Anda di halaman 1dari 60

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH PROVINSI GORONTALO


----------------------------------------------------------------------

KEGIATAN :
PENINGKATAN SARANA MADRASAH
( SBSN )

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KELAS BARU
MTsN 2 BOALEMO

LOKASI :
KECAMATAN PAGUYAMAN
KABUPATEN BOALEMO

TAHUN ANGGARAN 2023

KONSULTAN PERENCANA

CV. MULIA CIPTA


Design & Engineering Consultant
Kantor :Jl. DewiSartika No. 11, Telp.(0435) 827082 Gorontalo
METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KELAS BARU MTs N 2 BOALEMO


LOKASI : KABUPATEN BOALEMO
TAHUN ANGGARAN : 2023

Dari hasil peninjauan lokasi dapat kami simpulkan bahwa pekerjaan PEMBANGUNAN
GEDUNG RUANG KELAS BARU MTs N 2 BOALEMO terletak di KABUPATEN BOALEMO Jalan
menuju ke lokasi pekerjaan tersebut cukup baik sehingga pemasukan alat, bahan
material dan tenaga kerja tidak mengalami hambatan.
Pekerjaan ini, memerlukan bahan lokal, berupa batu kali/belah, batu kerikil/koral,
batu bata, pasir pasang, pasir beton, pasir urug, tanah timbunan, kayu papan/balok kls I, II,
III dan lain-lain, serta sebagian bahan toko/pabrikasi seperti Semen Merk Tonasa, besi beton,
kawat beton, paku campuran, keramik, rangka atap baja ringan, atap genteng metal, nok
genteng metal, hollow alumunium, Plafond Gyipsum, List Plafond Gyipsum Sp 9, Steel
Door, kusen alumunium, kaca, kunci dan penggantung pintu/jendela, bahan-bahan untuk
instalasi listrik, bahan-bahan untuk plumbing dan sanitair, bahan-bahan untuk
pengecatan dinding dan bahan-bahan lainnya.
Bahan material/quary yang akan digunakan dapat di ambil dari tempat yang
terdekat dengan lokasi pekerjaan, sedangkan untuk material bahan toko/pabrikasi akan
didatangkan dari toko yang terdekat dan sebagian dari kota Gorontalo.
Untuk tenaga kerja akan menggunakan tenaga kerja setempat dengan
memperhatikan tingkat keterampilan yang ada, dan jika jumlah tenaga kerja yang
diperlukan belum dapat dipenuhi dari sekitar lokasi maka akan diusahakan mendatangkan
tenaga kerja dari luar lokasi. Dalam penggunaan tenaga kerja setempat dengan catatan tentu
harus memenuhi persyaratan/aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Personil manajerial yang
akan dtempakan pada pekerjaan ini adalah : Pelaksana Utama, Pelaksana Lapangan, dan Petugas
K3 Konstruksi
Pembuatan jalan kerja dilakukan untuk jalur lalu lintas dan kelancaran
pemasukan bahan, peralatan, dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan yang diusahakan
sekiranya tidak mengganggu kegiatan atau aktivitas masyarakat yang ada di sekitar lokasi
pekerjaan tersebut.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan memperhatikan kondisi cuaca dan kegiatan-
kegiatan atau aktivitas masyarakat Peralatan utama yang akan mendukung pelaksanaan
pekerjaan berupa : dump truck, concrete mixer, concrete vibrator, stamper, genset,
theodolite/waterpass, alat potong besi, scafolding (perancah), kap air/tandon, perlengkapan k3,
alat pertukangan, dan alat-alat bantu lainnya. Peralatan tersebut akan di sediakan terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan.sekitarnya untuk menghindari hambatan-hambatan yang
tidak diperkirakan semula.
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan
memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan
pemerintah setempat.
URAIAN DAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING PERSONIL
1. Direktur
Tugas :
Penanggung jawab utama terhadap semua kegiatan
Pengesahan segala dokumen administrasi pekerjaan
Penunjukan Site Manager , serta memberikan mandat dan fungsi tugasnya sesuai
kapasitas dan kebutuhan
Pengambil keputusan tertinggi dalam progress pekerjaan. Dalam kapasitas dan fungsi
tertentu, segala bentuk pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan mendapatkan
persetujuan dari direktur
Melaporkan progress pekerjaan, mulai tahap dimulainya pekerjaan, progress berjalan,
sampai dengan serah terima pekerjaan kepada Pemilik Proyek/pekerjaan.
2. Pelaksana Utama
Tugas Perencanaan :
Mere a aka Ti e “ hedule pelaksa aa proyek sesuai dengan kewajiban dari
perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri
Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek
yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya.
Tugas dan controlling pengarahan :
Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang
pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara
lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas
Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi
yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya
Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek, mandor maupun
tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing.
Tugas Laporan
Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis dengan Direktur
Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup kegiatan proyek, kesulitan-
kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan
Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan Direktur
Tugas pengaturan tenaga
Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana Time Schedule
Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target
dari kantor dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing
Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana
kepada Direktur
Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh Budget
Control, mencheck ulang perhitungan upah untuk disetujui oleh Direktur
3. Pelaksana Lapangan
Tugas :
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama melakukan
pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan keselamatan
(K3). Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek memakai alat
pelindung diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3 sesuai prosedur.

Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis yang antara lain adalah
memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan menterjemahkan spesifikasi teknis.
Serta memahami dan menterjemahkan tahapan kerja , metode kerja dan instruksi kerja.

Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang antara lain adalah
membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop peralatan
serta pagar pengaman. Melaksanakan pembuatan kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya
gudang, workshop peralatan serta pagar pengaman. Serta mengatur dan mengawasi
penempatan peralatan kerja bahan serta tenaga kerja.

Menghitung kuantitas pekerjaan, kebutuhan peralatan dan jumlah material yang


diperlukan untuk proyek yang antara lain adalah menghitung kuantitas pekerjaan
lapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis. Menghitung kebutuhan bahan
berdasarkan kuantitas pekerjaan lapangan. Menghitung kebutuhan peralatan
berdasarkan kuantitas dan metode kerja. Serta menghitung kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan kuantitas dan metode kerja.

Membuat program kerja harian dan mingguan yang antara lain adalah menyusun jadwal
(schedule) penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian peralatan. Menyusun jadwal
tenaga kerja.
Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah menyiapkan
materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan. Melaksanakan bimbingan
teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan. Melakukan pemantauan hasil bimbingan
teknis dari mitra kerja.

Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah memberi petunjuk
kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji. Memastikan bahwa
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi sumber daya.

Melaksanakan dan mengawasi pekerjaan gedung berdasarkan spesifikasi teknis, metode


kerja, instruksi kerja dan gambar kerja. Yang antara lain adalah menguasai metode kerja
pelaksanaan dan gambar kerja (shop drawing). Melakukan pengajuan permohonan ijin
pekerjaan konstruksi gedung kepada pengguna jasa (owner) dan atau konsultan
pengawas berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja, instruksi kerja dan gambar kerja.
Melaksanakan pekerjaan konstruksi gedung berdasarkan spesifikasi teknis, metode kerja,
instruksi kerja dan gambar kerja, serta menagwasi pekerjaan konstruksi gedung.

Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain adalah
membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress) pelaksanaan pekerjaan dan kondisi
lingkungan serta menyiapkan data hasil pekerjaan untuk pembuatan gambar terpasang
(as Bulit Drawing) dan dokumentasi proyek.

4. Petugas K3 Konstruksi
Tugas :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
Merencanakan dan menyusun program K3
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
Manajemen Proyek:
Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan harus dapat
diselesaikan tepat waktu yaitu selama 180 (seratus delapan puluh) hari Kalender, tepat biaya
sesuai dengan harga kontrak dan tepat mutu sesuai dengan RKS + Spesifikasi teknis. Proyek ini
merupakan proyek paket pekerjaan bangunan struktur dan arsitektur, dimana pelaksanaan
mengikuti pekerjaan struktur dan arsitektur yang akan dibangun sesuai perencanaan.
Metode yang kami susun berdasarkan 2 (dua) tahap yaitu :
- Tahap Perencanaan
- Tahap Pelaksanaan
 TAHAP PERENCANAAN
A. PENJADWALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva S )
Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan proyek hingga
menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk merencanakan antara lain:
Untuk menyusun jadwal proyek dilakukan langkah-langkah berikut:
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi, akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
wajib memberikan salinan Direksi, 1 (satu) salinan Rencana Kerja ditempel pada Bangsal
Kerja di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan kerja & Network Planning,
dibutuhkan waktu selama 180 (seratus Delapan puluh) Hari Kalender untuk
menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga apabila dimungkinkan maka
penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan. Hal ini akan sangat
bermanfaat agar bangunan dapat segera dioperasikan dengan baik.
b. Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan
diajukan kepihak Konsultan Pengawas (MK) untuk mendapat persetujuan.
Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat
persetujuan dari MK diserahkan kepada Kepala Proyek untuk dilaksanakan di lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk
pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk konsultan pengawas (MK).
B. PENGAJUAN / PERIJINAN
a. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan Kami menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu
yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar
kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk menghindari dari
pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan serta
penambahan biaya dalam pelaksanaan.
b. Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan,
diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungkin
dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada
persyaratan/RKS.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai
dengan standart yang dipersyaratkan.
C. Majemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kami selaku Penyedia jasa juga berkewajiban menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.

 TAHAP PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan Meliputi :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMANTAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (SMK3)
C. PEKERJAAN GEDUNG
1. PEKERJAAN TANAH
2. PEKERJAAN PONDASI
3. PEKERJAAN BETON LANTAI I
4. PEKERJAAN BETON LANTAI II
5. PEKERJAAN PAS. BATA, PLESTERAN DAN ALCOPANEL (ACP)
6. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
7. PEKERJAAN ATAP
8. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
9. PEKERJAAN PLAFOND
10. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
11. PEKRJAAN SANITASI
12. PEKERJAAN FINISHING
D. PEKERJAAN LAIN – LAIN
Tahapan dan Uraian Pelaksanaan Pekerjaan:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Meliputi
1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
2. Papan Informasi
3. Pekerjaan Pengukuran Dan Bouwplank
4. Listrik dan Air Kerja
5. Alat bantu/Steling/Perancah
6. Biaya Pembongkaran Gedung Lama
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
 Pembersihan lapangan
Sebagai langkah awal pekerjaan, pelaksana membersihkan lapangan/lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan. Apabila ada
penebangan/pembersihan pohon harus tuntas hingga akar-akarnya sehingga tidak
merusak keadaan struktur tanahnya. Sama halnya dengan pembongkaran gedung
existing. Pihak penyedia harus menggali batu bekas pondasi pada gedung existing.
Dengan menggunakan alat berat agar mendapatkan tapak yang rata.
 Papan Informasi / Pembuatan Papan Nama Proyek
Harus disiapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, karena merupakan
Identitas dari Pekerjaan tersebut, disiapkan dengan bahan dan dimensi tertentu yang
disetujui oleh Direksi serta diletakkan pada tempat yang dapat dengan mudah dilihat
oleh masyarakat umum.
Bahan/material yang digunakan :
 Baliho papan nama Poyek (hasil cetakan)
 Kayu 5/5 (untuk bingkai dan tiang penyanggah) Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan dan alat bantu lainnya
 Pekerjaan Pengukuran dan bouwplank
Penyedia jasa diwajibkan mengukur kembali lokasi, batas-batas site dengan alat- alat
yang dapat dipercaya kebenarannya, bila tidak ada kecocokan yang mungkin terjadi di
lapangan dengan gambar rencana, Penyedia jasa wajib melaporkan kepada Pengawas
Lapangan.
 Alat Bantu Steling & Perancah
pelaksana akan menyiapkan Alat Bantu, Steling/Perancah yang disesuaikan
dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan. Steling/perancah yang akan
kami gunakan yaitu scafolding yang memenuhi standar keselamatan kerja.
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding set
 Alat bantu lainnya
Alat Bantu Steling & Perancah disediakan selama pelaksanaan pekerjaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
 Pekerjaan Penyediaan Air Kerja dan Listrik kerja
Air kerja disiapkan untuk menunjang pekerjaan selanjutnya. Dapat dilakukan dengan
membuat sumur air di sekitar area pekerjaan dengan menyediakan pompa air, atau
menggunakan air yang akan didatangkan pada penampungan Semen Merk Tonasa. Air
kerja yang digunakan adalah air yang memenuhi syarat teknis.
Listrik kerja akan diambil dari sumber listrik yang ada di sekitar lokasi pekerjaan, dengan
terlebih dahulu meminta izin ke penanggung jawab yang ada di lokasi tersebut. Apabila
tidak tersedia listrik kerja maka akan di antisipasi dengan menyediakan genset untuk
sumber listrik kerja.
Peralatan yang digunakan:
 Genset
 Pompa Air
 Tangki air/tandon
 Alat bantu lainnya
Pekerjaan Penyediaan Air Kerja dan Listrik kerja disediakan selama pelaksanaan
pekerjaan dari awal s.d selesai yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
B. PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMANTAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (SMK3)
Kami selaku Penyedia jasa juga berkewajiban menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif. Dan untuk melindungi asset Perusahan (Peralatan dan Tenaga Kerja)
yang terlibat pada seluruh kegiatan pekerjaan akan kami lindungi dengan Asuransi. Akan
disiapkan perlengkapan K3 dan Kotak P3K selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyediaan K3 & Keselamatan Kerja disediakan selama pelaksanaan pekerjaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kerja
C. PEKERJAAN TANAH
Meliputi Pekerjaan :
1. Penggalian tanah (pondasi Jalur, Bore Pile dan Rolag)
2. Pek. Urugan Tanah Kembali
3. Pemadatan Urugan Tanah/ Sirtu dibawah Lantai
4. Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi
5. Pek. Urugan Pasir di Bawah Lantai

Uraian dan tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :


 Pek. Penggalian tanah biasa
- Sebelum melaksanakan pekerjaan galian tanah kontraktor harus membuat Patok
permanen pada titik Nol yang sesuai RKS atau kesepakatan bersama dengan Direksi
dalam peninjauan lokasi. Selanjutnya Patok permanen tersebut tidak boleh
bergeser/berubah, dan kemudian menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
Atas persetujuan Direksi, Penentuan titik lainnya dilakukan oleh Kami/Kontraktor di
lapangan dengan menggunakan alat ukur dan harus selalu berpedoman pada titik
Nol. Sebelum pekerjaan ini pihak kami akan mendokumentasikan sebagai Foto Nol
Pekerjaan. Pemasangan Patok Bouwplank boleh menggunakan kayu kelas III yang
diketam rata pada sisi kerjanya.
- Setelah pemasangan Bouwplank harus melaporkan kepada direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebelum melanjutkan pekerjaan
- Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi /
Pengawas lapangan.
- Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
- Dasar galian harus mencapai tanah keras atau sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran
dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus
dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
- Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah
siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.
Peralatan yang digunakan:
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Urugan Tanah Kembali
Pekerja menimbun pinggiran pasangan pondasi setelah pekerjaan pasangan pondasi
selesai dilaksanakan. atau dapat pula dilaksanakan secara berbarengan, dengan
menggunakan sebagian tanah hasil galian pondasi dan selebihnya dibuang pada tempat
yang telah ditentukan oleh direksi. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh pekerja.
Peralatan yang digunakan:
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Mengurug 1 m3 Tanah Sirtu untuk leveling lantai / Pasir Gunung Dibawah Lantai
& Pemadatan tanah dengan stamper
Sebelum pekerjaan lantai dilakukan penimbunan tanah di bawah lantai. Yang berfungsi
sebagai peninggi lantai. Tanah yang digunakan adalah timbunan pilihan/domato yang di
diadakan dengan cara mendatangkan timbunan dari lokasi yang terdekat dengan lokasi
pekerjaan. Urugan tanah harus bersih dari benda-benda yang dapat mengganggu
pekerjaan.
Kemudian urugan tanah diratakan dan dipadatkan secara mekanik menggunakan
stamper. Tanah dipadatkan dengan tingkat kepadatan tertentu dan dimintakan
persetujuan ke direksi pekerjaan.
Bahan/material yang digunakan :
 Pasir Gunung / Tanah Domato
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Stamper
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Urugan Pasir Bawah Pondasi Jalur
Segera setelah galian tanah untuk pondasi jalur dilaksanakan, dilakukan pekerjaan
urugan pasir. Pasir diurug dan diratakan kemudian disiram air hingga jenuh air.
Setelah jenuh air dilakukan perataan kembali.
Bahan/material yang digunakan :
 Pasir urug
Paku Campuran Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Urugan Pasir di Bawah Lantai
Urugan pasir dibawah lantai akan digelar di atas urugan/timbunan tanah yang
telah dipadatkan, dan sebelum pelaksanaan pengecoran lantai dilakukan
pemadatan pasir yang telah diurug tersebut. Pemadatannya menggunakan air
hingga pasir tersebut jenuh air.
Bahan/material yang digunakan :
 Pasir urug
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

D. PEKERJAAN PONDASI
Meliputi Pekerjaan :
1. Pemasangan Timbrisan batu belah (Anstamping)
2. Pemasangan Pondasi Batu Belah campuran 1SP : 5SP
3. Pek. Pondasi Rolag Bata uk. 1/2 Batu Sp. 1 : 3

Uraian dan Tahapan Pelaksanaan :


 Pek. Timbrisan batu belah Aanstamping
Setelah pekerjaan galian tanah pondasi dan urugan pasir di bawah pondasi telah rata
dan sesuai ketebalannya maka dilakukan pemasangan batu kosong atau anstamping.
Yaitu dengan menyusun sedemikian rupa batu belah tanpa campuran spesi pengikat
dengan dimensi sesuai gambar dan spesifikasi. Jika pasangan batu kosong telah tersusun
rapih dan sesuai maka dapat dilanjutkan dengan pasangan batu belah camp. 1 : 5
Bahan/material yang digunakan :
 Batu Belah
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Pemasangan Pondasi Batu Belah sp. 1:5
Pondasi batu belah/ batu gunung dilakukan setelah pekerjaan galian tanah
rampung/selesai. Pekerjaan ini dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi atau pengawas lapangan. Campuran yang digunakan 1 Pc 5 Pasir. Batu yang
digunakan harus yang keras. Batu belah harus disusun sedemikian rupa sehingga
dudukannya kokoh serta terikat baik satu sama lainnya dengan adukan. Untuk keperluan
kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan, kabel-kabel dan lain-lain
yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka. Dimensi
pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana. Tidak diperkenangkan
melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
Bahan/material yang digunakan :
 Batu Belah
 Pasir Pasang
 Semen Merk Tonasa
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete MIxer
 Pompa Air
 Genset
 Kap Air/Tandon
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Pondasi Rolag Bata Uk. 1/2 Batu Sp.1 :3
- Susunan batu bata untuk tangga dan selasar bangunan
- Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat bata
yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. Pastikan
permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan
bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
- Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak sama, baik
panjang, lebar dan ketebalan. Ukuran batu bata harus diperhatikan, jika
mendapatkan bata dari supplier yang berbeda dengan ukuran bata yang berbeda,
lakukan pemisahan pemasangan supaya pasangan bata kelihatan rapi.
- Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata terlalu
kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh
permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat penyerapan bata
terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan
yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak baik. Jika bata dalam
keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk dipasang, tunggu permukaan bata
agak kering. Permukaan yang terlalu basah mengakibatkan bata akan jenuh
- menyerap adukan mortar sehingga akan memungkinkan adukan akan meleleh dan
- air Semen akan terbuang dari pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan
menimbulkan penyerapan yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan
tidak terlalu bagus
- Sebelum melakukan pemasangan Bata dilakukan Pemasangan propilan dari kayu
yang dipasang pada tiap sudut untuk menentukan posisi horizontal dan vertical
dengan menggunakan benang yang berguna sebagai acuan pemasangan bata
sehingga hasilnya dapat rata, tidak terjadi kemiringan pada arah vertical maupun
horizontal. Karena jika terjadi kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan
finishing selanjutnya seperti plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan
- Pemasangan bata harus bersilangan agar terjadi ikatan antara satu dan lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Bata Merah
 Semen Merk Tonasa
 Pasir Pasang
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete Mixer
 Pompa Air
 Tanki air/tandon
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

E. PEKERJAAN BETON
Meliputi pekerjaan :
1. Pek. Cor Lantai Sp. 1:3:5
2. Pek. Poer plat mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
3. Pek. Pas, Sloof mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
4. Pek. Pas, Kolom Utama mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
5. Pek. Kolo Praktis utu f’ = , Mpa K
6. Pek. Balok Late utu f’ = , Mpa K
7. Pek. Balok Luifel f’ = , Mpa K
8. Pek. Pas, Balok Lantai mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
9. Pek. Plat Lantai mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
10. Pek. Pas, Ring Balok mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
 Pekerjaan Beton Bertulang
Sebelum Pelaksanaan Pengecoran Beton Bertulang harus dilaksanakan Pekerjaan
Bekisting dan Pekerjaan Baja Tulangan.
Pekerjaan Pembuatan Bakesting :
- Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk penampang dari beton seperti dalam
gambar kerja, maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan
kokoh dengan dimensi sesuai yang sesuai.
- Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa sehingga hubungan-hubungan antara
papan bekisting terjamin rapat dan adukan tidak akan merembes keluar. Untuk
menahan Konstruksi dari bekisting agar tidak bergeser, maka sokongan/
perancah dan lain-lain, harus terpasang dengan baik dan diajukan ke Direksi
untuk disetujui.
- Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari
kotoran dan dan untuk bakesting yang terbuat dari papan (tidak dilapisi dengan
plastic) di basahi dengan air agar air Semen Merk Tonasa tidak terserap oleh
papan bakesting.
- Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan
menurut PBI 1991 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak
merusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi.

Pekerjaan Bondek :
- Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk penampang dari beton seperti dalam
gambar kerja, maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan
kokoh dengan dimensi sesuai yang sesuai.
- Pekerjaan bondek lantai harus sedemikian rupa sehingga hubungan-hubungan
antara bondek terjamin rapat serta dilakukan pengelasan agarn supaya bondek
saling mengikat dengan erat dan adukan tidak akan merembes keluar. Untuk
menahan Konstruksi dari bekisting agar tidak bergeser, maka sokongan/
perancah dan lain-lain, harus terpasang dengan baik dan diajukan ke Direksi
untuk disetujui.
- Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bondek harus bersih dari
kotoran dan disetiap titik tertentu harus diganjal untuk menghindari werimesh
bersentuhan langsung dengan bondek.
- Pembongkaran balok serta bahan lainnya yang digunakan dalam menopang
bondek tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut PBI 1991
- dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak merusak beton
yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
Pekerjaan Baja Tulangan :
- Gambar kerja rencana untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana,
sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,00 – 2,50 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan werimesh:
- Gambar kerja rencana untuk werimesh, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Pekerjaan werimesh harus dihubungkan lagsung pada setiap kolom dan balok.
Sebab pekerjaannya akan dilakukan pengecoran bersamaan antara balok dan
pelat lantai
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus sesuai dengan type werimesh yang telah di
tentukan dalam perencanaan, sebelum melakukan perubahan-perubahan harus
mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara werimesh dengan bondek untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,00 – 2,50 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Pelaksanaan Pekerjaan Beton :
Persyaratan Bahan campuran beton Betulang
- Semen yang digunakan harus sesuai dengan standar Nasional Indonesia dan
disetujui oleh Direksi. Dalam pekerjaan ini penyedia dianjurkan menggunakan
Semen Merk Tonasa. Semen harus dalam kondisi baik dan tidak boleh cacat
seperi mengumpal, mengeras dan lainnya.
- Pasir, Pasir yang digunakan harus terdiri dari butiran yang keras, tajam serta
tidak mengandung lumpur. Yang sumbernya berasal dari sungai Tangkobu
- Agregat Kasar, agregat kasar dapat berupa batu koral atau batu pecah dengan
gradasi yang sesuai dan merupakan material yang keras dan bebas dari kotoran
dan lumpur.
- Baja tulangan harus bebas dari oli atau minyak, besi yang ada di lokasi pekerjaan
harus ditempatkan pada tempat yang terlindung sehingga besi tidak berkarat.
Diameter besi yang akan digunakan sesudai dengan gambar rencana.
Secara periodik harus dilaksanakan pengujian kekuatan tekan kubus beton (mix
design) sesuai dengan ketentuan di dalam PBI 1971 pasal 4.6. Biaya pengujian
tersebut ditanggung oleh kontraktor.
 Pek. Me uat la tai kerja eto utu f’ = 7,4 MPa K
- Pekerjaan cor beton tumbuk digunakan pada lapisan lantai sesuai gambar kerja.
- Buat adukan untuk rabat beton dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang rabat beton sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang rabat beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling rabat beton yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling rabat beton.
- Tuangkan adukan rabat beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan rabat beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete mixer
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnyA
 Pek. Membuat Pekerjaan Beton Bore Pile f'c = 21,7 Mpa (K250)
- Pekerjaan Beton Bore Pile dilaksanakan pada bagian dasar gedung sesuai gambar
kerja.
- Pekerjaan Pondasi Borepile terdiri dari 2 jenis pekerjaan yakni penampang
borepile dan tiang borepile
- Tiang borepile berbentuk tabung yang diameternya 40 cm. Dan panjang masing –
masing adalah 7 meter
- Me ggu aka esi eto da egel spiral
- Membuat galian dengan kedalaman 7 meter
- Meletakan tulangan borepile dan melakukan pengocoran
- U tuk pe a pa g ore pile e ggu aka esi
- Buat adukan untuk Beton dengan campuran adukan 1PC : 2Psr : 3Krl
- Pekerjaan beton borepile harus benar – benar padat
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang rabat beton sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang rabat beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling rabat beton yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling rabat beton.
- Tuangkan adukan beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan diratakan dengan menggunakan Cetok atau roskam kayu sampai
mendapatkan ketebalan yang telah ditentukan dengan cara mengukur kembali
dimensi beton.
Bahan/material yang digunakan :
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
 Besi Beto
 Besi Beto
 Besi Beto
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete mixer
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnyA
 Pek. Pas, Sloof f'c = 21,7 Mpa (K250)
Agar dinding pada bangunan tidak menjadi satu dan lebih tahan terhadap gempa,
di bagian atas pondasi dipasang beton sloof. Fungsi sloof dalam bangunan adalah
sebagai komponen yang meratakan beban dimana dengan sloof tadi pelimpahan beban
dari struktur diatasnya sloof merata ke fondasi dan kemudian dilimpahkan ke tanah,
Selain fungsi itu tadi, sloof juga menahan gaya lateral atau gaya horizontal
(misalnya gaya yang arahnya mendatar akibat gempa). Sehingga komponen struktur
yang diikat sloof tadi tetap diposisinya, dan bangunan tadi tidak berubah bentuk atau
bahkan rusak. Tempat yang paling baik untuk beton sloof adalah tepat di atas muka
lantai bangunan. Akan tetapi, jka ditempatkan pada ketinggian tersebut, beton sloof
akan terpotong di bagian tangga. Berhubungan dengan itu, beton sloof ditempatkan di
bawah muka lantai.
Langkah kerja :
1.1 Pekerjaan Baja Tulangan / Pembesian pada Sloof:
- Gambar kerja rencana untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana,
sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,50 – 3,00 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
- dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi
1.2 Pelaksanaan Pekerjaan Beton:
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai harus dipastikan terlebih dahulu
dimensi/ukuran sudah sesuai dengan yang tertera dalam gambar
- Pelaksanaan pekerjaan ini berpedoman pada peraturan beton Standar Nasional
Indonesia (SNI)
- Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang
diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai
dengan rencana yang sebelumnya disetujui Direksi. Tulangan, jarak, bekisting dan
lain-lain harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pengecoran.
- Pemadatan beton dilakukan selama pengecoran berlangsung agar beton yang
dicetak tidak berongga yaitu dilakukan dengan mengunakan mesin pengetar atau
dengan munusuk-nusuk campuran dan dibantu dengan mengetuk-ngetuk
bakesting dengan hati-hati sampai tidak ada udara yang terperangkap.
- Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata kami
menggunakan mesin pengaduk. Mesin pengaduk harus mempunyai kapasitas
yang cukup untuk melayani volume pekerjaan yang direncanakan. Mesin
pengaduk harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak
sebelum dipakai. Setiap campuran beton harus diaduk sehingga
merata/homogen dan waktu pengadukan minimum adalah dua menit untuk
setiap kali pencampuran
- Pengecoran harus terus menerus dan hanya boleh berhenti di tempat-tempat
diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Penghentian maksimum dua jam, untuk
menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja sempurna sambungannya dan
sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang disambung harus disiram
dengan air Semen Merk Tonasa dengan campuran 1 PC : 0.45 Air
- Pemeliharaan beton setelah pengecoran yaitu dengan membasahi beton minimal
2 kali sehari selama 7 hari atau menurut petunjuk Direksi.
- Untuk setiap 5 M3 pengecoran, dilakukan pengambil contoh (sample) untuk
pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur
sebagaimana ditentukan dalam PBI 1991. Slump maksimum yang
diperkenankan dalam pelaksanaan adalah 7 cm dan factor air Semen Merk
Tonasa maksimum 0.45. Pengambilan pengambilan contoh diatas sesuai
petunjuk Direksi. Kubus-kubus dijaga agar dapat mengeras dengan baik
- Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari
nilai yang disyaratkan, harus dilakukan pengambilan core sample dari bagian
– bagian Konstruksi yang diragukan. Jumlah core sample untuk tiap
pemeriksaan adalah tiga buah, dan selanjutnya akan diperiksa di
laboratorium dengan persetujuan Direksi. Hasilnya akan dievaluasi Direksi
dan bila nilai yang diperoleh membahayakan konstruksi, harus dilakukan
perbaikan konstruksi tersebut atas biaya kami selaku penyedia jasa.
Bahan/material yang digunakan :
 Papan Kls III
 Paku Campuran
 Minyak bekisting
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
 Besi beton
 Kawat beton
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete mixer
 Concrete Vibrator
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pek. Cor Beton Kolom


Kolom berfungsi meneruskan beban dari elevasi atas ke elevasi bawahnya hingga sampai
tanah melalui sloef dan pondasi. Kolom merupakan struktur tekan sehingga keruntuhan
kolom tidak memberikan peringatan awal yang cukup jelas. Oleh karena itu, dalam
merencanakan kolom perlu adanya perencanaan kekuatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan elemen beton bertulang lainnya.
Apabila beban yang bekerja pada kolom semakin besar, maka retak akan terjadi
diseluruh tinggi kolom pada daerah sengkang. Pada batas keruntuhan biasanya ditandai
dengan selimut beton yang lepas terlebih dahulu sebelum baja tulangan kehilangan
letakan.
Komponen dalam Struktur kolom terdiri dari besi beton dan beton. Besi beton sendiri
berfungsi untuk menahan gaya tarik yang terjadi pada kolom dan Beton berfungsi untuk
menahan gaya tekan yang terjadi pada kolom.
Langkah kerja pekerjaan kolom yaitu.
- Lakukan perakitan Pembesian Kolom sesuai dengan gambar rencana.
- Instal besi kolom yang telah dirakit sesuai dengan denah kolom pada gambar
- Pembuatan bakesting dibuat sedemikian rupa dengan sekur-sekur yang kokoh
dan cukup, sehingga pada saat pengecoran bakesting tidak mengalami
kebocoran
- Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton decking
sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan memudahkan
pada waktu pembongkaran bekisting.
- Lakukan pengecekan untuk intalasi yang akan ditanam kedalam struktur kolom
seperti instalasi pipa pembuangan (Jika ada) dan instalasi pipa listrik.
- Lakukan pe e tua As Kolo . Posisi аѕ kolo harus se tris keduduka a
terhadap аѕ pada la tai se elu a, u tuk itu dilakuka juga pe ge eka
dengan menggunakan benang dan unting-unting. Dengan bantuan titik-titik
a ua a gu a a g se tris disetiap la tai a, aka dapat dite tuka letak аѕ
kolo da ke udia di uat аѕ-аѕ a g lai de ga e gikuti jarak a g telah
disyaratkan dalam perencanaan awal.
- Setelah semua langkah diatas selesai dan kolom sudah siap untuk dicor,
selanjutnya adalah tahap pengecoran kolom. dalam pengecoran dapat digunakan
alat concrete vibrator agar beton kolom tetap padat.
- Pengecoran harus terus menerus dan hanya boleh berhenti di tempat-tempat
diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Penghentian maksimum dua jam, untuk
- menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja sempurna sambungannya dan
sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang disambung harus disiram
dengan air Semen Merk Tonasa dengan campuran 1 PC : 0.45 Air
- Setelah Beton cukup umur dan beton telah mencapai kekuatan penuh atau
sesuai dengan petunjuk Direksi,maka dilakukan pembongkaran bekisting.
Pembongkaran dilakukan oleh pekerja dengan hati-hati. Dan bahan hasil
bongkaran ditempatkan pada tempat tertentu yang tidak mengganggu tempat
pekerjaan.
- Setelah pembongkaran bekisting langsung dilakukan perawatan beton kolom
dengan cara membasahi permukaan kolom dengan menggunakan Roll secara
merata (naik turun) sekurangnya empat kali tujuan dari perawatan Kolom yaitu
untuk menghindari Kehilangan zat cair yang banyak pada proses awal
- pengerasan beton yang akan mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama dan
Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada
beton.
Bahan/material yang digunakan :
 Kayu Terentang Kls III
 Paku Campuran
 Minyak bekisting
 Plywood T = 9 mm
 Dolken Kayu Galam Dia. 8-10 Cm Pjg 4 M
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
 Besi beton
 Kawat beton
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete mixer
 Concrete Vibrator
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pekerjaan Balok
Sama halnya dengan beton sloof, balok memiliki fungsi yang sama, perbedaanya hanya
di peletakan dan dimensinya serta mutu beton yang digunakan, pada pekerjaan ini
digunakan Sesuai dengan Gambar dan spesifikasi teknis pada pekerjaan. Balok
ditempatkan di ujung atas beton kolom dan juga pada bagian tengah bentangan ruas
dinding dan mengikat langsung dengan penulangan kolom dengan dimensi sesuai
dengan Gambar rencana. Langkah – langkah pekerjaan pun sama dengan pekerjaan
Sloof maupun Kolom Beton yaitu secara umum :
- Pekerjaan Pengukuran, Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan ketinggian balok .
- Pembuatan Bekisting. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan
gambar kerja. Dalam pemotongan Papan bakesting harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan balok yang akan dibuat. Pekerjaan
bekisting balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material
utama antara lain: kaso, balok kayu, papan polywood.
- Pabrikasi besi. Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok dilakukan
dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang
sudah jadi.
- Setelah dilakukan pengecekan pekerjaan bakesting dan pekerjaan pembesian
dan telah disetujui oleh direksi untuk melakukan pengecoran, maka dilakukan
pengecoran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain
mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting
dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
- Untuk pelaksanaan pengecoran ring balok digunakan concrete mixer atau
secara manual.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan perataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
- Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
- Setelah pekerjaan Pengecoran dan Beton Cor telah cukup umur dapat dilakukan
pembongkaran bekisting dengan persetujuan Direksi.
- Segera setelah pembongkaran bekisting maka dilakukan perawatan beton.
Bahan/material yang digunakan :
 Kayu Terentang Kls III
 Paku Campuran
 Minyak bekisting
 Plywood T = 9 mm
 Dolken Kayu Galam Dia. 8-10 Cm Pjg 4 M
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
 Besi beton
 Kawat beton
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Concrete mixer
 Concrete Vibrator
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pekerjaan Pelat Lantai
Pekerjaan pelat lantai harus memperhatikan dimensi yang telah ditentukan pada
gambar rencana. Sama halnya dengan beton sloof dan balok pelat lantai menggunakan
agregat campuran beton K250 yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan berbarengan
dengan pengecoran balok lantai. Serta memperhatikan sambungan werimesh dengan
balok lantai sehingga dapat saling mengikat yang membuat keduanya saling kokoh.
Dengan memperhatikan jenis bondek dan type werimesh yang telah ditentukan pada
perencananaan.adapun Langkah – langkah yang harus diperhatikan antara lain :
- Pekerjaan Pengukuran, Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan dan ketebalan pelat lantai .
- Pembuatan Bekisting. Pembuatan bekisting bondek pelat lantai harus sesuai
dengan gambar kerja. Dalam pemotongan bondek harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan balok yang akan dibuat. Pekerjaan
bekisting bondek pelat lantai dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: Dek Galvalum (Bondek T= 0,75 mm)
- Werimesh untuk pelat lantai, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pemasangan Werimesh
dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas
bekisting bondek yang sudah jadi.
- Setelah dilakukan pengecekan pekerjaan bondek dan pekerjaan werimesh dan
telah disetujui oleh direksi untuk melakukan pengecoran, maka dilakukan
pengecoran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Posisi bondek harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Bondek harus rata, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum
dilaksanakan pengecoran, bondek dibersihkan dulu dengan menggunakan
compressor.
- Untuk pelaksanaan pengecoran pelat lantai digunakan concrete mixer atau
secara manual.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan perataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
- Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
- Setelah pekerjaan Pengecoran dan Beton Cor telah cukup umur dapat dilakukan
pembongkaran penopang bondek dengan persetujuan Direksi.
- Segera setelah pembongkaran penopang bondek maka dilakukan perawatan
beton.
Bahan/material yang digunakan :
 Kayu Terentang Kls III
 Paku Campuran
 Minyak bekisting
 Dek Galvalum (Bondek T= 0,75 mm)
 Werimesh M10 15.15 Ulir
 Dolken Kayu Galam Dia. 8-10 Cm Pjg 4 M
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
 Kerikil
 Besi beton
 Kawat beton

Peralatan yang digunakan:


 Dump Truck
 Concrete mixer
 Concrete Vibrator
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pekerjaan pelat luifel
- Pekerjaan plat luifel dilakukan tepat di atas kusen jendela bagian belakang
- Pekerjaan dilakukan saling mengikat pada balok latei baik pada balok latei lantai
1 ataupun lantai 2
- Dimensi pelat luifel mengacu pada gambar rencana
- Pe esia e ggu aka esi dengan yang tunjukkan pada gambar
bestek/petunjuk Direksi.
- Pekerjaan pelat luifel harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
- Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka kami
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
F. PEKERJAAN PASANGAN
Meliputi Pekerjaan :
1. Pek. Pas. Dinding Sp. 1 : 5
2. Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP : 5PP tebal 15 mm
3. Pekerjaan acian Semen Merk Tonasa

Uraian dan Tahapan Pelaksanaan :

 Pas. Dinding Batu ½ Bata sp. 1 : 5


- Untuk pasangan dinding batu bata pada bangunan ini terdiri dari : Pas. Dinding
Batu 1/2 Bata sp. 1:5
- Semua dinding dibuat sebagai dinding yang tidak memikul beban, terbuat dari
pasangan batu bata tebal 1/2 batu menurut petunjuk gambar detail.
- Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat
bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. Pastikan
permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan
bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.
- Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak
sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukuran batu bata harus diperhatikan,
jika mendapatkan bata dari supplier yang berbeda dengan ukuran bata yang
berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya pasangan bata kelihatan rapi.
- Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata
terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh
permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat penyerapan bata
terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan
yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak baik. Jika bata dalam
keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk dipasang, tunggu permukaan
bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah mengakibatkan bata akan jenuh
menyerap adukan mortar sehingga akan memungkinkan adukan akan meleleh
dan air Semen Merk Tonasa akan terbuang dari pasangan. Dan jika bata terlalu
kering maka akan menimbulkan penyerapan yang terlalu cepat, yang akan
menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus
- Sebelum melakukan pemasangan Bata dilakukan Pemasangan propilan dari kayu
yang dipasang pada tiap sudut untuk menentukan posisi horizontal dan vertical
dengan menggunakan benang yang berguna sebagai acuan pemasangan bata
sehingga hasilnya dapat rata, tidak terjadi kemiringan pada arah vertical maupun
horizontal. Karena jika terjadi kemiringan maka akan menyulitkan pekerjaan
finishing selanjutnya seperti plesteran, pemasangan keramik atau pengecatan
- Pemasangan bata harus bersilangan agar terjadi ikatan antara satu dan lainnya.
- Pada jarak minimal 3 m pada benang yang panjang dan pada susut pertemuan
dinding harus dipasang balok dan kolom praktis dengan tambahan besi stek
sebagai angkur ke dinding. Posisi dinding harus berada di atas balok sloof yang
pada saat pengecorannya sudah dipasang besi stek.
- Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan jendela harus dipasang
balok latey terutama diatas kusen-kusen yang berbentang lebar agar kusen
tersebut tidak menerima beban berat dinding bata diatasnya.
- Peralatan yang dipakai : sendok tembok, waterpass tangan, palu, benang, dll.
- Setelah pekerjaan pasang Bata selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan plesteran
dan acian, dimana sebelum pekerjaan dimulai permukaan yang akan dipelester
harus dibersihkan dan dibasahi air terlebih dahulu.
- Pembuatan pasangan dengan campuran 1:5 dilakukan pada tempat sesuai
gambar dan petunjuk direksi
- Agar permukaan pelesteran dan acian rata, maka pada saat pekerjaan plesteran
harus dibuat acuan ketebalan plesteran dari benang dan alat bantu penggaris.

Bahan/material yang digunakan :


 Bata Merah
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Plesteran
- Untuk plesteran pada bangunan ini terdiri dari : Pek. Plesteran Dinding, Pondasi
& Beton sp. 1: 5.
- Pekerjaan dilakukan setelah pekerjaan dinding batu bata, beton kolom, dan balok
sudah mengering dan telah dilalukan pembongkaran bakesting.
- Bersihkan permukaan dinding dan beton dari noda-noda debu, minyak cat dan
bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar benar-benar
siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran. Permukaan yang akan diplester
disiram air hingga jenuh
- Bagian-bagian dari dinding atau tembok diplester serta struktur beton sesuai
dengan yang tunjukkan pada gambar bestek/petunjuk Direksi.
- Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
- Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain. Jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka kami
harus mengganti tanpa biaya tambahan.
Bahan/material yang digunakan :
 Semen Merk Tonasa
 Pasir
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pek. Acian Semen Merk Tonasa


- Acian dilakukan dengan campuran air dan Semen Merk Tonasa. Bidang acian
adalah bidang yang telah selesai diplester. Permukaan bidang plesteran yang
sudah sedikit mengering disirami air Semen Merk Tonasa kental (adukan acian
Semen Merk Tonasa+air) atau ditaburi Semen Merk Tonasa dan dilicinkan.
Bahan/material yang digunakan :
 Semen Merk Tonasa
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pek. Almunium Composit Panel


Pemasangan Almunium Composit Panel (ALCOPANEL) terdiri dari dua macam ACP. Yakni
Acp polos dan Acp cutting Lasser. ACP Polos dilakukan dengan cara menempelkan
material ke rangka besi hollow. Sedangkan ACP Cutting Lasser penggunaan Material besi
holow hanya terdapat ada sisi kiri dan kanan ACP.
Bahan/material yang digunakan :
 ALCOPANEL Merk SEVEN PVDF 0,4 Alloy 3003 Polos Dan Cutting
 Assesories perkuatan dll
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding/ perancah
 Bor Listrik
 Gerinda potong
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

G. PEKERJAAN KUSEN PINTU JENDELA DAN VENTILASI


Mencakup pekerjaan :
1. Steel Door (Mother and Son)
2. Pasangan Kusen Pintu / Jendela Alumunium ’ I kalu
3. Pasangan Daun Pintu / Jendela kaca 5 mm bingkai Alumunium ’
Tahapan Pelaksanaan :

 Pasangan PINTU STEEL DOOR


Kriteria Performa

1. Stabilitas Terhadap Api adalah kemampuan dari konstruksi gedung dengan / tanpa
bantalan
peluru untuk menahan keruntuhan pada saat terjadinya kebakaran.
2. Integritas Terhadap Api adalah kemampuan materia bangunan untuk
mempertahankan
bentuk dan fungsi saat terjadinya kebakaran.
3. Isolasi Panas adalah kemampuan faktor pembagi ruangan untuk mencegah transfer
panas
dari ruangan yang terbakar.
Kusen
Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi. Ketebalan
pelat baja 2 mm dan Lebar / Ketebalan kusen adalah 9.5 - 12 cm (95 - 120 mm)

Pengecatan: Cat dasar dan Powder Coating 60 mikron

Daun Pintu

Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi. ketebalan pelat
baja 1,5 mm dan Lebar / Ketebalan daun pintu adalah 7 cm (70 mm) Pengecatan: Cat
Dasar dan Powder Coating 60 mikron Insulasi Daun Pintu Insulasi untuk Pintu Fire-Rated
Rockwool/Perlite Board dengan density 100 kg/m3, dengan density 100 kg/m3 dengan
support tulang struktur dan kepadatan insulasi pada daun pintu dapat menambah
integritas dan kekedapan suara pintu baja.

Perlengkapan

- Engsel : Mark tipe Flag “teel Hi ge


- Hardware : Mark Fire Door Accessories and Hardware
: Mark panic bar rim type, FHD

: Mark Panic Bar Handle Stainless steel 304, system master key

- Untuk daun pintu ganda :


- Mark Panic Bar Vertical Rod
- Mark Flushbolt set
Tambahan Pintu Besi

Rangka dan Struktur Fire Steel Door

Rangka dan Struktur

Rangka atau tulang pintu berfungsi untuk menjaga integritas dan bentuk pintu agar tidak
mudah
berubah dalam jangka waktu yang sangat lama. Presisi penekukan baja pada daun pintu
dan kusen dilakukan secara akurat dengan mesin desain dari Jerman.

Pengecatan
Sistem pengecatan pintu baja MARKS sudah menggunakan teknologi mesin dan robotik
yang menambah akurasi dari ketebalan warna secara merata. Cat menggunakan sistem
Powder Coating dengan ketebalan 60 mikron Setelah pintu baja di powder coating lalu
cat akan dikeringkan menggunakan oven dengan temperature 200 °C dengan minimal
waktu 10 sampai 15 menit. (Pengajuan material doorsteel harus disertai dengan gambar
)

 Pek. Kosen Pintu & Jendela alumunium


Kosen merupakan komponen penting dalam sebuah bangunan. Pada proyek biasanya
mempunyai pintu dan jendela yang perlu pemasangan dengan benar, sehingga
pelaksanan pekerjaan ini dilapangan memerlukan metode pelaksanaan yang tepat.
Adapun metode pelaksanaan pekerjaan pintu, kusen dan jendela, adalah sebagai berikut
:
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan
jendela alumunium.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : Alumunium 4 ,dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, bor tembok, obeng,
baji karet atau kayu, isolasi kertas, isolasi plastik dan fisher.
Pengukuran
- Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang
kusen apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
Pemasangan kusen pintu dan jendela
- Kusen yang telah dirakit dipasang setelah selesai pekerjaan pasangan dinding batu
bata dan balok latey .
- Pemasangan kosen pintu dan jendela dipasang tegak lurus (diloot) serta siku
diperkuat dengan 3 fisher sebagai pengikat kosen dengan dinding.
- Kosen pintu dan jendela dikerjakan rapi, semua sambungan kuat dan kokoh.
Bahan/material yang digunakan :
 Steel Door (Mother and Son)
 Alu u iu Inkalum
 Karet soil
 Silent
 fisher
Peralatan yang digunakan:
 bor tembok
 gurinda pemotong
 Alat bantu lainnya
 Perlengkapan k3
 Pek. Daun Pintu dan jendela alumunium
- Daun pintu terbuat dari alumunium yang di rakit sesuai dengan ukuran dan bentuk
yang ada di gambar kerja.
- Gambar dan ukurannya disesuaikan dengan bestek /gambar kerja dan sesuai
dengan petunjuk dari direksi
- Daun pintu ini diperuntukkan untuk daun pintu ruangan bangunan
- Semua pengerjaannya dilakukan dengan rapi, teliti dan halus serta dapat
dipertanggung jawabkan kualitasnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Alumunium 5 Inkalum
 Karet soil
 Silent
 fisher
Peralatan yang digunakan:
 bor tembok
 gurinda pemotong
 Alat bantu lainnya
 Perlengkapan k3
 Pas Engsel Pintu 4 Inci & Pas Engsel Jendela 3 Inci
- Daun pintu dan jendela dapat dipasang setelah kusen terpasang dengan kokoh pada
dinding. Selama dinding belum kuat, sebaiknya jangan dipasang terlebih dahulu.
Urutan kerja sebagai berikut:
- Pasang pintu dan jendela ke kusen yang telah diberikan skoneng; perkuat dengan
fisher berkedalaman setengah agar pintu tidak roboh.
- Perletakan jenis dan ukuran daun pintu dan jendela yang dipasang dipilih sesuai
dengan gambar kerja.
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan engsel, pada kusen dan
daun pintu. Engsel pertama, ukur sekitar 20cm dari level bawah. Engsel kedua,
dalam ukuran sama, diambil dari atas pintu atau sesuai gambar. Ambil titik tengah
pintu dan beri tanda pula dengan pensil sebagai tempat Engsel ketiga. Dengan
demikian telah mempunyai tanda yang sama tinggi untuk letak engsel pada kusen
dan daun pintu. (untuk daun pintu).
- Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan engsel, pada kusen dan
daun jendela. Engsel pertama, ukur sekitar 10cm dari level kanan. Engsel kedua,
dalam ukuran sama, diambil dari level kiri atau sesuai gambar. Dengan demikian
telah mempunyai tanda yang sama untuk letak engsel pada kusen dan daun jendela.
(untuk daun jendela).
- Setelah seluruh engsel pada pintu/jendela terpasang. tukang akan memasang engsel
pada kusen.
- Engsel pada kusen dan daun pintu/jendela kini dipertemukan dan dipertautkan satu
sama lain.
- Jika terdapat ketidak-paduan, berarti terdapat ketinggian yang tidak sama antara
engsel pada kusen dan daun pintu/jendela. Letak engsel pada pintu/jendela harus
disamakan dengan ketinggian engsel pada kusen.
Bahan/material yang digunakan :
 Engsel Pintu 4 Inch
 Engsel Jendela 3 Inch
 Paku sekrup
Peralatan yang digunakan:
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pemasangan Casment, dan tarikan jendela
- Sebagai pelengkap pasangan daun pintu dan jendela maka perlu di lengkapi dengan
Casment, dan tarikan jendela. Ukuran dan kualitas dari Cament, dan tarikan
disesuaikan dengan petunjuk dari direksi pekerjaan.
Bahan/material yang digunakan :
 Casment Deksson
 Tarikan jendela
 Paku sekrup
Peralatan yang digunakan:
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pas Kunci Tanam 2 Slaag
- Siapkan beberapa peralatan seperti : alat ukur , pensil , penggaris siku, perencana ,
bor listrik .Langkah pertama adalah untuk mengukur lebar dan tinggi bingkai pintu.
Apakah pintu telah sesua dengan gambar atau petunjuk Direksi .
- Tahap berikutnya adalah mengukur letak lubang di kunci pintu . Posisi kunci tinggi
dan rendah disesuaikan dengan Gambar kerja , rata-rata di Indonesia , posisi tinggi
kunci sekitar 90 cm atau 100 cm .
- Mengukur kunci untuk dimasukkan ke dalam lubang kunci , menandai dengan
lubang ukuran pensil. Plat kunci dipasang pada kusen dengan sekrup yang tegak
lurus plat dan elevasi yang sesuai dengan kunci pada daun pintu.
- Daun pintu pada pemasangan selot kunci dengan ukuran yang pas dan tidak
boleh longgar.
- Dilakukan pengetesan apakah Pintu dapat dibuka tutup dan dikunci dengan mudah.
Jenis kunci sesuai dengan petunjuk Direksi.
Bahan/material yang digunakan :
 Kunci Tanam
 Paku sekrup
Peralatan yang digunakan:
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
H. PEKERJAAN ATAP
Mencakup pekerjaan :
1. Pek. Pemasangan Kuda-Kuda Rangka Atap Baja ringan C.75.75 (Tasso)
2. Pek. Atap Genteng Metal Sakura Roof
3. Pek. Bubungan Metal Sakura Roof
4. Pek. Listplank GRC L=30cm
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
Pek. Kuda-kuda baja ringan, reng baja ringan, pek. Genteng Metal Sakura Roof, dan
bumbungan Atap Metal.
 Pek. Kuda-kuda baja ringan, dan reng baja ringan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa harus mengajukan Sample
bahan terlebih dahulu kepada direksi, sampai mendapat ijin secara tertulis baru
pekerjaan bisa dilaksanakan.
- Rangka atap kuda-kuda dan reng dibuat oleh tukang yang ahli sehingga
mendapatkan hasil yang rapi dan kokoh (maksimal).
- Apabila pembuatan kuda-kuda dikerjakan diluar tempat pekerjaan, maka kuda-
kuda tersebut tidak boleh difinishing Iebih dahulu sebelum mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.
- Pemasangan reng harus rapi, tidak bergelombang sedemikian rupa sehingga
presisi pada saat pemasangan penutup atap.
- Semua rangka kap (kuda-kuda, gording-gording, dan nok) mempergunakan
konstruksi baja ringan (smartruss) yang memiliki kualitas baik dan berstandart
SNI.
Bahan/material yang digunakan :
 Baja Ringan C-75.75 (Tasso)
 Baut (screw driver)
 Dynabolt
 Reng Baja Ringan 35.45
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan Baja Ringan
 Alat bantu lainnya
 Pekerjaan Pasangan Penutup Atap Dan Bumbungan.
- Menggunakan atap dan bumbungan Sakura Roof yang syarat dan spesifikasi
sesuai dengan petunjuk dari direksi.
- Sebelum di pasang bahan tersebut harus ada persetujuan dari direksi
mengenai merk dan kualitasnya.
- Penutup atap Sakura Roof dipasang setelah seluruh pasangan kuda-kuda
dan rangka atap baja ringan selesai di rakit.
- Atap Sakura Roof dan nok dipasang satu persatu dengan tingkat kepresisian
yang tinggi agar konstruksi atap tidak mudah bocor dan untuk
perekat/paku yang digunakan khusus untuk atap Sakura Roof.
Bahan/material yang digunakan :
 Atap Genteng Metal Sakura Roof
 Nok/bumbungan Genteng Metal Sakura Roof
 Bout skrup
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan Baja Ringan
 Alat bantu lainnya
 Pek. Listplank GRC L = 30 Cm
- Papan listplank yang digunakana adalah listplank GRC pabrikasi
- Pemasangan ke rangka atap yang telah terpasang sebelumnya, dan dikaitkan
dengan kokoh menggunakan paku sekrup agar tidak mudah terlepas.
- Pemasangan Listplank dilakukan sebelum atau secara bersamaan dengan
pemasangan penutup atap.
- Perlu diperhatikan kelurusan dari pasangan listplank tersebut agar tidak merusak
estetika padangan mata.
Bahan/material yang digunakan :
 Lisplank GRC L 30 Cm
 Bout skrup
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding/perancah
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan Baja Ringan
 Alat bantu lainnya
I. Pas. Lantai Keramik 60x60 Cm (Glossy), Keramik 60x60 cm (anti slip), dan
Keramik Dinding 25x60 (Glossy)
- Pertama-tama penentuan jenis dan warna Keramik 60 x 60 Cutting untuk disetujui
oleh direksi.
- Lantai Keramik 60x60 Cm Glossy, Pada Semua Ruang dan teras, kecuali Kamar
Mandi
- Keramik 60 x 60 cm Anti Sliip Dipasang pada area kamar mandi seperti yang tertera
pada gambar rencana
- Keramik dinding 25 x 60 Glossy dipasang disetiap dinding kamar mandi dengan
ketinggian 180 cm dengan menggunakan Semen MU yakni yang berbeda dengan
Semen Merk Tonasa pasangan keramik lantai
- Sebelumnya dilakukan Pekerjaan lapisan dasar lantai memakai Lantai beton dengan
campuran 1 pc: 3 pasir: 5 kerikil (sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya).
- Sebelum pemasangan keramik dilakukan pengukuran ruangan yang akan dipasang
keramik. Kemudian Membuat gambar kerja pemasangan keramik berdasarkan hasil
pengukuran sehingga dapat di tentukan lebar rencana potongan las-lasan pada
pinggir ruangan (untuk hasil yang indah maka lebar las-lasan tidak boleh melebihi ½
lebar keramik utuh).
- Membuat garis bantu kedataran dan ketegakan dengan benang ukur sehingga
pemasangan keramik jadi rapih dan indah. Tentukan kepala pasangan dengan
mempertimbangkan tata letak ruangan yang ada.
- Pemasangan keramik lantai dimulai dari kepala pasangan ini, kemudian disiapkan
campuran perekat bawah keramik / spesi 1Pc:3Ps, bahan campuran tersebut
dituangkan pada permukaan lantai yang akan dipasangkan keramik, setelah itu
- keramik dipasang di atas campuran yang telah diratakan, dan Keramik tersebut di
ketok-ketok dengan menggunakan ketok kayu secara perlahan-lahan agar tidak ada
udara di dalam pemasangan tersebut.
- Siar-siar harus membentuk satu garis lurus dan diisi dengan Semen Merk Tonasa
kental sampai penuh, kemudian dibersihkan sampai noda-nodanya hilang
- Setelah pekerjaan pemasangan keramik dilakukan pembersihan sisa-sisa spesi yang
berada di permukaan Keramik.
Bahan/material yang digunakan :
 Keramik 60 x 60 (Glossy) Milan
 Keramik 60 x 60 (Anti Sliip) Milan
 Keramik 25 x 60 (Glossy) Milan
 Semen Merk Tonasa MU
 Semen Merk Tonasa Portland
 Pasir Pasang
 Super Grout
Peralatan yang digunakan:
 Dump Truck
 Genset
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

J. PEKERJAAN RANGKA DAN PLAFOND


Mencakup pekerjaan :
1. Pek. Rangka Plafond alumunium Hollow 4x4 cm dan 2x4 cm
2. Pek. Plafond Gyipsum 9mm
3. Pek. List Plafond Plafond Sp 9
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan :
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : hollow 4x4cm, Gyipsum 9 mm Merk
Indoboard, List Plafond Gyipsum Sp 9, dan sekrup.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, schafolding, Gerinda listrik, bor
screw driver.
Pengukuran
- Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan selang air.
- Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke
dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.

Pasang rangka hollow alumunium


- Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan
rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
- Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke rangka
atap dengan menggunakan paku sekrup/penggantung. Perkuatan antara rangka
hollow dengan menggunakan sekrup gypsum.
- Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
- Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

Pemasangan plafond Gyipsum 9 mm Indoboard


- Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata, dan kuat maka lembaran
Gyipsum dapat mulai dipasang.
- Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum.
- Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran Gyipsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
- Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
- Setelah lembaran Gyipsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
Pemasangan List Plafond Gyipsum Sp 9
Untuk pekrjaan ini dilakukan pada setiap tepi dinding yang bertemu dengan plafond.
Selalu memperhatikan kelurusan dan kerapian list plafond. Meminimalisir sambungan
pertemuan list serta mengikuti lekukan apabila bertemu setiap kolom.
Bahan/material yang digunakan :
 Hollow 4x2cm
 Pek. Plafond Gyipsum 9 mm Merk Indoboard
 Pek. List Plafond Gyipsum Sp 9
 Sekrup gypsum
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan pekerjaan alumunium
 Alat bantu lainnya
K. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Mencakup pekerjaan :
1. Pek. Pemasangan Meteran Listrik 13500 Watt
2. Pasangan Box Panel
3. Pasangan MCB ( 4 Fase = Lampu, Stop Kontak, AC )
4. Pasangan Lampu Down Lght Philips 7 Watt
5. Lampu RM 300 LED 2X18 WATT (GLOSS M4)
6. Pasangan Saklar Ganda (Panasonic)
7. Pasangan Saklar Tunggal (Panasonic)
8. Pasangan Stop Kontak (Panasonic)
9. Pasang Stop Kontak Floor Outled Bossecom
10. Pasangan MCB AC dan ompa Air
11. Pasangan Instalasi Titik Lampu
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :

 Pek. Pemasangan Meteran Listrik 13500 Watt


Pekerjaan ini dilakukan oleh tenaga profesional dari pihak PLN dimana harus ada
konsultasi antara pihak penyedia dan pihak PLN terkait daya listrik yang akan
digunakan serta diterbitkannya Surat Layak Operasi (SLO) dalam bangunan tersebut
 Pasangan Box Panel dan MCB
- Tentukan jenis Pekerjaan Panel Utama+2 Panel Pembagi leng. acc dan grounding
yang digunakan, harus disesuaikan dengan tegangan listrik yang dipakai pada
bangunan, digunakan MCB dengan Rating 10 Ampere dan NFB 75 A.
- Menyiapkan Box Panel sebagai rumah bagi unit MCB. Ada dua model Box MCB
yaitu Inbow dan Outbow, pada dasarnya keduanya memiliki fungsi yang sama.
Pengertian Inbow adalah Box yang terpasang penyatu dengan dinding, dan
Outow terletak di permukaan dinding. Dalam pekerjaan ini kami menggunakan
Box Panel Outbow atau menurut petunjuk Direksi.
- Jangan terbalik saat memasangkan unit MCB ini. Pastikan switch MCB dalam
keadaan turun / posisi OFF (mati) untuk meyakinkan posisi bagian bawah dari
unit MCB. Perbedaan tekanan saat kita menaikkan switch ke posisi ON (menyala)
dapat dijadikan parameter untuk mengetahui switch MCB dalam keadaan ON
atau OFF. Setelah unit MCB terpasang dengan benar, barulah kawat tembaga di-
selip-kan pada bagian sekrup yang terdapat pada bagian bawah dan atas unit
MCB.
- Pastikan kawat tembaga (kabel dari meteran PLN) yang dipasangkan di bagian
bawah unit adalah jalur kawat arus aktif (positif). Demikian juga kawat tembaga
(kabel keluaran / output ke jaringan kabel dalam rumah) yang dipasang di bagian
atas unit diperuntukkan sebagai jalur distribusi arus aktif yang masuk ke jaringan
kabel di dalam bangunan.
Bahan/material yang digunakan :
 kabel CTR NYM ( Supreme ) 2X2,5
 kabel CTR NYM ( Supreme ) 2X1,5
 kabel NYY (supreme,Kabelindo) 4X10
 Panel 40 x 50 cm
 MCB 10 A
 NFB 75 A
 Fusbar Nol
 CT (current transformer)
 Ampere Meter
 Lampu pilot
 Sisir 3f (MCB Fort)
 Skun 16 mm
 Perlengkapan listrik lainnya
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pas. Lampu RM 300 LED 2X18 WATT (GLOSS M4)& & Pas. Lampu 7 Watt LED
Philips
Lampu RM 300 LED 2X18 WATT (GLOSS M4) & dan Lampu 7 Watt LED Philips
- Lakukan penyambungan kabel lampu dengan benar dan aman, serta kabel diukur
seoptimal mungkin, jangan sampai setelah dilakukan pemasangan ternyata tidak
bisa menjangkau sekrup terminal pada Frame lampu. Kabel yang digunakan
sesuai dengan spesifikasi yang diberikan direksi.
- Pasanglah fitting lampu atau downlight dengan kuat, karena fitting lampu
menanggung beban lampu. fitting lampu yang digunakan sesuai dengan
spesifikasi dan jenis lampu yang digunakan sesuai dengan spesifikasi atau
petunjuk direksi.
- Lokasi pemasangan downlight dan mata lampu sesuai dengan gambar kerja.
Bahan/material yang digunakan :
 Lampu RM 300 LED 2X18 WATT (GLOSS M4)
 Lampu 7 Watt, LED Merk Philips
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pas. Instalasi Listrik Lampu


- Pertama-tama lakukan perencanaan instalasi, gambar jaringan instalasi, serta
jadwal kerja.
- Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam).
- Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum plesteran dinding. Pemasangan
sparing-sparing listrik yang melintas di balok, kolom beton harus dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran,
- Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
- Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
Te Dos.
- Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untuk memudahkan penarikan kabel).
- Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir.
tidak boleh ada sambungan
dihubungkan dengan elektroda pentanahan
ditanam sampai minimal mencapai air tanah
- Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft
harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit
(banyak).
- Jenis dan mutu bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan
oleh Direksi. Lokasi titik-titik pemasangan lampu sesuai dengan gambar kerja.
Bahan/material yang digunakan :
 Kabel NYM 2x1 1/2 Mm Merk Superme
 Pipa PVC 5/8"
 Klem PVC 1/2"
 T. Dos PVC 1/2"
 Bok PVC 1/2"
 Isolatip
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pas. Stop Kontak Dinding dan floor Outled


- Pemasangan Stop Kontak ini dilakukan setelah Pipa Listrik sudah ditutup oles
plesteran dan tembok sudah rapi dicat, tutuplah setiap sambungan yang terbuka
menggunakan isolasi khusus untuk kabel listrik, pasanglah setiap ujung kabel
yang terpasang pada setiap sekrup terminal dengan kuat untuk menghindari
perubahan letak yang mengakibatkan konsleting dan tidak terkoneksinya arus
listrik.
- Stop kontak haruslah dengan type earthing contact dengan rating 6 A - 10
A/250 V dengan tegangan 220 Volt, harus diberikan saluran ketanah
(Grounding) stop kontak daya 1 (satu) phase. Regulasi : Stop kontak daya
harus standard LEE 17 dilengkapi socket dan plugnya serta accesoriesnya.
Semua fixture harus dilengkapi lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dalam gambar. Semua komponen didalam rumahan/housing
(built in) lengkap.
Cara merakit Stop Kontak :
- Sambungkan kabel NYM yang telah disiapkan ke jalur utama instalasi listrik, bila
menggunakan 3 kabel maka kabel hitam disambungkan dengan jalur listrik
fasa/positif/setrum, kabel biru untuk negatif/netral, kabel kuning setrip
hijau/hanya kuning untuk arde/grounding.
- Siapkan stop kontak lalu tarik kabel yang sudah terpasang pada jalur utama.
sambungkan ujung kabel tersebut ke setiap baud pengencang yang ada pada
stopkontak, kabel hitam dan biru dipasang pada baud yang berhubungan dengan
penjepit ( penjepit ini berfungsi sebagai menjepit jari steker yang masuk),
- sedangkan kabel strip kuning/kuning dipasang pada baud yang berhubungan
dengan rangka/sasis stopkontak.
- Setelah semua terpasang dengan benar tutuplah semua sambungan kabel yang
terbuka dengan isolasi.
Bahan/material yang digunakan :
 Stop kontak Merk Panasonic
 Stop Kontak Lantai Floor Outled Merk Bossecom
Peralatan yang digunakan:
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pasang Saklar Tunggal


- fungsi saklar tunggal adalah untuk memutuskan dan menyambungkan aliran
listrik menuju lampu ataupun perangkat elektronik lainnya. Bahan dan lokasi
pemasangan Saklar tunggal adalah sesuai dengan Gambar kerja dan petunjuk
Direksi.
- Pemasangan sakelar ini dilakukan setelah pipa listrik sudah ditutup oles plesteran
dan tembok sudah rapi dicat, tutuplah setiap sambungan yang terbuka
menggunakan isolasi khusus untuk kabel listrik, pasanglah setiap ujung kabel
yang terpasang pada setiap sekrup terminal dengan kuat untuk menghindari
perubahan letak yang mengakibatkan konsleting dan tidak terkoneksinya arus
listrik.
- Instalasi-instalasi harus dipasang dalam kotak-kotak dan sekring dengan
stelannya dilengkapi penutup persegi, bingkai saklar harus dipasang rata
tembok pada ketinggian 140 cm dari muka lantai, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak–kotak
yang berdekatan, sakelar dari jenis toker mekanisme dengan rating 6 A - 10
A / 250 Volt.
- Letak pemasangan Saklar tunggal sesuai dengan Gambar kerja atau petunjuk
Direksi.
Cara merangkai Saklar tunggal :
- Sambungkan kabel positif (fasa) dan kabel negatip (neteral) dari jalur utama
instalasi listrik ke masing-masing baud terminal yang ada pada saklar tunggal.
- jumper/hubungkan terminal saklar tunggal yang tersambung dengan jalur positif
ke salah satu terminal saklar.
- Hubungkan terminal saklar yang lainnya langsung ke terminal Frame lampu.
- Tarik kabel negatif dari jalur utama ke terminal Frame lampu yang lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Saklar Tunggal Tanam Merk Panasonic
Peralatan yang digunakan:
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pas. Saklar Ganda
- fungsi saklar Ganda adalah untuk memutuskan dan menyambungkan aliran listrik
menuju lampu ataupun perangkat elektronik lainnya. Bahan dan lokasi
pemasangan Saklar ganda adalah sesuai dengan Gambar kerja dan petunjuk
Direksi.
- Pemasangan sakelar ini dilakukan setelah pipa listrik sudah ditutup oles plesteran
dan tembok sudah rapi dicat, tutuplah setiap sambungan yang terbuka
menggunakan isolasi khusus untuk kabel listrik, pasanglah setiap ujung kabel
yang terpasang pada setiap sekrup terminal dengan kuat untuk menghindari
perubahan letak yang mengakibatkan konsleting dan tidak terkoneksinya arus
listrik.
- Instalasi-instalasi harus dipasang dalam kotak-kotak dan sekring dengan
stelannya dilengkapi penutup persegi, bingkai saklar harus dipasang rata
tembok pada ketinggian 140 cm dari muka lantai, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak–kotak
yang berdekatan, sakelar dari jenis toker mekanisme dengan rating 6 A - 10
A / 250 Volt.
- Letak pemasangan Saklar ganda sesuai dengan Gambar kerja atau petunjuk
Direksi.
Cara merangkai Saklar ganda :
- Sambungkan kabel positif (fasa) dan kabel negatip (neteral) dari jalur utama
instalasi listrik ke masing-masing baud terminal yang ada pada saklar ganda.
- jumper/hubungkan terminal saklar ganda yang tersambung dengan jalur positif
ke salah satu terminal saklar.
- Hubungkan terminal saklar yang lainnya langsung ke terminal Frame lampu.
- Tarik kabel negatif dari jalur utama ke terminal Frame lampu yang lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Saklar Ganda Tanam Merk Panasonic
Peralatan yang digunakan:
 Peralatan Listrik
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
L. PEKERJAAN SANITASI
Mencakup pekerjaan :
1. Pek. Sumur Suntik
2. Pek. Pasang Pompa Air Shimizu 350 Watt
3. Rumah pompa
4. Pek. Kloset Duduk Monoblock (Lengkap) Setara Toto
5. Pek. Kloset Jongkok Setara Toto
6. Pek. Jet Spray
7. Pasangan Pipa PVC 0,5" (Air Bersih)
8. Pasangan Pipa PVC 2" (Air Bekas)
9. Pasangan Pipa PVC 4" (Air Kotor)
10. Pas. Kran Air 1/2'' Steanlees (Washer)
11. Pas. Floor Drain Steanless stell
12. Pasang Septic tank BioTech.
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
 Pek. Sumur Suntik
Pekerjaan Sumur harus benar-benar mendapatkan titik yang memiliki stok air yang
memadai. Untuk penyambungan instalasi pipa ke masing-masing ruangan, harus
dilakukan oleh tenaga profesional penyedia. Hal ini dilakukan untuk Menghindari
kebocoran serta meningkatkan waktu pemakaian.
 Pek. Pasang Pompa Air Shimizhu 350 Watt
Pekerjaan Pasang Pompa Air dilakukan setelah pekerjaan sumur suntik dilaksankan.
penyedia harus benar – benar memastikan pompa air berfunsi secara benar.
 Pek. Pasang Rumah Pompa Air
Terbuat dari besi hollow 3/3 dengan finishing cat untuk menjaga keamanan pompa air
yang terletak di ruang luar bangunan.
 Pas. Kloset Duduk Monoblok
- Untuk pemasangan closet duduk setara toto/American standard lengkap, dilakukan
dengan melevelkan posisi menggunakan waterpas, sehingga dapat berfungsi dengan
baik dan memenuhi kriteria estetika. Untuk pembuangan air kotor/tinja dari WC
e ggu aka pipa PVC dia. da diarahka la gsu g ke septi kta k da
peresapan
Bahan/material yang digunakan :
 Kloset duduk monoblok Merek Toto
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Kloset Jongkok
- Untuk pemasangan closet Jongkok setara toto, dilakukan dengan melevelkan posisi
menggunakan waterpas, sehingga dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi
kriteria estetika. Untuk pembuangan air kotor/tinja dari WC menggunakan pipa PVC
dia. da diarahka la gsu g ke septi kta k da peresapa
Bahan/material yang digunakan :
 Kloset Jongkok Merek Toto
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Jet Spray
- Untuk pemasangan Jet Spray disesuaikan dengan jumlah dan penempatan klosed
Duduk, Dilakukan pemasangan pada kran yang terhubung langsung ke klosed.
Menggunakan Bahan TBA untuk pemasangan agar supaya berfungsi dengan baik
dan tidak bocor.
Bahan/material yang digunakan :
 Jet Spray Stenless
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Pipa PVC 1/2" + Accessories
- Pasangan Pipa ini ditujukan untuk Jaringan instalasi pembagi air bersih di km/wc
sesuai dengan Gambar rencana kerja.
- Pipa yang digunakan harus sesuai dengan Spesifikasi pekerjaan, dan diinstalasi
sesuai gambar kerja. Dalam pekerjaan ini digunakan Pipa PVC Ǿ /
- Pemasangan harus rapih sehingga tidak mengalami kebocoran. Terlebih dahulu
potong pipa dengan gergaji sesuai dengan ukuran panjang yang dibutuhkan
setelah melalui diukur terlebih dahulu.
- Gunakan sambungan pipa dengan memilih kualitas produk yang baik.
- Bersihkan lalu kasarkan bidang pipa yang akan disambung dengan cara diamplas
pada dua bagian yang akan disambungkan.
- Oleskan lem untuk pipa PVC pada kedua bidang, lalu sambungkan dan tekan
beberapa saat.
- Biarkan sambungan hingga kering, baru kemudian boleh dialiri dengan air
- Air bersih harus bisa untuk diminum, jernih, bersih dari kuman penyakit atau
kotoran, tidak mengandung zat kimia, tidak bau dan tidak ada rasa.
Bahan/material yang digunakan :
 Pipa PE Dia ½’’ + A essories
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Pipa PVC (AW). Dia 2 + Accessories
- Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dia. 2 a g erfu gsi u tuk alira
pembuangan air Bekas dari saluran air kotor km/wc ke pembuangan air kotor diluar
bangunan. Pipa PVC yang digunakan sesuai dengan standard SNI. Teknik instalasi
dilaksanakan dengan teliti sehingga pembuangan air kotor dapat berfungsi dengan
baik.
Bahan/material yang digunakan :
 Pipa PVC AW 2
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Pipa PVC (AW). Dia 4" + Accessories
- Pipa a g digu aka adalah pipa PVC dia. a g erfu gsi u tuk alira
pembuangan air kotor dari kloset ke septicktank/peresapan. Pipa PVC yang
digunakan sesuai dengan standard SNI. Teknik instalasi dilaksanakan dengan teliti
sehingga pembuangan air kotor dapat berfungsi dengan baik.
Bahan/material yang digunakan :
 Pipa PVC + aksesoris
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pas. Keran Air
- Untuk pemasangan Kran Air Menggunakan kran air steanless steel. Pemasangan
menggunakan TBA untuk menghindari kebocoran. Pembobolan dinding harus
dilakukan secara hati-hati. Serta penempatan pipa harus di dalam dinding bangunan
agar tidak mengurangi nilai estetika pada bangunan yang dimaksud.
Bahan/material yang digunakan :
 Kra Air ½ “tea lees “teel
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya

 Pas. Floor Drain


- Pada lobang pembuangan air km/wc dipasang saringan (floor drain)
untuk pembuangan air kotor yang ada di km/wc
Bahan/material yang digunakan :
 Floor drain
Peralatan yang digunakan:
 Alat pertukangan Plambing
 Perlengkapan K3
 Alat bantu lainnya
 Pek. Pas. Septicktank biotech dan Resapan
- Tentukan posisi septictank dan peresapan sesuai dengan gambar atau
petunjuk Direksi
- Lakukan pekerjaan galian tanah untuk Septicktank biotech dan resapan.
Jika terdapat sumber air yang cukup deras, disiapkan ember untuk
membuang air sembari melakukan penggalian. Dinding galian harus
tegak lurus untuk mempermudah melakukan pemasangan batu bata
nantinya
- Sebelum meletakkan Septicktank biotech Lakukan pasangan bata sesuai
gambar seperti pasangan bata pada dinding bangunan. Pasangan batu
bata disisakan sekitar 12 cm dari permukaan tanah untuk cor beton
nantinya.
- Sementara itu lakukan pemasangan pipa buangan dan timbun dalam
tanah
- Dinding dan lantai Septicktank biotech diplester kecuali pada resapan
- Pada resapan masukkan material kerikil sesuai dengan gambar
- Lakukan pembesian sesuai dengan gambar
Bahan/material yang digunakan :
 Septicktank biotech kap 3m3
 Pasir Urug
 Semen
 Pasir Pasir/Pasir Beton
 Kerikil
 Bata Merah
 Besi beton
 Ijuk

Peralatan yang digunakan:


 Dump Truck
 Genset
 Kap Air/Tandon
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
M. PEKERJAAN FINISHING
Mencakup pekerjaan :
1. Pek. Pengecatan Tembok Palfond Dan Setara Catylac
2. Pek. Pengecatan Lisplank GRC
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
 Pek. Pengecatan Tembok Palfond Dan Setara Catylac
- Sebelum memulai pekerjaan pengecatan kami berkonsultasi dengan Direksi, untuk
menentukan jenis dan warna cat yang akan digunakan, atau sesuai spesifikasi.
- Lindungi bahan- bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan dicat dengan kertas Semen / koran dan lakban.
- Lakukan pengecatan dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kuas
untuk bidang yang sempit (sulit).
- Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
- Cek kerataan pengecatan yang terakhir
- Apabila sudah rata, bersihkan cat yang mengotori bahan/pekerjaan lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
 Cat dasar Merek Catylac
 Cat penutup Merk Catylac
Peralatan yang digunakan:
 Scafolding
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan untuk Pengecatan
 Alat bantu lainnya

N. PEKERJAAN AKHIR
 Pekerjaan Reling Besi Hollow
Pekerjaan ini terdiri dari reling tangga, reling Ram Dan Reliing Teras bagian atas baik
lantai satu maupun lantai dua. Tidak secara keseluruhan mengikuti panjang tangga.
Reling ini hanya terdapat pada sisi tangga yang tidak dibatasi oleh dinding. Untuk
keamanan dan kenyamanan pengguna gedung, reling ini menggunakan material besi
Stenlies 4x4, , Gal a is , .
Bahan/material yang digunakan :
 Besi Steanlies 4x4
 Besi Steanlies 8x8
 Gal a is ,
Peralatan yang digunakan:
 Gerinda potong
 Mesin Las
 Kertas Pasir
 Kuas
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya
 Pekerjaan Tangga Maintenace
Pekerjaan ini untuk membuat tangga besi yang tujuannya dapat menjagkau tanki air
yang terletak pada bagian dak bangunan. Dirancang lurus namun tetap kokoh untuk
meminimalisir ruang yang di gunakan. Dengan tinggi 10 meter, lebar 0,6 m dan jarak dari
dinding 0,5 m.
Bahan/material yang digunakan :
 Pipa Besi
Peralatan yang digunakan:
 Gerinda potong
 Mesin Las
 Kertas Pasir
 Kuas
 Perlengkapan K3
 Alat Pertukangan
 Alat bantu lainnya

 Pek. Pemasangan Huruf Stainless Steel


Huruf yang tertera pada fasad gedung ini menggunakan material steanlees steel. Dengan
memperhatikan dimensi huruf pada saat pembuatan serta meberi jarak yang proporsi
pada setiap huruf akan memberi kesan yang formal dan mewah pada gedung ini. Untuk
menempelkan huruf harus menggunakan bahan yang kuat serta tahan dari suhu panas
atau dingin.
 Pek. Pemasangan Huruf Stainless Steel
Logo yang terpampang jelas pada fasad gedung ini menggunakan material akrilik.
Dengan dimensi tinggi 100 cm. Pemilihan warna untuk pekerjaan ini sangat penting.
Dimana penyedia harus dan wajib menanyakan code warna yang akan digunakan pada
logo tersebut. Dengan memperhatikan dimensi huruf pada saat pembuatan serta meberi
jarak yang proporsi pada setiap huruf akan memberi kesan yang formal dan mewah
pada gedung ini. Untuk menempelkan huruf harus menggunakan bahan yang kuat serta
tahan dari suhu panas atau dingin.
 Dokumentasi & Pelaporan
- Kontrak, laporan kemajuan pekerjaan, dan instruksi yang disampaikan direksi akan di

administrasikan dan di dokumentasikan dengan baik. Proses pelaksanaan pekerjaan


dan Progres pekerjaan akan di dokumentasikan dalam bentuk laporan dan dilampiri
dengan foto visualisasi. Kontraktor menyiapkan dana Administrasi serta dokumentasi
sebagai bentuk laporan perkembangan/progres pekerjaan setiap hari dan laporan
mingguan serta laporan lainnya yang diperlukan sebagaimana petunjuk Direksi.
Pekerjaan administrasi dan dokumentasi dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan
dari awal hingga selesai.
 Pembersihan Akhir
- Setiap saat selama masa pekerjaan konstruksi, kontraktor senantiasa diwajibkan
untuk menjaga kebersihan lahan dari sisa-sisa bahan bangunan dan kotoran bekas.
Sebelum serah terima kepada Direksi/ Sponsor Proyek, kontraktor membersihkan
seluruh bangunan dengan baik, dan siap digunakan.
- Seluruh pekerjaan dikatakan selesai secara fisik apabila dikerjakan sesuai gambar
rencana dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
SERAH TERIMA PEKERJAAN DAN MASA PEMELIHARAAN
SERAH TERIMA PEKERJAAN
Serah Terima Pekerjaan adalah bagian dari Proses Pengadaan Barang/Jasa, dimana
proses tersebut dilaksanakan setelah selesainya waktu pelaksanaan pekerjaan yang sebut
dengan Serah Terima Pertama pekerjaan dan selesainya waktu pemeliharaan Pekerjaan disebut
Serah Terima Akhir Pekerjaan.

Serah terima Pekerjaan terdiri dari :


a. Serah terima Pertama (PHO)
dilakukan setelah selesai Masa Pelaksanaan Kontrak
b. Serah terima Akhir (FHO)
dilakukan setelah selesai masa Pemeliharaan Kontrak
Langkah-langkah Serah terima Pekerjaan
1. Pengajuan Penanda Tangan Kontrak
Pengajuan serah terima Pekerjaan yang dilakukan oleh Penanda tangan Kontrak Kepada
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) baru bisa dilakukan apabila :
 Serah Terima Pertama (PHO)
Setelah seluruh item pekerjaan telah selesai dilaksanakan, dimana tidak ada lagi
kekurangan volume lapangan (Progress fisik sudah 100 %) dan seluruh administrasi
sampai proses fisik lapangan telah dilengkapi, maka bersama surat pengajuan ke PPHP,
seluruh administrasi tersebut dilampirkan seperti kontrak, addendum (jika ada), Back Up
data final, As built drawing, photo dokumentasi dan dakumen lain yang diperlukan oleh
PPHP)
Administrasi lapangan progress fisik 100 % didalamnya Penandatangan yaitu Penyedia
Jasa (Direktur/Wakil Direktur) dan Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA), secara tidak langsung
telah menyetujui pekerjaan tersebut melalui administrasi yang telah ditanda tangani,
ketika pihak yang terkait belum ditandatanganinya Administrasi Proyek misal :
Pada Laporan bulanan atau Back Up Data Proyek, belum di teken oleh PPK atau Unsur
Pendukungnya dan oleh Direktur atau Unsur dibawahnya, maka sebaiknya jangan
dilakukan dulu pengajuan serah terima , jadi masalah terima dan tidak diterima antara
Penyedia Jasa Dan Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA) pada lingkup yang berjanji/berkontrak
terjadi pada saat administrasi proyek menjelang Pengajuan Serah terima Pekerjaan.
Syarat pengajuan Serah Terima dalam pekerjaan adalah diterimanya oleh PPK/KPA/PA
pekerjaan tersebut dalam bentuk ditanda tangani seluruh admistrasi proyek terutama
admistrasi lapangan, jika seperti contoh diatas tadi, belum ditanda tangani berarti pihak
PPK/KPA/PA belum menerima pekerjaan tersebut, sehingga pengajuan Serah Terima
kepada PPHP belum bisa di ajukan.
 Serah terima Akhir (FHO)
Setelah atau menjelang berakhirnya masa pemeliharaan, jika ada yang rusak lakukan
perbaikan, maka bersama surat pengajuan ke PPHP, disampaikan admistrasi berupa
Kontrak, addendum (jika ada), BA Serah terima Pertama (PHO), Photo Dokumentasi
lapangan dan sekaligus jika ada perbaikan dan administrasi lain yang diperlukan
Pengajuan serah terima terakhir (FHO) kepada PPHP dilakanakan oleh yang berkontrak
adalah setelah administrasi tersebut sudah dilengkapi oleh pihak Penyedia Jasa dan di
setujui oleh wakil Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA)
Serah Terima Pekerjaan (PHO dan FHO) memiliki proses masing-masing dalam rentang waktu
dan jarak yang berbeda, sehingga proses kedua hal dimaksud terpisah tidak bersamaan, dan
dalam pengajuannya ada sedikit perbedaan administrasi, tapi pada prinsipnya FHO baru bisa
dilaksanakan apabila PHO sudah dilaksanakan.
Pengajuan Serah Terima (PHO dan FHO) dilakukan apabila PPK/KPA/PA (unsur berkontrak
dengan Penyedia) telah menerima dan menyetujui Hasil Pekerjaan tersebut, bukti diterima
dan disetujuinya pekerjaan yang dilaksanakan bersama-sama adalah disampaikan
permintaan Serah terima pekerjaan oleh (PPK/KPA/PA) kepada PPHP.
2. Rapat dokumen Proyek
Sambil meneliti administrasi, PPHP melihat kelengkapan administrasi proyek yang
disampaikan, dimana pada saat rapat inilah dibahas rencana opname langangan, rapat
tersebut dihadiri oleh pihak direksi, konsultan pengawas dan pihak kontraktor, hal tersebut
bertujuan agar proses opname lapangan berjalan dengan baik.
Dari rapat tersebut dihasilkan jadwal opname lapangan, perataan yang diperlukan, waktu
lama opname (pemeriksaan dan pengujian) dilapangan dan pengujian laboratorium (jika
diperlukan)

3. Opname Lapangan
Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak, dilakukan terhadap setiap item pekerjaan, pemeriksaan
tersebut terutama dilakukan terhadap penyesuaiaan volume terpasang dengan volume yang
tercantum dalam Back UP Data.
Sebaiknya Opname lapangan ada berita acaranya dan ditanda tangani oleh seluruh unsur
PPHP, wakil dari Direksi, dari Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa
4. Rapat Setelah Opname lapangan
Setelah Opname Lapangan tersebut dilaksanakan, proses lebih lanjut adalah pada rapat
intern PPHP dengan dasar rapat adalah Berita Acara Opname Lapangan, PPHP dalam hal ini
tidak melibatkan pihak manapun, keputusan diterima atau diperbaiki ada dalam forum
intern PPHP tersebut. Disini pulahlah terlihat system kerja PPHP yaitu Kolektif Kolegial
Pada rapat tersebutlah dihasilkannya e eri a hasil Pe gadaa Bara g/Jasa setelah
melalui pemeriksaan/pengujian, jika hasil tidak diterima maka berita acaranya dibuat dan
sampaikan kepada Penyedia melalui PPK/KPA/PA, untuk dilakukan perbaikan terhadap
kerusakan pada item pekerjaan yang tidak diterima tersebut, pada kondisi belum
diterimanya hasil pekerjaan oleh PPHP, setelah penyedia melakukan perbaikan Proses
berikutanya kembali ke angka 1 di atas.
Jika Hasil diterima, maka Lanjut Pada Proses Berikutnya
5. Berita Acara serah terima Pekerjaan
Setelah Opname lapangan dan rapat intern PPHP, maka PPHP Membuat dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
6. Berita acara disampaikan kepada yang berkontrak
Setelah berita acara serah terima didapat oleh Kontraktor, maka proses selanjutnya kembali
ke Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA) untuk mencaikan sisa Uang pekerjaan yang belum dibayar,
untuk Berita acara Serah Terima Pertama (PHO) terbit penyedia minta kepada (PPK/KPA/PA)
permohonan pencairankan 95 % dan sedangkan untuk Berita acara Serah terima Terakhir
(FHO) terbit Penyedia Jasa Meminita kepada (PPK/KPA/PA) pencairan 5 % sisa atau
pengembalian Jaminan Retensi.
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan baik Pertama (PHO) dan maupun Terakhir (FHO),
merupakan dokumen yang sangat penting dalam Pengadaan Barang/Jasa terutama
konstruksi.
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan adalah masa waktu pembuktian bahwa hasil pekerjaan benar-benar
berkualitas baik. Apabila ada kerusakan yang ditemukan dalam masa tersebut, penyedia
bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak dan dihitung sejak serah terima pertama hasil pekerjaan (Provisional Hand Over)
dan berakhir pada saat serah terima akhir hasil pekerjaan (Final Hand Over).
Dalam masa pemeliharaan penyedia jasa konstruksi wajib memantau hasil pekerjaan, dan
menjaga (memelihara) agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan. Disinilah
penyedia menanggung seluruh biaya perbaikan apabila terjadi kerusakan bangunan yang
disebabkan oleh kualitas yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis di dalam kontrak. Masa
pemeliharaan sebagaimana tercantum dalam kontrak bukanlah waktu untuk menyelesaikan sisa-
sisa pekerjaan yang belum terselesaikan, melainkan untuk pemeliharaan pekerjaan yang sudah
100 persen selesai dan telah dilakukan serah terima pertama pekerjaan.
Masa pemeliharaan dimulai sejak tanggal penyerahan pertama yang dituangkan ke dalam
Berita Acara Pemeriksaan Serah Terima Pertama dan dinyatakan pekerjaan telah selesai
dinyatakan selesai 100% . Penyerahan pertama dapat berlaku sesuai dengan masa pelaksanaan
yang tercantum didalam SSKK, lebih cepat dari SSKK atau lebih lambat dari SSKK. Tidak ada
keharusan atau jaminan masa pelaksanaan harus sesuai dengan yang tercantum didalam SSKK
karena masa pelaksanaan bersifat rencana. Intinya, masa pemeliharaan berlaku sejak tanggal
serah terima pertama mesti mendahului masa pelaksanaan yang tercantum didalam SSKK.

Tanggung jawab yang harus dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi pada masa
pemeliharaan adalah:
 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan
 Penyedia jasa pekerjaan konstruksi dapat memilih untuk memberikan Jaminan
Pemeliharaan atau retensi
 Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan, penyedia wajib
memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan menjadi tanggung
jawab penyedia.
 Jika kerusakan yang terjadi disebabkan oleh unsur suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya (keadaan kahar),
perbaikan menjadi tanggung jawab para pihak.
METODE ANTISIPASI DAN PENGENDALIAN MENGHADAPI CUACA BURUK
Agar pembangunan tetap berjalan lancar, buatlah jadwal perkiraan hujan. Jadwal ini bisa
di dapat dengan memperkirakan berdasarkan pengalaman maupun meminta data kepada Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna mengetahui perkiraan cuaca. Dari data yang
diperoleh aka kita dapat e astika kapa aktu a g tepat u tuk e jala ka ite
pekerjaan yang berpotensi terhambat apabila hujan turun. Mencatat laporan cuaca secara benar
setiap jamnya selama masa pelaksanaan proyek pembangunan berlangsung sesuai dengan waktu
yang disepakati di dalam kontrak, data-data tersebut dapat dipergunakan sebagai alasan resmi
guna memperoleh perpanjangan waktu untuk kontraktor tanpa dikenakan sanksi karena
keterlambatan proyek. Melaksanakan proyek semaksimal mungkin pada jam yang sering tidak
turun hujan, contohnya melakukan lembur di malam hari apabila sering turun hujan di siang hari.
Memasang tenda guna melindungi proses pelaksanaan pekerjaan ataupun melindungi bahan
bangunan supaya dalam kondisi baik walaupun terkena hujan.
Proyek-proyek jangka pendek yang bisa dikerjakan pada musim penghujan tentunya
memiliki sejumlah tantangan yang harus disiasati. Pihak kontraktor tentu harus bekerja keras
untuk menemukan solusi dalam mengatasi rendahnya produktivitas pekerja saat musim hujan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang buruk antara lain:
 Mempersiapkan tenda khusus, misalnya saja untuk peralatan, material dan juga
untuk para pekerja
 Pemasangan terpal pada area-area kerja tertentu yang dikuatirkan rusak atau
membahayakan jika terkena hujan
 Mempersiapkan mantel hujan untuk para pekerja
 Menyiapkan lampu pijar dan blower fan untuk membantu proses pengeringan
bagian-bagian proyek yang harus kering.
 Pemasangan penangkal petir demi melindungi para pekerja
 Penguatan jalan masuk menuju ke lokasi pengerjaan proyek supaya lalu lintas pekerja
dan material tidak terhambat
 Jika perlu ditambahkan lapis kedap air pada area proyek tertentu
 Melakukan modifikasi, misalnya dengan mempercepat pemasangan atap pada proyek
pembangunan gedung.

METODE KESELAMATAN KERJA


Pri sip a g dipakai u tuk kesela ata kerja adalah Me egah Le ih Baik Dari
Mengobati. Seluruh tenaga kerja yang digunakan akan diasuransikan. Hal Ini tidak cukup untuk
menjamin keselamatan kerja jika setiap alat keselamatan yang kami gunakan tidak disertai
petunjuk/manual penggunaan alat tersebut.
Untuk standar perlindungan diri, kami akan menggunakan standar sebgai berikut ini.
1. Diwajibkan memakai helm standard an sepatu kerja, bagi seluruh :
 Staf management (sekalipun manager)
 Pelaksana lapangan / surveyor
 Sub kontraktor dan mandor
 Pekerja
 Supplier dan tamu
 Direksi pengawas / pengawas lapangan
2. Semua pekerja tidak dibenarkan untuk.
 Memakai celana pendek
 Bertelanjang dada atau hanya memakai singlet
 Memakai sandal
 Merokok didaerah yang memakai tanda larangan merokok
 Meminum atau membawa minuman beralkohol atau obat terlarang baik di dalam
dan diluar proyek
 Membawa senjata api, amunisi, atau senjata yang mematikan ke tempat kerja
(kecuali mendapat izin dari security yang berwenang)
 Berkelahi baik di dalam area proyek atau di luar area proyek
 Melakukan pembakaran lahan, dan secara langsung membuang bahan B3 9barang
beracun dan berbahaya)
3. Wajib mematuhi petunjuk-petunjuk :
 Pekerja harus berpakain yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, minimal
memakai celana panjang dan kaos oblong atau T-shirt
 Pekerja harus memakai sepatu bot karet pada saat bekerja ditempat pengadukan
mortar, pengecoran, berlumpur / galian dan yang berair.
 Pekerja yang bekerja diatas ketinggian 2 meter pada lahan kritis wajib dilengkapi
dengan alat pelindung seperti : masker/kedok las, kaca mata, sarung tangan, dan lain-
lain.
 Jenis pekerjaan yang menggunakan bucket atau alat angkat lainnya harus dlaam
keadaan pakai tertutup dan terkunci.
 Membersihkan dan merapikan kembali peralatan kerja setelah dipakai
 Setelah selesai bekerja lahan kerja harus dibersihkan
 Penumpukkan material dan peralatan kerja harus dilakukan dengan rapih agar tidak
mengganggu kelancaran kerja.
4. Area Proyek Tidak Dibenarkan Untuk :
 Pedagang asongan dan pemulung
 Anak-anak dan pekerja dibawah usia 17 tahun
5. Material apapun tidak boleh dijatuhkan dari tempat ketinggian lebih dari 6
meter, tempat jatuhnya harus dibuatkan penghalang supaya orang tidak
tertimpa atau terkena material yang sedang dijatuhkan
6. Melakukan pelanggaran Tata Tertib K3 yang sudah ditetapkan akan
dikenakkan sanksi sesusai dengan ketentuan yang berlaku dari tempat kerja
7. Setiap penggunaan alat keselamatan agar membaca/mematuhi petunjuk
penggunaan.
Pada setiap pekerjaan yang beresiko kami akan melakukan pengawasan khusus. Pekerjaan
yang beresiko adalh pekerjaan pengecoran kolom, balok, dan plat. Sekalipun pencegahan
telah dimaksimalkan, akan tetapi kemungkinan lain yang diluar kemampuan kami sangat
mungkin terjadi.
Jika terjadi kecelakaan, maka langkah penanganannya adalah :
1. Memindahkan korban ke tempat yang dianggap aman dan tidak mengganggu
pekerjaan untuk dilakukan tindakan awal.
2. Pemeriksaan korban
3. Apakah membutuhkan tindakan lanjut, jika tidak penanganan/pengobatan
dilakukan di lokasi proyek
4. Jika membutuhkan tindakan lanjut, amak korban akan dirujuk ke Rumah Sakit
terdekat.
5. Melakukan pelaporan kepada pihak Jamsostek untuk mendapatkan
keringanan biaya.
METODE KENDALI MUTU
Mutu suatu pekerjaan ditentukan oleh :
 Bahan
 Metode Pelaksanaan
 Quality Kontrol
1. Bahan
Bahan yang akan kami gunakan terutama bahan pabrikasi/non local adalah bahan yang
memenuhi Standar Nasional Indonesia. Untuk bahan local seperti bahan timbunan, pasir, kerikil,
dan kayu yang digunakan adalah bahan yang telah lolos uji mutu dan telah mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
2. Metode Pelaksanaan
Cara kerja yang salah dapat menurunkan mutu/kualitas kerja. Oleh karenanya dalam
pelaksanaannya kami akan menggunakan tenaga yang berpengalaman. Dari sekian item
pekerjaan, pekerjaan yang menjadi perhatian kami, yaitu :
 Pekerjaan Beton Ad, 1:2:3
Untuk pekerjaan ini kami akan menggunakan perbandingan berat bukan
volume dan dicampur dengan menggunakan concrete mixer. Faktor air Semen
Merk Tonasa akan menjadi bahan pertimbangan utama lewat pengujian
slump test. Untuk pelaksanaan pengecoran yang menjadi perhatian kami
adalah tinggi jatuh agar tidak terjadi segregasi. Untuk menjamin kepastian
mutu kami akan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium.
3. Quality Kontrol
Quality control memiliki peran penting. Quality control dilakukan diawal dan akhir
pekerjaan. Pada awal pekerjaan dilakukan lewat pengujian bahan/material seperti yang telah
dijelaskan diatas. Khusus diakhir pelaksanaan kami akan melakukan pengujian lapangan/akhir
untuk pekerjaan yaitu :
 Beton bertulang (sloef, kolom, balok beton, dan plat beton)
Pada setiap item pekerjaan pengecoran akan dilakukan pengambilan sample untuk dilakukan
pengujian kuat tekan beton dan pada akhir pelaksanaan dilakukan pengujian yang tidak merusak
yaitu menggunakan hammer test atau alat lain atas petunjuk direksi pekerjaan.
Alat dan bahan yang digunakan adalah yang bersertifikasi (memenuhi persyaratan SNI).
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kami akan mengendalikan mutu tenaga kerja, bahan dan
waktu dengan mengacu pada jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pihak
proyek dengan membuat rencana kerja mingguan dan pada waktu-waktu tertentu akan
dilakukan koreksi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.
Kami akan membuat laporan harian, mingguan dan bulanan yang akan dikirimkan secara
berkala kepada Direksi/Pemilik, demikian pula selama pelaksanaan pekerjaan dimulai dari awal
akan dibuat foto dokumentasi pelaksanaan pada lokasi pekerjaan tertentu mulai dari foto 0%,
25%, 50% pelaksanaan s/d 100% final. Hal-hal lain tetap mengacu/berpedoman pada ketentuan
yang telah ditetapkan dalam kontrak beserta lampiran-lampirannya.
Demikian metode pelaksanaan ini kami ajukan sebagai dasar pelaksanaan untuk
pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KELAS BARU MTs N 2 BOALEMO, semoga dapat
membantu pelaksanaan proyek sesuai dengan kualitas, kuantitas, dan waktu yang telah
ditentukan.

Gorontalo, Februari 2023


Dibuat Oleh
KONSULTAN PERENCANA
CV. MULIA CIPTA

HARISOMA, ST
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai