Anda di halaman 1dari 15

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

(RKK)
Alamat: Jalan Inaja Dulu 13B
PEKERJAAN REHABILITASI JEMBATAN MAKTAL DESA TANGKIL
Fax: 32332411 (PJ.20M’ L=8M’) (LUNCURAN 2023)
KEC. CITEUREUP

RAFI AHMAD NAUFAL


320220404018

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3.Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1.Perencanaan Operasi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu ekternal dan internal

Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan. Kami
akan terus menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dari kecelakaan dan sehat bagi pekerja di
seluruh area operasi perusahaan. Untuk merealisasikan kebijakan tersebut, maka Perusahaan Kami berkomitmen untuk
menjamin pekerja dapat bekerja dengan sehat dan aman, dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui
Sistim Manajemen Kesehatan & Keselamatan (SMK3), mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya
yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi. Oleh karena itu
berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a). Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
b). Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan,
peraturan atau standar yang bedaku.
c). Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami.
d). Melaksanakan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas operasi.
e). Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3.
f). Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3,
g). Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
h). Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja.
i). Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala.
j). Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk
mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.
k). Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
l). Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
m). Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
n). Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman
dan selamat
o). Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya
p). Melakukan peninjauan dan peningkatan kinerja dari pelaksanaan K3 secara teratur
q). Melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : OKTAJUDIN
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan : Penyedia Jasa Konstruksi
atas nama

dalam rangka pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Maktal Desa Tangkil ( Pj. 20m’ L=8 M’ ) ( Luncuran 2023 )
Kec. Citeureup pada Pokja Pekerjaan Konstruksi Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kab. Bogor
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa
seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP).

Bogor, 23 Oktober 2023


PT. RANZ CONSTRUCTION

OKTAJUDIN
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1.Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3

Nama Perusahaan : PT. RANZ CONSTRUCTION


Kegitan : Peningkatan/Rehabilitasi Jembatan Kabupaten
Pekerjaan : Pembangunan Rehabilitasi Jembatan Maktal Desa Tangkil ( Pj. 20 m’ L=8 M’ ) ( Luncuran 2023 ) Kec. Citeureup
Lokasi : Kecamatan Citeureup
Tanggal Dibuat : 23 Oktober 2023

PENILAIAN RISIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI TINGKAT SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO PEKERJAAN DAMPAK KEMUNGKINAN KEPARAHAN PRIORITAS RISIKO K3
BAHAYA RISIKO

1 Mobilisasi Kecelakaan saat Kerusakan dan 1 3 3 2 Mentaati peraturan lalu lintas dan
perjalanan --> kecelakaan kerja memasang rambu-rambu
terluka/meninggal

2 Manajemen Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Memakai APD (helm, sepatu safety, sarung
Keselamatan penggunaan alat/alat kecelakaan kerja tangan, masker dan rompi) dan memasang
Kesehatan Kerja berat --> rambu-rambu
Konstruksi terluka/meninggal
3 Relokasi Utilitas dan Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Pelayanan PLN & Telkom, penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang rambu-
panjang jalan 210 m berat --> rambu
terluka/meninggal
4 Penyediaan dan Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Pemasangan Precast Box penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang
Culvert 600x600mm berat --> rambu-rambu
terluka/meninggal
Tertimbun material -- Kecelakaan kerja 1 3 3 2 Memakai APD (helm, sepatu safety,
> terluka/meninggal sarung tangan, masker dan rompi) dan
memasang rambu-rambu

5 Galian Struktur dengan Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Kedalaman 0 - 2 M penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang
berat --> rambu-rambu
terluka/meninggal
Tertimbun material -- Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
> terluka/meninggal sarung tangan, masker dan rompi) dan
memasang rambu-rambu

6 Pelapisan Trotoir dgn Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
50% Granit Alam+50% penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang
Batu Adhesite berat --> rambu-rambu
terluka/meninggal

Tertimbun material -- Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,


> terluka/meninggal sarung tangan, masker dan rompi) dan
memasang rambu-rambu

7 Ubin Tunametra 30x30 di Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Trotoir penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang rambu-
berat --> rambu
terluka/meninggal
Tertimbun material -- Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
> terluka/meninggal sarung tangan, masker dan rompi) dan
memasang rambu-rambu

8 Reling Type A di Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Trotoir,Ps.1/2 penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang
Bata,Berlubang dicat berat --> rambu-rambu
terluka/meninggal
Weatherhield
9 Tiang Lampu Kecil, Kecelakaan dalam Kerusakan dan 1 3 3 2 Mengikuti SOP pengoperasian alat/alat
Besi+Pengkabelan penggunaan alat/alat kecelakaan kerja berat dengan benar dan memasang
Listrik+Lampu Hias 100 berat --> rambu-rambu
terluka/meninggal
W
Tertimbun material -- Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
> terluka/meninggal sarung tangan, masker dan rompi) dan
memasang rambu-rambu

10 Pengkabelan Jaringan Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
Listrik NYY 4x4+Panel penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
Listrik 3000W+Fotocell terluka memasang rambu-rambu

11 Lapis Perekat - Aspal Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Cair penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
terluka rambu

12 Laston Lapis Aus Perata Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
(AC-WC(L)) (tebal = 6 penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
cm) Overlay Jalan terluka rambu

13 Beton K-350 Ready mix Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
terluka rambu

14 Beton K-250 Ready mix Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
terluka rambu

15 Acuan untuk Beton Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

16 Plastik Membran untuk Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
alas pengecoran penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu
17 Baja tulangan U.32 Ulir Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

18 Penyediaan dan Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Pemasangan Baja Struktur penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
BJ 39 Jembatan Komposisi terluka rambu
Kapasitas 1,5- 8-1,5 KLA
Bina Marga
(Gierder+Diafragma+Elas
tomer, Lengkap, Ex-
Fabrikan)
19 Pasangan Batu Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
(Perbaikan DPT di STA, penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
110+DPT Dinding Sayap) terluka memasang rambu-rambu

20 Kanstin Beton Precast Ex Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
Pabrikan penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

21 Loneng Pas 11/2 Bata Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
Berlubang di Cat penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
Weathershield terluka memasang rambu-rambu

22 Sandaran Realling Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

23 Tiang Lampu Besar Ps. Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Bata+Pengkabelan penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
Listrik+Lampu Hias 100W terluka rambu

24 Tiang Lampu Kecil, Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Besi+Pengkabelan penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
Listrik+Lampu Hias 100W terluka rambu
25 Pengkabelan Jaringan Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
Listrik NYY 4x4+Panel penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
Listrik 2000W+Fotocell terluka memasang rambu-rambu

26 Papan Nama Jembatan Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 1 1 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

27 Pembongkaran Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat


Pasangan Batu (Loneng, penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
Tugu, DPT dll) terluka rambu

28 Pembongkaran Beton, Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Lantai, Girder, penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
Diafragma, Trotoir terluka rambu

29 Pembongkaran Aspal Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
terluka rambu

30 Pembongkaran Reling Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Jembatan (2 Pipa Baja penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
4"+Tiang Beton 15/15) terluka rambu

31 Pembongkaran Utilitas 5 Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Pipa Baja 4" penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
(dipindahkan) terluka rambu

32 Pengangkutan Hasil Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP pengoperasian alat
Bongkaran Keluar Lokasi penggunaan alat --> dengan benar dan memasang rambu-
terluka rambu
33 Besi Siku L80.80.8 ( di isi Kecelakaan dalam Kecelakaan kerja 1 2 2 3 Memakai APD (helm, sepatu safety,
Trotoir+Expansion Join) penggunaan alat --> sarung tangan, masker dan rompi) dan
terluka memasang rambu-rambu

Bogor, 23 Oktober 2023


Dibuat oleh,
PT. RANZ CONSTRUCTION

OKTAJUDIN
Direktur
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3
Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:

a). UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja


b). UU No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa kontruksi
c). Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
d). Peraturan Menteri PU No.09 /PRT/M/2009 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
e). Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
f). Peraturan Menteri PUPR No. 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/Prt/M/2014 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
g). Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1992 tentang Ahli K3
h).
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1.Sumber Daya
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:

1. Penanggungjawab K3
Tugas dan Tanggung Jawab

1.1. Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1.2. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
1.3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
1.4. Merencanakan dan menyusun program K3
1.5. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
1.6. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, rosedur kerja dan instruksi kerja
K3
1.7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
1.8. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
1.9. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat

2. Emergency/Kedaruratan

Tugas dan Tanggung Jawab

2.1. Menerapkan program emergency/kedaruratan


2.2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat secara keseluruhan
2.3. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang yang hilang
2.4. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi darurat secara
keseluruhan
2.5. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat termasuk melakukan
mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja
2.6. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan
3. P3K

Tugas dan Tanggung Jawab

3.1. Menerapkan program P3K.


3.2. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja.
3.3. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi:
3.3.1. Ruang P3K.
3.3.2. Kotak P3K dan isinya.
3.3.3. Alat evakuasi dan transportasi.
3.3.4. Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan khusus di tempat kerja
yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
3.4. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan.
3.5. Membuat laporan kegiatan P3K secara periodik.

C.2. Kompetensi

Penyedia berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan
dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi
terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing- masing.

C.3. Kepedulian

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai
tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar
akibat pekerjaan konstruksi.
Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut :

1. Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau dalam pelaksanaan pemenuhan standar K3 konstruksi
2. Program pemeriksaan dan pengawasan secara periodik dalam mengidentifikasi bahaya kecelakaan
dan sakit akibat kerja
3. Melaksanakan sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat sekitar area pekerjaan yang berpeluang terhadap
potensi bahaya di lokasi kerja
4. Melakukan rapat rutin manajemen proyek sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko bahaya yang muncul di tempat
kerja
5. Memfasilitasi terhadap kebutuhan bahan utilitas dan tenagakerja serta peralatan pendukung sesuai
rencana keselamatan konstruksi
C.4.Komunikasi
Komunikasi bertujuan memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi-
infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur
dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.

 Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
- Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
- Standar Nasional Indonesia dan Internasional
- Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual
- Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
- Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
- Prosedur dan instruksi kerja K3
- Risalah rapat bulanan, pelatihan-pelatihan K3
- Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
- Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
 Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman)
yang terkait dengan kegiatan operasi
 Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi
seperti dalam penyediaan pasokan barang/ material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor / sub
kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi maupun penyediaan
informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
 Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan
peluang untuk perbaikan penerapan pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3.

Komunikasi dalam hal ini terdiri dari komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal dilakukan
untuk lingkungan perusahaan sehingga semua unsur dalam perusahaan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman
dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya di
lingkungan terakait melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya. Sedangkan komunikasi eksternal dilakukan dengan
pihak luar antara lain instansi terkait untuk mendapatkan informasi terkini megenai peraturan perundang-undangan
berkaitan dengan K3 dan pihak pemasok barang yang terikat kontrak untuk menyediakan barang atau jasa
diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3. Adapun alat komunikasi yang dapat digunakan dapat
berupa antara lain e-mail, meeting, briefing, pelatihan, papan pengumuman, banner/poster, telepon, dll.

C.5.Informasi Terdokumentasi
Informasi terdokumentasi dapat diartikan sebagai informasi dalam bentuk media penyimpanan yang dipersyaratan untuk
dikendalikan dan dipelihara oleh organisasi. Informasi terdokumentasi dapat dalam berbagai format dan media dari sumber
mana pun. Informasi terdokumentasi dapat mengacu pada system manajemen dan
proses-proses yang terkait, informasi dibuat dalam rangka beroperasinya organisasi dan bukti hasil yang dicapai (rekaman).
Contoh Informasi terdokumentasi antara lain, prosedur, instruksi kerja, foto, video, sample, file/softcopy, rekaman,
gambar, dan dokumen lain yang terdokumentasikan di tempat kerja.
Informasi terdokumentasi ini bermanfaat sebagai :
1. Alat komunikasi
2. Bukti
3. Alat menyebarluaskan informasi
4. Berbagi pengetahuan
Jumlah dan cakupan Informasi terdokumentasi akan berbeda antara satu organisasi dengan organisasi lain tergantung
pada besar atau kecilnya suatu organisasi, jenis barang dan jasa, kompleksitas proses, dan kompetensi personil.

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1.Perencanaan Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian,
diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab
Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
a. Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b. Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau
bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
a. Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b. Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
a. Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b. Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Induksi K3
d. Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi


Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D
(Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B (Perencanaan keselamatan konstruksi)
dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
 Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah
dibuat.
 Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
 Fatality (Meninggal Dunia)
 Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
 Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
 Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
 First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
- Fire Accident (Kebakaran)
- Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
- Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
- Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
- Near miss (Hampir celaka)
- Man Hour (Jam kerja)
- Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)
E.2. Tinjauan manajemen
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai
tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil
tindakan perbaikan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan
dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap
pelaksanaan serta penyelesaian proyek.
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Paket Pekerjaan
Pembangunan Rehabilitasi Jembatan Maktal Desa Tangkil ( Pj. 20m’ L=8 M’ ) ( Luncuran 2023 ) Kec. Citeureup.
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.

Bogor, 23 Oktober 2023

Dibuat oleh,
PT. RANZ CONSTRUCTION

OKTAJUDIN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai