Anda di halaman 1dari 58

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN
1 KM PEKERJAAN PENUNJANG PENINGKATAN JALAN
SUMEDANG– BTS.SUMEDANG/SUBANG (CIKARAMAS)
I. RK3K PELAKSANAAN PEKERJAAN

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN


KONSTRUKSI A.1. KEPEDULIAN PEMIMPIN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
A.2. KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIANDAN
PELUANG B.2. RENCANA TINDAKAN (SARAN DAN PROGRAM)
B.3. STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANGAN
C. DUKUNGAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI C.1. SUMBERDAYA
C.2. KOMPETENSI
C.3. KEPEDULIAN
C.4. KOMUNIKASI
C.5. INFORMASI TERDOKUMENTASI
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1. PERENCANAAN OPERASI
D.2. KESIAPAN DAN TANGGAPAN TERHADAP
KONDISI DARURAT

E. EVALUSAI KINERJA KESELAMATAN


KONSTRUKSI E.1. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
E.2. TINJAUAN DAN MANAJEMEN
E.3. PENINGKATAN KINERJA KESELAMATAN
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)
Nama Proyek : 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/Subang
(Cikaramas)
Lokasi : Pada Ruas jalan Sumedang-Bts.Sumedang/Subang Cikaramas) Km.Bdg.
54+800 - Km.Bdg. 57+300 Kabupaten Sumedang

Lampiran-lampiran/Bagian Safety & Health Plan :

1. Tujuan Safety & Health Plan : Ada


2. Scope Safety & Health Plan : Ada
3. Kebijakan K3 : Ada
4. Identifikasi Undang-undang & Persyaratan Lain : Ada
5. Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko (IBPR) : Ada
6. Rencana Tindakan Pengendalian Resiko (RTPR) : Ada
7. Sasaran K3 : Ada
8. Program K3 : Ada
9. Struktur Organisasi Perusahaan, K3, TTD & P2K3 : Ada
10. Rencana Pelatihan : Ada
11. Komunikasi dan Konsultasi : Ada
12. Dokumentasi : Ada
13. Pengendalian Dokumen & Rekaman (Records) : Ada
14. Kontrol Operasi (Bahan, Alat, Tenaga, Subkon) : Ada
15. Kegiatan Berpotensi Bahaya : Ada
16. Ijin Kerja : Ada
17. Rencana Kesiagaan Tanggap Darurat : Ada
18. Rencana Pemantauan & Pengukuran : Ada
19. Lembar Periksa & Inspeksi : Ada
20. Rencana Audit Intern & Ekstern : Ada
21. Ketidaksesuaian/Penanganan Kecelakaan Insiden dan Sakit : Ada

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL

PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Konstruksi,
mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam proyek dengan aman, tidak
membahayakan orang/pekerja dan tidak merusak lingkungan. Aktivitas ini memerlukan kesadaran yang
tinggi dari seluruh jajaran perusahaan dalam melindungi Keselamatan Kesehatan Kerja Perusahaan,
karyawan, Sub - Kontraktor, Lingkungan dan keutuhan asset sehingga terciptanya suasana kerja yang
aman, efektif, dan produktif.
PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA menjamin bahwa dalam melaksanakan kegiatan selalu berupaya
memenuhi persyaratan standar serta peraturan yang berlaku menyangkut Aspek K3L, serta memastikan
bahwa seluruh personel berperan aktif dan bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan dan sasaran K3L
sesuai tugas dan fungsinya.
Bersama dengan ini PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA mempunyai komitmen dan berjanji untuk
memenuhi sesuai peraturan pemerintah pusat, daerah dan persyaratan tentang lingkungan, menghasilkan
produk, pelayanan jasa, maupun proses yang aman juga ramah lingkungan bagi pelanggan dan semua
orang yang berada di lingkungan PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA.
Untuk menunjang aktivitas diatas PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA berupaya secara terus menerus
melakukan perbaikan kondisi kelestarian lingkungan dengan melaksanakan program-program lingkungan,
meminimalisasi pencemaran lingkungan dari sumbernya mengefisiensikan sumber energi, serta
menghilangkan resiko bahaya kerja dengan melibatkan peran aktif seluruh karyawan. Setiap karyawan
diberikan alat pelindung diri dan pengetahuan tentang Green Company serta ditanamkan kepedulian
terhadap lingkungan, sehingga karyawan mampu turut serta dalam menyelenggarakan tempat kerja yang
bersih, rapi, sehat, aman dan nyaman.

A.2. KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


PT. BELFAST UTAMA mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam proyek dengan
aman, tidak membahayakan orang/ pekerja dan tidak merusak lingkungan. Untuk dapat memenuhi hal
tersebut maka kami berkomitmen :
1. Mematuhi ketentuan perundang-undangan dan persyaratan K3 yang berlaku.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program
manajmen program K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) secara berkala agar selaras baik dengan
kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku.
3. Melaksanakan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua
kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4. Menyediakan sumber daya yang mengimplementasikan sistem manajemen K3.
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3.
6. Melaksanakan program Perlindungan Lingkungan terhadap kegiatan di semua area lokasi kerja.
7. Melakukan peninjauan aspek K3 Secara Teratur agar tetap relevan.
8. Menargetkan Zero Fatal Accident.
9. Mengelola dan menangani semua material sesuai SOP dan SNI agar tidak menimbulkan potensi
bahaya.
10. Memberi pelatihan dan sosialisasi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara
aman, nyaman dan selamat.
11. Melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan tanpa
mengesampingkan aspek Keselamatan.
12. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini pada semua personil.

Komitmen di atas akan menjadi landasan dan acuan yang diterapkan dalam melaksanakan Aspek K3
manajemen PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA dalam melaksanakan pekerjaan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
B.1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

1.0 PENDAHULUAN
Sebagai bentuk proaktif dalam mencegah terjadinya kecelakaan maka dipandang perlu untuk menelaah
lebih dalam tentang sumber bahaya dan kandungan resiko pada setiap aktifitas yang selanjutnya mengambil
suatu langkah tapat yang dibutuhkan guna pengontrolanya.
Hal tersebut diatas adalah sebagai definisi dari Identifikasi sumber bahaya dan risk assessment yang dikenal
dengan istilah HIRA – Hazard Identification and Risk Assessment

Prosedur ini diaplikasikan untuk melakukan assessment terhadap :


• Aktifitas rutin maupun tidak rutin
• Setiap aktifitas/orang yang memiliki akses ke lokasi kerja termasuk subkontraktor dan visior
• Sikap, prilaku, kemampuan dan factor lain dari pekerja.
• Bahaya yang ditimbulkan dari luar/ daerah sekeliling lokasi kerja (vicinity).
• Bahaya yang ada disekitar tempat kerja yang berhubungan dengan aktifitas proyek.
• Penggunaan sarana, equipment atau bahan berbahaya dan beracun (B3)
• Pekerjaan modifikasi
• Kegiatan yang berhubungan dengan perundang – undangan atau peraturan terkait tertentu.

Lingkup Rencana K3 proyek dimaksudkan untuk paket 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan
Sumedang–Bts.Sumedang/Subang (Cikaramas) agar dapat :
o Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
o Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan
efisien o Menjamin proses produksi berjalan secara aman

Secara umum Sasaran penerapan K3 di proyek dalah :


1. Zero Accident
2. Tidak adanya penyakit yang timbul akibat kerja
3. Peningkatan Kesadaran tentang K-3
Dalam menjalankan Program keselamatan dan kesehatan kerja proyek mengacu pada proses
Perencanaan, Implementasi, Pengecekan dan Inspeksi serta Peningkatan Berkesinambungan yang
dilaksanakan melalui proses pembuatan:
- Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (Bahan, Alat & Metode Kerja)
- Rencana Tindakan Pengendalian Resiko
- Kesesuaian persyaratan legeslasi
- Struktur organisasi K3 dan Job description
- Kompetensi Karyawan Gap Analysis
- Pendidikan dan Pelatihan
- Operasional Kontrol
o Kondisi lingkungan lengkap dengan perencanaan site.
o Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
o Pemeriksaan sifat Fisika, kimia dalam proyek
o Identifikasi Kegiatan Beresiko Tinggi
o Pengendalian Bahan B3, Alat2 khusus dan tenaga kerja khusus
o Kontrol Subkontraktor dan Suplier
o Ijin Kerja

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


- Inspeksi Alat, Bahan, Lokasi dan Metode Kerja
- Penanganan Ketidaksesuaian, (NCR/ CAR) Insiden dan Kecelakaan
- Accident Investigation
- Penanganan Kondisi darurat
- Pelaporan Kinerja K3
- Audit dan review temuan
- Kondisi Lingkungan dan Perencanaan Site

Perencanaan Site:
o Pengaturan jalan mobilitas bahan, tenaga dan
alat o Lokasi peralatan sebelum mulai kerja
o Lokasi pabrikasi
o Direksi Keet
o Bedeng pekerja
Struktur Organisasi Unit K3:
o Ketua Unit K3 : Kepala Proyek
o Sekretaris : Petugas /Ahli K3
Satuan Pengamanan
o Pelaksana K3 : Para Pelaksana
o Bendahara : General Affair
o Anggota : :
- Bagian Teknik
- Bagian Operasi (pelaksana & peralatan)
- Bagian Umum & Keuangan
- Para Subkon & Para Mandor

Pokok-pokok Perhatian K3 :
Kecelakaan kerja akibat dari penggunaan:
o Alat/Mesin
o Tahap/Metode
pelaksanaan Penyakit akibat kerja:
o Suara dan asap penggunaan alat
o Penggunaan bahan kimia berbahaya
Pemaparan terhadap kondisi lingkungan
o Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
o Usaha-usaha penyelamatan
Identifikasi resiko kecelakaan dan
pencegahan o Jatuh :
- Menggunakan sabuk pengaman
- Pemasangan pengaman (jarring & barikade)
- Penggunaan scafolding yang benar
- Pemasangan pagar pengaman
- Pemasangan rambu/tanda

o Kejatuhan :
- Pemakaian helm
- Pemasangan jaring pengaman
- Pemasangan rambu/tanda
o Luka : - Pemakaian sarung tangan, sepatu
o Sakit mata : - Pemakaian kacamata
o Sesak nafas : - Memakai Masker

Pencegahan & Penanggulangan Kecelakaan:


- Pemasangan poster/himbauan tentang K3
- Penggunaan alat keselamatan yang memadai (helm, kacamata, sarung tangan,
- sepatu, dll)
- Pemberian rambu-rambu petunjuk dan larangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


- Pemasangan pagar pengaman di antara lantai & tangga
- Briefing setiap pagi kepada Mandor dan Sub yang terlibat
- Menjaga kondisi jalan kerja agar tetap layak dipakai
- Penempatan material/bahan yang sensitive/berbahaya
- Penggunaan alat sesuai dengan fungsi dan manualnya
- Perlu mendapat perhatian terhadap alat yang menimbulkan suara bising, asap,
- dan residu lainnya.
- Penyediaan alat pemadam kebakaran
- Penempatan Satpam
- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat.

Pemeliharaan Kesehatan :
- Penyediaan air bersih
- Pembuatan sarana MCK yang memadai
- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi
- Penyediaan obat-obatan
- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat

Instansi terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja :


- Kemenaker
- Kepolisian
- Pemda
- Rumah sakit/ Puskesmas/Dokter
- Astek

PENANGANAN KHUSUS

Penanganan khusus dari program K3 meliputi :


1. Material berbahaya
2. Peralatan khusus
3. Tenaga kerja ahli
4. Pekerjaan berbahaya

1. Material Berbahaya
Daftar material yang memerlukan penangan khusus:
a. Semen
b. Solar, Olie, Thinner
c. Zat Additive, minyak bekisting
d. Anti rayap
e. Bongkaran Asbes Gelombang
Masing-masing bahan diperlukan penanganan khusus dengan penyimpanan dan disertai MSDS
2. Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penangan khusus :
a. Generator set (Genset)
b. Mesin Gerinda Potong
c. Concrete mixer
d. Vibrator Roller, Dump truck, Water Tanker
3. Tenaga Kerja Ahli

Tenaga kerja yang harus mempunyai sertifikat keahlian/keterampilan :


a. Management Project
b. Arsitektural Interior/Eksterior
c. Pelaksana Struktur
d. Tukang Besi-Beton
e. Tukang Cor Beton

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


4. Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap berbahaya harus menggunakan metode pekerjaan tertentu, menggunakan alat
khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
a. Pekerjaan Bongkaran Atap Asbes Lama
b. Pengelasan, perancah, penggalian
c. Bekerja pada ketinggian (pengecoran kolom+balok, pasang bata, bekisting, pasang
d. rangka baja ringan, dll)
e. Penggunaan bahan bakar
f. Penggunaan bahan kimia/berbahaya
g. Bekerja pada tempat terbatas
h. Berkendara di Jalan Raya

2.0 DOKUMEN TERKAIT


• K3-HKM-F-02 Formulir Job Safety Analysis
• K3-HKM-F-01 Formulir Risk Assessment

3.0 TUJUAN
Prosedur ini dibentuk sebagai suatu acuan untuk melakukan mengidentifikasi sumber–sumber bahaya yang
terkandung didalam setiap aktifitas dan melakukan risk assessment (HIRA: Hazard Identification and Risk
Assessment) guna menentukan pilahan langkah yang tepat dalam menghadapi resiko.

4.0 PROSEDUR
Porses identifikasi sumber bahaya (Hazard) dan risk assessment dilakukan dalam 2(dua) tahap yaitu :

1. Tahap pra-exekusi (pre-award)


Tender Manajer bertanggung jawab melakukan koordinasi guna mempelajari seluruh aspek safety pada
aktifitas potensial proyek, termasuk konsekuensi biaya yang akan dimasukan dalam nilai tender.
Team tender juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasikan kondisi yang tidak aman yang mungkin
telah ada dan akan ditimbulkan. Selain itu pendataan dan pengdokumentasian juga merupakan tugas dari
team tender.
Manajer K3 (Safety Manager) bertanggung jawab untuk memastikan tersedianya standard dan
peraturan yang diperlukan team tender untuk dijadikan bahan perbandingan dan referensi.
Manajer K3 (Safety Manager) juga mendukung untuk mengidentifikasi sumber bahaya dan memberi
masukan serte saran untuk pembentukan sistem kontrol.

2. Tahap exekusi (post-award)


Manajer Tender dan Manajer K3 (Safety Manager) bertanggung jawab untuk mentransfer
seluruh data pada masa pra-exekusi kepada Project Manager.
Project Manager harus mempelajari seluruh hasil kajian pada masa pra-exekusi dan
menjadikan dasar dalam pengembangan Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja proyek.
Project Manager berkewajiban untuk memaparkan seluruh sumber bahaya dan kemngkinan
resiko yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja kepada seluruh staff yang terlibat
dalam aktifitas proyek.
Selama masa persiapan pekerjaan (work preparation), Engineering Manager dan Site Manager dibantu
oleh safety officer untuk mengembangkan identifikasi bahaya dan risk assessment lebih lanjut.

Langkah Langkah Risk Assessment


Terdapat 7 (tujuh) langkah dalam melakukan risk assessment (Pengukuran Resiko) yaitu :
1. Identifikasi bahaya
2. Identifikasi jenis-jenis bahaya
3. Identifikasi siapa yang bisa terluka dan bagaimana mereka terluka
4. Beri penilaian setiap risiko yang ada
5. Gunakan pengukuran pengendalian bahaya untuk mengurangi risiko
6. Catat, periksa ulang dan perbaiki bila diperlukan.
7. Komunikasi

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


1. Identifikasi Sumber Bahaya
Tahap awal dalam mendata risikio adalah mengidentifikasikan sumber bahaya (hazard), informasi yang
relevan untuk mendapatkan sumber bahaya dapat ditemukan melalui :
• Ketentuan lokal dan dokumen penunjang (seperti petunjuk pelaksanaan, petunjuk baku dsb.)
• akan memberikan petunjuk dalam pekerjaan dan dasar-dasar minimum
• Pedoman atau petunjuk dari Perindustrian atau perdagangan
• Saran dari tenaga akhli dan penelitian yang relevan.
• Informasi proses termasuk peralatan (mesin)
• Informasi produksi, seperti MSDS, instruksi atau manual dari pabrik dsb.
• Lingkungan kerja, termasuk suhu, kebisingan, penerangan, sirkulasi udara terbatas, getaran, ruang
terbatas, kebersihan & Kerapihan dsb.
• Pengetahuan dan pengalaman dari manajer dan karyawan.
• Data-data kecelakaan, sakit akibat kerja dan cedera dari lingkup site dan berbagai site proyek
lainnya dalam lingkup perusahaan, dari group HSE dan dari pihak luar.

Dalam mengidentifikasi sumber bahaya gunakan cara yang umum dilakukan. Ini cukup penting bagi
karyawan untuk selalu berkonsultasi karena dalam aktifitas kerjanya sehari-hari, mereka mungkin
menemukan sesuatu yang belum dapat dipahami.
Dalam kasus yang sederhana, sumber bahaya dapat diidentifikasi melalui pengamatan dan
penggunaan pengetahuan yang umum.
Dalam kasus yang komplek, sumber bahaya dapat diidentifikasi hanya melalui pengukuran, contoh, udara
yang tercemar oleh bahan kimia.
Untuk bahaya-bahaya mekanis dan listrik yang berkaitan dengan pengoperasian mesin, tenaga ahli yang
berkaitan harus terlibat secara langsung

2. Identifikasi Jenis – Jenis Bahaya


Bahaya fisik (Physical hazards): ini berupa kebisingan, radiasi (ionisasi, elektromagnetik atau non
ionisasi), panas, dingin, getaran dan tekanan.
Bahaya kimia (Chemical hazard): melalui beberapa macam-macam tindakan, bahaya kimia dapat
menyebabkan gangguan kesehatan dan kerusakan property. Bahaya kimia dapat terjadi dalam bentuk
ledakan, kebakaran, korosif, racun, bahan beracun, menyebabkan kanker.( explosiveness, flammability,
corrosion, poisoning, toxicity,
Bahaya biologi (Biological hazards) : terutama berasal dari infeksi atau reaksi alergi. Bahaya biologi
mencakup virus, bakteri, jamur dan organisme lain. Beberapa bahaya biologi yang dapat mengancam
kehidupan diantaranya adalah AID dan Hepatitis B.
Bahaya ergonomic (Ergonomic hazards) : bahaya ini berasal dari pola kerja, tata ruang atau
aktivitas yang buruk. Contoh dari masalah ergonomi adalah penanganan manual, tata ruang tempat kerja
dan desain pekerjaan Bahaya psikologi (Psychological hazards) : stress akibat beban pekerjaan, waktu
kerja terlalu panjang, tidak ada pengendalian terhadap keputusan yang diambil yang dapat berpengaruh
kepada seluruh kinerja pekerjaan yang buruk

3. Siapa yang bisa terluka dan bagaimana mereka terluka


Orang yang akan terpapar dengan sumber bahaya tidak terbatas pada pekerja saja, namun karyawan lain,
subkontraktor dan tamu perusahaan, pengguna produk dan pelayanan dan lingkungan umum (sebagai
contoh tercemarnya udara)

4. Pedataan Resiko (Assess the risks)


Ketahui jenis – jenis cedar, yaitu luka, sakit akibat pekerjaan, kebakaran, dan kerusakan asset atau harta
benda milik Perusahaan.
Dalam melakukan asesmen (assessing the risk) terdapat 2 dimensi pertimbangan: Seberapa sering hal
tersebut akan terjadi/ probabilitas (likelihood) dan seberapa besar keparahan/ konsekuensinya (severity).
Tabel berikut menunjukan urutan seberapa mungkin dan sering suatu resiko dapat terjadi.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Likelihood / Rating Deskripsi
Probabilitas Description
Frequent 3 Sering terjadi
Probable 2 Kadang – kadang terjadi
Occasional 1 Jarang terjadi

Konsekuensi dari tingkat keparahan (Severity) dapat dilakukan penilaian dengan cara berikut :

Index Severitas Rating Deskripsi


Severity index Description
Luka berat/cacat/Kematian 3 Meninggal dunia, cacat
permanent/serius.
Biaya pengobatan untuk penyakit akibat
kerja = lebih dari 50 juta
Luka sedang 2 Membutuhkan perawatan medis,
terganggunya
pekerjaan, . Biaya pengobatan untuk
penyakit akibat kerja = kurang dari Rp.
10 juta
Luka Ringan 1 Penanganan P3K, tidak terlalu
memerlukan bantuan dari luar, Biaya
pengobatan untuk penyakit akibat kerja
= kurang dari Rp. 1 juta

Secara sederhana, risiko dapat diartikan sebagai kombinasi antara tingkat keparahan akibat
terjadinya suatu kecelakaan/nyaris celaka dengan kemungkinan peluang terjadinya kecelakaan/nyaris celaka
tersebut.

Nilai Risiko = tingkat keparahan x kemungkinan terjadi


(Risk rate = severity of harm x likelihood of occurrence)
Ranking Resiko. Deskripsi
Risk Rank Description
7-9 High Risk – Risiko Tinggi
Diperlukan tindakan serius dari Manager Konstruksi melalui
konsultasi dengan personil khusus dan dilakukan penilaian
dari seluruh Tim
4-6 Medium Risk – Risiko Sedang
Pekerjaan dapat dilanjutkan, namun dengan pengawasan
dan pengendalian secara ketat
1-3 Low Risk – Risiko Sedang
Tingkat risiko masih dapat diterima, namun masih diperlukan
pengawasan dan pengendalian lebih lanjut.

5. Herarki Pengendalian Resiko


Herarki Kontrol (Hierarchy of Control) :
1. Elimination – Eliminasi (dihilangkan)
2. Substitution – Penggantian
3. Isolation – Isolasi lokasi
4. Engineering Control –Rekayasa Teknik
5. Administrative Control – Pengendalian Administrasi
6. Personnel Protective Equipment – Alat Pelindung Diri (APD)
Elimination risks - Eliminasi (dihilangkan) :
Mengeliminasi risiko dengan cara menghilangkan sebagian atau seluruh proses. Tindakan ini merupakan
prioritas utama untuk dilaksanakan apabila memungkinkan, contoh :

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Karena risiko penyimpanan material B3 (Bahan Beracun Berbahaya) sangat tinggi maka proses /
kegiatan penyimpanan material B3 dihilangkan, artinya kegiatan penyimpanan sudah tidak diperlukan
lagi karena material B3 akan diantar oleh vendor pada saat diperlukan.

Substitution risks - Penggantian


Mengganti risiko dengan cara menggantinya dengan alternatif lain yang lebih rendah risikonya, sebagai
contoh :
Pada sistem pemasangan perancah , mengganti perancah dari bambu / kayu dengan perancah dari
besi dengan sistem knock down

Isolation – Isolasi Lokasi/ Area


Isolasi lokasi/ area adalah suatu cara penanganan resiko dengan menutup sementara
lokasi tertentu sehingga tidak beresiko terhadap suatu tindakan atau kondisi.

Engineering Control – Rekayasa Teknik.


Rekayasa Teknik, meminimkan sumber bahaya dengan cara mendesain fasilitas,
peralatan, proses, peralatan, material atau faktor lain untuk mengurangi bahaya Contoh :

Menutup sumber bahaya dengan menggunakan penutup cabs, menutup tingkat kebisingan suatu
peralatan (mesin) atau dengan cara lain. Isolasi sumber bahaya dengan sistem interlocks, alat
pengaman mesin, pelindung atau tirai blast, tirai pengelasan

Administrative Control - Pengendalian Administrasi


Menanggulangi Risiko bahaya melalui adminitrasi control, sebagai contoh :
Membuat prosedur operasi, ijin kerja, cara kerja yang aman dsb
Batasi waktu pemaparan Memonitor dalam penggunaan bahan bahaya tingkat tinggi.
Alarm, poster peringatan, poster pemberitahuan dsb.
Pelatihan.

Personal Protective Equipment – Alat Pelindung Diri


Mengurangi Risiko bahaya melalui penggunaan alat pelindung diri dan merupakan pilihan terakhir, seperti
pelindung pernafasan, pelindung pendengaran, sepatu keselamatan, alat pelindung mata, dsb.

Dalam menentukan rekomendasi tindakan pengendalian berdasar Tingkat Risiko dan Tingkatan
Pengendalian dapat mengikuti rumusan sebagai berikut :

Risk Ranking (RR) Recommended Action


Tingkat Risiko Tindakan Pengendalian
Score Level Tingkat Hierarchy of
Pengendalian Control
7-9 High H=1+2+3+4+ 1 = Eliminasi
5+6
4-5 Medium M=3+4+5+6 2 = Substutusi
3 = Rekayasa
Teknik
1-3 Low L=5+6 4 = Pengendalian
Adm.
5 =APD

6. Pengawasan, Periksa ulang, pencatatan dan perbaikan bila diperlukan


Identifikasi bahaya yang telah dilakukan harus dipastikan selalu diawasi penerapannya di lapangan baik di
HO maupun Project, hal ini untuk mengetahui apakah tindakan pengendalian yang telah dilakukan dapat

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


menurunkan SR (severity) maupun PR (probability)? sehingga berdampak pula pada penurunan tingkat
risikonya (RR).
Setiap terjadi suatu perubahan kerja baik menyangkut sistem atau sumber daya (resources) akan diikuti
oleh perubahan HIRA. dan seluruh perubahan akan memenuhi ketentuan pada prosedur ini.

B.2. RENCANA TINDAKAN (SASARAN DAN PROGRAM)

Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada pada Paket 1 Km Pekerjaan Penunjang
Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/Subang (Cikaramas), direncanakan sesuai dengan
kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada disekitar proyek.

Perencanaan meliputi :
1. IBPR & RTPR
2. Legislasi
3. Sasaran dan Program

1. IBPR (Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko)


Tujuan IBPR adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya teridentifikasi, dinilai resikonya dan
dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para pekarja sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.

a. Identifikasi Bahaya
Memperkirakan sesuatu aktifitas yang dilakukan terhadap sesuatu yang memiliki potensi bahaya yang dapat
menyebabkan cidera, sakit atau kerusakan konstruksi/property yang terkandung dalam suatu objek atau
aktivitas

b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi-potensi bahaya ke dalam kategori
tinggi, menengah atau rendah dengan menggunakan parameter atau score

c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka atau sakit atau kerusakan terhadap property
perusahaan dalam suatu proses kegiatan

2. SASARAN DAN PROGRAM


Dalam melaksanakan program K3 dalam proyek dibuatkan sasaran dan program yang berkaitan dengan
rangkaian aktifitas program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Sasaran
Memberikan produk dan layanan kepada Pelanggan dan stakeholder lainnya, minimal sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi yang diperjanjikan serta mencapai sasaran proyek
tanpa kecelakaan/zero accident.

Program
1. Penyuluhan K3
2. Pertemuan Pagi K3
3. Pertemuan Kelompok Pekerja K3
4. Patroli Harian K3
5. Patroli Khusus K3
6. Inspeksi K3
7. Rapat K3
8. Promosi K3
9. Pemasangan Poster–poster K3

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


B.3. STANDAR DAN PERATURAN PERUNDANGAN

No. UNDANG-UNDANG RI

1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja


2 UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
3 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
4 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
5 UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
6 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

PERATURAN PEMERINTAH & KEPUTUSAN


PRESIDEN
7 Peraturan Pemerintah Nomor 74/2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun;
8 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. Keselamatan dan kesehatan Kerja Pada
01/Men/1980 Konstruksi Bangunan
9 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Menteri Pekerjaan Umum No. Kep.174/MEN/1986, dan
No.104/KPTS/1986
10 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang
09/PRT/M/2008 Pekerjaan Umum.
11 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
1405/MENKES/SK/XI/2002 Perkantoran dan Industri;
12 Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja;
Menteri Tenaga Kerja (SKB) No.168/KPTS/1971 dan
No.207/Kab/B.Ch/1971
13 Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air;
14 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
907/MENKES/SK/VII/2002 Minum;
15 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
KEP. 68/ MEN/2004 di Tempat Kerja;
16 Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


KEBIJAKAN K3

PT. Fajar Nusantara Perkasa adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen
untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan
perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
PT. Fajar Nusantara Perkasa konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai
tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan
perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara
berkala.

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


A. ORGANISASI K3

Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan

KETUA/PENANGGUNG JAWAB
K3

PETUGAS KOMUNIKASI PETUGAS TEKNIK

KOORD. KOORD. KOORD. KOORD. HURU- KOORD.


KEBAKARAN EVAKUASI P3K HARA DARURAT
LINGKUNGAN

PETUGAS PETUGAS PETUGAS SECURITY


APAR EVAKUASI / P3K
RESCUE

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


B. PERENCANAAN K3

B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab
Nama Perusahaan : PT. Fajar Nusantara Perkasa
Paket : 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/Subang (Cikaramas)
Lokasi : Pada Ruas jalan Sumedang-Bts.Sumedang/Subang Cikaramas) Km.Bdg. 54+800 - Km.Bdg. 57+300 Kabupaten Sumedang

Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko


No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pekerjaan Mobilisasi dan
Demobilisasi • Menginjak benda – • Gangguan • UU No. 1 Tahun • Pembuatan Jalur Lalu lintas 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
benda tajam, kesehatan akibat 1970 Tentang manuver pekerja, bahan
• Tersandung dan kondisi kerja secara keselamatan dan alat
Terjatuh, umum. kerja • Penggunaan APD yang
• Terpeleset, • Kecelakaan akibat • UU No. 18 Tahun sesuai
• Tangan tergores pengaturan 1999 Tentang • Menggunakan rambu
benda- benda tajam lalulintas kurang Jasa Konstruksi peringatan dan barikade
kejatuhan benda, baik • UU No. 13 Tahun • Penempatan Rubber cone
• Terlindas Kendaraan, • Kecelakaan akibat 2003 Tentang • Menyusun prosedur kerja
• Kerusakan Pada jenis dan cara Ketenagakerjaan • Tidak bercanda saat
Prasarana umum. penggunaan • PP No. 50 Tahun bekerja
peralatan, tertimpa 2012 Tenteng • Selalu menerapkan
material Penerapan SMK3 protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
2 Pekerjaan Drainase
• Longsoran galian • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Akan disediakan peralatan 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
tanah akibat sudut kesehatan 1970 Tentang kerja yang sesuai standard,
• Kecelakaan keselamatan akan disediakan safety
penggalian,
berat/meninggal kerja sesuai standard kerja, akan
• Tertimpa material, • Cacat • UU No. 18 di sediakan rambu
• Terjatuh/ terpeleset sementara/cacat Tahun 1999 peringatan ditempat yang
kedalam area galian permanen Tentang Jasa mudah terlihat
• Terlindas Kendaraan • Luka/sakit sedang Konstruksi • Diberikan penyuluhan bahaya
Berat, memerlukan • UU No. 13 kecelakaan kerja sebelum
• Kecelakaan Alat, pengobatan atau Tahun 2003 bekerja
perawatan Tentang • Memakai Helm
• Tersandung
Ketenagakerjaa • Menggunakan alat pelindung
n diri yangsesuai
• PP No. 50 • Memakai sepatu kerja.
Tahun 2012 • Bekerja dengan hati -hati
Tenteng • Selalu menerapkan protokol
Penerapan pencegahan COVID-19 di
SMK3 dalam area kerja/di
lapangan
Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 Pekerjaan Tanah • Terjadi Insiden Berupa • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Akan disediakan peralatan
Pekerja Terkena Peralatan kesehatan 1970 Tentang kerja yang sesuai 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Kerja/Alat Berat Sehingga • Kecelakaan keselamatan standard, akan disediakan
berat/meninggal kerja safety sesuai standard
Terjadi Luka
• Terjadi gangguan • Cacat • UU No. 18 kerja, akan di sediakan
sementara/cacat Tahun 1999 rambu peringatan
kesehatan akibat kondisi permanen Tentang Jasa ditempat yang mudah
lingkungan tempat kerja • Luka/sakit sedang Konstruksi terlihat
yang tidak memenuhi memerlukan • UU No. 13 • Diberikan penyuluhan bahaya
syarat pengobatan atau Tahun 2003 kecelakaan kerja sebelum
• Terjadi Insiden Berupa perawatan Tentang bekerja
Ketenagakerjaa • Memakai Helm
Pekerja Tertimbun Material
n • Menggunakan alat pelindung
> Sehingga Terjadi Luka • PP No. 50 diri yangsesuai
Ringan dan Luka Berat Tahun 2012 • Memakai sepatu kerja.
Tenteng • Bekerja dengan hati -hati
Penerapan • Selalu menerapkan
SMK3 protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
4 Pekerjaan Buangan • Terjadi Insiden Berupa • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Akan disediakan peralatan
Hasil Galian Pekerja Terkena Peralatan kesehatan 1970 Tentang kerja yang sesuai 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Kerja/Alat Berat Sehingga • Kecelakaan keselamatan standard, akan disediakan
berat/meninggal kerja safety sesuai standard
Terjadi Luka
• Terjadi gangguan • Cacat • UU No. 18 kerja, akan di sediakan
sementara/cacat Tahun 1999 rambu peringatan
kesehatan akibat kondisi permanen Tentang Jasa ditempat yang mudah
lingkungan tempat kerja • Luka/sakit sedang Konstruksi terlihat
yang tidak memenuhi memerlukan • UU No. 13 • Diberikan penyuluhan bahaya
syarat pengobatan atau Tahun 2003 kecelakaan kerja sebelum
• Terjadi Insiden Berupa perawatan Tentang bekerja
Ketenagakerjaa • Memakai Helm
Pekerja Tertimbun Material
n • Menggunakan alat pelindung
> Sehingga Terjadi Luka • PP No. 50 diri yangsesuai
Ringan dan Luka Berat Tahun 2012 • Memakai sepatu kerja.
Tenteng • Bekerja dengan hati -hati
Penerapan • Selalu menerapkan
SMK3 protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
5 Pekerjaan • Tertabrak Alat Berat • Terjadi gangguan • UU No. 1 • Operator memiliki SIO yang 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Perkerasan dan Bahu • Kecelakaan Terkena alat kesehatan Tahun 1970 masih berlaku & pemeriksaan
Jalan Pemadat (Vibro Roller) • Kecelakaan Tentang kondisi operator sebelum
Akibat Jarak Antara Pekerja berat/meninggal keselamatan bekerja
dengan Alat Terlalu dekat • Cacat kerja • Melakukan pemeriksaan alat
• Tertabrak Truk Pengangkut sementara/cacat • UU No. 18 sebelum bekerja (rem, roda
Mixer /Concrete permanen Tahun 1999 gigi, kemudi, kaca spion, dll)
PumpTerluka Akibat • Luka/sakit sedang Tentang Jasa • Safety Briefing sebelum
Longsoran Matrial memerlukan Konstruksi pekerjaan dimulai (operator
Timbunan pengobatan atau • UU No. 13 dan pekerja lainnya)
• Terluka Akibat Arus Pendek perawatan Tahun 2003 • Memasang rambu 'Area
atau Tersengat Aliran • Gangguan Tentang dilarang untuk umum'
Listrik Ketika Menggunakan esehatanakibat Ketenagakerjaa • Memasang lampu
Vibrator Listrik kondisi kerja Secara n penerangan pada alat berat
• Kecelakaan Akibat Kurang umum • PP No. 50 dan disekitar area kerja
Koordinasi Antara Alat • Kecelakaan akibat Tahun (terutama pada malam hari)
Berat cara penggunaan 2012 • Mengadakan Inspeksi
• Tertimpa Steger Yang peralatan, Tenteng sebelum, saat sedang
Kurang Kuat Pengikatannya tertimpamaterial Penerapa bekerja, dan sesudah bekerja
• Kecelakaan Akibat Tertusuk Ready Mix n SMK3 • Memastikan sirine/ alarm
Besi Pada Saat Pabrikasi dan • tangan terjepit besi mundur berfungsi dengan
Pemasangan tulangan, tertusuk baik
ujung kayu bekisting • Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di
area sempit, atau padat lalu
lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


No. Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 Pekerjaan • Tertabrak Alat Berat • Terjadi gangguan • UU No. 1 • Operator memiliki SIO yang 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Perkerasan Berbutir • Kecelakaan Terkena alat kesehatan Tahun 1970 masih berlaku & pemeriksaan
Pemadat (Vibro Roller) • Kecelakaan Tentang kondisi operator sebelum
Akibat Jarak Antara Pekerja berat/meninggal keselamatan bekerja
dengan Alat Terlalu dekat • Cacat kerja • Melakukan pemeriksaan alat
• Tertabrak Truk Pengangkut sementara/cacat • UU No. 18 sebelum bekerja (rem, roda
Mixer /Concrete permanen Tahun 1999 gigi, kemudi, kaca spion, dll)
PumpTerluka Akibat • Luka/sakit sedang Tentang Jasa • Safety Briefing sebelum
Longsoran Matrial memerlukan Konstruksi pekerjaan dimulai (operator
Timbunan pengobatan atau • UU No. 13 dan pekerja lainnya)
• Terluka Akibat Arus Pendek perawatan Tahun 2003 • Memasang rambu 'Area
atau Tersengat Aliran • Gangguan Tentang dilarang untuk umum'
Listrik Ketika Menggunakan esehatanakibat Ketenagakerjaa • Memasang lampu
Vibrator Listrik kondisi kerja Secara n penerangan pada alat berat
• Kecelakaan Akibat Kurang umum • PP No. 50 dan disekitar area kerja
Koordinasi Antara Alat • Kecelakaan akibat Tahun 2012 (terutama pada malam hari)
Berat cara penggunaan Tenteng • Mengadakan Inspeksi
• Tertimpa Steger Yang peralatan, Penerapan sebelum, saat sedang
Kurang Kuat Pengikatannya tertimpamaterial SMK3 bekerja, dan sesudah bekerja
• Kecelakaan Akibat Tertusuk Ready Mix • Memastikan sirine/ alarm
Besi Pada Saat Pabrikasi • tangan terjepit besi mundur berfungsi dengan
dan Pemasangan tulangan, tertusuk baik
ujung kayu bekisting • Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di
area sempit, atau padat lalu
lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di
lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7 Pekerjaan • Kecelakaan pada • Terjadi gangguan • UU No. 1 • Operator memiliki SIO yang 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Saluran Berbentuk U penanganan material kesehatan Tahun 1970 masih berlaku & pemeriksaan
Type DS 1 (tertimpa saluran U-Dith) • Kecelakaan Tentang kondisi operator sebelum
• Kecelakaan akibat berat/meninggal keselamatan bekerja
oprasioanal alat kerja • Cacat kerja • Melakukan pemeriksaan alat
sementara/cacat • UU No. 18 sebelum bekerja (rem, roda
permanen Tahun 1999 gigi, kemudi, kaca spion, dll)
• Luka/sakit sedang Tentang Jasa • Safety Briefing sebelum
memerlukan Konstruksi pekerjaan dimulai (operator
pengobatan atau • UU No. 13 dan pekerja lainnya)
perawatan Tahun 2003 • Memasang rambu 'Area
• Gangguan Tentang dilarang untuk umum'
esehatanakibat Ketenagakerjaa • Memasang lampu
kondisi kerja Secara n penerangan pada alat berat
umum • PP No. 50 dan disekitar area kerja
• Kecelakaan akibat Tahun 2012 (terutama pada malam hari)
cara penggunaan Tenteng • Mengadakan Inspeksi
peralatan, Penerapan sebelum, saat sedang
tertimpamaterial SMK3 bekerja, dan sesudah bekerja
Ready Mix • Memastikan sirine/ alarm
• tangan terjepit besi mundur berfungsi dengan
tulangan, tertusuk baik
ujung kayu bekisting • Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di
area sempit, atau padat lalu
lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di
lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
8Pekerjaan Perkerasan • Pekerja rawan Terkena • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun Administrative Controls: 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Aspal percikan aspal panas/ cair. kesehatan 1970 Tentang • Pekerja menggunakan APD
a. Pekerjaan Lapis • Lalu lintas rawan terhadap • Kecelakaan berat/ keselamatan sesuai dengan item
Pengikat - Aspal kemacetan meninggal kerja pekerjaan
Cair • Cacat • UU No. 18 • Menyediakan tenaga SDM
b. Lapis Perekat-Aspal sementara/cacat Tahun 1999 untuk mengatur lalu luntas
Cair permanen Tentang Jasa • Menyediakan rambu-rambu
c. Laston Lapis Aus • Luka/sakit sedang Konstruksi peringatan bahaya
Perata (AC-WC(L)) memerlukan • UU No. 13 • Memberikan tali pembatas
(tebal = 4 cm) pengobatan atau Tahun 2003 arel
perawatan Tentang Kerja
• Tertkena mesin Ketenagakerjaa Pastikan susunan peralatan
pemotong kayu (luka n di tempat yang cukup luas
berat). • PP No. 50 dan tidak membahayakan
• Terkena serbuk Tahun 2012 pekerja dan pengandara
potongan kayu Tenteng yang lewat
(radang pernafasan) Penerapan • Melakukan pemeriksaan
• Gangguan esehatan SMK3 alat sebelum bekerja
akibat kondisi kerja • Safety Briefing sebelum
Secara umum pekerjaan dimulai (operator
• Kecelakaan akibat dan pekerja lainnya)
cara penggunaan • Memasang lampu
peralatan, penerangan pada alat berat
tertimpa material dan disekitar area kerja
Ready Mix (terutama pada malam
• Tangan terjepit besi hari)
tulangan, tertusuk • Mengadakan Inspeksi
ujung kayu bekisting sebelum, saat sedang
bekerja, dan sesudah
bekerja
• Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di
area sempit, atau padat lalu
lintas)
APD:
• Helm, safety shoes, rompi
reflektor
• Selalumenerapkan
protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
9 Pekerjaan Struktur • Orang kejatuhan adukan • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Pengarahan pekerja, tukang 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
a. Beton mutu beton yang tercecer. kesehatan 1970 Tentang cor, dll. menyiapkan bahan &
sedang fc’= 20 • Struktur lantai bekisting • Kecelakaan keselamatan alat kerja
MPa (K-250) ambruk karena beban beton berat/meninggal kerja • Check konstruksi dan fasilitas
b. Beton K-250 terlalu berat • Cacat • UU No. 18 Tahun kerja (schafolding, support
Ready mix • Tertusuk paku dan sementara/cacat 1999 Tentang tolls, dll.)
c. Beton mutu kesandung kayu permanen Jasa Konstruksi • Meminta izin kerja, bekerja di
rendah fc’= 15 • Terjatuh pada waktu • Luka/sakit sedang • UU No. 13 Tahun ketinggian
MPa (K-175) pengecoran di areal tepi memerlukan 2003 Tentang • Pekerja diharap
bangunan pengobatan atau Ketenagakerjaan menggunakan peralatan
• Terluka karena ikatan kawat perawatan • PP No. 50 Tahun pengamanan sewaktu bekerja
bendrat yang tajam. • Gangguan 2012 Tenteng • Penyangga pengaduk beton
• Mata terkena percikan air esehatanakibat Penerapan SMK3 harus dilindungi oleh pagar
semen pada saat penuangan kondisi kerja Secara pengamanan untuk
atau pemadatan dengan umum mencegah para pekerja
vibrator • Kecelakaan akibat lewat dibawahnya ketika
• Tangan terbakar akibat cara penggunaan alat yang bersangkutan
selang vibrator yang terlalu peralatan, sedang diangkat dan
panas. tertimpa material operator mixer dilarang
• Tersandung kabel listrik atau Ready Mix menurunkan penyangga
tersengat kabel listrik pada • tangan terjepit besi sebelum para pekerja
pengecoran malam hari. tulangan, tertusuk berada ditempat aman
ujung kayu bekisting tindakan-tindakan
pengamanan harus diambil
untuk melindungi para
pekerja
• Memakai Sarung tangan
• Menggunakan alat pelindung
diri yang sesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Memeriksa alat kerja sebelum
di gunakan
• Tidak bercanda sambil bekeja
• Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan
sebelum bekerja
• Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
• Selalu menerapkan
protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
10 Pekerjaan Acuan • UU No. 1 • Pastikan alat pemotong 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Untuk Beton • Pekerja • Terjadi gangguan Tahun 1970 kayu/multiplex berfungsi
terjepit/terbentur/tertimpa kesehatan Tentang dengan baik dan
oleh material. • Kecelakaan berat/ keselamatan dioperasikan oleh orang/
• Pekerja tersengat arus meninggal kerja pekerja yang terampil.
listrik/ terluka akibat • Cacat • UU No. 18
penggunaan peralatan sementara/cacat Tahun 1999 • Pekerja dilengkapi dengan
yang tidak benar permanen Tentang Jasa APD (alat pelindung diri)
• Pekerja tertusuk • Luka/sakit sedang Konstruksi antara lain : Sepatu, Helm,
paku/benda tajam memerlukan • UU No. 13 Masker, dll.
• Pekerja tertusuk/terluka pengobatan atau Tahun 2003
oleh pin support yang perawatan Tentang • Bekisting yang telah selesai
terbuat dari besi beton. • Tertkena mesin Ketenagakerjaa difabrikasi ditumpuk pada
• Kejatuhan support/ frame pemotong kayu (luka n area yang aman dan tidak
yang tidak stabil/ goyah. berat). • PP No. 50 Tahun terlalu tinggi sehingga
• Jatuh/terpeleset karena • Terkena serbuk 2012 Tenteng menyebabkan bekisting
menginjak timber beam potongan kayu Penerapan SMK3 tersebut jatuh.
yang goyah. (radang pernafasan)
• Kecelakaan pekerja saat • Gangguan esehatan • Memakai Sarung tangan
mempergunakan alat-alat akibat kondisi kerja Menggunakan alat
perkakas kayu pada proses Secara umum pelindung diri yang sesuai
pengerjaan bekisting. • Kecelakaan akibat • Memakai sepatu kerja.
• Terjepit/tertimpa material cara penggunaan • Memeriksa alat kerja
kayu pada proses peralatan, sebelum di gunakan
pengangkutan dan tertimpa material • Tidak bercanda sambil
pembuatan. Ready Mix bekeja
• Perancah roboh pada saat • Tangan terjepit besi • Bekerja dengan hati – hati
sedang/setelan dipasang tulangan, tertusuk • Diberikan penyuluhan
• Bekisting jebol (bocor, ujung kayu bekisting sebelum bekerja
patah atau lepas) pada • Diberikan rambu peringatan
saat sedang dilakukan keselamatan kerja
pengecoran. • Selalu menerapkan
• Pekerja mengalami protokol pencegahan
dehidrasi, heat stress, COVID-19 di dalam area
pingsan kerja/di lapangan
• Pekerja terhempas angin
kencang
• Pekerja terpeleset lantai
yang licin karena air hujan
• Sambaran petir
• Pekerja tersandung,
terperosok, terbentur,
hilang keseimbangan
• Tertusuk, tergores, terjepit
saat proses penganyaman
struktur pembesian diatas
bekisting

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
11 Baja Tulangan BJ 24 • Tangan/ anggota tubuh • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Pastikan mesin pemotong 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Polos lainya terjepit, tertusuk kesehatan 1970 Tentang besi/bar cutter dan bar
material besi akibat proses • Kecelakaan keselamatan bender berfungsi dengan
berat/meninggal kerja baik
pembengkokan dengan • Cacat • UU No. 18 • Pekerja dilengkapi dengan
Bar Bender. sementara/cacat Tahun 1999 APD (alat pelindung diri)
permanen Tentang Jasa seperti Kaca mata, helm,
• Jari tangan terjepit/terpoto • Luka/sakit sedang Konstruksi sepatu, dll
ng besi akibat proses memerlukan • UU No. 13 • Tumpukan besi tulangan yang
pembengkokan dengan pengobatan atau Tahun 2003 telah di fabrikasi agar tidak
Bar Bender. perawatan Tentang ditumpuk terlalu tinggi
• Terkena Mesin Ketenagakerjaa sehingga dapat
• Pemotong besi (luka n slading/longsor baik terhadap
Anggota tubuh tertusuk,
berat) • PP No. 50 area galian maupun terhadap
tersayat, terjepit material
Tahun 2012 area sekitarnya
besi Anggota tubuh • Tertancap Besi (luka Tenteng • Selalu menerapkan
terbentur, terjepit, tertimpa berat/Mati) Penerapan protokol pencegahan
material besi yang diangkat SMK3 COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
• Tertusuk stek besi pada
daerah sambungan atau
area pekerjaan yang
ditunda

• Pekerja pembesian jatuh


dari area tepi bangunan
• Pekerja terjepit pada saat
mengambil besi beton
• Pekerja tersengat arus
listrik

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
12 Pekerjaan Pasangan • Pekerja dapat terperosok • Terjadi gangguan • UU No. 1 • Pembuatan Jalur Lalu 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Batu lubang galian kesehatan Tahun 1970 lintas manuver pekerja,
• Kaki dan tangan terluka • Kecelakaan Tentang bahan dan alat
terkena alat kerja berat/meninggal keselamatan • Penggunaan APD yang
• Tertimpa material batu • Cacat kerja sesuai
kali sementara/cacat • UU No. 18 • Menggunakan rambu
permanen Tahun 1999 peringatan dan barikade
• Tangan terluka pada waktu
• Luka/sakit sedang Tentang Jasa • Penempatan Rubber cone
mengangkat material batu
memerlukan Konstruksi • Menyusun prosedur kerja
kali
• Tangan /anggota badan pengobatan atau • UU No. 13 • Tidak bercanda saat
perawatan Tahun 2003 bekerja
lainnya terjepit material batu
kali Tentang • Selalu menerapkan
Ketenagakerjaa protokol pencegahan
n COVID-19 di dalam area
• PP No. 50 kerja/di lapangan
Tahun 2012
Tenteng
Penerapan
SMK3

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Kemungki Keparahan Nilai Tingkat Lanjutan Kemungkin Keparahan Nilai Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Pemenuhan nan (F) (A) Resiko (F x Resiko an (F) (A) Resiko (Fx Resiko
Peraturan A) (TR) A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
13 Pekerjaan • Orang kejatuhan support • Terjadi gangguan • UU No. 1 Tahun • Pastikan alat bongkaran 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Pembongkaran atau papan bekisting kesehatan 1970 Tentang berfungsi dengan baik dan
Pasangan Batu (pekerja yang melintas area • Kecelakaan berat/ keselamatan dioperasikan oleh orang/
pembongkaran) meninggal kerja pekerja yang terampil.
• Bekisting dibuka pada beton • Cacat • UU No. 18
yang belum cukup umur sementara/cacat Tahun 1999 • Pekerja dilengkapi dengan
sehingga mengakibatkan permanen Tentang Jasa APD (alat pelindung diri)
ambruk (collapse) • Luka/sakit sedang Konstruksi antara lain : Sepatu, Helm,
• Orang terperosok kedalam memerlukan • UU No. 13 Masker, dll.
lubang sparing pengobatan atau Tahun 2003
• Pekerja jatuh dari tepian perawatan Tentang • Bongkarang Bekisting yang
sungai • Tertkena mesin Ketenagakerjaa telah selesai dibongkar
• Material bongkaran /alat kerja pemotong kayu (luka n ditumpuk pada area yang
jatuh berat). • PP No. 50 aman dan tidak terlalu
• Pekerja dapat terperosok • Terkena serbuk Tahun 2012 tinggi sehingga
lubang galian potongan kayu Tenteng menyebabkan bekisting
• Kaki dan tangan terluka (radang pernafasan) Penerapan tersebut jatuh.
terkena alat kerja • Gangguan esehatan SMK3
• Tertimpa material batu akibat kondisi kerja • Memakai Sarung tangan
kali Secara umum Menggunakan alat
• Tangan terluka pada waktu • Kecelakaan akibat pelindung diri yang sesuai
mengangkat material batu cara penggunaan • Memakai sepatu kerja.
kali peralatan, • Memeriksa alat kerja
• Tangan /anggota badan tertimpa material sebelum di gunakan
lainnya terjepit material batu Ready Mix • Tidak bercanda sambil
kali • Tangan terjepit besi bekeja
tulangan, tertusuk • Bekerja dengan hati – hati
ujung kayu bekisting • Diberikan penyuluhan
sebelum bekerja
• Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
• Selalu menerapkan
protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


B.2. B.2 RENCANA TINDAKAN (SASARAN KHUSUS & PROGRAM KHUSUS)
Paket : 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/Subang (Cikaramas)
Lokasi : Pada Ruas jalan Sumedang-Bts.Sumedang/Subang Cikaramas) Km.Bdg. 54+800 - Km.Bdg. 57+300 Kabupaten Sumedang

Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
1 Pekerjaan
Mobilisasi dan
Demobilisasi • Pembuatan Jalur Lalu lintas • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
manuver pekerja, bahan dan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
alat • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
• Penggunaan APD yang sesuai terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
• Menggunakan rambu petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
peringatan dan barikade mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Penempatan Rubber cone pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
• Menyusun prosedur kerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Tidak bercanda saat bekerja • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Selalu menerapkan protokol sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
pencegahan COVID-19 di dalam teknis kebutuhan
area kerja/di lapangan
2 Pekerjaan
Drainase • Akan disediakan peralatan kerja • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
yang sesuai standard, akan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
disediakan safety sesuai • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
standard kerja, akan di sediakan terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
rambu peringatan ditempat petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
yang mudah terlihat mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Diberikan penyuluhan bahaya pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
kecelakaan kerja sebelum bekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Memakai Helm • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Menggunakan alat pelindung diri sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
yangsesuai teknis kebutuhan
• Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
3 Pekerjaan • Akan disediakan peralatan kerja • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Tanah yang sesuai standard, akan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
disediakan safety sesuai • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
standard kerja, akan di sediakan terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
rambu peringatan ditempat petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
yang mudah terlihat mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Diberikan penyuluhan bahaya pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
kecelakaan kerja sebelum bekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Memakai Helm • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Menggunakan alat pelindung diri sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
yangsesuai teknis kebutuhan
• Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
▪ Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
4 Pekerjaan • Akan disediakan peralatan kerja • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Buangan Hasil yang sesuai standard, akan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Galian disediakan safety sesuai • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
standard kerja, akan di sediakan terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
rambu peringatan ditempat petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
yang mudah terlihat mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Diberikan penyuluhan bahaya pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
kecelakaan kerja sebelum bekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Memakai Helm • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Menggunakan alat pelindung diri sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
yangsesuai teknis kebutuhan
• Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
5 Pekerjaan • Operator memiliki SIO yang masih • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Perkerasan dan berlaku & pemeriksaan kondisi instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Bahu Jalan operator sebelum bekerja • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
• Melakukan pemeriksaan alat terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
sebelum bekerja (rem, roda gigi, petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
kemudi, kaca spion, dll) mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Safety Briefing sebelum pekerjaan pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
dimulai (operator dan pekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
lainnya) • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Memasang rambu 'Area dilarang sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
untuk umum' teknis kebutuhan
• Memasang lampu penerangan pada
alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum, saat
sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
• Memastikan sirine/ alarm mundur
berfungsi dengan baik
• Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang pandangannya,
bekerja di area sempit, atau padat
lalu lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
6 Pekerjaan • Operator memiliki SIO yang masih • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Perkerasan berlaku & pemeriksaan kondisi instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Berbutir operator sebelum bekerja • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
• Melakukan pemeriksaan alat terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
sebelum bekerja (rem, roda gigi, petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
kemudi, kaca spion, dll) mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Safety Briefing sebelum pekerjaan pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
dimulai (operator dan pekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
lainnya) • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Memasang rambu 'Area dilarang sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
untuk umum' teknis kebutuhan
• Memasang lampu penerangan pada
alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum, saat
sedang bekerja, dan sesudah
bekerja
• Memastikan sirine/ alarm mundur
berfungsi dengan baik
• Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang pandangannya,
bekerja di area sempit, atau padat
lalu lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
7 Pekerjaan • Operator memiliki SIO yang masih • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Saluran berlaku & pemeriksaan kondisi instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
berbentuk U operator sebelum bekerja • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
type DS 1 • Melakukan pemeriksaan alat terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
sebelum bekerja (rem, roda gigi, petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
kemudi, kaca spion, dll) mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Safety Briefing sebelum pekerjaan pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
dimulai (operator dan pekerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
lainnya) • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Memasang rambu 'Area dilarang sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
untuk umum' teknis kebutuhan
• Memasang lampu penerangan pada
alat berat dan disekitar area kerja
(terutama pada malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum,
saat sedang bekerja, dan
sesudah bekerja
• Memastikan sirine/ alarm
mundur berfungsi dengan baik
• Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di area
sempit, atau padat lalu lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
8 Pekerjaan Administrative Controls: • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Perkerasan • Pekerja menggunakan APD instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Aspal sesuai dengan item pekerjaan • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
a. Pekerjaan • Menyediakan tenaga SDM untuk terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
Lapis mengatur lalu luntas petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
Pengikat - • Menyediakan rambu-rambu mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
Aspal Cair peringatan bahaya pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
b. Lapis • Memberikan tali pembatas arel penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
Perekat- Kerja • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
Aspal Cair Pastikan susunan peralatan di sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
c. Laston tempat yang cukup luas dan teknis kebutuhan
Lapis Aus tidak membahayakan pekerja dan
Perata (AC- pengandara yang lewat
WC(L)) • Melakukan pemeriksaan alat
(tebal = 4 sebelum bekerja
cm) • Safety Briefing sebelum
pekerjaan dimulai (operator dan
pekerja lainnya)
• Memasang lampu penerangan
pada alat berat dan disekitar
area kerja (terutama pada
malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum,
saat sedang bekerja, dan
sesudah bekerja
• Menetapkan petugas untuk
memandu operasi alat (jika
operator terhalang
pandangannya, bekerja di area
sempit, atau padat lalu lintas)
APD:
• Helm, safety shoes, rompi
reflektor
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapanganMemakai
sepatu kerja.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
9 Pekerjaan • Pengarahan pekerja, tukang cor, • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Struktur dll. menyiapkan bahan & alat kerja instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
a. Beton mutu • Check konstruksi dan fasilitas kerja • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
sedang fc’= (schafolding, support tolls, dll.) terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
20 MPa (K- • Meminta izin kerja, bekerja di petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
250) ketinggian mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
b. Beton K- • Pekerja diharap menggunakan pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
250 Ready peralatan pengamanan sewaktu penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
mix bekerja • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
c. Beton mutu • Penyangga pengaduk beton harus sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
rendah fc’= dilindungi oleh pagar pengamanan teknis kebutuhan
15 MPa (K- untuk mencegah para pekerja
175) lewat dibawahnya ketika alat yang
bersangkutan sedang diangkat dan
operator mixer dilarang
menurunkan penyangga sebelum
para pekerja berada ditempat
aman tindakan-tindakan
pengamanan harus diambil untuk
melindungi para pekerja
• Memakai Sarung tangan
• Menggunakan alat pelindung
diri yang sesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
• Tidak bercanda sambil bekeja
• Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
• Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
10 Pekerjaan • Pastikan alat pemotong besi • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Acuan Untuk berfungsi dengan baik dan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Beton dioperasikan oleh orang/ pekerja • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelatihan petunjuk kerja • Quality
yang terampil. terkait telah mengenai system dan alat. program, harus sudah • Disediakan petugas • 100% luls dan Engineering
petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap yang melakukan faham • Pengawas
• Pekerja dilengkapi dengan APD mengikuti yang telah sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja pengawasan selama • 100% lulus sesuai pelaksanaan
(alat pelindung diri) antara lain : pelatihan dan ditetapkan peruntukannya peserta harus sudah terlatih pekerjaan standar pekerjaan
Sepatu, Helm, Masker, dll. penyuluhan • SNI helm, masker, • Memasang APD • Alat bantu
• Alat bantu yang sarung standar sesuai lengkap
• Bekisting yang telah selesai sesuai spesifikasi tangan, sepatu, peruntukannya • SDM sesuai
difabrikasi ditumpuk pada area teknis rompi, dll kebutuhan
yang aman dan tidak terlalu
tinggi sehingga menyebabkan
bekisting tersebut jatuh.

• Memakai Sarung tangan


Menggunakan alat pelindung diri
yang sesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
• Tidak bercanda sambil bekeja
• Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
• Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
11 Pekerjaan Baja • Pastikan mesinpemotong • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Tulangan BJ 24 besi/bar cutter dan bar bender instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Polos berfungsi dengan baik • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelatihan petunjuk kerja • Quality
• Pekerja dilengkapi dengan APD terkait telah mengenai system dan alat. program, harus sudah • Disediakan petugas • 100% luls dan Engineering
(alat pelindung diri) seperti Kaca petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap yang melakukan faham • Pengawas
mata, helm, sepatu, dll mengikuti yang telah sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja pengawasan selama • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Tumpukan besi tulangan yang pelatihan dan ditetapkan peruntukannya peserta harus sudah terlatih pekerjaan standar pekerjaan
telah di fabrikasi agar tidak penyuluhan • SNI helm, masker, • Memasang APD • Alat bantu
ditumpuk terlalu tinggi sehingga • Alat bantu yang sarung standar sesuai lengkap
dapat slading/longsor baik sesuai spesifikasi tangan, sepatu, peruntukannya • SDM sesuai
terhadap area galian maupun teknis rompi, dll kebutuhan
terhadap area sekitarnya
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Sasaran Program
No. Jenis Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Bentuk Monitoring Indikator Penanggung
Pekerjaan Pelaksanaan Pencapaian Jawab
12 Pekerjaan • Pembuatan Jalur Lalu lintas • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Pasangan Batu manuver pekerja, bahan dan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
alat • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
• Penggunaan APD yang sesuai terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
• Menggunakan rambu peringatan petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
dan barikade mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
• Penempatan Rubber cone pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
• Menyusun prosedur kerja penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Tidak bercanda saat bekerja • Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Selalu menerapkan protokol sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
pencegahan COVID-19 di dalam teknis kebutuhan
area kerja/di lapanganlapangan
13 Pekerjaan • Pastikan alat bongkaran berfungsi • Tersedianya • Tersedianya instruksi • Membuat jalur • Dokumen • Sesuai jadwal • Checklist • Tertib • Petugas K3
Pembongkaran dengan baik dan dioperasikan instruksi kerja kerja aman manuver petunjuk kerja pelaksanaan • Evaluasi hasil melaksanakan • Inspector K3
Pasangan Batu oleh orang/ pekerja yang • Seluruh pekerja • Lulus tes dan paham pekerja, bahan dan • Infrastruktur, • Sebelum bekerja penyuluhan/pelati petunjuk kerja • Quality
terampil. terkait telah mengenai system alat. program, harus sudah han • 100% luls dan Engineering
petunjuk kerja esuai dengan SNI • Memasang rambu materi/modul, tes lengkap • Disediakan faham • Pengawas
• Pekerja dilengkapi dengan APD mengikuti yang telah ditetapkan sesuai pemahaman dan • Sebelum bekerja petugas yang • 100% lulus sesuai pelaksanaan
(alat pelindung diri) antara lain : pelatihan dan • SNI helm, masker, peruntukannya peserta harus sudah terlatih melakukan standar pekerjaan
Sepatu, Helm, Masker, dll. penyuluhan sarung standar • Memasang APD • Alat bantu pengawasan
• Alat bantu yang tangan, sepatu, sesuai lengkap selama pekerjaan
• Bongkarang Bekisting yang telah sesuai spesifikasi rompi, dll peruntukannya • SDM sesuai
selesai dibongkar ditumpuk pada teknis kebutuhan
area yang aman dan tidak terlalu
tinggi sehingga menyebabkan
bekisting tersebut jatuh.

• Memakai Sarung tangan


Menggunakan alat pelindung diri
yang sesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
• Tidak bercanda sambil bekeja
• Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
• Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


C. DUKUNGAN KESELAMATAN

KONSTRUKSI C.1. SUMBER DAYA

Pimpinan Puncak perusahaan akan melaksanakan :


a. Mengambil tanggungjawab utama untuk K3 dan SMK3
b. Menunjukkan komitmen melaksanakan SMK3
c. Menetapkan Penanggungjawab K3, untuk menjamin :
1. SMK3 disusun, diterapkan & dipelihara
2. Kinerja SMK3 dilaporkan kpd pimpinan puncak untuk direview & ditingkatkan
d. Mampu memotivasi pekerja untuk bertang-gung-jawab atas K3 aspek pekerjaannya

Menyediakan Sumberdaya untuk SMK3:


a. Menyediakan prasana & sarana untuk terwujudnya K3
b. Memenuhi semua kebutuhan sumberdaya untuk terlaksananya proses SMK3
c. Memenuhi semua ketentuan standar, persyaratan dan peraturan perundangan terkait K3

Menetapkan Organisasi K3 & Menunjuk Pejabat yang berkompeten t.d. :


a. Organisasi P2K3 / Organisasi K3 Lapangan
b. Organisasi Tanggap Darurat & Kebakaran / Organisasi Keamanan Tenaga Ahli K3 Konstruksi

KETUA/PENANGGUNG JAWAB
K3

PETUGAS KOMUNIKASI PETUGAS TEKNIK

KOORD. KOORD. KOORD. KOORD. HURU- KOORD.


KEBAKARAN EVAKUASI P3K HARA DARURAT
LINGKUNGAN

PETUGAS PETUGAS PETUGAS SECURITY


APAR EVAKUASI / P3K
RESCUE

C.2. KOMPETENSI
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pihak manajemen membuat kebijakan K3 yang akan menjadi landasan keberhasilan K3 dalam kegiatan proyek
konstruksi. lsi kebijakan merupakan komitmen dan dukungan dari manajemen puncak terhadap pelaksanaan K3.
Kebijakan K3 tersebut harus direalisasikan kepada seluruh karyawan dan digunakan sebagai kesadaran kebijakan
proyek yang lain.

Administrasi dan Prosedur


Menetapkan sistem organisasi pengelolaan K3 dalam proyek serta menetapkan personil dan petugas yang menangani
K3 dalam proyek. Menetapkan prosedur dan system kerja K3 selama proyek berlangsung termasuk tugas dan
wewenang semua yang terkait. Kontraktor harus memiliki:

• Organisasi yang mempunyai K3 yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan lingkup kegiatan.
• Akses kepada penanggung jawab proyek.
• Personal yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3 dalam perusahaan yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Personil atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menangapi setiap jenis pekerjaan serta mengetahui
system cara kerja aman untuk masing-masing kegiatan.
• Kelengkapan dokumen kerja dalam perizinan yang berlaku
• Manual K3 sebagai kebijakan K3 dalam perusahaan/proyek
• Prosedur kerja akan sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang dikerjakan
ldentlflkasl Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan, harus dilakukan identifikasi bahaya, guna mengetahui potensi bahaya dalam
setiap pekerjaan. Ldentifikasi bahaya dilakukan bersamaan dengan pengadaan pekerjaan dan safety departemen
atau P2K3. ldentifikasi bahaya menggunakan teknik yang sudah baru seperti check list, what if, hazard dan
sebagainya.
Semua hasil identifikasi bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan pedoman dalam
melakukan setiap kegiatan. Ldentifikasi bahaya harus dilakukan pada setiap kegiatan pekerjaan konstruksi yang
meliputi :
• Tahap perencanaan (Design Phase)
• Pengadaan/ Pelelangan (Procurement)
• Konstruksi
• Pengujian dalam rangka serah terima (Commisioning dan start up)
• Penyerahan kepada pemilik
• Masa pemeliharaan/perawatan

C.3. KEPEDULIAN
Project Safety Review
Sesuai dengan perkembangan proyek, dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3 dalam rancangan dan
pelaksanaan pembangunannya.
Kajian K3 dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa proyek dibangun dengan standar keselamatan yang baik sesuai
dengan persyaratan. Bila diperlukan kontraktor harus melakukan project safety review untuk setiap tahapan kegiatan
kerja, terutama bagi kontraktor EPC (Engineering, Procurement, Contruction). Projet safety review bertujuan untuk
mengevaluasi potensi bahaya dalam setiap tahapan project secara sistematis.

Pembinaan dan Pelatihan


Pembinaan dan pelatihan K3 untuk semua karyawan dari level terendah sampai level tertinggi dan dilakukan suatu
proyek dimulai dan dilakukan secara berkala. Materi pembinaan dan pelatihan antara lain :
• Kebijakan K3 Proyek
• Cara bekerja dengan aman
• Cara penyelamatan dan penanggulangan dalam keadaan darurat.

Safety Committee (Panltla Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


P2K3 merupakan salah satu penyangga keberhasilan K3 dalam proyek konstruksi serta merupakan saluran untuk
membina keterlibatan dan kepedulian semua terhadap K3. Kontraktor harus membentuk P2K3 yang beranggotakan
wakil dari masing-masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja P2K3 membahas permasalahan K3 dalam kegiatan
proyek konstruksi serta memberikan masukan dan pertimbangan kepada manajemen untuk meningkatkan K3.

Safety Promotion
Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program-program promosi K3 yang bertujuan
untuk mengingatkan dan meningkatkan awareness para karyawan proyek. Kegiatan promosi berupa
poster, spanduk, bulletin, lomba K3 dan sebagainya yang sebanyak mungkin melibatkan tenaga kerja.

Safe Working Practice


Harus disusun pedoman K3 untuk setiap pekerjaan berbahaya di lingkungan proyek, misalnya :
• Pekerjaan pengelasan
• Pemasangan perancah/scaffolding
• Bekerja di ketinggian
• Penggunaan bahan kimia berbahaya
• Bekerja di ruang terbatas (confined spaces)
• Bekerja di peralatan mekanik

Sistem lzin Kerja


Untuk mencegah kecelakaan dan berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan izin kerja. Semua pekrjaan
berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki izin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang (pengawas
proyek atau ahli K3). lzin kerja memuat cara melakukan pekerjaan, safet precaution, dan peralatan keselamatan
yang diperlukan.

Safety Inspection
Safety inspection merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada "unsafe
act" maupun "unsafe condition" di lingkungan kegiatan proyek. lnspeksi harus dilakukan secara berkala dan dapat
dilakukan oleh petugas K3 atau dibentuk joint inspection semua unsur dan sub kontraktor.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Equipment Inspection
Semua peralatan (mekanis, proyek tools, alat berat, dsb) harus diperiksa oleh ahlinya sebelum diizinkan digunakan
dalam proyek. Semua peralatan yang sudah diperlukan diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label.
Pemeriksaan harus dilakukan secara berkala.

Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety)


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang meminta kontraktor maupun sub kontraktor harus memenuhi standar
keselamatan yang telah ditetapkan dan setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3. Pelatihan K3 harus
diberikan secara berkala kepada karyawan sub kontraktor.

Keselamatan Transportasl
Kegiatan proyek melibatkan aktivitas transportasi yang tinggi, sehingga diperlukan pembinaan dan
pengawasan transportasi baik diluar maupun di dalam lokasi proyek. Semua kendaraan angkutan proyek harus
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

C.4. KOMUNIKASI

A. Tujuan
Untuk memastikan penetapan, pemeliharaan, pengendalian prosedur untuk mengetahui potensi dan situasi tindak
darurat insiden dan bagaimana cara mengatasinya.

B. Perencanaan
• Mempelajari kondisi tempat kerja yang berkaitan dengan situasi darurat dan mencatat hal-hal penting yang
berkaitan dengan potensi situasi darurat
• Mengidentifikasi potensi situasi darurat di tempat kerja, menilai risikonya dan merencanakan
pengendaliannya.
• Menyusun perencanaan tindak darurat yang berisi informasi yang diperlukan untuk mengatasi suatu situasi
darurat I emergency.
• Mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat diklasifikasikan sebagai situasi darurat yang paling mungkin
terjadi di tempat kerja, sesuai tingkatannya.
• Membuat gambar/ denah umum memperlihatkan tata letak (layout) semua peralatan tindak darurat, jalur
evakuasi, daerah aman dan tempat untuk berkumpul (master area).
• Menyusun petunjuk penggunaan peralatan yang berkaitan dengan keadaan darurat.
• Menjelaskan tata cara evakuasi dalam situasi darurat.
• Menetapkan kewenangan dan tanggung jawab petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam
situasi darurat sebelum pejabat yang berkompeten tiba di lokasi.
• Mendistribusikan rencana kesiagaan & tindak darurat ke semua petugas terkait dan
Bagian/Departemen/Fungsi Kerja.
• Memberikan pelatihan tindak darurat terutama pada situasi darurat yang paling memungkinkan terjadi di
kantor/lokasi pekerjaan.
• Mengevaluasi keefektifan dari rencana tindak darurat setelah dilakukan pelatihan secara periodik dan
simulasi serta setelah terjadinya suatu situasi darurat yang Merevisi prosedur jika memang diperlukan,
sesuai flowchart revisi prosedur.

C.5. INFORMASI TERDOKUMENTASI

Dokumentasi
Dokumentasi K3 meliputi :
• Kebijakan K3
• Sasaran K3
• Uraian Lingkup K3
• Uraian unsur-unsur utama SMK3 dan kaitannya
• Acuan terkait
• Rekaman yang diperlukan , dan
• Hal-hal penting untuk menjamin efektifitas perencanaan, operasi dan pengendalian proses, dikaitkan dengan
risiko K3

Dokumen dapat berupa :


• Manual
• Prosedur
• Instruksi Kerja

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Nomor/Tanggal
No. Nama Dokumen
Dokumen
1 ABPS.RKK-1.1 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2 ABPS.RKK-2.1 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya.
3 ABPS.RKK-2.2 Prosedur Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan K3
Lainnya.
4 ABPS.RKK-2.3 Sasaran dan Program
5 ABPS.RKK-3.1 Sumber Daya, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
6 ABPS.RKK-3.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian
7 ABPS.RKK-3.3 Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
8 ABPS.RKK-3.4 Dokumentasi
9 ABPS.RKK-3.5 Pengendalian Dokumen
10 ABPS.RKK-3.6 Pengendalian Operasional
11 ABPS.RKK-3.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat
12 ABPS.RKK-4.1 Pengukuran dan Pemantauan
13 ABPS.RKK-4.2 Evaluasi Kepatuhan
Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan
14 ABPS.RKK-4.3 Pencegahan
15 ABPS.RKK-4.4 Pengendalian Rekaman
16 ABPS.RKK-4.5 Audit Internal
18 ABPS.RKK-5.1 Tinjauan Manajemen

Pengendalian Dokumen
Ditetapkan & dipelihara dalam media yang sesuai misal kertas, elektronik,
1. Menjelaskan elemen-elemen inti dari sistem manajemen K3,
2. Menjelaskan interaksi antara:
3. Elemen dalam sistem manajemen K3, dengan
4. Unsur dalam organisasi perusahaan, dengan
5. Dokumen terkait lainnya.
6. Dibuat dan direvisi oleh personil yang berkompeten dan berwewenang,
7. Diperiksa oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
8. Disetujui oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
9. Disimpan oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
10. Mempunyai sistem identifikasi (penomoran) sehingga mampu telusur.

3. Penyusunan dan Identifikasi Dokumen


1.1. Penyusunan Dokumen Sistem Mutu dilakukan oleh bagian terkait yang berkepentingan atau dilakukan oleh
tim.
1.2. Dokumen Pedoman Mutu, Prosedur Mutu dan Work Instruction berikut perubahannya yang terkendali harus
diberi tanda yang jelas, yaitu : Kode Dokumen, Judul Dokumen, Tanggal Revisi/Terbit, Revisi, Nomor
Halaman, Penanggung jawab Dokumen.
1.3. Untuk memudahkan dalam pengendalian, dokumen-dokumen sistem Mutu-K3 akan diberi identifikasi
berupa pengkodean dan penomoran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Dokumen Pedoman Mutu dan Prosedur Mutu :
XX-XX (Dokumen-Nomor Urut)
- M atau P = Kode Dokumen
(M = Manual, P = Prosedur)
- 00 = Nomor Urut

b. Dokumen Work Instruction dan Dokumen Pendukung


XX. XX. 00

Nomor Urut

Kode Bagian/ Unit

Kode Singkatan Nama Organisasi

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


1.4. Kode-kode Jenis Dokumen dan Bagian ditentukan.
1.5. Penomoran dokumen eksternal, dilakukan sesuai penomoran dokumen aslinya atau ditentukan

2. Pengesahan Dokumen
2.1. Sebelum disahkan, dokumen akan ditinjau kesesuaiannya dengan dokumen yang telah ada
2.2. Dokumen sistem mutu dibuat dan disahkan sbb :
a. Pedoman Mutu dibuat oleh Wakil Manajemen dan disetujui oleh Direktur Utama.
b. Prosedur Mutu dibuat oleh Tim dan disetujui oleh Wakil Manajemen.
c. Work Instruction dibuat oleh masing-masing bagian, dan disahkan oleh Kepala Bagian masingmasing.
d. Dokumen pendukung seperti Gambar-gambar Teknik, Laporan-laporan, Standar Spesifikasi, Parameter
Ukuran, Daftar Satuan Harga dan lain-lain ditetapkan oleh masing-masing Kepala Bagian.
e. Master Formulir dalam bentuk hard copy maupun soft copy ditetapkan oleh masing-masing Kepala
Bagian.

3. Penggandaan dan Distribusi Dokumen :


3.1 Penggandaan dokumen dilakukan dengan meng-copy dokumen asli.
3.2 Semua dokumen sistem mutu berbentuk salinan, sebelum didistribusikan harus diberi tanda Nomor Salinan
dan Status Dokumen (Terkendali, Tidak Terkendali).
3.3 Dokumen sistem mutu dinyatakan terkendali bila ada cap "Dokumen Terkendali" dari Pengendali
Dokumen.
3.4 Pengendali Dokumen memegang “Daftar Distribusi Dokumen” yang ditetapkan Wakil Manajemen untuk
acuan pendistribusian kepada pemegang dokumen, dan pemegang dokumen harus menandatangani
formulir serah terima dokumen yang diterimanya.
3.5 Dokumen Eksternal dikendalikan berdasar Daftar Dokumen Eksternal yang memuat jenis, data dan
penanggung jawabnya

4. Penyimpanan Dokumen :
4.1 Dokumen Sistem Mutu-K3 Asli disimpan dan dirawat oleh Pengendali Dokumen hard copy maupun soft copy-
nya
4.2 Semua salinan terkendali dokumen sistem mutu yang berhubungan dengan aktivitas kegiatan harus berada
dilokasi kegiatan
4.3 Untuk menghindari penggunaan tak sengaja Dokumen yang tidak berlaku lagi (asli dan semua salinannya)
harus segera ditarik dari semua tempat penggunaannya sedangkan dokumen versi lama yang disimpan
untuk maksud apapun harus diberi tanda “Kadaluwarsa” ( OBSOLUTE ).

5. Perubahan Dokumen :
5.1 Bagian isi dokumen yang berubah ditulis dgn "cetak miring" kecuali seluruh isi dokumen diperbaiki dan
bagian yang berubah pada isi dokumen tersebut harus diberi identitas dengan menggunakan penomoran
revisi superscrip pada awal kalimat yang berubah
5.2 Setiap perubahan harus disetujui penanggung jawab dokumen untuk ditindaklanjuti oleh Pengendali
Dokumen
5.3 Pengendali Dokumen harus mencatat dan menyimpan setiap perubahan isi dokumen
5.4 Lembar Perubahan digandakan dan didistribusikan sesuai Daftar Distribusi Dokumen
5.5 Pemegang Dokumen harus menyerahkan dokumen lama (Kadaluarsa) untuk digantikan dengan yang terbaru

6. Pemusnahan Dokumen :
6.1 Pengendali Dokumen menyimpan semua revisi dokumen asli. Dokumen asli yang sudah kadaluwarsa
disimpan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya dan harus dicap “Kadaluwarsa “.
6.2 Dokumen lama yang akan dimusnahkan oleh Pengendali Dokumen harus sepengetahuan Wakil Manajemen
disertai Berita Acara Pemusnahan. Pemusnahan dokumen dilakukan dengan cara :
a. Menghancurkan dengan mesin atau
b. Dibakar

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Tabel. Jadwal Program Komunikasi

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan


(Person In Charge)

1 Induksi Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi Selama masa pelaksanaan


(Safety Induction) (Darmawan, ST) pekerjaan sesuai kontrak (120
HK)
2 Pertemuan Pagi Hari (Safety Ahli K3 Konstruksi Selama masa pelaksanaan
Morning) pekerjaan sesuai kontrak (120
(Darmawan, ST)
HK)

3 Pertemuan Kelompok Kerja Ahli K3 Konstruksi Selama masa pelaksanaan


(Toolbox Meeting) pekerjaan sesuai kontrak (120
(Darmawan, ST)
HK)
4 Rapat Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi Selama masa pelaksanaan
(Construction Safety Induction) pekerjaan sesuai kontrak
(Darmawan, ST)
Setiap Akhir Bulan

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1. PERENCANAAN OPERASI
A. KESEHATAN DALAM BEKERJA
Tahapan
➢ Buanglah sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan.
➢ Jagalah alat-alat, material-material dan peralatan tersimpan secara teratur pada tempat-tempat yang
sudah disediakan.
➢ Jika terdapat paku-paku yang menonjol keluar pada kayu yang masih akan dipakai, maka paku-paku
tersebut harus dicabut.
➢ Paku-paku yang menonjol keluar pada potongan kayu yang tidak akan dipakai lagi, maka paku-paku
harus dibengkokkan atau kayu dibuang ditempat pembuagan sampah.
➢ Setiap Iuka koyak, Iuka lecet, atau Iuka tusuk memerlukan pengobatan segera dan harus dijaga agar
tetap bersih. Luka-Iuka tusuk merupakan tempat-tempat berbahaya bagi infeksi tetanus, karena itu
jagalah agar tetap bersih dan tertutup.
➢ Cucilah selalu tangan-tangan anda sebelum merokok atau memegang makanan dan sesudah memegang
bahan-bahan beracun.

KEBERSIHAN (HOUSE KEEPING)


Prosedur ini adalah standard prosedur tentang penangan kebersihan diseluruh operasional PT. Fajar Nusantara
Perkasa.

Kebersihan dimaksud mencakup hal kebersihan itu sendiri, kerapian dan keindahan lokasi kerja.
Kebersihan kerja merupakan suatu hal yang wajib dilaksanaka dan dirawat dan kebersihan adalah salah satu upaya
menghindari kecelakaan kerja dan kebakaran.
Setiap jajaran manajemen wajib memastikan lokasi kerjanya bersih, rapi dan indah.
Setiap lokasi kerja harus disediakan sarana kebersihan mencakup petugas kebersihan, alat kebersihan dan tempat
sampah dengan jumlah yang memadai.
Kebersihan harus diciptakan diseluruh daerah kerja termasuk pada kantor, workshop, toilet umum dan fasilitas
umum lainya.
Disediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup pada beberapa lokasi kerja yang ditentukan.
Tempat sampah terdiri dari 3 jenis yaitu tempat sampah untuk sampah dari bahan berbahaya dan beracun (B3),
tempat sampah untuk dari bahan – bahan organik dan tempat sampah untuk bahan–bahan non organik.
Tempat pengumpulan sampah utama disediakan dalam ukuran yang sesuai dan juga terdiri dari 3 jenis seperti
tersebut diatas. Pembuangan sampah keluar dari proyek dilakukan setiap hari.Sampah dari tempat pembuangan
sementara akan dibuang keluar proyek setiap hari.

Makan dan minum tidak diperkenankan pada lokasi proyek. Kecuali pada lokasi – lokasi yang telah ditentukan.
Membakar sampah pada lokasi kerja pada dasarnya tidak diperkenankan. Bila hal tersebut harus dilakukan pada
perlu koordinasi, pertimbangan, perencanaan dan pengawasan yang baik.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) / USE OF PPE
• Alat Pelindung Diri wajib digunakan sesuai kebutuhan dari setiap jenis pekerjaan pada setiap oprasianal kerja
yang bersinggungan dengan sumber bahaya.
• Supervisor bertanggung jawab untuk memastikan setiap pekerja pada lokasi kerjanya menggunakan alat
pelindung diri yang dibutuhkan.
• Safety officer bertanggung jawab tersedianya APD dalam jumlah yang cukup. Minimum stok harus tersedia
dalam jumlah 25 dari setiap jenis APD.
• Selain pengawasan dalam rutinitas harian, inspeksi formal terhadap APD dilakukan secara berkala dan konsisten
minimum sekali dalam sebulan.
• Alat Pelindung Diri diberikan kepada karyawan setelah karyawan tersebut mengikuti program orientasi
safety/safety induction. Proses pengambilan APD layaknya seperti proses pengambilan material pada umumnya.
• Helm dan safety shoes wajib digunakan setiap orang yang berada dilokasi kerja proyek.

Jenis–jenis alat pelindung diri yang akan disediakan pada setiap lokasi kerja/proyek adalah sebagai berikut :
• Helm/ Hardhat
• Safety boots/ safety shoes
• Sarung Tangan/ Gloves
• Masker
• Kaca Mata Pelindung/ Google
• Safety belt/ body harness.
• Face Shield

Kebutuhan akan APD yang tidak terdapat pada daftar diatas akan diidentifikasi oleh safety officer dan mengajukan
pengadaanya kepada project manger.

Helm
Helm adalah pelindung kepala yang terbuat dari material yang mampu melindungi/memproteksi kepala dari
benturan, jatuhan benda, sengatan listrik dll. Setiap helm terdiri dari batok pelindung, struktur suspansi dan tali
pengikat dagu (chain strap).
Setiap pekerja yang bekerja dimana terdapat sumber bahaya yang mengakibatkan luka pada kepala akibat benturan,
kejatuhan benda/ object atau bahaya listrik maupun api wajib menggunakan helem.
Helm harus mampu menahan penetrasi apapun, benturan tinggi (high impact) dan panas/temperature tinggi
(extreme heat)
Helm wajib digunakan oleh setiap orang yang berada dilapangan kerja.
Kode warna helem (color coding)

Putih Staff
Merah Petugas Safety
Biru Subcontractor + Logo Masing - Masing
Kuning Mandor
Abu – Abu General Labour
Orange Tamu

Safety Boot/ Safety Shoes


Pelindung kaki safety boot/ safety shoes digunakan sebagai pelindung kaki dari kejatuhan
objek, benturan (tersandung), benda tajam, Lumpur/ becek dan bahaya listrik.

Sarung Tangan/ Glove


Sarung tangan dibutuhkan untuk melindungi tangan dari abrasi/ lecet/ terbakar bahkan terpotong saat melakukan
pekerjaan.

Masker
Masker adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk menyaring udara sehingga pekerja terhindar dari penyakit
pernapasan.
Masker digunakan dimana tingkat konsentrasi polusi udara akibat debu, asap, bau dll tidak nyaman untuk melakukan
pekerjaan.

Kaca Mata/ Google/ Face Shield


Pekerjaan dimana mengandung resiko dapat mencederai mata maka wajib menggunakan pelindung
mata/kaca mata. Seperti pekerjaan pembongkaran, chipping, cutting, menggunakan alat potong dengan putaran
tinggi.
Untuk pekerjaan pengelasan dan pemotongan menggunakan alat las wajib menggunakan kaca
mata khusus pengelesan.
Untuk pekerjaan penyerutan kayu dan pemotongan dengan menggunakan cutting disk
dapat menggunakan face shiled guna memproteksi wajah dan mata.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Untuk pekerjaan yang bersinggungan dengan sinar matahari dalam waktu yang lama wajib menggunakan kaca mata
hitam (safety sunglass). Seperti pekerjaan diatas atap dan kerangka baja serta pekerjaan diatas air laut/sungai.

Safety belt/ Safety Harness


Safety belt / safety harness wajib digunakan pada pekerjaan dengan ketinggian diatas 1.8m dari lantai atau tanah
dimana lokasi tesebut tidak terdapat pagar pelindung.

Face shield
Face shield pada dasarnya digunakan untuk melindungi wajah termasuk mata. Face shield digunakan untuk jenis
pekerjaan yang menggunakan grinding machine, pekerjaan menggunakan cutting disk/torch, pekerjaan dengan
mesin potong/serut kayu atau jenis pekerjaan lain yang bias mencederai wajah.

RAMBU – RAMBU K3 (SAFETY SIGN)


Rambu – rambu K3 dimaksud untuk menyampaikan pesan K3 kepada karyawan dan setiap orang dan juga sekaligus
dijadikan media promosi K3.
Dilihat dari maksud diatas rambu – rambu K3 harus dibuat sedemikian baik dan komunikatif serta
mengacu pada standard – standard international sehingga mudah dimengerti.

Manfaat rambu – rambu :


• Menarik perhatian terhadap adanya bahaya K3.
• Menunjukan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat.
• Sebagai media informasi umum dan pengarahan
• Sebagai media tanda peringatan untuk menggunakan APD
• Mengidentifikasi tempat alat & sarana keadaan darurat.
• Sebagai media meningkatkan kewaspadaan.

Arti dan makna pewarnaan :

WARNA KESELAMATAN

Warna Keselamatan Warna Kontras Makna


(Simbol atau Tulisan
Larangan
MERAH Putih Pemadam Api
Perhatian/Waspada
KUNING Hitam Potensi Beresiko Bahaya
Zona Aman
HIJAU Putih Pertolongan Pertama

BIRU Putih Wajib Ditaati

PUTIH Hitam Informasi Umum

Menerapkan Warna Keselamatan


• Hindari pengunaan warna yang beranekaragam guna penekanan pada point yang penting dan menghindari
kebingungan.
• Pastikan bahwa karyawan yang buta warna memahami arti dari rambu – rambu dan makna dari warna–
warna.
• Mengkombinasikan simbol dengan pesan verbal yang singkat pada sebuah rambu.
• Menggunakan lampu yang berkedip, sinyal suara atau menempatkan rambu – rambu disebelah warna
keselamatan.

Mengelompokan Rambu
Rambu terbagi atas 3 bagian :
1. PERINTAH
2. WASPADA (Bahaya, Peringatan dan Perhatian)
3. INFORMASI

Setiap kelompok digambarkan dalam bentuknya masing–masing, kemudian dibagi kedalam sub-kelompok,
selanjutnya dapat dikenal melalui warnanya.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


BENTUK GEOMETRI DAN KELOMPOK RAMBU KESELAMATAN

Maksud (Kelompok
Bentuk Geometri Rambu Rambu) Uraian
Keselamatan

TANDA Sebuah lingkaran yang


1 PERINTAH mengindikasikan perintah
yang harus diataati
TANDA Sebuah segitiga yang
2 WASPADA mengidikasikan
PERHATIAN atau BAHAYA
TANDA Sebuah bujur sangkar yang
3 INFORMASI menyampaikan sebuah
informasi

SUB KELOMPOK RAMBU KESELAMATAN

Simbol Rambu Keselamatan


Dalam sebuah rambu biasanya terdapat simbul didalamnya, bisa berupa sebuah huruf atau gambar dengan
dikelilingi garis membentuk pola geometris yang specifik dan warna seperti contoh berikut:

Jenis Rambu Keselamatan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Satu dari 3 jenis yang seharusnya digunakan untuk menyampaikan pesan :
1. Rambu dengan Simbol
2. Rambu dengan Simbol dan Tulisan
3. Rambu berupa pesan dalam bentuk Tulisan

Rambu tulisan hanya digunakan apabila tidak ada simbol yang tersedia

CONTOH APLIKASI

Pentingnya efektifitas rambu kerselamatan


• Menarik perhatian orang
• Secara jelas mengidentifikasi sumber bahaya
• Menjelaskan tindakan segera yang perlu dilakukan untuk perlindungan keselamatan.
• Dikenali dan dipahami oleh seluruh karyawan
• Memenuhi kebutuhan orang – orang yang buta warna, penglihatan terbatas karena usia atau bahasa.
• Memiliki ukuran yang sesuai dengan pentingnya isi pesan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


D.2. KESIAPAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KONDISI
DARURAT Sistem Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
Pengertlan PPPK
Yang dimaksud dengan PPPK adalah upaya pemberian pertolongan permulaan yang diperlukan sebelum
penderita dibawa ke tempat yang mempunyai sarana kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit.
Pertolongan permulaan ini memegang peranan penting dalam penyelamatan jiwa penderita, karena
kesalahan dalam penanganan awal ini akan menyebabkan semakin parahnya kondisi korban atau malah
menimbulkan kematian penderita.

Tujuan PPPK
Maksud dan tujuan PPPK adalah :
• Mencegah kematian.
• Mencegah bahaya cacat.
• Mencegah infeksi.
• Meringankan rasa sakit.

CONTOH GAMBAR PERALATAN P3K DI LOKASI PEKERJAAN

Hal-hal yang perlu dlperhatlkan dalam PPPK Hal-hal yang harus


diperhatikan dalam penyelenggaraan PPPK adalah :
• Sistem PPPK tel ah memenuhi standar dan pedoman yang berlaku.
• Petugas PPPK telah ditunjuk dan dilatih sesuai peraturan perundang-undangan.
• Sistem PPPK dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Kesiapan Menangani Keadaan Oarurat


Kesiapan menangani keadaan darurat meliputi hal-hal sebagai berikut :
• Identifikasi semua keadaan darurat yang potensial, baik di dalam atau di luar lokasi kerja.
• Prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan disosialisasikan kepada seluruh pekerja.
• Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang kompeten.
• Semua tenaga kerja telah mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan darurat yang sesuai
dengan tingkat risiko.
• Pelatihan khusus kepada petugas penanganan darurat.
• lnstruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dan
mencolok serta telah diperhatikan dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja.
• Alat dan sistem keadaan darurat diperiksa diuji dan dipelihara secara berkala.
• Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai oleh petugas
yang berkompeten

Pengawasan
• Pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan mengikuti
setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
• Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas.
• Pengawas ikut serta dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
• Pengawas diikut sertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat kerja dan kecelakaan dan wajib
menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengurus.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Pemeriksaan Bahaya
• lnspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
• lnspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang telah memperoleh pelatihan
mengenai identifikasi potensi bahaya.
• lnspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.
• Daftar simak (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.
• Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan Panitia Pembina K3.
• Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya

Pemantauan Ungkungan Kerja


• Pemantauan lingkungan kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara.
• Pemantauan lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis.
• Peralatan, Pemerlksaan, Pengukuran dan Pengujlan
• Terdapat sistem yang terdokumentasi mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk
alat pemeriksaan, ukur dan uji mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
• Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas yang berkompeten.

Pemantauan Kesehatan
• Kesehatan tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja yang mengandung bahaya harus dipantau.
• Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan di mana pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan dan telah
melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
• Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
• Catatan mengenai pemantauan kesehatan dibuat sesuai dengan perturan perundangan yang berlaku.
• Pencatatan dan Pelaporan.

Catatan K3
• Perusahaan mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan
menyimpan catatan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yang relevan dipelihara pada tempat yang mudah
didapat.
• Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.
• Catatan mengenai peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara.
• Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan rehabilitasi kesehatan dipelihara.

Data dan Laporan K3


• Data keselamatan dan kesehatan kerja yang terbaru dikumpulkan dan dianalisa.
• Laporan rutin kinerja keselamatan dan kesehatan kerja dibuat dan disebarluaskan di dalam perusahaan.

Pelaporan Keadaan Darurat


Terdapat prosedur proses pelaporan sumber bahaya, personil perlu diberitahu mengenai proses pelaporan sumber
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Pelaporan Kecelakaan Kerja


• Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
kecelakaan di tempat kerja dilaporkan.
• Kecelakaan dan penyakit akibat kerja dilaporkan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku.

Penyelldlkan Kecelakaan Kerja


• Perusahaan mempunyai prosedur penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dilaporkan.
• Penyelidikan dan pencegahan kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang telah dilatih.
• Laporan penyelidikan berisi saran-saran dan jadwal waktu pelaksanaan us aha perbaikan.
• Tanggung jawab diberikan kepada petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan tindakan perbaikan sehubungan
dengan laporan penyelidikan.
• Tindakan perbaikan didiskusikan dengan tenaga kerja di tempat terjadinya kecelakaan.
• Efektivitas tindakan perbaikan dipantau.

Penanganan Masalah
• Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang timbul dan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
• Tenaga kerja diberi informasi mengenai prosedur penanganan masalah keselamatan dan kesehatan kerja dan
menerima informasi kemajuan penyelesaian.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


1. Tim Tanggap Darurat (TTD)
o Siaga
o Memantau pelaksanaan K3, misalnya pengecekan terhadap penandaan di proyek dan penggunaan APO
o Melakukan koordinasi untuk mengatasi situasi I kondisi darurat
o Menghubungi instansi terkait apabila diperlukan
o Membuat laporan-laporan terjadinya situasi / kondisi darurat ke atasan maupun ekstrim apabila diperlukan
o Membuat evaluasi penyebab terjadinya situasi dan kondisi darurat
o Mengadakan simulasi dan skenario keadaan darurat di proyek

2. Unit Proyek K3
o Memberikan penjelasan mengenai K3
o Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
o Memberikan penyuluhan I pembinaan dan pengembangan mengenai mengenai pelaksanaan K3 di proyek
o Konsultasi dan komunikasi K3

3. Koordinator Tim Tanggap Darurat


o Membantu P2K3 dalam menjalankan manajemen K3
o Mengkoordinir bagian-bagian dibawahnya dan melakukan pengawasan bahwa manajemen K3 dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan ketentuan
o Mempelajari, menganalisa dan melaksanakan semua perencanaan yang diterima dari P2K3
o Memonitor kondisi dan siatuasi fisik dan personil yang ada di lingkungan proyek
o Melakukan koordinasi dengan aparat setempat
o Menghentikan pelaksanaan pekerjaan bilamana dinilai hal tersebut dapat membahayakan keselamatan
pekerja
o Membuat dan mengajukan jadwal pelatihan-pelatihan.
o Menyusun matriks kompetensi
o Mengkoordinir petugas-petugas evakuasi, pemadaman kebakaran, P3K dan anti huru hara
o Memerintahkan petugas teknis dan mekanik untuk memutuskan atau mematikan aliran listrik bila terjadi
kebakaran, gempa bumi, kecelakaan kerja yang diakibatkan listrik

4. Koordinator Evakuasi
o Membantu koordinator tim tang gap darurat dalam menjalankan manajemen K3
o Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan evakuasi
o Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan kerja, bahaya kebakaran, ancaman born dan
huru hara
o Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang

5. Koordinator Pemadaman Kebakaran


o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
o Mempelajari situasi dan kondisi bila ada bahaya kebakaran
o Melakukan pemeriksaan atas alat pemadam api ringannd
o Melaksanakan tindakan pemadaman api bila terjadi indikasi kebakaran
o Membarikan tanda bahaya kepada seluruh personil yang berada di sekitar lokasi kebakaran

6. Koordinator P3K
o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
o Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pertolongan pertama pada
kecelakaan
o Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit, dokter dan tim medis
o Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban

7. Koordinator Anti Huru Hara


o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
o Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pengamanan atas terjadinya
huru hara
o Melokalisir tindakan huru hara agar t idak meluas
o Menyidik tindakan persuasive untuk meredakan huru hara
tersebut o Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


8. Koordinator Lingkungan
o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan pengendalian pencemaran lingkungan
o Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk melakukan pengamanan atas terjadinya
pencemaran lingkungan
o Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran
lingkungan o Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
o Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik kronologis terjadinya pencemaran maupun
kondisi akhir lingkungan
o Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Tabel. Analisa Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja =-
Nama Paket Pekerjaan = 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/
Subang (Cikaramas)
Lokasi = Pada Ruas jalan Sumedang-Bts.Sumedang/Subang Cikaramas) Km.Bdg. 54+800 –
Km.Bdg. 57+300 Kabupaten Sumedang
Tanggal Pekerjaan =-

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1 Helm / Safety Helmet Ѵ

2 Sepatu / Safety Shoes Ѵ

3 Sarung Tangan / Safety Gloves Ѵ

4 Rompi Keselamatan / Safety Vest Ѵ

5 Masker Pernafasan / Respiratory Ѵ

6 Penutup Telinga / Pelindung Telinga Ѵ

7 Safety Harnest Ѵ

No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


(Skenario Bahaya)

1 2 3 5 6
1 Pekerjaan Mobilisasi • Menginjak benda – benda tajam, • Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver - Petugas K3
dan Demobilisasi • Tersandung dan Terjatuh, pekerja, bahan dan alat - Inspector K3
• Terpeleset, • Penggunaan APD yang sesuai - Qualiti Engineering
• Tangan tergores benda- benda tajam • Menggunakan rambu peringatan dan - Pengawas Pelaksana
kejatuhan benda, barikade Pekerjaan
• Terlindas Kendaraan, • Penempatan Rubber cone
• Kerusakan Pada Prasarana umum. • Menyusun prosedur kerja
• Tidak bercanda saat bekerja
• Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
2 Pekerjaan Drainase • Longsoran galian tanah akibat sudut • Akan disediakan peralatan kerja yang • Petugas K3
penggalian, sesuai standard, akan disediakan safety • Inspector K3
• Tertimpa material, sesuai standard kerja, akan di sediakan • Qualiti Engineering
rambu peringatan ditempat yang mudah • Pengawas Pelaksana
• Terjatuh/ terpeleset kedalam area
terlihat Pekerjaan
galian • Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan
• Terlindas Kendaraan Berat, kerja sebelum bekerja
• Kecelakaan Alat, • Memakai Helm
• Tersandung • Menggunakan alat pelindung diri yangsesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
• Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan

3 Pekerjaan Tanah • Terjadi Insiden Berupa Pekerja Terkena • Akan disediakan peralatan kerja yang • Petugas K3
Peralatan Kerja/Alat Berat Sehingga sesuai standard, akan disediakan safety • Inspector K3
Terjadi Luka sesuai standard kerja, akan di sediakan • Qualiti Engineering
rambu peringatan ditempat yang mudah • Pengawas Pelaksana
• Terjadi gangguan kesehatan akibat
terlihat Pekerjaan
kondisi lingkungan tempat kerja yang • Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan
tidak memenuhi syarat kerja sebelum bekerja
• Terjadi Insiden Berupa Pekerja Tertimbun • Memakai Helm
Material > Sehingga Terjadi Luka Ringan • Menggunakan alat pelindung diri yangsesuai
dan Luka Berat • Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
• Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
(Skenario Bahaya)

1 2 3 5 6
4 Pekerjaan Buangan • Terjadi Insiden Berupa Pekerja Terkena • Akan disediakan peralatan kerja yang • Petugas K3
Hasil Galian Peralatan Kerja/Alat Berat Sehingga sesuai standard, akan disediakan safety • Inspector K3
Terjadi Luka sesuai standard kerja, akan di sediakan • Qualiti Engineering
rambu peringatan ditempat yang mudah • Pengawas Pelaksana
• Terjadi gangguan kesehatan akibat
terlihat Pekerjaan
kondisi lingkungan tempat kerja yang • Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan
tidak memenuhi syarat kerja sebelum bekerja
• Terjadi Insiden Berupa Pekerja Tertimbun • Memakai Helm
Material > Sehingga Terjadi Luka Ringan • Menggunakan alat pelindung diri
dan Luka Berat yangsesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Bekerja dengan hati -hati
• Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan

5 Pekerjaan o Tertabrak Alat Berat o Operator memiliki SIO yang masih berlaku • Petugas K3
Perkerasan dan Bahu o Kecelakaan Terkena alat Pemadat (Vibro & pemeriksaan kondisi operator sebelum • Inspector K3
Jalan Roller) Akibat Jarak Antara Pekerja bekerja • Qualiti Engineering
dengan Alat Terlalu dekat o Melakukan pemeriksaan alat sebelum • Pengawas Pelaksana
o Tertabrak Truk Pengangkut Mixer bekerja (rem, roda gigi, kemudi, kaca Pekerjaan
/Concrete PumpTerluka Akibat Longsoran spion, dll)
Matrial Timbunan o Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai
o Terluka Akibat Arus Pendek atau (operator dan pekerja lainnya)
Tersengat Aliran Listrik Ketika o Memasang rambu 'Area dilarang untuk
Menggunakan Vibrator Listrik umum'
o Kecelakaan Akibat Kurang Koordinasi o Memasang lampu penerangan pada alat
Antara Alat Berat berat dan disekitar area kerja (terutama
o Tertimpa Steger Yang Kurang Kuat pada malam hari)
Pengikatannya o Mengadakan Inspeksi sebelum, saat
o Kecelakaan Akibat Tertusuk Besi Pada sedang bekerja, dan sesudah bekerja
Saat Pabrikasi dan Pemasangan o Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi
dengan baik
o Menetapkan petugas untuk memandu
operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit,
atau padat lalu lintas)
o Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
6 Pekerjaan • Tertabrak Alat Berat • Operator memiliki SIO yang masih berlaku • Petugas K3
Perkerasan Berbutir • Kecelakaan Terkena alat Pemadat (Vibro & pemeriksaan kondisi operator sebelum • Inspector K3
Roller) Akibat Jarak Antara Pekerja bekerja • Qualiti Engineering
dengan Alat Terlalu dekat • Melakukan pemeriksaan alat sebelum • Pengawas Pelaksana
• Tertabrak Truk Pengangkut Mixer bekerja (rem, roda gigi, kemudi, kaca Pekerjaan
/Concrete PumpTerluka Akibat Longsoran spion, dll)
Matrial Timbunan • Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai
• Terluka Akibat Arus Pendek atau (operator dan pekerja lainnya)
Tersengat Aliran Listrik Ketika • Memasang rambu 'Area dilarang untuk
Menggunakan Vibrator Listrik umum'
• Kecelakaan Akibat Kurang Koordinasi • Memasang lampu penerangan pada alat
Antara Alat Berat berat dan disekitar area kerja (terutama
• Tertimpa Steger Yang Kurang Kuat pada malam hari)
Pengikatannya • Mengadakan Inspeksi sebelum, saat
• Kecelakaan Akibat Tertusuk Besi Pada sedang bekerja, dan sesudah bekerja
Saat Pabrikasi dan Pemasangan • Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi
dengan baik
• Menetapkan petugas untuk memandu
operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit,
atau padat lalu lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
(Skenario Bahaya)
1 2 3 4 5
7 Pekerjaan • Kecelakaan pada penanganan material • Operator memiliki SIO yang masih berlaku • Petugas K3
Saluran Berbentuk U (tertimpa saluran U-Dith) & pemeriksaan kondisi operator sebelum • Inspector K3
Type DS 1 • Kecelakaan akibat oprasioanal alat kerja bekerja • Qualiti Engineering
• Melakukan pemeriksaan alat sebelum • Pengawas Pelaksana
bekerja (rem, roda gigi, kemudi, kaca Pekerjaan
spion, dll)
• Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai
(operator dan pekerja lainnya)
• Memasang rambu 'Area dilarang untuk
umum'
• Memasang lampu penerangan pada alat
berat dan disekitar area kerja (terutama
pada malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum, saat
sedang bekerja, dan sesudah bekerja
• Memastikan sirine/ alarm mundur berfungsi
dengan baik
• Menetapkan petugas untuk memandu
operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit,
atau padat lalu lintas)
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
8 Pekerjaan • Orang kejatuhan support atau papan Administrative Controls: • Petugas K3
Perkerasan Aspal bekisting (Pekerja rawan Terkena percikan • Pekerja menggunakan APD sesuai dengan • Inspector K3
a. Pekerjaan Lapis aspal panas/ cair. item pekerjaan • Qualiti Engineering
Pengikat - Aspal • Lalu lintas rawan terhadap kemacetan • Menyediakan tenaga SDM untuk mengatur • Pengawas Pelaksana
Cair lalu luntas Pekerjaan
b. Lapis Perekat- • Menyediakan rambu-rambu peringatan
Aspal Cair bahaya
c. Laston Lapis Aus • Memberikan tali pembatas arel
Perata (AC- Kerja
WC(L)) (tebal = Pastikan susunan peralatan di tempat yang
4 cm) cukup luas dan tidak membahayakan pekerja
dan pengandara yang lewat
• Melakukan pemeriksaan alat sebelum
bekerja
• Safety Briefing sebelum pekerjaan dimulai
(operator dan pekerja lainnya)
• Memasang lampu penerangan pada alat
berat dan disekitar area kerja (terutama
pada malam hari)
• Mengadakan Inspeksi sebelum, saat sedang
bekerja, dan sesudah bekerja
• Menetapkan petugas untuk memandu
operasi alat (jika operator terhalang
pandangannya, bekerja di area sempit, atau
padat lalu lintas)
APD:
• Helm, safety shoes, rompi reflektor
• Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
9 Pekerjaan Struktur • Orang kejatuhan adukan beton yang • Pengarahan pekerja, tukang cor, dll. • Petugas K3
a. Beton mutu tercecer. menyiapkan bahan & alat kerja • Inspector K3
sedang fc’= 20 • Struktur lantai bekisting ambruk karena • Check konstruksi dan fasilitas kerja • Qualiti Engineering
MPa (K-250) beban beton terlalu berat (schafolding, support tolls, dll.) • Pengawas Pelaksana
b. Beton K-250 • Tertusuk paku dan kesandung kayu • Meminta izin kerja, bekerja di ketinggian Pekerjaan
Ready mix • Terjatuh pada waktu pengecoran di areal • Pekerja diharap menggunakan peralatan
c. Beton mutu tepi bangunan pengamanan sewaktu bekerja
rendah fc’= 15 • Terluka karena ikatan kawat bendrat yang • Penyangga pengaduk beton harus
MPa (K-175) tajam. dilindungi oleh pagar pengamanan untuk
• Mata terkena percikan air semen pada saat mencegah para pekerja lewat dibawahnya
penuangan atau pemadatan dengan ketika alat yang bersangkutan sedang
vibrator diangkat dan operator mixer dilarang
• Tangan terbakar akibat selang vibrator menurunkan penyangga sebelum para
yang terlalu panas. pekerja berada ditempat aman tindakan-
• Tersandung kabel listrik atau tersengat tindakan pengamanan harus diambil untuk
kabel listrik pada pengecoran malam hari. melindungi para pekerja
• Memakai Sarung tangan
• Menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai
• Memakai sepatu kerja.
• Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
• Tidak bercanda sambil bekeja
• Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
• Diberikan rambu peringatan keselamatan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
(Skenario Bahaya)

1 2 3 5 6
10 Pekerjaan Acuan • Pekerja terjepit/terbentur/tertimpa oleh • Pastikan alat pemotong kayu/multiplex • Petugas K3
Untuk Beton material. berfungsi dengan baik dan dioperasikan • Inspector K3
• Pekerja tersengat arus listrik/ terluka oleh orang/ pekerja yang terampil. • Qualiti Engineering
akibat penggunaan peralatan yang tidak • Pengawas Pelaksana
benar • Pekerja dilengkapi dengan APD (alat Pekerjaan
• Pekerja tertusuk paku/benda tajam pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm,
• Pekerja tertusuk/terluka oleh pin support Masker, dll.
yang terbuat dari besi beton.
• Kejatuhan support/ frame yang tidak • Bekisting yang telah selesai difabrikasi
stabil/ goyah. ditumpuk pada area yang aman dan tidak
• Jatuh/terpeleset karena menginjak terlalu tinggi sehingga menyebabkan
timber beam yang goyah. bekisting tersebut jatuh.
• Kecelakaan pekerja saat
mempergunakan alat-alat perkakas kayu • Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
pada proses pengerjaan bekisting. pelindung diri yang sesuai
• Terjepit/tertimpa material kayu pada • Memakai sepatu kerja.
proses pengangkutan dan pembuatan. • Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
• Perancah roboh pada saat • Tidak bercanda sambil bekeja
sedang/setelan dipasang • Bekerja dengan hati – hati
• Bekisting jebol (bocor, patah atau lepas) • Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
pada saat sedang dilakukan pengecoran. • Diberikan rambu peringatan keselamatan
• Pekerja mengalami dehidrasi, heat kerja
stress, pingsan • Selalu menerapkan protokol pencegahan
• Pekerja terhempas angin kencang COVID-19 di dalam area kerja/di
• Pekerja terpeleset lantai yang licin lapangan
karena air hujan
• Sambaran petir
• Pekerja tersandung, terperosok,
terbentur, hilang keseimbangan
11 Pekerjaan Tulangan • Tangan/ anggota tubuh lainya terjepit, • Pastikan mesin pemotong besi/bar cutter • Petugas K3
BJ 24 Polos tertusuk material besi akibat proses dan bar bender berfungsi dengan baik • Inspector K3
pembengkokan dengan Bar Bender. • Pekerja dilengkapi dengan APD (alat • Qualiti Engineering
pelindung diri) seperti Kaca mata, helm, • Pengawas Pelaksana
sepatu, dll Pekerjaan
• Jari tangan terjepit/terpoto ng besi akibat • Tumpukan besi tulangan yang telah di
proses pembengkokan dengan Bar fabrikasi agar tidak ditumpuk terlalu tinggi
Bender. sehingga dapat slading/longsor baik
terhadap area galian maupun terhadap area
• Anggota tubuh tertusuk, tersayat, terjepit sekitarnya
material besi Anggota tubuh terbentur, • Selalu menerapkan protokol pencegahan
terjepit, tertimpa material besi yang COVID-19 di dalam area kerja/di
diangkat lapangan

• Tertusuk stek besi pada daerah


sambungan atau area pekerjaan yang
ditunda

• Pekerja pembesian jatuh dari area tepi


bangunan
• Pekerja terjepit pada saat mengambil besi
beton
• Pekerja tersengat arus listrik

12 Pekerjaan Pasangan • Pekerja dapat terperosok lubang • Pembuatan Jalur Lalu lintas • Petugas K3
Batu galian manuver pekerja, bahan dan alat • Inspector K3
• Kaki dan tangan terluka terkena • Penggunaan APD yang sesuai • Qualiti Engineering
alat kerja • Menggunakan rambu peringatan • Pengawas Pelaksana
• Tertimpa material batu kali dan barikade Pekerjaan
• Penempatan Rubber cone
• Tangan terluka pada waktu
• Menyusun prosedur kerja
mengangkat material batu kali
Tangan /anggota badan lainnya • Tidak bercanda saat bekerja

terjepit material batu kali. • Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
(Skenario Bahaya)

1 2 3 5 6
13 Pekerjaan • Orang kejatuhan support atau papan • Pastikan alat bongkaran berfungsi • Petugas K3
Pembongkaran bekisting (pekerja yang melintas area dengan baik dan dioperasikan oleh orang/ • Inspector K3
Pasangan Batu pembongkaran) pekerja yang terampil. • Qualiti Engineering
• Bekisting dibuka pada beton yang belum • Pengawas Pelaksana
cukup umur sehingga mengakibatkan • Pekerja dilengkapi dengan APD (alat Pekerjaan
ambruk (collapse) pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm,
• Orang terperosok kedalam lubang Masker, dll.
sparing
• Pekerja jatuh dari tepian sungai • Bongkarang Bekisting yang telah selesai
• Material bongkaran /alat kerja jatuh dibongkar ditumpuk pada area yang
• Pekerja dapat terperosok lubang aman dan tidak terlalu tinggi sehingga
galian menyebabkan bekisting tersebut jatuh.
• Kaki dan tangan terluka terkena alat
kerja • Memakai Sarung tangan Menggunakan
• Tertimpa material batu kali alat pelindung diri yang sesuai
• Tangan terluka pada waktu • Memakai sepatu kerja.
mengangkat material batu kali • Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
• Tangan /anggota badan lainnya terjepit • Tidak bercanda sambil bekeja
material batu kali • Bekerja dengan hati – hati
• Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
• Diberikan rambu peringatan keselamatan
kerja
• Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
E.1. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Nama Perusahaan : PT. Fajar Nusantara Perkasa


Nama Pekerjaan : 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Sumedang–Bts.Sumedang/Subang (Cikaramas)
: Pada Ruas jalan Sumedang-Bts.Sumedang/Subang Cikaramas) Km.Bdg. 54+800 - Km.Bdg. 57+300 Kabupaten Sumedang
Lokasi

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LM


PT. FAJAR NUSANTARA PERKASA

Bagian : Ahli K3 Konstruksi

Penanggungjawab : Darmawan, ST
Tahun : 2021

WAKTU PELAKSANAAN Keterangan


Pelaksana
No SASARAN RENCANA TINDAKAN April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Status
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pelaksanaan
1. Inspeksi K3LM harian R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue
SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS

2. Sosialisasi metode kerja yang aman Ahhli K3 Close


kepada Mandor
3. Sosialiasi dan mengawasi penggunaan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue
APD yang memadai dan sesuai pekerjaan S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

4. Membantu memelihara railing-railing yang R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue


terdapat pada area proyek. S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
1. Incidence Rate = 0
5. Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue
area berbahaya S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

6. Membantu dalam penyediaan jalan kerja R Ahhli K3 Close


yang aman S

7. Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue


jalan masuk dan keluar dan ke master area S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
8. Menginformasikan kepada pelaksana R Ahhli K3 Close
K3LM tentang area berbahaya dalam
proyek S
9. Memelihara pagar pengaman R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue
disekeliling lubang S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

10. Membantu dalam pengecekan R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue


scafollding dan cat walk S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

11. Ikut memelihara kebersihan proyek R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3p Continue


yang ada di area kerja ataupun proyek. S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

12. Menyediakan tempat istirahat R R Ahhli K3 Close


pekerja/bedeng yang memadai S S
13. Ikut memelihara pagar sementara R R Ahhli K3 Close
pada tepi construction joint lantai S S
Meningkatkan kesesuaian 1.Sosialisasi mengenai peraturan R Ahhli K3 Close
2.
Legal perundang-undangan K3LM S
1. Membantu dalam pengawasan pada R RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR Ahhli K3 Continue
pekerja agar tidak buang air kecil
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
sembarangan
3. Meningkatkan kesehatan 2.Menentukan tempat buang air kecil R Ahhli K3 Close
karyawan yang terjangkau pekerja S

3. Mengawasi pekerja dalam membuang R R RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR Ahhli K3 Continue


sampah di area proyek S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S

KETERANGAN R Rencana program

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana Dibuat oleh, Disetujui Oleh,

T Belum ada pelaksanaan

P Masih dalam pelaksanaan


(Darmawan, ST) Riskan Firmansyah, ST
Ahli K3 Konstruksi Manajer Pelaksana

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Pengelolaan Lingkungan
Selama proyek berlangsung harus dilakukan pengelolaan lingkungan dengan baik, mengacu kepada
dokumen AMDAL/UKL dan UPL. Selama proyek berlangsung dampak negatif yang diakibatkan oleh kegiatan proyek
harus ditekan seminimal mungkin untuk menghindarkan kerusakan terhadap lingkungan.

Pengelolaan Limbah dan K3


Kegiatan proyek dapat menimbulkan limbah yang kemungkinan dalam jumlah yang lebih besar dalam berbagai
bentuk. Limbah yang dihasilkan harus dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya pada waktuwaktu tertentu.
Limbah harus dikeluarkan dari proyek dibuang ke tempat yang sudah ditentukan.

Keadaan Darurat
Apapun dapat terjadi selama proyek berlangsung, misalnya: kebakaran, kecelakaan, peledakan dan
sebagainya. Oleh karena itu perlu diperoleh keadaan darurat dan direalisasikan serta dilakukan pelatihan/simulasi
yang diikuti oleh semua karyawan proyek.

Accident Investigation and Reporting System


Semua kegiatan kecelakaan selama proyek berlangsung harus diselidiki oleh petugas yang telah terlatih dengan
tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian/kecelakaan serupa tidak terulang kembali.
semua kejadian kecelakaan harus dicatat serta dibuat sesuai statistik kecelakaan yang nantinya dapat digunakan
sebagai bahan rapat dan pertemuan rutin P2K3.

Audit K3
Proyek konstruksi secara berkala harus diaudit disesuaikan dengan jangka waktu kegiatan proyek. Audit K3 berfungsi
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek sebagai masukan pelaksanaan proyek
berikutnya. Hasil audit juga dapat sebagai masukan dalam memberikan penghargaan K3.

E.2. TINJAUAN MANAJEMEN


Dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, pelaksanaannya bisa saja berpotensi terjadinya kecelakaan konstruksi
yang membahayakan keselamatan pekerja, keselamatan publik, keselamatan harta benda, dan keselamatan
lingkungan sehingga untuk menjamin keselamatan pekerjaan konstruksi perlu membentuk Komite Keselamatan
Konstruksi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3 Konstruksi adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja pad a pekerjaan konstruksi.
Untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 pada setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi maka dibentuklah
Komite Keselamatan Konstruksi.
Pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi sesuai dengan Permen PU Nomor
02/PRT /M/2018 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum meliputi :
1. Potensi bahaya tinggi;dan/atau
2. Mengalami kecelakaan konstruksi yang dapat menimbulkan hilangnya nyawa orang;

Penerapan Slstem Manajemen K3 Konstruksl


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang selanjutnya disingkat
SMK3 Konstruksi Bidang PU adalah bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
dalam rangka pengendalian risiko K3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
Tenaga teknis yang bekerja di bidang K3 disebut sebagai Ahli K3 yang memiliki tugas merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi SMK3 Konstruksi. Selain Ahli K3, di dalam pelaksaannya ada petugas K3.
Setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum wajib menerapkan SMK3 Konstruksi.
SMK3 Konstruksi Bidang PU meliputi :
a. Kebijakan K3;
b. Perencanaan K3;
c. Pengendalian Operasional
d. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
e. Tinjauan Ulang Kinerja K3.

SMK3 Konstruksi diterapkan pada tahapan sebagai berikut :


a. Tahap Pra Konstruksi :
• Rancangan Konseptual, meliputi Studi Kelayakan/Feasibility Study, Survei dan lnvestigasi;
• Detailed Enginering Design (OED);
• Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
b. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement);
c. Tahap Pelaksanaan Konstruksi; dan
d. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan.
Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU ditetapkan berdasarkan potensi bahaya. Potensi bahaya ditetapkan menjadi :
• Potensi bahaya tinggi, apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja paling
sedikit 100 orang dan/ atau nilai kontrak diatas Rp.100.000.000.000,- Pelaksanaan Konstruksi dengan potensi
bahaya tinggi wajib melibatkan Ahli K3 konstruksi.
• Potensi bahaya rend ah, apabila pekerjaan bersifat tidak berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga kerja
kurang dari 100 orang dan/ atau nilai kontrak dibawah Rp.100.000.000.000,- Pelaksanaan konstruksi dengan
potensi bahaya rendah wajib melibatkan Petugas K3 konstruksi.

Penerapan Slstem Manajemen K3 Konstruksl


a. Melakukan tinjauan manajemen SMK3 terjadwal, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan
secara berkelanjutan.
b. Peninjauan mencakup analisa peluang peningkatan dan perlunya perubahan SMK3, termasuk kebijakan dan
sasaran K3.
c. Tinjauan manajemen mencakup :
1. Hasil audit internal & evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan K3;
2. Hasil keterlibatan dan konsultasi;
3. Komunikasi dari pihak luar yg relevan, termasuk kritik & saran;
4. Kinerja K3;
5. Perluasan sasaran yang telah dicapai;
6. Status investigasi insiden, tindakan perbaikan dan pencegahan;
7. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;
8. Perubahan lingkup termasuk perubahan standar, persyaratan, dan peraturan perundangan yang terkait
dengan K3;
9. Rekomendasi bagi peningkatan.

d. Hasil dari tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen perusahaan untuk peningkatan berkelanjutan.
e. Hasil dari tinjauan manajemen harus berupa keputusan untuk perbaikan :
1. Kinerja K3;
2. Kebijakan dan sasaran K3;
3. Sumber Daya; dan
4. Unsur-unsur lain dari SMK3.
f. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

E.3. PENINGKATAN KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Penggunaan APD
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan
yang disebutkan bahwa perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam melaksanakan tugasnya antara
lain sebagai berikut :
1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama mengoperasikan atau
memelihara mesin-mesin.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau melindungi kaki dari
kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3. Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan yang banyak
serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat, masker ini
dianjurkan tetap dipakai.
5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan yang lebih
keras.

Proses Kerja
Proses pelaksanaan kerja yang baik adalah mengikuti standar operasional yang sudah ditetapkan sehingga dapat
meminimalisir potensi bahaya yang dapat ditimbulkan.

Penerapan Pencegahan Bahaya


Upaya pencegahan bahaya atau kecelakaan yang dilakukan pekerja konstruksi pemeliharaan jalan adalah sebagai
berikut :
1. Pemasangan peringatan tanda bahaya.
2. Pemeriksaan alat-alat berat konstruksi.
3. Penggunaan APD bagi pekerja.
4. Selalu menerapkan Protokol Pencegahan COVID-19 di dalam area kerja/di lapangan sesuai standar yang
ditentukan oleh pemerintah.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)


Penerapan Ergonoml Pada Pekerja
Selain memerhatikan K3 pada pekerja konstruksi pemeliharaan jalan, ergonomi dalam bekerja juga perlu
diperhatikan. Ergonomi juga dapat memengaruhi proses kerja seseorang (Suma'mur, 2001 ). Contohnya :
1. Pekerja yang mengangkat pasir menggunakan sorong, tentunya akan lebih ergonomi daripada mengangkat
pasir menggunakan ember. Hal ini tentunya akan memudahkan pekerja dalam melakukan pekerjaannya dan
membuat si pekerja tidak cepat lelah karena alat kerja yang digunakan sesuai dengan beban kerja yang
diangkut.
2. Pada saat proses pembakaran para pekerja bekerja menggunakan pengaduk aspal yang terbuat dari kayu
dan dalam bentuk yang panjang.
3. Alat ini sudah diperhitungkan ergonominya terhadap si pemakai. Karena si pemakai akan bekerja di tempat
yang panas, tentu mereka tidak menggunakan besi melainkan kayu yang tidak dapat menghantarkan panas.
Sementara tongkat panjangnya pengaduk disesua ikan dengan tinggi badan pemakainya, sehingga pemakai
tidak kesulitan dalam bekerja nanti, dan lain-lain.
4. llmu ergonomi juga panting untuk diperhatikan karena ergonomi suatu alat dapat memengaruhi keselamatan
bagi pemakainya. Alat yang tidak tepat digunakan akan menimbu lkan potensi bahaya kecelakaan saat
bekerja.

Karawang, 08 Maret 2021


PT. Fajar Nusantara Perkasa

Eman Taufik, SH
Direktur Utama

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K)

Anda mungkin juga menyukai