Anda di halaman 1dari 32

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER

KONSTRUKSI (RK3K)

PT. KARYA RUATA

A KEBIJAKAN K3
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan : PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM, PT. K
RUATA berkomitmen untuk menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara konsisten berdasarkan
resiko dan Peraturan Perundang-undangan K3 yang berlaku. Adapun kebijakan K3 yang akan diterapkan
pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1 Membuat Struktur Organisasi Proyek sesuai dengan personil yang dipekerjakan di lapangan
2 Memahami dan memenuhi keinginan pengguna jasa serta memberikan pelayanan yang profesional
persyaratan yang telah disetujui.
3 Menetapkan Program Mutu dan Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lapangan.
4 Bertekad menjadi rekanan yang profesional.
5 Melaksanakan Pekerjaan sesuai petunjuk Dokumen Kontrak (Gambar dll).
6 Berusaha memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dibidang keselamatan dan kesehatan kerja.
7 Mempelajari dan memahami isi dokumen
8 Membuat Rencana Mutu dan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga semua prose
dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik kepada Instansi yang berwenang, antara lain :
- Laporan Periodik (Pencapaian Sasaran Mutu dan K3)
- Laporan termasuk kecelakaan kerja termasuk investigasi dll
- Laporan Periodik (Pencapaian Sasaran Mutu K3)
- Laporan termasuk Kecelakaan Kerja, Investigasi dll.
9 Mengidentifikasi sejak dini material yang mengandung Bahan yang Berbahaya dan Beracun (B3).
10 Mengidentifikasi alat yang digunakan dan memerlukan Sertifikat Test/Uji Kalibrasi dan Instansi yang berwenan
11 Dalam melaksanakan jasa konstruksi didukung oleh personil yang kompeten, loyal dan bertanggung jawab.
12 Membuat Check List Identifikasi Bahaya K3
13 Membuat Sasaran dan Program K3
14 Membuat dan Mengajukan Program Kerja dan Reguest Pekerjaan
15 Melaksanakan pekerjaan dengan mengimplementasikan

B PERENCANAAN K3
1) IDENTIFIKASI BAHAYA, SASARAN K3 PROYEK, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3
Pencegahan dan Penanggulangan kecelakaan kerja ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebab-seb
bukan gejala-gejalanya untuk kemudian sedapat mungkin menghilangkan atau mengeliminirnya.

Secara Umum Tujuan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :
a) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan kerja dalam tenaga kerja melaksanakan kerjanya.
b) Menjamin Keselamatan setiap individu yang berada dilingkungan/tempat kerja.
c) Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara aman dan efisien.

SASARAN UMUM DAN PROGRAM PELAKSANAAN K3


Sasaran Umum K3 :
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
b. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
c. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing.
d. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan kerja
e. Menjamin keselamatan setiap individu yang berada di lingkungan/tempat kerja
f. Sumber produksi dipelihara dan digunakan secara efisien.
Program Umum K3 :
a. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster,
Pengaman, Jaring Pengaman dsb) secara konsisten.
b. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
c. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
d. Melakukan supervisi pelaksanaan kebijakan pencegahan kecelakaan kerja
e. Membuat laporan dan memberi nasihat tentang masalah K3 kepada pimpinan
f. Memberi bimbingan pada staf yang melakukan supervisi
g. Mengadakan pencatatan kecelakaan ndan statistik
h. Melakukan pengawasan latihan K3
i. Perlu adanya pedoman dan petunjuk K3 yang berhubungan dengan pengolahan bahan, pengoperasian
produksi, penyimpanan bahan dan hasil produksi, penyimpanan bahan dan hasil produksi.
j. Penggunaan alatnpelindung/pengaman, pedoman perawatan dan pemeliharaan alat berat/mesin produk
k. Dipasang rambu-rambu K3 ditempat strategis di lingkungan kerja
l. Menggunakan alat pelindung helm, sarung tangan, baju kerja dll.

2) PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA


Penerapan Sistim Management Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus sesuai dengan Peraturan-per
berikut ini :
a. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. UU No 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
c. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kese
Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
d. SK Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No: 176/MEN/1986
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 2 tahun 1970 tentang Pembentukan Panitia Pembina K3 di tempat
kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 3 Tahun 1970 tentang Pembentukan Panitia Persiapan
f.
Penyelenggaraan Pembentukan K3 di Perusahaan-perusahaan.

g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina K3 serta tata cara penun
ahli Keselamatan Kerja.
h. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan program Jamsostek.
i. Peraturan Menakertrans No. 4/Men/1980 tentang syarat-syarat dan pemeliharaan APAR.
j. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/Menkes /SK /XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
perkantoran dan industri.
k. Peraturan Menakertrans No. 11/Men/VI/2005 tentang pencegahan dan penanggulangan penyalagunaa
peredaran gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.
l. Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kuali
minum.
m. Surat keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 158 Tahun 1972 tentang program operasional serentak, s
padat untuk pencegahan penanggulangan kebakaran.
n. Keputusan Menakertrans No. Kep. 261/Men/XI/2004 tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pel
kerja.
o. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 612/Men/1989 tentang penyediaan data bahan barab
terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
p. SK Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No: 174/MEN/1986, No. 104/KPT
tentang K3 pada kegiatan konstruksi.
q. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/1980 tentang K3 pada konstruksi bangunan.
r. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/men/1988 tentang berlakunya SNI No. SNI-225-1987 mengena
1987 di tempat kerja.
s. Peraturan Menakertrans No. 2 /Men/1980 tentang pelayanan kesehatan kerja Menakertrans t
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
Peraturan Menakertrans No. 2 /Men/1980 tentang pelayanan kesehatan kerja Menakertrans t
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
t. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5/Men/1985 tentang pesawat angkat dan angkut.
u. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1/Men/1989 tentang kwalifikasi syarat-syarat operator keran angkat
v. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/Men/1988 tentang wewenang Kanwil/Kandepnaker dalam pelak
perizinan pemakaian pesawat uap, bejana tekan, botol, baja, pesawat angkat dan angkut.
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan seperti yang tertulis dalam tabel IDENTIFIKASI BA
PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3 pada Kolom (5)
Manager proyek dan pelaksana bertanggung jawab untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dalam suatu ke
atau sesuatu yang mengkibatkan penyedia jasa mendapat hambatan dalam memenuhi persyaratan pelanggan
digunakan teknik dalam meminimalkan resiko, yang diidentifikasi berdasarkan:

Identifikasi Resiko Teknik Meminimalkan Resiko

Liat Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian


Liat Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian R
Risiko, Pengendalian Risiko K3 dan Program
K3 dan Program K3
K3

Dalam kasus resiko terjadi, maka manager proyek dan pelaksana menganalisa situasi dan membuat penyel
yang tepat berdasarkan prosedur (ketidak sesuaian produk) untuk produk dan menggunakan prosedur (tin
pencegahan dan koreksi) untuk proses dan sistem.

Beberapa asuransi yang digunakan dalam proyek:

Jenis Pertanggungan Jenis Asuransi

Pekerjaan sipil Contractor All Risk

Pemasangan Erection All Risk

Tenaga Kerja BPJS

2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi penanggung jawab kegiatan SMK3
Untuk mengoptimalkan penjelasan tesebut di atas maka kami menyediakan Petugas K3 sesuai dengan st
Emergency/Kedaruratan
organisasi yang diusulkan sebagai berikut :
...................................
.

Staf Evakuasi
...................................
.
3. Prediksi dan Rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
Prosedur tanggap darurat, yaitu tata cara dalam mengantisipasi keadaan darurat, secara garis besarnya melip

Rencana/rancangan dalam menghadapi keadaan darurat.


Pendidikan dan Latihan.
Penanggulangan keadaan darurat.
Pemindahan dan penutupan.
a Rencana/rancangan dalam menghadapi keadaan darurat.
Rencana/rancangan menghadapi keadaan darurat dimaksudkan untuk mempersiapkan koordinasi dan petunju
rencana kegiatan organisasi/perusahaan, kesiagaan untuk bertindak dan mendeteksi kejanggalan pada ke
organisasi (pada proses pelayanan) dan/atau gejala alam, dimana diduga kemungkinan akan adanya kecelakaa
perseorangan, gangguan di wilayah kerja atau kekacauan lingkungan.

Penyusunan rencana/rancangan tersebut diatas, mengacu pada informasi sebagai berikut :


a. Kemungkinan akan bahaya.
b. System peringatan bahaya.
c. Prosedur pengaturan tugas & bertindak.
d. Manajemen dan control
e. Komunikasi di lapangan.
f. Urutan Kuasa.
g. Tindakan / kegiatan anggota
h. Pusat organisasi keadaan darurat
i. Prosedur pemindahan ( evakuasi )
j. Kelompok penolong
k. Modal.

Tanda dan peringatan yang baik dan benar untuk menghadapi keadaan darurat dapat dibuat sesuai d
kebutuhan masing-masing, seperti :
a) Deteksi kebakaran
b) Alarm kebakaran
c) System peralatan deteksi
d) Teriakan para pekerja.
e) Peringatan dari luar.
Rencana/rancangan tersebut harus berisikan informasi yang memungkinkan siapa saja untuk bisa men
keadaan darurat, seperti membunyikan alarm dan memberitahukan kepada atasan mereka secepatnya.
b. Pendidikan dan latihan
Pendidikan dan latihan dalam menghadapi keadaan darurat, dimaksudkan selain untuk memastikan perlind
yang maksimal bagi jiwa dan kekayaan ( gedung, mesin/peralatan, kendaraan dan lain-lain), juga untuk meng
timbulnya situasi dengan akibat yang merugikan. Persyaratan utama yang harus dimengerti oleh para p
adalah mengerti dan memahami kegunaan dari : prosedur tanggap darurat dan rencana/rancangan
menghadapi keadaan darurat serta memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan pr
penanggulangannya.

c. Penanggulangan Keadaan darurat.


Dalam hal menangani/menangulangi keadaan darurat, khususnya dilingkungan industry baik industry barang m
industry jasa, diperlukan usaha bersama dari seluruh tim penyelamat ( Rescue Team). Untuk itu kelo
kelompok tim penanggulangan keadaan darurat ( Emergency Response Team) harus sudah dibentuk dengan
khusus, tindakan-tindakan dan kepada siapa harus dilaporkan dan koordinasi apa yang ada. Berikut ini
kelompok penanggulangan keadaan darurat yang bisa dibentuk :
a. Pusat Koordinator selaku Pos Komando.
b. Tim Penyelamat yang berpengalaman di bidang Pertolongan Pertama.
c. Tim/Regu Pemadam Kebakaran.
d. Keamanan ( Satuan Pengamanan/SATPAM).
e. Anggota staff lain yang terpilih.

d. Pemindahan dan penutupan.


Pada saat keadaan darurat, pastikan untuk menutup/menghentikan kegiatan/pekerjaan dan melakukan ev
(pemindahan) seluruh pekerja dari tempat kejadian. Evakuasi ini harus selalu disetujui oleh pejabat terting
jajaran manajemen atau apabila tidak ada ditempat bisa diwakili oleh pejabat dibawahnya, sesuai j
organisasi yang telah ditetapkan.

Anggota tim/regu penyelamat harus selalu bersedia merelakan diri tinggal di tempat kejadian, kecuali
bahaya atau sesuai dengan petunjuk manajer senior.
Anggota tim/regu penyelamat harus selalu bersedia merelakan diri tinggal di tempat kejadian, kecuali
bahaya atau sesuai dengan petunjuk manajer senior.

Rancangan dan tanggap darurat, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses manajemen. Komitme
kebijakan manajemen dalam menyikapi upaya pencegahan kerugian akibat keadaan darurat, merupakan
untuk mengendalikan resiko yang mungkin terjadi, sehingga d`pat mencegah dan atau meminimalisasi kerugia
Sikap waspada dan kesadaran serta disiplin yang tinggi dan penuh tanggung jawab dari seluruh unsure yang t
baik pimpinan perusahaan maupun tenaga kerja, akan pentingnya mematuhi ketentuan yang ditetapkan
prosedur tanggap darurat untuk tetap terpeliharanya pelayanan yang prima terhadap keselamatan tenaga
dapat diciptakan melalui pendidikan dan latihan yang berkualitas.
4. Rencana Prosedur/Petunjuk Kerja yang perlu disiapkan meliputi antara lain :
FASILITAS SEMENTARA (TEMPORARY SITE FACILITIES)
Kantor proyek dan perumahan
a. Kantor proyek lengkap dengan fasilitas klinik sederhana dan gedung sementara dibangun di lokasi yang
dengan lokasi proyek.
b. Tempat tinggal tenaga kerja dan staff ditempatkan di bangunan perumahan/barak dengan daya tamp
100 orang yang dilengkapi dengan fasilitas dapur, ruang makn dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
Keamanan dan kesehatan lingkungan (safety, health dan environment)
a. Untuk mengantisipasi gangguan keamanan, di sekitar lokasi kantor, base camp dan lokasi pekerjaan
pagar pengaman sementara dengan 1 (satu) pintu untuk keluar/masuk.
b. Pagar permanen (factory fencing) di sekitar lokasi base camp akan dibangun di tempat-tempat yang
terganggu oleh pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c. Pos-pos penjagaan ditempatkan di tempat-tempat yang strategis untuk pengawasan keamanan.
d. Para pekerja yang berada di lapangan, memakai helmet dengan warna tertentu dilengkapi dengan
pengenal (badge) untuk membedakan antara pekerja proyek dan orang-orang setempat yang kadang-k
masuk ke lokasi pekerjaan.
e. Untuk perawatan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), disediakan 1 orang ten
yang telah ikut pelatihan medis yang bertugas selama 24 jam di salah satu ruangan kantor yang be
sebagai klinik sederhana.
f. Untuk kasus penyakit dan kecelakaan berat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.
g. Untuk menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, limbah manusia (kakus) ditampung di tangki-
penampungan kotoran (septic tank), kotoran dapur dll dibuatkan bak sampah dan di sekitar lokasi kant
base camp dibuatkan saluran-saluran pembuangan menuju sungai terdekat untuk menghindari genangan
h. Tenaga listrik untuk fasilitas kantor dan perumahan disediakan 1 (satu) unit generator set 10 kva sem
untuk pekerjaan disediakan 1 (satu) unit diesel generator set 200 kVA, keduanya ditempatkan di rumah
dan tidak mengganggu ketenangan.

INFORMASI DAN SARANA KOMUNIKASI


Sarana komunikasi yang akan dipakai yang akan dipakai selama proyek berjalan adalah sebagai berikut:
- Komunikasi lokal (site communication) menggunakan handphone atau handy talky (HT), mana yang
memungkinkan.
- komunikasi interlokal akan menggunakan handphone dan internet yang bisa dipakai minimum untuk menerima
dan data (Facsimile).
- Manajer proyek, site manager dan pelaksana bertanggung jawab untuk mengelolah komunikasi baik secara in
maupun dengan pelanggan, metoda yang digunakan untuk komunikasi selama masa proyek adalah:

No Jenis Pertemuan Frekuensi Peserta


1 Internal Manajer proyek
pertemuan singkat Harian Pelaksana
Mandor
Manajer proyek
Pertemuan Mingguan Mingguan Pelaksana
Mandor
Manajer proyek
Pertemuan bulanan Bulanan Pelaksana
Mandor
2 Dengan Owner Manajer proyek
Pertemuan Mingguan Mingguan Pelaksana
Mandor
Manajer proyek
Pertemuan Bulanan Bulanan Pelaksana
Mandor
Manajer proyek
3 Pertemuan keselamatan Mingguan Pelaksana
Mandor
Manajer proyek
Pertemuan Bulanan Bulanan Pelaksana
Mandor
LAIN-LAIN
a. Pengurusan dokumen EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) oleh .
b. Izin kerja dan laporan-laporan tenaga kerja dari Kandep Depnaker-Kab. Maluku Tengah
c. Asuransi proyek oleh BPJS
d. Urusan, Pajak-pajak daerah di Pemda Kab-Maluku Tengah
e. Hal-hal yang belum tercantum akan ditambahkan kemudian

5. Rencana Program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian resiko seperti yang tertulis dalam tabel IDENT
BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3DAN PROGRAM K3

6. Sistim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


1. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba harus dilakukan oleh dokte
rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.
2. P3K adalah upaya memberi pertolongan permulaan yang diperlukansebelum penderita dibawa ketempa
mempunyai sarana kesehatan yang memadai, seperti rumah sakit.
3. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja. Dan lain-lai
terkait dengan keselamatan kerja P3K.
4. Tujuan P3K : Mencega kematian, mencegah bahaya cacat, mencegah infeksi, meringankan rasa sakit.
5. Hal-hal yang harus diperhatikan :
Sistem PPPK telah memenuhi standar dan pedoman yang berlaku.
Petugas PPPK telah ditunjuk dan dilatih sesuai peraturan perundang-undangan.
Sistem PPPK dilakukan pemeriksaan secara berkala
Kesiapan menangani keadaan darurat
Pengawasan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan
mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
Pemeriksaan biaya
Penentu lingkungan kerja
Pemeriksaan kesehatan
6. Pencatatan dan Laporan
Pencatatan K3
Data dan Laporan K3
Pelaporan keadaan darurat
Pelaporan kecelakaan kerja
Penyelidikan kecelakaan kerja
Penanganan masalah

Jailolo, 31 Maret 2017


Penawar,
PT. KARYA RUTA

Ny. MARIA ULFA, SE


Direktur Utama
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

MBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM, PT. KARYA


gram Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara konsisten berdasarkan skala
K3 yang berlaku. Adapun kebijakan K3 yang akan diterapkan dalam
rikut :

pengguna jasa serta memberikan pelayanan yang profesional sesuai

ngan yang berlaku dibidang keselamatan dan kesehatan kerja.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga semua proses yang


aik kepada Instansi yang berwenang, antara lain :

g mengandung Bahan yang Berbahaya dan Beracun (B3).


n memerlukan Sertifikat Test/Uji Kalibrasi dan Instansi yang berwenang.
ukung oleh personil yang kompeten, loyal dan bertanggung jawab.

OYEK, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3


lakaan kerja ditujukan untuk mengenal dan menemukan sebab-sebabnya,
sedapat mungkin menghilangkan atau mengeliminirnya.

n dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :


elamatan kerja dalam tenaga kerja melaksanakan kerjanya.

D yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing.


keselamatan kerja
vidu yang berada di lingkungan/tempat kerja
gunakan secara efisien.
menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, Pagar
secara konsisten.

juk K3 yang berhubungan dengan pengolahan bahan, pengoperasian mesin


hasil produksi, penyimpanan bahan dan hasil produksi.
man, pedoman perawatan dan pemeliharaan alat berat/mesin produksi

tan dan Keselamatan Kerja (K3) harus sesuai dengan Peraturan-peraturan

/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


.
dan Menteri Pekerjaan Umum No: 176/MEN/1986
o. 2 tahun 1970 tentang Pembentukan Panitia Pembina K3 di tempat
ja No. 3 Tahun 1970 tentang Pembentukan Panitia Persiapan bagi
di Perusahaan-perusahaan.
No. 04/Men/1987 tentang Panitia Pembina K3 serta tata cara penunjukkan

1405/Menkes /SK /XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja

Men/VI/2005 tentang pencegahan dan penanggulangan penyalagunaan dan


opika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja.
907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

Kerja No. 158 Tahun 1972 tentang program operasional serentak, singkat
ulangan kebakaran.
261/Men/XI/2004 tentang perusahaan yang wajib melaksanakan pelatihan

a No. Kep. 612/Men/1989 tentang penyediaan data bahan barabahaya


tan kerja.
ja dan Menteri Pekerjaan Umum No: 174/MEN/1986, No. 104/KPTS/1986
si.

No. 4/men/1988 tentang berlakunya SNI No. SNI-225-1987 mengenai PUIL

/Men/1980 tentang pelayanan kesehatan kerja Menakertrans tentang


ja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.
o. 1/Men/1989 tentang kwalifikasi syarat-syarat operator keran angkat.
o. 03/Men/1988 tentang wewenang Kanwil/Kandepnaker dalam pelaksanaan
bejana tekan, botol, baja, pesawat angkat dan angkut.
kup pekerjaan seperti yang tertulis dalam tabel IDENTIFIKASI BAHAYA,
KO K3 DAN PROGRAM K3 pada Kolom (5)
gung jawab untuk mengidentifikasi resiko-resiko yang dalam suatu kejadian
dia jasa mendapat hambatan dalam memenuhi persyaratan pelanggan, maka
resiko, yang diidentifikasi berdasarkan:

Teknik Meminimalkan Resiko

Liat Tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian Risiko


K3 dan Program K3

ager proyek dan pelaksana menganalisa situasi dan membuat penyelesaian


dak sesuaian produk) untuk produk dan menggunakan prosedur (tindakan
an sistem.

Jenis Asuransi

Contractor All Risk

Erection All Risk

BPJS

ditugaskan menjadi penanggung jawab kegiatan SMK3


ebut di atas maka kami menyediakan Petugas K3 sesuai dengan struktur
t:
si keadaan darurat tempat kerja
ra dalam mengantisipasi keadaan darurat, secara garis besarnya meliputi:
an darurat dimaksudkan untuk mempersiapkan koordinasi dan petunjuk bagi
n, kesiagaan untuk bertindak dan mendeteksi kejanggalan pada kegiatan
atau gejala alam, dimana diduga kemungkinan akan adanya kecelakaan baik
a atau kekacauan lingkungan.

benar untuk menghadapi keadaan darurat dapat dibuat sesuai dengan

erisikan informasi yang memungkinkan siapa saja untuk bisa menguasai


alarm dan memberitahukan kepada atasan mereka secepatnya.

dapi keadaan darurat, dimaksudkan selain untuk memastikan perlindungan


gedung, mesin/peralatan, kendaraan dan lain-lain), juga untuk mengurangi
merugikan. Persyaratan utama yang harus dimengerti oleh para pekerja
unaan dari : prosedur tanggap darurat dan rencana/rancangan dalam
a memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan prosedur

adaan darurat, khususnya dilingkungan industry baik industry barang maupun


ma dari seluruh tim penyelamat ( Rescue Team). Untuk itu kelompok-
darurat ( Emergency Response Team) harus sudah dibentuk dengan nama
siapa harus dilaporkan dan koordinasi apa yang ada. Berikut ini adalah
urat yang bisa dibentuk :

untuk menutup/menghentikan kegiatan/pekerjaan dan melakukan evakuasi


pat kejadian. Evakuasi ini harus selalu disetujui oleh pejabat tertinggi dari
k ada ditempat bisa diwakili oleh pejabat dibawahnya, sesuai jenjang

elalu bersedia merelakan diri tinggal di tempat kejadian, kecuali dalam


najer senior.
akan bagian yang tidak terpisahkan dari proses manajemen. Komitmen dan
i upaya pencegahan kerugian akibat keadaan darurat, merupakan kunci
kin terjadi, sehingga d`pat mencegah dan atau meminimalisasi kerugian.
plin yang tinggi dan penuh tanggung jawab dari seluruh unsure yang terlibat
naga kerja, akan pentingnya mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
terpeliharanya pelayanan yang prima terhadap keselamatan tenaga kerja,
n latihan yang berkualitas.
perlu disiapkan meliputi antara lain :

ilitas klinik sederhana dan gedung sementara dibangun di lokasi yang dekat

staff ditempatkan di bangunan perumahan/barak dengan daya tampung


fasilitas dapur, ruang makn dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus).
safety, health dan environment)
eamanan, di sekitar lokasi kantor, base camp dan lokasi pekerjaan dibuat
n 1 (satu) pintu untuk keluar/masuk.
) di sekitar lokasi base camp akan dibangun di tempat-tempat yang tidak
jaan konstruksi.
tempat-tempat yang strategis untuk pengawasan keamanan.
angan, memakai helmet dengan warna tertentu dilengkapi dengan tanda
akan antara pekerja proyek dan orang-orang setempat yang kadang-kadang

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), disediakan 1 orang tenaga K3


yang bertugas selama 24 jam di salah satu ruangan kantor yang berfungsi

aan berat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.


bersih dan sehat, limbah manusia (kakus) ditampung di tangki-tangki
k), kotoran dapur dll dibuatkan bak sampah dan di sekitar lokasi kantor dan
an pembuangan menuju sungai terdekat untuk menghindari genangan air.
or dan perumahan disediakan 1 (satu) unit generator set 10 kva sementara
u) unit diesel generator set 200 kVA, keduanya ditempatkan di rumah genset
.

ng akan dipakai selama proyek berjalan adalah sebagai berikut:


n) menggunakan handphone atau handy talky (HT), mana yang lebih

n handphone dan internet yang bisa dipakai minimum untuk menerima suara

ksana bertanggung jawab untuk mengelolah komunikasi baik secara internal


g digunakan untuk komunikasi selama masa proyek adalah:

Peserta
Supervisor
Sub kontraktor

Supervisor
Sub kontraktor

Supervisor
Sub kontraktor

Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Supervisor
Sub kontraktor
Pelanggan
Muatan Kapal Laut) oleh .
a kerja dari Kandep Depnaker-Kab. Maluku Tengah

a Kab-Maluku Tengah
ditambahkan kemudian

sesuai pengendalian resiko seperti yang tertulis dalam tabel IDENTIFIKASI


LIAN RESIKO K3DAN PROGRAM K3

akaan (P3K)
kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba harus dilakukan oleh dokter, juru
dalam pertolongan pertama pada kecelakaan.
ongan permulaan yang diperlukansebelum penderita dibawa ketempat yang
memadai, seperti rumah sakit.
batan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja. Dan lain-lain yang
P3K.
mencegah bahaya cacat, mencegah infeksi, meringankan rasa sakit.

ndar dan pedoman yang berlaku.


dilatih sesuai peraturan perundang-undangan.
aan secara berkala
rurat
hwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan
petunjuk kerja yang telah ditentukan.

Jailolo, 31 Maret 2017


Penawar,
PT. KARYA RUTA

Ny. MARIA ULFA, SE


Direktur Utama
SASARAN DAN PROGRAM PRA RK3 KONTRAK
P T. K A R Y A R U A T A
PAKET : PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM

NO SASARAN K3 PROGRAM RENCANA TINDAKAN WAKTU

1. Meningkatkan kesesuaian dengan legilasi K3 secara bertahan 1. Mencari informasi legilasi yang Melengkapi peraturan yang 210 hari kalender
dengan pemenuhan minimal satu peraturan selama masa berkitan dengan K3 berlaku.
pelaksanaan.
2. Membuat daftar legislasi dan Mengirim ke personil terkait. 210 hari kalender
mengupdate perubahannya.
3. Mengidentifikasi legislasi yang Membandingkan kesesuaian 210 hari kalender
berkaitan dengan K3. legislasi dengan aktifitas
maksimal yang bisa dilakukan.

4. Mencari informasi legislasi yang Estimasi kesesuaian terhadap 210 hari kalender
berkaitan dengan K3. legislasi.
5. Melakukan koordinasi dengan Selalu memberikan informasi 210 hari kalender
proyek-proyek jika ada terbaru perihal legislasi ke
perubahan legislasi yang personil terkait.
berhubungan dengan K3.

6. Jika ada perubahan legislasi Evaluasi setiap ada perubahan 210 hari kalender
diagendakan dan dibahas dalam dalam rapat koordinasi.
rapat koordinasi.

2. Insiden di proyek: 1. Konsisten menjalankan Sosialisasi ke proyek-proyek 210 hari kalender


- Luka ringan 10 kali per bulan kebijaksanaan K3 perusahaan. tentang identifikasi bahaya dan
pengendalian resiko.
- Perawatan dokter 10 kali per bulan 2. Memberikan peringatan/sangsi
- kehilangan hari kerja 10 hari per bulan jika ada teman/tamu/pekerja 1. Melengkapi informasi K3 210 hari kalender
yang melanggar K3
- luka berat/meninggal 0 dan safety sign.
3. Konsisten dalam menjalankan 2. Menegakkan disiplin K3 210 hari kalender
program perusahaan, membuat memberikan induksi kepada
lingkungan kerja yang sehat dan tamu, pekerja, dsb tentang
aman dengan melengkapi kebijaksanaan K3
prasarana yang diperlukan oleh
karyawan/pekerja. 3. Menggalakkan inspeksi harian K3 210 hari kalender
di setiap lokasi pekerjaan.
NO SASARAN K3 PROGRAM RENCANA TINDAKAN WAKTU

3. Jumlah karyawan sakit akibat kerja maksimum 5% 1. Melakukan pemeriksaan 1. Mengikuti program general 210 hari kalender
kesehatan karyawan tetap / staff check up dari kantor pusat
perusahaan secara berkala setiap
tahun sekali.

2. Saling mengingatkan jika ada 2. a. Melengkapi informasi K3 210 hari kalender


tamu / pekerja yang melanggar b. menegakkan disiplin K3
Peraturan K3

3. Bekerja sama dengan rumah sakit 3. Membina hubungan dan 210 hari kalender
representatif kerjasama dengan rumah sakit
terdekat

4. Melakukan tindakan perbaikan 4. Segera mengevaluasi jika 210 hari kalender


dan pencegahan terhadap ditemukan ketidak sesuaian dan
ketidak sesuaian yang di segera merevisi identifikasi
tentukan. bahaya dan pengendalian
resiko.

4. Ketidaksesuaian produk maksimum 5% atau kerusakan alat Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Segera mengevaluasi 210 hari kalender
kerja / peralatan akibat insiden maksimal 50 juta per bulan. dengan metode kerja dan ketidaksesuaian produk dan
spesifikasi teknis. melakukan tindak lanjut sesuai
prosedur.

2. Melaporkan hasil tindak lanjut 210 hari kalender


ketidak sesuaian produk ke
Manajer Departemen.
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3

NAMA PERUSAHAAN : PT. KARYA RUATA


KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN SIRTU RUAS KEDI - JANGAILULU 15 KM

NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDAL

1 2 3 4

1 Mobilisasi * Terkena Manuver Alat luka ringan, luka berat, * Tidak ada kecelakaan kerja * Mobil pengangkut alat bera
cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa protection
* Alat berat masuk kelaut tenggelam, hilang * Semua pekerja wajib pakai * Cek kondisi dan kapasitas m
* Kecelakaan Lalu Lintas Luka ringan, APD sesuai bahaya dan risiko -
luka berat, cacat permanen, meninggal * Melindungi tenaga kerja -
atas hak keselamatan kerja -
* Menjamin keselamatan * Pengemudi mempunyai SIM
tenaga kerja dilokasi kerja * Pengemudi mengetahui kon
akan dilalui
* Melakukan KIR mobil sesua
* Melakukan pengawalan ole
mobilisasi alat berat denga
* Ada petugas yang ikut mela
menjaga jangan sampai ada
jembatan yang terlewati ol

2 Manajemen dan keselamatan * Terjadi kemacetan lalu lintas terhambat * Nihil Kecelakaan Fatal Pada kedua ujung jalan dari
Lalu Lintas waktu kerja * Tidak ada kecelakaan kerja rambu lalu lintas yang melip
* Bertabrakan Luka ringan, luka berat yang berdampak korban jiwa -
cacat permanen, meninggal * Semua pekerja wajib pakai -
* Kendaraan Terperosok Luka ringan, APD sesuai bahaya dan risiko
cacat permanen, meninggal * Melindungi tenaga kerja
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja -
hilang waktu kerja, iritasi berat/ringan * Menjamin keselamatan
* Selip luka ringan, hilang waktu kerja tenaga kerja dilokasi kerja
kendaraan rusak -
* Kendaraan Terperosok Luka ringan,
luka berat, cacat permanen, meninggal

-
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDAL

1 2 3 4

3 Pekerjaan Galian Biasa * Kecelakaan karena alat gali luka ringan, luka berat, * Tidak ada kecelakaan kerja *
cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa
* Tertimbun akibat lereng galian longsor luka ringan, * Semua pekerja wajib pakai *
luka berat, cacat permanen, meninggal, alat rusak berat APD sesuai bahaya dan risiko *
* Kecelakaan alat angkut material luka ringan, luka berat, * Melindungi tenaga kerja *
cacat permanen, meninggal, kerusakan alat angkut, atas hak keselamatan kerja *
kerusakan fasilitas/bangunan sekitar * Menjamin keselamatan *
* Pekerja terkena percikan material tenaga kerja dilokasi kerja *
Iritasi mata ringan/sedang *

*
*

4 Pekerjaan Timbunan Pilihan * Kecelakaan karena alat berat luka * Tidak ada kecelakaan kerja *
dari Sumber Galian ringan, luka berat, cacat permanen, meninggal yang berdampak korban jiwa
* Pekerja tertimbun materian timbunan * Semua pekerja wajib pakai *
luka ringan, luka berat, cacat permanen, meninggal APD sesuai bahaya dan risiko *
* Kecelakaan akibat metode penimbunan luka ringan, * Melindungi tenaga kerja *
luka berat atas hak keselamatan kerja
* Terjatuh dari ketinggian luka ringan, * Menjamin keselamatan *
luka berat, cacat permanen, meninggal tenaga kerja dilokasi kerja
* Sumber produksi dipelihara *
dan digunakan secara efisien *

5 Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan * Terpotong atau Luka akibat alat potong * Tidak ada kecelakaan kerja *
* Mata terkena material yang berdampak korban jiwa
* Luka akibat alat bantu * Semua pekerja wajib pakai *
* Kecelakaan alat angkut material APD sesuai bahaya dan risiko *
* Luka karena terkena semak damija * Melindungi tenaga kerja *
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja
* Tertimpa Alat Berat * Menjamin keselamatan *
tenaga kerja dilokasi kerja
* Sumber produksi dipelihara *
dan digunakan secara efisien *

6 Pekerjaan Pembersihan dan * Terpotong atau Luka akibat alat potong * Tidak ada kecelakaan kerja *
Pengupasan Lahan * Mata terkena material yang berdampak korban jiwa
* Luka akibat alat bantu * Semua pekerja wajib pakai *
* Kecelakaan alat angkut material APD sesuai bahaya dan risiko *
* Luka karena terkena semak damija * Melindungi tenaga kerja *
* Jarak pandang terhambat oleh debu atas hak keselamatan kerja *
* Tertimpa Alat Berat * Menjamin keselamatan *
tenaga kerja dilokasi kerja *
*

*
*
AIAN RESIKO, PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PROGRAM K3

PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA

5 6 7

* Mobil pengangkut alat berat dilengkapi lampu 1. Bahan Suku Cadang, Tool Kit, 4,840,000.00
protection Kotak P3K, Peralatan APD dll
* Cek kondisi dan kapasitas mobil seperti: 2. Petugas Bendera, Petugas
Kondisi tekanan udara dan fisik ban Pengatur Lalu Lintas
Kondisi lampu, rem, gas, kopling dll 3. Pengadaan Rambu Lalu
Kondisi fasilitas safety kendaraan lintas dan Berikade
* Pengemudi mempunyai SIM & terampil mengemudi 4. GS dan Site Manager yang
* Pengemudi mengetahui kondisi medan jalan yang menyusun instruksi kerja
akan dilalui
* Melakukan KIR mobil sesuai waktu yang ditentukan
* Melakukan pengawalan oleh petugas lalu lintas saat
mobilisasi alat berat dengan menggunakan trailer.
* Ada petugas yang ikut melakukan pengawalan untuk
menjaga jangan sampai ada utilitas di jalan dan
jembatan yang terlewati oleh proses mobilisasi.

Pada kedua ujung jalan dari area proyek dipasang 1. Bahan Suku Cadang, Tool Kit, 3,974,600.00
rambu lalu lintas yang meliputi: Kotak P3K, Peralatan APD dll
Hati-hati sedang ada pekerjaan proyek 2. Petugas Bendera, Petugas
Kecepatan lalu lintas ditentukan dengan Pengatur Lalu Lintas
kecepatan tertentu agar tidak mengganggu 3. Pengadaan Rambu Lalu
pekerjaan. lintas dan Berikade
Ada petugas lalu lintas yang mengatur kendaraan 4. GS dan Site Manager yang
pada kedua sisi jalan masuk agar tidak terjadi menyusun instruksi kerja
kemacetan 5. Sosialisasi Instruksi Kerja
Setiap pekerja yang terlibat di dalamnya oleh instruktur ahli
menggunakan baju kerja yang mudah terlihat
(pada baian punggung dan dadanya ada warna
scot light yang mencolok)
Sistem penerangan lampu jalan pada daerah
kerja dan arah jalan masuk harus baik dan
dipastikan tidak mengalami kerusakan.
Pada pekerjaan-pekerjaan yang kritikal /
berbahaya dipasang safety sign (rambu-rambu
keselamatan) seperti galian tanah, pekerjaan
dekat tebing, pekerjaan listrik, pekerjaan di
daerah longsoran, tikungan tajam dan kondisi
lainnya yang memerlukan perhatian.
PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA BIAYA

5 6 7

Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Bahan Turap, Peralatan 25,189,959.96
tangan & masker APD, Kotak P3K dll
Memasang Turap di lokasi Galian 2. Pengadaan Rambu Lalu
Bekerja dengan konsentrasi dan hati-hati lintas dan Berikade
Pasang rambu peringatan ada galian 3. GS dan Site Manager yang
Lakukan sistem kemiringan yang aman menyusun instruksi kerja
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
Sediakan tangga untuk keluar dari galian oleh instruktur ahli
Pada daerah yang lembek gunakan alat bantu
kayu atau besi kanal untuk pijakan pada saat
kerja dan keluar dari akses
Pastikan alat angkut dalam kondisi layak pakai
Hati-hati dalam bekerja

Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 32,736,856.32
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Pastikan alat dalam kondisi layak pakai 2. Pengadaan Rambu Lalu
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan lintas dan Berikade
Mengetahui batas daerah kerja alat berat 3. GS dan Site Manager yang
dan daerah aman untuk kerja menyusun instruksi kerja
Pastikan dan amankan daerah kerja dari 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
pengguna lalu lintas umum oleh instruktur ahli
Berhati-hati dalam bekerja
Mengikuti instruksi/metode kerja yang benar

Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 2,904,000.00
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Jangan melintas pada daerah yang dikerjakan 2. Pengadaan Rambu Lalu
Cek kondisi alat pemadat sebelum dikerjakan lintas dan Berikade
Bekerja pada daerah kondisi lintasan aman 3. GS dan Site Manager yang
untuk bekerja menyusun instruksi kerja
Sosialisasikan metode kerja yang benar kepada 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
pekerja sebelum pekerjaan dimulai oleh instruktur ahli
Pastikan dan amankan daerah kerja dari
Mengetahui batas daerah kerja alat berat
dan daerah aman untuk kerja

Memakai APD: helm, sepatu boat, sarung 1. Peralatan Kesehatan, Kotak 8,700,000.00
tangan & masker P3K, Peralatan APD dll
Memasang Turap di lokasi Galian 2. Pengadaan Rambu Lalu
Bekerja dengan konsentrasi dan hati-hati lintas dan Berikade
Pasang rambu peringatan ada galian 3. GS dan Site Manager yang
Lakukan sistem kemiringan yang aman menyusun instruksi kerja
Gunakan alat bantu yang baik bila diperlukan 4. Sosialisasi Instruksi Kerja
Sediakan tangga untuk keluar dari galian oleh instruktur ahli
Pada daerah yang lembek gunakan alat bantu
kayu atau besi kanal untuk pijakan pada saat
kerja dan keluar dari akses
Pastikan alat angkut dalam kondisi layak pakai
Hati-hati dalam bekerja

Anda mungkin juga menyukai