Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
Pekerjaan bidang konstruksi adalah merupakan hal yang kompleksitas dan begitu
banyak melibatkan unsur ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja, alat dan bahan
material dengan kapasitas besar atau dalam jumlah yang besar baik secara pribadi
ataupun secara kolektif bersama-sama dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan.
Kurang terampilnya tenaga kerja akan memepengaruhi kelancaran pekerjaan dan
sangat merugikan semua pihak yang terkait dalam kegiatan proyek.
Mengenai pentingnya Konsep RKK sebelum pelaksanaan pekerjaan lapangan dimulai
diharapkan dapat memberikan pertimbangan bahwa pentingnya penerapan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja yang bermanfaat bagi pekerja proyek untuk dapat berprestasi
secara optimal.
Konsep RKK ini bertujuan untuk menciptakan pekerjaan yang aman dan menekankan
zero accident (nihil kecelakaan fatal) dalam pelaksanan proyek. Untuk itu agar dalam
pelaksanaan proyek nantinya terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3, dengan ini kami sebagai pelaksana
pekerjaan konstruksi menetapkan Kebijakan K3 sebagai berikut:
Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi
dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan
konstruksi,
Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh
tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi,
Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi
bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi
nasional,
Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran
lingkungan, dan;
Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta
melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
A.1 Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Ekternal Dan Internal
1 Pekerjaan Kecelakaan Anggota UU No. 1 Memakai APD 3 2 6 Sedang Memakai APD 3 2 6 Sedang n/a
Persiapan akibat alat tubuh luka, Tahun 1970, (Helm, sepatu, (Helm, sepatu,
kerja kaki/tangan masker, sarung masker, sarung
lecet, UU No. 18 tangan dan tangan dan
Kecelakaan terinfeksi Tahun 1999, kacamata kerja) kacamata kerja)
mobilisasi tetanus
dan UU No. 13 Baca prosedur Baca prosedur
demobilasi Kecelakaan Tahun 2003, instruksi kerja instruksi kerja
alat dan Kerja, penggunaan penggunaan
UU. No. 14
material alat kerja, alat kerja,
Cacat, Tahun 1992
Tersengat Memasang Memasang
Meninggal UU No. 23
listrik Rambu Rambu
Tahun 2009,
peringatan di peringatan,
Tertimpa area proyek,
PP No. 7
material Memberikan
Tahun 2001,
Memberikan pemahaman
Permenaker pemahaman terkait
No. 1 Tahun terkait lingkungan
1980, lingkungan sekitar wilayah
sekitar wilayah kerja,
Permen kerja,
PUPR NO : Segera diberi
21/PRT/M/20 Menaati tindakan P3K,
19 peraturan lalu Jika serius
lintas dibawa ke klinik
2 Mobilisasi dan Tertabrak Tertabrak UU No. 1 Melakukan 3 2 6 Sedang Melakukan 3 2 6 Sedang n/a
Demobilisasi kendaraan, kendaraan Tahun 1970, Pelatihan Pelatihan
saat Kepada Pekerja Kepada Pekerja
Tertimpa pindahkan UU No. 18 terkait terkait
Material material, Tahun 1999, penggunaan penggunaan
peralatan dan peralatan dan
Luka ringan UU No. 13
jenis material / jenis material /
akibat Tahun 2003,
bahan, bahan,
tertabrak
UU. No. 14
Baca prosedur Baca prosedur
luka memar instruksi kerja instruksi kerja
Identifikasi Jenis Penilaian Resiko Pengendalian Penilaian Sisa Resiko
Jenis/Tipe Persyaratan
No Bahaya Bahaya Pengendalian Ket
Pemenuhan Kemung- Keparah Nilai Tingkat Kemung- Keparah Nilai Tingkat
Pekerjaan (Skenario (Tipe Awal Lanjutan
Peraturan kinan an Resiko Resiko kinan an Resiko Resiko
Bahaya) Kecelakaan)
(F) (A) (F x A) (TR) (F) (A) (F x A) (TR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
akibat Tahun 1992 penggunaan penggunaan
tertimpa alat kerja, alat kerja,
material, UU No. 23
Tahun 2009, Memasang Memasang
patah Rambu Rambu
tulang, PP No. 7 peringatan, peringatan,
Tahun 2001,
luka robek, Memberikan Memberikan
Permenaker pemahaman pemahaman
luka berat, No. 1 Tahun terkait terkait
1980, lingkungan lingkungan
meninggal
sekitar wilayah sekitar wilayah
dunia Permen
kerja, kerja,
PUPR NO :
21/PRT/M/20 Menggunakan Menggunakan
19 APD yang APD yang
lengkap. lengkap.
3 Pekerjaan Terpeleset, Luka memar UU No. 1 Lereng galian 3 3 9 Sedang Lereng dibuat 3 3 9 Sedang n/a
Tanah dan akibat Tahun 1970, dibuat landai landai
Galian terkilir, tertimbun
material INMEN Menggunakan Menggunakan
tersengat PUPR No : APD lengkap APD lengkap
galian,
listrik, 02/IN/M/202
patah tulang 0 Menggunakan Menggunakan
patah tulang, Pagar Pagar
akibat
tertimbun UU No. 18 pengaman pengaman
luka berat,
material Tahun 1999,
Jarak antar Jarak antar
kerusakan galian,
UU No. 13 pekerja pekerja
perkakas/ala
luka bakar Tahun 2003, disesuaikan disesuaikan
t,
tersengat agar terlihat agar terlihat
UU. No. 14 antar sesama antar sesama
polusi listrik,
Tahun 1992 pekerja, pekerja,
udara/debu
kaki/tangan
UU No. 23 Melakukan Melakukan
lecet,
Tahun 2009, Pelatihan Pelatihan
terinfeksi Kepada Pekerja Kepada Pekerja
PP No. 7
tetanus terkait terkait
Tahun 2001,
penggunaan penggunaan
Permenaker peralatan dan peralatan dan
No. 1 Tahun jenis material / jenis material /
1980, bahan, bahan,
Memasang
Rambu
peringatan,
4 Pekerjaan Tertimpa Luka ringan UU No. 1 Perancah dan 3 2 6 Sedang Perancah dan 3 2 6 Sedang n/a
Pembesian runtuh nya akibat Tahun 1970, bekisting harus bekisting harus
dan Bekisting begisting, tertusuk INMEN dipastikan kuat dipastikan kuat
atau PUPR No : Pastikan area Pastikan area
Tangan kaki tertimpa 02/IN/M/202 dan situasi dan situasi
terjepit, material dan 0 pekerjaan aman pekerjaan aman
tersandung alat,
dan UU No. 18 Melakukan Melakukan
patah Tahun 1999, Pelatihan Pelatihan
tergelincir tulang,
UU No. 13 Kepada Pekerja Kepada Pekerja
luka robek, Tahun 2003, terkait terkait
penggunaan penggunaan
UU. No. 14 peralatan dan peralatan dan
Tahun 1992 jenis material / jenis material /
UU No. 23 bahan, bahan,
Tahun 2009, Baca prosedur Baca prosedur
PP No. 7 instruksi kerja instruksi kerja
Tahun 2001, penggunaan penggunaan
alat kerja, alat kerja,
Permenaker
No. 1 Tahun Harus ada rute/ Harus ada rute/
1980, akses yang akses yang
aman aman
Permen
PUPR NO : Menggunakan Menggunakan
21/PRT/M/20 APD Lengkap APD Lengkap
19 Berhati-hati, Berhati-hati,
perhatikan perhatikan
lingkungan lingkungan
sekitar sekitar
Jarak antar Jarak antar
pekerja pekerja
disesuaikan disesuaikan
agar terlihat agar terlihat
antar sesama antar sesama
pekerja, pekerja,
5 Pekerjaan Iritasi Kulit Luka ringan UU No. 1 Menggunakan 3 3 9 Sedang Menggunakan 3 3 9 Sedang n/a
Beton dan mata akibat Tahun 1970, APD Lengkap APD Lengkap
Identifikasi Jenis Penilaian Resiko Pengendalian Penilaian Sisa Resiko
Jenis/Tipe Persyaratan
No Bahaya Bahaya Pengendalian Ket
Pemenuhan Kemung- Keparah Nilai Tingkat Kemung- Keparah Nilai Tingkat
Pekerjaan (Skenario (Tipe Awal Lanjutan
Peraturan kinan an Resiko Resiko kinan an Resiko Resiko
Bahaya) Kecelakaan)
(F) (A) (F x A) (TR) (F) (A) (F x A) (TR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
akibat tertusuk UU No. 18 Berhati-hati, Berhati-hati,
terkena material Tahun 1999, perhatikan perhatikan
tumpahan besi, lingkungan lingkungan
beton UU No. 13 sekitar sekitar
semen, luka memar Tahun 2003,
akibat Pastikan area Pastikan area
Tertimpa terjepit UU. No. 14 dan situasi dan situasi
Material, peralatan Tahun 1992 pekerjaan aman pekerjaan aman
dan
terpeleset, material, UU No. 23 Jarak antar Jarak antar
Tahun 2009, pekerja pekerja
terkilir, patah disesuaikan disesuaikan
tulang, PP No. 7
agar terlihat agar terlihat
patah tulang, Tahun 2001,
antar sesama antar sesama
luka robek, pekerja, pekerja,
gegar otak, Permenaker
iritasi mata, No. 1 Tahun
luka berat, Perancah dan Perancah dan
1980,
bekisting harus bekisting harus
iritasi kulit.
kerusakan Permen dipastikan kuat dipastikan kuat
perkakas/ala kaki/tangan PUPR NO :
t, lecet, Melakukan Melakukan
21/PRT/M/20
Pelatihan Pelatihan
19
polusi Kepada Pekerja Kepada Pekerja
udara/debu terkait terkait
penggunaan penggunaan
peralatan dan peralatan dan
jenis material / jenis material /
bahan, bahan,
6 Pekerjaan Gejala Covid- Terpapar UU No. 1 Membentuk 5 5 25 Besar Membentuk 5 4 20 Besar n/a
Pencegahan 19 Virus Tahun 1970, Satgas khusus, Satgas khusus,
Penyebaran Covid-19,
Covid19 (Batuk, Panas, INMEN Menyediakan Menyediakan
Sesak Nafas, meninggal PUPR No : fasilitas fasilitas
Pilek, dll) dunia 02/IN/M/202 penanganan penanganan
0 khusus, khusus,
Permen
PUPR NO :
21/PRT/M/20
19
b.2 Rencana Tindakan (Sasaran & Program)
berikut ini rencana tindakan (sasaran & program) yang disusun CV. CHRISPUTRA PERSADA sebagai Penyedia Jasa pada paket pekerjaan Katalog Elektronik
Etalas Beton Di Provinsi DKI Jakarta.
1 Pekerjaan Persiapan
Memakai APD (Helm, Memastikan pekerja Standar Kerja Menetapkan standar Gambar kerja, Sesuai schedule Gambar Sesuai schedule Engginering
sepatu, masker, sarung sesuai kompetensi yang mengacu pada kompetensi minimal disetujui
tangan dan kacamata diperlukan, spesifikasi di pekerja, SDM Pekerja, (dd/mm/yyyy) engginering, (dd/mm/yyyy) Bagian
kerja) bidang ke-Cipta Peralatan dan logistic,
Pekerja memahami arti Karya-an Menetapkan standar material, Komunikasi
Baca prosedur instruksi rambu peringatan, pekerjaan persiapan verbal, Pelaksana,
kerja penggunaan alat sesuai spesifikasi dan
Memastikan Checklist, Mandor,
kerja, gambar kerja,
penggunaan APD oleh
Daftar hadir, Tukang,
Memasang Rambu setiap pekerja Menyediakan material,
peringatan di area proyek, peralatan dan pekerja Pengawas.
Tersedianya Metode Dokumentasi
Memberikan pemahaman Kerja, seluruh Memberikan arahan kegiatan
terkait lingkungan sekitar pekerjaan dipastikan SOP terkait Pekerjaan
Pengecekan
wilayah kerja, memenuhi prinsip persiapan,
pekerjaan oleh
keselamatan,
Menaati peraturan lalu Pelaksanaan pengawas
lintas area lokasi pekerjaan Pekerjaan persiapan,
dipasang rambu
peringatan, Pengawasan
Pekerjaan persiapan
seluruh pekerja terkait
telah mengikuti
pelatihan dan
penyuluhan
Melakukan Pelatihan Memastikan pekerja Standar Kerja Menetapkan standar Gambar kerja, Sesuai schedule Gambar Sesuai schedule Engginering
Kepada Pekerja terkait sesuai kompetensi yang mengacu pada kompetensi minimal disetujui
penggunaan peralatan diperlukan, spesifikasi di pekerja, SDM Pekerja, (dd/mm/yyyy) engginering, (dd/mm/yyyy) Bagian
dan jenis material / bahan, bidang ke-Cipta Peralatan dan logistic,
Pekerja memahami arti Karya-an Menetapkan standar material, Komunikasi
Baca prosedur instruksi rambu peringatan, pekerjaan mobilisasi verbal, Pelaksana,
kerja penggunaan alat dan demobilisasi
Memastikan Checklist, Mandor,
kerja, sesuai spesifikasi dan
penggunaan APD oleh gambar kerja,
Daftar hadir, Tukang,
Memasang Rambu setiap pekerja
peringatan, Menyediakan material, Pengawas.
Tersedianya Metode Dokumentasi
peralatan dan pekerja
Memberikan pemahaman Kerja, seluruh kegiatan
terkait lingkungan sekitar pekerjaan dipastikan Memberikan arahan
Pengecekan
wilayah kerja, memenuhi prinsip SOP terkait Pekerjaan
pekerjaan oleh
keselamatan, mobilisasi dan
Menggunakan APD yang pengawas
demobilisasi,
lengkap. area lokasi pekerjaan
dipasang rambu Pelaksanaan
Harus ada rute/ akses peringatan, Pekerjaan mobilisasi
yang aman dan demobilisasi,
seluruh pekerja terkait
telah mengikuti Pengawasan
pelatihan dan Pekerjaan mobilisasi
penyuluhan dan demobilisasi
Lereng galian dibuat Memastikan pekerja Standar Kerja Menetapkan standar Gambar kerja, Sesuai schedule Gambar Sesuai schedule Engginering
landai sesuai kompetensi yang mengacu pada kompetensi minimal disetujui
diperlukan, spesifikasi di pekerja, SDM Pekerja, (dd/mm/yyyy) engginering, (dd/mm/yyyy) Bagian
Menggunakan APD bidang ke-Cipta Peralatan dan logistic,
lengkap Pekerja memahami arti Karya-an Menetapkan standar material, Komunikasi
rambu peringatan, pekerjaan tanah dan verbal, Pelaksana,
Menggunakan Pagar galian sesuai
pengaman Memastikan Checklist, Mandor,
spesifikasi dan
penggunaan APD oleh gambar kerja,
Jarak antar pekerja Daftar hadir, Tukang,
setiap pekerja
disesuaikan agar terlihat Menyediakan material,
Dokumentasi Pengawas.
antar sesama pekerja, Tersedianya Metode peralatan dan pekerja
Kerja, seluruh kegiatan
Melakukan Pelatihan pekerjaan dipastikan Memberikan arahan
Kepada Pekerja terkait Pengecekan
memenuhi prinsip SOP terkait Pekerjaan
penggunaan peralatan pekerjaan oleh
keselamatan, tanah dan galian,
dan jenis material / bahan, pengawas
area lokasi pekerjaan Pelaksanaan
Baca prosedur instruksi dipasang rambu Pekerjaan tanah dan
kerja penggunaan alat peringatan, galian,
kerja,
Sasaran Khusus Program
Pengendalian
No Tolok Uraian Sumber Jaadwal Bentuk Indikator Penanggung
Resiko Uraian
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Memasang Rambu seluruh pekerja terkait Pengawasan
peringatan, telah mengikuti Pekerjaan tanah dan
pelatihan dan galian
penyuluhan
Perancah dan bekisting Memastikan pekerja Standar Kerja Menetapkan standar Gambar kerja, Sesuai schedule Gambar Sesuai schedule Engginering
harus dipastikan kuat sesuai kompetensi yang mengacu pada kompetensi minimal disetujui
Pastikan area dan situasi diperlukan, spesifikasi di pekerja, SDM Pekerja, (dd/mm/yyyy) engginering, (dd/mm/yyyy) Bagian
pekerjaan aman bidang ke-Cipta Peralatan dan logistic,
Pekerja memahami arti Karya-an Menetapkan standar material, Komunikasi
Melakukan Pelatihan rambu peringatan, pekerjaan pembesian verbal, Pelaksana,
Kepada Pekerja terkait dan bekisting sesuai
penggunaan peralatan Memastikan Checklist, Mandor,
spesifikasi dan
dan jenis material / bahan, penggunaan APD oleh gambar kerja,
Daftar hadir, Tukang,
Baca prosedur instruksi setiap pekerja
kerja penggunaan alat Menyediakan material, Pengawas.
Tersedianya Metode Dokumentasi
kerja, peralatan dan pekerja
Kerja, seluruh kegiatan
Harus ada rute/ akses pekerjaan dipastikan Memberikan arahan
Pengecekan
yang aman memenuhi prinsip SOP terkait pekerjaan
pekerjaan oleh
Menggunakan APD keselamatan, pembesian dan
pengawas
Lengkap bekisting,
area lokasi pekerjaan
Berhati-hati, perhatikan dipasang rambu Pelaksanaan
lingkungan sekitar peringatan, pekerjaan pembesian
dan bekisting
Jarak antar pekerja seluruh pekerja terkait
disesuaikan agar terlihat telah mengikuti Pengawasan
antar sesama pekerja, pelatihan dan pekerjaan pembesian
penyuluhan dan bekisting
5 Pekerjaan Beton
Menggunakan APD Memastikan pekerja Standar Kerja Menetapkan standar Gambar kerja, Sesuai schedule Gambar Sesuai schedule Engginering
Lengkap sesuai kompetensi yang mengacu pada kompetensi minimal disetujui
diperlukan, spesifikasi di pekerja, SDM Pekerja, (dd/mm/yyyy) engginering, (dd/mm/yyyy) Bagian
Berhati-hati, perhatikan bidang ke-Cipta Peralatan dan logistic,
lingkungan sekitar Pekerja memahami arti Karya-an Menetapkan standar material, Komunikasi
rambu peringatan, pekerjaan beton verbal, Pelaksana,
Pastikan area dan situasi sesuai spesifikasi dan
pekerjaan aman Memastikan Checklist, Mandor,
gambar kerja,
penggunaan APD oleh
Jarak antar pekerja Daftar hadir, Tukang,
setiap pekerja Menyediakan material,
disesuaikan agar terlihat peralatan dan pekerja
Dokumentasi Pengawas.
antar sesama pekerja, Tersedianya Metode
Kerja, seluruh Memberikan arahan kegiatan
Perancah dan bekisting pekerjaan dipastikan SOP terkait pekerjaan
Sasaran Khusus Program
Pengendalian
No Tolok Uraian Sumber Jaadwal Bentuk Indikator Penanggung
Resiko Uraian
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
harus dipastikan kuat memenuhi prinsip beton, Pengecekan
keselamatan, pekerjaan oleh
Melakukan Pelatihan Pelaksanaan pengawas
Kepada Pekerja terkait area lokasi pekerjaan pekerjaan beton
penggunaan peralatan dipasang rambu
dan jenis material / bahan, peringatan, Pengawasan
pekerjaan beton
Baca prosedur instruksi seluruh pekerja terkait
kerja penggunaan alat telah mengikuti
kerja, pelatihan dan
penyuluhan
Membentuk Satgas Memastikan pekerja Sehat/tidak Menerapkan Standar Satgas Covid-19, Sesuai schedule Komunikasi Tidak terjadinya atau Ahli K3
khusus, memahami Covid-19, terjadi gejala- Protokol Pencegahan verbal, memininalisir
gejala virus Covid dalam Perlengkapan (dd/mm/yyyy) penyebaran Covid-19 Tim Satgas
Menyediakan fasilitas Memastikan tidak covid-19 penyelenggaran Jasa APD Covid, Memantau penganan
penanganan khusus, terjadinya penyebaran Konstruksi kondisi Covid-19
virus Covid-19 Tersedianya kesehatan
Memberikan edukasi kpd Menyiapkan Toren Air Fasilitas pekerja dan
seluruh pekerja, Pekerja memahami dan Sabun Cuci Kesehatan mengecek
cara penularan Covid- Tangan Untuk Cuci Dilapangan, kesehatan
Pemeriksaan suhu tubuh 19, Tangan, serta Hand pekerja
pada pagi, siang dan sore, Biaya
Sanitizer
Memastikan pekerja Penanggulangan Checklist suhu
Vasinasi untuk pekerja memahami cara Covid-19 yang
Pengukuran suhu tubuh pekerja,
yang belum divaksin menanggulangi covid- cukup memadai
tubuh seluruh tenaga
19. kerja sebanyak 3
Kerjasama dengan faskes
(puskemsas) setempat. (tiga) kali sehari pada
saat mulai bekerja,
jam istirahat dan
selesai bekerja
Penyemprotan
Disinfektan 1x
Seminggu
Kerjasama Dengan
Puskesmas di Sekitar
Lokasi Proyek Untuk
Pemeriksaan dan
Penanganan Jika Ada
Yang Sakit
Menyiapkan Ruangan
Untuk Karantina
Sasaran Khusus Program
Pengendalian
No Tolok Uraian Sumber Jaadwal Bentuk Indikator Penanggung
Resiko Uraian
Ukur Kegiatan Daya Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Sementara Jika Ada
Suspect Penderita
b.3 Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
- Undang-Undang Dasar 1945;
- UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja;
- UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja;
- UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan;
- UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
- UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
- UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
- Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan dan Kebakaran;
- Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan;
- Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/Men/1999 Tentang
Unit Kebakaran di Tempat KerjaKebakaran di Tempat Kerja;
- Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019
Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
- Permen PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
- Permen PUPR No 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia
- Surat Edaran Menteri PUPR No 11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
- Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020
Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C. 1 Sumber Daya
Menunjuk wakil manajemen dan penanggung jawab K3 khusus, diluar tanggung jawab
lainnya. Fungsi utama dari manajemen membentuk organisasi / departemen / bagian K3:
1) Sebagai alat manajemen ( management tool )
2) Sebagai agen pemenuhan persyaratan (compliance agent)
3) Sebagai konsultan keselamatan ( advise body )
4) Sebagai pengendali kerugian ( loss control )
Untuk melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan akan ditempatkan
personil-personil yang cakap untuk menanganai keadaan/ kondisi Darurat, Petugas P3K,
dan petugas penanganan Kecelakaan. Personil-personil tersebut dikoordinir oleh
penanggung jawab yang memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
dan memiliki kewenangan di bidang K3. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan-kegiatan :
a. Menyusun organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;
b. Menyediakan anggaran yang memadai;
c. Menyusun prosedur operasi/kerja,
d. Menetapkan instruksi kerja.
e. Pemantauan dan evaluasi Pelaksanaan Kegiatan K3
1. Penanggung Jawab K3
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3 Konstruksi
c. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
d. Merencanakan dan menyusun program K3
e. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
f. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
g. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
h. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
jika diperlukan
i. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat
2. Emergency/Kedaruratan
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerapkan program emergency/kedaruratan
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat
secara keseluruhan
c. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang
yang hilang
d. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan
evaluasi kondisi darurat secara keseluruhan
e. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi
keadaan darurat termasuk melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan
kerja
f. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai
kondisi lapangan
3. P3K
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerapkan program P3K
b. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja
c. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja
d. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
e. Membuat laporan kegiatan P3K secara periodik
4. Kebakaran
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Menerapkan program Kebakaran
b. Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan
c. Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada
pekerjaan konstruksi
d. Mengimplementasikan kebijakan operasi pemadam kebakaran konstruksi
dan lingkungannya
e. Melaksanakan aktifitas unit manajemen keselamatan kebakaran di tempat
kerja
f. Mengendalikan aktifitas terkait dengan pencegahan dan penanggulangan
kebakaran sesuai rencana kerja
g. Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan
instansi terkait
C.2 Kompetensi
CV. CHRISPUTRA PERSADA berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan
keselamatan kontruksi dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk
memberikan uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian
bidang masing- masing. Adapun beberapa point yang diterapkan adalah sebagaiberikut :
Setiap orang yang melakukan pekerjaan yang dapat berpengaruh pada K3
harus kompeten berbasis pada pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang
sesuai, dan menyimpan bukti rekamannya.
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang terkait dengan resiko K3 dan SMK3.
Organisasi menetapkan, menjalankan dan memelihara prosedur agar pekerja
sadar akan : konsekuensi K3, peran dan tanggung jawab, potensi konsekuensi
bila melanggar.
Dalam hal menerima pekerja dan proses penerimaan maka bagian Sumber Daya
Manusia dapat mempertimbangkan dari kompetensi pekerja. Tambahan lain, juga
mendapat pelatihan dan itu dapat dilaksanakan untuk semua tim proyek, adapun
dalam proses pelatihan tersebut ada beberapa hal yang akan didapat pekerja, yaitu :
A. Semua pekerja proyek menerima induksi yang akan ditempatkan dilapangan
saat dimana ia diterima sebagai karyawan perusahaan. Selanjutnya pelatihan
yang diberikan disesuaikan dengan tanggung jawabnya, penugasan, atau
perubahan lokasi. Pelatihan dilakukan dan dicatat sesuai dengan aturan.
B. Program pelatihan K3L HSE penting merupakan bagian dari aktifitas K3L dan
berkelanjutan dalam hal ini kepedulian dan keseriusan dari pelaksanaan K3L
diproyek.
C. Pelatihan K3L dilakukan dan kompetensi sesorang tentang kerja aman:
Mampu/kompeten penggunaan standar aturan kerja aman/praktek kerja.
Evaluasi ruang lingkup, tanggung jawab dan wewenang.
Kemampuan untuk menganalisa bahaya kritikal/bahaya dilokasi kerja.
Kemampuan untuk analisa inspeksi K3L dan hasil dari pemeriksaan.
Tinjau ulang penyelidikan tentang kejadian kerja.
D. Pelatihan K3L adalah sesuatu alat yang dapat diukur dan penting didalam
menjamin kompetensi kerja aman yang dibutuhkan untuk pencapaian kinerja
K3L.
E. Pelaksanaan program pelatihan K3L dan catatan evaluasi lainnya
didokumentasi untuk memastikan program ini berjalan effektif.
F. Pelatihan adalah integrasi dengan seleksi pekerja baru dan evaluasi kinerja.
G. Isi dari pelatihan K3L:
Pelatihan pendahualuan orientasi K3L yang dilakukan untuk pekerja baru.
Dasar teknik pelatihan K3L.
Sertifikat pelatihan operator atau bidang khusus kompetensi adalah
kewajiban untuk K3L dan pekerja disemua tingkat, yang diperlukan dan
sertikat yang diakui oleh agen yang diberi wewenang/Pemerintah
(Kementerian Tenaga Kerja).
Subjek pelatihan untuk K3L: teknik inspeksi, pemadam kebakaran,
operasi alat berat, perancah, keselamatan pengelasan, Kemudi, dll.
H. Pelatihan dilakukan secara internal oleh tim K3L atau Pelanggan (Customer),
pemerintah atau diluar yang dilakukan oleh provider pelatihan.
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.4.1 Komunikasi Internal
Karyawan CV. CHRISPUTRA PERSADA diberikan atau mendapat informasi
mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya di lingkungan kerja melalui
kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training
Department.
Karyawan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas,
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat
P2K3, artikel-artikel K3, perubahan-perubahan pada prosedur / instruksi kerja,
penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3. Informasi
ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan/ briefing K3 harian/ mingguan atau
melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik
internal perusahaan).
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS
Manager kepada tiap Kepala Departemen/ SMR-Safety Management
Representatif/ EMR-Environment Management Representatif/ SR-Safety
Representatif/ ER-Environment Representatif Departemen.
Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan.
Kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah
satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan
dibuatkan risalah rapat P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen
/ Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan
Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS
Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan
kepada pihak internal ( Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala
Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management
Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak
eksternal jika diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS
Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen
melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya
disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam
lingkup CV. CHRISPUTRA PERSADA maka dibuat daftar penyebarluasan
informasi K3.
Induksi Keselamatan Konstruksi Engineer, Pelaksana, Setiap hari rabu Pukul 09.00 –
1
(Safety Induction) Pekerja Konstruksi 12.00 WIB
Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox Engineer, Pelaksana, Setiap hari Senin pukul 20.00
3
meeting) Pekerja Konstruksi s/d selesai
PPK
Konsultan
Pengawas
KONTRAKTOR PELAKSANA
Project Manager
Pelaksana Harian
Pekerja/Tukang/Mandor
K3
Anggota K3
D.1.2 Analilsis Keselamatan Pekerjaan
Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : Dede Junaedi
: Katalog Elektronik Etalase Beton
Nama Paket Pekerjaan
Di Provinsi DKI Jakarta
Tanggal Pekerjaan : Mulai s/d Selesai
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
Urutan Langkah
Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
Pekerjaan
Diberikan Panduan
Keselamatan kerja,
pekerjaan, diberikan APD Petugas K3
keselamatan penggunaan
Pekerjaan Persiapan lengkap, penempatan Site Manager
bahan material dan
rambu-rambu pada tempat Pelaksana Lapangan
peralatan
yang mudah terlihat
Diberikan Panduan
Keselamatan kerja,
Pekerjaan Tanah pekerjaan, diberikan APD Petugas K3
keselamatan penggunaan
lengkap, penempatan Site Manager
bahan material dan
rambu-rambu pada tempat Pelaksana Lapangan
peralatan
yang mudah terlihat
Diberikan Panduan
Keselamatan kerja,
pekerjaan, diberikan APD Petugas K3
keselamatan penggunaan
Pekerjaan Beton lengkap, penempatan Site Manager
bahan material dan
rambu-rambu pada tempat Pelaksana Lapangan
peralatan
yang mudah terlihat
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan menangani keadaan darurat meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Identifikasi semua keadaan darurat yang potensial, baik di dalam atau di luar lokasi
kerja,
2. Prosedur keadaan darurat telah didokumentasikan dan disosialisikan kepada seluruh
pekerja,
3. Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yang
kompeten,
4. Semua tenaga kerja telah mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur
keadaan darurat yang sesuai dengan tingkat risiko,
5. Pelatihan khusus kepada petugas penaganan darurat,
6. Instruksi keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat ditempatkan di tempat-
tempat yang strategis dan mencolok serta telah diperhatikan dan diketahui oleh
seluruh tenaga kerja,
7. Alat dan sistem keadaan darurat diperiksa diuji dan dipelihara secara berkala,
8. Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat
telah dinilai oleh petugas yang berkompeten.
Selain hal-hal di atas, ada upaya khusus yang harus dilakukan terkait pencegahan
COVID-19 yang berdampak terhadap terlaksananya pekerjaan. Diperlukan Protokol
Pencegahan Penyebaran COVID-19 khusus dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
bagi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, yang merupakan bagian dari keseluruhan
kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi termasuk keselamatan dan
kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan pada setiap tahapan
penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
Skema penanganan Covid-19 berdasarkan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 02/IN/M/2020, Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virusdisease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, yaitu :
1. Membentuk satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh
pengguna jasa dan penyedia jasa
2. Menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh penyedia jasa
pekerjaan konstruksi
3. Mengedukasi semua orang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh satuan tugas
4. mengukur suhu semua orang pada setiap pagi, siang, dan sore yang dilakukan
oleh penyedia jasa konstruksi
5. Membuat kerja sama penanganan suspect Covid-19 dengan Rumah Sakit dan
Puskesmas setempat yang dilakukan penyedia jasa pekerjaan konstruksi
6. Menghentikan sementara pekerjaan jika terindikasi ada tenaga kerja yang
terpapar Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau penyedi jasa
pekerjaan
7. Melakukan tindakan isolasi dan penyemprotan disinfektan sarana dan prasarana
kantor dan lapangan yang dilakukan penyedia jasa dan pekerjaan konstruksi
Untuk mengurangi penyeberan Covid 19, Penyedia Jasa menerapkan Protokol
Kesehatan selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pengukuran suhu tubuh seluruh tenaga kerja sebanyak 3 (tiga) kali sehari pada saat
mulai bekerja, jam istirahat dan selesai bekerja.
Jika ada tenaga kerja yang tidak sehat dengan kriteria demam 38 Celcius, dan
batuk/pilek, tenaga kerja tersebut dilarang diberkan dan harus beristirahat. Bila
keluhan berlanjut, atau disertai dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat),
segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
Pada saat berobat ke fasyankes, tindakan yang harus dilakukan sebagai berikut:
o Gunakan masker
o Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan
cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan
o Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect COVID-
19.Jika tenaga kerja memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka akan dirujuk ke
salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan COVID19.
Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka akan dirawat inap atau rawat
jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.
Tenaga kerja yang memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan
menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang menggunakan alat
pelindung diri (APD).
Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam
setelah spesimen diterima.
o Jika hasilnya positif,
o Tenaga kerja dinyatakan sebagai penderita COVID-19.
o Sampel akan diambil setiap hari
o Tenaga kerja Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan
sampel 2 (dua) kali berturut-turut hasilnya negatif
o Jika hasilnya negatif,
Tenaga kerja dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.
Penanggung Jawab penerapan Protokol Kesehatan di lokasi pekerjaan adalah
Ahli/Petugas K3.
Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi Tenaga
Kerja dan peralatan K3 yang sesuai untuk melaksanakan pekerjaan
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi