Anda di halaman 1dari 21

1

SISTEM MANAJEMEN K3
SISTEM MANAJEMEN K3

Latar belakang
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengalami beberapa
perkembangan (desain peralatan pergeseran konsep K3,Ruang
Lingkup K3 yang semakin luas tidak hanya terbatas di dalam
industry termasuk jasa kesehatan
• Kegiatan RS berpotensi menimbulkan bahaya fisik, kimiawi,
biologi, ergonomik dan psikososial
– Hasil National Safety Council (NSC) kec. Kerja di RS 41 % lebih
besar dari pada pekerja industri lain, dimana kasus yang terbanyak
tertusuk jarum, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar &
penyakit infeksi
– Penyakit kronis yg diderita petugas RS: Hipertensi,Varises, anemia
(kebanyakan wanita), penyakit ginjal dan saluran kemih, dermatitis
ulticaria, nyeri punggung (guns,83)
• Untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan perlu dilakukan
upaya keselamatan & kesehatan kerja dg menetapkan
Pedoman Manajemen K3

2
3
Tujuan
• Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman,
nyaman dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
karyawan RS
MANFAAT
1. Bagi RS :
a. Meningkatkan mutu pelayanan
b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS
c. Meningkatkan citra RS.
2. Bagi karyawan RS :
a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3. Bagi pasien dan pengunjung :
a. Mutu layanan yang baik
b. Kepuasan pasien dan pengunjung
4
Pengertian SMK3

Bagian dari sistem manajemen perusahaan


secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
• Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan
tahap perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian yang
bertujuan untuk membudayakan K3 di RS

5
• Audit SMK3
pemeriksaan secara sistematis dan independen
terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan
untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 di perusahaan.

6
Pasal 5
• Wajib bagi perusahaan:
– memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit
100 (seratus) orang; atau
– mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
• Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU,
konvensi atau standar internasional

7
Occupational Health and Safety Assesment Series

8
9
Penerapan SMK3 meliputi
10
11
Penetapan Komitmen & kebijakan k3
1. Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan
tertulis, jelas dan mudah dimengerti
2. Strategi komitmen ( advokasi sosialisasi program
K3, tujuan yg jelas, organisasi, SDM profesional,
dukungan manajemen puncak, kajian resiko
kualitatif dan kuantitatif, program kerja dan
monitoring evaluasi.)

12
Contoh
Kebijakan
K3

DIVISI PELATIHAN 13
Perencanaan K3

Meliputi :
(1) Identifikasi sumber bahaya
(1) Identifikasi sumber bahaya baik Fisik, Kimiawi, Biologik, Ergonomik,
Psiko sosial
(2) Penilaian Faktor resiko
(3) Pengendalian faktor resiko
(2) Membuat peraturan : SOP sesuai dengan peraturan yg berlaku,
(3) Tujuan & sasaran
(4) Indikator pencapaian kerja
(5) Program K3

14
PROGRAM K3

NO TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN JADUAL ANGGARAN P.JWB


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1
2
3
4
5
6
7
8

S M A R T
Spesifik Measure Achieveable Reasonable Time bond

15
Bagian Keempat
Pelaksanaan Rencana K3
(1) Pelaksanaan rencana K3 dilakukan oleh pengusaha berdasarkan rencana K3 sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf c dan pasal 9.
(2) Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber daya manusia dibidang
K3, prasarana, dan sarana.
(3) Sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memiliki :
a. kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
b. kewenangan dibidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin kerja/operasi dan/atau
surat penunjukkan dari instansi yg berwenang.
(4) Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit terdiri dari :
a. organisasi/unit yang bertanggung jawab dibidang K3;
b. anggaran yang memadai;
c. prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasi; dan
d. instruksi kerja.

16
Pelaksanaan Rencana K3
(1) Pengusaha dalam melaksanakan kegiatan K3 :
a. menunjuk sumber daya manusia yang mempunyai
kompetensi kerja dan kewenangan di bidang K3.
b. melibatkan seluruh pekerja/buruh;
c. membuat petunjuk K3 yg harus dipatuhi oleh seluruh
pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh yg berada
di perusahaan, dan pihak lain yang terkait.
d. membuat prosedur informasi;
e. membuat prosedur pelaporan; dan
f. mendokumentasikan seluruh kegiatan.
(2) Pelaksanaan kegiatan harus diintegrasikan dengan kegiatan
manajemen perusahaan.

17
Pemantauan dan evaluasi K3
(1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
(2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 melalui pemeriksaan, pengujian,
pengukuran dan audit internal SMK3 dilakukan oleh sumber daya
manusia yang kompeten
(3) Dalam hal perusahaan tidak memiliki sumber daya untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dapat menggunakan jasa pihak
lain.
(4) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaporkan kepada
pengusaha.
(5) Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan.
(6) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau standar.
18
Internal AUDIT Eksternal

Dilakukan Dilakukan oleh


perusahaan Lembaga Audit
(yang telah ditunjuk
Menakertrans)

19
Tingkat penerapan SMK3

• Tingkat awal 64 kriteria


• Tingkat transisi 122 kriteria
• Tingkat lanjutan 166 kriteria

20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai