Anda di halaman 1dari 34

BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencana Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1 Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal
Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal meliputi:
1 bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan kecelakaan konstruksi, kecelakaan kerja, penyakit atau
kesehatan yang buruk akibat kerja, serta penyediaan tempat kerja dan lingkungan yang aman, efisien
dan produktif;

2 memastikan bahwa kebijakan dan program Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan sesuai dengan visi
dan misi Penyedia Jasa;
3 memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk menerapkan SMKK;

4 mengomunikasikan penerapan SMKK kepada seluruh pekerja;


5 memastikan bahwa SMKK akan mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan;
6 memastikan bahwa setiap pekerja berpartisipasi dan berkontribusi terhadap penerapan SMKK secara
berdaya guna dan berhasil guna;
7 mempromosikan peningkatan/perbaikan SMKK secara berkesinambungan;
8 mengembangkan, dan mempromosikan budaya kerja berkeselamatan dalam organisasi;
9 melindungi pekerja yang melaporkan terjadinya kecelakaan, bahaya dan risiko kecelakaan konstruksi
dari pemecatan dan/atau sanksi lain.
2 Lembar Kebijakan Keselamatan Konstruksi

Kami berkomitmen untuk:


1
Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditandatangani oleh Pimpinan perusahaan.
2
Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat sekitar di sekitar tempat kerja.
3 Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja Keselamatan Konstruksi guna
meningkatkan budaya Keselamatan Konstruksi yang baik di tempat kerja.

Untuk mencapainya, kami akan:


1 Membangun dan memelihara sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, serta sumber daya yang relevan.

2 Membangun tempat kerja dan pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
terkait Keselamatan Konstruksi.
3 Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga kerja untuk
meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi perusahaan.

Kebijakan Penghentian Pekerjaan Konstruksi


1 Dalam rangka menjaga lingkungan kerja pekerjaan konstruksi yang aman dan berkeselamatan terhadap risiko
bahaya cidera ringan, sedang dan berat pada pekerja, kerusakan aset/properti, publik dan lingkungan, setiap
personil berhak untuk memberhentikan pekerjaan apabila melihat perilaku tidak selamat atau kondisi tidak aman
dalam melakukan pekerjaan.

2 Pekerjaan Konstruksi yang telah diberhentikan karena perintah penghentian pekerjaan tidak akan dilanjutkan
sampai semua aspek keselamatan konstruksi dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

3 Pemimpin tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi untuk
melakukan verifikasi penghentian pekerjaan.
4 Perintah penghentian pekerjaan konstruksi harus diterapkan dengan itikad baik dan bertanggungjawab.

5 Personil yang menyerukan perintah penghentian pekerjaan tidak boleh dan tidak akan dikenai sanksi apabila
setelah diverifikasi bahwa perintah penghentian tersebut dianggap tidak perlu atau bahkan berdampak
mengganggu kemajuan pekerjaan
6 Semua personil bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan.
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pengukuran dan pasang bouwplank Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan terkena palu saat Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
memasang patok, tertusuk Ringan,Luka Menyediakan APD dan telah
ujung patok yang runcing, kaki Sedang,Luka mewajibkan penggunaannya terpenuhi
terluka akibat terkena benda Berat bagi seluruh pekerja, sesuai
tajam Mengadakan Briefing dan dengan
Safety Talk ke seluruh pekerja arahan dan
agar menggunakan metode aturan
kerja yang benar dan selalu tentang
berhati-hati pada setiap kondisi keselamatan
pekerjaan K3.
Menyiagaka
n Petugas
K3

2 Pekerjaan Mobilisasi dan Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
demobilisasi kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat pengaturan Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
lalu lintas kurang baik, Ringan,Luka Memasang rambu-rambu lalu telah
kecelakaan akibat jenis dan Sedang,Luka lintas di lokasi pekerjaan dan terpenuhi
cara menggunakan peralatan, Berat mengatur lalu lintas agar sesuai
tertimpa material berjalan dengan baik, dengan
Menyediakan APD dan arahan dan
mewajibkan penggunaannya aturan
bagi seluruh pekerja, tentang
Mengadakan Briefing dan keselamatan
Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
agar menggunakan metode Menyiagaka
kerja yang benar dan selalu n Petugas
berhati-hati pada setiap kondisi K3
pekerjaan, Menggunakan
peralatan dengan prosedur
yang benar, Menghindari area
yang beresiko kejatuhan
material
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 Pekerjaan Pondasi Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
jatuh dari tempat pijakan, Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
gangguan pernafasan akibat Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
material bongkaran, tangan Berat Menghindari tempat pijakan sesuai
iritasi akibat spesi campuran, yang beresiko terjatuh, dengan
terperosok kedalam galian Menyediakan APD dan arahan dan
pondasi mewajibkan penggunaannya aturan
bagi seluruh pekerja, tentang
Mengadakan Briefing dan keselamatan
Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
agar menggunakan metode Menyiagaka
kerja yang benar dan selalu n Petugas
berhati-hati pada setiap kondisi K3
pekerjaan, Menjaga jarak aman
dari area galian pondasi
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4 Pekerjaan Pembesian Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
kecelakaan akibat tertimpa Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
material besi, tertimpa material Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
ready mix, tangan terjepit besi Berat Menjaga jarak aman dari sesuai
tulangan, terkena palu saat tertimpa material besi dan ready dengan
pemasangan begisting, mix, Menyediakan APD dan arahan dan
terjatuh dari ketinggian, untuk mewajibkan penggunaannya aturan
pengerjaan di lantai 2 keatas, bagi seluruh pekerja, tentang
resiko kecelakaan kerja Mengadakan Briefing dan keselamatan
karena melibatkan kendaraan Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
besar yang lalu lalang di area agar menggunakan metode Menyiagaka
proyek, kecelakaan kerja kerja yang benar dan selalu n Petugas
akibat mobilitas tinggi dengan berhati-hati pada setiap kondisi K3
shift kerja lembur serta pekerjaan, Menghindari area
terbatasnya penerangan dan ketinggian yang berpotensi
pencahayaan pada waktu terjatuh, Menjaga jarak aman
malam dari alat berat yang lalu lalang di
lokasi proyek, Membuat dua
shift kerja ketika lembur dan
menyediakan penerangan yang
memadai ketika kerja pada
malam hari

5 Pekerjaan Bekisting Terjepit, tergores, Terganggunya PERMEN PU No: Menyediakan APD dan 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
Terjatuh pada pekerjaan yang kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 mewajibkan penggunaannya penerapan
berada diketinggian Luka bagi seluruh pekerja, persyaratan
Ringan,Luka Mengadakan Briefing dan telah
Sedang,Luka Safety Talk ke seluruh pekerja terpenuhi
Berat agar menggunakan metode sesuai
kerja yang benar dan selalu dengan
berhati-hati pada setiap kondisi arahan dan
pekerjaan, Menghindari area aturan
ketinggian yang berpotensi tentang
terjatuh, keselamatan
K3.
Menyiagaka
n Petugas
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 Pekerjaan Beton Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
kecelakaan akibat tertimpa Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
material besi, tertimpa material Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
ready mix, tangan terjepit besi Berat Menjaga jarak aman dari sesuai
tulangan, terkena palu saat tertimpa material besi dan ready dengan
pemasangan begisting, mix, Menyediakan APD dan arahan dan
terjatuh dari ketinggian, untuk mewajibkan penggunaannya aturan
pengerjaan di lantai 2 keatas, bagi seluruh pekerja, tentang
resiko kecelakaan kerja Mengadakan Briefing dan keselamatan
karena melibatkan kendaraan Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
besar yang lalu lalang di area agar menggunakan metode Menyiagaka
proyek, kecelakaan kerja kerja yang benar dan selalu n Petugas
akibat mobilitas tinggi dengan berhati-hati pada setiap kondisi K3
shift kerja lembur serta pekerjaan, Menghindari area
terbatasnya penerangan dan ketinggian yang berpotensi
pencahayaan pada waktu terjatuh, Menjaga jarak aman
malam dari alat berat yang lalu lalang di
lokasi proyek, Membuat dua
shift kerja ketika lembur dan
menyediakan penerangan yang
memadai ketika kerja pada
malam hari
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7 Pekerjaan dinding (pemasangan Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
bata) kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
kecelakaan akibat tertimpa Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
material bata, jatuh dari Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
tempat pijakan, tertimpa Berat Menghindari area yang sesuai
material berpotensi kejatuhan material dengan
bata, Menghindari tempat arahan dan
pijakan yang beresiko terjatuh, aturan
Menghindari area yang beresiko tentang
tertimpa material, Menyediakan keselamatan
APD dan mewajibkan K3.
penggunaannya bagi seluruh Menyiagaka
pekerja, Menghindari area yang n Petugas
berpotensi kejatuhan material, K3
Menggunakan mesin potong
dengan metode dan prosedur
yang benar, Mengadakan
Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja
yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi
pekerjaan
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
8 Plesteran dinding dan beton Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
jatuh dari tempat pijakan, Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
gangguan pernafasan akibat Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
material semen, tangan iritasi Berat Menghindari tempat pijakan sesuai
akibat spesi campuran yang beresiko terjatuh, dengan
Menyediakan APD dan arahan dan
mewajibkan penggunaannya aturan
bagi seluruh pekerja, tentang
Mengadakan Briefing dan keselamatan
Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
agar menggunakan metode Menyiagaka
kerja yang benar dan selalu n Petugas
berhati-hati pada setiap kondisi K3
pekerjaan

9 Pekerjaan Pencegahan Penyebaran Gejala Covid-19 (Batuk, Terganggunya PERMEN PU No: Menggunakan peralatan kerja 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
Covid19 Panas, Sesak Nafas, Pilek, dll) kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 dengan prosedur yang benar, penerapan
Luka Menghindari tempat pijakan persyaratan
Ringan,Luka yang beresiko terjatuh, telah
Sedang,Luka Menyediakan APD dan terpenuhi
Berat mewajibkan penggunaannya sesuai
bagi seluruh pekerja, dengan
Mengadakan Briefing dan arahan dan
Safety Talk ke seluruh pekerja aturan
agar menggunakan metode tentang
kerja yang benar dan selalu keselamatan
berhati-hati pada setiap kondisi K3.
pekerjaan, Mejaga jarak antar Menyiagaka
pekerja minimal 2 meter, n Petugas
Mengikuti Protokol Kesehatan K3
Covid-19
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Tabel IBPRP
Deskripsi Risiko Penilaian Tingkat Risiko Penilaian Sisa Risiko
Persyaratan
Jenis Bahaya Kemu Kepar Nilai Tingkat Pengendalia Kemung Nilai Tingkat
No. Identifikasi Bahaya (Sekenario Pemenuhan Pengendalian Awal Keparah Keterangan
Uraian Pekerjaan (Tipe Tipe ngkina ahan Risiko Risiko n Lanjutan kinan Risiko Risiko
Bahaya) Peraturan an (A)
Kecelakaan) n (F) (A) (FxA) (TR) (F) (FxA) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
10 Pengecatan dinding Gangguan kesehatan akibat Terganggunya PERMEN PU No: Menciptakan kondisi kerja yang 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
kondisi kerja secara umum, kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 baik dan bersih agar tidak penerapan
kecelakaan akibat alat kerja, Luka terjadi gangguan kesehatan, persyaratan
jatuh dari tempat andang, Ringan,Luka Menggunakan peralatan kerja telah
gangguan pernafasan saat Sedang,Luka dengan prosedur yang benar, terpenuhi
mengosok plamiran dinding, Berat Menghindari tempat pijakan sesuai
mata iritasi akibat debu yang beresiko terjatuh, dengan
material gosokan plamiran, Menyediakan APD dan arahan dan
kecelakaan tertimpa timba cat mewajibkan penggunaannya aturan
bagi seluruh pekerja, tentang
Mengadakan Briefing dan keselamatan
Safety Talk ke seluruh pekerja K3.
agar menggunakan metode Menyiagaka
kerja yang benar dan selalu n Petugas
berhati-hati pada setiap kondisi K3
pekerjaan, Menjaga agar timba
cat tidak terjatuh

11 Masa Konstruksi Bahaya resiko terpapar Terganggunya PERMEN PU No: Menggunakan peralatan kerja 2 2 4 Kecil Memastikan N/A N/A N/A N/A Petugas K3
COVID-19 di area lokasi kesehatan Tubuh, 21/PRT/M/2019 dengan prosedur yang benar, penerapan
menimbulkan cluster proyek Luka Menghindari tempat pijakan persyaratan
Ringan,Luka yang beresiko terjatuh, telah
Sedang,Luka Menyediakan APD dan terpenuhi
Berat mewajibkan penggunaannya sesuai
bagi seluruh pekerja, dengan
Mengadakan Briefing dan arahan dan
Safety Talk ke seluruh pekerja aturan
agar menggunakan metode tentang
kerja yang benar dan selalu keselamatan
berhati-hati pada setiap kondisi K3.
pekerjaan, Mejaga jarak antar Menyiagaka
pekerja minimal 2 meter, n Petugas
Mengikuti Protokol Kesehatan K3
Covid-19
B.2 Rencana tindakan (sasaran Khusus & Program Khusus)
Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sasaran Program

Pengendalian Risiko (sesuai Kolom Tabel


No. Jadwal Indikator Penanggung
6 IBPRP Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Bentuk Monitoring
Pelaksanaan Pencapaian Jawab

1 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pengukuran dan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system pasang bouwplank Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menyediakan APD dan Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
mewajibkan penggunaannya bagi seluruh peringatan dan barikade Masker, Sepatu
pekerja, Mengadakan Briefing dan Safety sesuai standard Safety, Helm,
Talk ke seluruh pekerja agar menggunakan Kaca mata,
metode kerja yang benar dan selalu berhati- Sarung Tangan
hati pada setiap kondisi pekerjaan

2 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Mobilisasi dan Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Memasang rambu-rambu lalu Lokasi diberikan rambu Keselamatan demobilisasi Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
lintas di lokasi pekerjaan dan mengatur lalu peringatan dan barikade Masker, Sepatu
lintas agar berjalan dengan baik, sesuai standard Safety, Helm,
Menyediakan APD dan mewajibkan Kaca mata,
penggunaannya bagi seluruh pekerja, Sarung Tangan
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Menggunakan peralatan dengan prosedur
yang benar, Menghindari area yang
beresiko kejatuhan material
B.2 Rencana tindakan (sasaran Khusus & Program Khusus)
Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sasaran Program

Pengendalian Risiko (sesuai Kolom Tabel


No. Jadwal Indikator Penanggung
6 IBPRP Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Bentuk Monitoring
Pelaksanaan Pencapaian Jawab

3 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Pondasi Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menghindari peringatan dan barikade Masker, Sepatu
tempat pijakan yang beresiko terjatuh, sesuai standard Safety, Helm,
Menyediakan APD dan mewajibkan Kaca mata,
penggunaannya bagi seluruh pekerja, Sarung Tangan
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Menjaga jarak aman dari area galian
pondasi

4 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Pembesian Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menjaga peringatan dan barikade Masker, Sepatu
jarak aman dari tertimpa material besi dan sesuai standard Safety, Helm,
ready mix, Menyediakan APD dan Kaca mata,
mewajibkan penggunaannya bagi seluruh Sarung Tangan
pekerja, Mengadakan Briefing dan Safety
Talk ke seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Menghindari area ketinggian yang
berpotensi terjatuh, Menjaga jarak aman
dari alat berat yang lalu lalang di lokasi
proyek, Membuat dua shift kerja ketika
lembur dan menyediakan penerangan yang
memadai ketika kerja pada malam hari
B.2 Rencana tindakan (sasaran Khusus & Program Khusus)
Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sasaran Program

Pengendalian Risiko (sesuai Kolom Tabel


No. Jadwal Indikator Penanggung
6 IBPRP Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Bentuk Monitoring
Pelaksanaan Pencapaian Jawab

5 Menyediakan APD dan mewajibkan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
penggunaannya bagi seluruh pekerja, Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Bekisting Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
seluruh pekerja agar menggunakan peringatan dan barikade Masker, Sepatu
metode kerja yang benar dan selalu berhati- sesuai standard Safety, Helm,
hati pada setiap kondisi pekerjaan, Kaca mata,
Menghindari area ketinggian yang Sarung Tangan
berpotensi terjatuh,

6 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Beton Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menjaga peringatan dan barikade Masker, Sepatu
jarak aman dari tertimpa material besi dan sesuai standard Safety, Helm,
ready mix, Menyediakan APD dan Kaca mata,
mewajibkan penggunaannya bagi seluruh Sarung Tangan
pekerja, Mengadakan Briefing dan Safety
Talk ke seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Menghindari area ketinggian yang
berpotensi terjatuh, Menjaga jarak aman
dari alat berat yang lalu lalang di lokasi
proyek, Membuat dua shift kerja ketika
lembur dan menyediakan penerangan yang
memadai ketika kerja pada malam hari
B.2 Rencana tindakan (sasaran Khusus & Program Khusus)
Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sasaran Program

Pengendalian Risiko (sesuai Kolom Tabel


No. Jadwal Indikator Penanggung
6 IBPRP Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Bentuk Monitoring
Pelaksanaan Pencapaian Jawab

7 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan dinding Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system (pemasangan Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan bata) Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menghindari peringatan dan barikade Masker, Sepatu
area yang berpotensi kejatuhan material sesuai standard Safety, Helm,
bata, Menghindari tempat pijakan yang Kaca mata,
beresiko terjatuh, Menghindari area yang Sarung Tangan
beresiko tertimpa material, Menyediakan
APD dan mewajibkan penggunaannya bagi
seluruh pekerja, Menghindari area yang
berpotensi kejatuhan material,
Menggunakan mesin potong dengan
metode dan prosedur yang benar,
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan

8 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Plesteran dinding Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system dan beton Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menghindari peringatan dan barikade Masker, Sepatu
tempat pijakan yang beresiko terjatuh, sesuai standard Safety, Helm,
Menyediakan APD dan mewajibkan Kaca mata,
penggunaannya bagi seluruh pekerja, Sarung Tangan
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan
B.2 Rencana tindakan (sasaran Khusus & Program Khusus)
Tabel Sasaran Khusus dan Program Khusus
Sasaran Program

Pengendalian Risiko (sesuai Kolom Tabel


No. Jadwal Indikator Penanggung
6 IBPRP Uraian Tolok Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Bentuk Monitoring
Pelaksanaan Pencapaian Jawab

9 Menggunakan peralatan kerja dengan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pekerjaan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
prosedur yang benar, Menghindari tempat Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system Pencegahan Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
pijakan yang beresiko terjatuh, Lokasi diberikan rambu Keselamatan Penyebaran Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
Menyediakan APD dan mewajibkan peringatan dan barikade Covid19 Masker, Sepatu
penggunaannya bagi seluruh pekerja, sesuai standard Safety, Helm,
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke Kaca mata,
seluruh pekerja agar menggunakan Sarung Tangan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan, Mejaga
jarak antar pekerja minimal 2 meter,
Mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19

10 Menciptakan kondisi kerja yang baik dan Tersedianya Instruksi Kerja / Lulus Test dan Paham Pengecatan Rambu Sesuai Checklist dan Mengikuti semua Petugas K3/Ahli
bersih agar tidak terjadi gangguan Tersedia Metodenya / Seluruh mengenai system dinding Peringatan, SDM Pelaksanaan pengecekan panduan K3 dan K3 Konstruksi
kesehatan, Menggunakan peralatan kerja Lokasi diberikan rambu Keselamatan Sesuai Kebutuhan, pengaplikasian K3 zero accident
dengan prosedur yang benar, Menghindari peringatan dan barikade Masker, Sepatu
tempat pijakan yang beresiko terjatuh, sesuai standard Safety, Helm,
Menyediakan APD dan mewajibkan Kaca mata,
penggunaannya bagi seluruh pekerja, Sarung Tangan
Mengadakan Briefing dan Safety Talk ke
seluruh pekerja agar menggunakan
metode kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Menjaga agar timba cat tidak terjatuh
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang–undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3 UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4 UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5 UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6 UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7 UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8
Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9 Permen Pekerjaan Umum No: 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
10 Permen Pekerjaan Umum No: 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi

PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1 Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja:
4 Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5 Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7 Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi Operator Alat angkat.
- Setiap Operator Alat Angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) Alat yang di keluarkan
oleh Badan yang berwenang
8 Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-Rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan
kondisi di tempat kerja.
- Rambu peringatan/larngan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9 Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10 Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat pelindung diri)
- Induksi K3
- Persyaratan tanggap darurat
B.3.1 Identifikasi dan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan dan Peraturan Lainnya
Identifikasi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan peraturan lainnya meliputi:
1 Identifikasi dan inventarisasi peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya mencakup:

a identifikasi dan inventarisasi peraturan perundangan dan peraturan lainnya yang


mengatur kesesuaian proses, operasi, standar Alat Pelindung Diri (APD)/Alat Pelindung
Kerja (APK), kegiatan, dan fasilitas; dan
b pengkajian terhadap perubahan ketentuan peraturan perundangan yang mempengaruhi
proses, operasi,kegiatan dan fasilitas untuk pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

2 kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya mencakup kegiatan:

a sosialisasi peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya, kepada seluruh


pekerja serta pihak lain yang terkait untuk menjamin pemahaman dan kepatuhan
terhadap peraturan;
b pembuatan daftar peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang akan
diterapkan oleh organisasi dan yang akan disosialisasikan;
c pendokumentasian dan pemajangan (apabila diperlukan) surat izin, lisensi dan/atau
sertifikat; dan
d pembuatan daftar tanggal habis masa berlaku dan perpanjangan surat izin, lisensi dan
sertifikat, yang harus:
1)
dilakukan kaji ulang terhadap ketepatan dan keterkaitannya secara berkala;
2) dilakukan penyesuaian terhadap perubahan peraturan perundangan dan
peraturan lainnya; dan
3) mudah diakses oleh pihak yang berkepentingan
3 evaluasi dan audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya.

4 penyimpanan dan pemeliharaan proses identifikasi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya beserta perubahan dan pembaharuannya sebagai informasi
terdokumentasi.
5 prosedur pemenuhan peraturan perundangan Keselamatan Konstruksi.
C DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.1 Sumber Daya
Penyedia Jasa harus menetapkan dan menyediakan sumber daya (material, peralatan, biaya) yang dibutuhkan untuk penerapan, pemeliharaan,
dan peningkatan berkesinambungan dari SMKK.
Adapun tujuan Pengelolaan SDM :
- Meningkatkan konstribusi atau sumbangan produktivitas terhadap perusahaan
- Menghasilkan tenaga kerja yang berproduktivitas tinggi
- Meningkatkan kompetensi, yaitu motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan, dan keterampilan tenaga kerja.
- Mewujudkan iklim kerja yang kondusif.
Prinsip Pengelolaan SDM
- Tenaga kerja dikelola bukan sebagai biaya tetapi sebagai aset atau kekayaan perusahaan yang utama.
- Tenaga kerja dikelola sebagai individu yang memiliki integritas dan keinginan untuk berbakti pada perusahaan dan masyarakat
lingkungannya
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka peningkatan kompetensi dan komitmennya pada pekerjaan dan pada perusahaannya.

- Tenaga kerja dikelola dengan orientasi pada pencapaian hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
- Tenaga kerja dikelola dengan fokus peningkatan kerjasama sebagai suatu tim kerja
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka penciptaan dan/atau peningkatan jaringan kerja (networking).
- Tenaga kerja dikelola dalam rangka memacu terciptanya inovatorinovator yang mampu memberikan nilai tambah bagi kemajuan
perusahaan.

C.1.1 Peralatan
a. Daftar Peralatan Utama
Tabel 11 Daftar Peralatan Utama
Kepemilikan /
No Jenis Merk & Tipe Lokasi Kapasitas Jumlah
Status
1 Truk Canter Mitsubishi Sorong 3,5 ton 1 unit Sewa
2 Molen Cina Sorong 0,5 m3 1 unit Milik
3 Concrate Vibrator Cina Sorong 5,5 HP 1 unit Milik
C.1.2 Material
a. Daftar Material Dalam Negeri
No Nama Barang / Uraian Spesifikasi Satuan Jumlah Harga Negara Asal

Terdapat Pada Daftar Harga Barang

b. Daftar Material Impor


Tabel 12 Daftar Material Impor
No Nama Barang / Uraian Spesifikasi Satuan Jumlah Harga Negara Asal

Tidak Ada
C.1.2 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK tertera pada dokumen Biaya Keselamatan Kerja

C.2 Kompetensi
CV. Queenensis berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan
perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja
sesuai dengan keahlian bidang masing- masing. Adapun Penyedia Jasa harus:

1
menentukan kompetensi yang diperlukan pekerja yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kinerja Keselamatan Konstruksi;
2 memastikan bahwa pekerja berkompeten (termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya) berdasarkan pendidikan, pelatihan atau
pengalaman;
3 jika memungkinkan untuk diterapkan, mengambil tindakan untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi yang diperlukan, dan
mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;

4 menyimpan dan memelihara bukti kompetensi sebagai informasi yang terdokumentasi.

C.3 Kepedulian
Pekerja harus mempunyai kepedulian terhadap:
1 kebijakan dan sasaran Keselamatan Konstruksi;
2
kontribusi pekerja terhadap keberhasilgunaan efektivitas SMKK, termasuk manfaat peningkatan kinerja Keselamatan Konstruksi;
3 implikasi dan konsekuensi yang terjadi apabila Pekerjaan Konstruksi tidak memenuhi sesuai dengan persyaratan ketentuan SMKK;

4 kejadian dan hasil investigasi yang terkait dengan pekerja, keselamatan umum dan lingkungan;

5 bahaya, risiko dan tindakan Keselamatan Konstruksi ditentukan oleh keteknikan konstruksi, publik, peralatan, material dan lingkungan;

6 kemampuan untuk melindungi diri pekerja dari situasi kerja yang berpotensi menghadirkan bahaya yang serius terhadap kehidupan atau
kesehatan pekerja; dan pengaturan untuk melindungi pekerja dari konsekuensi yang tidak semestinya.

Untuk menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap Keselamatan Konstruksi, Penyedia Jasa harus memberikan informasi dan penjelasan kepada
pekerja.

C.4 Komunikasi
1 Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara komunikasi internal dan eksternal terkait dengan SMKK dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya.

2 Komunikasi internal dan eksternal meliputi:


a. substansi yang dikomunikasikan yakni informasi SMKK termasuk perubahannya;
b. waktu pelaksanaan komunikasi;
c. pihak berkepentingan yang perlu dikomunikasikan terdiri dari:
1) antara Penyedia Jasa dengan seluruh jajarannya;
2) antara Penyedia Jasa dengan pengunjung; dan
3) dengan pihak yang berkepentingan lainnya;
d. cara melakukan komunikasi.
3 Komunikasi internal dilakukan untuk memungkinkan pekerja berkontribusi pada perbaikan berkesinambungan.

4 Bukti komunikasi harus disimpan dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.

C.4.1. Komunikasi Internal


- Karyawan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya di lingkungan , melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical
Training Department.
- Karyawan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3,
hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3,
program-program dan kinerja K3. Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan
pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).

- Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety
Management Representatif / EMR-Environment Management Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif
Departemen.

- Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS
Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety /
Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.

- Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal
dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management
Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika
diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
- Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala
Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan
tanda-tanda peringatan K3.

- Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3.

C.4.2. Komunikasi Eksternal


- Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Setempat)
- Setiap 3 bulan sekali, melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat
- Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala
- Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang
akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan operasi tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi keadaan darurat

- Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi
tanggap gawat darurat.

C.4.3. Alat dan Media Komunikasi


Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada alat dan media sebagai berikut :
Electronic mail ( e-mail )
- Meeting ( townhall, P2K3, dsb.)
- Briefing
- One to One personal contact
- Papan pengumuman
- Pelatihan atau kursus
- Banner, poster (Promosi)
- Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record )
- Telepon, facsimile, internet
- TV Media

C.4.4 Jadwal Program Komunikasi


Nama Perusahaan : CV. PIRAMIDA HADE PAPUA
Kegiatan : Pembangunan Pagar Pengadilan Negeri Sorong

Lokasi Pekerjaan : Kota Sorong


Tanggal dibuat : Waisai, 04 September 2021

Tabel. Jadwal Program Komunikasi


Nomor Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Fahrul Rizal, S.T. Setiap Hari Kerja

2 Pertemuan pagi hari (Safety morning) Fahrul Rizal, S.T. Setiap Hari Kerja

3 Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox Meeting) Fahrul Rizal, S.T. Setiap Hari Kerja

4 Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction safety meeting) Fahrul Rizal, S.T. 1 Kali Setiap Minggu

C.5 Informasi Terdokumentasi


1 TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi-Informasi
lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal
perusahaan secara efektif.
2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi
dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini
adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal
Perusahaan.

3 DEFINISI
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja meliputi
- Peraturan perundangan K3 Jepara dan Internasional
- Standar Nasional Jepara dan Internasional
- Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual
- Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
- laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
- Prosedur dan instruksi kerja K3
- Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, Pelatihan-Pelatihan K3
- Tanda-Tanda, peringatan bahaya dan Tanda / peringatan K3 lainnya
- dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3

Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan
kegiatan operasi

Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi seperti dalam penyediaan
pasokan barang/ material maupun jasa supplier / pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke
lingkungan operasi maupun penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.

4 REFERENSI
- Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3
- ISO 2004:14001, Environmental Management System
- OHSAS 1999:18001, OHS Management System
- EHS Management System Manual perusahaan

5 PROSEDUR
5.1 Tanggung Jawab
- EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian
Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya., Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain
terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan, standar, dan informasi K3 lainnya
senantiasa up to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi.

- Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub
kontraktor yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi

- Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan
sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya
D.1.1 Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Tabel. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Sadety Analysis

Nama Pekerja : Fahrul Rizal, S.T.


Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Pagar Pengadilan Negeri Sorong

Tanggal Pekerjaan : …............... s/d …...............

1 Helm/Safety Helmet √ 4 Rompi Keselamatan/Safety Vest √


2 Sepatu/Safety Shoes √ 5 Maske Pernapasan/Respiratory √
3 Sarung Tangan / Safety Gloves √ 6 …...... Dst.

Urutan langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


Pengukuran dan pasang bouwplank Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
terkena palu saat memasang patok, gangguan kesehatan, Menyediakan
tertusuk ujung patok yang runcing, APD dan mewajibkan
kaki terluka akibat terkena benda penggunaannya bagi seluruh
tajam pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan

Pekerjaan Mobilisasi dan Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
demobilisasi kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat pengaturan lalu lintas kurang gangguan kesehatan, Memasang
baik, kecelakaan akibat jenis dan rambu-rambu lalu lintas di lokasi
cara menggunakan peralatan, pekerjaan dan mengatur lalu lintas
tertimpa material agar berjalan dengan baik,
Menyediakan APD dan mewajibkan
penggunaannya bagi seluruh
pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan,
Menggunakan peralatan dengan
prosedur yang benar, Menghindari
area yang beresiko kejatuhan
material
Pekerjaan Pondasi Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, jatuh dari tempat gangguan kesehatan, Menggunakan
pijakan, gangguan pernafasan akibat peralatan kerja dengan prosedur
material bongkaran, tangan iritasi yang benar, Menghindari tempat
akibat spesi campuran, terperosok pijakan yang beresiko terjatuh,
kedalam galian pondasi Menyediakan APD dan mewajibkan
penggunaannya bagi seluruh
pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan, Menjaga
jarak aman dari area galian pondasi

Pekerjaan Pembesian Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, kecelakaan akibat gangguan kesehatan, Menggunakan
tertimpa material besi, tertimpa peralatan kerja dengan prosedur
material ready mix, tangan terjepit yang benar, Menjaga jarak aman dari
besi tulangan, terkena palu saat tertimpa material besi dan ready mix,
pemasangan begisting, terjatuh dari Menyediakan APD dan mewajibkan
ketinggian, untuk pengerjaan di lantai penggunaannya bagi seluruh
2 keatas, resiko kecelakaan kerja pekerja, Mengadakan Briefing dan
karena melibatkan kendaraan besar Safety Talk ke seluruh pekerja agar
yang lalu lalang di area proyek, menggunakan metode kerja yang
kecelakaan kerja akibat mobilitas benar dan selalu berhati-hati pada
tinggi dengan shift kerja lembur serta setiap kondisi pekerjaan,
terbatasnya penerangan dan Menghindari area ketinggian yang
pencahayaan pada waktu malam berpotensi terjatuh, Menjaga jarak
aman dari alat berat yang lalu lalang
di lokasi proyek, Membuat dua shift
kerja ketika lembur dan menyediakan
penerangan yang memadai ketika
kerja pada malam hari

Pekerjaan Bekisting Terjepit, tergores, Menyediakan APD dan mewajibkan Fahrul Rizal, S.T.
Terjatuh pada pekerjaan yang berada penggunaannya bagi seluruh
diketinggian pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan,
Menghindari area ketinggian yang
berpotensi terjatuh,
Pekerjaan Beton Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, kecelakaan akibat gangguan kesehatan, Menggunakan
tertimpa material besi, tertimpa peralatan kerja dengan prosedur
material ready mix, tangan terjepit yang benar, Menjaga jarak aman dari
besi tulangan, terkena palu saat tertimpa material besi dan ready mix,
pemasangan begisting, terjatuh dari Menyediakan APD dan mewajibkan
ketinggian, untuk pengerjaan di lantai penggunaannya bagi seluruh
2 keatas, resiko kecelakaan kerja pekerja, Mengadakan Briefing dan
karena melibatkan kendaraan besar Safety Talk ke seluruh pekerja agar
yang lalu lalang di area proyek, menggunakan metode kerja yang
kecelakaan kerja akibat mobilitas benar dan selalu berhati-hati pada
tinggi dengan shift kerja lembur serta setiap kondisi pekerjaan,
terbatasnya penerangan dan Menghindari area ketinggian yang
pencahayaan pada waktu malam berpotensi terjatuh, Menjaga jarak
aman dari alat berat yang lalu lalang
di lokasi proyek, Membuat dua shift
kerja ketika lembur dan menyediakan
penerangan yang memadai ketika
kerja pada malam hari

Pekerjaan dinding (pemasangan Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
bata) kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, kecelakaan akibat gangguan kesehatan, Menggunakan
tertimpa material bata, jatuh dari peralatan kerja dengan prosedur
tempat pijakan, tertimpa material yang benar, Menghindari area yang
berpotensi kejatuhan material bata,
Menghindari tempat pijakan yang
beresiko terjatuh, Menghindari area
yang beresiko tertimpa material,
Menyediakan APD dan mewajibkan
penggunaannya bagi seluruh
pekerja, Menghindari area yang
berpotensi kejatuhan material,
Menggunakan mesin potong dengan
metode dan prosedur yang benar,
Mengadakan Briefing dan Safety Talk
ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan
Plesteran dinding dan beton Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, jatuh dari tempat gangguan kesehatan, Menggunakan
pijakan, gangguan pernafasan akibat peralatan kerja dengan prosedur
material semen, tangan iritasi akibat yang benar, Menghindari tempat
spesi campuran pijakan yang beresiko terjatuh,
Menyediakan APD dan mewajibkan
penggunaannya bagi seluruh
pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan

Pekerjaan Pencegahan Penyebaran Gejala Covid-19 (Batuk, Panas, Menggunakan peralatan kerja Fahrul Rizal, S.T.
Covid19 Sesak Nafas, Pilek, dll) dengan prosedur yang benar,
Menghindari tempat pijakan yang
beresiko terjatuh, Menyediakan APD
dan mewajibkan penggunaannya
bagi seluruh pekerja, Mengadakan
Briefing dan Safety Talk ke seluruh
pekerja agar menggunakan metode
kerja yang benar dan selalu berhati-
hati pada setiap kondisi pekerjaan,
Mejaga jarak antar pekerja minimal 2
meter, Mengikuti Protokol Kesehatan
Covid-19

Pengecatan dinding Gangguan kesehatan akibat kondisi Menciptakan kondisi kerja yang baik Fahrul Rizal, S.T.
kerja secara umum, kecelakaan dan bersih agar tidak terjadi
akibat alat kerja, jatuh dari tempat gangguan kesehatan, Menggunakan
andang, gangguan pernafasan saat peralatan kerja dengan prosedur
mengosok plamiran dinding, mata yang benar, Menghindari tempat
iritasi akibat debu material gosokan pijakan yang beresiko terjatuh,
plamiran, kecelakaan tertimpa timba Menyediakan APD dan mewajibkan
cat penggunaannya bagi seluruh
pekerja, Mengadakan Briefing dan
Safety Talk ke seluruh pekerja agar
menggunakan metode kerja yang
benar dan selalu berhati-hati pada
setiap kondisi pekerjaan, Menjaga
agar timba cat tidak terjatuh
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
D.2.1 Kesiapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
1
menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurang-kurangnya mencakup;
a penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan
tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga
b penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap
digunakan;
c penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar
nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan
komunikasi dua arah;
d penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan
darurat;
e penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan
kerugian dan pelaporan;
g penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-
kurangnya terdiri atas:
1) penyediaan petugas P3K yang kompeten;
2) penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
3) penyediaan petugas P3K yang kompeten;
2 memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
3 menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
4 mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung
jawabnya;
5 mengomunikasikan informasi yang terkait kepada subpenyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak
terkait layanan tanggap darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;

D.2.2 Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:
1 mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
2 memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
3 mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan
yang terkait lainnya;
4 perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:

a menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;


b menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
c memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
5 menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan
korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
6 menilai risiko Keselamatan Konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah,
sebelum mengambil tindakan;
7 meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;
E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
E.1.1 Pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja Keselamatan Konstruksi meliputi kegiatan pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.

Penyedia Jasa harus menetapkan:


1 hal-hal yang perlu dipantau dan diukur yang meliputi:
a tingkat kepatuhan pemenuhan terhadap peraturan perundangundangan dan peraturan lain;
b penanganan terkait dengan bahaya, risiko, dan peluang yang teridentifikasi;
c pencapaian tujuan Keselamatan Konstruksi; dan
d tingkat hasil guna pengendalian dan pelaksanaan.
2 metode pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja;
3 kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja Keselamatan Konstruksi;
4 waktu pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi, serta pelaporan;
5 prosedur pengukuran kinerja Keselamatan Konstruksi.

Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit

Bulan Ke
No. Kegiatan PIC
1 2 3
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Fahrul Rizal, S.T. Ceklist Ceklist Ceklist
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Fahrul Rizal, S.T. Ceklist Ceklist Ceklist
3 Audit Internal Fahrul Rizal, S.T. Ceklist Ceklist Ceklist

E.2 Tinjauan Manajemen


1 Pimpinan Penyedia Jasa harus melakukan kaji ulang sistem manajemen Keselamatan Konstruksi untuk memastikan keberlanjutan,
kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya.
2
Kaji ulang manajemen wajib dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam jangka waktu siklus Pekerjaan Konstruksi.
3 Prosedur tinjauan manajemen.
4 Kaji ulang manajemen harus mencakup:
a
perubahan dalam isu eksternal dan internal yang terkait dengan sistem manajemen Keselamatan Konstruksi, termasuk:
1) kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan;
2) ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya;
3) resiko dan pelaung
b tingkat pencapaian kebijakan dan tujuan Keselamatan Konstruksi;
c informasi tentang kinerja Keselamatan Konstruksi, termasuk tren dalam:
1) kejadian, ketidaksesuaian, tindakan korektif dan perbaikan berkelanjutan;
2) pemantauan dan hasil pengukuran;
3)
hasil evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan peraturan lainnya;
4) hasil audit
5) konsultasi dan partisipasi pekerja; dan
6) risiko dan peluang
d kecukupan sumber daya untuk memelihara SMKK yang efektif;
e komunikasi dengan pihak yang berkepentingan;
f peluang untuk peningkatan berkelanjutan.
5 Keluaran kaji ulang manajemen harus mencakup keputusan:
a
kesesuaian berkelanjutan, kecukupan dan efektivitas SMKK dalam pencapaian hasil yang diharapkan;

Anda mungkin juga menyukai