Anda di halaman 1dari 15

Metoda Pelaksanaan Manajemen

METODA PELAKSANAAN

BAB I. PENJELASAN UMUM


I. DATA PROYEK PENDAHULUAN
II. LINGKUP PEKERJAAN
III. MANAJEMEN PROYEK
IV. METODA PENCAPAIAN SASARAN
V. PENGENDALIAN MUTU
VI. PENGARUH LINGKUNGAN

BAB II. METODE KERJA


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. SITE PLANNING
III. ACUAN/REFERENSI
IV. PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
2

BAB I
PENJELASAN UMUM

I. DATA PROYEK
Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran asal Kab.
Bandung yang berada dilingkungan Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor.

Pekerjaan Pembangunan ini terdiri dari:


1. Pekerjaan Persiapan,
2. Pekerjaan Struktur,
3. Pekerjaaan Finishing,
4. Pekerjaaan M.E.P

II. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan meliputi semua pekerjaan sebagaimana yang tercantum dalam :
a. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
b. Rencana kerja & syarat-syarat (RKS)
c. Surat perjanjian pemborong
d. Berita acara penjelasan serta addenda-addenda, antara lain sebagai berikut :

2.1 PEKERJAAN STRUKTUR


1. Pekerjaan persiapan.
a. Penyediaan sarana dan prasarana sementara untuk menunjang kegiatan
proyek
b. Pengukuran dan pematokan site
c. Pembersihan site
d. Pematangan Lahan

2. Pekerjaan galian pondasi dan beton.


a. Galian tanah untuk Cut and Fill
b. Galian tanah untuk pas. Pondasi
c. Urugan tanah bekas galian
d. Pemadatan tanah dan peninggian lantai
e. Pondasi – pondasi batu kali / DPT
f. Urugan pasir
g. Lantai kerja beton
h. Sloof beton
i. Kolom beton
j. Balok Beton

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
3

2.2 PEKERJAAN ARSITEKTUR (lantai dasar – lantai atas)


a. Pekerjaan beton non struktural
b. Pekerjaan lantai
c. Pekerjaan pasangan & plesteran
d. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
e. Pekerjaan Rangka termasuk Fin.Plafond
f. Pekerjaan sanitasi
g. Pekerjaan pengecatan
h. Pekerjaan finishing Luar & pelengkap
(Tangga Putar Baja; Railing Tangga; Gravel; Sign Letter plat galvanis)

2.3 PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL


a. Instalasi air bersih
b. Instalasi air kotor air bekas
c. Instalasi Air Hujan air buangan
d. Instalasi daya, penerangan dan stop kontak
e. Armatur lampu, stop kontak, saklar

3 MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga trampil pihak Penyedia
Jasa yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar sejenis dan
berteknologi tinggi, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan dapat terjamin dengan baik.
Begitu juga tenaga yang diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-
tenaga yang telah dibina kemampuan dan produktivitas dalam pelaksanaan proyek-proyek besar
yang serupa.

Pelaksanaan proyek dikelola oleh satu tim manajemen yang dipimpin oleh Project Manager dan
Site Engineer (Struktur Organisasi lapangan terlampir).

Project Manager & Site Engineer memimpin seluruh kegiatan di proyek yang meliputi bidang
teknik, administrasi dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Dalam urutan di bidang teknik, pengendalian dan pengawasan mutu serta administrasi kontrak,
Project Manager dibantu oleh Quality Control bagian Teknik dan Administrasi Kontrak
beserta staf.

Dalam urusan di bidang keuangan, administrasi umum dan personalia, Project Manager dibantu
oleh Manager Administrasi/Personalia dan Keuangan beserta staf.

Dalam urusan di bidang Logistik dan Peralatan, Project Manager dibantu oleh Manager Logistik
dan Peralatan beserta staf.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
4

Dalam urusan pelaksanaan pekerjaan di lapangan ditempatkan seorang Kepala Lapangan yang
akan dibantu oleh pelaksana-pelaksana dan para pembantu pelaksana.

