Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
REHABILITASI GEDUNG KANTOR/MESS
BALAI PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2016

I. PENDAHULUAN

1.1. U m u m.
Pada pengadaan bangunan gedung negara. setiap prosesnya dilaksanakan
secara bertahap yaitu melalui tahap persiapan, perencanaan, pelelangan dan
pelaksanaan konstruksi fisik.
Tahapan Akhir dari proses tersebut adalah pelaksanaan konstruksi fisik dalam
proses tersebut yang dalam pelaksanaannya diserahkan / ditugaskan kepada
pihak ketiga, yaitu Kontraktor Pelaksana melalui proses lelang.

Kontraktor pelaksana akan melaksanakan pekerjaan sebagaimana tercantum di


dalam Pedoman Operasional (PO) atau Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) dari suatu kegiatan, dalam pekerjaan fisik,
serta uraian Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknis yang nantinya akan
dipakai sebagai pedoman dasar dalam rangka pelaksanaan fisik bangunan sesuai
dengan Acuan tersebut.

Secara kontraktual Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab kepada Pengguna


Anggaran. Dalam kegiatan operasionalnya, Kontraktor pelaksana akan
mendapatkan bantuan / bimbingan dalam menentukan arah pekerjaan fisik
dilapangan dari Konsultan Pengawas dan Pengelola Kegiatan yang ditunjuk dan
bertanggung jawab kepada Pengguna Anggaran.

1.2. Maksud dan Tujuan.


Kerangka Acuan Kerja / pengarahan penugasan ini dimaksudkan sebagai petunjuk
bagi kontraktor pelaksana yang memuat masukan, azas kriteria dan proses yang
harus dipenuhi atau diperhatikan dan diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan
tugas kontraktor pelaksana.
Dengan penugasan ini diharapkan kontraktor pelaksana dapat melakukan
tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

1.3. Latar Belakang.


a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan lingkup Pekerjaan
Rehabilitasi Gedung Kantor/Mess BPKB PNFI
b. Pemegang mata anggaran adalah Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan melalui Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal
dan Informal.

1.4. Lingkup Proyek/Pekerjaan dan Lingkup Tugas


a. Lingkup Proyek / Pekerjaan adalah :
Rehabilitasi Gedung Kantor/Mess BPKB PNFI
b. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana adalah
mengikuti ketentuan dalam Kepmen Kimpraswil No. 45/PRT/M/2007 Tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.

1
Tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :

1). Rapat Pendahuluan (Pra konstruksi)


2). Pekerjaan Penghitungan dan penganalisaan kembali terhadap
perhitungan Rencana Anggaran Biaya.
3). Pekerjaan Persiapan, meliputi : Pembersihan Lokasi, mobilisasi Peralatan
dan Material.
4). Pembuatan Time Schedulle (rencana kerja ) yang disesuaikan dengan
pelaksanaan dilapangan dengan mengacu pada jangka waktu yang
diberikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
5). Pekerjaan pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal
mutu bagian pekerjaan, ketertiban pekerjaan, kerusakan, kecelakaan,
penyimpangan pekerjaan, maupun perselisihan
6). Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal
bahan, penilaian/penelitian bahan, dan status, larangan/ penggunaan
bahan.
7). Penyelesaian administrasi di lapangan, mengenai penyerahan pekerjaan,
penyimpangan dari rencana, perhitungan lebih atau kurang, perpanjangan
waktu pelaksanaan, dan persiapan pendaftaran Gedung Negara.
8). Penelitian gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-built Drawing).

1.5. Dasar Hukum.


a. Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang / Jasa.
b. Kepmen Kimpraswil No. 45/PRT/M/2007 Tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
c. Peraturan Menteri PU No. 6/PRT/M/2007 Tanggal 16 Maret 2007 tentang
Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

1.6. Sumber Biaya.


Sumber biaya dari pekerjaan dibebankan APBD Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun Anggaran 2016.

II. KELUARAN.
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor pelaksana adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara Kepmen Kimpraswil No. 45/PRT/M/2007 Tanggal 27 Desember 2007.
yang dapat meliputi tugas - tugas sesuai dengan keluaran yang diminta berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah :

2.1. Pekerjaan yang dimaksud adalah :


Rehabilitasi Gedung Kantor/Mess BPKB PNFI
Lokasi pekerjaan : Jln. A. Yani Km.30 Banjarbaru

2.2. Kelancaranan pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan Pelaksana/Pemborong,


yang menyangkut kuantitas, kualitas biaya, waktu dan ketepatan pekerjaan,
sehingga wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
dokumen pelaksanaan dan telah diterima dengan baik oleh Pengguna Anggaran
dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan
di lapangan, serta penyelesaian kelengkapan dokumen pembangunan.

2
2.3. Hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan selama proses pelaksanaan
pekerjaan fisik adalah :
2.3.1. Time Schedulle Kerja (rencana kerja), alokasi tenaga, peralatan, material,
keselamatan dan Pengaman lingkungan kerja serta tenaga kerja.
2.3.2. Laporan yang terdiri dari :Buku harian, yang memuat semua kejadian,
perintah / atau pentunjuk yang penting dari Konsultan Pengawas / Direksi,
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, konsekwensi
keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2.3.3. Laporan Harian, berisi keterangan tentang :
a. Tenaga kerja
b. Bahan-bahan yang datang, diterima dan ditolak
c. Alat-alat
d. Pekerjaan yang diselenggarakan
e. Waktu pekerjaan dan cuaca
2.3.4. Laporan Mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga kerja dan hari kerja)
2.3.5. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk Pembayaran Angsuran
2.3.6. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah/Kurang. bilamana terjadi perubahan pekerjaan.
2.3.7. Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan
2.3.8. Berita Acara Pernyataan Selesai Pekerjaan
2.3.9. Berita Acara Penyerahan Kedua Pekerjaan
2.3.10. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (As-built Drawings)
2.3.11. Laporan Rapat di Lapangan (Site Meeting)
2.3.12. Gambar Kerja Terinci (Shop Drawing) Bar Chart dan S Curve, serta Net
Work Planning yang dibuat oleh kontraktor pelaksana / pemborong.

2.4. Kontraktor pelaksana diminta menghasilkan pekerjaan yang lengkap sesuai


dengan kebutuhan proyek. Kelancaran pelaksanaan proyek yang berhubungan
dengan pekerjaan fisik dilapangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor
pelaksana.

III. KRITERIA
Dalam pekerjaan ini seperti yang dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja pengarahan
penugasan ini, kontraktor pelaksana harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :

3.1. Persyaratan Umum Pekerjaan


Setiap bagian dari pekerjaan fisik bangunan ini harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pengguna Anggaran.

3.2. Persyaratan Obyektif


Pelaksana pekerjaan, pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan.

3.3. Persyaratan Fungsional


Pekerjaan fisik bangunan, baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan
harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai kontraktor
pelaksana

3.4. Persyaratan Prosedural


Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.

3
3.5. Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan fisik bangunan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara
lain :
3.5.1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu
Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan/Pemborongan dan ketentuan-
ketentuan sebagai dasar Perjanjiannya
3.5.2. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
3.5.3. Standar Normalisasi Teknis yang berlaku

IV. PROSES PEKERJAAN FISIK BANGUNAN


4.1. Umum
Setiap pekerjaan fisik bangunan yang diselenggarakan oleh kontraktor pelaksana
untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud dan untuk pemecahan persoalan
yang timbul, kontraktor pelaksana dapat meminta arahan, bimbingan kepada
konsultan pengawas / perencana sepanjang tidak bertentangan dengan kehendak
Pengguna Anggaran sesuai peraturan yang tierlaku.

4.2. Uraian Tugas Kontraktor pelaksana


Kontraktor pelaksana (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pelaksanaan yang
dihadapi di Iapangan) harus merinci sendiri kegiatannya, yang secara garis besar
sabagai berikut :

4.2.1. Persiapan
A. Menyusun program kerja, alokasi tenaga, Peralatan dan Material
B. Mengecek dan selanjutnya diteruskan kepada pengelola proyek untuk
disetujui, mengenai jadwal waktu pelaksanaan yang telah dibuat sesuai
dengan kondisi di lapangan (Time Schedule/ Bar Chart dan S Curve,
serta Network Planning)

4.2.2. Pekerjaan Teknis


A. Melaksanakan penghitungan dan penganalisaan kembali terhadap
Rencana Anggaran Biaya terdahulu sehingga diperoleh perhitungan
yang tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan.
B. Melaksanakan pekerjaan fisik dilapangan, koordinasi dan pelaporan
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
adminsitrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
C. Menghitung dan mencek kembali kebenaran ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan
perlengkapan selama Pekerjaan Pelaksanaan di lapangan atau di
tempat kerja lain.
D. Memantau dan mengontrol kemajuan pelaksanaan dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan sesuai
dengan jadwal.
E. Meminta petunjuk, saran dan arahan dari konsultan pengawas serta
pengelola teknis apabila terjadi penambahan atau pengurangan
pekerjaan dan harus menyampaikan kepada PPTK untuk disarankan
dan mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran.
F. Menerima petunjuk, perintah dari konsultan pengawas sejauh tidak
mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu serta tidak
menyimpang dari kontrak dengan pemberitahuan kepada Pengelola
Teknis Kegiatan.
G. Mengurus perizinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

4
4.2.3. Konsultasi
A. Melakukan konsultasi dengan PPTK dan Pengguna Anggaran untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan.
B. Mengadakan rapat berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan dengan
PPTK dan Kuasa Pengguna Anggaran, Konsultan Pengawas dan
Pengelola Teknis dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat
risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) minggu
kemudian.
4.2.4. Laporan
A. Memberikan laporan kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPTK
mengenai volume prosentase dan nilai bobot bagian atau seluruh
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan membandingkan dengan apa
yang tercantum dalam dokumen.
B. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang disetujui
C. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja
dan alat yang digunakan

4.2.5. Laporan
A. Memeriksa gambar-gambar kerja dan gambar kerja tambahan (apabila
ada) yang terutama yang mengakibatkan tambah atau kurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK dan
Pengelola Teknis (Shop Drawing)
B. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran
C. Memeriksa dan meyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
Pembayaran
D. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara Kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta
Formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk menyiapkan Dokumen
Pembangunan, serta untuk keperluan pendaftaran sebagai Bangunan
Gedung Negara.

V. MASUKAN.
5.1. Informasi
5.1.1. Untuk melaksanakan tugasnya. Kontraktor pelaksana dapat memulai
dengan rapat Pra konstruksi dengan pihak-pihak terkait sehubungan
dengan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan
selain dari informasi yang diberikan oleh Kuasa Pengguna Jasa dalam
Kerangka Acuan Kerja ini.
5.1.2. Kontraktor Pelaksana harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna
Jasa maupun yag dicari sendiri. Sehingga dapat dihindari terjadi nya
Kesalahan pelaksanan di lapangan.
5.1.3. Informasi Pelaksanaan di lapangan pada umumnya terdiri dari :
A. Dokumen pelaksaaan dari pekerjaan, yaitu:
a. Gambar-gambar Pelaksanaan
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
c. Berita Acara Anwijzing sampai dengan penunjukan kontraktor
d. Penawaran kontraktor pelaksana/pemborong

5
B. Bar Chart dan S Curve serta Network Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana/Pemborong (telah disetujui)
C. Pengarahan penugasan pekerjaan pelaksanaan di lapangan
D. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pelaksanaan pendirian bangunan
E. Informasi lainnya

5.2. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, kontraktor pelaksana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) proyek
maupun tingkat kekomplekan proyek.

Tenaga-tenaga ahli dan tenaga penunjang yang dibutuhkan dalam kegiatan


Pelaksanaan di lapangan ini terdiri dari :

1 orang Site Manager (S1 Sipil/ Struktur)


1 orang Ahli Arsitektur Bangunan (S1 Arsitektur)
1 orang Ahli Mekanikal/Elektrikal (S1 Mekanikal/Elektrikal)
1 orang Pengawasan Lapangan ( D3 Sipil/Arsitektur)
1 orang Operator Komputer CAD

VI. PELAKSANAAN PEKERJAAN

6.1. Umum
Sesuai dengan tugas Pengelolaan Kegiatan, setiap pekerjaan pembangunan yang
diselenggarakan oleh kontraktor pelaksana untuk menghasilkan keluaran yang
dimaksud dan untuk pemecahan persoalan yang timbul, kontraktor pelaksana
dapat meminta arahan, bimbingan dari konsultan pengawas sepanjang tidak
bertentangan dengan kehendak Kuasa Pengguna Anggaran sesuai peraturan
yang berlaku.

6.2. Uraian tugas kontraktor pelaksana, sebagaimana disebutkan pada Bagian IV.

6.3. Dalam melaksanakan tugas, kontraktor pelaksana harus memperhitungkan bahwa


waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

6.4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya pekerjaan fisik


(Serah Terima Pertama) adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender.

VII. PROGRAM KERJA

7.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pembangunan. Kontraktor pelaksana harus


segera menyusun :
a. Program kerja berupa jadwal kegiatan terinci
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya)
Tenaga-tenaga yang diusulkan Kontraktor pelaksana harus sesuai dengan
yang syaratkan dalam KAK dan Dokumen Pengadaan
c. Uraian /rincian pelaksanaan pekerjaan yang tertuang di dalam Rencana Kerja
(time schedulle)
d. Laporan-Laporan terkait dengan kemajuan pekerjaan di lapangan
e. Dokumentasi kegiatan di lapangan

6
7.2. Setelah hal-hal diatas mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran,
maka akan menjadi Pedoman Penugasan (Pelaksanaan Tugas ) bagi Kontraktor
pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.
7.3. Tenaga
Untuk melaksanakan tujuannya Kontraktor pelaksana harus menyediakan tenaga
yang memenuhi ketentuan proyek, baik ditinjau dari segi besarnya proyek maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan minimal
terdiri dari :
a. Site Managaer (Sipil)
Site Manager harus seorang Sarjana Teknik Sipil, minimal Ahli Madya Sipil
yang mempunyai pengalaman selama minimal 6 tahun, memiliki ijazah dan
sertifikat SKA
b. Ahli Arsitektur Bangunan
Ahli Arsitektur Bangunan harus seorang Sarjana Arsitektur, minimal Ahli Muda
Arsitektur yang mempunyai pengalaman selama minimal 5 tahun, memiliki
ijazah dan sertifikat SKA
c. Ahli Mekanikal Elektrikal
Ahli Mekanikal Elektrikal harus seorang Sarjana Teknik Mesin/Elektro yang
mempunyai pengalaman di bidang mekanikal elektrikal selama minimal 5
tahun, memiliki ijazah dan sertikat SKA
d. Pengawas Lapangan
Pengawas Lapangan minimal lulusan D3 Sipil/Arsitektur yang mempunyai
pengalaman di bidang pengawasan selama minimal 5 tahun, memiliki ijazah
dan sertikat SKT

Tenaga ahli tersebut dibantu oleh tenaga pendukung meliputi :


 Operator Komputer CAD

VIII. PENUTUP
8.1. Setelah kerangka acuan ini diterima, kontraktor pelaksana hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
8.2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, kontraktor pelaksana dapat menyusun
program kerja sebagai dasar untuk memulainya pekerjaan di lapangan.
8.3. Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan penugasan
ini dari Kuasa Pengguna Anggaran dan PPTK, kontraktor pelaksana segera
membuat Rencana kerja (time schedulle) dan disampaikan kepada Kuasa
Pengguna Anggaran dan PPTK dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana
terlampir.

Banjarbaru, Maret 2016


a.n.Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Kalimantan Selatan
Kepala Balai Pengembangan Kegiatan Belajar
Pendidikan Non Formal dan Informal
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,

H. SALAMAT, S.Sos, MM
NIP. 19620105 198203 1 008

7
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
BALAI PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Alamat : Jl. A. Yani Km.30 Banjarbaru
Telp. 05114785306

KAK
(KERANGKA ACUAN KERJA)

PEKERJAAN :
REHABILTASI GEDUNG KANTOR/MESS
BPKB PNFI

APBD
TAHUN ANGGARAN
2016

Anda mungkin juga menyukai