Anda di halaman 1dari 140

---- -- - - - -

KARYA TEKNIKINDO UTAMA

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

(RKK)
Pekerjaan

Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda {Bankeu


2022)

Tahun 2022
RENCANA KESELAMATAN KONSTRKSI

( RKK)
Pembangunan Saluran Drainase jalan AW.
- --- - --~- --~ --

KARYA TEKNIKINDO UTAMA


Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022)

DAFTAR ISi
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang. B.2. Rencana tindakan (sasaran &
program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI C.1. Sumber Daya


C.2. Kompetensi C.3. Kepedulian C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI D.1. Perencanaan Operasi

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI E.1. Pemantauan dan Evaluasi


E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

I. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan,
Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan
yang merujuk pada ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema berikut
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami Selaku Direktur/Kepala Cabang PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas
nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan berpartisipasi dalam
keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi

* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan peningkatan
berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja

* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan
PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA

* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.

* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA

* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.

* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesi nambungan.

Direktur PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan dan
penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :

Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang
mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :

* Maksud dan Tujuan


* Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem Manajemen
K3
* Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3

* Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan

* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus•

menerus
B. PERENCANAA N KESELAMATAN KONSTRUKSI
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :

B.l. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang. (terlampir) B.2. Rencana tindakan (sasaran &
program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)

a. Sasaran
1. Sasaran Umum
Sasaran Umum yang akan dicapai adalah Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal pada pekerjaan konstruksi
2 Sasaran Khusus
Sasaran Khusus adalah Sasaran Rinci dari setiap pengendalian resiko yang disusun guna tercapainya sasaran umum.

B.3 Standart dan Peraturan Perundangan

Daftar Peraturan Perundang- undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :

1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem
Manajemen Keselmatan dan Kesehatan Kerja

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yanq mendukunq
pelaksanaan K3

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang
berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek


Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien denqan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek keqiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala
Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yanq mendukunq
pelaksanaan K3

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang
berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek


Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien denqan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek keqiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh keqiatan operasi perusahaan

C.1 Sumber Daya


Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat
diimplementasikan dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah
untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan
Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan baru.
Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup:
1. Prosedur darurat;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penqqunaan peralatan pelindunq diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yanq berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.

Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan
K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan,
standar dan oraktekoraktek

C.2 Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi.
Untuk itu diperlukan tenaga• tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir,
memfasilitasi dan melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.

Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai
bidang keahlian dan bidang kegiatan.

Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya dan muda
yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3. C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanqqunq jawab semua jaiaran
di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem,
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun vana berada di temoat keria

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpedoman pada Permen PU. Nomor:
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidana PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik denqan perkembanqan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar vanq berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
denaan K3 serta menaintearasikannva ke dalam semua aspek keaiatan ooerasi
di perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem,
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun vana berada di temoat keria

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:

1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpedoman pada Permen PU. Nomor:
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidana PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik denqan perkembanqan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar vanq berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
denaan K3 serta menaintearasikannva ke dalam semua aspek keaiatan ooerasi
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua
aktivitas operasi
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja
dapat bekerja secara aman dan selamat
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

C.4 Komunikasi
Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di
Lapangan.
Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di lapanqan

C.5 Informasi Terdokumentasi


ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan dan dikelola oleh
organisasi,
Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi
adalah sbb:

1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,


2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015


1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi
4. Output dari proses desain dan pengembangan
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa, termasuk konsesi yang diperoleh
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting
(PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie
Samarinda (Bankeu Prov. 2022) merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan
sumber daya manusia.
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa, termasuk konsesi yang diperoleh
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung
jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting
(PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie
Samarinda (Bankeu Prov. 2022) merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan
sumber daya manusia.
Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan
kerja, penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara mutu produk dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk meminimalisasi
terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan
kualitas produk yang dihasilkan.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan
K3 Konstruksi di proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan yang
selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta pihak-pihak yang terkait
dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3 Konstruksi pada Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase
jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022) Gunung Flai (Bankeu Prov

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Keria (K3) Konstruksi
Bidanq Pekerjaan Umum.

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1 Pemantauan dan evaluasi
Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai
satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan melibatkan pengumpulan
informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian berkaitan dengan
resiko K3, jam lembur tenaga kerja serta penggunaan peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara
penggunaannya di tempat kerja.

Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :


1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peninqkatan
berkelanjutan.
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya
berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi perlunya
modifikasi pengendalian ataupun pengenalan pilihan penqendalian baru.
5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun
secara reaktif.
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3


Umum Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anaqota-
anqqota di bawah kewenanqan Ahli K3 Umum Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peninqkatan
kinerja K3 lainnva.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja.
Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong
peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan keria di tempat keria.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :


1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan denaan penerapan K3
di tempat keria.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budava K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun
secara reaktif.
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3


Umum Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja termasuk anaqota-
anqqota di bawah kewenanqan Ahli K3 Umum Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peninqkatan
kinerja K3 lainnva.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja.
Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong
peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan keria di tempat keria.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :


1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan denaan penerapan K3
di tempat keria.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budava K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.

8. Penerapan Program - program K3


9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja
10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.
Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :
1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran
kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-alat lainnya sesuai dengan
aktivitas operasi perusahaan vana berkaitan denaan K3.

Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk menqanalisa hasil
pemantauan dan penqukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara
berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran satuan yang
berlaku baik Internasional maupun secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah mengalami
kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat keria.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil ahli terhadap
pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.

E.2 Tinjauan manajemen


Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja denqan memperhatikan hal-hal sebaqai berikut :
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional
dan aktivitas Perusahaan.
2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil
lain yanq dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara
umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).


2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor
7. Kinerja K3 Pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).


2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor
7. Kinerja K3 Pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan
SMK3, penqusaha dan/atau penqurus perusahaan atau tempat kerja harus:

1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala


2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan,
produkbarang dan jasatermasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:


r
Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang evaluasi
kepatuhan terhadap persyaratan peraturan, kinerja K3, pencapaian sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan
pihak luar berkaitan dengan kritik dan saran yang membangun, status penyelidikan IBPR serta persyaratan
perundang-undangan yang terkait dengan K3.

1. Evaluasi terhadap kebijakan K3


2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.
1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkaitdan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Bontang, 15 Juli 2022


Dibuat oleh :
PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA

(« "r,"
KAFY.',NO L AMA '
-- AA
Ahli K3 Konstruksi
IV. STRUKT UR ORGANISASI

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung
jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk
tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian
disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat
oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi
/ Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing• masing.
Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview
Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.

ORGAN ISAS 1 K3

PENANOGuNG JAwA8
ELAKSANA KJ

ELA AAS»AN

ANGOTA

V. MAKSUD DAN TUJUAN


Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko Keselamatan konstruksi
mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko Keselamatan konstruksi
* Resiko Keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN

Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Pekerjaan Pembangunan
Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022), telah mencakup / menjamin hal-hal tentang
:

1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai


2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang memerlukan
penanganan khusus, bongkar muat)
* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko Keselamatan konstruksi
* Resiko Keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN

Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Pekerjaan Pembangunan
Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022), telah mencakup / menjamin hal-hal tentang
:

1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai


2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang memerlukan
penanganan khusus, bongkar muat)
VII. RUANG LI NGKUP
Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW.
Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022)

VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu
Prov. 2022). Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah
terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan
pekerjaan.

2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya tidak
membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban Iuka berat atau mebutuhkan
rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance), dengan memastikan
melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus menyediakan
petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan bahaya - bahaya yang
mungkin terjadi. (gbr 1.1-1.2)

5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara menggunakan, dan
digunakan tempat yang seharusnya.

Sub Kelompok ContohAplilasi Uralan


(Warna Simbol)

1.1
9
Rambu DILARANG MEROKOK di area ini

~ HITAM

Rambu WAJIB
MENGGUNAKAN
PUTIH PELINOUNG
KESELAMATANTANGAN di
area kerja ini

2.0 AA HITAM Rambu WASPADA di area


3.1 Rambu lokasi PERALATAN
PUTIH PERTOLONGAN PERTAMA

PADA KECELAKAAN

3.2 09 PUTIH Rambu lokasi ALAT

PEMADAMAN API RINGAN

3.3 DD HITAM Rambu lokasi TOILET

Bentuk Geometri Sub Kelompok


Uraian
Rambu Keselamatan (Bentuk dan Warna)

91.
LARANGAN
Perintah yang tidak boleh

0
dikerjakan

1
KEWAJIBAN

1. Perintah yang wajib


dilaksanakan
2

A
WASPADA

2. Mengindikasikan potensi
akan sebuah resiko
0
3.
1

D 3.
2

D
INFORMASI UMUM

3. Menyediakan informasi untuk


umum

3
Warna Kontras
Wama Malen
(Simbol atau
Keselamatan a
Tullsan) Laranga
MERAH PUTIH n
PemadamApi

KUNING HITAM
MERAH PUTIH PemadamApi

Perhatian/ Waspada

Potensi Beresiko Bahaya

KUNING HITAM Zona Aman


HIJA PUTI Pertolongan Pertama
U H
BIR PUTI Wajib Ditaati

U H
PUTIH HITAM lnformasi Umum

Perintah yang tidak boleh


dikerjakan
Perintah yang wajib
Mengindikasikan potensi
akan sebuah resiko

Menyediakan informasi: ZONA AMAN/ PERTOLONGAN PERTAMA / PERALATAN KESELAMATAN

PEMADAM API Menyediakan informasi mengenai peralatan pemadaman api

Menyediakan informasi untuk


umum
L = .
........4....... . ... . . ....

EsI lEp!
.liAA=lEe e■l
.........

A
PERINA
i

l(9M
i
i=::jpm
··········-···· ·-··-··· .. ·-· ··-·········· ·-··········•···· .

= ' ' l l
-gt ]
... ......... ...... ..... ..............a...............
...............................

-- ! [+osraoca]
()
Toilet L'-dl
Pia
--
()

lE
i
6
Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran

7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan


8
Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/
life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.

9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.


10
Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.
11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14 Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan
AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022) diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan.

X. TANGGUNGJAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3 d Memimpin upaya
peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3

2 Penanggung Jawab Quality Assurance


a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan membahasnya
bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek e Membuat resume tentang
pelaksanaan K3

3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya b Terjadi keadaan yang
kurang aman, tidak aman atau darurat.

XI. PENANGANAN KECELAKAAN


1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada alamat yang ditentukan
4 Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan yang serius
XII. PENANGANAN BILA TERJ ADI KEBAKA RA N
1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan Pemadam kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan memberitahukan
agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah : Dilarang membuang puntung
rokok yang masih menyala sembarangan
Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan
meninggalkan tempat

2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu yang memerlukan

XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI

Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi terutama yang
dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu:
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang berisiko
tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaea Mata Pelindung
Jacket Pengaman

7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

5= € a
Walle Smaarg Walke Saff9

be,
TARGET YANG INGIN DICAPAI :
ZERO ACCIDENT
MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT KEEP IN ORDER
AND HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau bukan dengan cara
menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus air, lindungi
tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan mendekat

Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada waktu kembali
XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau bukan dengan cara
menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus air, lindungi
tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan mendekat

Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada waktu kembali
XV . PEKERJ AA N GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja

XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI


Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk itu perlu
diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi dari pihak yang
berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas

XVII. KECELAKAAN DAN PENANGANAN

[_NO.[ENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya

- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan perban


- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30 menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan Iuka dengan betadine

- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi


Iuka diatas jantung

bl -Gejala Sesak Nafas dan memar, segera


dibawa
Pendarahan Akibat Benda Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama selama 12 jam
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya

- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan perban


- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30 menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan Iuka dengan betadine

- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi


Iuka diatas jantung

bl -Gejala Sesak Nafas dan memar, segera


dibawa
Pendarahan Akibat Benda Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama selama 12 jam

2 Keracunan - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih


a Keracunan akibat makanan atau minuman yang - Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
tidak diketahui sebelah

b Keracunan Akibat makanan atau] - Segera dimuntahkan


- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :

minyak tanah, bensin, baygon, dll


c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3
-
-
-

4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian


pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan

6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung


antiseptic
Berikan CTM
-
-
-
a

Luka Bakar Dinginkan / Kompres dengan Air


- Luka Bakar Ringan I Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan II Keluarkan Cairan yang terjadi akibat Iuka bakar dan berikan
- Luka Bakar Ringan III Betadine

7 Panas/ Overhead - Bawa ketempat yang teduh

- Berikan air putih secukupnya


- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air
sebanyak-banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari
Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
Untuk dilakukan :
Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup dari hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-
menerus selama ± 15 Menit
Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x


' ' ' '

'I; 88s
' •o go

&z!
e
$8
¢ fy qi

"i

.
G
£ °t
&E
. { 8532 8=
2 5?
ggg¢£
«5ao
5g5a sR
83 $°
3#±
s 3
~# £±5
z5&
53
c
'i' #
3
# a g9= ·3%
3i5
,i

·
5 3z 3
cc
gm3
-
$3%s
. 5
e
2g 8
s?
• 5gr~
::,
38±
353
s>
.o

5

°5
::,
«

g - c
£
°8 .
;;i:,

3 8&
z% 8
.
a
dz ~
gu

N
.

3 ~
~
~ - 0
-
5 .. .
o
u . m
t
z> [
-
3 c
. r
o »
::, (

.
,0 m
5•
t i

'I; 88s •o
2

z•
g

2z :,
( a

g5a
&z! $8 ¢ fy "i 35 fr


t
3:,
s3 gg¢
53

c
'i' 2
53z c ·3%
e gm3
3%s : ii

s?
c

. 2g 8 5
38± ::,

C:

i
"z'
C
0r
:,a
o
>
$
...
3a
5
5
3
z
z0
3

c ~ 0
o

£
% a
z t»
,. ,. ,
.
33
~
-~:,
££

. .
a

•t
~ ..,
.

.i
-3
( :,

_...
i

d
;.,..-
G
:,

-a $

:,
°
«t
&
;;

·+;3
i=
R
ii.3
1 ,i! [ ;£
;s'
s 53°

!
=r =r
s3 e

E 1•
5
h ± 1lzi8:

£> £
{ {+
{

s
r J
C

t3s&iee
t
ta
'ii;;
;i
ttfat
i·7i g'
i"ij!
{58j
;
=
'i {ig;
%
;
-----------------+- _<
>--
:.
i--
7l 35£ %
,- ,- ,- d 5¥

<I 8

2£ %
r
~
£

-~:, i;; nn

i $ f
:,

eg
££
i:
e3

± il
i
E

0 T
35 4
°
5
= ii.3
£
7
g
%
£ ,i! [
g ;£ 3 [
ii

z £ =r =r

$ 2

de £
I @ ~i
{t
±£> zi
~
0
{ {+ r
~r

5
«

rz

z
3
~z
'a

0 ;
3s ;i 7
55
,.
!!l
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

NO Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety


1 Harian
Induction)

2 Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Harian

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Mingguan

Rapat Keselamatan Konstruksi (construction


4 Mingguan
safety meeting)
HSE/Safety
Officer

HSE/Safety
Officer

HSE/Safety
Officer

HSE/Safety
Officer
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN

{JOB SAFETYANALYSIS}

Nama Pekerja
Pembangunan Saluran Drainase jalan AW.
Nama Paket Pekerjaan Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022)

Tanggal Pekerjaan ------ s/d ------

Alat Pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1. Topi Pelindung (safety helmet) ; V 5. Sepatu Keselamatan (safety shoes) ; V
2 Pelindung Mata (goggles, spectacles) ; V 6 Rompi Keselamatan (safety vest) ; V
3 Pelindung Pernapasan dan Mulut (masker) ; V
4 Sarung Tangan (safety gloves) ; V
Ide ntifikasi Jenis Ba haya 8
No U ru ta n La ngkah Pekerjaan Pengendalian Penanggung Jawab
ResikoK3

1 Pekerjaan Beton Pekerja dilengkapi atau men ggunakan


alat pelindung diri (APD) (Safely Helmet,
Masker,Safety Shoes, Sarung tangan) Petu gas K3/HSE

Pelaksana Lapangan

Terjadi kecelakaan akibat besi Pekerja dilengkapi atau mengg unakan


bekhisting alat pelindung din (APD) (Safety Helmet,
Petugas K3/HSE
Masker,Safety Shoes, Sarung tangan)

Pelaksana Lapangan

Bahaya akibat genangan air saat Pekerja dilengkapi atau menggunakan


pengec oran alat pelindung diri (APD) (Safety Helmet,
Petugas K3/HSE
Masker,Safety Shoes, Sarung tangan)

Pemasa ngan rambu-rambu peringatan Pelaksana Lapangan


dilokasi pekerjaa n
Menaikuti Instru ksi keria K3
Menyediakan Kotak P3K untuk
Pertol ongan perta ma

Bontang, 15 Juli 2022

1<
oleh:
Dibuat
Bontang, 15 Juli 2022

1<•
KARYA 1EK,,IK~..:

oleh:
'

: . r,
Dibuates
+O U1AM
••LLU
Y
A

Tertimpa besi tulangan / Pemasangan rambu-rambu peringatan dilokas i pekerjaan


kecelakaan oleh ambruknya beton Mengi kuti Instruk si kerja K3
yang seda ng mengeras akibat qetaran, bahan kimia Menyediakan Kotak P3K untuk
Pertol onga n perta ma

Pemasangan rambu-rambu peringatan


dilokasi pekerjaan
Menai kuti Instru ksi keria K3
Menyediakan Kotak P3K untuk
Pertol onga n perta ma

U1AM
E. Evalu asi K eselem atan K o n stru ski

E.1 Pemantauan dan Evaluasi

ladwal Inspeksi dan Audit

Bulan Ke•
NO Kegiatan PIC
6 7 8 9 10

Pelaksana/
Inspeksi Keselamatan Konstruksi HSE

Pelaksana/
2 Patroli Keselamatan Konstruksi HSE

Pelaksana/
3 Audit Internal HSE V
eu Prov.
sasaran &

an dan
dilapangan,
an Pekerjaan
ernyataan atas
dalam

katan
kesi nambungan.

angan dan

K3, undang-

unit kerja yang

Prosedur Rapat
tujuan

egiatan,
r
eran, tanggung

ni. Tugas dan


organisasi, untuk
Cabang kemudian
kat terbawah, dibuat

asing• masing.
eknik, direview

atan konstruksi

aan Pembangunan
amin hal-hal tentang

ng memerlukan
aan Pembangunan
amin hal-hal tentang

ng memerlukan
ase jalan AW.
inda (Bankeu
alam bekerja yang

erhubungan dengan

ya tidak

erat atau mebutuhkan

unia.

an memastikan

dan tugasnya.
us menyediakan
a - bahaya yang

a menggunakan, dan
an Drainase jalan

mimpin upaya

n membahasnya

esume tentang

keadaan yang

at yang ditentukan
ng serius
dam kebakaran

gan memberitahukan

membuang puntung

ntu yang memerlukan

tinggi terutama yang

mpat yang berisiko

a kesehatan;
unikasi;

ebagai berikut :

tanggung jawabnya
au bukan dengan cara

mbus air, lindungi

waktu kembali
ebagai berikut :

tanggung jawabnya
au bukan dengan cara

mbus air, lindungi

waktu kembali
ntuk itu perlu

ari pihak yang

emar, segera

selama 12 jam
emar, segera

selama 12 jam

u air putih
mata membesar
m 1/2 gelas

ngan mengikat bagian

engayan
ga-bungaan

k yang mengandung
an
p) terus-

z
0
g

"
'
l. :
F
6
(
2z

a
fr
35
!
5z,
£
'z
t;
:
!3
5i
3
ii
° 5

C:
E
5
2 t">
'
3
d 4
C:

5 C: "
"'
s
C:

7 '

;
C:
rn

5
0

-..
z0t
..
5
5
-..
z0t
5
..
5

.
,
,I
E %
&

z
., ;;i:,

,

1
i
r0

5
C:
z
.
;.
0

.
¢
z0 p @
" .n ?5£
z.
#
n
!-' 6»

si $. 5f
r6
£
g
~2

-
2
e

;
C
5r i l 3
i;;
7, 7
E
ilz, 185= 2
.E
3
0
.
2
4 +T:g
z 5is£
3
£ .±
&

f.
@
i~
f
~
t
0
r

«
P
'a
t

£
~
%
t

5
r0
%
t

5
r0

r
za
n

z
Ill

5
3

_<
>--
:.
£
$

i--
7l 35£ %
d 5¥

<I 8

z
£

nn

i $ f

± il
i
E

0 T
4
°
5
£ g
7 %
3 [
ii

@ ~i

~
0
r
~r

5
«

rz

z
3
~z
'a

;
0

55
,.
!!l
aktu Pelaksanaan

Harian

Harian

Mingguan

Mingguan
ainase jalan AW.
nkeu Prov. 2022)
Penanggung Jawab

Petu gas K3/HSE

Pelaksana Lapangan

Petugas K3/HSE

Pelaksana Lapangan

Petugas K3/HSE

Pelaksana Lapangan
7 8 9 10 11 12

Anda mungkin juga menyukai