OLEH :
YAYUK ERNAWATI, S.Kep
NIM : 2021090026
HARI : JUMAT
TANGGAL : 5 NOVEMBER 2021
MAHASISWA
I. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Kemenkes.RI, 2014).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka
kesakitan (morbiditas) dan angka kematian / mortalitas (Trianto, 2014).
II. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan
tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa factor yang memengaruhi terjadinya
hipertensi :
a. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau
transport Na
b. Obesitas : : terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
c. Stres karena lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah
(Aspiani, 2016)
penderita esensial.
a. Hipertensi sekunder
intensitas aktivitas fisik, atau usia tua pada pasien dengan riwayat
IV. Patofisiologi
pelepasan renin.
V. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
akut.
b. EKG
1) Hipertrofi ventrikel kiri
3) Peninggian gelombang P
4) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
dapat dicapai melalui modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat
a. Pengaturan diet
koroner.
c. Olah raga
(Aspiani, 2016)
1. Pengkajian Keperawatan
a. identitas klien
medik.
dengan pasien.
b. Keluhan Utama
dan lain-lain
f. Aktivitas / Istrirahat
b) Episode palpitasi
2. Tanda:
h. Integritas Ego
1). Gejala: riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor
stress multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan
pekerjaan).
i. Eliminasi
1) Gejala :
(meningkat/turun)
b. Adanya edema
c. Glikosuria
d. Neurosensori
3)Gejala :
a.Keluhan pening / pusing, berdenyut, sakit kepala,
4) Tanda :
l.Pernafasan
1. Gejala :
Dispnea
c. Riwayat merokok
2. Tanda :
c. Sianosis
m. Keamanan
Gejala:
o. Rencana Pemulangan
terapi obat.
2. Diagnosa Keperawatan
e. Ketidakefektifan koping
g. Resiko cedera
h. Defisiensi pengetahuan
i. Ansietas
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
pada klien dengan hipertensi (Nurarif ,2015 dan Tim pokja SDKI
Penyebab :
Batasan Karakteristik :
Kriteria Mayor:
tidur.
Kriteria Minor:
a. Kondisi pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
e. Glaukoma
Kriteria Minor :
1. Subjektif: parastesia, nyeri ekstremitas ( klaudikasi intermiten)
6. Thrombosis arteri
7. Varises
9. Sindrom kompartemen
c.Ansietas ( D.0080)
menghadapi ancaman.
Batasan Karakteristik:
Kriteria Mayor:
Kriteria Minor:
tidak berdaya
Kondisi terkait:
1. Kondisi kronis progresif ( mis kanker, penyakit autoimun)
2. Penyakit akut
3. Hospitalisasi
4. Rencana operasi
6. Penyakit neurologis
3.Intervensi Keperawatan
ruangan, pencahayaan,kebisingan)
4.Implementasi Keperawatan
-lain
hal pemberian nutrisi pada pasien sesuai diit yang telah dibuat
5. Evaluasi Keperawatan
belum teratasi.
Kardiovaskuler
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed). DPP PPNI