Anda di halaman 1dari 14

SURAT PERNYATAAN

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Azril Tangke Sombolinggi


Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk & atas nama : CV. AZRILVA KARYA UTAMA

Dalam rangka Pengadaan Pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan
Lingkungannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan pada penyelenggaraan Katalog Elektronik
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan
bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Makassar, 19 April 2023


CV. AZRILVA KARYA UTAMA

Azril Tangke Sombolinggi


Direktur Utama
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

CV. AZRILVA KARYA UTAMA

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2 Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


Selaku Pimpinan Perusahaan dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama perusahaan bahwa kami menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja dan Kesehatan Kerja dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi :
a. Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan
kerja
b. Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ada di Perusahaan
c. Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan
beserta semua unit pendukungnya.
e. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja lainnya yang relevan bagi perusahaan
f. Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
g. Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkesinambungan.
Kebijakan K3 :
- Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan kegiatan/project ini berangkat dari adanya keinginan untuk
menjaga produk yang diserahkan kepada owner selama proses kegiatan bebas dari kecelakaan atau dengan tingkat kecelakaan paling minimal.
- Seluruh personil yang bertanggung jawab dalam proses kegiatan ini wajib melakukan pencegahan dini terhadap indikasi terjadinya kecelakaan
kerja pada divisinya masing-masing.

A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi kami berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi dalam pencapaian
penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh
kegiatan pelaksanaan konstruksi.
b. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja
konstruksi
c. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
keselamatan konstruksi nasional
d. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan.
e. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Pimpinan Perusahaan memberikan bukti keterlibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 serta terus menerus
memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
a. Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan
yang berlaku.
b. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan keselamatan konstruksi
c. Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan keselamatan konstruksi hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
d. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen.

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

Kami berkomitmen untuk menjadi Penyedia Jasa Konstruksi terkemuka yang disegani karena pelayanan mutu dan menyediakan tempat kerja yang sehat dan
aman bagi pekerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dengan cara;

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
1. penyiapan RKK;
2. sosialisasi, promosi, dan pelatihan;
3. Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri;
4. asuransi dan perizinan;
5. Personel Keselamatan Konstruksi;
6. fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan;
7. rambu-rambu yang diperlukan;
8. konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi, dan
9. kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko Keselamatan Konstruksi
fakta komitmen keselamatan konstruksi (terlampir)

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1 Lihat Tabel 1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)


1. Sasaran K3
- Menjaga Agar Proses produksi bebas dari kecelakaan kerja
- Tidak ada kecelakaan yang berdampak korban jiwa
- Tingkat kecelakaan kerja dalam batas toleransi
- Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
- Seluruh personil wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya masing-masing
2. Program K3
- Pemakaian alat keselamatan /pelindung kerja
- Pemasangan rambu/papan bicara/spanduk
- Pemasangan konstruksi pengaman
- Pengecekan berkala seluruh peralatan dan mesin kerja
- Pengendalian faktor psikologis pekerja melalui pelatihan K3

B.3 Standar dan peraturan perundangan


Daftar Peraturan perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini :
Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:
- UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
- PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
- Permen PU No.21/PRT/M/2019 tentang Pedoman sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan kerja (SMK3),Konstruksi bidang PU
- Surat Edaran Mneteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No : 11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi.
- Permenaker No : Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan kecelakaan
- SK Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No: Kep.84/BW/1998 tentang tata cara pengisian formulir
laporan dan Analisis statistik kecelakaan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
Untuk mewujudkan komitmen keselamatan konstruksi dibutuhkan dukungan sumber daya yang nyata agar sasaran dan program keselamatan
konstruksi tercapai yaitu :
- Sumber Daya Manusia
- Bahan dan peralatan terkait penerapan K3
- Dokumen/manual Petunjuk Kerja
- Alat Pelindung Diri / Alat Keselamatan Kerja

Emergency /
Kedaruratan

C.2. Kompetensi
Kompetensi pekerja menjadi salah satu faktor keamanan dan keselamatan konstruksi. Pelatihan merupakan upaya meningkatkan keahlian dan
penyegaran kembali atas kepatuhan menjalankan standar operasi prosedur (SOP) dalam setiap pekerjaan konstruksi. Pertimbangan Penyusunan
Kompetensi Keselamatan Konstruksi meliputi :

1 Definisi dari  tanggung  jawab  dan  wewenang masing-masing personel.


2 Uraian kerja.
3 Penilaian kinerja personel.
4 Hasil identifikasi  bahaya  potensial,penilaian  dan pengendalian resiko.
5 Prosedur dan instruksi kerja.
6 Kebijakan dan sasaran K3.
7 Program K3.

Tindakan Pemenuhan Kompetensi :


1 On-the-job training (magang).
2 Classroom training (pelatihan).
3 Pembelajaran mandiri.
4 Pendidikan
5 Konseling (bimbingan).
6 Seminar/menghadiri konferensi.
7 Sebagai observer (pengamat) dalam suatu pekerjaan.
8 Role models (berperan sebagai pelaku pekerjaan).

C.3. Kepedulian
Kepedulian adalah faktor penting dalam mewujudkan komitmen keselamatan konstruksi. Kepedulian semua pihak mulai dari pimpinan sampai pekerja
untuk mengimplementasikan program keselamatan konstruksi dilapangan adalah suatu keharusan agar terhindar dari risiko kecelakaan kerja, sakit
akibat kerja dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.

Kepedulian Keselamatan Konstruksi dapat diterapkan melalui:


1 Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau dalam pelaksanaan pemenuhan standar k3 konstruksi
2 Program pemeriksaan dan pengawasan secara periodik dalam mengindetifikasi bahaya kecelakaan dan sakit akibat kerja
3 Melaksanakan sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat sekitar area pekerjaan yang berpeluang terhadap potensi bahaya di lokasi kerja

4 Melakukan rapat rutin manajemen proyek sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko bahaya yang muncul di tempat kerja
5 Memfasilitasi terhadap kebutuhan bahan utilitas dan tenaga kerja serta peralatan pendukung sesuai rencana keselamatan konstruksi
C.4. Komunikasi
Komunikasi bertujuan memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif. Komunikasi kebijakan Keselamatan Konstruksi dapat dilakukan melalui
berbagai cara atau media, misalnya ditempatkan di lokasi-lokasi kerja, dimasukkan dalam buku saku K3, email atau bahan pembinaan dan pelatihan.

Komunikasi Internal :
- Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan
kegiatan operasi Perusahaan.
- Karyawan / Pekerja diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya di lingkungan perusahaan/proyek, melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh
Technical Training Department.
- Karyawan / Pekerja mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3,
hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-
program dan kinerja K3 Perusahaan. Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan
pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).

- Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh HRD sebagai salah
satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala
Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh
anggota P2K3.

- Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh HRD dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan
hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3

- Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup Perusahaan, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3

Komunikasi Eksternal :
- Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi Perusahaan, seperti dalam
penyediaan pasokan barang / material maupun jasa ( Pengguna Jasa, supplier / leveransir, kontraktor / sub kontraktor, dll.) termasuk tamu-tamu
yang akan berkunjung ke lingkungan operasi Perusahaan, maupun penyediaan informasi K3 kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan
berwenang.

- Manajemen menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan
sebagainya) untuk mendapatkan informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.

- Pihak pemasok dan sub kontraktor yang terikat kontrak dengan Perusahaan, untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang
kebijakan dan ketentuan K3 Perusahaan. Informasi diberikan oleh manajemen dan bila diperlukan Perusahaan dapat memberikan pelatihan awal
atau penjelasan / briefing K3 kepada pekerja yang akan bekerja di lingkungan Perusahaan.

- Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi
tanggap gawat darurat. Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan
mengenai “Non -Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap
karyawan.

C.5. Informasi Terdokumentasi


Setiap kegiatan konstruksi harus terdokumentasi sehingga mempermudah dalam melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
Keselamatan Konstruksi.

D Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan Operasi
Perencanaan operasional berupa prosedur / petunjuk kerja, harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1 Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4 Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5 Rencana program pelatihan / sosialisasi sesuai pengendalian resiko
6 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7 Persyaratan Operator Alat Berat, Alat Angkat dan Alat Angkut
- Setiap Operator harus memenuhi kompetensi di bidangnya masing - masing
- Setiap Operator harus memiliki Surat Izin Operasi atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8 Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
- Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9 Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Instruksi K3
- Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat adalah:
1 Identifikasi keadaan darurat
Langkah pertama menuju perencanaan tanggap darurat adalah mengidentifikasi semua situasi darurat yang mungkin dihadapi organisasi selama
jam kerja atau setelah jam kerja. Pertimbangkan lokasi perusahaan, sifat pekerjaan perusahaan, mesin atau bahan kimia yang digunakan, dibuat,
atau disimpan di dalam lokasi. Buat daftar semua potensi keadaan darurat yang mungkin dihadapi perusahaan. Lakukan penilaian risiko yang
terkait dengan keadaan darurat ini.

2 Identifikasi persediaan / sumber daya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat:
Perlu menilai kemampuan tempat kerja saat ini untuk merespons keadaan darurat. Ini termasuk sumber daya internal dan eksternal, persediaan
medis atau lainnya yang diperlukan untuk menanggapi keadaan darurat. Dalam hal ini mungkin dapat mengendalikan beberapa keadaan darurat
dengan kontrol proaktif, seperti mengurangi sumber pengapian. Selain kontrol proaktif, identifikasi kontrol reaktif seperti saluran komunikasi,
bantuan medis, generator, peralatan pemadam kebakaran, dan lain-lain yang mungkin diperlukan saat keadaan darurat terjadi.

3 Buat rencana tanggap darurat:


Rencana Tanggap Darurat yang tepat perlu dibuat setelah keadaan darurat dan mekanisme tanggapan mereka diidentifikasi. Ini akan mencakup
prosedur untuk menangani keadaan darurat, lokasi dan instruksi untuk fasilitas darurat, prosedur evakuasi, alarm dan fasilitas darurat.

4 Komunikasikan dan Latih pekerja / pemangku kepentingan yang relevan tentang tanggap darurat:
Begitu Rencana Tanggap Darurat dibuat, penting untuk mengkomunikasikan rencana tersebut kepada semua pekerja / pemangku kepentingan
yang relevan. Dalam hal ini perlu melatih pekerja untuk menangani situasi darurat. Latihan darurat yang sering dapat dilakukan untuk mendidik
pekerja dari waktu ke waktu.

5 Evaluasi dan revisi prosedur tanggap darurat:


Prosedur tanggap darurat harus dievaluasi setelah latihan atau setelah keadaan darurat dihadapi. Jika perlu, prosedur darurat ini harus diubah atau
direvisi berdasarkan hasil pengujian atau latihan.

E Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :
1 Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional
Perusahaan.
2 Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksanakan Penerapan K3 Perusahaan secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.

3 Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.


4 Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.

5 Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3.

E.2 Tinjauan manajemen


1 Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain (Kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

2 Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional Perusahaan.


3 Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Lingkungan.

4 Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di tempat kerja dan lingkungan yang sehat di wilayah Perusahaan.
5 Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolak ukur sebagaimana dalam Perencananaan
Keselamatan Konstruksi. Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk di ambil tindakan
perbaikan.
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi MK3. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk
menjamin peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMK3 yang efektif. Peningkatan kinerja keselamatan
konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan
audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Meningkatkan kinerja tenaga kerja dan keselamatan konstruksi melalui peningkatan keterampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan dan
sertifikasi keahlian pekerja. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin
kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat.

Makassar, 19 April 2023


CV. AZRILVA KARYA UTAMA

Azril Tangke Sombolinggi


Direktur Utama
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

Nama Perusahaan : CV. AZRILVA KARYA UTAMA


Kegiatan : Pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan Lingkungannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Lokasi : Sulawesi Selatan


Tanggal dibuat : Makassar, 19 April 2023 Halaman :

DESKRIPSI RESIKO
PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
PERSYARATAN
PENGENDALIAN
NO JENIS PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL NILAI KEMUN NILAI TINGKAT KET
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA KEMUNG KEPARAH TINGKAT LANJUTAN KEPARA
BAHAYA PERATURAN RESIKO GKINAN RESIKO RESIKO
KINAN (F) AN (A) RESIKO (F) HAN (A)
(FXA) (F) (FXA) (F)

I. Bekisting Terkena peralatan Luka Ringan Mencegah dan - Memasang rambu 1 3 3 Kecil Administatif 1 3 3 Kecil N/A
kerja, terjatuh, dan mengurangi peringatan dan
tertusuk paku Pekerjaan kecelakaan kerja. barikade
Terhambat - Memakai APD
lengkap
- Menyusun Instruksi
Kerja Pekerjaan dan
penerapan protokol
kesehatan
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)

Nama Perusahaan : CV. AZRILVA KARYA UTAMA


Kegiatan : Pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan Lingkungannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Lokasi : Sulawesi Selatan
Tanggal dibuat : Makassar, 19 April 2023

SASARAN PROGRAM

NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RISIKO JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG


URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 9 8 10
1 Bekisting - Memasang rambu peringatan Seluruh Area diberikan Rambu dan barikade standar Memasang dan mematuhi - Rambu dan Barikade Sebelum bekerja Checklist 100% sesuai Standar Petugas / Ahli K3
dan barikade rambu dan barikade standar rambu peringatan dan - SDM sesuai kebutuhan harus sudah
barikade lengkap
- Semua pekerja wajib memakai Seluruh Pekerja - SNI Helm, Masker dan Semua pekerja wajib Rompi, Masker, Sarung Sebelum bekerja Checklist 100% sesuai Standar Petugas / Ahli K3
APD yang tepat menggunakan APD Standar Sepatu memakai APD yang tepat Tangan, Kacamata Safety, harus sudah
- Jumlah Pekerja Sepatu Keselamatan dan lengkap
Pelindung Kepala

- Menyusun Instruksi Kerja Tersedianya instruksi kerja Sesuai dengan instruksi kerja Penyusunan Instruksi kerja Dokumen Petunjuk Kerja Sesuai Jadwal Checklist Tertib melaksanakan Pelaksana
Pekerjaan dan penerapan Pelaksanaan petunjuk kerja
protokol kesehatan

- Menggunakan Metode Tersedianya Metode sesuai dengan metode yang Menggunakan Metode - Dokumen Petunjuk Sesuai Jadwal Checklist Tertib melaksanakan Pelaksana, Petugas
Pekerjaan telah ditetapkan Pekerjaan yang sesuai Kerja Pelaksanaan sesuai metode / Ahli K3
- SDM sesuai kebutuhan
- Melakukan pelatihan kepada Seluruh Pekerja terkait telah Lulus tes dan paham Pelatihan kepada pekerja Instruktur, Program, Sebelum bekerja Evaluasi hasil 100% Lulus dan paham Petugas / Ahli K3,
pekerja mengikuti pelatihan dan mengenai sistem keselamatan Materi/Modul, tes, harus sudah penyuluhan / Unit Pelatihan/HRD
penyuluhan pekerjaan pemahaman dan peserta terlatih pelatihan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
JADWAL RENCANA PROGRAM KOMUNIKASI

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN

1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 setiap hari sebelum melaksanakan pekerjaan
2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 setiap hari selama pekerjaan
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 setiap akhir pekan selama pekerjaan
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 setiap akhir pekan selama pekerjaan
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Nama Pekerja :
Pelaksana
Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan
Lingkungannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Tanggal Pekerjaan : (Mengikuti Jadwal Pekerjaan)

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

1 Helm/Safety Helmet √
2 Sepatu/Safety Shoes √
3 Sarung Tangan/Safety Gloves √
4 Rompi Keselamatan/Safety Vest √
5 Masker Pernafasan/Respiratory √
6 …….. Dst.

NO URUTAN LANGKAH PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENANGGNG JAWAB

I. Bekisting - Terkena peralatan - Memasang rambu Pelaksana dan Petugas / Ahli


kerja, terjatuh, peringatan dan K3
tertusuk paku barikade
- Memakai APD
lengkap
- Menyusun Instruksi
Kerja Pekerjaan dan
penerapan protokol
kesehatan
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Nama Pekerja :
Petugas / Ahli K3
Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan Gedung, Penataan Bangunan dan
Lingkungannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Tanggal Pekerjaan : (Mengikuti Jadwal Pekerjaan)

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

1 Helm/Safety Helmet √
2 Sepatu/Safety Shoes √
3 Sarung Tangan/Safety Gloves √
4 Rompi Keselamatan/Safety Vest √
5 Masker Pernafasan/Respiratory √
6 …….. Dst.

NO URUTAN LANGKAH PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENANGGNG JAWAB

I. Bekisting - Terkena peralatan - Memasang rambu Pelaksana dan Petugas / Ahli


kerja, terjatuh, peringatan dan K3
tertusuk paku barikade

- Memakai APD
lengkap
- Menyusun Instruksi
Kerja Pekerjaan dan
penerapan protokol
kesehatan
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi

Jadwal Inspeksi dan Audit

BULAN Ke
NO KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Audit internal Pelaksana dan Petugas/Ahli K3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN

Pelaksana

Mandor
Kepala Tukang
Tukang
Pekerja

Anda mungkin juga menyukai