Para pelaksana akan bertindak sebagai ”Supervisor” langsung terhadap para tenaga kerja dan
pelaksanaan pekerjaan.

Untuk bagian pekerjaan khusus yang akan dikerjakan oleh Sub-Kontraktor spesialis, masing-
masing bidang urusan dan pelaksanaan pekerjaan akan berada di bawah koordinasi Project
Manager, Site Engineer dan Site Manger dibantu pelaksana lapangan.

Dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek, Project Manager bertanggung jawab


langsung kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris terhadap pengelola proyek.

Tolak ukur keberhasilan tim manajemen proyek terhadap pelaksanaan proyek ini adalah tepat
mutu dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang di dalam kontrak.

Melihat kepada pengalaman-pengalaman dalam penempatan tenaga-tenaga trampil serta


berpengalaman dengan bidangnya, dan koordinasi yang baik antara unsur-unsur tim manajemen
proyek seperti yang telah berjalan selama ini, maka keberhasilan pengelolaan proyek akan dapat
dicapai dengan baik.

Hal ini benar-benar menjadi perhatian dan kewajiban utama tim manajemen proyek, karena
penyimpangan sedikit saja akan mengakibatkan kerugian moril dan material, baik bagi Penyedia
Jasa sebagai kontraktor, maupun pihak UNPAD Sebagai Pemilik Proyek.

URAIAN JABATAN STRUKTURAL LAPANGAN


Nama Jabatan : Site Manager
Uraian Tugas - Menguasai kondisi lapangan dan lingkungan sekitarnya
- Mempelajari kondisi lapangan dan lingkungan sekitarnya
- Membuat rencana kerja proyek berdasarkan skedul induk
- Mengadaan koordinasi dengan pelaksana dan pekerja
- Melaporkan As Build Drawing Proyek
- Melaksanakan dan mengendalikan aktifitas harian proyek terhadap scope
pekerjaan yang telah ditetapkan
- Mengajukan permintaan material

Nama Jabatan : Administrasi/Logistik


Uraian Tugas - Menjaga keamanan gudang
- Memperlancar pemasukan dan pengeluaran material ke dari gudang
- Melakukan koordinasi dengan Supervisor Bangunan
- Memeriksa dan menghitung volume bahan yang masuk
- Mengetahui semua material yang diterima baik kualitas maupun kuantitas
dicocokan dengan pesanan

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
5

- Membuat laporan penerimaan barang secara harian untuk diteruskan


kepada Logistik
- Memonitor proses pengiriman bahan/material sesuai permintaan
lapangan terhadapLogistik Pusat.

Nama Jabatan : Supervisor Bangunan


Uraian Tugas - Membuat rancangan kerja mingguan untuk mandor
- Memonitor rencana kerja sub, sesuai schedule yang sudah disepakati
- Mengajukan permintaan bahan harian untuk mendor kepada Site
Manager
- Memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mandor
- Memeriksa kualitas material yang akan dipakai oleh mandor atau sub-
kontraktor
- Membuat check list pekerjaan dan mengawasi pelaksanaannya

Nama Jabatan : Surveyor


Uraian Tugas - Melaksanakan pengukuran/pengecekan batas-batas tanah
- Menentukan as bangunan, jalan saluran sesuai dengan gambar
perencanaan.
- Melakukan uitzet / penyikuan untuk bangunan
- Melakukan pengecekan terhadpa pei-peil bangunan.

4 METODA PENCAPAIAN SASARAN


Sistim manajemen proyek tersebut dimuka, dalam pelaksanaannya akan ditunjang dengan
sarana-sarana berupa perangkat lunak (Software) untuk pengendalian dan perangkat keras
(Hardware) sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

4.1 Sistem Pengendalian Proyek


Titik tolak pengendalian proyek terhadap pemilik proyek adalah dalam hal mutu dan waktu
sesuai dengan kontrak

Sebagai acuan pengendalian mutu adalah spesifikasi teknis dan gambar pelaksanaan yang
dikeluarkan oleh Konsultan Perencana sebelum diserahkan kelapangan dibuat Shop-
drawing, untuk kelancaran dan ketepatan ukuran dan lokasi, Gbr. Tersebut harus disetujui
oleh konsultan pengawas / MK.

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja dengan mutu yang sesuai, pengendalian mutu
dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan secara teratur terhadap bahan-bahan yang
digunakan dan terhadap cara pelaksanaan pekerjaan. Sebagai sarana penunjang terhadap
pengendalian mutu ini akan dibuat daftar bahan-bahan yang digunakan berikut spesifikasi
dan hasil ujinya serta dibuat metoda kerja yang dilengkapi gambar kerja secara terinci.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
6

Sebagai acuan pengendalian waktu adalah “Master Schedule” (Skedul Induk) yang
terlampir dalam dokumen kontrak.
Skedul induk ini kemudian dijabarkan secara terinci kedalam skedul pekerjaan,
skedul alat, skedul bahan, skedul tenaga kerja dan skedul kerja bulanan dan
mingguan.

Pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan dituangkan kedalam laporan harian,


mingguan dan bulanan. Hasil pemantauan ini kemudian dievaluasi setiaphari, minggu dna
bulan.

Penyimpangan - penyimpangan negatif yang terjadi segera di antisipasi supaya tidak


menjadi berlarut-larut penyebabnya ditelusuri untuk dapat dihilangkan dan dihindari untuk
waktu selanjutnya serta dicarikan jalan keluar supaya tidak terulang maka segala
permasalahan tidak ditunda-tunda dan tidak dijadikan alasan untuk menutup penyimpangan
negatif/keterlambatan tersebut.
Untuk keperluan ini akan diadakan pertemuan rutin/Short-meeting untuk membahas dan
memecahkan permasalahan-permasalahan teknis dan non teknis yang ada di proyek.

4.2 Sumber Daya


Untuk mencapai sasaran pelaksanaan proyek, yaitu tepat mutu dan tepat waktu, maka perlu
ditunjang dengan adanya sumber daya yang memadai, meliputi :
a. Tenaga Kerja
b. Bahan/Material
c. Peralatan
d. Metoda
e. Sumber pembiayaan/Dana.
Kelima unsur sumber daya tersebut saling terkait dan saling menunjang dalam
pelaksanaan pekernaan, sehingga kelima sumber daya tersebut harus tersedia sesuai
dengan kebutuhan.

4.2.a Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang akan melaksanakan proyek ini meliputi :
1. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
2. Tenaga operasional lapangan yang terdiri atas para pelaksana (Supervisor),
mekanik dan operator.
3. Pekerja/buruh

Tenaga pimpinan dan staf manajeamen proyek serta tenaga operasional lapangan
merupakan pegawai tetap yang telah berpengalaman dan terlatih dalam menangani
berbagai proyek serta telah menjalani berbagai pendidikan dan latihan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
7

Pekerja/buruh diambil sesuai dengan bidang keterampilan yang dibutuhkan dan


direkrut dari mandor-mandor yang telah biasa bekerjasama, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan koordinasi dan pengawasan.

4.2.b Bahan/Material
sebagai dasar dari pemilihan bahan/matearial yang akan dipakai adalah spesifikasi
teknis dan gambar yang dikeluarkan oleh Konsultan Perencana.

Untuk menjamin kesinambungan dari pekerjaan, bahan yang digunakan juga harus
ada dipasaran dan mencukupi sampai proyek selesai. Kemudahan dalam transportasi
perlu dipertimbangkan juga dalam menentukan pemakaian bahan.

