KEGIATAN :
PENINGKATAN SARANA MADRASAH
( SBSN )
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KELAS BARU
MTsN 2 BOALEMO
LOKASI :
KECAMATAN PAGUYAMAN
KABUPATEN BOALEMO
KONSULTAN PERENCANA
Dari hasil peninjauan lokasi dapat kami simpulkan bahwa pekerjaan PEMBANGUNAN
GEDUNG RUANG KELAS BARU MTs N 2 BOALEMO terletak di KABUPATEN BOALEMO Jalan
menuju ke lokasi pekerjaan tersebut cukup baik sehingga pemasukan alat, bahan
material dan tenaga kerja tidak mengalami hambatan.
Pekerjaan ini, memerlukan bahan lokal, berupa batu kali/belah, batu kerikil/koral,
batu bata, pasir pasang, pasir beton, pasir urug, tanah timbunan, kayu papan/balok kls I, II,
III dan lain-lain, serta sebagian bahan toko/pabrikasi seperti Semen Merk Tonasa, besi beton,
kawat beton, paku campuran, keramik, rangka atap baja ringan, atap genteng metal, nok
genteng metal, hollow alumunium, Plafond Gyipsum, List Plafond Gyipsum Sp 9, Steel
Door, kusen alumunium, kaca, kunci dan penggantung pintu/jendela, bahan-bahan untuk
instalasi listrik, bahan-bahan untuk plumbing dan sanitair, bahan-bahan untuk
pengecatan dinding dan bahan-bahan lainnya.
Bahan material/quary yang akan digunakan dapat di ambil dari tempat yang
terdekat dengan lokasi pekerjaan, sedangkan untuk material bahan toko/pabrikasi akan
didatangkan dari toko yang terdekat dan sebagian dari kota Gorontalo.
Untuk tenaga kerja akan menggunakan tenaga kerja setempat dengan
memperhatikan tingkat keterampilan yang ada, dan jika jumlah tenaga kerja yang
diperlukan belum dapat dipenuhi dari sekitar lokasi maka akan diusahakan mendatangkan
tenaga kerja dari luar lokasi. Dalam penggunaan tenaga kerja setempat dengan catatan tentu
harus memenuhi persyaratan/aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Personil manajerial yang
akan dtempakan pada pekerjaan ini adalah : Pelaksana Utama, Pelaksana Lapangan, dan Petugas
K3 Konstruksi
Pembuatan jalan kerja dilakukan untuk jalur lalu lintas dan kelancaran
pemasukan bahan, peralatan, dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan yang diusahakan
sekiranya tidak mengganggu kegiatan atau aktivitas masyarakat yang ada di sekitar lokasi
pekerjaan tersebut.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan memperhatikan kondisi cuaca dan kegiatan-
kegiatan atau aktivitas masyarakat Peralatan utama yang akan mendukung pelaksanaan
pekerjaan berupa : dump truck, concrete mixer, concrete vibrator, stamper, genset,
theodolite/waterpass, alat potong besi, scafolding (perancah), kap air/tandon, perlengkapan k3,
alat pertukangan, dan alat-alat bantu lainnya. Peralatan tersebut akan di sediakan terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan pekerjaan.sekitarnya untuk menghindari hambatan-hambatan yang
tidak diperkirakan semula.
Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan
memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan
pemerintah setempat.
URAIAN DAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING PERSONIL
1. Direktur
Tugas :
Penanggung jawab utama terhadap semua kegiatan
Pengesahan segala dokumen administrasi pekerjaan
Penunjukan Site Manager , serta memberikan mandat dan fungsi tugasnya sesuai
kapasitas dan kebutuhan
Pengambil keputusan tertinggi dalam progress pekerjaan. Dalam kapasitas dan fungsi
tertentu, segala bentuk pelaksanaan pekerjaan harus diketahui dan mendapatkan
persetujuan dari direktur
Melaporkan progress pekerjaan, mulai tahap dimulainya pekerjaan, progress berjalan,
sampai dengan serah terima pekerjaan kepada Pemilik Proyek/pekerjaan.
2. Pelaksana Utama
Tugas Perencanaan :
Mere a aka Ti e “ hedule pelaksa aa proyek sesuai dengan kewajiban dari
perusahaan terhadap pemilik proyek atau kepentingan perusahaan sendiri
Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan instalasi untuk setiap proyek
yang ditangani sesuai dengan volume dan waktu penggunaannnya.
Tugas dan controlling pengarahan :
Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana dalam menunjang
pelaksanaan proyek. Instruksi-instruksi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara
lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas
Mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi
yang diberikan baik segi teknis, kualitas pekerjaan, maupun time schedulenya
Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksana-pelaksana proyek, mandor maupun
tenaga kerja sesuai dengan tugas, kewajiban dan wewenang masing-masing.
Tugas Laporan
Membicarakan masalah-masalah khusus dan kesulitan-kesulitan teknis dengan Direktur
Membuat laporan mingguan untuk Direktur yang mencakup kegiatan proyek, kesulitan-
kesulitan proyek, dan hal-hal khusus yang perlu dilaporkan
Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail bangunan dengan Direktur
Tugas pengaturan tenaga
Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang rencana Time Schedule
Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana, mandor, dan pekerja sesuai dengan target
dari kantor dan menugaskan sesuai dengan tujuan masing-masing
Mengusulkan hal-hal yang dapat menunjang pengarahan tenaga pelaksana
kepada Direktur
Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga untuk dihitung oleh Budget
Control, mencheck ulang perhitungan upah untuk disetujui oleh Direktur
3. Pelaksana Lapangan
Tugas :
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan benar selama melakukan
pekerjaan yang antara lain adalah memeriksa perlengkapan keselamatan
(K3). Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek memakai alat
pelindung diri (APD). Menggunakan perlengkapan K3 sesuai prosedur.
Mempelajari dan memahami gambar kerja dan spesifikasi teknis yang antara lain adalah
memahami menterjemahkan gambar. Memahami dan menterjemahkan spesifikasi teknis.
Serta memahami dan menterjemahkan tahapan kerja , metode kerja dan instruksi kerja.
Membuat kantor dan bedeng kerja serta pagar pengaman proyek yang antara lain adalah
membuat rencana kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya gudang, workshop peralatan
serta pagar pengaman. Melaksanakan pembuatan kantor bedeng pekerja dan fasilitasnya
gudang, workshop peralatan serta pagar pengaman. Serta mengatur dan mengawasi
penempatan peralatan kerja bahan serta tenaga kerja.
Membuat program kerja harian dan mingguan yang antara lain adalah menyusun jadwal
(schedule) penggunaan bahan. Menyusun jadwal pemakaian peralatan. Menyusun jadwal
tenaga kerja.
Mengadakan bimbingan teknis pada mitra kerja yang antara lain adalah menyiapkan
materi bimbingan teknis sesuai dengan lingkup pekerjaan. Melaksanakan bimbingan
teknis sesuai dengan lingkungan pekerjaan. Melakukan pemantauan hasil bimbingan
teknis dari mitra kerja.
Melaksanakan persiapan pekerjaan gedung yang antara lain adalah memberi petunjuk
kepada petugas laboratorium mengenai bahan yang akan diuji. Memastikan bahwa
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan telah memenuhi persyaratan mutu
pekerjaan. Menentukan mobilisasi dan demobilisasi sumber daya.
Membuat laporan harian dan mingguan pelaksanaan pekerjaan yang antara lain adalah
membuat laporan harian dan mingguan penggunaan bahan, alat dan tenaga kerja.
Membuat laporan kemajuan pekerjaan (progress) pelaksanaan pekerjaan dan kondisi
lingkungan serta menyiapkan data hasil pekerjaan untuk pembuatan gambar terpasang
(as Bulit Drawing) dan dokumentasi proyek.
4. Petugas K3 Konstruksi
Tugas :
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
Merencanakan dan menyusun program K3
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3
Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi
Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
Manajemen Proyek:
Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan harus dapat
diselesaikan tepat waktu yaitu selama 180 (seratus delapan puluh) hari Kalender, tepat biaya
sesuai dengan harga kontrak dan tepat mutu sesuai dengan RKS + Spesifikasi teknis. Proyek ini
merupakan proyek paket pekerjaan bangunan struktur dan arsitektur, dimana pelaksanaan
mengikuti pekerjaan struktur dan arsitektur yang akan dibangun sesuai perencanaan.
Metode yang kami susun berdasarkan 2 (dua) tahap yaitu :
- Tahap Perencanaan
- Tahap Pelaksanaan
TAHAP PERENCANAAN
A. PENJADWALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Pembuatan Rencana Kerja ( Kurva S )
Penjadwalan adalah penentuan waktu dengan urutan-urutan kegiatan proyek hingga
menghasilkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Penjadwalan ini disusun untuk merencanakan antara lain:
Untuk menyusun jadwal proyek dilakukan langkah-langkah berikut:
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Direksi, akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
wajib memberikan salinan Direksi, 1 (satu) salinan Rencana Kerja ditempel pada Bangsal
Kerja di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan kerja & Network Planning,
dibutuhkan waktu selama 180 (seratus Delapan puluh) Hari Kalender untuk
menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga apabila dimungkinkan maka
penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan. Hal ini akan sangat
bermanfaat agar bangunan dapat segera dioperasikan dengan baik.
b. Gambar Kerja (Shop Drawing)
Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang detail dan
diajukan kepihak Konsultan Pengawas (MK) untuk mendapat persetujuan.
Gambar kerja dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat
persetujuan dari MK diserahkan kepada Kepala Proyek untuk dilaksanakan di lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3 (tiga): 1 (satu) set untuk kontraktor, 1 (satu) set untuk
pengguna jasa dan 1 (satu) set untuk konsultan pengawas (MK).
B. PENGAJUAN / PERIJINAN
a. Pelaksanaan Pengurusan Ijin Kerja
Dalam pelaksanaan Kami menerapkan standarisasi prosedur sesuai dengan system mutu
yang dimiliki serta memberitahukan/ijin setiap akan melaksanakan pekerjaan, agar
kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta untuk menghindari dari
pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan serta
penambahan biaya dalam pelaksanaan.
b. Material/Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan,
diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan.
Semua material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini sedapat mungkin
dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada
persyaratan/RKS.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai
dengan standart yang dipersyaratkan.
C. Majemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kami selaku Penyedia jasa juga berkewajiban menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
TAHAP PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan Meliputi :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMANTAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (SMK3)
C. PEKERJAAN GEDUNG
1. PEKERJAAN TANAH
2. PEKERJAAN PONDASI
3. PEKERJAAN BETON LANTAI I
4. PEKERJAAN BETON LANTAI II
5. PEKERJAAN PAS. BATA, PLESTERAN DAN ALCOPANEL (ACP)
6. PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
7. PEKERJAAN ATAP
8. PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
9. PEKERJAAN PLAFOND
10. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
11. PEKRJAAN SANITASI
12. PEKERJAAN FINISHING
D. PEKERJAAN LAIN – LAIN
Tahapan dan Uraian Pelaksanaan Pekerjaan:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Meliputi
1. Pekerjaan Pembersihan Lapangan
2. Papan Informasi
3. Pekerjaan Pengukuran Dan Bouwplank
4. Listrik dan Air Kerja
5. Alat bantu/Steling/Perancah
6. Biaya Pembongkaran Gedung Lama
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
Pembersihan lapangan
Sebagai langkah awal pekerjaan, pelaksana membersihkan lapangan/lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan. Apabila ada
penebangan/pembersihan pohon harus tuntas hingga akar-akarnya sehingga tidak
merusak keadaan struktur tanahnya. Sama halnya dengan pembongkaran gedung
existing. Pihak penyedia harus menggali batu bekas pondasi pada gedung existing.
Dengan menggunakan alat berat agar mendapatkan tapak yang rata.
Papan Informasi / Pembuatan Papan Nama Proyek
Harus disiapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan, karena merupakan
Identitas dari Pekerjaan tersebut, disiapkan dengan bahan dan dimensi tertentu yang
disetujui oleh Direksi serta diletakkan pada tempat yang dapat dengan mudah dilihat
oleh masyarakat umum.
Bahan/material yang digunakan :
Baliho papan nama Poyek (hasil cetakan)
Kayu 5/5 (untuk bingkai dan tiang penyanggah) Peralatan yang digunakan:
Alat pertukangan dan alat bantu lainnya
Pekerjaan Pengukuran dan bouwplank
Penyedia jasa diwajibkan mengukur kembali lokasi, batas-batas site dengan alat- alat
yang dapat dipercaya kebenarannya, bila tidak ada kecocokan yang mungkin terjadi di
lapangan dengan gambar rencana, Penyedia jasa wajib melaporkan kepada Pengawas
Lapangan.
Alat Bantu Steling & Perancah
pelaksana akan menyiapkan Alat Bantu, Steling/Perancah yang disesuaikan
dengan kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan. Steling/perancah yang akan
kami gunakan yaitu scafolding yang memenuhi standar keselamatan kerja.
Peralatan yang digunakan:
Scafolding set
Alat bantu lainnya
Alat Bantu Steling & Perancah disediakan selama pelaksanaan pekerjaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
Pekerjaan Penyediaan Air Kerja dan Listrik kerja
Air kerja disiapkan untuk menunjang pekerjaan selanjutnya. Dapat dilakukan dengan
membuat sumur air di sekitar area pekerjaan dengan menyediakan pompa air, atau
menggunakan air yang akan didatangkan pada penampungan Semen Merk Tonasa. Air
kerja yang digunakan adalah air yang memenuhi syarat teknis.
Listrik kerja akan diambil dari sumber listrik yang ada di sekitar lokasi pekerjaan, dengan
terlebih dahulu meminta izin ke penanggung jawab yang ada di lokasi tersebut. Apabila
tidak tersedia listrik kerja maka akan di antisipasi dengan menyediakan genset untuk
sumber listrik kerja.
Peralatan yang digunakan:
Genset
Pompa Air
Tangki air/tandon
Alat bantu lainnya
Pekerjaan Penyediaan Air Kerja dan Listrik kerja disediakan selama pelaksanaan
pekerjaan dari awal s.d selesai yang disesuaikan dengan kebutuhan kerja.
B. PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMANTAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (SMK3)
Kami selaku Penyedia jasa juga berkewajiban menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif. Dan untuk melindungi asset Perusahan (Peralatan dan Tenaga Kerja)
yang terlibat pada seluruh kegiatan pekerjaan akan kami lindungi dengan Asuransi. Akan
disiapkan perlengkapan K3 dan Kotak P3K selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyediaan K3 & Keselamatan Kerja disediakan selama pelaksanaan pekerjaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan kerja
C. PEKERJAAN TANAH
Meliputi Pekerjaan :
1. Penggalian tanah (pondasi Jalur, Bore Pile dan Rolag)
2. Pek. Urugan Tanah Kembali
3. Pemadatan Urugan Tanah/ Sirtu dibawah Lantai
4. Pek. Urugan Pasir di Bawah Pondasi
5. Pek. Urugan Pasir di Bawah Lantai
D. PEKERJAAN PONDASI
Meliputi Pekerjaan :
1. Pemasangan Timbrisan batu belah (Anstamping)
2. Pemasangan Pondasi Batu Belah campuran 1SP : 5SP
3. Pek. Pondasi Rolag Bata uk. 1/2 Batu Sp. 1 : 3
E. PEKERJAAN BETON
Meliputi pekerjaan :
1. Pek. Cor Lantai Sp. 1:3:5
2. Pek. Poer plat mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
3. Pek. Pas, Sloof mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
4. Pek. Pas, Kolom Utama mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
5. Pek. Kolo Praktis utu f’ = , Mpa K
6. Pek. Balok Late utu f’ = , Mpa K
7. Pek. Balok Luifel f’ = , Mpa K
8. Pek. Pas, Balok Lantai mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
9. Pek. Plat Lantai mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
10. Pek. Pas, Ring Balok mutu f'c = 21,7 Mpa (K250)
Uraian dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :
Pekerjaan Beton Bertulang
Sebelum Pelaksanaan Pengecoran Beton Bertulang harus dilaksanakan Pekerjaan
Bekisting dan Pekerjaan Baja Tulangan.
Pekerjaan Pembuatan Bakesting :
- Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk penampang dari beton seperti dalam
gambar kerja, maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan
kokoh dengan dimensi sesuai yang sesuai.
- Pekerjaan bekisting harus sedemikian rupa sehingga hubungan-hubungan antara
papan bekisting terjamin rapat dan adukan tidak akan merembes keluar. Untuk
menahan Konstruksi dari bekisting agar tidak bergeser, maka sokongan/
perancah dan lain-lain, harus terpasang dengan baik dan diajukan ke Direksi
untuk disetujui.
- Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dari
kotoran dan dan untuk bakesting yang terbuat dari papan (tidak dilapisi dengan
plastic) di basahi dengan air agar air Semen Merk Tonasa tidak terserap oleh
papan bakesting.
- Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan
menurut PBI 1991 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak
merusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi.
Pekerjaan Bondek :
- Untuk mendapatkan ukuran dan bentuk penampang dari beton seperti dalam
gambar kerja, maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, lurus, rata, teliti dan
kokoh dengan dimensi sesuai yang sesuai.
- Pekerjaan bondek lantai harus sedemikian rupa sehingga hubungan-hubungan
antara bondek terjamin rapat serta dilakukan pengelasan agarn supaya bondek
saling mengikat dengan erat dan adukan tidak akan merembes keluar. Untuk
menahan Konstruksi dari bekisting agar tidak bergeser, maka sokongan/
perancah dan lain-lain, harus terpasang dengan baik dan diajukan ke Direksi
untuk disetujui.
- Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bondek harus bersih dari
kotoran dan disetiap titik tertentu harus diganjal untuk menghindari werimesh
bersentuhan langsung dengan bondek.
- Pembongkaran balok serta bahan lainnya yang digunakan dalam menopang
bondek tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasan menurut PBI 1991
- dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidak merusak beton
yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
Pekerjaan Baja Tulangan :
- Gambar kerja rencana untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana,
sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,00 – 2,50 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan werimesh:
- Gambar kerja rencana untuk werimesh, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Pekerjaan werimesh harus dihubungkan lagsung pada setiap kolom dan balok.
Sebab pekerjaannya akan dilakukan pengecoran bersamaan antara balok dan
pelat lantai
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus sesuai dengan type werimesh yang telah di
tentukan dalam perencanaan, sebelum melakukan perubahan-perubahan harus
mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara werimesh dengan bondek untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,00 – 2,50 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Pelaksanaan Pekerjaan Beton :
Persyaratan Bahan campuran beton Betulang
- Semen yang digunakan harus sesuai dengan standar Nasional Indonesia dan
disetujui oleh Direksi. Dalam pekerjaan ini penyedia dianjurkan menggunakan
Semen Merk Tonasa. Semen harus dalam kondisi baik dan tidak boleh cacat
seperi mengumpal, mengeras dan lainnya.
- Pasir, Pasir yang digunakan harus terdiri dari butiran yang keras, tajam serta
tidak mengandung lumpur. Yang sumbernya berasal dari sungai Tangkobu
- Agregat Kasar, agregat kasar dapat berupa batu koral atau batu pecah dengan
gradasi yang sesuai dan merupakan material yang keras dan bebas dari kotoran
dan lumpur.
- Baja tulangan harus bebas dari oli atau minyak, besi yang ada di lokasi pekerjaan
harus ditempatkan pada tempat yang terlindung sehingga besi tidak berkarat.
Diameter besi yang akan digunakan sesudai dengan gambar rencana.
Secara periodik harus dilaksanakan pengujian kekuatan tekan kubus beton (mix
design) sesuai dengan ketentuan di dalam PBI 1971 pasal 4.6. Biaya pengujian
tersebut ditanggung oleh kontraktor.
Pek. Me uat la tai kerja eto utu f’ = 7,4 MPa K
- Pekerjaan cor beton tumbuk digunakan pada lapisan lantai sesuai gambar kerja.
- Buat adukan untuk rabat beton dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang rabat beton sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang rabat beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling rabat beton yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling rabat beton.
- Tuangkan adukan rabat beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan rabat beton diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Bahan/material yang digunakan :
Semen Merk Tonasa
Pasir
Kerikil
Peralatan yang digunakan:
Dump Truck
Concrete mixer
Genset
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnyA
Pek. Membuat Pekerjaan Beton Bore Pile f'c = 21,7 Mpa (K250)
- Pekerjaan Beton Bore Pile dilaksanakan pada bagian dasar gedung sesuai gambar
kerja.
- Pekerjaan Pondasi Borepile terdiri dari 2 jenis pekerjaan yakni penampang
borepile dan tiang borepile
- Tiang borepile berbentuk tabung yang diameternya 40 cm. Dan panjang masing –
masing adalah 7 meter
- Me ggu aka esi eto da egel spiral
- Membuat galian dengan kedalaman 7 meter
- Meletakan tulangan borepile dan melakukan pengocoran
- U tuk pe a pa g ore pile e ggu aka esi
- Buat adukan untuk Beton dengan campuran adukan 1PC : 2Psr : 3Krl
- Pekerjaan beton borepile harus benar – benar padat
- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang rabat beton sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang rabat beton dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling rabat beton yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan
dengan jarak per 1 m untuk leveling rabat beton.
- Tuangkan adukan beton ke area melalui talang cor atau ember.
- Adukan diratakan dengan menggunakan Cetok atau roskam kayu sampai
mendapatkan ketebalan yang telah ditentukan dengan cara mengukur kembali
dimensi beton.
Bahan/material yang digunakan :
Semen Merk Tonasa
Pasir
Kerikil
Besi Beto
Besi Beto
Besi Beto
Peralatan yang digunakan:
Dump Truck
Concrete mixer
Genset
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnyA
Pek. Pas, Sloof f'c = 21,7 Mpa (K250)
Agar dinding pada bangunan tidak menjadi satu dan lebih tahan terhadap gempa,
di bagian atas pondasi dipasang beton sloof. Fungsi sloof dalam bangunan adalah
sebagai komponen yang meratakan beban dimana dengan sloof tadi pelimpahan beban
dari struktur diatasnya sloof merata ke fondasi dan kemudian dilimpahkan ke tanah,
Selain fungsi itu tadi, sloof juga menahan gaya lateral atau gaya horizontal
(misalnya gaya yang arahnya mendatar akibat gempa). Sehingga komponen struktur
yang diikat sloof tadi tetap diposisinya, dan bangunan tadi tidak berubah bentuk atau
bahkan rusak. Tempat yang paling baik untuk beton sloof adalah tepat di atas muka
lantai bangunan. Akan tetapi, jka ditempatkan pada ketinggian tersebut, beton sloof
akan terpotong di bagian tangga. Berhubungan dengan itu, beton sloof ditempatkan di
bawah muka lantai.
Langkah kerja :
1.1 Pekerjaan Baja Tulangan / Pembesian pada Sloof:
- Gambar kerja rencana untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan,
pembengkokkan sambungan, penghentian, dibuat oleh Kontraktor dan diajukan
pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum
pelaksanaan.
- Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam
gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut SNI
- Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan jika diameter tersebut akan diganti, maka jumlah luas penampang
persatuan lebar beton harus minimal sama dengan luas penampang rencana,
sebelum melakukan perubahan-perubahan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Tulangan harus ditempatkan secara teliti pada posisi sesuai rencana dan harus
dijaga jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut
minimal 2,50 – 3,00 cm, atau sesuai dengan Gambar kerja.
- Sebelum pelaksanaan pengecoran, semua tulangan harus sudah terpasang
- dengan baik dan mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Direksi
1.2 Pelaksanaan Pekerjaan Beton:
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai harus dipastikan terlebih dahulu
dimensi/ukuran sudah sesuai dengan yang tertera dalam gambar
- Pelaksanaan pekerjaan ini berpedoman pada peraturan beton Standar Nasional
Indonesia (SNI)
- Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang
diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai
dengan rencana yang sebelumnya disetujui Direksi. Tulangan, jarak, bekisting dan
lain-lain harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pengecoran.
- Pemadatan beton dilakukan selama pengecoran berlangsung agar beton yang
dicetak tidak berongga yaitu dilakukan dengan mengunakan mesin pengetar atau
dengan munusuk-nusuk campuran dan dibantu dengan mengetuk-ngetuk
bakesting dengan hati-hati sampai tidak ada udara yang terperangkap.
- Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata kami
menggunakan mesin pengaduk. Mesin pengaduk harus mempunyai kapasitas
yang cukup untuk melayani volume pekerjaan yang direncanakan. Mesin
pengaduk harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak
sebelum dipakai. Setiap campuran beton harus diaduk sehingga
merata/homogen dan waktu pengadukan minimum adalah dua menit untuk
setiap kali pencampuran
- Pengecoran harus terus menerus dan hanya boleh berhenti di tempat-tempat
diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya
mendapatkan persetujuan dari Direksi. Penghentian maksimum dua jam, untuk
menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan
permukaannya dan dibuat kasar dengan sikat baja sempurna sambungannya dan
sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang disambung harus disiram
dengan air Semen Merk Tonasa dengan campuran 1 PC : 0.45 Air
- Pemeliharaan beton setelah pengecoran yaitu dengan membasahi beton minimal
2 kali sehari selama 7 hari atau menurut petunjuk Direksi.
- Untuk setiap 5 M3 pengecoran, dilakukan pengambil contoh (sample) untuk
pemeriksaan kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump test, dengan prosedur
sebagaimana ditentukan dalam PBI 1991. Slump maksimum yang
diperkenankan dalam pelaksanaan adalah 7 cm dan factor air Semen Merk
Tonasa maksimum 0.45. Pengambilan pengambilan contoh diatas sesuai
petunjuk Direksi. Kubus-kubus dijaga agar dapat mengeras dengan baik
- Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mutu beton kurang dari
nilai yang disyaratkan, harus dilakukan pengambilan core sample dari bagian
– bagian Konstruksi yang diragukan. Jumlah core sample untuk tiap
pemeriksaan adalah tiga buah, dan selanjutnya akan diperiksa di
laboratorium dengan persetujuan Direksi. Hasilnya akan dievaluasi Direksi
dan bila nilai yang diperoleh membahayakan konstruksi, harus dilakukan
perbaikan konstruksi tersebut atas biaya kami selaku penyedia jasa.
Bahan/material yang digunakan :
Papan Kls III
Paku Campuran
Minyak bekisting
Semen Merk Tonasa
Pasir
Kerikil
Besi beton
Kawat beton
Peralatan yang digunakan:
Dump Truck
Concrete mixer
Concrete Vibrator
Genset
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya
Pekerjaan Balok
Sama halnya dengan beton sloof, balok memiliki fungsi yang sama, perbedaanya hanya
di peletakan dan dimensinya serta mutu beton yang digunakan, pada pekerjaan ini
digunakan Sesuai dengan Gambar dan spesifikasi teknis pada pekerjaan. Balok
ditempatkan di ujung atas beton kolom dan juga pada bagian tengah bentangan ruas
dinding dan mengikat langsung dengan penulangan kolom dengan dimensi sesuai
dengan Gambar rencana. Langkah – langkah pekerjaan pun sama dengan pekerjaan
Sloof maupun Kolom Beton yaitu secara umum :
- Pekerjaan Pengukuran, Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan ketinggian balok .
- Pembuatan Bekisting. Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan
gambar kerja. Dalam pemotongan Papan bakesting harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan balok yang akan dibuat. Pekerjaan
bekisting balok dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material
utama antara lain: kaso, balok kayu, papan polywood.
- Pabrikasi besi. Untuk balok, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok dilakukan
dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang
sudah jadi.
- Setelah dilakukan pengecekan pekerjaan bakesting dan pekerjaan pembesian
dan telah disetujui oleh direksi untuk melakukan pengecoran, maka dilakukan
pengecoran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Posisi bekisting harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang
direncanakan. Bekisting harus lurus, tegak, tidak bocor, dan kuat. Selain
mengenai hal tersebut, sebelum dilaksanakan pengecoran, bekisting
dibersihkan dulu dengan menggunakan compressor.
- Untuk pelaksanaan pengecoran ring balok digunakan concrete mixer atau
secara manual.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan perataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
- Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
- Setelah pekerjaan Pengecoran dan Beton Cor telah cukup umur dapat dilakukan
pembongkaran bekisting dengan persetujuan Direksi.
- Segera setelah pembongkaran bekisting maka dilakukan perawatan beton.
Bahan/material yang digunakan :
Kayu Terentang Kls III
Paku Campuran
Minyak bekisting
Plywood T = 9 mm
Dolken Kayu Galam Dia. 8-10 Cm Pjg 4 M
Semen Merk Tonasa
Pasir
Kerikil
Besi beton
Kawat beton
Peralatan yang digunakan:
Dump Truck
Concrete mixer
Concrete Vibrator
Scafolding/perancah
Genset
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya
Pekerjaan Pelat Lantai
Pekerjaan pelat lantai harus memperhatikan dimensi yang telah ditentukan pada
gambar rencana. Sama halnya dengan beton sloof dan balok pelat lantai menggunakan
agregat campuran beton K250 yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan berbarengan
dengan pengecoran balok lantai. Serta memperhatikan sambungan werimesh dengan
balok lantai sehingga dapat saling mengikat yang membuat keduanya saling kokoh.
Dengan memperhatikan jenis bondek dan type werimesh yang telah ditentukan pada
perencananaan.adapun Langkah – langkah yang harus diperhatikan antara lain :
- Pekerjaan Pengukuran, Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan
kerataan dan ketebalan pelat lantai .
- Pembuatan Bekisting. Pembuatan bekisting bondek pelat lantai harus sesuai
dengan gambar kerja. Dalam pemotongan bondek harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan balok yang akan dibuat. Pekerjaan
bekisting bondek pelat lantai dilakukan langsung di lokasi dengan
mempersiapkan material utama antara lain: Dek Galvalum (Bondek T= 0,75 mm)
- Werimesh untuk pelat lantai, pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan
sesuai kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pemasangan Werimesh
dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas
bekisting bondek yang sudah jadi.
- Setelah dilakukan pengecekan pekerjaan bondek dan pekerjaan werimesh dan
telah disetujui oleh direksi untuk melakukan pengecoran, maka dilakukan
pengecoran dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Posisi bondek harus dicek lagi apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Bondek harus rata, tidak bocor, dan kuat. Selain mengenai hal tersebut, sebelum
dilaksanakan pengecoran, bondek dibersihkan dulu dengan menggunakan
compressor.
- Untuk pelaksanaan pengecoran pelat lantai digunakan concrete mixer atau
secara manual.
- Setelah beton dipadatkan, maka dilakukan perataan permukaan coran dengan
menggunakan alat-alat manual.
- Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.
- Setelah pekerjaan Pengecoran dan Beton Cor telah cukup umur dapat dilakukan
pembongkaran penopang bondek dengan persetujuan Direksi.
- Segera setelah pembongkaran penopang bondek maka dilakukan perawatan
beton.
Bahan/material yang digunakan :
Kayu Terentang Kls III
Paku Campuran
Minyak bekisting
Dek Galvalum (Bondek T= 0,75 mm)
Werimesh M10 15.15 Ulir
Dolken Kayu Galam Dia. 8-10 Cm Pjg 4 M
Semen Merk Tonasa
Pasir
Kerikil
Besi beton
Kawat beton
1. Stabilitas Terhadap Api adalah kemampuan dari konstruksi gedung dengan / tanpa
bantalan
peluru untuk menahan keruntuhan pada saat terjadinya kebakaran.
2. Integritas Terhadap Api adalah kemampuan materia bangunan untuk
mempertahankan
bentuk dan fungsi saat terjadinya kebakaran.
3. Isolasi Panas adalah kemampuan faktor pembagi ruangan untuk mencegah transfer
panas
dari ruangan yang terbakar.
Kusen
Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi. Ketebalan
pelat baja 2 mm dan Lebar / Ketebalan kusen adalah 9.5 - 12 cm (95 - 120 mm)
Daun Pintu
Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk menahan korosi. ketebalan pelat
baja 1,5 mm dan Lebar / Ketebalan daun pintu adalah 7 cm (70 mm) Pengecatan: Cat
Dasar dan Powder Coating 60 mikron Insulasi Daun Pintu Insulasi untuk Pintu Fire-Rated
Rockwool/Perlite Board dengan density 100 kg/m3, dengan density 100 kg/m3 dengan
support tulang struktur dan kepadatan insulasi pada daun pintu dapat menambah
integritas dan kekedapan suara pintu baja.
Perlengkapan
: Mark Panic Bar Handle Stainless steel 304, system master key
Rangka atau tulang pintu berfungsi untuk menjaga integritas dan bentuk pintu agar tidak
mudah
berubah dalam jangka waktu yang sangat lama. Presisi penekukan baja pada daun pintu
dan kusen dilakukan secara akurat dengan mesin desain dari Jerman.
Pengecatan
Sistem pengecatan pintu baja MARKS sudah menggunakan teknologi mesin dan robotik
yang menambah akurasi dari ketebalan warna secara merata. Cat menggunakan sistem
Powder Coating dengan ketebalan 60 mikron Setelah pintu baja di powder coating lalu
cat akan dikeringkan menggunakan oven dengan temperature 200 °C dengan minimal
waktu 10 sampai 15 menit. (Pengajuan material doorsteel harus disertai dengan gambar
)
N. PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan Reling Besi Hollow
Pekerjaan ini terdiri dari reling tangga, reling Ram Dan Reliing Teras bagian atas baik
lantai satu maupun lantai dua. Tidak secara keseluruhan mengikuti panjang tangga.
Reling ini hanya terdapat pada sisi tangga yang tidak dibatasi oleh dinding. Untuk
keamanan dan kenyamanan pengguna gedung, reling ini menggunakan material besi
Stenlies 4x4, , Gal a is , .
Bahan/material yang digunakan :
Besi Steanlies 4x4
Besi Steanlies 8x8
Gal a is ,
Peralatan yang digunakan:
Gerinda potong
Mesin Las
Kertas Pasir
Kuas
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya
Pekerjaan Tangga Maintenace
Pekerjaan ini untuk membuat tangga besi yang tujuannya dapat menjagkau tanki air
yang terletak pada bagian dak bangunan. Dirancang lurus namun tetap kokoh untuk
meminimalisir ruang yang di gunakan. Dengan tinggi 10 meter, lebar 0,6 m dan jarak dari
dinding 0,5 m.
Bahan/material yang digunakan :
Pipa Besi
Peralatan yang digunakan:
Gerinda potong
Mesin Las
Kertas Pasir
Kuas
Perlengkapan K3
Alat Pertukangan
Alat bantu lainnya
3. Opname Lapangan
Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak, dilakukan terhadap setiap item pekerjaan, pemeriksaan
tersebut terutama dilakukan terhadap penyesuaiaan volume terpasang dengan volume yang
tercantum dalam Back UP Data.
Sebaiknya Opname lapangan ada berita acaranya dan ditanda tangani oleh seluruh unsur
PPHP, wakil dari Direksi, dari Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa
4. Rapat Setelah Opname lapangan
Setelah Opname Lapangan tersebut dilaksanakan, proses lebih lanjut adalah pada rapat
intern PPHP dengan dasar rapat adalah Berita Acara Opname Lapangan, PPHP dalam hal ini
tidak melibatkan pihak manapun, keputusan diterima atau diperbaiki ada dalam forum
intern PPHP tersebut. Disini pulahlah terlihat system kerja PPHP yaitu Kolektif Kolegial
Pada rapat tersebutlah dihasilkannya e eri a hasil Pe gadaa Bara g/Jasa setelah
melalui pemeriksaan/pengujian, jika hasil tidak diterima maka berita acaranya dibuat dan
sampaikan kepada Penyedia melalui PPK/KPA/PA, untuk dilakukan perbaikan terhadap
kerusakan pada item pekerjaan yang tidak diterima tersebut, pada kondisi belum
diterimanya hasil pekerjaan oleh PPHP, setelah penyedia melakukan perbaikan Proses
berikutanya kembali ke angka 1 di atas.
Jika Hasil diterima, maka Lanjut Pada Proses Berikutnya
5. Berita Acara serah terima Pekerjaan
Setelah Opname lapangan dan rapat intern PPHP, maka PPHP Membuat dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
6. Berita acara disampaikan kepada yang berkontrak
Setelah berita acara serah terima didapat oleh Kontraktor, maka proses selanjutnya kembali
ke Pengguna Jasa (PPK/KPA/PA) untuk mencaikan sisa Uang pekerjaan yang belum dibayar,
untuk Berita acara Serah Terima Pertama (PHO) terbit penyedia minta kepada (PPK/KPA/PA)
permohonan pencairankan 95 % dan sedangkan untuk Berita acara Serah terima Terakhir
(FHO) terbit Penyedia Jasa Meminita kepada (PPK/KPA/PA) pencairan 5 % sisa atau
pengembalian Jaminan Retensi.
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan baik Pertama (PHO) dan maupun Terakhir (FHO),
merupakan dokumen yang sangat penting dalam Pengadaan Barang/Jasa terutama
konstruksi.
MASA PEMELIHARAAN
Masa pemeliharaan adalah masa waktu pembuktian bahwa hasil pekerjaan benar-benar
berkualitas baik. Apabila ada kerusakan yang ditemukan dalam masa tersebut, penyedia
bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Masa pemeliharaan ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak dan dihitung sejak serah terima pertama hasil pekerjaan (Provisional Hand Over)
dan berakhir pada saat serah terima akhir hasil pekerjaan (Final Hand Over).
Dalam masa pemeliharaan penyedia jasa konstruksi wajib memantau hasil pekerjaan, dan
menjaga (memelihara) agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan. Disinilah
penyedia menanggung seluruh biaya perbaikan apabila terjadi kerusakan bangunan yang
disebabkan oleh kualitas yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis di dalam kontrak. Masa
pemeliharaan sebagaimana tercantum dalam kontrak bukanlah waktu untuk menyelesaikan sisa-
sisa pekerjaan yang belum terselesaikan, melainkan untuk pemeliharaan pekerjaan yang sudah
100 persen selesai dan telah dilakukan serah terima pertama pekerjaan.
Masa pemeliharaan dimulai sejak tanggal penyerahan pertama yang dituangkan ke dalam
Berita Acara Pemeriksaan Serah Terima Pertama dan dinyatakan pekerjaan telah selesai
dinyatakan selesai 100% . Penyerahan pertama dapat berlaku sesuai dengan masa pelaksanaan
yang tercantum didalam SSKK, lebih cepat dari SSKK atau lebih lambat dari SSKK. Tidak ada
keharusan atau jaminan masa pelaksanaan harus sesuai dengan yang tercantum didalam SSKK
karena masa pelaksanaan bersifat rencana. Intinya, masa pemeliharaan berlaku sejak tanggal
serah terima pertama mesti mendahului masa pelaksanaan yang tercantum didalam SSKK.
Tanggung jawab yang harus dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi pada masa
pemeliharaan adalah:
Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan
Penyedia jasa pekerjaan konstruksi dapat memilih untuk memberikan Jaminan
Pemeliharaan atau retensi
Jika dalam rentang masa pemeliharaan terdapat kerusakan, penyedia wajib
memperbaiki dan segala biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan menjadi tanggung
jawab penyedia.
Jika kerusakan yang terjadi disebabkan oleh unsur suatu keadaan yang terjadi di luar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya (keadaan kahar),
perbaikan menjadi tanggung jawab para pihak.
METODE ANTISIPASI DAN PENGENDALIAN MENGHADAPI CUACA BURUK
Agar pembangunan tetap berjalan lancar, buatlah jadwal perkiraan hujan. Jadwal ini bisa
di dapat dengan memperkirakan berdasarkan pengalaman maupun meminta data kepada Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna mengetahui perkiraan cuaca. Dari data yang
diperoleh aka kita dapat e astika kapa aktu a g tepat u tuk e jala ka ite
pekerjaan yang berpotensi terhambat apabila hujan turun. Mencatat laporan cuaca secara benar
setiap jamnya selama masa pelaksanaan proyek pembangunan berlangsung sesuai dengan waktu
yang disepakati di dalam kontrak, data-data tersebut dapat dipergunakan sebagai alasan resmi
guna memperoleh perpanjangan waktu untuk kontraktor tanpa dikenakan sanksi karena
keterlambatan proyek. Melaksanakan proyek semaksimal mungkin pada jam yang sering tidak
turun hujan, contohnya melakukan lembur di malam hari apabila sering turun hujan di siang hari.
Memasang tenda guna melindungi proses pelaksanaan pekerjaan ataupun melindungi bahan
bangunan supaya dalam kondisi baik walaupun terkena hujan.
Proyek-proyek jangka pendek yang bisa dikerjakan pada musim penghujan tentunya
memiliki sejumlah tantangan yang harus disiasati. Pihak kontraktor tentu harus bekerja keras
untuk menemukan solusi dalam mengatasi rendahnya produktivitas pekerja saat musim hujan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang buruk antara lain:
Mempersiapkan tenda khusus, misalnya saja untuk peralatan, material dan juga
untuk para pekerja
Pemasangan terpal pada area-area kerja tertentu yang dikuatirkan rusak atau
membahayakan jika terkena hujan
Mempersiapkan mantel hujan untuk para pekerja
Menyiapkan lampu pijar dan blower fan untuk membantu proses pengeringan
bagian-bagian proyek yang harus kering.
Pemasangan penangkal petir demi melindungi para pekerja
Penguatan jalan masuk menuju ke lokasi pengerjaan proyek supaya lalu lintas pekerja
dan material tidak terhambat
Jika perlu ditambahkan lapis kedap air pada area proyek tertentu
Melakukan modifikasi, misalnya dengan mempercepat pemasangan atap pada proyek
pembangunan gedung.
HARISOMA, ST
DIREKTUR