleh MK dan pemasangan percobaan
tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan MK.

5. Pengecatan
Semua bahan konstruksi baja harus di cat.
Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Danapaints atau setara, dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan.
Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak boleh di cat.
Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strenghbolt permukaan baja tidak boleh di cat.
Cat akhir adalah enamel paint buatan Danapaint atau setara dan pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam
gambar atau spesifikasi arsitektur.
Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di grout dengan bahan setara "Master Flow 713 Grout",
dengan tebal minimum 2,5 cm. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.

6. Pemasangan akhir/final erection


• Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi
yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau perubahan bentuk
yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera dilaporkan kepada MK disertai usulan cara perbaikannya. Cara perbaikan
tersebut harus mendapat persetujuan dari MK sebelum dimulainya pekerjaan tersebut. Perbaikan harus dilakukan dihadapan MK.
• Meluruskan pelat dan besi siku atas bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan baja harus kering
sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan "Waterproofing" yang
disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat bekerja ditempat yang tinggi, disamping
pengaman yang berupa "piatfrom" atau jaringan ("net").
• Setiap komponen diberi kode/marking sesuai dengan gambar pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
• Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan
yang melewati tegangan izin.
• Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian
konstruksi untuk menanhan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama pembangunan.
• Baut-baut, baut angkar, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus disediakan dan harus dipasang sebagaimana
mestinya sesuai dengan gambar detail.
• Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
• Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok, balok penunjang dan yang sejenis harus dipasang
dengan luas perletakan penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus diberi
adukan lambab/kerung yang tidak susut dan disetujui konsultan/MK.
• Toleransi : Penyimpanan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebih dari 1/1500 dari tinggi vertikal kolom.

Ilustrasi Kuda-kuda double


Kanal C
- Pekerjaan Gording/Purlin Kanal C
Pelaksanaan :
1. Material gording baja kanal C di siapkan
Material baja yang disiapkan sesuai dengan jenis, spesifikasi dan ukuran yang akan digunakan. Gording menggunakan CNP atau
kanal C 125.50.20.2,3 ; trackstang diameter 10mm, angkur, dll.
2. Persiapan dudukan gording
Karena konstruksi menumpang di pasangan bata sebagai rafter, sebelumnya dipersiapkan angkur baut buat dudukan rangka gording
dengan dicor dipasangan dinding. Angkur dicor di ring balok praktis.
3. Setelah dudukan siap kemudian memasang gording sesuai dengan jarak yang telah ditentukan pada gambar. Gording menumpang
pada dudukan dengan ikatan baut.
4. Kemudian pasang trekstang diameter untuk mengunci ikatan gording satu sama lain agar kaku.
5. Sebagai finishingnya pengecatan menggunakan cat zingchromate setelah terpasang semuanya.

Ilustrasi gording/purlin
- Pekerjaan Penutup atap Galvalum Pasir

• Setelah seluruh kuda-kuda baja dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu
menggunakan Galvalum Pasir.
• Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar.
• Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof
battens) dengan screw x 16 HEX.
• Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
• Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi dan tidak berbelok belok
• Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau
kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air.
• Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap.
• Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai
dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap).

Galvalum pasir
Keselamatan kerja
Pemasangan kuda-kuda dan penutup atap tergolong dalam jenis pekerjaan di ketinggian, mengingat posisi kuda-kuda dan penutup atap
yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter. Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja di ketinggian, harus
diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut:
• Jika pekerjaan masih memungkinkan untuk dikerjakan di atas tanah/lantai, maka sebaiknya dilaksanakan di atas tanah/lantai.
• Jika tidak memungkinkan dikerjakan di atas tanah/lantai, maka bisa dilakukan di ketinggian, dengan dipasang penghalang yang cukup
kuat atau semi permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh.
• Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau scaffolding Elevated
Work Platforms (EWP) dan Scaffolding
• Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus dikenakan alat pengaman kerja yang mampu mengamankan pekerja
dari resiko jatuh dari ketinggian. Alat pengaman (Safety Harness)
• Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan
terpasang dalam posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau.
• Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak
aman untuk dilaksanakan.

Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah:


1. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.
2. Memakai body harness safety belt
3. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).
4. Memakai sepatu kerja.
5. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti gores.
6. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat mengganggu proses pekerjaan.
Manajemen Pengendalian
1. Pengendalian Waktu

Proses Pengendalian waktu yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan.
Perencanaan Pengendalian waktu dituangkan dalam Master Schedule Pelaksanaan Proyek yang disetujui oleh Owner

2. Alat Pengendalian Waktu Pelaksanaan


a. Master Schedule yang telah disahkan di awal.
b. Rencana Progres Bulanan
c. Evaluasi Pengendalian Waktu (EPW)

3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Karya :


Melaksanakan proyek (semua pekerjaan) sesuai Master Schedule dengan tetap menjaga pekerjaan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
Membuat Rencana Progress Bulanan RKK dan Evaluasi Pengendalian Waktu

4. Parameter Keberhasilan :
Berjalannya proyek sesuai dengan Master Schedule dan rencana Progres bulanan sehingga proyek dapat terselesaikan tepat pada waktunya
dengan berpedoman pada master schedule yang telah ditetapkan bersama..
~ Manajemen Pengendalian

2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu K3 dan Lingkungan

Sistem manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan (SMMK3L ) khususnya bidang keselamatan kerja mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilaksanakan, mencari kemungkinan-kemungkinan bahaya yang berpotensi untuk terjadi saat pelaksanaan pekerjaan, kemudian
memperkirakan resikonya.
Selanjutnya akan dibuat kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam prosedur dan program keselamatan kerja sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai.
Pemantauan di pelaksanaan program dilakukan agar tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Apabila ada penyimpangan, dilakukan tindakan koreksi dan
pencegahan agar tidak terulang ke depannya. Berikut skema proses penerapan SMMK3L CV. SYIFA.

Secara garis besar, pelaksanaan manajemen K3L adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi bahaya, penentuan sasaran & program, dan membuat prosedur-prosedur dan instruksi kerja yang mengacu kepada keselamatan kerja dan
lingkungan sesuai dengan lokasi kerja.
2. Membuat struktur SMMK3L dan tim tanggap darurat.
3. Mengadakan Alat Pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan.
- APD Disediakan untuk Konsultan MK dan Tim Pengelola Kegiatan
- Selain itu semua pekerja diwajibkan mengenakan APD
- Dilengkapi fasilitas K3L Lainnya.
4. Melakukan Simulasi Tanggap Darurat sesuai dengan hasil identifikasi bahaya.
5. Inspeksi harian, mingguan, bulanan.
6. Pengetesan faktor fisika, kimia & biologi.
7. Pemasangan penandaan, rambu peringatan dan larangan
- Setiap Pekerja diberi pengarahan mengenai K3 & Rambu-rambu yang digunakan
- Rambu peringatan dipasang disetiap area proyek dengan pertimbangan kemungkinan bahaya yang dapat terjadi
8. Fasilitas keamanan dan pertolongan pertama
~ Manajemen Pengendalian

Fasilitas keamanan dan pertolongan pertama


~ Manajemen Pengendalian

3. Proses pengendalian mutu dan K3


Proses Pengendalian mutu yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan.
Perencanaan mutu dituangkan dalam Rencana Mutu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (RMK3L).
Pengendalian Mutu, K3 dan Lingkungan terintegrasi dalam satu sistem dengan merujuk pada standar ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004.

2. Alat Pengendalian Mutu dan K3L


Pengendalian mutu dituangkan dalam RMK3L Proyek dan Inspeksi & Cheklist yang dilakukansesuai Standard Operational Procedure (SOP).

3. Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Karya :


Melaksanakan Sistem MK3L sesuai dengan RMK3L Proyek yang telah ditetapkan.
Melakukan tindakan-tindakan penanganan ketidaksesuaian dan pencegahannya bila terjadi penyimpangan sesuai dengan yang disyaratkan
dalam dokumen RMK3L yang sah.

4. Parameter Keberhasilan :
Berjalannya sistem SMMK3L di proyek dengan baik dengan dicapainya Sasaran dan Tujuansesuai dengan yang ditetapkan.
~ Manajemen Pengendalian
4. Pengendalian Teknis
Pengendalian teknis meliputi pengaturan administrasi dan mekanisme operasi serta tanggung jawab personil proyek dalam
melaksanakan tugasnya.
Berikut adalah tabel mengenai mekanisme administrasi proyek:

NO URAIAN DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI KETERANGAN

1 Buku Harian Pelaksana Konsultan Tim Pengelola Untuk mencatat semua petunjuk, keputusan & detil dari pekerjaan serta kejadian-kejadian
Pengawas Kegiatan di lapangan

2 Laporan Kegiatan Pelaksanaan Pelaksana, Site Konsultan Tim Pengelola Mencatat kemajuan per hari dari kemajuan pekerjaan, berisi jumlah pekerja, uraian
Pekerjaan Terdiri dari : Manager & Pengawas Kegiatan kemajuan, bahan & perlengkapan kerja yang masuk lokasi pekerjaan, keadaan cuaca,
Laporan Harian, Laporan Project kunjungan tamu, kejadian khusus.
Mingguan & Laporan Bulanan Manager

3 Buku Tamu Satuan Pelaksana /Site Konsultan Setiap tamu dan pengunjung yang masuk lapangan harus di catat pada buku tamu, dan
Pengamanan Manager Pengawas disediakan Alat Pelindung Diri. Tidak diperkenankan bagi tamu/pengunjung yang tidak
memiliki identitas yang jelas dan tidak memiliki kepentingan dengan kegiatan.

4 Foto Kemajuan Pekerjaan Teknik Konsultan Tim Pengelola Untuk keperluan dokumentasi, masing masing dicetak berwarna ukuran post card, disusun
Terdiri dari progress : Pengawas Kegiatan dalam bentuk album .
0 % - 25 % - 50 % - 75 % dan s/d
100 %

5 Shop drawing Teknik, Konsultan Tim Pengelola Berisi gambar kerja, diagram, daftar potong dan bengkok, detil gambar konstruksi baja,
Pelaksana, Site Pengawas Kegiatan time schedule bahan & tenaga kerja beseryta brosur maupun data lainnya
Engineer berupaperhitungan dan catatan yang diperlukan.

6 As built drawing Teknik, Site Konsultan Tim Pengelola Berisi gambar terlaksana, diagram, daftar potong dan bengkok, detil gambar konstruksi
Engineer, Pengawas Kegiatan baja, time schedule bahan & tenaga kerja beseryta brosur maupun data lainnya
Project berupaperhitungan dan catatan yang diperlukan.
Manager

7 Asuransi Pekerjaan Jamsostek & Konsultan Tim Pengelola Jamsostek diterapkan bagi seluruh pekerja penyedia jasa.
Asuransi Pengawas Kegiatan Asuransi kecelakaan diterapkan bagi staf konsultan pengawas / MK, Staf Perencana & Staf
kerugian oleh Tim pengelola kegiatan & PPK .
Penyedia Jasa Contractors all risk diterapkan bagipekerjaan yang meliputi bahan baku material, peralatan
dan hasil pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan.
~ Manajemen Pengendalian

~ Pengendalian Teknis

URAIAN DIBUAT DIPERIKSA DISETUJUI KETERANGAN


NO

8 Ijin mulai kerja Pelaksana Konsultan Pengawas Tim Pengelola Ijin mulai kerja, dilengkapi dengan gambar kerja / shop drawing yang sudah disetujui,
kegiatan sample material yang sudah disetujui, metode kerja yang sudah disetujui serta kelengkapan
dan kesiapan sumber daya untuk pelaksanaan suatu kegiatan.

9 Ijin mulai kerja Pelaksana, Site Konsultan Pengawas Tim Pengelola Ijin mulai kerja disetujui setelah dilengkapi dengan metode kerja, shop drawing, contoh
Manager Kegiatan bahan, kecukupan material dan tenaga serta peralatan yang telah mendapat persetujuan
MK dan tim pengelola proyek.

10 Rapat tinjauan proyek Project Konsultan Pengawas Tim Pengelola Rapat dilakukan setiap minggu untuk membahas masalah program kerja kedepan dan
Manager Kegiatan evaluasi progress yang telah dicapai. Pembahasan mengenai masalah dan tidak hanya
terbatas pada laporan kemajuan, kendala, mutu, target waktu, sumber daya, keselamatan
kerja dll.

11 Tagihan Pembayaran Project Konsultan Pengawas Tim Pengelola Pembayaran progress pekerjaan dilakukan setelah adanya pengakuan kemajuan pekerjaan
Manager Kegiatan dan PPK oleh Konsultan Pengawas. Metode pembayaran seperti diatur pada kontrak kerja.
Setiap pembayaran selalu dilengkapi dengan back up data kuantitas dan data kualitas atas
pekerjaan yang telah diselesaikan.

12 Penyerahan I Pekerjaan Project Konsultan Pengawas Tim Pengelola Pekerjaan bisa diserahkan setelah dinyatakan 100% selesai. Harus pula diserahkan :
Manager Kegiatan Buku Direksi, Buku Tamu, Ijin dan Referensi. Test uji laboratorium, Foto Kegiatan, IMB,
Bukti Pelunasan Jamsostek, Asuransi CAR, Pelunasan retribusi Galian Gol C, Penyelesaian
deffect list penyerahan ke I, Berita Acara Penyerahan Pekerjaan ke I

13 Penyerahan II Pekerjaan Project Konsultan Pengawas Tim Pengelola Pekerjaan bisa diserahkan setelah dinyatakan bahwa hasil pemeliharaan sama pada saat
Manager Kegiatan kondisi diserahkan untuk pertama kalinya. Harus pula diserahkan :
Shop drawing, as built drawing, manual operasi pemeliharaan, Penyelesaian deffect list
penyerahan ke II, Berita Acara Penyerahan Pekerjaan ke II
~ Manajemen Pengendalian

~ Pengendalian Teknis

Min. 10 hari sebelum Pekerjaan

Min. 8 hari sebelum Pekerjaan

Pengajuan Request Kerja


Min. 5 hari sebelum Pekerjaan

Pelaksanaan Pekerjaan
~ Manajemen Pengendalian

~ Pengendalian Teknis
~ Manajemen Pengendalian
5. Pengendalian Sumber Daya
Proses Pengendalian Sumber Daya yang diterapkan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan.
Perencanaan pengendalian sumber daya mengacu kepada master schedule yang telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga pada saat yang diperlukan, sumber
daya – sumber daya yang dibutuhkan telah siap untuk melakukan proses pekerjaan. Pengendalian sumber daya meliputi pengendalian material, peralatan, sumber
daya manusia serta subkontraktor.
2. Alat Pengendalian Sumber Daya
a. Jadwal pengadaan & pemakaian material
Jadwal pengadaan material dijadwalkan mendahului jadwal pemakaian dalam rentang waktu yan bervariasi sesuai dengan sifat material yang bersangkutan
serta kapasitas gudang dan area yang tersedia. Penjadwalan ini sangat penting karena berhubungan dengan kemudahan selama melaksanakan pekerjaan
b. Jadwal pengadaan & pemakaian peralatan
Pengadaan dan pemakaian peralatan disesuaikan dengan jadwal pekerjaan yang akan dilaksanakan. Manajemen peralatan yang baik akan meminimalisir waktu
idle alat di lapangan yang akan berdampak pada efisiensi biaya peralatan di lapangan. Oleh karena itu peralatan yang sudah tidak dipakai segera didemobilisasi.
c. Jadwal pengadaan & pemakaian SDM
Pengadaan dan pemakaian sumber daya manusia juga diatur menurut master schedule yang sudah ditetapkan. Dipilih personil yang memiliki kompetensi dalam
bidang pekerjaan yang sedang dilaksanakan, dibuktikan dengan sertifikat keahlian dan atau keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing personil yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Segera setelah pekerjaan masing-masing personil terselesaikan, dilakukan demobilisasi personil ke base office masing-
masing sehingga dapat dipekerjakan di proyek lainnya. Hal ini bermanfaat pula dalam efisiensi biaya overhead proyek. Untuk masa pemeliharaan, personil yang
bekerja dibatasi untuk fungsi-fungsi tertentu yang menyangkut pemeliharaan saja.
d.Jadwal pengadaan & pemakaian Sub Kontraktor
Pengadaan dan pemakaian sub kontraktor harus diatur dengan baik. Hanya sub kontraktor yang masuk dalam Daftar Rekanan Terseleksi saja yang digunakan,
karena sub kontraktor yang masuk dalam daftar ini memiliki track record yang sudah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk dapat bekerja dengan baik dan
tepat serta legalitas formalnya dapat dipertanggungjawabkan. Pengaturan ini juga berguna untuk menjaga kelangungan jalanya proyek dengan memastikan
jadwal sub kontraktor yang bekerja dan tidak tumpang tindih dengan pekerjaan sub kontraktor yang bersangkutan dengn pekerjaan lainnya.
3. Parameter Keberhasilan :
Tercapainya kondisi penggunaan seluruh sumber daya yang optimal selama pekerjaan berlangsung, terhindar dari pemborosan dan ketidak-efektifan sumber daya
serta ditepatinya jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan.
Mekanisme Masa Pemeliharaan
Pada saat penyerahan pekerjaan yang pertama (PHO), langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa mengajukan permintaan kepada Pengguna Jasa untuk Penyerahan Pertama pekerjaan setelah pekerjaan selesai 100 %, didalamnya termuat
MC100, Amandemen jika ada, As Built Drawing, dan Dokumentasi berupa foto2 pada pekerjaan 0%, 50%, 100%.
2. Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia penerima pekerjaan untuk melakukan Penilaian terhadap hasil pekerjaan selambat-lambatnya 7 hari setelah
diterimanya surat permintaan dari Penyedia Jasa.
3. Penilaian terhadap hasil pekerjaan oleh Panitia penerima pekerjaan
4. Pembuatan Daftar kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan oleh Panitia penerima pekerjaan
5. Penyedia jasa & pengguna jasa mengadakan pemeriksaan pekerjaan secara bersama-sama berdasarkan check list pemeriksaan
6. Penyedia jasa mengadakan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan pekerjaan sesuai check list pekerjaan
7. Pemeriksaan kembali hasil penyelesaian/perbaikan oleh Panitia penerima pekerjaan
8. Pembuatan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Panitia Penerima Pekerjaan
9. Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa
10. Penyerahan Jaminan Pemeliharaan oleh Penyedia Jasa
11. Pembayaran sebesar 100 % dari Nilai Kontrak oleh Pengguna Jasa
12. Pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi hasil pekerjaan tetap berada seperti pada saat Penyerahan Pertama pekerjaan

Sedangkan pada saat penyerahan pekerjaan yang kedua (FHO), langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pengguna Jasa mengajukan permintaan kepada Penggunan Jasa untuk Penyerahan setelah masa Pemeliharaan berakhir
2. Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia Penerima pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan selambat-lambatnya
7 hari setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Jasa
3. Panitia Penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari checklist Penyerahan I,
4. Pembuatan Daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
5. Perbaikan cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
6. Pembuatan Berita Acara Penyerahan Akhir / Ke II pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
7. Penyerahan Akhir Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa
8. Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dan jaminan Pelaksanaan oleh Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa
9. Pengguna Jasa mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam waktu 7 hari setelah diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Akhir pekerjaan.
MASA MASA
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

PENYERAHAN I

CHECK LIST

KEKURANGAN

PERBAIKAN Semarang, 19 Agustus 2019


CV. SYIFA
PEMERIKSAAN

PENYERAHAN II

JOKO PURWANTO, ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai