Rencana kerja dan jadwal waktu proyek merupakan tulang punggung keseluruhan proses
konstruksi, sehingga harus dibuat berdasarkan pada sasaran dan pencapaian target yang jelas.
Dengan memakai rencana kerja dan jadwal yang tepat, sumberdaya yang memadai dapat tersedia
pada saat yang tepat, setiap tahap proses mendapatkan alokasi waktu yang cukup dengan berbagai
kegiatan dapat dimulai pada saat yang tepat pula.
Dalam pelaksanaan Peningkatan Jembatan Udal Diruas Jalan Blabak – Candimulyo yang
direncanakan dalam jangka waktu ( 194 hari kalender ), diperlukan beberapa hal yang sangat
menentukan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan baik dari segi ketepatan waktu, ketepatan kualitas
maupun kuantitas,melalui metode pelaksanaan dapat dijelaskan beberapa hal yang didalamnya
meliputi antara lain :
1. Pendahuluan
2. Sistem koordinasi dan penugasan antar personil lapangan
3. Rencana persiapan penanganan pekerjaan
4. Rencana penanganan pekerjaan utama
5. Rencana penanganan pekerjaan masa pemeliharaan
6. Pelaksanaan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
1. PENDAHULUAN
Lokasi pekerjaan Peningkatan Jembatan Udal Diruas Jalan Blabak – Candimulyo berada
di Kabupaten Magelang.Upaya untuk melakukan optimalisasi pelaksanaan pekerjaan dengan
tujuan agar dapat mencapai hasil kerja yang baik dan maksimal di segala bidang maka pekerjaan
harus dimulai sejak awal penetapan penataan lapangan ( site plan ). Seperti diketahui, salah satu
kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi pada umumnya adalah terbatasnya
luas lahan yang boleh dimanfaatkan kontraktor. Biasanya pemberi tugas bahkan memberikan
perintah untuk memagari batas – batas lahan khusus untuk konstruksi – konstruksi berat dan
melarang untuk melaksanakan pekerjaan diluar batas yang telah ditentukan. Untuk itu sangat
penting bagi kontraktor untuk memperhitungkan dengan benar – benar mengenai tata letak
pekerjaan yang akan dilaksanakannya. Rancangan tata letak pekerjaan dilapangan digambar
dengan skala yang menunjukkan letak penanganan pekerjaan, lahan penimbunan material
mentah, lahan untuk fabrikasi ,tulangan besi beton .Merakit peralatan kemudian menetapkan
posisi peralatan yang menetap, jalan kerja dan jalan masuk, brak kerja ,direksi keet dan pos jaga
dan berbagai pelayanan lainnya. Demi untuk kelancaran operasianal pekerjaan. penimbunan
material mentah yang sejenis perlu dikelompokkan pada lokasi yang saling berdekatan. Sedang
untuk mempermudah penerimaan barang.
2. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN PERSONIL
Koordinasi dan penugasan antar personil dilapangan sangat menentukan pelaksanaan
pekerjaan. Personil inti yang ditempatkan dilapangan diambil dari personil yang menguasai
bidang pekerjaan yang akan dilakukan dengan membentuk sistem koordinasi kerja dan tanggung
jawab pekerjaan secara menyeluruh dan saling mendukung satu sama lain. Sistem koordinasi
antar personil di lapangan digambarkan sebagai berikut :
BUDOYO
Pelaksana
M. NASTANGIN
Petugas K3
6. Logistik
o Melakukan administrasi keluar masuknya material di lapangan
o Membuat laporan kebutuhan dan pemakaian material
o Bertanggung jawab dalam penerimaan material baik kuantitas maupun
kualitas.
7. Petugas K3
o Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3
o Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
o Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
o Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
o Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
o Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
o Rambu-Rambu
Traffic management sangat penting sekali terlebih pada saat kita pengerjaan
paket kontrak yang trafficnya sangat padat.Sebelum pengerjaan dimulai rambu –
rambu peringatan jalan harus sudah ditempatkan disekeliling daerah kerja.
Dengan rambu – rambu tersebut maka jalan pada satu sisi akan aman saat dilalui
lalulintas, pada satu sisi jalan yang satunya akan lebih aman untuk kita kerja.
Rambu – rambu yang dipasang antara lain :
Rambu tanda orang bekerja,
Rambu tanda sedang ada pekerjaan jembatan.
Rambu tanda keluar masuk kendaraan proyek yang ditempatkan pada
ujung jalan dekat lokasi proyek.
MOBILISASI
Pekerjaan bongkaran dimulai dengan persiapan alat-alat dan ukuran detail dari
setiap bidang yang akan dibongkar sesuai dengan kontrak kerja.Pekerjaan
bongkaran antara lain Bongkaran pasangan batu dan bongkaran beton.hasil
bongkaran yang tidak digunakan segera dibuang keluar lokasi sehingga tidak
mengganggu pekerjaan selanjutnya.pekerjaan bongkaran dikerjakan sesuai
kuantitas pekerjaan yang dibongkar.dikerjakan sedemikian rupa sehingga
bongkaran dapat dikerjakan sesuai jadwal pelaksanaan dan selesai sesuai target
pekerjaan
GALIAN BIASA
Pekerjaan beton siklop dikerjakan setelah ukuran begesting telah disetujui oleh
direksi.Bahan yang digunakan terdiri dari batu belah,Agregat kasar,pasir beton
dan semen dengan perbandingan sesuai yang disyaratkan.Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga pasangan benar-benar rapat tidak berongga dengan
cara dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi.Sebelum dikerjakan
terlebih dahulu dilakukan pembersihan galian dari kotoran-kotoran yang
mempengaruhi pasangan,penyedotan air dari lubang hasil galian.Peletakan batu
tidak dijatuhkan dari tempat tinggi atau ditempatkan secara berlebihan karena
dapat merusak acuan pekerjaan.Batu belah yang digunakan terlebih dahulu
dibasahi dengan air,jumlah batu belah tidak boleh sampai melebihi sepertiga
volume pekerjaan.Setiap batu dilindungi adukan beton kurang lebih 15 cm.
PASANGAN BATU
BETON
SANDARAN ( RAILLING )
PATOK PENGARAH
Pekerjaan patok pengarah dikerjakan sesuai dengan ukuran dan dimensi gambar
rencana serta petunjuk direksi.Penempatan dan pemasangan dikerjakan
sedemikian rupa sehingga mendapatkan hasil yang baik , kuat dan rapi.
Pekerjaan Papan nama jembatan dibuat sesuai dengan spesifikasi ukuran atau
dimensi yang diminta.Pemasangan dikerjakan sedemikian rupa sehingga rapi ,
bagus dan dapat dilihat dengan jelas.Bahan yang digunakan sesuai dengan yang
syaratkan atau sesuai petunjuk direksi teknis
Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa
pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas
permukaan jalan AC-WC yang telah selesai dilaksanakan. Permukaan jalan
dibersihkan dari debu/kotoran kemudian Cat disemprotkan dengan Compressor
diatas permukaan perkerasan jalan.Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump
Truck.Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat
marka di semprotkan.Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
PAS.BATU CANDI
pekerjaan pasangan batu candi disesuaikan dengan gambar serta dokumen dan
dikoordinasikan dengan pengawas lapangan.Campuran yang digunakan untuk
pekerjaan pasangan batu candi disesuaikan dengan lokasi dan sesuai dokumen
pekerjaan.
5. URAIAN PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan beton siklop dikerjakan setelah ukuran begesting telah disetujui oleh
direksi.Bahan yang digunakan terdiri dari batu belah,Agregat kasar,pasir beton
dan semen dengan perbandingan sesuai yang disyaratkan.Pengecoran dilakukan
sedemikian rupa sehingga pasangan benar-benar rapat tidak berongga dengan
cara dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi.Sebelum dikerjakan
terlebih dahulu dilakukan pembersihan galian dari kotoran-kotoran yang
mempengaruhi pasangan,penyedotan air dari lubang hasil galian.Peletakan batu
tidak dijatuhkan dari tempat tinggi atau ditempatkan secara berlebihan karena
dapat merusak acuan pekerjaan.Batu belah yang digunakan terlebih dahulu
dibasahi dengan air,jumlah batu belah tidak boleh sampai melebihi sepertiga
volume pekerjaan.Setiap batu dilindungi adukan beton kurang lebih 15 cm.
PASANGAN BATU
SERAH TERIMA I
PHO
PEMERIKSAAN
MASA
PEMELIHARAAN
JIKA ADA
KERUSAKAN ATAU
KEKURANGAN
LAKUKAN
PERBAIKAN
PEMERIKSAAN
PEKERJAAN
SERAH TERIMA KE II
FHO
7. PELAKSANAAN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA