Anda di halaman 1dari 15

METODE PELAKSANAAN

PENINGKATAN JEMBATAN UDAL DIRUAS JALAN BLABAK – CANDIMULYO

Rencana kerja dan jadwal waktu proyek merupakan tulang punggung keseluruhan proses
konstruksi, sehingga harus dibuat berdasarkan pada sasaran dan pencapaian target yang jelas.
Dengan memakai rencana kerja dan jadwal yang tepat, sumberdaya yang memadai dapat tersedia
pada saat yang tepat, setiap tahap proses mendapatkan alokasi waktu yang cukup dengan berbagai
kegiatan dapat dimulai pada saat yang tepat pula.
Dalam pelaksanaan Peningkatan Jembatan Udal Diruas Jalan Blabak – Candimulyo yang
direncanakan dalam jangka waktu ( 194 hari kalender ), diperlukan beberapa hal yang sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan baik dari segi ketepatan waktu, ketepatan kualitas
maupun kuantitas,melalui metode pelaksanaan dapat dijelaskan beberapa hal yang didalamnya
meliputi antara lain :
1. Pendahuluan
2. Sistem koordinasi dan penugasan antar personil lapangan
3. Rencana persiapan penanganan pekerjaan
4. Rencana penanganan pekerjaan utama
5. Rencana penanganan pekerjaan masa pemeliharaan
6. Pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

1. PENDAHULUAN
Lokasi pekerjaan Peningkatan Jembatan Udal Diruas Jalan Blabak – Candimulyo berada
di Kabupaten Magelang.Upaya untuk melakukan optimalisasi pelaksanaan pekerjaan dengan
tujuan agar dapat mencapai hasil kerja yang baik dan maksimal di segala bidang maka pekerjaan
harus dimulai sejak awal penetapan penataan lapangan ( site plan ). Seperti diketahui, salah satu
kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi pada umumnya adalah terbatasnya
luas lahan yang boleh dimanfaatkan kontraktor. Biasanya pemberi tugas bahkan memberikan
perintah untuk memagari batas – batas lahan khusus untuk konstruksi – konstruksi berat dan
melarang untuk melaksanakan pekerjaan diluar batas yang telah ditentukan. Untuk itu sangat
penting bagi kontraktor untuk memperhitungkan dengan benar – benar mengenai tata letak
pekerjaan yang akan dilaksanakannya. Rancangan tata letak pekerjaan dilapangan digambar
dengan skala yang menunjukkan letak penanganan pekerjaan, lahan penimbunan material
mentah, lahan untuk fabrikasi ,tulangan besi beton .Merakit peralatan kemudian menetapkan
posisi peralatan yang menetap, jalan kerja dan jalan masuk, brak kerja ,direksi keet dan pos jaga
dan berbagai pelayanan lainnya. Demi untuk kelancaran operasianal pekerjaan. penimbunan
material mentah yang sejenis perlu dikelompokkan pada lokasi yang saling berdekatan. Sedang
untuk mempermudah penerimaan barang.
2. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN PERSONIL
Koordinasi dan penugasan antar personil dilapangan sangat menentukan pelaksanaan
pekerjaan. Personil inti yang ditempatkan dilapangan diambil dari personil yang menguasai
bidang pekerjaan yang akan dilakukan dengan membentuk sistem koordinasi kerja dan tanggung
jawab pekerjaan secara menyeluruh dan saling mendukung satu sama lain. Sistem koordinasi
antar personil di lapangan digambarkan sebagai berikut :

BUDOYO
Pelaksana

BENY BERNADY DWI ATMOKO


Tenaga Laboratorium Juru Ukur

M. NASTANGIN
Petugas K3

ZAMRODIN ACHMAD CHAFIDIN NUNIK ZUMARSIH


Logistik Administrasi pROYEK Administrasi Keuangan
Tugas dan tanggung jawab personil yang ditempatkan di lapangan adalah :
1. Pelaksana
oMempelajari Dokumen Kontrak, syarat kerja dan mengkoordinasikan
denganPengguna Jasa
o Menciptakan team work yang baik dalam pelaksanaan pekerjaan
o Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar design dan sesuai dengan
Rencana yang telah ditentukan.
o Mengusulkan kepada mandor / subkontraktor untuk kebutuhan alat ,
bahan dan tenaga kerja yang diperlukan
o Melakukan pencatatan hasil kerja
o Melaksanakan kegiatan lapangan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi
Teknik pekerjaan sesuai dengan yang ditugaskan Koordinator Pelaksana.
o Melakukan koordinasi antar personil
o Rekruitmen dan pembagian kerja kedalam kelompok kerja
o Mengatur komposisi tenaga kerja untuk setiap pekerjaan
o Mengendalikan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek
Berlangsung
o Mengkoordinasikan tenaga maupun tukang selama proyek berlangsung
o Bertanggung jawab atas penyelesaain pekerjaan tepat waktu dan tepat mutu
2. Juru Ukur
o Menentukan titik batas area proyek
o Membaca gambar pelaksanaan untuk diaplikasikan dilapangan
o Menentukan elevasi galian tanah pondasi
o Mencari as bangunan
o Menghitung ketinggian elevasi cor kolom
3. Tenaga Laboratorium
o Menerima Perintah/Tugas Untuk menguji bahan campuran beton dan
pekerjaan pasangan dan menguji kekuatan beton serta pekerjaan pasangan.
o Menyiapkan Peralatan dan bahan uji yang akan digunakan.
o Menguji bahan-bahan untuk campuran beton

o Mempelajari tata cara pengawasan pekerjaan beton dan mengevaluasi


mutu beton yang telah diuji
o Menyusun Laporan Hasil Pengujian
4. Administrasi Proyek
o Memberikan laporan hasil kerja kepada project manager melalui site
manager
o Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan
o Pengawasan / mobilisasi tenga kerja di lapangan
o Pengawasan langsung kegiatan fisik yang sedang dilaksanakan.
5. Administrasi Keuangan
o Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
o Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan
dibayar
oleh owner sebagai pemilik proyek.
o Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi
o Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga
kerja,menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan

6. Logistik
o Melakukan administrasi keluar masuknya material di lapangan
o Membuat laporan kebutuhan dan pemakaian material
o Bertanggung jawab dalam penerimaan material baik kuantitas maupun
kualitas.
7. Petugas K3
o Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3
o Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
o Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
o Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
o Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
o Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.

3 . RENCANA PERSIAPAN PENANGANAN PEKERJAAN


Setelah personil disiapkan, tahapan awal pekerjaan adalah persiapan pelaksanaan fisik
pekerjaan yang meliputi :
 Pembersihan lahan pra proyek

 Pengukuran lokasi pekerjaan

 Pemasangan papan nama proyek

 Pembuatan barak kerja dan direksi keet

 Penyiapan air dan listrik untuk kerja


 Administrasi dan dokumentasi proyek

o Pembersihan lahan pra proyek


Semua obyek yang berada di atas lahan pekerjaan dan tumbuhan beserta sisa – sisa
bangunan lama yang berada pada lokasi pekerjaan harus dibersihkan atau di bongkar
dan dibuang di tempat lain, kecuali untuk benda – benda yang telah ditentukan tetap
di tempatnya.
o Pengukuran lokasi pekerjaan
Masa persiapan pelaksanaan sesuatu konstruksi selalu didahului dengan pekerjaan
survei pengukuran. Pekerjaan pengukuran dilakukan sejak serah terima lahan dan
diteruskan secara berlanjut selama berlangsungnya konstruksi. Didalam
pelaksanaannya memerlukan ketekunan dan ketelitian yang tinggi agar didapatkan
hasil yang tepat serta dapat dipercaya sebagai pedoman. Secara umum pekerjaan
pengukuran dalam konstruksi dapat terdiri dari beberapa macam yaitu :
1. Pengukuran jaringan/polygon
2. pemetaan situasi dan kontur lahan
3. pemantauan ketepatan dimensi konstruksi baik kearah tegak maupun
mendatar.Pengukuran lapangan ( uitzet )dilakukan bersama konsultan dan
direksi teknik untuk penentuan peil, as bangunan dan item pekerjaan yang akan
dilaksanakan maupun pekerjaan pelengkap lainnya sesuai dengan yang tercantum
dalam kontrak ( RKS dan Gambar Kerja ) serta menyesuaikan dengan kondisi
lapangan yang ada. Hasil dari pengukuran ( Uitzet ) bersama dituangkan dalam
Berita Acara Pengukuran Bersama yang kemudian dilakukan penghitungan
volume secara menyeluruh baik gambar maupun detailnya dan kemudian
dituangkan dalam Berita Acara MC 0 % untuk kemudian melaksanakan pekerjaan
di lapangan secara bertahap dan berurutan. Alat – alat yang digunakan waterpass,
theodolit, meteran dan lain – lain

oPembuatan Brak kerja dan Direksi keet


Penyedia Jasa melakukan mobilisasi berupa pembuatan kantor lapangan/sewa
yang sesuai dengan petunjuk Direksi, peralatan, tenaga teknik dan tenaga kasar
untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan. Mobilisasi alat dilakukan secara
bertahap sesuai kebutuhan mengikuti schedule rencana. Disamping itu Penyedia
Jasa juga menyiapkan papan nama kegiatan yang berisi informasi singkat tentang
kegiatan maupun paket pekerjaan yang akan dilakukan dan papan nama ini
ditempatkan dilokasi strategis. Setiap akan dilaksanakan Item Pekerjaan ataupun
material yang akan digunakan terlebih dahulu dimintakan ijin direksi / Request.

o Rambu-Rambu
Traffic management sangat penting sekali terlebih pada saat kita pengerjaan
paket kontrak yang trafficnya sangat padat.Sebelum pengerjaan dimulai rambu –
rambu peringatan jalan harus sudah ditempatkan disekeliling daerah kerja.
Dengan rambu – rambu tersebut maka jalan pada satu sisi akan aman saat dilalui
lalulintas, pada satu sisi jalan yang satunya akan lebih aman untuk kita kerja.
Rambu – rambu yang dipasang antara lain :
 Rambu tanda orang bekerja,
 Rambu tanda sedang ada pekerjaan jembatan.
 Rambu tanda keluar masuk kendaraan proyek yang ditempatkan pada
ujung jalan dekat lokasi proyek.

o Administrasi dan Dokumentasi


Dalam pelaksanaan pekerjaan, setiap pekerjaan direkam dengan foto
dokumentasi saat mulai pekerjaan 0 %, pekerjaan mencapai 50 % dan saat
pekerjaan selesai 100 %. Sebagai data pendukung dilaporkan pula kemajuan /
prestasi kerja secara berkala setiap minggu berupa Laporan Mingguan yang
disetujui pengawas konsultan dan direksi lapangan yang bersangkutan.

4. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

MOBILISASI

Pekerjaan ini meliputi pemeriksaan lapangan pekerjaan peninjauan kembali


rancangan pekerjaan, mobilisasi dan demobilisasi bahan dan alat , kantor
lapangan dan fasilitas pengujian dan pelayanan logistik sebagai langkah awal
dalam pelaksanaan pekerjaan.Dalam pelaksanaan pekerjaan awal, kami CV.
SUMBER JAYA menyiapkan pelaksana yang bertugas penuh dilapangan untuk
menyiapkan segala kebutuhan dilapangan serta berhubungan langsung dengan
direksi menyangkut terlaksananya pekerjaan dengan harapan hasil yang
maksimal.Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai segala bentuk yang
menyangkut sarana yang perlu disediakan antara lain : Pengedropan material
proyek sesuai dengan kebutuhan,Memasang Rambu lalu-lintas, demi
meminimalisair terjadinya kecelakaan baik pengguna jalan maupun
pekerja.Pemasangan papan nama proyek yang telah dipesan yang berisi sesuai
dengan ketentuan.Kantor direksi pekerjaan dilengkapi dengan segala
kelengkapannya seperti : Meja kursi direksi, meja kursi tamu, gambar
pelaksanaan, jadual pelaksanaan, grafik curah hujan, kotak PPK, jam, Kalender,
buku direksi, buku tamu dan buku material.Pembuatan jembatan sementara
dikerjakan sesuai dokumen,dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.,
Dikerjakan dengan konstruksi sementara, dan digunakan selama pekerjaan
jembatan utama dikerjakan.
PEKERJAAN BONGKARAN

Pekerjaan bongkaran dimulai dengan persiapan alat-alat dan ukuran detail dari
setiap bidang yang akan dibongkar sesuai dengan kontrak kerja.Pekerjaan
bongkaran antara lain Bongkaran pasangan batu dan bongkaran beton.hasil
bongkaran yang tidak digunakan segera dibuang keluar lokasi sehingga tidak
mengganggu pekerjaan selanjutnya.pekerjaan bongkaran dikerjakan sesuai
kuantitas pekerjaan yang dibongkar.dikerjakan sedemikian rupa sehingga
bongkaran dapat dikerjakan sesuai jadwal pelaksanaan dan selesai sesuai target
pekerjaan
GALIAN BIASA

Pekerjaan galian dimulai dengan pengukuran kembali lokasi serta pemasangan


bouplank menggunakan kayu baik.Pekerjaan galian biasa meliputi Galian Biasa
dengan kedalaman 0 - 2 meter dan Galian Biasa dengan kedalaman >2 meter
,masing-masing lokasi disesuaikan dengan gambar pelaksanaan.Pekerjaan galian
tanah biasa dilakukan sesuai dengan keadaan tanah serta fungsi dari galian
tersebut sampai pada titik peil yang ditentukan.Pekerjaan galian digunakan alat
bantu penunjang seperti linggis,dongkrak dan lain sebagainya agar galian dapat
berlangsung efisien.Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang
seminimal mungkin terhadap bahan dibawah dan diluar batas galian agar bila
terdapat pasangan tidak terjadi pergeseran.

BETON SIKLOP fc’ = 15 Mpa

Pekerjaan beton siklop dikerjakan setelah ukuran begesting telah disetujui oleh
direksi.Bahan yang digunakan terdiri dari batu belah,Agregat kasar,pasir beton
dan semen dengan perbandingan sesuai yang disyaratkan.Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga pasangan benar-benar rapat tidak berongga dengan
cara dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi.Sebelum dikerjakan
terlebih dahulu dilakukan pembersihan galian dari kotoran-kotoran yang
mempengaruhi pasangan,penyedotan air dari lubang hasil galian.Peletakan batu
tidak dijatuhkan dari tempat tinggi atau ditempatkan secara berlebihan karena
dapat merusak acuan pekerjaan.Batu belah yang digunakan terlebih dahulu
dibasahi dengan air,jumlah batu belah tidak boleh sampai melebihi sepertiga
volume pekerjaan.Setiap batu dilindungi adukan beton kurang lebih 15 cm.
PASANGAN BATU

Sebelum mulai pekerjaan pasangan batu terlebih dahulu dipasang propil-propil


untuk menentukan ukuran pasangan,setelah mendapat ijin dari direksi baru
dikerjakan. Pasangan menggunakan batu yang bersih ,keras tidak retak dan tanpa
bagian tipis.Bahan terlebih dahulu dikirim sebagai sampel dari semua bahan yang
akan digunakan beserta data pengujian sesuai yang disyaratkan.Landasan dari
adukan baru paling sedikit 30mm tebalnya dipasang pada pondasi yang
disiapkan sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.Batu
dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
dipasang sejajar dengan muka dinding yang terpasang dari batu.Pekerjaan
pasangan batu dikerjakan dengan hati hati sehingga tidak menggeser atau
memindah batu yang terpasang.Tebal dari landasan adukan minimum antara 20
mm – 50 mm agar seluruh rongga dapat terisi penuh.Pekerjaan Pasangan Batu
dikerjakan dengan teknik siar dalam yang pada bagian muka pasangan
menggunakan batu bentuk bulat dipasang sedemikian rupa dengan hasil yang
rapi.Bahan perekat campuran yang dicampur dengan concrete mixer sampai
benar-benar masak,dengan campuran yang sesuai dengan rencana kerja dan
persetujuan panitia pengawas.Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya setelah memperoleh ijin dari panitia pengawas.
TIMBUNAN BIASA (Material bekas galian) dan TIMBUNAN PILIHAN

Pekerjaan timbunan dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan batu telah sesuai


kondisi untuk dilakukan timbunan.Bahan timbunan menggunakan hasil galian
sesuai dengan volume dan spesifikasi dalam gambar rencana serta ijin dari
direksi.

Pekerjaan timbunan dilakukan pemadatan setiap ketebalan 20 cm,pemadatan


dikerjakan lapis demi lapis.Pemadatan juga dilakukan menggunakan Stamper
sehingga mendapatkan kepadatan yang merata. Untuk timbunan pilihan
menggunakan bahan yang disyaratkan pada dokumen.penghamparan timbunan
pilihan dikerjakan sedemikian rupa sehingga hasilnya padat tidak
berongga,sebelum penghamparan pada lokasi yang akan ditimbun dibersihkan
dari bahan yang tidak diperlukan. Pemadatan juga dilakukan menggunakan
Stamper sehingga mendapatkan kepadatan yang merata
PERLETAKAN ELASTOMER (250mmX250mmX30mm)

Bahan yang digunakan dimintakan persetujuan oleh pengawas.serta telah


disampelkan.Pekerjaan ini dikerjakan sedemikian rupa sehingga mendapatkan
pasangan yang bagus.Sebelum dan sesudah pemasangan dimintakan persetujuan
oleh pengawas lapangan.

BAJA TULANGAN BJ 32 DAN BJ 24 ULIR

Pekerjaan pembesian dikerjakan dengan baja tulangan sesuai dengan


dokumen.Sebagai tulangan pokok menggunakan besi baja sesuai dengan
spesifikasi atau sesuai petunjuk direksi.Penulangan dikerjakan sedemikian rupa
sehingga penulangan kuat dan rapi,dengan besi beugel dia sesuai dengan
spesifikasi, kawat beton yang sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk direksi
teknis.Bahan yang digunakan terlebih dahulu disampelkan kepada direksi untuk
mendapatkan ijin.

BETON

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengecoran terlebih dahulu pemasangan


begesting menggunakan bahan sesuai dengan yang disyaratkan,dikerjakan
dengan ketentuan sesuai dimensi yang disyaratkan sehingga menghasilkan
dimensi beton yang rapi dan sesuai spesifikasi teknis.selanjutnya peletakan besi
baja tulangan dikerjakan sedemikian rupa dengan petunjuk dari direksi.Sebelum
dilakukan pengecoran terlebih dahulu begesting dimintakan persetujuan dari
direksi.Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan campuran yang sesuai kualitas
dan kuantitas pada dokumen,yang dicampur menggunakan beton molen hinga
benar-benar homogen.Pekerjaan beton antara lain beton mutu sedang fc’=30 Mpa
dan Beton mutu sedang fc’=20 Mpa ,yang dikerjakan sesuai pada lokasi pekerjaan
masing-masing.Semua dimensi dari tiap-tiap konstruksi disesuaikan dengan
gambar rencana.pada saat pengecoran digunakan alat penggetar agar
menghasilkan beton yang rapat tidak berongga.Pengerjaan beton tidak boleh
berhenti sampai pekerjaan selesai agar menghasilkan beton yang baik.setelah
pengecoran selesai dilakukan perawatan agar suhu beton terjaga dengan
menggunakan karung goni basah,sampai waktu yang ditentukan atau sesuai
petunjuk direksi teknis.

SANDARAN ( RAILLING )

Pekerjaan sandaran ( railling ) dikerjakan sesuai dengan gambar rencana


menggunakan pipa besi galvanis dia. 3”. Pipa dikerjakan sedemikian rupa sehingga
menghasilkan sandaran yang rapi dan lurus.Pemasangannya terlebih dahulu
meminta ijin dari direksi teknis.

LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B

Pekerjaan dilanjutkan dengan pasangan lapis pondasi agregat kelas B


menggunakan agregat kelas B yang berasal dari batu kali yang paling sedikit
mempunyai 65% bidang pecah.Agregat dihampar dengan tenaga manusia
profesional.Untuk mendapatkan bidang yang rapi dan lurus pada sisi luar
pasangan ditarik benang.pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B dikerjakan
sedemikian rupa sampai mendapatkan hasil yang sesuai gambar rencana dan
instruksi direksi. Kemudian digilas dengan alat pemadat roda besi dengan
penggetar sampai kepadatan yang sesuai rencana dengan ketebalan akhir sesuai
yang disyaratkan

LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

Pekerjaan selanjutnya Lapis pondasi agregat kelas A,Bahan menggunakan agregat


kasar kelas A atau bahan yang tertahan pada saringan 4,75 mm berasal dari 100
% batu kali dan minimal mempunyai 2 bidang pecah.Bahan terlebih dahulu
diajukan kepada direksi sebagai sampel dan acuan penggunaan material.Bahan
yang digunakan bersih dari bahan organik,gumpalan lempung atau bahan-bahan
lain yang tidak dikehendaki.Bahan dihampar menggunakan alat penghampar
mekanis yang mampu menyebarkan bahan lapis pondasi dengan lebar dan
toleransi permukaan yang diinginkan dan persetujuan direksi.Kemudian digilas
dengan alat pemadat roda besi dengan penggetar sampai kepadatan yang sesuai
rencana dengan ketebalan akhir sesuai yang disyaratkan.

LAPIS RESAP IKAT ( EMULSI )DAN LAPIS PEREKAT (ASPAL EMULSI)

Pekerjaan selanjutnya dilanjutkan dengan pelapisan Lapis resap ikat


menggunakan aspal emulsi PC dikocor menggunakan asphal sprayer sampai
benar-benar rata dengan ketebalan sesuai gambar rencana dan instruksi
direksi,sebelum dilakukan pengocoran lahan terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran-kotoran yang mengurangi kualitas lapisan menggunakan compressor
dan atau sapu mekanis.setelah saat tertentu dilanjutkan dengan pengocoran lapis
perekat sebelum penghamparan laston lapis antara perata AC-BC (L)

LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BC (L)) (GRADASI HALUS/KASAR)

Pekerjaan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC(L) (gradasi Halus/kasar)


merupakan lapis di atas pondasi kelas A dan di atas aspal existing yang
dilaksanakan sebelum Laston Lapis Aus (AC - WC).pengerjaan dikerjakan seperti
halnya laston lapis aus (AC-WC). Menjelang penghamparan campuran,
permukaan yang ada terlebih dahulu harus dibersihkan dari bahan-bahan lepas
dan bahan-bahan lain yang mengganggu.setelah permukaan diberi lapis pengikat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Apabila pada permukaan yang akan
dilapis terdapat kerusakan setempat,maka bagian-bagian tersebut terlebih
dahulu harus diperbaiki semestinya,sehingga diperoleh permukaan yang rata.
selanjutnya matrial Laston Lapis Antara (AC-BC(L) (gradasi Halus/kasar))
didatangkan dari basecamp menuju lokasi yang siap untuk
dikerjakan.Penghamparan dilakukan secara manual atau tenaga manusia
menggunakan penggaruk sampai mendapatkan hamparan yang sesuai gambar
rencana dan petunjuk direksi serta pengawas lapangan. selanjutnya digilas
dengan alat pemadat tandem roller 6 -8 ton yang bergerak tidak lebih dari 5
km/jam dengan arah memanjang dimulai dari tepi luar hamparan menuju sumbu
jalan sampai diperoleh permukaan yang rata dan stabil atau minimum 6 lintasan
dengan ketebalan akhir yang disesuaikan dengan gambar kerja serta petunjuk
pengawas lapangan.

LAPIS PEREKAT (ASPAL EMULSI)

Dilanjutkan dengan Lapis Perekat menggunakan aspal emulsi CRS-1 dikocor


dengan aspal sprayer sampai benar-benar rata sesuai dengan kuantitas yang
ditentukan serta instruksi pengawas lapangan.

LASTON LAPIS AUS (AC-WC) (GRADASI HALUS/KASAR)

Menjelang penghamparan campuran, permukaan yang ada terlebih dahulu harus


dibersihkan dari bahan-bahan lepas dan bahan-bahan lain yang
mengganggu.setelah permukaan diberi lapis pengikat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, Apabila pada permukaan yang akan dilapis terdapat kerusakan
setempat,maka bagian-bagian tersebut terlebih dahulu harus diperbaiki
semestinya,sehingga diperoleh permukaan yang rata.selanjutnya matrial LASTON
LAPIS AUS (AC-WC) didatangkan dari basecamp menuju lokasi yang siap untuk
dikerjakan.Penghamparan dilakukan secara manual atau tenaga manusia
menggunakan penggaruk sampai mendapatkan hamparan yang sesuai gambar
rencana dan petunjuk direksi serta pengawas lapangan. LASTON LAPIS AUS (AC-
WC) dihampar hingga rata tidak bergelombang. selanjutnya digilas dengan alat
pemadat tandem roller 6 -8 ton yang bergerak tidak lebih dari 5 km/jam dengan
arah memanjang dimulai dari tepi luar hamparan menuju sumbu jalan sampai
diperoleh permukaan yang rata dan stabil atau minimum 6 lintasan dengan
ketebalan akhir yang disesuaikan dengan gambar kerja serta petunjuk pengawas
lapangan.

PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

Pekerjaan ini dikerjakan setelah propil-propil dan patok pengukuran disetujui


oleh direksi baru kemudian dikerjakan pasangan batu dengan mortar untuk
saluran,pasangan dikerjakan sedemikian rupa dengan ketentuan pelaksanaan
teknis dan instruksi direksi sehingga menghasilkan pasangan yang rapat,kuat dan
rapi.Campuran disesuaikan dengan rencana kerja dan petunjuk direksi.

PATOK PENGARAH

Pekerjaan patok pengarah dikerjakan sesuai dengan ukuran dan dimensi gambar
rencana serta petunjuk direksi.Penempatan dan pemasangan dikerjakan
sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil yang baik , kuat dan rapi.

PAPAN NAMA JEMBATAN

Pekerjaan Papan nama jembatan dibuat sesuai dengan spesifikasi ukuran atau
dimensi yang diminta.Pemasangan dikerjakan sedemikian rupa sehingga rapi ,
bagus dan dapat dilihat dengan jelas.Bahan yang digunakan sesuai dengan yang
syaratkan atau sesuai petunjuk direksi teknis

MARKA JALAN TERMOPLASTIK

Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa
pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas
permukaan jalan AC-WC yang telah selesai dilaksanakan. Permukaan jalan
dibersihkan dari debu/kotoran kemudian Cat disemprotkan dengan Compressor
diatas permukaan perkerasan jalan.Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump
Truck.Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat
marka di semprotkan.Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

DELINIATOR DAN PAPAN HIMBAUAN

Pemasangan rambu-rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul engineer


grade dikerjakan sesuai lokasi yang ditentukan dan sesuai petunjuk pengawas
lapangan.Pemasangan dikerjakan sedemikian rupa sehingga kuat,rapi dan sesuai
dengan dokumen.begitu juga dengan deliniator dan papan himbauan dipasangan
pada tempat yang telah ditentukan.sebelum dipasang terlebih dahulu bahan
diajukan kepada pengawas dan direksi,setelah mendapat persetujuan baru
dipasang sedemikian rupa sehingga hasilnya kuat dan rapi.

PAS.BATU CANDI

pekerjaan pasangan batu candi disesuaikan dengan gambar serta dokumen dan
dikoordinasikan dengan pengawas lapangan.Campuran yang digunakan untuk
pekerjaan pasangan batu candi disesuaikan dengan lokasi dan sesuai dokumen
pekerjaan.
5. URAIAN PEKERJAAN UTAMA

BETON SIKLOP fc’ = 15 Mpa

Pekerjaan beton siklop dikerjakan setelah ukuran begesting telah disetujui oleh
direksi.Bahan yang digunakan terdiri dari batu belah,Agregat kasar,pasir beton
dan semen dengan perbandingan sesuai yang disyaratkan.Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga pasangan benar-benar rapat tidak berongga dengan
cara dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi.Sebelum dikerjakan
terlebih dahulu dilakukan pembersihan galian dari kotoran-kotoran yang
mempengaruhi pasangan,penyedotan air dari lubang hasil galian.Peletakan batu
tidak dijatuhkan dari tempat tinggi atau ditempatkan secara berlebihan karena
dapat merusak acuan pekerjaan.Batu belah yang digunakan terlebih dahulu
dibasahi dengan air,jumlah batu belah tidak boleh sampai melebihi sepertiga
volume pekerjaan.Setiap batu dilindungi adukan beton kurang lebih 15 cm.
PASANGAN BATU

Sebelum mulai pekerjaan pasangan batu terlebih dahulu dipasang propil-propil


untuk menentukan ukuran pasangan,setelah mendapat ijin dari direksi baru
dikerjakan. Pasangan menggunakan batu yang bersih ,keras tidak retak dan tanpa
bagian tipis.Bahan terlebih dahulu dikirim sebagai sampel dari semua bahan yang
akan digunakan beserta data pengujian sesuai yang disyaratkan.Landasan dari
adukan baru paling sedikit 30mm tebalnya dipasang pada pondasi yang disiapkan
sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama.Batu dipasang
dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang sejajar
dengan muka dinding yang terpasang dari batu.Pekerjaan pasangan batu
dikerjakan dengan hati hati sehingga tidak menggeser atau memindah batu yang
terpasang.Tebal dari landasan adukan minimum antara 20 mm – 50 mm agar
seluruh rongga dapat terisi penuh.Pekerjaan Pasangan Batu dikerjakan dengan
teknik siar dalam yang pada bagian muka pasangan menggunakan batu bentuk
bulat dipasang sedemikian rupa dengan hasil yang rapi.Bahan perekat campuran
yang dicampur dengan concrete mixer sampai benar-benar masak,dengan
campuran yang sesuai dengan rencana kerja dan persetujuan panitia
pengawas.Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya setelah
memperoleh ijin dari panitia pengawas.
BAJA TULANGAN BJ 32 ULIR

Pekerjaan pembesian dikerjakan dengan baja tulangan sesuai dengan


dokumen.Sebagai tulangan pokok menggunakan besi baja sesuai dengan
spesifikasi atau sesuai petunjuk direksi.Penulangan dikerjakan sedemikian rupa
sehingga penulangan kuat dan rapi,dengan besi beugel dia sesuai dengan
spesifikasi, kawat beton yang sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk direksi
teknis.Bahan yang digunakan terlebih dahulu disampelkan kepada direksi untuk
mendapatkan ijin.
LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BC (L)

Pekerjaan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC(L) (gradasi Halus/kasar)


merupakan lapis di atas pondasi kelas A dan di atas aspal existing yang
dilaksanakan sebelum Laston Lapis Aus (AC - WC).pengerjaan dikerjakan seperti
halnya laston lapis aus (AC-WC). Menjelang penghamparan campuran,
permukaan yang ada terlebih dahulu harus dibersihkan dari bahan-bahan lepas
dan bahan-bahan lain yang mengganggu.setelah permukaan diberi lapis pengikat
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Apabila pada permukaan yang akan
dilapis terdapat kerusakan setempat,maka bagian-bagian tersebut terlebih
dahulu harus diperbaiki semestinya,sehingga diperoleh permukaan yang rata.
selanjutnya matrial Laston Lapis Antara (AC-BC(L) (gradasi Halus/kasar))
didatangkan dari basecamp menuju lokasi yang siap untuk
dikerjakan.Penghamparan dilakukan secara manual atau tenaga manusia
menggunakan penggaruk sampai mendapatkan hamparan yang sesuai gambar
rencana dan petunjuk direksi serta pengawas lapangan. selanjutnya digilas
dengan alat pemadat tandem roller 6 -8 ton yang bergerak tidak lebih dari 5
km/jam dengan arah memanjang dimulai dari tepi luar hamparan menuju sumbu
jalan sampai diperoleh permukaan yang rata dan stabil atau minimum 6 lintasan
dengan ketebalan akhir yang disesuaikan dengan gambar kerja serta petunjuk
pengawas lapangan.

LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Menjelang penghamparan campuran, permukaan yang ada terlebih dahulu harus


dibersihkan dari bahan-bahan lepas dan bahan-bahan lain yang
mengganggu.setelah permukaan diberi lapis pengikat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, Apabila pada permukaan yang akan dilapis terdapat kerusakan
setempat,maka bagian-bagian tersebut terlebih dahulu harus diperbaiki
semestinya,sehingga diperoleh permukaan yang rata.selanjutnya matrial LASTON
LAPIS AUS (AC-WC) didatangkan dari basecamp menuju lokasi yang siap untuk
dikerjakan.Penghamparan dilakukan secara manual atau tenaga manusia
menggunakan penggaruk sampai mendapatkan hamparan yang sesuai gambar
rencana dan petunjuk direksi serta pengawas lapangan. LASTON LAPIS AUS (AC-
WC) dihampar hingga rata tidak bergelombang. selanjutnya digilas dengan alat
pemadat tandem roller 6 -8 ton yang bergerak tidak lebih dari 5 km/jam dengan
arah memanjang dimulai dari tepi luar hamparan menuju sumbu jalan sampai
diperoleh permukaan yang rata dan stabil atau minimum 6 lintasan dengan
ketebalan akhir yang disesuaikan dengan gambar kerja serta petunjuk pengawas
lapangan.
6. RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN MASA PEMELIHARAAN
Setelah pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya ( PHO ) dari penyedia jasa
kepada Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) maka penyedia jasa masih
mempunyai kewajiban untuk memelihara hasil pekerjaannya sampai dengan
batas waktu di serahkan untuk kedua kalinya. Dalam masa pemeliharaan ini
merupakan wujud tanggung jawab dari pelaksana kegiatan untuk selalu
melakukan ceklist terhadap pekerjaan yang sudah dilaksanakan, dan
memperbaiki jika terkadi kerusakan – kerusakan kecil.Selanjutnya pada tahap
akhir masa pemeliharaan perlu dilakukan cek terakhir atau pemeriksaan terakhir
dan kemudian bila tidak terjadi kekurangan semua diserahkan untuk kedua
kalinya.Rencana penanganan mutu pemeliharaan pasca serah terima I antara
lain :
 Merencanakanrencana kerja untuk pemeliharaan selama 180 hari
kalender dan di komunikasikan kepada PPK
 Membuat check list pemantauan hasil selama masa pemeliharaan secara
periodik dan dilaporkan kepada PPK
 Melakukan pebaikan pekerjaan secara periodik dan di dokumentasikan
selanjutnya di laporkan kepada PPK.
PELAKSANAAN PEKERJAAN

SERAH TERIMA I
PHO

PEMERIKSAAN
MASA
PEMELIHARAAN

JIKA ADA
KERUSAKAN ATAU
KEKURANGAN
LAKUKAN
PERBAIKAN

PEMERIKSAAN
PEKERJAAN

SERAH TERIMA KE II
FHO
7. PELAKSANAAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

 KOMITMEN DAN KEBIJAKSANAAN


1.1 Kepemimpinan dan Komitmen
a. Menyediakan anggaran, tenaga kerja dan sarana-sarana lain yang diperlukan
b. Menetapkan personel yang mempunyai tanggungjawab, wewenang dan kewajiban yang jelas
dalam penanganan keselamatan dan kesehatan kerja
c. Perencanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terkoordinasi
1.2 Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (initial review)
1.3 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 PERENCANAAN
2.1 Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
2.2 Peraturan Perundangan dan Persyaratan lainnya
2.3 Tujuan dan Sasaran
Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja di konsultasikan
dengan wakil tenaga kerja, ahli K3, P2K3 dan pihak-pihak lain yang terkait
2.4 Indikator Kinerja
Sebagai dasar penilaian kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
2.5 Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang Sedang Berlangsung
 PENERAPAN
3.1 Sumber daya manusia, sarana dan dana
Menyediakan personel, sarana dan dana yang memadai
3.2 Integrasi
Mengintegrasikan sistem manajemen K3 dalam sistem manajemen perusahaan
3.3 Tanggung jawab dan tanggung gugat
Semua pihak dalam perusahaan berperan serta dalam penerapan dan pengembangan sistem
manajemen K3
3.4 Konsultasi, motivasi, dan kesadaran
Tenaga kerja memahami dan sadar terhadap bahaya yang mungkin dapat menciderai dan
melukai tenaga kerja, dan memahami sumber bahaya sehingga dapat mengenali dan mencegah
tindakan yang mengarah terjadinya insiden
3.5 Pelatihan dan kompetensi kerja
 EVALUASI
Semua hasil pelaksanaan ditinjau ulang untuk identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan

Kota Mungkid, 15 Maret 2016


CV. SUMBER JAYA

AHMAD TAUFIK WINARTO


Direktur

Anda mungkin juga menyukai