KONSTRUKSI (RK3K)
A KEBIJAKAN K3
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan : PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM, PT. K
RUATA berkomitmen untuk menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara konsisten berdasarkan
resiko dan Peraturan Perundang-undangan K3 yang berlaku. Adapun kebijakan K3 yang akan diterapkan
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1 Membuat Struktur Organisasi Proyek sesuai dengan personil yang dipekerjakan di lapangan
2 Memahami dan memenuhi keinginan pengguna jasa serta memberikan pelayanan yang profesional
persyaratan yang telah disetujui.
3 Menetapkan Program Mutu dan Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lapangan.
4 Bertekad menjadi rekanan yang profesional.
5 Melaksanakan Pekerjaan sesuai petunjuk Dokumen Kontrak (Gambar dll).
6 Berusaha memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dibidang keselamatan dan kesehatan kerja.
7 Mempelajari dan memahami isi dokumen
8 Membuat Rencana Mutu dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga semua prose
dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik kepada Instansi yang berwenang, antara lain :
- Laporan Periodik (Pencapaian Sasaran Mutu dan K3)
- Laporan termasuk kecelakaan kerja termasuk investigasi dll
- Laporan Periodik (Pencapaian Sasaran Mutu K3)
- Laporan termasuk Kecelakaan Kerja, Investigasi dll.
9 Mengidentifikasi sejak dini material yang mengandung Bahan yang Berbahaya dan Beracun (B3).
10 Mengidentifikasi alat yang digunakan dan memerlukan Sertifikat Test/Uji Kalibrasi dan Instansi yang berwenan
11 Dalam melaksanakan jasa konstruksi didukung oleh personil yang kompeten, loyal dan bertanggung jawab.
12 Membuat Check List Identifikasi Bahaya K3
13 Membuat Sasaran dan Program K3
14 Membuat dan Mengajukan Program Kerja dan Reguest Pekerjaan
15 Melaksanakan pekerjaan dengan mengimplementasikan
B PERENCANAAN K3
1) IDENTIFIKASI BAHAYA, SASARAN K3 PROYEK, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3
Pencegahan dan Penanggulangan kecelakaan kerja ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebab-seb
bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin menghilangkan atau mengeliminirnya.
Secara Umum Tujuan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :
a) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan kerja dalam tenaga kerja melaksanakan kerjanya.
b) Menjamin Keselamatan setiap individu yang berada dilingkungan/tempat kerja.
c) Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan efisien.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina K3 serta tata cara penun
ahli Keselamatan Kerja.
h. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan program Jamsostek.
i. Peraturan Menakertrans No. 4/Men/1980 tentang syarat-syarat dan pemeliharaan APAR.
j. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/Menkes /SK /XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
perkantoran dan industri.
k. Peraturan Menakertrans No. 11/Men/VI/2005 tentang pencegahan dan penanggulangan penyalagunaa
peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.
l. Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kuali
minum.
m. Surat keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 158 Tahun 1972 tentang program operasional serentak, s
padat untuk pencegahan penanggulangan kebakaran.
n. Keputusan Menakertrans No. Kep. 261/Men/XI/2004 tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pel
kerja.
o. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 612/Men/1989 tentang penyediaan data bahan barab
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
p. SK Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No: 174/MEN/1986, No. 104/KPT
tentang K3 pada kegiatan konstruksi.
q. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/1980 tentang K3 pada konstruksi bangunan.
r. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/men/1988 tentang berlakunya SNI No. SNI-225-1987 mengena
1987 di tempat kerja.
s. Peraturan Menakertrans No. 2 /Men/1980 tentang pelayanan kesehatan kerja Menakertrans t
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
Peraturan Menakertrans No. 2 /Men/1980 tentang pelayanan kesehatan kerja Menakertrans t
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
t. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut.
u. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/Men/1989 tentang kwalifikasi syarat-syarat operator keran angkat
v. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/Men/1988 tentang wewenang Kanwil/Kandepnaker dalam pelak
perizinan pemakaian pesawat uap, bejana tekan, botol, baja, pesawat angkat dan angkut.
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan seperti yang tertulis dalam tabel IDENTIFIKASI BA
PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3 pada Kolom (5)
Manager proyek dan pelaksana bertanggung jawab untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dalam suatu ke
atau sesuatu yang mengkibatkan penyedia jasa mendapat hambatan dalam memenuhi persyaratan pelanggan
digunakan teknik dalam meminimalkan resiko, yang diidentifikasi berdasarkan:
Dalam kasus resiko terjadi, maka manager proyek dan pelaksana menganalisa situasi dan membuat penyel
yang tepat berdasarkan prosedur (ketidak sesuaian produk) untuk produk dan menggunakan prosedur (tin
pencegahan dan koreksi) untuk proses dan sistem.
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi penanggung jawab kegiatan SMK3
Untuk mengoptimalkan penjelasan tesebut di atas maka kami menyediakan Petugas K3 sesuai dengan st
Emergency/Kedaruratan
organisasi yang diusulkan sebagai berikut :
...................................
.
Staf Evakuasi
...................................
.
3. Prediksi dan Rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
Prosedur tanggap darurat, yaitu tata cara dalam mengantisipasi keadaan darurat, secara garis besarnya melip
Tanda dan peringatan yang baik dan benar untuk menghadapi keadaan darurat dapat dibuat sesuai d
kebutuhan masing-masing, seperti :
a) Deteksi kebakaran
b) Alarm kebakaran
c) System peralatan deteksi
d) Teriakan para pekerja.
e) Peringatan dari luar.
Rencana/rancangan tersebut harus berisikan informasi yang memungkinkan siapa saja untuk bisa men
keadaan darurat, seperti membunyikan alarm dan memberitahukan kepada atasan mereka secepatnya.
b. Pendidikan dan latihan
Pendidikan dan latihan dalam menghadapi keadaan darurat, dimaksudkan selain untuk memastikan perlind
yang maksimal bagi jiwa dan kekayaan ( gedung, mesin/peralatan, kendaraan dan lain-lain), juga untuk meng
timbulnya situasi dengan akibat yang merugikan. Persyaratan utama yang harus dimengerti oleh para p
adalah mengerti dan memahami kegunaan dari : prosedur tanggap darurat dan rencana/rancangan
menghadapi keadaan darurat serta memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan pr
penanggulangannya.
Anggota tim/regu penyelamat harus selalu bersedia merelakan diri tinggal di tempat kejadian, kecuali
bahaya atau sesuai dengan petunjuk manajer senior.
Anggota tim/regu penyelamat harus selalu bersedia merelakan diri tinggal di tempat kejadian, kecuali
bahaya atau sesuai dengan petunjuk manajer senior.
Rancangan dan tanggap darurat, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses manajemen. Komitme
kebijakan manajemen dalam menyikapi upaya pencegahan kerugian akibat keadaan darurat, merupakan
untuk mengendalikan resiko yang mungkin terjadi, sehingga d`pat mencegah dan atau meminimalisasi kerugia
Sikap waspada dan kesadaran serta disiplin yang tinggi dan penuh tanggung jawab dari seluruh unsure yang t
baik pimpinan perusahaan maupun tenaga kerja, akan pentingnya mematuhi ketentuan yang ditetapkan
prosedur tanggap darurat untuk tetap terpeliharanya pelayanan yang prima terhadap keselamatan tenaga
dapat diciptakan melalui pendidikan dan latihan yang berkualitas.
4. Rencana Prosedur/Petunjuk Kerja yang perlu disiapkan meliputi antara lain :
FASILITAS SEMENTARA (TEMPORARY SITE FACILITIES)
Kantor proyek dan perumahan
a. Kantor proyek lengkap dengan fasilitas klinik sederhana dan gedung sementara dibangun di lokasi yang
dengan lokasi proyek.
b. Tempat tinggal tenaga kerja dan staff ditempatkan di bangunan perumahan/barak dengan daya tamp
100 orang yang dilengkapi dengan fasilitas dapur, ruang makn dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
Keamanan dan kesehatan lingkungan (safety, health dan environment)
a. Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, di sekitar lokasi kantor, base camp dan lokasi pekerjaan
pagar pengaman sementara dengan 1 (satu) pintu untuk keluar/masuk.
b. Pagar permanen (factory fencing) di sekitar lokasi base camp akan dibangun di tempat-tempat yang
terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c. Pos-pos penjagaan ditempatkan di tempat-tempat yang strategis untuk pengawasan keamanan.
d. Para pekerja yang berada di lapangan, memakai helmet dengan warna tertentu dilengkapi dengan
pengenal (badge) untuk membedakan antara pekerja proyek dan orang-orang setempat yang kadang-k
masuk ke lokasi pekerjaan.
e. Untuk perawatan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), disediakan 1 orang ten
yang telah ikut pelatihan medis yang bertugas selama 24 jam di salah satu ruangan kantor yang be
sebagai klinik sederhana.
f. Untuk kasus penyakit dan kecelakaan berat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.
g. Untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, limbah manusia (kakus) ditampung di tangki-
penampungan kotoran (septic tank), kotoran dapur dll dibuatkan bak sampah dan di sekitar lokasi kant
base camp dibuatkan saluran-saluran pembuangan menuju sungai terdekat untuk menghindari genangan
h. Tenaga listrik untuk fasilitas kantor dan perumahan disediakan 1 (satu) unit generator set 10 kva sem
untuk pekerjaan disediakan 1 (satu) unit diesel generator set 200 kVA, keduanya ditempatkan di rumah
dan tidak mengganggu ketenangan.
5. Rencana Program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian resiko seperti yang tertulis dalam tabel IDENT
BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3DAN PROGRAM K3
Kerja No. 158 Tahun 1972 tentang program operasional serentak, singkat
ulangan kebakaran.
261/Men/XI/2004 tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan
Jenis Asuransi
BPJS
ilitas klinik sederhana dan gedung sementara dibangun di lokasi yang dekat
n handphone dan internet yang bisa dipakai minimum untuk menerima suara
Peserta
Supervisor
Sub kontraktor
Supervisor
Sub kontraktor
Supervisor
Sub kontraktor
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Muatan Kapal Laut) oleh .
a kerja dari Kandep Depnaker-Kab. Maluku Tengah
a Kab-Maluku Tengah
ditambahkan kemudian
akaan (P3K)
kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba harus dilakukan oleh dokter, juru
dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.
ongan permulaan yang diperlukansebelum penderita dibawa ketempat yang
memadai, seperti rumah sakit.
batan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja. Dan lain-lain yang
P3K.
mencegah bahaya cacat, mencegah infeksi, meringankan rasa sakit.
1. Meningkatkan kesesuaian dengan legilasi K3 secara bertahan 1. Mencari informasi legilasi yang Melengkapi peraturan yang 210 hari kalender
dengan pemenuhan minimal satu peraturan selama masa berkitan dengan K3 berlaku.
pelaksanaan.
2. Membuat daftar legislasi dan Mengirim ke personil terkait. 210 hari kalender
mengupdate perubahannya.
3. Mengidentifikasi legislasi yang Membandingkan kesesuaian 210 hari kalender
berkaitan dengan K3. legislasi dengan aktifitas
maksimal yang bisa dilakukan.
4. Mencari informasi legislasi yang Estimasi kesesuaian terhadap 210 hari kalender
berkaitan dengan K3. legislasi.
5. Melakukan koordinasi dengan Selalu memberikan informasi 210 hari kalender
proyek-proyek jika ada terbaru perihal legislasi ke
perubahan legislasi yang personil terkait.
berhubungan dengan K3.
6. Jika ada perubahan legislasi Evaluasi setiap ada perubahan 210 hari kalender
diagendakan dan dibahas dalam dalam rapat koordinasi.
rapat koordinasi.
3. Jumlah karyawan sakit akibat kerja maksimum 5% 1. Melakukan pemeriksaan 1. Mengikuti program general 210 hari kalender
kesehatan karyawan tetap / staff check up dari kantor pusat
perusahaan secara berkala setiap
tahun sekali.
3. Bekerja sama dengan rumah sakit 3. Membina hubungan dan 210 hari kalender
representatif kerjasama dengan rumah sakit
terdekat
4. Ketidaksesuaian produk maksimum 5% atau kerusakan alat Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Segera mengevaluasi 210 hari kalender
kerja / peralatan akibat insiden maksimal 50 juta per bulan. dengan metode kerja dan ketidaksesuaian produk dan
spesifikasi teknis. melakukan tindak lanjut sesuai
prosedur.
1 2 3 4
1 Mobilisasi * Terkena Manuver Alat luka ringan, luka berat, * Tidak ada kecelakaan kerja * Mobil pengangkut alat bera
cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa protection
* Alat berat masuk kelaut tenggelam, hilang * Semua pekerja wajib pakai * Cek kondisi dan kapasitas m
* Kecelakaan Lalu Lintas Luka ringan, APD sesuai bahaya dan risiko -
luka berat, cacat permanen, meninggal * Melindungi tenaga kerja -
atas hak keselamatan kerja -
* Menjamin keselamatan * Pengemudi mempunyai SIM
tenaga kerja dilokasi kerja * Pengemudi mengetahui kon
akan dilalui
* Melakukan KIR mobil sesua
* Melakukan pengawalan ole
mobilisasi alat berat denga
* Ada petugas yang ikut mela
menjaga jangan sampai ada
jembatan yang terlewati ol
2 Manajemen dan keselamatan * Terjadi kemacetan lalu lintas terhambat * Nihil Kecelakaan Fatal Pada kedua ujung jalan dari
Lalu Lintas waktu kerja * Tidak ada kecelakaan kerja rambu lalu lintas yang melip
* Bertabrakan Luka ringan, luka berat yang berdampak korban jiwa -
cacat permanen, meninggal * Semua pekerja wajib pakai -
* Kendaraan Terperosok Luka ringan, APD sesuai bahaya dan risiko
cacat permanen, meninggal * Melindungi tenaga kerja
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja -
hilang waktu kerja, iritasi berat/ringan * Menjamin keselamatan
* Selip luka ringan, hilang waktu kerja tenaga kerja dilokasi kerja
kendaraan rusak -
* Kendaraan Terperosok Luka ringan,
luka berat, cacat permanen, meninggal
-
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDAL
1 2 3 4
3 Pekerjaan Galian Biasa * Kecelakaan karena alat gali luka ringan, luka berat, * Tidak ada kecelakaan kerja *
cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa
* Tertimbun akibat lereng galian longsor luka ringan, * Semua pekerja wajib pakai *
luka berat, cacat permanen, meninggal, alat rusak berat APD sesuai bahaya dan risiko *
* Kecelakaan alat angkut material luka ringan, luka berat, * Melindungi tenaga kerja *
cacat permanen, meninggal, kerusakan alat angkut, atas hak keselamatan kerja *
kerusakan fasilitas/bangunan sekitar * Menjamin keselamatan *
* Pekerja terkena percikan material tenaga kerja dilokasi kerja *
Iritasi mata ringan/sedang *
*
*
4 Pekerjaan Timbunan Pilihan * Kecelakaan karena alat berat luka * Tidak ada kecelakaan kerja *
dari Sumber Galian ringan, luka berat, cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa
* Pekerja tertimbun materian timbunan * Semua pekerja wajib pakai *
luka ringan, luka berat, cacat permanen, meninggal APD sesuai bahaya dan risiko *
* Kecelakaan akibat metode penimbunan luka ringan, * Melindungi tenaga kerja *
luka berat atas hak keselamatan kerja
* Terjatuh dari ketinggian luka ringan, * Menjamin keselamatan *
luka berat, cacat permanen, meninggal tenaga kerja dilokasi kerja
* Sumber produksi dipelihara *
dan digunakan secara efisien *
5 Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan * Terpotong atau Luka akibat alat potong * Tidak ada kecelakaan kerja *
* Mata terkena material yang berdampak korban jiwa
* Luka akibat alat bantu * Semua pekerja wajib pakai *
* Kecelakaan alat angkut material APD sesuai bahaya dan risiko *
* Luka karena terkena semak damija * Melindungi tenaga kerja *
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja
* Tertimpa Alat Berat * Menjamin keselamatan *
tenaga kerja dilokasi kerja
* Sumber produksi dipelihara *
dan digunakan secara efisien *
6 Pekerjaan Pembersihan dan * Terpotong atau Luka akibat alat potong * Tidak ada kecelakaan kerja *
Pengupasan Lahan * Mata terkena material yang berdampak korban jiwa
* Luka akibat alat bantu * Semua pekerja wajib pakai *
* Kecelakaan alat angkut material APD sesuai bahaya dan risiko *
* Luka karena terkena semak damija * Melindungi tenaga kerja *
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja *
* Tertimpa Alat Berat * Menjamin keselamatan *
tenaga kerja dilokasi kerja *
*
*
*
AIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3
5 6 7
* Mobil pengangkut alat berat dilengkapi lampu 1. Bahan Suku Cadang, Tool Kit, 4,840,000.00
protection Kotak P3K, Peralatan APD dll
* Cek kondisi dan kapasitas mobil seperti: 2. Petugas Bendera, Petugas
Kondisi tekanan udara dan fisik ban Pengatur Lalu Lintas
Kondisi lampu, rem, gas, kopling dll 3. Pengadaan Rambu Lalu
Kondisi fasilitas safety kendaraan lintas dan Berikade
* Pengemudi mempunyai SIM & terampil mengemudi 4. GS dan Site Manager yang
* Pengemudi mengetahui kondisi medan jalan yang menyusun instruksi kerja
akan dilalui
* Melakukan KIR mobil sesuai waktu yang ditentukan
* Melakukan pengawalan oleh petugas lalu lintas saat
mobilisasi alat berat dengan menggunakan trailer.
* Ada petugas yang ikut melakukan pengawalan untuk
menjaga jangan sampai ada utilitas di jalan dan
jembatan yang terlewati oleh proses mobilisasi.
Pada kedua ujung jalan dari area proyek dipasang 1. Bahan Suku Cadang, Tool Kit, 3,974,600.00
rambu lalu lintas yang meliputi: Kotak P3K, Peralatan APD dll
Hati-hati sedang ada pekerjaan proyek 2. Petugas Bendera, Petugas
Kecepatan lalu lintas ditentukan dengan Pengatur Lalu Lintas
kecepatan tertentu agar tidak mengganggu 3. Pengadaan Rambu Lalu
pekerjaan. lintas dan Berikade
Ada petugas lalu lintas yang mengatur kendaraan 4. GS dan Site Manager yang
pada kedua sisi jalan masuk agar tidak terjadi menyusun instruksi kerja
kemacetan 5. Sosialisasi Instruksi Kerja
Setiap pekerja yang terlibat di dalamnya oleh instruktur ahli
menggunakan baju kerja yang mudah terlihat
(pada baian punggung dan dadanya ada warna
scot light yang mencolok)
Sistem penerangan lampu jalan pada daerah
kerja dan arah jalan masuk harus baik dan
dipastikan tidak mengalami kerusakan.
Pada pekerjaan-pekerjaan yang kritikal /
berbahaya dipasang safety sign (rambu-rambu
keselamatan) seperti galian tanah, pekerjaan
dekat tebing, pekerjaan listrik, pekerjaan di
daerah longsoran, tikungan tajam dan kondisi
lainnya yang memerlukan perhatian.
PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA
5 6 7
Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Bahan Turap, Peralatan 25,189,959.96
tangan & masker APD, Kotak P3K dll
Memasang Turap di lokasi Galian 2. Pengadaan Rambu Lalu
Bekerja dengan konsentrasi dan hati-hati lintas dan Berikade
Pasang rambu peringatan ada galian 3. GS dan Site Manager yang
Lakukan sistem kemiringan yang aman menyusun instruksi kerja
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
Sediakan tangga untuk keluar dari galian oleh instruktur ahli
Pada daerah yang lembek gunakan alat bantu
kayu atau besi kanal untuk pijakan pada saat
kerja dan keluar dari akses
Pastikan alat angkut dalam kondisi layak pakai
Hati-hati dalam bekerja
Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 32,736,856.32
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Pastikan alat dalam kondisi layak pakai 2. Pengadaan Rambu Lalu
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan lintas dan Berikade
Mengetahui batas daerah kerja alat berat 3. GS dan Site Manager yang
dan daerah aman untuk kerja menyusun instruksi kerja
Pastikan dan amankan daerah kerja dari 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
pengguna lalu lintas umum oleh instruktur ahli
Berhati-hati dalam bekerja
Mengikuti instruksi/metode kerja yang benar
Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 2,904,000.00
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Jangan melintas pada daerah yang dikerjakan 2. Pengadaan Rambu Lalu
Cek kondisi alat pemadat sebelum dikerjakan lintas dan Berikade
Bekerja pada daerah kondisi lintasan aman 3. GS dan Site Manager yang
untuk bekerja menyusun instruksi kerja
Sosialisasikan metode kerja yang benar kepada 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
pekerja sebelum pekerjaan dimulai oleh instruktur ahli
Pastikan dan amankan daerah kerja dari
Mengetahui batas daerah kerja alat berat
dan daerah aman untuk kerja
Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 8,700,000.00
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Memasang Turap di lokasi Galian 2. Pengadaan Rambu Lalu
Bekerja dengan konsentrasi dan hati-hati lintas dan Berikade
Pasang rambu peringatan ada galian 3. GS dan Site Manager yang
Lakukan sistem kemiringan yang aman menyusun instruksi kerja
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
Sediakan tangga untuk keluar dari galian oleh instruktur ahli
Pada daerah yang lembek gunakan alat bantu
kayu atau besi kanal untuk pijakan pada saat
kerja dan keluar dari akses
Pastikan alat angkut dalam kondisi layak pakai
Hati-hati dalam bekerja