Secara rutin/periodik kualitas dari bahan akan diperiksa/ditest untuk mengetahui


spesifikasinya.
Untuk bahan-bahan hasil olahan pabrik akan dilampirkan data teknis dan standar
penanganannya.

Penanganan dan penyimpangan material dari sumbernya sampai ke proyek akan


selalu diawasi dan diusahakan tidak terlalu lama menumpuk agar tidak mengurangi
kualitas dari bahan tersebut.
Jadwal penandatangan dan pemakaian bahan akan digunakan untuk maksud tersebut
di atas.

4.2.c Peralatan
Dari pengalaman situsi/lokasi, untuk penanganan proyek gedung seperti ini peran alat
dalam pelaksanaan pekerjaan sangat menonjol.
Alat yang dibutuhkan tergantung dari jenis pekerjaan dan lokasinya. Pemilihan dan
penempatan alat di lokasi proyek diperhitungkan dengan cermat agar efisiensi dan
dapat diperhitungkan dengan cermat agar efisien dan dapat melayani pekerjaan
seoptimal mungkin.
Pengunaan alat yang terlalu banyak tidak efisien akan dihindari karena selain akan
memenuhi Site, juga kemungkinan akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

Disini peranan operator, akan menentukan produktifitas dan kelancaran pemakaian


alat.
Secara rutin peralatan diperiksa dan diperbaiki atau diganti spare-partnya bila perlu.
Peralatan tidak boleh menumpuk terlalu banyak dan “ide” dilapangan. Untuk itu dibuat
skedul pendatangan dan pemakaian peralatan serta penempatannnya dilapangan.

4.2.d Metode
Metode atau cara melaksanakan pekerjaan merupakan acuan bagi operasional di
lapangan dalam menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan sumber daya yang ada

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
8

(bahan, alat tenaga kerja dan uang), metode apa yang harus digunakan atau
sebaliknya dengan metode yang ada sumber daya yang bagaimana yang harus
disediakan.

Dalam penyusunan metoda kerja disini dibuat berdasarkan waktu dan mutu yang
harus dicapai, sumber daya yang ada yang mungkin untuk diadakan.

Metoda kerja yang dibuat harus mudah dikerjakan, efisien dan memenuhi ketentuan
dalam halmutu dan waktu.
Dalam pembuatan metoda kerja harus dijabarkan pula kemungkinan-kemungkinan
yang dapat timbul dan sekaligus mengantisipasinyua kalau hal tersebut benar-benar
terjadi.
Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus yang akan dikerjakan oleh sub kontraktor spesialis,
metode kerja yang akan digunakan harus disinkronkan dan dikoordinasikan dengan
pekerjaan lain ahar tidak saling mengaggu dalam pelaksanaannya, justru sebaliknya
harus saling menunjang.

4.2.e Sumber Pembiayaan / Dana


Tim manajemen proyek akan bekerja secara konsisten dan tuntas untuk setiap bagian
pekerjaan.
Dengan demikian progress phisik bisa diakui oleh Konsultan MK dan hal ini seabagi
dasar bagi Pemberi Progress.
Proses pembayaran ini akan sangat berpengaruh dalam arus kas proyek.dimana
penyimpangan dari cash flow rencana akan dapat mengaggu pelaksanaan pekerjaan
di proyek.

Kesinambungan atas suplai bahan, alat dan tenaga kerja tergantung pada sumber
pembiayaan.Dalam hal ini menjadi suatu hal yangmutlak bagi tim manajemen proyek
untuk bekerja secara konsisten sesuai terhadap mutu,w aktu dan rencana yang telah
digariskan, dan tentunya solusi-solusi dan bantuan dan Konsultan MK dan Pemberi
Tugas terhadap permasalahan-permasalahan di lapangan akan sangat membantu
dalam kelancaran pelaksanaan proyek.

4.3 Kordinasi Antar Disiplin


Dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini akan banyak terlibat disiplin bidang
pekerjaan.

Secara garis besar bidang-bidang pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :


a. Pekerjaan Tanah (Cut and Fill)
b. Pekerjaan Struktur Bawah
c. Pekerjaan Struktur Atas
d. Pekerjaan Arsitektur
e. Pekerjaan Mekanikal

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
9

f. Pekerjaan Elektrikal

Masing-masing bidang pekerjaan di atas akan saling terkait dan tergantung satu dengan
yang lainnya, sehingga diperlukan koordinasi yang baik satu dengan yang laina.

Dari ”Master Schedule” yang ada dibuat rincian dari masing-masing bidang pekerjaan
dilengkapi dengan hubungan ketergantungannya. dari skedul rincian ini kemudian
dibuat daftar periksa (Check-List) yang dilengkapi dengan ”Mile Stone/Key Date dari
pekerjaan-pekerjaan yang saling tergantung.pertemuan/rapat koordinasi yang rutin
diadakan menjadi sarana yang penting untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada
atau yang mungkin akan timbul.

5 PENGENDALIAN MUTU
Sasaran dari pengendalian mutu adalah kelima sumber daya seperti yang telah disebutkan
dimuka, proses pelaksanaan pekerjaan itu sendiri dan proses pasca pelaksanaan
pekerjaan.

5.1 Pengendalian mutu terhadap Sumber Daya


a. Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian Mutu Bahan.
1. Pemilihan bahan sesuai dengan spesifikasi.
2. Pemilihan bahan yang terjamin kesinambuanagan suplainya.
3. Pemeriksaan bahan secara rutin baik pemeriksaan/pengujian dilapangan maupun
di laboratorium
4. Penangananan terhadap buahan yang sesuai prosedur mulai dari transportasi,
penempatan dan penyimpanannya di lokasi proyek.
5. Khusus untuk bahan buatan pabrik disertakan surat jaminan mutu dari pabrik
pembuatnya.

b. Pengendalian Mutu Peralatan


Pengendalian mutu peralatan dilakukan dengan cara antara lain :
1. Pemilihan peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dan
lokasi pekerjaan.
2. Penggunaan peralatan yang masih layak pakai
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan secara teratur dan konsisten.
4. Penggantian bahan konsumsi operasional (Olie, pelumas, dll) dan suku cadang
sesuai prosedur dan kebutuhan.
5. Volume pekerjaan yang akan dikerjakan tidak melebihi kapasitas peralatan yang
akan dipakai, sesuai daftar riwayat hidup.
6. Penggunaan operator alat yang terampil dan berpengalaman.
7. Kalibrasi secara berkala terhadap alat-alat yang memerlukan ketelitian dan untuk
pengukuran.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
10

c. Pengendalian Mutu Tenaga Kerja


1. Pemilihan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan pengalaman sesuai
dengan pekerjaan yang akan dikerjakan
2. Pemakaian tenaga kerja sesuai dengan jumlah kebutuhan yang diperlukan.
3. Diutamakan mempekerjakan pekerja yang telah terbiasa bekerjasama dengan
Penyedia Jasa dan berdisiplin.
4. Dijaga agar rasio bekerja dan beristirahat seimbang sehingga derajat dan
produktifitas tenaga kerja tetap.

d. Pengendalian Mutu Terhadap Metode Kerja


Pengendalian mutu terhadp metode dapat dilaksanakan dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut ;
1. Pemakaian metode kerja yagn lazim digunakan untuk pekerjaan yang umum dan
tidak spesifik dengan tetap memperhatikan efisiensi dan efektifitas
2. Dalam pembuatan metode kerja dibuat secara rinci dilengkapi dengan gambar-
gambar kerja yang jelas dan mudah dibaca.
3. Pembuatan metode kerja disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.
4. Metode kerja memperhitungkan pula kemungkinan-kemungkinan penyimpangan
atau kegagalan yang bisa terjadi dan antisipasinya terhadap hal tersebut.
5. Metode kerja yang digunakan dimintakan persetujuan dari Konsultan MK.

e. Pengendalian Mutu terhadap Sumber Pembiayaan/Uang


Secara teknis sumber daya uang ini tidak langsung mempengaruhi mutu hasil
pekerjaan tetapi penyimpangan dalam proses penggunaan uang ada kemungkinan
akan berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan secara teknis

5.2 Pengendalian Mutu dalam Proses Pelaksanaan Pekerjaan


Pengendalian mutu dalam pelaksanaan pekerjaan sasaran utamanya adalah cara
melaksanakan pekerjaan itu sendiri, karena pada dasarnya sumber daya yang
harus dipakai telah dipilih dan memenuhi syarat.
Peranan Supervisor disini sebagai pengawas langsung terhadap pelaksanaan
pekerjaan di lapangan adalah sangat penting.

5.2.1 Supervisor akan selalu mengamati :


1. Pemakaian metoda kerja yang telah ditetapkan dan dibahas bersama-
bersama.
2. Operasi alat dan penyediaan alat cadangan untuk pekerjaan dengan
volume besar dan menerus.
3. Cara kerja para pekerja dan mengarahkannya.
4. Penyimpangan-penyimpangan dan kendala-kendala yang ada serta
tindakan pencegahan atau antisipasi yang telah yang telah disiapkan
sebelumnya.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
11

5. Penanganan pekerjaan dan material sesuai prosedur.

5.2.2 Khusus untuk pekerjaan beton, setiap volume tertentu diambil contohnya untuk
diperiksa/diuji kekuatannya di laboratorium.

5.2.3 Disediakan alat kontrol selama pelaksanaan pekerjaan seperti Theodolit,


Waterpass dan alat lainnya yang perlu.

5.3 Pengendalian mutu setelah Pelaksanaan Pekerjaan


Sasaran dari pengendalian mutu disini adalah terhadap hasil kerja itu sendiri maupun
terhadap sumber daya yang telah digunakan.
Untuk material atau hasil kerja tertentu perlu dilakukan perawatan tertentu, seperti
”curing” pada beton, poembongkaran acuan bekisting/penyokong pada umum tertentu,
”testing & Comisioning”.
Selama pelaksanaan pekerjaan kemungkinan ada masukan-masukan baru terhadap
metoda kerja, sehingga bisa diadakan revisi terhadap metode kerja.
Peralatan yang telah digunakan dibersihkan dan dirawat agar tetap bisa berfungsi
optimal pada pekerjaan selanjutnya.

6 PENGARUH LINGKUNGAN
Pelaksanaan proyek pada tentunya akan banyak menimbulkan pengaruh lingkungan sekitar
terhadap pelaksanaan proyek.

6.1 Dampak Lingkungan


Lokasi proyek yang berada di sekitar lingkungan tentunya akan menimbulkan dampak fisik
dan sosial secara timbal balik.
Dampak fisik yang timbul biasanya berupa :
1. Gangguan lalu lintas sekitar lokasi proyek akibat kendaraan yang keluar masu proyek,
atau sebaliknya akibat kondisi lalu lintas setempat transportasi keluar masuk proyek
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu.

2. Pengotoran lingkungan, terutama akibat pembuangan tanah selama pelaksanaan


pekerjaan tanah atau pekerjaan lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut : di dalam lokasi proyek disediakan areal pencucian dan
pembersihan kendaraan sebelum keluar proyek, kendaraan-kendaraan angkut ditutup
terpal pada bak angkutnya, dan disediakan suatu grup khusus tenaga pembersihan
dilingkungan disekitar proyek.

3. Pembuangan air limbah proyek


Agar pembuangan air limbah proyek tidak sampai meluber/menggenangi sekirat
proyek, maka dibuat saluran drainase sementara di dalam proyek untuk mengalirkan
air limbah ke saluran drainase yang ada.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
12

Air limbah yang mengandung sampah atau lumpur diendapkan dulu dalam kolam
pengendapan, sehingga hanya air saja yang dialirkan/dipompa ke saluran drainase
dan samp[ah/lumpur dibuang dengan kendaraan angkut.

4. Kebisingan akibat pemakaian alat berat


Menghilangkan kebisingan akibat pelaksanaan suatu proyek adalah yang tidak
mungkin. Tetapi pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang tepat dapat membuat
kebisingan yang terjadi tidak terlalu mengganggu lingkungan.
Pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan alat-alat besar yang bising akan dilakukan
pada siang hari saja, sehingga penduduk sekitar tidak terganggu istirahatnya.

5. Sampah proyek
Sampah yang ditimbulkan oleh sisa-sisa pekerjaanproyek akan dikumpulkan di dalam
lokasi proyek dan kemudian dibuang ketempat pembuangan sampah (TPA) setempat.
Untuk sampah beracun dan berbahaya dinetralisir terlebih dahulu atau dikirim ke
tempat khusus, dan untuk sampah yang dapat di daur ulang akan dibawa ketempat
pendaur ulang.

Dampak sosial yang dapat timbul akibat pelaksanaan suatu proyek antara lain :
1. Munculnya pedagang makanan musiman di sekitar lokasi proyek yang dapat mengotori
dan merusak lingkungan. Meskipun hal ini bukan kemauan dan wewenang Kontraktor,
akan tetapi Kontraktor merasa ikut berkewajiban menertibkan dan mengatur mereka
bersama-sama aparat setempat.
2. Adanya pendatang-pendatang baru yang merupakan pekerja proyek.untuk lebih
memudahkan pengwasan dan koordinasi maka diusahakan tempat penampungan
sementara mereka dalam suatu lokasi tertentu dan fasilitas MCK.

Kontraktor dalam penanganan dampak lingkungan tersebut di atras akan bekerja sama
dan selalu mengkoordniasikan dengan aparat-aparat terkait termasuk dengan konsultan
MK dan pemberi Tugas.

6.2 Pengamanan dan K3- (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


Aktivitas di dalam proyek yang cukup padat dan beraneka ragam serta banyaknya pihak
yang ikut terjun dan terlibat dalam pelaksanaan proyek, maka diperlukan suatu pengaturan
dan pengamabab yang terkorfirmasi.
Dalam hal ini satuan pengam (SATPAM) yang berada dibawah koordinasi Manger
Administrasi dan Personalia mempunyai kewajiban terhadap pengaturan dan pengamanan
aktivitas proyek. Untuk lebih intensifnya tugas pengaman yang terpadu dengan lingkungan
sekitar proyek, maka diadakan kerjasama dan koordinasi dengan pihak yang berwenang, .

Tugas pengaturan dan pengaman disini meliputi :


a. Pengaturan lalu lintas keluar masuk kendaraan di dalam proyek.
b. Pengaturan terhadap tamu-tamu proyek

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
13

c. Pengawasan dan pengaman/pengawasan terhadap barang-barang yang ada di dalam


proyek.
d. Pengawasan dan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya perselisihan antara
para pekerja.

Untuk lebih memudahkan pengawasan dan pengaturan di proyek, maka untuk seluruh staf
dan pekerja di proyek diwajibkan mengenakan tana pengenal yang telah disediakan oleh
Kontraktor, termasuk tamu, Konsultan MK dan Pemberi Tugas yang terlibat di lapangan.
Untuk pengamanproyek secara menyeluruh telah dipasang pagar keliling proyek.

Banyaknya aktifitas danpihak terlibat dalam proyek ini memungkinkan adanya gangguang-
gangguan non teknis selama pelaksanaan, seperti kecelakaan kerja dan lain-lainnya.
Untuk menghindari hal tersebut, maka dibentuk satuan petugas K-3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dibawah Koordinasi Project Manager.

Tugas dari satuan petugas K-3 meliputi :


a. Pengawasan terhadap pemakaian alat-alat bantu keselamatan kerja seperti : Helm,
sepatu proyek, kaos tangan, saafety belt, jaring pengaman dan lain-lain.
b. Penyediaan alat-alat pencegah dan penanggulangan kecelakaan kerja seperti tabung
pemadam kebakaran, kotak P3K,dan tindakan P3K.
c. Mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait untuk tindakan
selanjutnya apabila terjadi kecelakaan kerja, seperti dengan pihak ASTEK, Rumah
Sakit/Poliklinik/Puskesmas dan Bali Pengobatan.
d. Mengadakan pertemuan dan penyuluhan K-3 kepada para pekerja dengan
mendatangkan petugas khusus dari ASTEK dan Kontraktor
e. Membuat dan memasang rambu-rambu peringatan di dalam lokasi proyek dan
membuat pengaman-pengaman terhadpa lokasi/alat/bahan yang berbahaya.
f. Mengontrol terhadap sistim sanitasi di dalam proyek

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
14

BAB II
METODE KERJA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi, antara lain:
1. Pembuatan perangkat lunak, yang berupa metode kerja, skedul-skedul dan gambar kerja.
2. pembersihan lapangan
3. pembuatan bangunan sementara untuk kantor Konsultan MK, Kantor Kontraktor dan
Sarana pelengkap.
4. Pembuatan bangunan sementara untuk gedung, Workshop, KM/WC umum, barak kerja dan
gardu-gardu jaga.
5. Pembuatan Jalan Kerja
6. Pembuatan sistim drainase dan sanitasi sementara.
7. Penempatan /pemasangan instalasi air bersih, penerangan, peralatan komunikasi dan
listrik.
8. Mobilisasi peralatan dan tenaga serta penempatannya dilapangan.
9. pekerjaan pengukuran dan pematokan secara global.

II. SITE PLANNING


Secara garis besar perencanaan lapangan kerja (Site Planning) dibuat untuk mengukur
penempatan sarana dan prasarana penunjang seperti yang tercantum di atas.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Site Planning adalah :


1. Penempatan sarana dan parasarana penunjang tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Penempatan sarana dan prasarana penunjang tidak terganggu oleh aktivitas proyek.
3. Tidak dilakukan bongkar pasang terhadap sarana dan prasarana penunjang akibat
penempatan yang kurang tepat.
4. pembuatan traffic management harus memperhitungkan aktifitas di dalam proyek dan
aktivitas disekitar proyek secara terpadu.

Secara umum dari gambar ”Site Planning” tersebut dapat dilihat bahwa proyek ini akan
menggunakan alat Climbing Crane untuk melayani bangunan / mobilisasi material.

III. ACUAN / REFERENSI


Untuk pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini kontraktor akan berpedoman pada :
1. Spesifikasi Teknik
2. Gambar pelaksanaan yang diterbitkan oleh Konsultan Perencana.
3. Dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Konsultan Perencana maupun pemberi tugas
pada saat tender.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran


Metoda Pelaksanaan Manajemen
15

IV. PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, maka persiapan pelaksanaan pekerjan harus
dilakukan agar pekerjaan dapat berjalan lancar dan sesuai rencana.

Persiapan pelaksanaan pekerjaan meliputi :


1. Penyusunan Tahapan Program Kerja / Metoda Kerja Teknis Pelaksanaan Konstruksi.
2. Pembuatan Shop Drawing termasuk persetujuan dari Konsultan MK / Pengawas dan
didistribusikan kepada Pelaksana Lapangan.
3. Penjadwalan / alokasi sumber daya bahan, alat dan tenaga.
4. Pendatangan alat, tenaga dan bahan yang sesuai spesifiaksi.
5. Pengaturan lokasi pekerjaan.
6. Pematokan / setting out lokasi yang akan dikerjakan.

Proyek Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai