Anda di halaman 1dari 26

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

(RKK)

RKK USULAN PENAWARAN


UNTUK
PAKET PEKERJAAN

PEMBANGUNAN KONSTRUKSI
PENGAMAN PANTAI WEDA
DESA KOBE PEPLIS KEC.
WEDA TENGAH KAB.
HALMAHERA TENGAH
(TAHAP II)

Tahun Anggaran 2022

1
DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan Keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standard dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstrukssi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan pengendalian operasi
D.2 Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi


E.2. Tinjauan manajemen
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

2
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

Pekerjaan bidang konstruksi adalah merupakan hal yang kompleksitas dan begitu banyak
melibatkan unsur ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja, alat dan bahan material dengan
kapasitas besar atau dalam jumlah yang besar baik secara pribadi ataupun secara kolektif
bersama-sama dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan. Kurangnya terampilnya tenaga
kerja akan memepengaruhi kelancaran pekerjaan dan sangat merugikan semua pihak yang
terkait dalam kegiatan proyek.

Mengenai pentingnya Konsep RKK sebelum pelaksanaan pekerjaan lapangan dimulai,


diharapkan dapat memberikan pertimbangan bahwa pentingnya penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang bermanfaat bagi pekerja proyek untuk dapat berprestasi secara
optimal.

Konsep RKK ini bertujuan untuk menciptakan pekerjaan yang aman dan menekankan zero
accident (nihil kecelakaan fatal) dalam pelaksanan proyek. Untuk itu agar dalam pelaksanaan
proyek nantinya terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta sebagai kerangka
untuk menyusun sasaran K3, dengan ini kami sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi
menetapkan Kebijakan K3 sebagai berikut:
Dari segenap jajaran Direksi dan Personil serta Pekerjaan berkomitmen untuk
mempersiapkan dan melaksanakan Keselamatan Konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan
khususnya dalam pekerjaan ini.

A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal

1. Berkomitmen dalam menentukan dan meminimalisir tingkat kecelakaan kerja.


2. Berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan tenaga kerja dengan memelihara
kesehatan tenaga kerja dan menghilangkan penyakit akibat kerja.
3. Berkomitmen dalam mematuhi persyaratan perundang-undangan dan persyaratan
lain yang terkait dengan SMK3.
4. Berkomitmen dalam melakukan pemutakhiran secara berkelanjutan terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.

3
5. Pemimpin berkomitmen dan fokus pada Keselamatan Konstruksi. Pemimpin bersama
staff dan Pekerja membuat, memahami dan menerapkan kebijakan K3 dalam
perusahaan dan di lapangan
6. Pemimpin menjadi contoh penerapan Keselamatan Konstruksi. Pelaksanaan Konsep
Keselamatan Konstruksi yang dimulai dari Pemimpin adalah cara paling memberi
dampak bagi semua personil dalam implementasi K3 di dalam organisasi Perusahaan
dan lapangan
7. Pemimpin menerapkan standard kinerja Keselamatan yang tinggi. Memberi keyakinan
kepada semua team bahwa menerapkan Keselamatan Konstruksi adalah hal yang
benar dan penentu untuk keberhasilan dari tujuan perusahaan
8. Pemimpin menetapkan standaed kinerja Keselamatan Konstruksi secara mendetail.
Setiap kriteria pada konsep Keselamatan Konstruksi harus detail dan terukur. Ukuran
kualitatif dirembukkan dan dipermudah untuk menentukan tingkat/standard secara
kuantitatif.
9. Pemimpin mendengarkan dan melibatkan semua personil dan tenaga kerja
10. Pemimpin dan semua personil dibuat merasa bahwa mereka adalah bagian sesuatu
yang penting dari implementasi Keselamatan Kontruksi

4
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : AMIR HAMZAH
Jabatan : DIREKTUR
Bertindak untuk : PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA
Dalam rangka PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PENGAMAN PANTAI WEDA DESA KOBE PEPLIS
KEC. WEDA TENGAH KAB. HALMAHERA TENGAH (TAHAP II) pada Pokja Pemilihan: 08 BP2JK
Wilayah Maluku Utara Tahun Anggaran 2022. Berkomitmen melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa
seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;

2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;

6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan

7. Memenuhi 9 (Sembilan) Komponen Biaya Penerapan SMKK.

Jeneponto, 15 DESEMBER 2021


PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA

AMIR HAMZAH
DIREKTUR

5
B. Perancanaan Keselamatan Konstruksi

B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko K3 dan Program


Sumber Daya (Tabel-1)

Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Peluang


sesuai dengan format pada Tabel 1.

6
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO,PENGENDALIAN RISIKO K3, DAN PROGRAM K3.

Nama Perusahaan : PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA

Pekerjaan : PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PENGAMAN PANTAI WEDA DESA KOBE PEPLIS KEC. WEDA TENGAH KAB. HALMAHERA
TENGAH (TAHAP II)

LOKASI : Desa Kobe Peplis Kec. Weda Tengah Kab. Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara
Tanggal dibuat : 15 DESEMBER 2021
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARA
PENGE
URAIAN IDENTIFIK JENIS TAN PENGE
NDALI
PEKERJA ASI BAHAYA PEMENUH DALIA KETERANG
NO KEMU KEPA NILAI TINGKAT AN KEMU KEPAR NILAI TINGKAT
AN BAHAYA (TIPE AN N AN
NGKIN RAHA RISIKO RISIKO LANJU NGKIN AHAN RISIKO RISIKO
(SKENARI KECELAKA PERATURA AWAL
AN (F) N (A) (F X A) (TR) TAN AN (F) (A) (F X A) (TR)
O AN) N
BAHAYA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Pasangan - Tertimpa - Terjatuh - UU No. 2 Pasang 3 2 M Sedang Admini N/A N/A N/A N/A N/A
Batu Material - Luka Tahun Patok stratif
Kosong yang Ringan 2017 Area
ukuran. Terguling - Luka Tentang Kerja,
Ukuran Berat Jasa Berhati
0,70 – - Cacat Konstruksi hati
0,80 m - Peraturan dalam
Pemerinta bekerja
h No. 50 dan
Tahun Pemak
2012 aian
Tentang Peralat
Penerapan an
SMK3 Perlind

7
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARA
PENGE
URAIAN IDENTIFIK JENIS TAN PENGE
NDALI
PEKERJA ASI BAHAYA PEMENUH DALIA KETERANG
NO KEMU KEPA NILAI TINGKAT AN KEMU KEPAR NILAI TINGKAT
AN BAHAYA (TIPE AN N AN
NGKIN RAHA RISIKO RISIKO LANJU NGKIN AHAN RISIKO RISIKO
(SKENARI KECELAKA PERATURA AWAL
AN (F) N (A) (F X A) (TR) TAN AN (F) (A) (F X A) (TR)
O AN) N
BAHAYA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
- Peraturan ungan
Menteri Kerja
PU Standar
No.05/PRT seperti
/M, Helm,
Tentang Sepatu,
Pedoman Kacama
Sistem ta,
Manajeme Masker
n dan
Keselamat Sarung
an dan Tangan
Kesehatan beserta
Kerja kelengk
(SMK3) apan
Konstruksi lainnya
Bidang PU sesuai
- Surat dengan
Edaran Standar
No.66/SE/ K3.
M/2015
Tentang
Biaya
Penyeleng
garaan
SMK3

8
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARA
PENGE
URAIAN IDENTIFIK JENIS TAN PENGE
NDALI
PEKERJA ASI BAHAYA PEMENUH DALIA KETERANG
NO KEMU KEPA NILAI TINGKAT AN KEMU KEPAR NILAI TINGKAT
AN BAHAYA (TIPE AN N AN
NGKIN RAHA RISIKO RISIKO LANJU NGKIN AHAN RISIKO RISIKO
(SKENARI KECELAKA PERATURA AWAL
AN (F) N (A) (F X A) (TR) TAN AN (F) (A) (F X A) (TR)
O AN) N
BAHAYA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Konstruksi
Bidang
Pekerjaan
Umum

Nama Perusahaan : PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA Dibuat oleh

Pekerjaan : PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PENGAMAN


PANTAI WEDA DESA KOBE PEPLIS KEC. WEDA
TENGAH KAB. HALMAHERA TENGAH (TAHAP II)

Lokasi : Desa Kobe Peplis Kec. Weda Tengah Kab.


Nurmiswari
Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara Ahli K3 Konstruksi
Tanggal dibuat : 15 DESEMBER 2021

9
Keterangan :

Keparahan Nilai Risiko Tingkat


Kemungkinan Kemungkinan ( F ) Keparahan ( A )
1 2 3 4 5 (Fx A) Risiko (TR)

5 = Hampir pasti akan terjadi 1 = Tidak ada cedera, Kerugian


5 H H E E E E = Extreme Risk Sangat Besar
(almost certain) materi kecil
4 = Cenderung untuk terjadi 2 = Cedera ringan / P3K,
4 M H H E E H = High Risk Besar
(likely) kerugian materi sedang
3 = Hilang hari kerja, kerugian
3 L M H E E M= Moderate Risk Sedang 3 = Mungkin dapat terjadi
cukup besar

2 L L M H E L = Low Risk Kecil 2 = Kecil kemungkinan terjadi 4 = Cacat, kerugian materi besar

5 = Kematian, kerugian materi


1 L L M H H 1 = Jarang terjadi (rare)
sangat besar

10
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
TABEL 2. PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Sasaran Program
Pengendalian Risiko
No. (Sesuai Kolom Uraian Sumber Jadwal Bentuk Indikator Penanggun
Tabel 6 IBRP) Uraian Tolok Ukur Monitorin
Kegiatan Daya Pelaksanaan Pencapaian g Jawab
g
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 - Menggunakan APD - Seluruh - Lulus Tes Pasanga - Peralatan - Selama - Checklist - Terlaksana - Petugas K3
Sesuai Standar K3 : kegiatan dan Paham n Batu APD Pelaksanaan - Laporan sesuai
Rompi, Helm, memenuhi Jenis Kosong - SDM sesuai Pekerjaan, Harian spesifikasi
Sepatu, Masker dan prinsip Pekerjaan ukuran. Kebutuhan dan - Evaluasi & gambar,
Sarung Tangan keselamatan - APD sesuai Ukuran - Buku - Sesuai Time Kinerja dan
beserta Standar K3 0,70 – Petunjuk Schedule - 100%
kelengkapan lainnya untuk 0,80 m RKK sesuai
- Menggunakan Alat seluruh Standar
kerja yang baik Pekerja

Nama Perusahaan : PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA Dibuat oleh

Pekerjaan : PEMBANGUNAN KONSTRUKSI PENGAMAN


PANTAI WEDA DESA KOBE PEPLIS KEC. WEDA
TENGAH KAB. HALMAHERA TENGAH (TAHAP II)

Lokasi : Desa Kobe Peplis Kec. Weda Tengah Kab.


Nurmiswari
Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara
Ahli K3 Konstruksi
Tanggal dibuat : 15 DESEMBER 2021

11
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang
digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang
PU antara lain sebagai berikut :
a. UU No 02 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi;
b. UU No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.05/MEN/1996 Tentang Sistem
Manajemen Keselematan dan Kesehatan Kerja;
e. Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M, Tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.
f. Surat Edaran Nomor 66/SE/M/2015 Tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, yang
dimaksud dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen
secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya. Sistem manajemen K3 ini
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna menciptakan tempat
kerja yang aman, efisien, dan produktif.

C.2. Kompetensi
Kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang
untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

12
C.3. Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang
JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen Kesehatan
& Keselamatan Kerja sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman
bagi siapapun yang berada di tempat kerja

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu Peraturan Menteri


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi


sasaran dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara
berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar yang berlaku

3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang


berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan
operasi perusahaan kami

4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam
semua aktivitas operasi

5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran -


sasaran K3

6. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem


manajemen K3

7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.

8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area


lokasi kerja.

9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebija kan ini kepada


semua personil secara berkala

10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang
tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja

13
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya

12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan

13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga


dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar
tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan selamat

15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

C.4. Komunikasi
Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan
pelaksanaan K3 di Lapangan. Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur

Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di lapangan


NO Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan
Induksi Keselamatan Konstruksi PELAKSANA/PETUGAS
1 (Safety Induction) SETIAP HARI KERJA
K3
Pertemuan pagi hari PELAKSANA/PETUGAS
2 (safety morning) SETIAP HARI KERJA
K3
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox PELAKSANA/PETUGAS
meeting) SETIAP MINGGU
K3
Rapat Keselamatan Konstruksi PELAKSANA/PETUGAS
4 (construction safety meeting) SETIAP MINGGU
K3

C.5. Informasi Terdokumentasi

Selalu Mengupdate perkembangan peraturan dan perundangan tentang program K3


dengan cara menatausahakan pedoman-pedoman atau aturan yang berlaku.

1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan;


2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh
organisasi;
3. Perlindungan yang memadai;
4. Ketentuan distribusi yang berlaku misalnya akses, pengembalian,
penggunaan, penyimpanan;
5. Pengendalian perubahan, retensi, dan disposisi.

14
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan Operasi


Prosedur operasi standar, atau SOP, adalah satu set instruksi langkah-demi-
langkah yang dibuat oleh sebuah kegiatan untuk membantu pekerja melaksanakan
operasi Keselamatan Kerja. Tujuan adalah untuk mencapai zero accident,
efisiensi. kualitas output dan keseragaman kinerja, sekaligus mengurangi
miskomunikasi dan kegagalan untuk mematuhi peraturan keselamatan.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis
Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik,
sosial, spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan
dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor tersebut.
Kesejahteraan atau sejahtera Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk
ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan
makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1 Helm ✓

2 Sepatu ✓

3 Sarung Tangan ✓

4 Rompi Keselamatan ✓

5 Masker Pernafasan ✓

6 Dst… ✓

Urutan Langkah Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


Pekerjaan
Persiapan Pekerjaan • Meninggal/ Luka berat - Pemberian Pengarahan Pelaksana / Petugas K3
Mobilisasi dan deMobilisasi /Luka Ringan akibat kepada seluruh pekerja
Terkena Alat Berat pada saat melaksanakan
• Meninggal/ Luka berat pekerjaan.
/Luka Ringan Akibat - Periksa Kompetensi dan
Kecelakaan Lalu Lintas Kesehatan pekerja
Pelaksanaan Keselamatan
• Kecelakaan Kerja Akibat - Mewajibkan kepada
Dan Kesehatan Kerja tidak menggunakan APD pekerja untuk memakai
Konstruksi • Tidak mendapatkan klaim alat pelindung diri (Sesuai
asuransi Akibat tidak Standar APD & K3)
terdaftar pada BPJS - Memasang rambu-rambu
tenaga kerja peringatan pada
melaksanakan pekerjaan
- Memasang penerangan
yang cukup bila pekerjaan

15
• Kecelakaan Kerja akibat dilaksanakan pada waktu
tidak tersedianya rambu- malam
rambu peringatan - Makan makanan yang
sehat dan bergizi serta
istrahat yang cukup.

Pelaksanaan Pekerjaan • Luka Berat / Luka Ringan - Pemberian Pengarahan Pelaksana / Petugas K3
(Seluruh Item Pekerjaan akibat terkena alat berat kepada seluruh pekerja
/Divisi Pekerjaan) • Meninggal/ Luka berat / pada saat melaksanakan
Luka ringan akibat pekerjaan.
kecelakaan lalulintas - Mewajibkan kepada
• Luka berat / luka ringan pekerja untuk memakai
akibat Tertimbun material alat pelindung diri (Sesuai
tanah
Standar APD & K3)
• Luka berat / Luka ringan
- Memasang rambu-rambu
akibat tertelan debu
peringatan pada
• Luka berat / luka ringan
melaksanakan pekerjaan
akibat tertusuk material
bronjong - Memasang penerangan
• Luka berat / Luka ringan yang cukup bila pekerjaan
akibat peralatan tangan dilaksanakan pada waktu
• Luka berat / Luka ringan malam
akibat tertimpa material - Makan makanan yang
batu sehat dan bergizi serta
• Luka berat / Luka ringan istrahat yang cukup.
akibat jatuh terperosok
• Luka berat / luka ringan
akibat tertimbun material
tanah
• Luka berat / luka ringan
akibat tertimpa material
• Luka berat / luka ringan
akibat tertimpa material
Pipa
• Luka berat / luka ringan
akibat tertimbun
longsoran galian

1. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung Jawab


Kegiatan SMK3.

Posisi dalam SMK 3 Uraian Tugas


Penanggung Jawab K3 -Menetapkan kebijakan K3 di lingkungan
proyek
-Memberikan dukungan agar pelaksanaan K3
berjalan berkelanjutan.
Emergency/ Kedaruratan -Merencanakan dan melaksanakan kedaan
kedaruratan.
-Mengidentifikasi potensi bahaya akibat
kedaan kedaruratan.
-Membuat laporan kegiatan kedaruratan.
-Memantau secara berkala penggunaan APD.

16
-Mengkoordinasikan tugas-tugas
kedaruratan dan melaksanakan keputusan
organisasi K3.
P3K -Merencanakan dan melaksanakan P3K.
-Mengidentifikasi pekerja akibat kecelakaan
kerja.
-Memberikan pertolongan pertama pada
korban sesuai kondisi korban.
-Membuat laporan kegiatan P3K.
-Memantau secara berkala penggunaan APD.
-Mengkoordinasikan kegiatan P3K dan
melaksanakan keputusan organisasi K3.

2. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;

Prasarana yang
Potensi Darurat Cara Penanganan
Diperlukan
Kecelakaan
-Terkena alat manual. Lakukan P3K, untuk Kotak P3
-Jatuh dari ketinggian. pertolongan pertama
-Kejatuhan Benda.
Bawa ke dokter / Ambulan/ Kendaraan,
-Tersandung.
Puskesmas / Poliklinik Tandu
-Tergelincir
dengan kendaraan
-Terjepit antara benda
proyek
-Terpotong
-Terkilir Hub. RS terdekat dan Daftar Nomor Telepon
-Terbakar datangkan ambulance Penting
akibat/berhubungan apabila diperlukan
dengan suhu
Petugas TTD proyek buat
tinggi/korosif/radiasi
laporan ke atasan dan
instansi yang terkait

17
Kebakaran Bagi Karyawan dan para APAR Instruksi Kerja
pekerja yang Operasional dan
mengetahui adanya Maintenance APAR
kebakaran segera
Padamkan api dengan
APAR;
jika APAR tidak berfungsi Daftar Nomor Telepon
segera hubungi petugas Penting
TTD proyek
selamatkan Dokumen,
asset, dll;
segera evakuasi Lay out/site plan
secepatnya bagi (tentukan titik kumpul)
karyawan / pekerja yang dan jalur evakuasi
tidak berkepentingan
Bagi Petugas TTD Proyek
segera Padamkan api
dengan APAR, jika masih
memungkinkan;
Memerintahkan Satpam
untuk mensterilisasi
area.
Serangan Penyakit Segera Lakukan tindakan P3K
Bawa segera ke rumah Tandu, Kendaraan/
sakit/Klinik Ambulances

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Keadaan darurat dapat terjadi kapan saja tanpa bisa di duga. Keadaan
darurat umumnya bisa terjadi karena sebab alami seperti banjir, gempa
bumi, angin puting beliung, atau akibat dari keterlibatan manusia.

Langkah langkah yang perlu dilakukan untuk kesiapan tanggap darurat


adalah :

18
• Indentifikasi keadaan darurat : mengedintifikasi semua situasi
yang mungkin di hadapiselama jam kerja atau setelah jam kerja
• Persediaan sumber daya : menilai kemampuan tempat kerja
untuk merespown keadaan darurat. Termasuk sumber daya
internal dan eksternal.
• Buat rencana tanggap darurat : rencana yang tepat perlu dibuat
setelah keadaan darurat dan mekanisme tanggapan mereka
diidentifikasi. Ini akan mencakup prosedur untuk menangani
keadaan darurat.
• Komunikasi dan pelatihan pekerja : begitu rencana tanggap
darurat di buat penting untuk mengkomunikasikan rencana
tersebut kepada seluruh pekerja. Kemudian melatih pekerja
untuk menangani situasi darurat.
• Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat : prosedur harus di
evaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat di hadapi.
Jika perlu presedur darurat ini harus di ubah atau di revisi
berdasarkan hasil pengujian atau latihan.

19
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi


Melakukan Evaluasi secara berkala pada pelaksanaan dilapangan atas program K3.
Berikut tabel jadwal inspeksi dan audit :

TABEL JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT

Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 300
(Tiga Ratus) hari kalender sejak
SPMK (Disesuaikan dengan Jadwal Kontrak Kerja)
Pemantauan dan evaluasi

Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan


pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu kesatuan bagian dari
keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan melibatkan
pengumpulan informasi- informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai
macam pengukuran dan Pengukuran kinerja K3 dapat berupa
pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di
tempat kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :

1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3,


pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan berkelanjutan.

2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan


persyaratan lainnya berkaitan dengan penerapan K3 di tempat
kerja.

3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat


kerja (PAK).

4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian


operasi K3 atau untuk mengevaluasi perlunya modifikasi
pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian baru.

5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik


secara proaktif maupun secara reaktif.

20
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja Perusahaan.

7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran


kinerja K3 kepada SMK3 Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anggota- anggota.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan


digunakan untuk mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja K3
ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-
tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran


proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja. Prioritas
pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif
dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan
mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :

1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan


lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.

2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di


tempat kerja

3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.

4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali


Perusahaan.

5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di


tempat kerja.

6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem


Manajemen K3.

7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di


tempat kerja.

8. Penerapan Program - program K3

9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3


di tempat

10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja

21
Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :

1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja


(PAK).

2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat


kerja (PAK).

3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit


akibat kerja (PAK).

4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.

5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan


dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan


untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 seperti alat
pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat- alat
lainnya sesuai dengan aktivitas operasi perusahaan yang berkaitan
dengan K3.

Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program


komputer sebagai alat untuk menganalisa hasil pemantauan dan
pengukuran kinerja K3 di tempat kerja

Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan


pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara berkala dan disesuaikan
pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran
satuan yang berlaku baik Internasional maupun secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi


dengan tepat ataupun yang sudah mengalami kerusakan untuk
melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja


K3 dilaksanakan oleh personil ahli terhadap pelaksanaan kalibrasi dan
perawatan alat-alat ukur yang digunakan

E.2. Tinjauan manajemen


Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :

22
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap operasional dan aktivitas Perusahaan.

2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja terhadap Kebijakan K3 Perusahaan.

3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan


serta hasil-hasil lain yang dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan


dilaksanakan secara berkala yang secara umum dilaksanakan minimal
1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan


Manajemen antara lain :

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/


simulasi/pengujian tanggap darurat).

2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.

3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat


kerja).

4. Hasil-hasil inspeksi.

5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat


kerja.

6. Kinerja K3 Kontraktor

7. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan


lainyang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna
pencapaian tujuan SMK3, pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau
tempat kerja harus:

1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala

2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh


kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja
perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :

23
1. Evaluasi terhadap kebijakan K3

2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3

3. Hasil temuan audit SMK3

4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan


SMK3

Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan


1. Daftar Prosedur
a. Prosedur Pengendalian Dokumen dan Bukti Kerja
b. Prosedure Identifikasi, Sasaran dan Program
c. Prosedur Konsultasi,Partisipasi, dan Komunikasi
d. Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat
e. Prosedur Pemantauan, Pengukuran, dan Analisa
f. Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian Tindakan Koreksi dan
Pencegahan
g. Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen
h. Prosedur Penyimpanan dan Penempatan Material
i. Penanganan Kondisi Darurat dan Pasca Darurat
j. Penanganan Kebakaran
k. Penanganan Tumpahan
l. Prosedur Identifikasi Persyaratan Perundang-Undangan dan
Persyaratan
m. Prosedur Audit Internal
n. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan (Training)
o. Prosedur Rekrutment dan Seleksi (Recruitment dan Selection)
p. Prosedur Pengolahan Material
q. Prosedur Pengelolaan Peralatan
r. Prosedur Identifikasi Bahaya dan Aspek Lingkungan
s. Prosedur Pelaksanaan
2. Daftar Instruksi Kerja
a. Instruksi Kerja Pemeliharaan Alat Berat
b. Instruksi Kerja Penyimpanan dan Penempatan Material
c. Instruksi Kerja Penanganan Kondisi Darurat dan Pasca Darurat

24
d. Instruksi Kerja Penanganan Kebakaran
e. Instruksi Kerja Penanganan Tumpahan Oli dan BBM
f. Instruksi Kerja Bekerja di Proyek
g. Instruksi Kerja Loading Unloading BBM
h. Instruksi Kerja Pemeriksaan Ketelitian Alat
i. Instruksi Kerja Pengisian Check List Pekerjaan
j. Instruksi Kerja Pemeriksaaan Jaringan Listrik
k. Instruksi Kerja Penggunaan alat kerja (Tools)
l. Instruksi Kerja Pengoprasian Buldozer, Excavator, Motor Grader
dan Mesin Pemadat
m. Instruksi Kerja Manual Handling
n. Instruksi Kerja Ijin Kerja
o. Instruksi Kerja Desain Oli Trap dan Pemeliharaannya
p. Instruksi Kerja Concrete Paver
3. Sistem Pertolongan Pertama pada kecelakaan
Pengertian P3K, adalah merupakan pertolongan pertama yang harus segera
diberikan kepada korban yang mendaatkan kecelakaan atau penyakit mendadak
dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
Tujuan dari P3K, adalah memberi perawatan darurat pada korban, sebelum
pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan
lainnya, menyelamatkan nyawa korban, meringankan penderitaan korban,
mencegah penyakit/cidera menjadi lebih parah dan mempertahankan daya tahan
korban.
Untuk mendukung sistem pertolongan pertama pada kecelakaan akan
disiapkan fasilitas pertolongan meliputi namun tidak terbatas pada:
1. Personil yang berkompeten.
2. Buku petunjuk P3K.
3. Kotak P3K dengan jumlah yang memadai sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Adanya Ruang P3K yang memadai.
5. Tersedia alat angkut dan transportasi.
6. Tersedianya alat perlindungan diri dan peralatan darurat.

25
Pengendalian Lingkungan

Dalam memenuhi komitmen sesuai kebijakan K3L, Proyek peduli terhadap lingkungan
disekitar proyek dengan melakukan pengaturan sampah, pengukuran parameter
lingkungan, pengaturan material dan limbah B3.

Penanganan Sampah & Limbah.


Sampah-sampah yang ada dilokasi proyek akan dipisah sesuai klasifikasi Pengaturan untuk
pembuangan sampah sebagai berikut

sisa makanan, kertas,


Organik Hijau kayu, puntung rokok,
masker kain, multipleks
alumunium, baja, pipa pvc,
Anorganik Biru
plastik, kabel, kawat
sisa kawat las, kaleng
Bahan Beracun Berbahaya (B3) Merah cat/ Thinner, kaleng oli
bekas, kaleng solar,
tinta printer,

Jeneponto, 15 DESEMBER 2021


PT. ARYA GRAHA PUTRATAMA

AMIR HAMZAH
DIREKTUR

26

Anda mungkin juga menyukai