(RKK)
Pekerjaan
Tahun 2022
RENCANA KESELAMATAN KONSTRKSI
( RKK)
Pembangunan Saluran Drainase jalan AW.
- --- - --~- --~ --
DAFTAR ISi
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan,
Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan
yang merujuk pada ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
Kami Selaku Direktur/Kepala Cabang PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas
nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan berpartisipasi dalam
keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi
* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan peningkatan
berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan
PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesi nambungan.
Direktur PT. KARYA TEKNIKINDO UTAMA memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan dan
penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang
mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus•
menerus
B. PERENCANAA N KESELAMATAN KONSTRUKSI
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.l. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang. (terlampir) B.2. Rencana tindakan (sasaran &
program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
a. Sasaran
1. Sasaran Umum
Sasaran Umum yang akan dicapai adalah Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal pada pekerjaan konstruksi
2 Sasaran Khusus
Sasaran Khusus adalah Sasaran Rinci dari setiap pengendalian resiko yang disusun guna tercapainya sasaran umum.
Daftar Peraturan Perundang- undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yanq mendukunq
pelaksanaan K3
Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang
berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek keqiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala
Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yanq mendukunq
pelaksanaan K3
Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang
berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek keqiatan operasi perusahaan
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh keqiatan operasi perusahaan
Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan
kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan
K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan,
standar dan oraktekoraktek
C.2 Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi.
Untuk itu diperlukan tenaga• tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir,
memfasilitasi dan melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.
Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai
bidang keahlian dan bidang kegiatan.
Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya dan muda
yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3. C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanqqunq jawab semua jaiaran
di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem,
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun vana berada di temoat keria
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpedoman pada Permen PU. Nomor:
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidana PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik denqan perkembanqan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar vanq berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
denaan K3 serta menaintearasikannva ke dalam semua aspek keaiatan ooerasi
di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem,
Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi
siapapun vana berada di temoat keria
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
berpedoman pada Permen PU. Nomor:
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidana PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik denqan perkembanqan kondisi perusahaan, peraturan atau
standar vanq berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
denaan K3 serta menaintearasikannva ke dalam semua aspek keaiatan ooerasi
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua
aktivitas operasi
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja
dapat bekerja secara aman dan selamat
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya
C.4 Komunikasi
Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di
Lapangan.
Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di lapanqan
Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie
Samarinda (Bankeu Prov. 2022) merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan
sumber daya manusia.
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa, termasuk konsesi yang diperoleh
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif
Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie
Samarinda (Bankeu Prov. 2022) merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan
sumber daya manusia.
Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan
kerja, penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara mutu produk dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk meminimalisasi
terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan
kualitas produk yang dihasilkan.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan
K3 Konstruksi di proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan yang
selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta pihak-pihak yang terkait
dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3 Konstruksi pada Paket Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase
jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022) Gunung Flai (Bankeu Prov
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Keria (K3) Konstruksi
Bidanq Pekerjaan Umum.
Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat kerja.
Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peninqkatan
kinerja K3 lainnva.
Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja.
Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong
peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan keria di tempat keria.
Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peninqkatan
kinerja K3 lainnva.
Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di tempat kerja.
Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong
peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan keria di tempat keria.
Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran
kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-alat lainnya sesuai dengan
aktivitas operasi perusahaan vana berkaitan denaan K3.
Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk menqanalisa hasil
pemantauan dan penqukuran kinerja K3 di tempat kerja.
Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara
berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran satuan yang
berlaku baik Internasional maupun secara lokal.
Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah mengalami
kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat keria.
Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil ahli terhadap
pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara
umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan
SMK3, penqusaha dan/atau penqurus perusahaan atau tempat kerja harus:
(« "r,"
KAFY.',NO L AMA '
-- AA
Ahli K3 Konstruksi
IV. STRUKT UR ORGANISASI
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung
jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk
tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian
disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat
oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi
/ Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing• masing.
Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview
Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.
ORGAN ISAS 1 K3
PENANOGuNG JAwA8
ELAKSANA KJ
ELA AAS»AN
ANGOTA
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Pekerjaan Pembangunan
Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022), telah mencakup / menjamin hal-hal tentang
:
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Pekerjaan Pembangunan
Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022), telah mencakup / menjamin hal-hal tentang
:
VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah Pekerjaan Pembangunan Saluran Drainase jalan AW. Syahranie Samarinda (Bankeu
Prov. 2022). Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah
terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan
pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya tidak
membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban Iuka berat atau mebutuhkan
rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal dunia.
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara menggunakan, dan
digunakan tempat yang seharusnya.
1.1
9
Rambu DILARANG MEROKOK di area ini
~ HITAM
Rambu WAJIB
MENGGUNAKAN
PUTIH PELINOUNG
KESELAMATANTANGAN di
area kerja ini
PADA KECELAKAAN
91.
LARANGAN
Perintah yang tidak boleh
0
dikerjakan
1
KEWAJIBAN
A
WASPADA
2. Mengindikasikan potensi
akan sebuah resiko
0
3.
1
D 3.
2
D
INFORMASI UMUM
3
Warna Kontras
Wama Malen
(Simbol atau
Keselamatan a
Tullsan) Laranga
MERAH PUTIH n
PemadamApi
KUNING HITAM
MERAH PUTIH PemadamApi
Perhatian/ Waspada
U H
PUTIH HITAM lnformasi Umum
EsI lEp!
.liAA=lEe e■l
.........
A
PERINA
i
l(9M
i
i=::jpm
··········-···· ·-··-··· .. ·-· ··-·········· ·-··········•···· .
= ' ' l l
-gt ]
... ......... ...... ..... ..............a...............
...............................
-- ! [+osraoca]
()
Toilet L'-dl
Pia
--
()
lE
i
6
Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
X. TANGGUNGJAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3 d Memimpin upaya
peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya b Terjadi keadaan yang
kurang aman, tidak aman atau darurat.
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu yang memerlukan
Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi terutama yang
dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu:
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang berisiko
tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaea Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
5= € a
Walle Smaarg Walke Saff9
be,
TARGET YANG INGIN DICAPAI :
ZERO ACCIDENT
MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT KEEP IN ORDER
AND HEALTH
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada waktu kembali
XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau bukan dengan cara
menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus air, lindungi
tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan mendekat
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada waktu kembali
XV . PEKERJ AA N GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
3
-
-
-
•
' ' ' '
'I; 88s
' •o go
&z!
e
$8
¢ fy qi
"i
.
G
£ °t
&E
. { 8532 8=
2 5?
ggg¢£
«5ao
5g5a sR
83 $°
3#±
s 3
~# £±5
z5&
53
c
'i' #
3
# a g9= ·3%
3i5
,i
·
5 3z 3
cc
gm3
-
$3%s
. 5
e
2g 8
s?
• 5gr~
::,
38±
353
s>
.o
t»
5
°5
::,
«
g - c
£
°8 .
;;i:,
3 8&
z% 8
.
a
dz ~
gu
%£
N
.
1°
3 ~
~
~ - 0
-
5 .. .
o
u . m
t
z> [
-
3 c
. r
o »
::, (
.
,0 m
5•
t i
'I; 88s •o
2
z•
g
2z :,
( a
g5a
&z! $8 ¢ fy "i 35 fr
$°
t
3:,
s3 gg¢
53
c
'i' 2
53z c ·3%
e gm3
3%s : ii
s?
c
. 2g 8 5
38± ::,
t»
C:
i
"z'
C
0r
:,a
o
>
$
...
3a
5
5
3
z
z0
3
c ~ 0
o
£
% a
z t»
,. ,. ,
.
33
~
-~:,
££
. .
a
•t
~ ..,
.
.i
-3
( :,
_...
i
d
;.,..-
G
:,
-a $
:,
°
«t
&
;;
·+;3
i=
R
ii.3
1 ,i! [ ;£
;s'
s 53°
!
=r =r
s3 e
E 1•
5
h ± 1lzi8:
~°
£> £
{ {+
{
•
s
r J
C
t3s&iee
t
ta
'ii;;
;i
ttfat
i·7i g'
i"ij!
{58j
;
=
'i {ig;
%
;
-----------------+- _<
>--
:.
i--
7l 35£ %
,- ,- ,- d 5¥
<I 8
2£ %
r
~
£
-~:, i;; nn
i $ f
:,
eg
££
i:
e3
± il
i
E
0 T
35 4
°
5
= ii.3
£
7
g
%
£ ,i! [
g ;£ 3 [
ii
z £ =r =r
$ 2
de £
I @ ~i
{t
±£> zi
~
0
{ {+ r
~r
5
«
rz
z
3
~z
'a
0 ;
3s ;i 7
55
,.
!!l
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
HSE/Safety
Officer
HSE/Safety
Officer
HSE/Safety
Officer
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
{JOB SAFETYANALYSIS}
Nama Pekerja
Pembangunan Saluran Drainase jalan AW.
Nama Paket Pekerjaan Syahranie Samarinda (Bankeu Prov. 2022)
Pelaksana Lapangan
Pelaksana Lapangan
1<
oleh:
Dibuat
Bontang, 15 Juli 2022
1<•
KARYA 1EK,,IK~..:
oleh:
'
: . r,
Dibuates
+O U1AM
••LLU
Y
A
U1AM
E. Evalu asi K eselem atan K o n stru ski
Bulan Ke•
NO Kegiatan PIC
6 7 8 9 10
Pelaksana/
Inspeksi Keselamatan Konstruksi HSE
Pelaksana/
2 Patroli Keselamatan Konstruksi HSE
Pelaksana/
3 Audit Internal HSE V
eu Prov.
sasaran &
an dan
dilapangan,
an Pekerjaan
ernyataan atas
dalam
katan
kesi nambungan.
angan dan
K3, undang-
Prosedur Rapat
tujuan
egiatan,
r
eran, tanggung
asing• masing.
eknik, direview
atan konstruksi
aan Pembangunan
amin hal-hal tentang
ng memerlukan
aan Pembangunan
amin hal-hal tentang
ng memerlukan
ase jalan AW.
inda (Bankeu
alam bekerja yang
erhubungan dengan
ya tidak
unia.
an memastikan
dan tugasnya.
us menyediakan
a - bahaya yang
a menggunakan, dan
an Drainase jalan
mimpin upaya
n membahasnya
esume tentang
keadaan yang
at yang ditentukan
ng serius
dam kebakaran
gan memberitahukan
membuang puntung
a kesehatan;
unikasi;
ebagai berikut :
tanggung jawabnya
au bukan dengan cara
waktu kembali
ebagai berikut :
tanggung jawabnya
au bukan dengan cara
waktu kembali
ntuk itu perlu
emar, segera
selama 12 jam
emar, segera
selama 12 jam
u air putih
mata membesar
m 1/2 gelas
engayan
ga-bungaan
k yang mengandung
an
p) terus-
z
0
g
"
'
l. :
F
6
(
2z
•
a
fr
35
!
5z,
£
'z
t;
:
!3
5i
3
ii
° 5
C:
E
5
2 t">
'
3
d 4
C:
5 C: "
"'
s
C:
7 '
;
C:
rn
5
0
-..
z0t
..
5
5
-..
z0t
5
..
5
.
,
,I
E %
&
z
., ;;i:,
,
1£
1
i
r0
5
C:
z
.
;.
0
.
¢
z0 p @
" .n ?5£
z.
#
n
!-' 6»
si $. 5f
r6
£
g
~2
-
2
e
;
C
5r i l 3
i;;
7, 7
E
ilz, 185= 2
.E
3
0
.
2
4 +T:g
z 5is£
3
£ .±
&
f.
@
i~
f
~
t
0
r
«
P
'a
t
£
~
%
t
5
r0
%
t
5
r0
r
za
n
z
Ill
5
3
_<
>--
:.
£
$
i--
7l 35£ %
d 5¥
<I 8
z
£
nn
i $ f
± il
i
E
0 T
4
°
5
£ g
7 %
3 [
ii
@ ~i
~
0
r
~r
5
«
rz
z
3
~z
'a
;
0
55
,.
!!l
aktu Pelaksanaan
Harian
Harian
Mingguan
Mingguan
ainase jalan AW.
nkeu Prov. 2022)
Penanggung Jawab
Pelaksana Lapangan
Petugas K3/HSE
Pelaksana Lapangan
Petugas K3/HSE
Pelaksana Lapangan
7 8 9 10 11 12