Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN MASALAH HIPERTENSI PADA NY. I

DI DESA KOTA ALAM

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARDIANA SETIAWATI

NIM 1914471021

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG

KARANG PRODI KEPERAWATAN KOTABUMI

TAHUN 2021/2022
Laporan Pendahuluan Hipertensi

A. Konsep Teori Penyakit

a. Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan


tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolic lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang
( Kemenkes, RI, 2014).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang


mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang
mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan angka kematian
( Trianto, 2014)

b. Etiologi

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang


spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan curah
jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada
beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya hipertensi :

1. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan


ekskresi atau transportnya.

2. Obesitas : terkait dengan tingkat insulin yang tinggi


mengakibatkan tekanan darah meningkat

3. Stress karena lingkungan

4. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada


orang tua serta pelebaran pembuluh darah (Aspiani,
2016)
c. Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi


pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada medulla di
otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jenis saraf simpatis, yang
berlanjut kebawah kekorda spinalis dan keluar dari kolumna
medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus
yang bergerak kebawah melalui system saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini neuron pre 18 ganglion
melepaskan asetikolin yang merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi
respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor. Klien
dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut
dapat terjadi.

Pada saat bersamaan ketika system saraf simpatis


merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi
kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan
aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal menyekresi epineprin yang
menyebabkan vasokontriksi korteks adrenal menyekresi kortisol
dan steroid lainnya yang dapat memperkuat renspons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal menyebabkan
pelepasan renin.

Renin yang dilepaskan merangsang pembentukan


angiotensin I yang menyebabkan kemudian diubah menjadi
angiotensin II, vasokonstriktor kuat yang pada akhirnya
meramgsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon
ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor
tersebut cenderung menyebabkan hipertensi (Aspiani, 2016).

Pathway

Bagan 2.1 Pathway Hipertensi

(Sumber : ( WOC ) dengan menggunakan Standar Diganosa Keperawatan


Indonesia dalam PPNI,2017)

d. Manifestasi Klinis

Pada umumnya, penderita hipertensi esensial tidak memiliki


keluhan. Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala,
gelisah,palpitasi, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada,
mudah lelah, lemas dan impotensi. Nyeri kepala umumnya pada
hipertensi berat, dengan ciri khas nyeri regio oksipital terutama pada
pagi hari. Anamnesis identifikasi faktor risiko penyakit jantung,
penyebab sekunder hipertensi, komplikasi kardiovaskuler, dan gaya
hidup pasien.

Perbedaan Hipertensi Esensial dan sekunder Evaluasi jenis


hipertensi dibutuhkan untuk mengetahui penyebab. Peningkatan
tekanan darah yang berasosiasi dengan peningkatan berat badan,
faktorgaya hidup (perubahan pekerjaan menyebabkan penderita
bepergian dan makan di luar rumah), penurunan frekuensi atau
intensitas aktivitas fisik, atau usia tua pada pasien dengan riwayat
keluarga dengan hipertensi kemungkinan besar mengarah ke hipertensi
esensial.

Labilitas tekanan darah, mendengkur, prostatisme, kram


otot,kelemahan, penurunan berat badan, palpitasi, intoleransi panas,
edema,gangguan berkemih, riwayat perbaikan koarktasio, obesitas
sentral,wajah membulat, mudah memar, penggunaan obat-obatan atau
zat terlarang, dan tidak adanya riwayat hipertensi pada keluarga
mengarah pada hipertensi sekunder (Adrian, 2019).

e. Pemeriksaan Diagnostik

a. Laboratorium

1) Albuminuria pada hipertensi karena kelainan


parenkim ginjal

2) Kreatinin serum dan BUN meningkat pada


hipertensi karenaparenkim ginjal dengan gagal
ginjal akut.

3) Darah perifer lengkap

4) Kimia darah (kalium, natrium, keratin, gula darah puasa)


b. EKG

1) Hipertrofi ventrikel kiri

2) Iskemia atau infark miocard

3) Peninggian gelombang

4) Gangguan konduksi

c. Foto Rontgen
1. Bentuk dan besar jantung Noothing dari iga pada koarktasi
aorta.
2) Pembendungan, lebar paru
3) Hipertrofi parenkim ginjal
4) Hipertrofi vascular ginjal(Aspiani, 2016)

f. Penatalaksanaan Medis

Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan


risiko penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta morbiditas yang
berkaitan. Tujuan terapi adalah mencapai dan mempertahankan
tekanan sistolik dibawah 140 mmHg dan tekanan distolik dibawah 90
mmHg dan mengontrol faktor risiko. Hal ini dapat dicapai melalui
modifikasi gaya hidup saja, atau dengan obat anti hipertensi (Aspiani,
2016).Penatalaksanaan faktor risiko dilakukan dengan cara pengobatan
setara non-farmakologis, antara lain:

a. Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukan bahwa diet dan pola hidup sehat
atau dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung
dan dapat memperbaiki keadaan hipertrofi ventrikel kiri.Beberapa
diet yang dianjurkan:

1. Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan


tekanan darah pada klien hipertensi. Dengan pengurangan
konsumsi
garam dapat mengurangi stimulasi system renin-angiotensin
sehingga sangat berpotensi sebagai anti hipertensi. Jumlah
asupan natrium yang dianjurkan 50-100 mmol atau setara
dengan 3-6 gram garam per hari.

2. Diet tinggi kalium , dapat menurunkan tekanan darah tetapi


mekanismenya belum jelas. Pemberian kalium secara intravena
dapat menyebabkan vasodilatasi, yang dipercaya dimediasi
oleh oksida nitrat pada dinding vascular.

3. Diet kaya buah dan sayur

4. Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya


jantung koroner.

b. Penurunan berat badan

Mengatasi obesitas pada sebagian orang, dengan cara menurunkan


berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan dengan
mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup. Pada beberapa
studi menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian
hipertensi dan hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan
adalah hal yang sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah.

c. Olahraga

Olahraga teratur seperti berjalan, lari,berenang, bersepeda bermanfaat


untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan jantung.

d. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat

Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi alkohol, penting untuk


mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui
menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.(Aspiani, 2016)
g. Komplikasi

Kompikasi hipertensi menurut (Trianto, 2014):


a. Penyakit jantung

Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal


jantung.
b. Ginjal

Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat


tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Rusaknya
glomerulus, darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal dan
nefron akan terganggu sehingga menjadi hipoksik dan
kematian.Rusaknya membran glomerulus , protein akan keluar melalui
urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan
menyebabkan edema.

b. Otak

Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat


terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi
otak mengalami hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke
daerah
-daerah yang diperdarahi berkurang.
d. Mata
Komplikasi berupa perdarahan retina , gangguan penglihatan,hingga
kebutaan.
e. Kerusaka pada pembuluh darah arteri
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan
penyempitan arteri atau yang sering disebut dengan atero sklerosis dan
artero sklerosis (pengerasan pembuluh darah). Komplikasi berupa
kasus perdarahan meluas sampai ke intra ventrikuler (IntraVentriculer
Haemorrhage) atau IVH yang menimbulkan hidrosefalus obstruktif
sehingga memperburuk luaran. 1-4 Lebihdari 85% ICH timbul primer
dari pecahnya pembuluh darah otak yang sebagian besar akibat
hipertensi kronik (65-70%) dan angiopathy amyloid. Sedangkan
penyebab sekunder timbulnya ICH dan IVH biasa karena berbagai hal
yaitu gangguan pembekuan darah, trauma, malformasi arteriovenous,
neoplasma intrakranial, thrombosis atau angioma vena. Morbiditas dan
mortalitas ditentukan oleh berbagai faktor, sebagian besar berupa
hipertensi, kenaikan tekanan intrakranial, luas dan lokasi perdarahan,
usia, serta gangguan metabolism serta pembekuan darah (Jasa, Saleh,
& Rahardjo, n.d.)

B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertensi

1) Pengkajian keperawatan
1. Identitas klien
a. Identitas klienMeliputi :
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk
rumah sakit (MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
b) Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta status
hubungan dengan pasien
b. Keluhan utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri kepala, gelisah,
palpitasi,pusing, leher kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, mudah
lelah, dan impotensi

c. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan
pertanyaan tentang kronologi keluhan utama. Keluhan lain yang
menyerta biasanya : sakit kepala , pusing, penglihatan buram, mual
,detak jantung tak teratur, nyeri dada.
d. Riwayat kesehatan Dahulu
Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit jantung,penyakit ginjal,
stroke. Penting untuk mengkaji mengenai riwayat pemakaian obat-
obatan masa lalu dan adanya riwayat alergi terhadap
jenis obat

b. Riwayat Kesehatan Keluarga


Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit hipertensi,penyakit
metabolik, penyakit menular seperi TBC, HIV, infeksi saluran kemih, dan
penyakit menurun seperti diabetes militus, asma,dan lain-lain
f. Aktivitas / istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan
irama jantung,takipnea

g. Sirkulasi
1) Gejala :
a) Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/ katup
dan penyakit serebro vaskuler
b) Episode palpitasi
2) Tanda :
a) Peningkatan tekanan darah
b) Nadi denyutan jelas dari karotis,ugularis,radialis,takikardia
c) Murmur stenosis vulvular
d) Distensi vena jugularis
e) Kulit pucat,sianosis ,suhu dingin (vasokontriksi perifer)
f) Pengisian kapiler mungkin lambat / tertunda
h. Integritas ego
1) Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan
pekerjaan).
2) Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
perhatian,tangisan meledak, otot uka tegang, menghela
nafas, peningkatan pola bicara.
i.Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini (seperti obstruksi) atau riwayat
penyakit ginjal pada masa yang lalu.
j. Makanan / cairan
1) Gejala :
a) Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak serta kolesterol
b) Mual, muntah dan perubahan berat badan saat ini(meningkat/turun)
c) Riwayat penggunaan diuretic 27Gejala : gangguan ginjal saat ini
(seperti obstruksi) atau riwayat penyakit ginjal pada masa yang lalu.
j. Makanan / cairan
1) Gejala :
a) Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam,
lemak serta kolesterol
b) Mual, muntah dan perubahan berat badan saat ini(meningkat/turun)
c) Riwayat penggunaan diuretic
2) Tanda :
a) Berat badan normal atau obesitas
b) Adanya edema
c) Glikosuria
d) Neurosensori
3) Gejala :
a) Keluhan pening / pusing, berdenyut, sakit kepala,suboksipital
(terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa
jam)
b) Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan abur,epistakis)
4) Tanda :
a) Status mental, perubahan keterjagaan orientasi, pola/ isi bicara,
efek, proses pikir
b) Penurunan kekuatan genggaman tangan
k. Nyeri / ketidaknyamanan
Gejala : angina ( penyakit arteri koroner / keterlibatan jantung), sakit
kepala
l. Pernapasan
1) Gejala :
a) Disnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja,takipnea, ortopnea.
Dispnea
b) Batuk dengan / tanpa pembentukan sputum
c) Riwayat merokok
2) Tanda :
a) Distress pernapasan / penggunaan otot aksesori pernapasan
b) Bunyi napas tambahan (crakles/mengi)
c) Sianosis
m. Keamanan
Gejala : gangguan koordinasi/ cara berjalan, hipotensi postural.
n. Pembelajaran /
penyuluhan Gejala:
1) Faktor risiko keluarga: hipertensi,aterosklerosis,penyakit
jantung, diabetes mellitus.
2) Faktor lain, seperti orang afrika-amerika, asia tenggara,
penggunaan pil KB atau hormone lain,penggunaan alcohol/obat.
2) b.Pemeriksaan

penunjang 2). Pemeriksaan

Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada penderita


hipertensi bertujuan untuk mengetahui progresi penyakit ini.
Pemeriksaan dasar yang sebaiknya dikerjakan pada hipertensi primer
yakni:
Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan disesuaikan dengan


faktor risiko dan klinis pasien :

A. Penilaian risiko kardiovaskular : Gula darah puasa, profil lipid,


asam urat
B. Penilaian penyebab hipertensi : TSH (Thyroid-stimulating hormone)

Penilaian komplikasi hipertensi :

 Serum kreatinin untuk perhitungan Egfr


 Serum sodium, potassium dan kalsium
 Urinalisa[3]

Pemeriksaan Penunjang Lainnya

Terdapat berbagai pilihan pemeriksaan untuk menilai ada tidaknya


komplikasi:

1. Elektrokardiografi : digunakan untuk menilai apakah terjadi komplikasi


seperti infark miokard akut atau gagal jantung

2. Foto polos thoraks : digunakan untuk menilai apakah terjadi


pembesaran ventrikel atau edema paru

 Ekokardiografi : digunakan untuk melihat fungsi katup dan bilik


jantung
 Doppler perifer : digunakan untuk melihat struktur pembuluh
darah, misalnya pada thrombosis vena dalam dan penyakit arteri
perifer

USG ginjal : digunakan untuk melihat adanya kelainan pada ginjal,


misalnya batu ginjal atau kista ginjal
 Skrining hipertensi endokrin

CT scan kepala [1]

Pengukuran tekanan darah dengan teknik ambulatori adalah metode


pengukuran darah selama 24 jam dibutuhkan untuk memantau efek
terapi yang telah diberikan kepada pasien.
Rencana Keperawatan

SDKI SLKI SIKI

Nyeri akut (D.007) Setelah dilakukan Manajemen Nyeri


asuhan
1. Identifikasi
keperawatan
lokasi,karakteristik,dur
3x24jam
asi,frekuensi,kualitas,in
diharapkan nyeri
tensitas nyeri
menuru dengan
kriteria 2. Identifikasi skala nyeri

1. keluhan nyeri 3. Berikan teknik non

menurun farmakologi

2. Meringis 4. Fasilitas istirahat dan

menurun tidur

3. Gelisah
menurun

4. Tidur
membaik

Perfusi perifer Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi


tidak efektif asuhan
1. Periksa sirkulasi
(D.0009) keperawatan
perifer
3x24jam
diharapkan perfusi 2. Identifikasi faktor
resiko gangguan
perifer membaik sirkulasi
dengan kriteria
3. Monitor panas,
1. kekuatan kemerahan,nyeri,atau
nadi perifer bengkak pada
membaik ekstremitas

2. Warna kulit
pucat
menurun

3. Turgor kulit
membaik

Intoleransi Setelah dilakukan Terapi aktifitas


aktivitas (D.0056) asuhan
1. Identifikasi
keperawatan
kemampuan dalam
3x24jam
berpartisipasi dalam
diharapkan
aktivitas tertentu
intoleransi aktifitas
membaik dengan 2. Identifikasi defisit

kriteria tingkat aktivitas

1. keluhan lelah 3. Monitor respon

menurun emosional fisik, social,


dan spiritual terhadap
2. Dispnea saat
aktivitas
aktivitas
menurun

3. Frekuensi
nadi
membaik
Lampiran 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KOTABUMI
FORMAT LAMPUNG UTARA
Jl. Soekarno Hatta no. 12, Kotabumi, Telp/ Fax . (0724) 22193/ 25751

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI

Fasilitas yankes Puskesmas No. register 7032022

Nama perawat Mardiana Setiawati Tanggal pengkajian 07 Maret 2022


yang mengkaji

A. PENGKAJIAN

1. DATA KELUARGA

Nama kepala keluarga Tn. F Bahasa sehari hari Indonesia dan Lampung
Alamat rumah & telp Gang Bahagia, Kota Alam Jarak yankes terdekat ±4 km

Agama dan suku Islam & Lampung Alat transportasi Sepeda Motor

2. DATA ANGGOTA KELUARGA

No. Nam Hub Umur J Suku Pendidikan Pekerjaan Status gizi TTV (TD, N, S, P) Status imunisasi Alat bantu
a dg K terakhir saat ini dasar / Protesa
( TB, BB, BM)
KK

1. Tn. F KK 40th Lk Lampun S1 Pegawai TB 160cm TD 110/80 mmHg Lengkap Tidak ada
g
BB 60kg N 79x/mnt

BMI 23,5 S 36,5˚C

P 18x/mnt
2. Ny. I Istri 39th Pr Lampun SMP IRT TB 155cm TD 170/120 mmHg Lengkap Tidak ada
g
BB 55kg N 80x/mnt

BMI 24,4 S 36,3˚C

P 17x/mnt

3. An. V Anak 15th Pr Lampun SMP Pelajar TB 150cm TD 100/80 mmHg Lengkap Tidak ada
g
BB 40kg N 80x/mnt

BMI 17,7 S 36,2˚C

P 20x/mnt

4. An. S Anak 7th Pr Lampun SD Pelajar TB 125cm TD 100/80 mmHg Lengkap Tidak ada
g
BB 25kg N 79x/mnt

BMI 16 S 36˚C

P 18x/mnt
LANJUTAN

No. Nama Penampilan Status kesehatan saat ini Riwayat penyakit/ alergi Analisa masalah kesehatan individu
umum

1. Tn. F Klien tampak Sehat Tidak ada riwayat penyakit/alergi Tidak ada masalah kesehatan
sehat dan pada individu
bugar, warna
kulit sawo
matang, rambut
hitam, badan
berisi, klien
tampak rapih
dan bersih

2. Ny. I Klien tampak Sakit Riwayat hipertensi sejak 6 bulan lalu Klien mengatakan memiliki riwayat
sehat, warna hipertensi sejak 6 bulan yang lalu, klien
kulit sawo mengeluh pusing, sakit kepala dan
matang, rambut terasa
berat pada tengkuk, susah tidur. Jika sakit
hitam, klien klien hanya membeli obat warung saja.
tampak rapih
dan bersih

3. An. V Klien tampak Sehat Tidak ada riwayat penyakit/alergi Tidak ada masalah kesehatan
sehat dan pada individu
bugar, warna
kulit sawo
matang, rambut
hitam, badan
berisi, klien
tampak rapih
dan bersih

4. An. S Klien tampak Sehat Tidak ada riwayat penyakit/alergi Tidak ada masalah kesehatan
sehat dan pada individu
bugar, warna
kulit sawo
matang, rambut
hitam,badan
ideal, klien
tampak rapih
dan bersih

3. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)

4. DATA PENUNJANG KELUARGA


 Rumah dan sanitasi lingkungan PHBS dirumah tanggal

Kondisi rumah klien rapih dan bersih, [] jika ada Bunifas, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :Ya
type rumah permanen
[] jika ada bayi, memberi ASI ekslusif :Ya

[] jika ada balita, menimbang balita tiap bulan :


 Ventilasi :
Ya
Cukup
[] menggunakan air bersih untuk makan & minum :Ya

[] menggunakan air bersih untuk kebersihan diri :Ya


 Pencahayaan rumah :
[] mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Baik
Ya

[] melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :Ya


 Saluran buang limbah [] menjaga lingkungan rumah tampak bersih : Ya
: Baik
[] mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :Ya

 Sumber air bersih

: Sehat
Jamban memenuhi syarat : Ya [] menggunakan jamban sehat :Ya
Tempat sampah :
[] memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Tidak [] makan buah dan sayur setiap hari :
Ya Ya
[] melakukan aktifitas fisik setiap hari :Ya [] tidak merokok di dalam rumah : Tidak

Rasio luas bangunan rumah dengan


jumlah anggota keluarga 8m/ orang :
Ya
5. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit : [] ada [] tidak karena
………………

2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya : []
ya [] tidak……..

3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota


dalam keluarganya : [] ya [] tidak ………….

4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang di alami anggota
dalam keluarganya: [] ya [] tidak ……

5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati / dirawat : [] ya [] tidak ……………

6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang di alami anggota
keluarganya: [] keluarga [] tatangga [] kader [] tenaga kesehatan, yaitu Perawat (praktik
mandiri)

7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya : [] tidak
perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya [] perlu berobat ke fasilitas yankes : []
tidak terpikir

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang di alami anggota keluarganya
secara aktif : [] ya [] tidak, jelaskan…………..

9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami


anggota keluarganya: [] ya [] tidak, jelaskan…………

10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang di alaminya : [] ya [] tidak, jelaskan ………..

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya : [] ya [] tidak , jelaskan……..

12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifkasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : [] ya [] tidak,
jelaskan……….

13) Apakah keluarga mampu menggali dan memamfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengetahui masalah kesehatan anggota keluarganya : [] ya [] tidak , jelaskan……..
Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Meninggal

: Klien
6. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Kunjungan pertama ( K-1) : Kunjungan keempat (K-4 ) :

Perawat : Mardiana Setiawati Perawat : Mardiana Setiawati

Kunjungan kedua ( K-2) : Kunjungan kelima (K-5 ) :

Perawat : Mardiana Setiawati Perawat : Mardiana Setiawati

Kunjungan ketiga ( K-3 ) : Kunjungan keenam ( K-6 ) :

Perawat : Perawat :

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA MANDIRI

Tanggal Masalah Kesehatan Masalah Kriteria Keluarga Mandiri Kategori


Keperawatan Simpula
n

1 2 3 4 5 6 7
07/Maret/ Hipertensi Manajemen        Keluarg
22 kesehatan keluarga a
tidak efektif mandiri
(KM-IV)

Keterangan:

Kriteria keluarga mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda ( √ ) pada kolom angka 1-7 sesuai dengan kriteria berikut

1. Menerima petugas Kesehatan

2. Menerima pelayanan Kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga


3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah Kesehatan yang benar

4. Manfaatkan fasilitas Kesehatan sesuai anjuran

5. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran

6. Melakukan tindakan pencegahan secara aktif

7. Melakukan tindakan promotive secara aktif

Pembagian Keluarga Mandiri berdasarkan pengelompokan kriteria sebagai berikut:

1. Keluarga Mandiri ( KM-I ) : Kriteria 1 – 2

2. Keluarga Mandiri ( KM-II ) : Kriteria 1 – 5

3. Keluarga Mandiri ( KM-III) : Kriteria 1 – 6

4. Keluarga Mandiri ( KM-IV ) : Kriteria 1 – 7


DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT DALAM KELUARGA(Lampiran no. 2)

Nama individu keluarga yang sakit : Ny. I Diagnosa Medik : Hipertensi

Sumber dana Kesehatan : BPJS Rujukan dokter/rumah sakit : Rs Umum


Handayani Kotabumi Lampung Utara

Keadaan umum Sirkulasi/cairan Perkemihan Pernapasan

Kesadaran :CM Pada saat pengkajian klien Pada saat pengkajian Pada saat
mengeluh pusing, sakit pada klien mengatakan BAK pengkajian
GCS : 15
kepala, tekanan darah 170/120 5- 6x/7 hari. Tanpa pernafasan klien
TD : 170/120 mm/Hg mmHg, tidak ada edema pada bantuan atau secara 20 x/menit, klien

P : 18 x/menit ekstermitas, bunyi jantung dup- mandiri. mengatakan tidak


dup-dup, tidak ada acites pada Tidak ada nyeri pada sesak, irama nafas
S : 36,3°C
abdomen, akral teraba hangat, saat BAK, dan tidak teratur, suara
N : 80x/menit pengisian kapiler ˂ 2 detik, ada kesulitan saat nafas normal tidak
tidak ada tanda-tanda anemia, BAB. ada bunyi ronkhi,
[]Takikardia
dan tidak ada tanda-tanda wheezing. Tidak
[]Bradikardia dehidrasi. ada secret pada
jalan nafas
[]Tubuh teraba hangat

[]Menggigil
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

Pada saat pengkajian klien Pada saat pengkajian Pada saat pengkajian klien tidak tampak
mengatakan nafsu makan kekuatan otot baik, tidak ada binggung, bicara normal, tidak ada
baik, tidak ada rasa mual dan bantuan dalam berdiri dan kelumpuhan pada ekstermitas, reflek patologis
muntah, tidak ada kesulitan berjalan. baik. Klien mengatakan penglihatannya masih
dalam menelan, tidak ada Tidak ada fraktur. normal. Klien mengatakan fungsi perabaan
kerusakan pada gigi, tidak normal tidak ada kesemutan pada saat
ada sariawan. Klien pengkajian. Klien mengatakan fungsi
mengatakan tidak memiliki pendengaran masih jelas, perasa masih baik,
alergi makanan/minuman. dan penciuman baik.

Kulit

Pada saat pengkajian kulit klien tampak bersih,


warna kulit sawo mateng, tidak ada jaringan
parut area kulit, dan tidak ada luka bakar.

Tidur dan istirahat

Pada saat pengkajian klien mengatakan susah


tidur di malam hari

Mental Komunikasi dan budaya Kebersihan diri Perawatan diri


Pada saat pengkajian klien Pada saat pengkajian Pada saat pengkajian sehari-hari
mengatakan cemas dan takut komunikasi klien dan keluarga kebersihan diri klien baik
Pada saat
akan penyakitnya. baik, menggunakan bahasa seperti gigi, mata,kulit,
pengkajian klien
Lampung dan Rezone hidung, kuku, telinga, dan
mengatakan
rambut tampak bersih
mandi, berpakaian,
menyisir rambut,
makan dan
minum, dilakukan
sendiri tanpa
bantuan keluarga.

Keterangan Tambahan terkait individu

Diagnosa Keperawatan Individu/keluarga

1. Kesiapan peningkatan koping keluarga


2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

3. Kesiapan peningkatan proses keluarga

MENGETAHUI :

Nama Koordinator Mardiana Setiawati Tanggal/Tanda Tangan 07/03/2022


Perkesmas
B. MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
N Data Dukung Diagnosa
o

1 Data Dukung Kesiapan peningkatan koping keluarga

1. Anggota keluarga menetapkan tujuan untuk


meningkatkan gaya hidup sehat

2. Anggota keluarga mengidentifikasi pengalaman yang


dialami

2 Data Dukung Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

1. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan


yang diderita

2. Keluarga takut terjadi komplikasi pada klien

3 Data Dukung Kesiapan peningkatan proses keluarga

1. Terlihat adanya respek dengan anggota keluarga

2. Keluarga mampu menunjukkan minat melakukan


aktivitas hidup sehari-hari yang positif
Skoring

Masalah : Kesiapan peningkatan koping keluarga

No Kriteria Hitunga Skor Pembenaran


. n

1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Aktual : Anggota keluarga


menetapkan tujuan untuk
- Aktual
meningkatkan hidup sehat

Mudah : Anggota keluarga


2. Potensi masalah untuk 2/2x 2 2 mengidentifikasi pengalaman yang
diubah : dialami

- Mudah

Tinggi : Keluarga merupakan


support system yang baik bagi Ny.
Potensi masalah untuk
3. 3/3 x 1 1
I mendukung penuh perawatan
dicegah
- Tinggi dalam upaya
penyembuhan penyakitnya.

Segera : klien takut akan kejadian


4. 2/2x1 1
penyakit berlanjut atau akan terjadi
Menonjolnya masalah : komplikasi dari hipertensi

- Segera

Jumlah 5

Masalah : Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

N Kriteria Hitunga Skor Pembenaran


o n

1 Sifat masalah : 3/3x1 1 Aktual : Mengungkapkan tidak


- Aktual memahami masalah kesehatan
yang diderita

Mudah : biaya berobat


2 Kemungkinan masalah 1/2x2 2
menggunakan BPJS, kendaraan
dapat diubah :
sepeda motor saat berobat
- Mudah

Potensi masalah untuk


3. 2/3x1 2/3 Sedang : Keluarga mengetahui
dicegah:
mencegah hipertensi dengan
- Sedang menjaga pola makanan yaitu
mengurangi makanan asin

4.
Menonjolnya masalah :
2/2x1 1 Segera : Keluarga takut
- Segera
terjadi komplikasi pada klien

Jumlah 4 2/3
Masalah : Kesiapan peningkatan proses keluarga

NO Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : 1/3x1 1/3 Potensial : Ny. I mengatakan


ingin selalu sehat dan kondisi
- Potensial
baik-baik saja, ingin
meningkatkan tariff hidup yang
lebih baik agar tidak terjadi
komplikasi

Mudah : Biaya berobat


menggunakan BPJS, kendaraan
sepeda motor saat berobat
2 Kemungkinan masalah 2/2x2 2
dapat diubah :

- Mudah
Rendah : klien sudah mengerti
dan sudah melakukan diet garam

3 Potensi masalah untuk 1/3x1 1/3


dicegah :
Tidak dirasakan : pilihan
- Rendah tidak banyak faktor penyebab
dan factor yang
mempengaruhi penyakit
Menonjolnya masalah : hipertensinya
4 0/2x2 0
- Tidak dirasakan

Jumlah 2 2/3
C. RENCANA KEPERAWATAN

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 7032022

Nama Perawat Mardiana Setiawati Nama Tn. F

Penanggungjawab/ KK

Nama Individu/ Ny. I Alamat Gang Bahagia, Kota Alam


Keluarga

Penyakit/ Masalah Hipertensi


Kesehatan
Data Diagnosis SLKI SIKI
Keperawatan

Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi

Anggota D.009 Kesiapan L.121 TUK 1 I.1238 Edukasi kesehatan


keluarga 0 peningkata 11 3
Tingkat pengetahuan  Identifikasi kesiapan menerima
menetapka n koping
informasi
n tujuan keluarga Keluarga mampu mengenal masalah

untuk  Sediakan materi dan


a. Verbalisasi minat dalam belajar
meningkatk media pendidikan
meningkat
an hidup kesehatan
b. Kemampuan menjelaskan
I.0926
sehat
tentang suatu topik meningkat Dukungan koping keluarga
0
c. Pertanyaan tentang
Keluarga mampu mengenal masalah :
masalah yang dihadapi
menurun  Identifikasi respon emosional
L.131
terhadap kondisi saat ini
12
TUK 2  Identifikasi pemahaman tentang

Dukungan Keluarga keputusan perawatan


Keluarga mampu mengambil keputusan

a. Verbalisasi keinginan untuk


mendukung anggota keluarga
Promosi dukungan keluarga
yang sakit meningkat
I.1348  Identifikasi sumber daya fisik
b. Bekerja sama dengan anggota
8 dan pendidikan keluarga
keluarga yang sakit dalam
 Identifikasi harapan anggota
menentukan perawatan meningkat
keluarga
 Diskusikan kemampuan dan
perencanaan keluarga
L.080
dalam perawatan
66
TUK 3
 Dukung anggota keluarga
Tingkat nyeri untuk menjaga dan
Keluarga mampu merawat anggota mempertahankan
keluarga untuk meningkatkan atau hubungan keluarga
memperbaiki kesehatan  Diskusikan jenis perawatan
l.0931 dirumah
a. Kemampuan memenuhi kebutuhan
2
anggota keluarga meningkat
Promosi dukungan keluarga
b. Komitmen pada
 Identifikasi sumber daya fisik
perawatan/pengobatan meningkat dan pendidikan keluarga
 Identifikasi harapan anggota
c. Komunikasi anggota keluarga
keluarga
membaik
L.141  Diskusikan kemampuan dan
28 perencanaan keluarga
dalam perawatan
 Dukungan anggota keluarga
TUK 4
untuk menjaga dan
Kontrolresiko mempertahankan
Keluarga mampu memelihara hubungan keluarga
kesehatan dan memodifikasi lingkungan I.1451  Diskusikan jenis perawatan
a. Kemampuan mengidentifikasi faktor 3 di rumah
resiko meningkat

b. Kemampuan merubah
perilaku meningkat Pelibatan keluarga

c. Kemampuan modifikasi gaya hidup  Identifikasi kesiapan keluarga


L.121
meningkat untuk terlibat dalam perawatan
08
d. Pemantauan fasilitas kesehatan  Ciptakan hubungan
terapeutik pasien dengan
keluarga
TUK 5  Diskusi cara perawatan dirumah

Status kesehatan keluarga I.1247  Motivasi keluarga


a. Akses fasilitas kesehatan 4 mengembangkan aspek positif
meningkat rencana keperawatan
b. Skrining kesehatan
anggota keluarga
meningkat
c. Sumber perawatan
Rujukan ke layanan masyarakat
kesehatan meningkat
 Identifikasi sumber-sumber
pelayanan kesehatan
 Identifikasi masalah
kesehatan individu,
keluarga
 Fasilitasi memutuskan
pelayanan kesehatan yang
dapat dijadikan tujuan rujukan
 Fasilitasi proses tindak lanjut
dimasyarakat setelah rujukan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Fasilitas Yankes Puskesmas No. Register 7032022

Nama Perawat Mardiana setiawati Nama Tn. F

Penanggungjawab/
KK

Nama Individu/ Ny. I Alamat Gang Bahagia, Kota Alam


Keluarga

Penyakit/ Masalah Hipertensi


Kesehatan

Tgl/ Diagnosis SIKI Evaluasi TT


No Keperawatan

07/ma Kesiapan TUK 1 : S: Mardian


ret/20 peningkatan Mampu mengenal masalah nyeri  Klien dan keluarga mengatakan mengerti a
22 koping akibat hipertensi tentang pendidikan tentang pendidikan
keluarga kesehatan yang diberikan tentang hipertensi,
a. Edukasi kesehatan
meliputi pengertian, tanda dan gejala
1. Mengidentifikasi kesiapan dan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
kemampuan keluarga serta komplikasi
menerima informasi ( Keluarga  Klien dan keluarga mengatakan mengerti
mengatakan siap untuk tentang penyebab dan strategi meredakan
mendengarkan informasi yang nyeri yang telah dijelaskan (leafleat terlampir )
akan disampaikan )  Klien mengatakan nyeri masih terasa tetapi
2. Menyiapkan materi dan media sedikit berkurang setelah minum obat dari
pendidikan kesehatan tentang dokter
hipertensi ( seperti O:
pengertian, tanda dan gejala,  Klien dan keluarga mendengarkan dengan
makanan yang dianjurkan dan baik pendidikan kesehatan yang disampaikan
tidak dianjurkan, serta  Klien dan keluarga memberikan pertanyaan
komplikasi , SAP dan Leafleat seputar pendidikan kesehatan yang
terlampir ) diberikan
 Klien dan keluarga mampu mengulangi
3. Melaksanakan pendidikan
penjelasan tentang pendkes yang
kesehatan sesuai jadwal
diberikan
yang sudah disepakati jam
A:
10.00 -
10.15 WIB  Klien dan keluarga sudah memahami kondisi,
keadaan, dan mampu mengenal masalah
4. Memberikan kesempatan
yang dihadapi
bertanya kepada klien
Masalah teratasi
dan keluarga
P:
5. Menjelaskan penyebab  Hentikan intervensi, lanjutkan ke TUK 2
dan strategi meredakan
nyeri

Penyebab :

Pilihan pola hidup yang dijalani


seperti kebiasaan konsumsi
makanan asin, banyak beban
fikiran, dan kurangnya aktivitas
fisik

Strategi meredakan :

Relaksasi nafas dalam

Atur posisi pasien duduk atau


tidur posisi semi fowler

Letakkan satu tangan pasien


diatas abdomen

Keluarkan nafas dalam


secara perlahan

Tarik nafas dalam melalui


hidung secara perlahan 3-
4 detik sampai dada dan
abdomen terasa terangkat
maksimal

Tahan nafas selama 3 detik

Hembuskan dan keluarkan


nafas secara perlahan melalui
mulut

Lakukan secara
berulang sampai 5 siklus

6. Menganjurkan menggunakan
analgetik Amlodipne secara
tepat
TUK 2 : S: Mardian
Keluarga mampu mengambil keputusan a
 Keluarga mengatakan sudah memiliki keputusan
Mengevaluasi TUK 1 :
tentang perawatan klien dan anggota keluarga
a. Dukungan keluarga
yang dilibatkan dalam perawatan
1. Mengidentifikasi sumber daya
fisik dan pendidikan keluarga  Keluarga mengatakan sudah tahu keputusan
2. Mengidentifikasi harapan dan harus bagaimana merawat klien
anggota keluarga untuk
O:
kesembuhan Ny. I
3. Mendiskusikan bersama anggota  Keluarga memahami perawatan yang

keluarga untuk memutuskan akan diberikan

anggota keluarga yang akan  Keluarga mampu mengambil keputusan untuk


dilibatkan dalam perawatan perawatan dan pemutusan keluarga yang
4. Mendukung keluarga untuk akan dilibatkan
selalu mempertahankan
hubungan keluarga harmonis  Keluarga menunjukkan sikap setuju tentang hasil

dengan komunikasi yang baik diskusi dan akan diterapkan dalam perawatan

dan sering dan pengobatan sehari-hari klien

5. Mendiskusikan jenis perawatan A:


dirumah, misalnya menjaga
 Keluarga mampu mengambil keputusan tentang
pola makan yang baik, dan
mengurangi stress perawatan, pengobatan, dan pengambilan
keputusan anggota keluarga yang dilibatkan
dalam perawatan

Masalah teratasi

P:

 Hentikan intervensi, lanjutkan ke TUK 3

08/ma TUK 3 : S: Mardian


ret/20 Keluarga mampu merawat  Klien dan keluarga mengatakan sudah a
22 Mengevaluasi TUK 2 : mengerti tentang komplementer jus mentimun
Klien dan keluarga melaksanakan dan akan diterapkan jika sewaktu klien atau
keputusan yang telah didiskusikan keluarga memiliki keluhan nyeri dan tekanan
a. Manajemen nyeri darah naik
1. Mengidentifikasi lokasi, O:
karakterisktik nyeri  Klien dan keluarga mampu membuat
Klien mengatakan nyeri ulang ramuan yang sudah
di punggung direkomendasikan
2. Mengidentifikasi skala nyeri  Skala nyeri klien berkurang menjadi 3
Skala nyeri 4 (0-10)  Klien dan keluarga mampu mengulangi tentang
manfaat jus mentimun untuk tekanan darah tinggi
 Tekanan darah : 160/110 mmHg
3. Mengajarkan teknik terapi  Nadi : 80 x/menit
komplementer dengan jus  Pernafasan : 22 x/menit
mentimun  Suhu : 36,3°C
A:
 Klien dan keluarga mampu membuat terapi
komplementer jus mentimun
Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi, lanjutkan ke TUK 4
9/mar TUK 4 : S: Mardian
et/202 Mampu memelihara kesehatan dan  Klien dan keluarga mengatakan sudah mengerti a
2 memodifikasi lingkungan tentang resiko jatuh klien dan cara menjaga
Mengevaluasi TUK 3 : klien dan agar tidak terjadi insiden jatuh
keluarga masih mampu mengulangi  Keluarga mengatakan menetapkan modifikasi
pembuatan jus mentimun lingkungan yang diinformasikan
a. Manajemen keselamatan lingkungan O:
1. Mengidentifikasi kebutuhan  Klien dan keluarga menunjukkan sikap
kesehatan keselamatan klien memahami dan mengerti tentang modifikasi
antara lain resiko jatuh akibat lingkungan dan penyebab resiko jatuh yang
nyeri di kepala saat tekanan mungkin menyebabkan klien terjatuh
darak naik A:
2. Memberi tahu kepada klien  Keluarga mampu memelihara kesehatan
dan keluarga risiko tinggi dari memodifikasi lingkungan
bahaya lingkungan anatara Masalah teratasi
lain : lantai licin dapat P:
menambah peluang resiko  Hentikan intervensi, lanjutkan ke TUK 5
jatuh pada klien
TUK 5 : S: Mardian
Mampu memanfaatkan fasilitas  Klien dan keluarga mengatakan memahami a
kesehatan tentang informasi dan anjuran yang dinerikan
Mengevaluasi TUK 4 : klien dan  Klien dan keluarga akan mendiskusikan
keluarga menerapkan modifikasi anjuran yang diberikan untuk memanfaatkan
lingkungan yang telah diberitahukan fasilitas kesehatan kepada keluarga lain
a. Rujukan pelayanan kesehatan O:
1. Memberikan informasi kepada  Klien dan keluarga terlihat akan
klien dan keluarga unyuk membicarakan terkait fasilitas lesehatan yang
memanfaatkan fasilitas akan digunakan kedepannya
kesehatan yang terdekat A:
dengan tempat tinggal klien  Klien dan keluarga sudah mengerti tentang
2. Menjelaskan kepada keluarga informasi dan anjuran yang disampaikan, tetapi
untuk rutin memeriksakan belum memutuskan fasilitas kesehatan
kesehatan Ny. I dipelayanan selanjutnya
kesehatan dan mengecek Masalah teratasi sebagian
tekanan darah agar dapat P:
mengontrol tekanan darah  Intervensi dilanjutkan kepuskesmas
dan tanda-tanda vital klien
( menganjurkan keluarga untuk
tetap menjaga pola makan hidup
sehat misalnya menghindari
makanan asin, berkafein,
olahraga yang rutin serta
mengurangi stress)
FORMAT SATUAN PENYULUHAN

Pokok bahasan :
Hipertensi Sub pokok
bahasan :
1) Pengertian hipertensi
2) Faktor penyebab hipertensi
3) Tanda dan gejala hipertensi
4) Pencegahan dan pengobatan hipertensi

Sasaran :Keluarga Ny. I


Waktu : 35 menit ( pukul 10.00 wib s.d 10.35 wib )
Hari /tanggal : 14 maret 2022
Tempat :Di rumah Ny. I
Pelaksana : Mardiana
Setiawati

1. Tujuan intruksional umum (TIU)


Setelah mendapatkan penyuluhan ,diharapkan keluarga mampu memahami dan mengetahui tentang Hipertensi
2. Tujuan intruksional khusus (TIK )
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan masyarakat mampu :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi , tanda dan gelaja ,serta faktor penyebab hipertensi
2. Menjelaskan cara pencegahan dan pengobatan hipertensi

3. Materi ( terlampir )

4. Kegiatan penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan 1. Mengucapkan Menjawab salam, 5 menit
salam dan Menyepakati
perkenalan kontrak waktu

2. Menjelaskan
maksud dan tujuan
Mendengarkan
dari pokok
dan menyimak
bahasan yang
akan disampaikan

3. Kontrak waktu

2 Pelaksana Menyampaikan Memperhatikan 25 menit


materi
Menyimak
1) Pengertian
Mendengarkan
hipertensi
2) Faktor penyebab
hipertensi Menjawab
pertanyaan yang
3) Tanda dan
diajukan
gejala hipertensi
4) Pencegahan dan
pengobatan Mengajukan
hipertensi pertanyaan
tentang hipertensi
Evaluasi
Tanya jawab
1.Mengajukan
pertanyaan tentang
hipertensi
2. Menjawab
pertanyaan yang
diajukan

3 Penutup Menyimpulkan materi Menyimak 5 menit


yang sudah
Mendengarkan
disampaikan ,
menekankan Kembali Menjawab salam
betapa pentingnya
pencegahan
mengenai hipertensi
Mengucapkan terima
kasih
Menutup acara
Mengucapkan salam

5. Metode
Ceramah dan diskusi

6. Media
Leaflet
7. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. I mengetahui dan memahami tentang hipertensi

Kriteria pemantauan:
1. Input
a) Kegiatan dihadiri oleh suami Ny. I, anak Ny. I dan Ny. I
b) Media penyuluhan yang digunakan adalah leaflet
c) Waktu kegiatan 45 menit
d) Tempat penyuluhan adalah rumah Ny. I
e) Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan diadakan
2. Proses
a) Keluarga aktif serta mengerti dan memahami tentang hipertensi
b) Tidak ada hambatan

3. Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan hipertensi diharapkan keluarga Ny. I mengerti dan memahami materi
penyuluhan
4. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih pada
keluarga Ny. I yang mengalami hipertensi

8. Referensi

https://id.scribd.com/document/362269416/Proposal-PROMKES-Hipertensi

https://dokumen.tips/reader/f/proposal-penyuluhan-hipertensi
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN

Hipertensi adalah adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan
diastolic 120 mmHg ( Sharon,L.Rogen,1996)
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari
90 mmHg (Luckman Sorensen ,1996)

B. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik .
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu :
a. Faktor genetik ( keturunan ) , yaitu respon neurologi stress atau kelainan eksresi atau transport
natrium (garam)
b. Faktor Obesitas , terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat
c. Faktor stress lingkungan, kondisi stress dapat mengakibatkan hilangnya fase konstruksi pembuluh
darah
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah
C. TANDA DAN GEJALA

 Peningkatan tekanan darah > 140 /90 mmHg

 Sakit kepala

 Epitaksis ( perdarahan di rongga hidung / mimisan )

 Sukar tidur

 Pusing atau migraine

 Rasa berat di tengkuk

 lelah, lemah

 Mata berkunang kunang

 Muka pucat

Jika hipertensinya berat atau menahun , maka bisa timbul gejala berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual, muntah
4. Sesak nafas
5. Gelisah
6. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak ,mata , jantung , dan ginjal

D. PENGGOLONGAN HIPERTENSI

1. Hipertensi esensial ( primer )


Penyebabnya tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi seperti faktor genetika / keturunan ,
faktor lingkungan , hiperaktivitas , obesitas , merokok dan stress .

2. Hipertensi sekunder
Umumnya dapat disebabkan karna faktor penyakit lain, misalnya menderita ginjal, lalu dia juga mengalami
hipertensi , penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil , gangguan endrokin , dll
E. PATOFISIOLOGI
( BAGAIMANA HIPERTENSI BISA TERJADI ?)

1) Ada faktor genetik ada faktor lingkungan yang akan menyebabkan masalah keseimbangan
natrium diginjal
2) Akibatnya eksresi atau pengeluaran natrium tidak ade kuat , sehingga natrium dan air banyak
ditahan dalam tubuh
3) Akibatnya terjadi peningkatan volume plasma , sehingga terjadi peningkatan curah jantung , jika
curah jantung meningkat, maka terjadi pula peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
4) Lalu terjadi juga vasokontruksi fungsional ini di tingkat pembulu darah , kemudian terjadi peningkatan
tahanan atau peningkatan resitensi perifer , sehingga tekanan nya tinggi, tekanan darah juga menjadi
tinggi
5) Lalu kelainan pada otot polos pembuluh darah akibatnya , lumen pembuluh darah menjadi tebal,
Karena pembuluh darah nya menebal maka tekanan akan menjadi tinggi, Maka terjadilah HIPERTENSI
F. KOMPLIKASI
jika tidak ditangani dengan baik hipertensi bisa menimbulkan komplikasi ke organ organ lain seperti :
1. Penyakit Jantung ( Gagal jantung )
2. Penyakit Ginjal ( Gagal ginjal )
3. Penyakit Otak ( stroke )

G. PENGOBATAN
1. Farmakologis
Yaitu dengan menggunakan obat obatan atas ijin dokter .
Golongan obat obatan yang diberikan pada klien hipertensi seperti golongan, diuretic , golongan betabloker,
golongan antagonis kalsium , golongan penghambat konversi rennin angiotensin.
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti
hipertensi yaitu :
1. Mempunyai efektivitas yang tinggi
2. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal
3. Memungkinkan penggunaan obat secara oral
4. Tidak menimbulkan intoleransi
5. Harga obat relative murah sehingga terjaungkau oleh
klien Memungkinkan pengunaan jangka Panjang
2. Non Farmakologis
1. Terapi manajemen nyeri , relaksasi , terapi musik ,pengurangan konsumsi garam / diet rendah garam
, diharapkan pembatasan garam akan mencegah retensi air didalam tubuh
2. Aktivitas , disarankan untuk berpatisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan medis dan
sesuai dengan kemampuan seperti berjalan , jogging , bersepeda , berenang

H. PENCEGAHAN
7. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
8. Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki santai , olahraga 30 menit per hari minimal 5x/minggu)
9. Tidak merokok dan menghindari asap rokok
10. Diet dengan Gizi Seimbang
11. Mempertahankan berat badan ideal
12. Menghindari minum alcohol
13. Hindari stress yang berlebih
I. MAKANAN YANG DIANJURKAN

1. Sayur sayuran hijau

2. Buah buahan kecuali durian

3. Ikan laut tidak ikan asin terutama kakap dan tuna

4. Daging ayam kecuali kulit jeroan dan otak karna banyak mengandung lemak

J. MAKANAN YANG DIHINDARI


1.Makanan yang diawetkan seperti makanan kaleng , mie instant , minuman kaleng
2.Daging merah segar hati ayam , sosis sapi , daging kambng
3.Makanan berlemak dan
bersantan 4.Serta makanan yang
terlalu asin.

Anda mungkin juga menyukai