Dosen Pengampu :
disusun oleh:
NIM : 8801190011
Kelas : 3C
FAKULTAS KEDOKTERAN
TAHUN AJARAN
2021/2022
A. Definisi
Menurut Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik
sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan
makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab
utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia ( World Health
Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar
22% dari total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari
seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki.
B. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan
tetapi, ada beberapa factor yang memengaruhi terjadinya hipertensi :
a. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau transport
Na.
b. Obesitas : terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
c. Stress karena lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah. (Aspiani, 2016)
1. Pengaturan diet : diet rendah garam, diet tinggi kalum, diet kaya buah dan sayur dan
diet rendah kolesterol.
2. Penurunan berat badan
3. Olahraga untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan jantung.
4. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat.
E. Pemeriksaan penunjang
Menurut (Aspiani, 2016), pemeriksaan penunjang sebagai berikut:
a. Laboratorium
a) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan parenkim ginjal
b) Kreatinin serum dan BUN meningkat pada hipertensi karena parenkim ginjal
dengan gagal ginjal akut.
c) Darah perifer lengkap
d) Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)
b. EKG
a) Hipertrofi ventrikel kiri
b) Iskemia atau infark miocard
c) Peninggian gelombang P
d) Gangguan konduksi
c. Foto Rontgen
a) Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi aorta.
b) Pembendungan, lebar paru
c) Hipertrofi parenkim ginjal
d) Hipertrofi vascular
Referensi
Aspiani, R.Y. 2016. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular Aplikasi
NIC & NOC. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Mohammad Yogiantoro. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Hipertensi Esensial. Perhipunan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Aspiani, R.Y. 2016. Buku Ajar Asuhan
Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus. Yogyakarta: Penerbit Mediaction.
Kementerian Kesehatan RI. 2009. Hipertensi: Prevalensi dan Determinannya di Indonesia.
Jakarta: Ekowati Rahajeng dan Sulistyo Tuminah
Tim Pokja SLKI PPNI (2019) Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI