Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : Pembangunan Rumah Kopel Paramedis Puskesmas Padedewatu


LOKASI : KABUPATEN SUMBA BARAT
TA. : 2016

Dalam upaya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang baik sesuai dengan persyaratan teknik/
spesifikasi teknik, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan perlu disusun suatu metode pelaksanaan sebagai
acuan baik untuk kontraktor maupun pengelola kegiatan.
Metode Pelaksanaan ini dibuat berdasarkan spesifikasi teknik beserta berita acara penjelasan yang
diberikan kepada kami saat perusahaan kami mengikuti pelelangan Pembangunan Rumah Kopel
Paramedis Puskesmas Padedewatu
Lingkup pekerjaan sesuai dengan Daftar Rencana Anggaran Biaya yang tercantum dalam dokumen lelang
yang menjadi tanggung jawab kontraktor dalam mewujudkan pekerjaaan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian dan Urugan
3. Pekerjaan Pasangan dan Pondasi
4. Pekerjaan Kayu, Daun Pintu dan Atap
5. Pekerjaan Lantai, Plafond, Cat dan Kaca
6. Pekerjaan Sanitair, Pengunci & Penggantung
7. Pekerjaan Instalasi Listrik
8. Pekerjaan Lain-lain

I.INFORMASI UMUM

a. PAKET PEKERJAAN
Pembangunan Rumah Kopel Paramedis
Puskesmas Padedewatu
b. LOKASI
KABUPATEN SUMBA BARAT
c. JANGKA WAKTU PEKERJAAN
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN ADALAH 150 HARI KALENDER
II. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Kepala Pelaksana
Yanuar Salomo S, ST

ADMINISTRASI DAN
PELAKSANA LAPANGAN KEUANGAN, Logistik,

Kanisius Pewali Martha Kedu + Lorens


URAIAN TUGAS DAN JABATAN

KEPALA PELAKSANA
Nama Jabatan : Kepala Pelaksana
Tujuan Umum Jabatan : Kepala Pelaksana Lapangan
Tanggung Jawab : Bertanggung jawab secara umum atas semua
Kegiatan dan sebab akibat yang dilakukan dilapangan
Uraian Tugas : 1. Pengambil keputusan tertinggi dalam lapangan
2. Membuat keputusan dan kebijakan atas semua
masalah/ persoalan yang dihadapi oleh level dibawahnya
3. Melaksanakan manajemen perusahaan
4. bertanggung jawab pada pekerjaan dilapangan,
mengarahkan dan memonitor pelaksanaan pekerjaan
dilapangan

PELAKSANA LAPANGAN
Nama Jabatan : Pelaksana Lapangan
Tujuan Umum Jabatan : Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan langsung
dengan pekerjaan dilapangan
Uraian Tugas &
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab kepada kepala proyek dan terhadap
Bahan, alat serta atas penyelesaian keseluruhan maupun
Terhadap kebutuhan perhari
2. Membuat laporan periodic kepada coordinator pelaksana
Memahami gambar kerja dan spesifikasi teknik sebagai
pedoman dalam memimpin pelaksanaan pekerjaan
dilapangan
3. Memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan
memperhatikan biaya, mutu dan waktu
4. Membuat program kerja mingguan dan mengadakan
pengarahan kegiatan harian pada pelaksanaan laporan
harian
5. Melakukan koordinasi dengan mitra usaha dilapangan
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan hasil
pelaksanaan pekerjaan dilapangan
7. Menyiapkan tenaga kerja dan mengatur pelaksanaan
tugas tenaga kerja tiap harinya.
8. Merencanakan dan mengendalikan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
9. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan
pekerjaan dilapangan
10. Melakukan koordinasi dengan bagian administrasi dan
keuangan
11. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan pihak proyek
12. Memelihara bukti-bukti kerja
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN, LOGISTIK PERLENGKAPAN
Nama jabatan : Administrasi Dan Keuangan, Logistik Perlengkapan
Tujuan umum jabatan : Untuk mengatur manjemen dalam pelaksanaan bidang
keuangan, logistic dan administrasi umum
Uraian tugas &
Tanggung jawab : 1. Bertanggung jawab kepada kepala proyek terhadap
administrasi logistic dan keuangan proyek
2. Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata
usaha pimpinan
3. Membuat laporan keuangan administrasi dan logistic
proyek, ikut manajemen penggunaan uang dan logistik
4. Menyelesaikan tata usaha perjalanan dinas dan
pemeliharaan kendaraan bermotor
5. Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan
melakukan pembayaran kepada pihak yang terkait
6. Melakukan koordinasi terhadap seluruh komponen proyek
yang terkait bidang keuangan dan logistic
7. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian di proyek
8. Membuat laporan pertanggungjawaban keuangan(berkala)
9. Memelihara bukti-bukti kerja
III. PEKERJAAN PERSIAPAN

 Seperti halnya pekerjaan-pekerjaan sipil lainnya, awal dari suatu kegiatan fisik lapangan dimulai dari
persiapan orang, material, dan alat. Pekerjaan persiapan ini akan dilakukan setelah penunjukan
pemenang dari paket pekerjaan yang dilelangkan, yaitu dengan pertemuan pendahuluan dengan pihak
pengelola kegiatan yang didalamnya akan dijelaskan kembali bagaimana pekerjaan akan dilaksankan
dilapangan yang selanjutnya dengan penyerahan lapangan oleh pihak pengelola kegiatan kepada pihak
kontraktor, pihak pengelola kegiatan bersama dengan kontraktor pelaksana akan menginformasikan
kepada pihak pemerintah setempat mengenai maksud akan dilaksanakannya kegiatan di wilayah kerja
yang bersangkutan, yang kemudian akan melakukan peninjauan lokasi bersama-sama masyarakat
sekitar kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Kegiatan ini dilanjutkan dengan persiapan dari kontraktor, yaitu dengan mempersiapkan tenaga
(orang), material, dan peralatan. Kegiatan selanjutnya yaitu mobilisasi tenaga kerja, alat, dan material
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Sebelum peralatan, tenaga, dan material dimobilisasi secara nyata dilapangan, kontraktor bersama-
sama dengan pihak pengelola kegiatan akan melakukan tinjauan lapangan guna menentukan pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh pihak kontraktor.
 Pekerjaan Persiapan Meliputi :
a. Pekerjaan Pembongkaran dan Pembersihan lokasi
Pekerjaan ini dimulai sebelum pekerjaan fisik di lapangan, membongkar bangunan yang tidak
diperlukan atau yang mau direhab, pembersihan dilakukan di areal
pekerjaan
b. Pekerjaan Pengukuran, uitzet dan Bouwplank
Pekerjaan ini dimulai setelah pembersihan dilapangan, pekerjaan ini meliputi pengukuran untuk
menentukan dimensi, elevasi lokasi proyek yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk direksi
teknik pekerjaan serta desain yang ada. Peralatan yang dipakai yakni Water Pass, Roll Meter
Panjang 50 Meter Dan Meter Kecil Panjang 5 Meter. Setelah dilakukan pengukuran, maka
dilakukan pemasangan patok-patok sesuai gambar desain yang ada.
c. Direksi Kit/Gudang/Barak Kerja/Air Kerja/Listrik Kerja
Pembuatan direksi kit uk. 3,5 x 4,5 m dan satu ruang gudang tempat penyimpanan bahan dan alat
Dan sebuah wc darurat, sekaligus dilengkapi barak kerja dan pemasangan listrik untuk kerja.
Bahan bahan yang digunakan harus sesuai spesifikasi teknis dan disetujui direksi. Penyiapan air
Kerja untuk kebutuhan pekerjaan.
d. Papan Nama Proyek
Pekerjaan ini yakni menyiapkan papan yang berisi informasi tentang identitas proyek meliputi
Nama Kegiatan, Nama Pekerjaan, Waktu Penyelesaian Pekerjaan, Nama Kontraktor, Serta Nama
Konsultan Pengawas. Papan nama proyek terbuat dari tripleks 3 mm yang di cat serta ditopang
menggunakan usuk kayu. Papan nama proyek dipasang pada tempat lokasi yang berdekatan
dengan proyek.
e. Pekerjaan Administrasi Dan Dokumentasi
Pekerjaan ini meliputi pencatatan setiap item pekerjaan dalam bentuk laporan harian, mingguan
dan bulanan. Sedangkan dokumentasi dilakukan pada mulai, sedang dan selesai pelaksanaan (0 %-
50 %- 100%). Dokumentasi dibuat sebagai pembuktian dalam pelaksanaan acara PHO (Provisial
Hand Over/ Serah Teriama Tahap Pertama).

IV. PEKERJAAN PONDASI


 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Galian tanah dapat dilaksanakan dengan manual dan kedalaman galian sudah harus ditentukan
bersama-sama dengan Pengelola Kegiatan pada saat pengukuran dan pemasangan bouwplank tersebut.
Galian tanah dilakukan hingga kedalaman yang diinginkan atau kedalaman sesuai gambar rencana
pengukuran awal.
Hasil galian dibuang ke daerah yang tidak akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan dan disetujui oleh
Pengelola Kegiatan.
Hasil Galian setiap harinya dicatat dan dibuat laporan sesuai dengan prosedur.
 Diagram Alir Pekerjaan Galian

MULAI

PENETAPAN LOKASI
GALIAN

PELAKSANAAN
GALIAN BIASA

tidak

KONTROL
GALIAN
Ya

Hasil Galian diangkut


HAULING HASIL memakai Dump Truck dibuang
ke lokasi pembuangan yang
GALIAN telah ditentukan oleh direksi

LOKASI
PEMBUANGAN

SELESAI
PEKERJAAN AANSTAMPING/BATU KOSONG
Untuk memperbaiki daya dukung tanah terhadap bangunan, maka sebelum pekerjaan pasangan pondasi
dilakukan, dibawah pasangan pondasi tersebut dilaksanakan pekerjaan aanstamping dengan batu
kosong tanpa spesi hanya diisi pasir pada celah-celah batu tersebut. Sedangkan untuk mendapatkan
pemadatan yang maksimal, penyiraman air sangat perlu dilakukan dalam pelaksanaannya.

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah pondasi


Pelaksanaan timbunan pasir pada bawah pondasi dengan tujuan supaya air tanah tidak meresap naik
kebangunan sehingga pasangan batu tidak lembab. Material pasir urug didrop kelokasi pekerjaan dan
ditimbun dengan dipadatkan secara manual.
Hasil Timbunan setiap harinya dicatat dan dibuat laporan sesuai dengan prosedur.

PEKERJAAN PASANGAN BATU KARANG


Sebelum pekerjaan pasangan pondasi dilaksanakan, pekerjaan galian tanah biasa sudah dilaksanakan
sesuai rencana baik elevasi maupun dimensinya dan sudah mendapat persetujuan dari pengelola
kegiatan pekerjaan dan sudah dilaksanakan pekerjaan aanstamping dengan batu kosong dan sudah
dibuatkan profil-profil pasangan dengan kayu usuk sesuai dengan dimensi pondasi yang direncanakan.
Pelaksanaan Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan dengan profil-profil pasangan sesuai rencana dan
mendapatkan persetujuan direksi teknik/pengelola kegiatan. Pencampuran spesi dilaksanakan dengan
manual, sehingga sangat diperlukan ketelitian untuk mancapai campuran yang homogen sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.
 Ukuran batu karang/gunung yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi.
 Antara batu satu dengan yang lainnya tidak boleh saling bersinggungan tanpa ada celah tepat spesi
 Hasil pekerjaan pas. batu setiap harinya dicatat dan dibuat laporan sesuai dengan prosedur.

 Diagram Alir Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Karang

Mulai

Gambar
Rencana Bouwplank

Galian

Tidak

Kontrol
Galian Kontrol :
-Komposisi Campuran
-Mutu Bahan
Dropping -Dimensi Pasangan
Material Pasangan Batu

Finishing
Selesai
 Pekerjaan Timbunan Tanah/sirtu
Pelaksanaan timbunan tanah meliputi timbunan tanah kembali dengan menggunakan material
hasil galian yang memenuhi syarat teknik.
Pekerjaan timbunan tanah dilaksanakan untuk menimbun kembali disekitar
pondasi Hasil timbunan setiap harinya dicatat dan dibuat laporan sesuai
dengan prosedur.

 Diagram Alir Pekerjaan Timbunan

MULAI

Material diambil dari


quarry yang telah QUARRY
disetujui oleh direksi

Pekerja memuat ke dump truck


untuk diangkut ke lokasi HAULING KE SITE
pekerjaan, tumpukan material
diatur agar tidak mengganggu
lalu lintas

Penghamparan menggunakan tenaga PENGHAMPARAN


manusia

CEK KETEBALAN tidak

Ya

Menggunakan mesin
stamper, pemadatan PEMADATAN
dilakukan sesuai spesifikasi

CEK tidak
KEPADATAN

Ya

PERAPIHAN DAN
PEMBERSIHAN

SELESAI
V. PEKERJAAN BETON & LANTAI

B. PEKERJAAN BETON BERTULANG


Material yang digunakan adalah kerikil, pasir pasang, semen dan air dicampur
menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer. Tahapan pekerjaan Beton
K.175 dan K.250 terdiri dari :
1. Pekerjaan Pembesian
PEMBENGKOKAN BESI BETON
 Sebelum pekerjaan pemasangan pembesian, besi beton yang akan digunakan
harus disiapkan dan dibengkokkan baru dipasang sesuai dengan apa yang
tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi. Dalam pekerjaan
pembesian harus sesuai dengan peraturan atau standar PBI 1971
 Besi beton yang dipakai adalah besi beton polos dengan tegangan 2400 kg/cm2
dan harus memenuhi syarat SII atau JIS G-3112-75.
 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan dalam udara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
 Pekerjaan pembengkokan besi harus dilakukan dengan teliti sesuai dengan
ukuran yang tertera dalam gambar.
 Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa sehingga
rusak atau cacat dan tidak boleh membengkokkan besi beton dengan cara
dipanaskan.
 Pembengkokan dilakukan dengan cara melingkar sebuah pasak dengan diameter
tidak kurang dari 5 x diameter besi beton, kecuali untuk besi
 beton yang lebih besar dari 25 mm, pasak yang digunakan harus tidak kurang
dari 8 x diameter besi beton.
 Beugel dan batang pengikat harus dibengkokan melingkari sebuah pasak dengan
diameter kurang dari 2 x diameter minimum besi beton
PEMASANGAN BESI BETON
 Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari sisa logam, karatan dan lapisan
yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat
 Bila pengecoran ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan dibersihkan.
 Pembesian harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar rencana dan diikat
dengan kawat beton.
 Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak dapat
berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk atau dipadatkan.
 Pemasangan tulangan harus diperiksa oleh direksi teknik sebelum dilakukan
pengecoran
2. Pekerjaan Begisting
 Begisting atau cetakan harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan
beton dan membentuk adukan menurut garis dan permukaan yang diinginkan.
 Begisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran,
batas-batas seperti yang ditunjukkan dalam gambar konstruksi.
 Semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk begesting baru bias dipergunakan
jika telah mendapat persetujuan dari direksi teknik
 Konstruksi cetakan harus kuat dan bisa menahan beban yang dipikul.
 Celah begisting harus ditutup rapat, sehingga tidak timbul sirip atau adukan
keluar/ kebocoran pada sambungan atau cairan dari beton.
 Begisitng dibuat dari kayu kelas II diperkuat dengan usuk 5/7 dan papan 2/20 cm
atau multipleks 9 mm.
 Begisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton akan
diperiksa oleh direksi teknik pekerjaan dan tidak boleh dicor sebelum begisting disetujui
oleh direksi teknik.
1. Pekerjaan Pengecoran Beton
 Sebelum adukan beton dicor semua ruang-ruang yang diisi dengan beton harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran, kemudian cetakan dan pasangan dinding yang
berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh.
 Permukaan tanah atau lantai kerja harus dibasahi dengan siraman air sebelum
pengecoran, permukaan tersebut harus tetap basah dengan penyiraman air terus
menerus sampai tiba saatnya pengecoran.
 Sebelum pembuatan adukan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan pengangkut
beton harus bersih. Tulangan harus sudah bersih dan terpasang baik sesuai dengan
gambar dan persyaratan dalam penulangan serta telah disetujui oleh direksi teknik.
 Jenis timbangan atau takaran semen, agregat dan air harus sudah mendapat persetujuan
direksi teknik sebelum dipergunakan.
 Semen, pasir pasang dan kerikil harus dicampur sedemikian rupa dan jumlah air yang
ditambahkan harus menghasilkan air yang homogen dan kekentalan yang merata.
Kotoran atau benda lain yang tidak diinginkan harus dibuang.
 Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan baton harus diawasi terus menerus.
 Pengadukan harus terus menerus dan waktu pengadukan tergantung dari kapasitas
tempat pengadukan, banyaknya adukan yang diaduk, jenis dan susunan butir agregat
yang dipakai akan tetapi tidak kurang dari 1.5 menit sesudah bahan termasuk air berada
dalam tempat pengadukan
 Setelah selesai pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan susunan dan warna
yang merata
 Pada waktu adukan beton dicor dalam begesting atau cetakan, tempat tersebut harus
telah padat betul dan tetap, tidak ada penurunan lagi. Adukan tersebut harus memasuki
semua sudut, melalui celah pembesian, tidak terjadi sarang kerikil dan selama
pengecoran kelebihan air pada permukaan harus sedikit saja.
 Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik=-baiknya, pemadatan dengan tongkat
atau perlu dengan tangan untuk meyakinkan tidak akan terjadinya cacat beton, seperti
keropos, adanya kantong udara dan sarang kerikil yang akan memperlemah kekuatan
beton.
 Bagian dalam dinding beton harus digetarkan pada waktu yang sama begestingnya
diketuk, diaduk, dikerjakan dengan tongkat, sekop atau alat jenis garpu sampai betul-
betul mengisi penuh begisting tersebut dan menutupi seluruh permukaan begisting.
2.Pekerjaan Pemeliharaan/Perawatan Beton
 Semua cetakan yang sudah diisi beton harus dibasahi terus menerus sampai catakan
dibongkar
 Setelah pengecoran beton harus terus menerus dibasahi selama 21 hari berturut-turut
 Khusus untuk plat lantai, pembasahan dilakukan dengan menutupinya dengan
menggunakan karung-karung goni yang basah
 Selama proses pengerasan lantai, tidak diperbolehkan menggunakan lantai tersebut
sebagai jalan untuk mengangkut bahan-bahan.
Diagram Alir Kegiatan :

Mulai

Gambar
Begesting Rencana

Pembesian Kontrol :
-Jarak/Dimensi Tulangan

Persiapan Pengecoran
tidak

Cek

ya

Permohonan Ijin

Ijin

Pengadukan Beton Kontrol :


-Campuran/ Air PC

Pengecoran

Rojokan

Finishing Selesai
A. PEKERJAAN PASANGAN TEMBOK BATU POTONG

 Sebelum pekerjaan pasangan batu potong dilaksanakan perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan
baik adalah pembuatan profil-profil yang benar-benar tegak lurus sebagai acuan pemasangan batu
potong.
 Jarak profil satu dengan yang lainnya tidak boleh terlalu jauh, sehingga benang yang digunakan
sebagai acuan tidak akan lentur, sehingga mengakibatkan pasangan batu tidak waterpass.
 Batu potong dibersihkan dari kotoran yang tidak diizinkan secara spesifikasi sebelum dipasang.
Antara lapisan batu yang satu dan kedua serta seterusnya, tidak boleh dipasang jalur spesi tegak
berada pada satu garis lurus (harus selang seling).
 Pemasangan batu potong setiap harinya tidak akan lebih tinggi dari 1(satu) meter untuk menjaga
kekuatan dan kestabilan pasangan.
 Sebelum dilanjutkan pekerjaan pemasangan batu pada sudut-sudut yang ada kolom beton, terlebih
dahulu sudah harus dilaksanakan pengecoran beton.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

PEK. KUSEN PINTU, JENDELA, BOUVENLICT


 Kusen pintu, jendela, bovenlict menggunakan kayu klas 2
 Kayu b a l o k dipotong sesuai rencana dan gambar bestek. Kayu disekap, sehingga benar-benar
bersih dari serabut bekas gergajian, dan untuk memperoleh ukuran yang disyaratkan.
 Perlu dipilih balok kayu yang ukurannya lebih dari yang diisyaratkan, sehingga pada saat
penyekapan, kayu yang dihasilkan benar-benar halus, rata, dan lurus.
 Kayu yang telah diserut/sekap dipahat, disetel sesuai dengan rencana.
 kayu yang telah disetel tetapi belum dipasang dibuatkan skor-skor siku agar tetap pada posisi yang
siku antara kayu vertikal dan horizontal.
 Pada saat penyetelan ditempat yang direncanakan, diperlukan skor-skor yang kuat, sehingga posisinya
tidak berubah-ubah apabila kena goncangan.
 Sebelum dipasang, kayu kusen pintu, jendela, bouvenlict di menie terlebih dahulu.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

B. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


 Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran yang tidak diizinkan oleh bestek, kemudian
disiram dengan air hingga jenuh, baru dapat dilaksanakan pekerjaan plesteran. Dengan harapan akan
terjadi keseimbangan antara pengeringan dalam dan luar untuk memperoleh hasil yang maksimal.
 Spesi diaduk dengan manual, sehingga sangat diperhatikan kehomogenan campuran tersebut. Pada
tempat-tempat yang terkena matahari langsung, sangat perlu dipakai atap darurat, sehingga
pengeringan spesi benar-benar sesuai bestek.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.
Diagram Alir Kegiatan :
Mulai

Persiapan Bahan & alat

Tidak
Cek
Ya

Permohonan Ijin

Ijin
Kontrol :
-Kerataan
-Ketebalan
Pek.Plesteran

Tidak
Cek

Ya

Finishing Selesai
C. PEKERJAAN ACIAN
 Permukaan yang akan diaci dibersihkan dari kotoran yang tidak diizinkan oleh bestek, kemudian
disiram dengan air hingga jenuh, baru dapat dilaksanakan pekerjaan acian. Dengan harapan akan
terjadi keseimbangan antara pengeringan dalam dan luar untuk memperoleh hasil yang maksimal.
 Semen diaduk dengan manual, sehingga sangat diperhatikan kehomogenan campuran tersebut. Pada
tempat-tempat yang terkena matahari langsung, sangat perlu dipakai atap darurat, sehingga
pengeringan spesi benar-benar sesuai bestek.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.
Diagram Alir Kegiatan :

Mulai

Persiapan Bahan & alat

Tidak
Cek
Ya

Permohonan Ijin

Ijin
Kontrol :
-Kerataan
-Ketebalan
Pek.Acian

Tidak
Cek
ya

finishing Selesai
 Pekerjaan Plafond meliputi seluruh pekerjaan langit2 yang dipasang pada bangunan. Bahan plafond
menggunakan triplek 2.8 mm sedangkan rangka plafond menggunakan rangka kayu
 Pelaksana harus membuat rencana pelaksanaan plafond kepada direksi untuk persetujuannya, agar
pertemuan sambungan plafond bagus, maka antara sambungan dipaku dan didempul agar rapi
 Pelaksana harus menyiapkan lubang-lubang tempat pekerjaan lain (listrik dan mekanikal) jika ada.
 Rangka langit-langit tidak boleh lebih besar dari 50 x50 cm
 list plafond profil menggunakan kayu klas 2

 Pekerjaan Urugan Pasir bawah lantai


Pelaksanaan timbunan pasir pada bawah lantai dengan tujuan supaya air tanah tidak meresap naik
kelantai sehingga pasangan keramik tidak lembab. Material pasir urug didrop kelokasi pekerjaan dan
ditimbun dengan dipadatkan secara manual.
Hasil Timbunan setiap harinya dicatat dan dibuat laporan sesuai dengan prosedur.

 Pekerjaan Keramik
Pelaksanaan pemasangan keramik lantai dan dinding menggukan bahan yang sudah disetujui direksi,
hasil pekerjaan dicatat dan dilaporkan setiap hari
.

VII.PEKERJAAN ATAP KAYU & CAT

 Kusen menggunakan kayu lokal


 Kayu b a l o k dipotong sesuai rencana dan gambar bestek. Kayu disekap, sehingga benar-benar
bersih dari serabut bekas gergajian, dan untuk memperoleh ukuran yang disyaratkan.
 Perlu dipilih balok kayu yang ukurannya lebih dari yang diisyaratkan, sehingga pada saat penyekapan,
kayu yang dihasilkan benar-benar halus, rata, dan lurus.
 Kayu yang telah diserut/sekap dipahat, disetel sesuai dengan rencana.
 kayu yang telah disetel tetapi belum dipasang dibuatkan skor-skor siku agar tetap pada posisi yang
siku antara kayu vertikal dan horizontal.
 Pada saat penyetelan ditempat yang direncanakan, diperlukan skor-skor yang kuat, sehingga posisinya
tidak berubah-ubah apabila kena goncangan.
 Sebelum dipasang kayu kusen di menie terlebih dahulu.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

 Atap bangunan kuda kuda/gording menggunakan baja ringan zinc galvalume 0.75
 Baja Ringan dipotong sesuai rencana dan gambar bestek. dan untuk memperoleh ukuran yang
disyaratkan.
 Baja Ringan yang telah disetel kemudian dipasang sesuai dengan rencana.
 Pada saat penyetelan ditempat yang direncanakan, diperlukan skor-skor yang kuat, sehingga posisinya
tidak berubah-ubah apabila kena goncangan.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

 Penutup atap menggunakan seng gelombang bjls 0.20
 Sedangkan untuk penutup bubungan juga bubungan seng plat lebar 40 cm
 Instalasi atau pemasangan rangka kuda kuda dan gording baja ringan serta atap seng bjls
dilakukan oleh tukang yang berpengalaman sehingga menghindari terjadinya kesalahan dalam
pemasangan.





 pekerjaan listplank kayu
 Kayu p a p a n dipotong sesuai rencana dan gambar bestek. Kayu disekap, sehingga benar-benar
bersih dari serabut bekas gergajian, dan untuk memperoleh ukuran yang disyaratkan.
 Perlu dipilih papan kayu yang ukurannya lebih dari yang diisyaratkan, sehingga pada saat
penyekapan, kayu yang dihasilkan benar-benar halus, rata, dan lurus.
 Kayu yang telah diserut/sekap dipahat, disetel sesuai dengan rencana.
 listplank yang telah disetel tetapi belum dipasang dibuatkan skor-skor siku agar tetap pada posisi
yang siku antara kayu vertikal dan horizontal.
 Pada saat penyetelan ditempat yang direncanakan, diperlukan skor-skor yang kuat, sehingga posisinya
tidak berubah-ubah apabila kena goncangan
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

 Pekerjaan keramik 30x30 untuk lantai


 bahan yang akan digunakan harus persetujuan direksi
 keramik direndam air terlebih dahulu semalam agar bias terikat kuat pada semen lantai,
dilakukan oleh tukang yang berpengalaman sehingga menghindari terjadinya kesalahan dalam
pemasangan.

CAT MENIE KUSEN DAN LISTPLANK


 Cat Menie yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah Cat Menie yang sudah mendapatkan
persetujuan dari pengelola kegiatan baik warna maupun mutu politur.
 Permukaan yang akan dimenie, diamplas terlebih dahulu biar halus, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
 Cat Menie dilakukan 2x untuk mendapatkan hasil yang diisyaratkan.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

C
 Cat yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat yang sudah mendapatkan persetujuan dari
pengelola kegiatan baik warna maupun mutu cat.
 Permukaan yang akan dicat, diamplas terlebih dahulu dan didempul/ plamir untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
 Untuk pengecatan warna kilap, sebelum dilakukan cat warna kilap, dilakukan pengecatan dasar
terlebih dahulu hingga merata keseluruh permukaan yang akan terkena pengecatan.
 Pengecatan dilakukan 2x untuk mendapatkan hasil yang diisyaratkan.
 Hasil pekerjaan setiap harinya dicatat dan dibuatkan laporan sesuai prosedur.

PEK. PERAPIHAN
 Pembersihan lokasi
 Pengangkutan sisa-sisa bahan
 Demobilisasi Alat dan tenaga

Didalam pelaksanaan pekerjaan pasti mengalami hambatan, terutama pengadaan


bahan/material non local yang berhubungan dengan pihak ketiga (Semen, baja
ringan dan bahan lainnya) karenanya untuk mengantisipasi akan hal tersebut kami pihak
perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah cukup banyak berupa (delivery order/
DO) baik semen maupun bahan lainnya sehingga begitu pengguna jasa sudah menerbitkan
SPPBJ untuk perusahaan, kami secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan
bahan tersebut minimal sudah sampai digudang perusahaan.
Kalaupun terjadi hal-hal diluar kemampuan kami, maka perusahaan sudah siap
dalam bentuk lembar kerja/daftar simak yang menggambarkan sesuatu terlaksana
dengan baik dan berkesinambungan dan dituangkan dalam rencana mutu kontrak (RMK).

Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan, maka dilakukan


evaluasi terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaian pekerjaan yang
dibuat oleh pelaksana dan mengetahui direksi pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan
dapat diketahui tingkat kemajuan dan keterlambatannya. Dan selanjutnya kegiatan
tersebut dapat diselesaikan dengan memanfaatkan Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang
sudah diajukan perusahaan yang mendapat persetujuan Direksi sebagai bahan acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan
menjadi bahan acuan bagi perusahaan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
tersebut diatas.

Waikabubak, 30 Juni 2016

CV. JOY

Yance Rehi Kaka


Direktur

Anda mungkin juga menyukai