Anda di halaman 1dari 56

PELATIHAN AK3 UMUM

SMK3 & AUDIT SMK3

PP 50/2012
PENERAPAN SMK3
• 22 Pasal
• Lampiran 1 ttg Pedoman
Penerapan SMK3
• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian
Penerapan SMK3
• Lampiran 3 ttg Laporan audit
SMK3

By Chaliluddin
al_chalil@yahoo.com
Maksud
Pasal 1

SMK3
• Adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif.

By Chaliluddin
al_chalil@yahoo.com
Maksud
Pasal 1

K3
segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
Maksud
Pasal 1

Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil kegiatan yang
telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan.

By Chaliluddin
al_chalil@yahoo.com
TUJUAN PENERAPAN SMK3
Pasal 2

a. meningkatkan efektifitas perlindungan


keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh; serta
c. menciptakan tempat kerja yang aman,
nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Ketentuan Umum
Pasal 3

PENERAPAN SMK3 DILAKUKAN


BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL

Kebijakan Nasional tertuang dalam Lampiran 1,


Lampiran 2 dan Lampiran 3
Ketentuan Umum
Pasal 4

1. Kebijakan Nasional sebagai pedoman


perusahaan dalam menerapkan SMK3

2. Instansi Pembina Sektor dapat mengembangkan


Kebijakan Nasional sebagai pedoman perusahaan
dalam menerapkan SMK3
Pasal 5

• Wajib bagi perusahaan:


– memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
(seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan
perUU, konvensi atau standar internasional
Penerapan SMK3 meliputi
Pasal 6

1. penetapan kebijakan K3;


2. perencanaan K3;
3. pelaksanaan rencana K3;
4. pemantauan dan evaluasi kinerja
K3; dan
5. peninjauan dan peningkatan kinerja
SMK3.
Tertuang dalam Lamp 1
1. Penetapan kebijakan K3
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:
• identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
• perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor
lain yang lebih baik;
• peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
• kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya
yang berkaitan dengan keselamatan; dan
• penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang
disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
secara terus-menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh.
Kebijakan K3 paling sedikit memuat

a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad melaksanakan
kebijakan; dan
d. kerangka dan program kerja yang
mencakup kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang bersifat
umum dan/atau operasional.
Pengusaha harus menyebarluaskan
kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada
seluruh pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait
Kebijakan K3
PT ABC
PT. ABC yang bergerak dalam bidang pembuatan pupuk dan pestisida cair
menyatakan bahwa K3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh aktifitas
organisasi dan ingin menciptakan lingkungan kerja yang aman sesuai kaidah K3.

Oleh karena itu PT. ABC mempunyai komitmen:


1. Mencapai tingkat tertinggi unjuk kerja K3 dengan selalu melakukan perbaikan
secara berkelanjutan
2. Memenuhi perundangan dan persyaratan K3 lainnya yang relevan
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

PT. ABC akan melaksanakan Kebijakan K3 ini dengan menyediakan sumberdaya


yang dibutuhkan dan dukungan penuh dari segenap karyawan dan manajemen.

Jakarta, 16 Oktober 2014

Direktur Utama
Pitfalls

• Jenis dan skala risiko tidak jelas


• Komitmen peningkatan berkelanjutan
tidak jelas
• Komitmen untuk mematuhi seluruh
peraturan perundangan K3
• Tidak dikomunikasi kepada seluruh
personel, tamu, kontraktor, pemasok, dll
Workshop 1

• Bekerja dalam kelompok


• Membuat Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
Pasal 9

Disusun untuk menghasilkan rencana K3


mengacu pada kebijakan K3

Mempertimbangkan :
a. hasil penelaahan awal;
b. identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian risiko; peraturan
perundang-undangan dan persyaratan
lainnya; dan
c. sumber daya yang dimiliki.
Rencana K3
Keterlibatan menyusun :
a. Ahli K3
b. P2K3
c. Wakil pekerja/buruh
d. Pihak lain terkait perusahaan
Rencana K3
Paling sedikit memuat :
a. tujuan dan sasaran;
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian; dan
g. sistem pertanggungjawaban.
Menetapkan tujuan

• Menurunkan
• Meningkatkan
• Memelihara
• Mengenalkan
• Menghilangkan
Jenis tujuan

• Menurunkan
– Kecelakaan (slip, jatuh, dll)
– Paparan bahan kimia berbahaya
– Luka,dll
Jenis tujuan

• Meningkatkan
– Laporan near miss
– Perlindungan mesin
– Pelatihan
– Penggunaan APD
– Kepedulian K3
Jenis tujuan

• Memelihara
– Inspeksi tempat kerja
– Pelatihan supervsisor
– Laporan kecelakaan
Jenis tujuan

• Mengenalkan
– Penilaian risiko
– Rencana keadaan darurat
– Sistem ijin kerja
– Audit tindakan tidak aman
Jenis tujuan

• Menghilangkan
– Kejadian berbahaya
– Penggunaan bahan berbahaya
– Pemakaian APD yang rusak
– Tindakan dan kondisi tidak aman
Prioritas penetapan tujuan

• Prioritaskan tujuan sesuai dengan


– Persyaratan perundangan yang
khusus
– Mudah dan murah dicapai
Kuantifikasi penetapan tujuan
• Kuantifikasi berarti
– Berapa banyak peningkatan atau
penurunan
– Kapan diselesaikan
– Kapan untuk mengenalkan atau
menghilangkan
– Berapa banyak untuk memelihara
atau melanjutkan
Pitfalls

• Tujuan tidak konsisten dengan


kebijakan K3
• Tujuan dan sasaran jangka menengah
dan panjang tidak ditetapkan
• KPI/indikator kinerja tidak
ditetapkan dengan jelas
• Tujuan dan sasaran seringkali reaktif:
– zero accident, dll
Metode pembuatan program

MANAJEMEN RISIKO PEMENUHAN


• Perundangan K3
• Identifikasi sumber bahaya • Standar K3
• Penilaian risiko • Pedoman Teknis K3
• Aturan K3 lainnya
• Pengendalian risiko

PROGRAM K3

S M A R T
Spesific Measureable Achieveable Reasonable Time bond
Pitfalls

• Aktivitas dalam program tidak


dijelaskan
• Cara dan jangka waktu tidak
dijelaskan
• Sumberdaya tidak diidentifikasi
dan dialokasikan
• Tidak ada pemantauan periodik
atau tinjauan kemajuan
Bahaya apa saja?
3. Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 10

• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3, prasarana


dan sarana.
• Sumber daya manusia harus memiliki:
– kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
– kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat
izin kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi
yang berwenang.
• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri dari:
– organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
– anggaran yang memadai;
– prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta
pendokumentasian; dan
– instruksi kerja.
3. Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 11

• Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan


dalam pemenuhan persyaratan perUU.
• Kegiatan tersebut :
a. Tindakan pengendalian
b. perancangan (design) dan rekayasa;
c. prosedur dan instruksi kerja;
d. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan;
e. pembelian/pengadaan barang dan jasa;
f. produk akhir;
g. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan
bencana industri; dan
h. rencana dan pemulihan keadaan darurat
Peraturan perundangan &
persyaratan lainnya
• Perundangan kesehatan & keselamatan kerja:
– Keselamatan industri
– Keselamatan bahan kimia
– Kesehatan
– Fire safety
– Higienis industri
– P3K
– P2K3
– Keselamatan listrik/mekanikal
– Perlindungan radiasi
• Persyaratan lainnya
– Lingkungan
– Group perusahaan
– Pelanggan
– Codes & Practices
Hirarki peraturan
perundangan di Indonesia
1. Undang-Undang
2. Keputusan Presiden
3. Keputusan Menteri (Tenaga Kerja & Transmigrasi)
4. Keputusan Menteri terkait
5. Keputusan Kepala (Disnakertrans)
6. Peraturan Daerah
7. Keputusan Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I/II
8. Peraturan Kawasan Industri Terkait
9. Peraturan Induk Perusahaan
10.Persyaratan lainnya
Pitfalls

• Peraturan perundangan tidak


terindikasi
• Persyaratan lainnya dan
persyaratan koporasi tidak
diidentifikasi
• Akses ke institusi legal tidak jelas
• Peraturan terbaru tidak di update
3. Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 10

• Kegiatan a – f dilaksanakan berdasarkan identifikasi


bahaya, penilaian dan pengendalian risiko.
• Kegiatan g dan h dilaksanakan berdasarkan potensi
bahaya, investigasi dan analisa kecelakaan

HIRA
3. Pelaksanaan Rencana K3
Pasal 12

• Agar seluruh kegiatan bisa berjalan, maka harus :


a. Menunjuk SDM yang kompeten dan berwenang dibidang
K3
b. Melibatkan seluruh pekerka/buruh
c. Membuat petunjuk K3
d. Membuat prosedur informasi
e. Membuat prosedur pelaporan
f. Mendokumentasikan seluruh kegiatan

• Pelaksanaan kegiatan diintegrasikan dengan


kegiatan manajemen perusahaan
Pitfalls

• Hanya tugas & tanggung jawab,


wewenang tidak ditetapkan
• MR tidak diberikan wewenang
• Tugas & tanggung-jawab personel
inti tidak ditetapkan
• Tidak dikomunikasikan kepada
setiap personel
• Peraturan perundangan tidak
dipertimbangkan
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
Pasal 14

• melalui pemeriksaan, pengujian,


pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten
• Dalam hal perusahaan tidak
mempunyai SDM dapat
menggunakan pihak lain
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja
Pasal 14

• Hasil pemantauan dilaporkan


kepada pengusaha
• Hasil tersebut digunakan untuk
untuk melakukan tindakan
pengendalian
• Pelaksanaan pemantauan &
Evaluasi dilakukan berdasarkan
peraturan PerUU
5. Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3
Pasal 15

• menjamin kesesuaian dan


efektifitas penerapan SMK3,
• dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi
5. Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3
Pasal 15

• Hasil peninjauan digunakan untuk


perbaikan dan peningkatan kinerja,
• Perbaikan dan peningkatan kinerja
dilaksanakan dalam hal :
– terjadi perubahan peraturan perundang-undangan;
– adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
– adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
– terjadi perubahan struktur organisasi perusahaan;
– adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk
epidemiologi;
– adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja;
– adanya pelaporan; dan/atau
– adanya masukan dari pekerja/buruh.
Penilaian Penerapan SMK3
Pasal 16

Internal Audit Eksternal

Dilakukan Dilakukan oleh


perusahaan Lembaga Audit (yang
telah ditunjuk
Menakertrans)
Penilaian Penerapan SMK3
Pasal 16

• Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh


lembaga audit independen yang ditunjuk oleh
Menteri atas permohonan perusahaan
• Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya
tinggi wajib melakukan penilaian penerapan
SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Hasil audit sebagai bahan pertimbangan
dalam upaya peningkatan SMK3
Audit SMK3
meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
PENGAWASAN
Pasal 18

• Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan


pusat, provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya.
• Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. organisasi;
3. sumber daya manusia;
4. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
5. keamanan bekerja;
6. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
7. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
9. tindak lanjut audit.
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21

• Pada saat Peraturan Pemerintah


telah berlaku, perusahaan yang
telah menerapkan SMK3, wajib
menyesuaikan dengan ketentuan
Peraturan Pemerintah ini paling
lama 1 (satu) tahun
Sanksi Administratif
Pasal 190 UU No 13 Tahun 2003
(1) Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi administratif
(2) Sanksi administratif berupa :

a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat
produksi;
h. pencabutan ijin.
Pedoman Penilaian Penerapan
SMK3
 kriteria Audit SMK3;
 penetapan kriteria audit tiap
tingkat pencapaian penerapan
SMK3; dan
 ketentuan penilaian hasil Audit
SMK3.
KRITERIA AUDIT SMK3

• Penilaian tingkat awal sebanyak 64 kriteria;


• Penilaian tingkat transisi sebanyak 122
kriteria;
• Penilaian Tingkat Lanjutan 166 kriteria;
Kriteria pada Tingkat Penerapan SMK3
NO ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN (Seluruh
(Seluruh tingkat awal dan tingkat awal, transisi dan lanjutan)
transisi)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.2.4, 1.2.5, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.3, 1.3.1, 1.1.4, 1.1.5, 1.2.7, 1.3.2, 1.4.10,
komitmen 1.2.6, 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.4, 1.4.2 1.4.11
1.4.5, 1.4.6, 1.4.7, 1.4.8, 1.4.9

2 Strategi pendokumentasian 2.1.1, 2.4.1 2.1.2, 2.1.3, 2.1.4, 2.2.1, 2.1.5, 2.1.6, 2.2.2, 2.2.3, 2.3.3
2.3.1, 2.3.2, 2.3.4
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1, 3.2.2 3.1.2, 3.1.3, 3.1.4, 3.2.1 3.2.3, 3.2.4
4 Pengendalian dokumen 4.1.1 4.1.2, 4.2.1 4.1.3, 4.1.4, 4.2.2, 4.2.3
5 Pembelian 5.1.1, 5.1.2, 5..2.1 5.1.3 5.1.4, 5.1.5, 5.3.1, 5.4.1, 5.4.2
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.7, 6.2.1, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.2.2, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.4.2, 6.4.3, 6.2.3, 6.2.4, 6.2.5, 6.5.1,
6.4.4, 6.5.2, 6.5.3, 6.5.4, 6.5.7, 6.5.5, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.8, 6.5.9, 6.7.4, 6.7.6, 6.8.1, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5, 6.7.7
6.8.2

7 Standar pemantauan 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.2.3, 7.4.1, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.1.5, 7.3.1, 7.3.2
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.1.6, 7.1.7, 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4, 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
9 Pengelolaan material dan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.2.3, 9.3.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.3.5 9.2.2, 9.3.2
perpindahannya 9.3.3, 9.3.4
10 Pengumpulan dan penggunaan jasa 10.1.1, 10.1.2, 10.2.1, 10.1.3, 10.1.4
10.2.2
11 Audit SMK3 11.1.1, 11.1.2, 11.1.3
12 Pengembangan keterampilan dan 12.2.1, 12.2.2, 12.3.1, 12.5.1 12.1.2, 12.1.4, 12.1.5, 12.1.1, 12.1.3, 12.1.7, 12.3.3
kemampuan 12.1.6, 12.3.2, 12.4.1
Tingkat Penilaian Penerapan
SMK3
1. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0-
59% termasuk tingkat penilaian
penerapan kurang.
2. Untuk tingkat pencapaian penerapan
60-84% termasuk tingkat penilaian
penerapan baik.
3. Untuk tingkat pencapaian penerapan
85-100% termasuk tingkat penilaian
penerapan memuaskan
PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan 0-59% 60-84% 85-100%

Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


tingkat awal Penilaian Penerapan Baik Penerapan
(64 kriteria) Penerapan Memuaskan
Kurang
Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
tingkat Penilaian Penerapan Baik Penerapan
transisi (122 Penerapan Memuaskan
kriteria) Kurang
Kategori Tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
tingkat Penilaian Penerapan Baik Penerapan
lanjutan (166 Penerapan Memuaskan
kriteria) Kurang
PENILAIAN KRITERIA
• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian.
• Kategori Mayor
Tidak memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3; dan
Terdapat temuan minor untuk satu
kriteria audit di beberapa lokasi.
• Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-
undangan, standar, pedoman, dan acuan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai