KONSTRUKSI (RKK)
KOTA PAREPARE
DAFTAR ISI
Emergency / Kedaruratan
Kompetensi
Kompetensi pekerja menjadi salah satu factor keamanan dan keselamatan konstruksi. Pelatihan
merupakan upaya meningkatkan keahlian dan penyegaran kembali atas kepatuhan menjalankan
standar operasi prosedur (SOP) dalam setiap pekerjaan konstruksi. Pertimbangan Penyusunan
Kompetensi Keselamatan Konstruksi meliputi :
1
Definisi dari tanggungjawab dan wewenang masing-masing personel.
2
Uraian kerja.
3
Penilaian kinerja personel.
4
Hasil identifikasi bahaya potensial,penilaian dan pengendalian resiko.
5
Prosedur dan instruksi kerja.
6
Kebijakan dan sasaran K3.
7
Program K3.
Tindakan Pemenuhan Kompetensi :
1
On-the-job training (magang).
2
Classroom training (pelatihan).
3
Pembelajaran mandiri.
4
Pendidikan
5
Konseling(bimbingan).
6
Seminar/menghadiri konferensi.
7
Sebagai observer (pengamat) dalam suatu pekerjaan.
8
Role models (berperan sebagai pelaku pekerjaan).
Kepedulian
Kepedulian adalah factor penting dalam mewujudkan komitmen keselamatan konstruksi.
Kepedulian semua pihak mulai dari pimpinan sampai pekerja untuk mengimplementasikan
program keselamatan konstruksi dilapangan adalah suatu keharusan agar terhindar dari risiko
kecelakaan kerja, sakit akibat kerja dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan
konstruksi.
Komunikasi
Komunikasi bertujuan memberikan pedoman untuk penyebar luasan atau mengkomunikasikan
informasi- infomasi lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan
eksternal perusahaan secara efektif. Komunikasi kebijakan Keselamatan Konstruksi dapat
dilakukan melalui berbagai cara atau media, misalnya ditempatkan di lokasi-lokasi kerja,
dimasukkan dalam buku saku K3, email atau bahan pembinaan dan pelatihan.
Komunikasi Internal :
- Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian
borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi Perusahaan.
- Karyawan / Pekerja diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur
Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan perusahaan/proyek, melalui kegiatan pelatihan dan
pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
- Karyawan / Pekerja mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas,
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan - perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian
masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 Perusahaan. Informasi ini
diberikan melalui pelatihan, penjelasan /briefing K3harian/mingguan atau melalui papan
pengumuman dan bulletin K3(melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
- Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan
penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh HRD sebagai salah satu bahan yang akan dibahas
dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepadatiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif /
Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta
seluruh anggota P2K3.
- Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh HRD dengan terlebih
dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan
penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-
tanda peringatan K3
- Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup
Perusahaan, maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3
KomunikasiEksternal :
- Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak
langsung dengan operasi Perusahaan, seperti dalam penyediaan pasokan barang / material
maupun jasa( Pengguna Jasa, supplier / leveransir, kontraktor / sub kontraktor, dll.)
termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung kelingkungan operasi Perusahaan, maupun
penyediaan informasi K3 kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
- Manajemen menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas
Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
- Pihak pemasok dan sub kontraktor yang terikat kontrak dengan Perusahaan, untuk
menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3
Perusahaan. Informasi diberikan oleh manajemen dan bila diperlukan Perusahaan dapat
memberikan pelatiha awal atau penjelasan / briefing K3 kepada pekerja yang akan bekerja
di lingkungan Perusahaan.
- Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di
perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawatd arurat.Untuk
menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3,diatur dan mengikuti
peraturan perusahaan mengenai “Non -Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan
Tidak Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditandatangani oleh setiap karyawan.
Dalam rangka pengadaan Rehabilitasi Ruangan Dan Toilet Gor Lompoe pada Pokja Pemilihan
Tender Rehabilitasi Instalasi Dan Tambah Daya SMP Negeri 10 Parepare TA. 2021,
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi: