Manajemen risiko menyangkut budaya, proses dan struktur dalam mengelola suatu risiko secara
efektif dan terencana dalam suatu sistem manajemen yang baik. Manajemen risiko adalah bagian
integral dari proses manajemen yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga (ASNZS 4360:2004).
Dalam aspek K3 kerugian berasal dari kejadian yang tidak diinginkan yang timbul dari aktivitas
organisasi. Tanpa menerapkan manajemen risiko perusahaan dihadapkan dengan ketidakpastian.
Manajemen tidak mengetahui apa saja bahaya yang dapat terjadi dalam organisasi atau
perusahaannya sehingga tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Manajemen risiko K3
adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak
diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik.
Adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu
penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Oleh karena itu, pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kerja dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga
merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yaitu semakin tingginya angka kecelakaan kerja di tempat kerja di
Indonesia maka permasalahan yang akan dinilai adalah bagaimana mengidentifikasi dan
penanganan terhadap risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap proyek konstruksi
gedung bertingkat mengingat masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian
dari perencanaan dan pengendalian proyek.
Proyek konstruksi gedung terutama gedung bertingkat merupakan proyek yang cukup banyak
mengandung risiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan kerja (K3) merupakan
satu instrumen yang berfungsi untuk melindungi segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan suatu proyek konstruksi meliputi SDM atau pekerja, perusahaan pelaksana pekerjaan,
lingkungan atau ekosistem, hinga masyarakat di sekitar proyek dari bahaya maupun potensi bahaya
yang dapat ditimbulkan akibat kecelakaan kerja
MANAJEMEN RISIKO
Menurut AS/NZS 4360 Risk Management Standard, manajemen risiko adalah “the culture, process,
and structures that are directed towards the effective management of potential opportunities and
adserve effects”. Menurut standar AS/NZS 4360 tentang standar manajemen risiko, proses
manajemen risiko mencakup langkah sebagai berikut :
MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya
kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu
kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat
kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi peusahaan
Implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yan baik dimulai dengan identifikasi bahaya, penilaian
dan pengendalian risiko (HIRARC-> Hazard Identification, Risk Assessment, dan Risk Control).
Penilaian Risiko menurut standar AS/NZS 4360, kemungkinan atau Likelihood diberi rentang antara
suatu risiko yang jarang terjadi sampai dengan risiko yang terjadi setiap saat. Dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Sumber : AS/NZS 4360, 3rd Edition The Australian And New Zealand Standard on Risk Management, Broadleaf Capital
International Pty Ltd, NSW Australia
Sedangkan Tabel berikut menunjukkan matriks analisa risikonya.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRKSI
( RKK )
Bangunan Gudang dan Perbengkelan
CV. POETRA DJAWA (18 m x 10 m)
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan
mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada
ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
Kami Selaku Direktur Utama CV. POETRA DJAWA dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas
nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan
berpartisipasi dalam keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi
* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di
Perusahaan CV. POETRA DJAWA
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala
dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
CV. POETRA DJAWA
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.
Direktur CV. POETRA DJAWA memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan
dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya
dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja terkait, telah
mencakup / menjamin hal-hal tentang :
VIII. DEFINISI
1
Pekerjaan ini adalah Bangunan Gudang dan Perbengkelan (18 m x 10 m). Keselamatan
dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju
kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang
disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.
X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung
b Pendarahan Akibat Benda - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah
3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan
berikan Betadine
Pekerjaan Galian Tanah Tertimbun, tergelincir, terluka dengan alat 1 Mengunakan Metode Pimpinan Teknik,
1
Pondasi bantu Luka ringan, luka berat, cacat anggota tubuh, 2 menyusun instruksi kerja Pelaksana Lapangan,
meninggal 1 2 2 3 3 melakukan pelatihan kerja Pelaksana K3
4 Pengunaan APD yang sesuai
Pengecoran Beton, Kolom, tertimpa, tergelincir, terluka dengan alat bantu 1 Mengunakan Metode Pimpinan Teknik,
4
Balok dan Plat Luka ringan, luka berat, cacat anggota tubuh, 2 menyusun instruksi kerja Pelaksana Lapangan,
meninggal 2 1 2 3 3 melakukan pelatihan kerja Pelaksana K3
4 Pengunaan APD yang sesuai
Pekerjaan Pasangan Bata Tertimbun, tergelincir, terluka dengan alat 1 Mengunakan Metode Pimpinan Teknik,
6
dan Plesteran bantu Luka ringan, luka berat, cacat anggota tubuh, 2 menyusun instruksi kerja Pelaksana Lapangan,
meninggal 1 2 2 3 3 melakukan pelatihan kerja Pelaksana K3
4 Pengunaan APD yang sesuai
Pekerjaan Pemasangan Terjatuh, tertimpa material, tergores alat 1 Mengunakan Metode Pimpinan Teknik,
7
Rangka pemotong rangka Plafond, terpapar Luka ringan, luka berat, cacat anggota tubuh, 2 menyusun instruksi kerja Pelaksana Lapangan,
meninggal 2 2 4 3 3 melakukan pelatihan kerja Pelaksana K3
4 Pengunaan APD yang sesuai
CV. POETRA DJAWA
SKALA
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK PENILAIAN RISIKO PENANGGUNG JAWAB
PRIORITAS PENGENDALIAN RISIKO K3
(Nama Petugas)
TINGKAT
KEKERAPAN KEPARAHAN
RISIKO
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
Plafond dan Penutup 1 Mengunakan Metode Pimpinan Teknik,
8 Percikan api potongan besi rangka plafond
Plafond Luka ringan, luka berat, cacat anggota tubuh, 2 menyusun instruksi kerja Pelaksana Lapangan,
meninggal 2 2 4 3 3 melakukan pelatihan kerja Pelaksana K3
4 Pengunaan APD yang sesuai
II PEKERJAAN POKOK
1 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi - Tertimbun, tergelincir, Nihil Kecelakaan Fatal - Diberikan penyuluhan bahaya - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
terluka dengan alat bantu kecelakaan kerja sebelum bekerja Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- - Menggunakan alat pelindung diri Pengadaan Rambu Pelaksana K3 1 org
yangsesuai
2 Pekerjaan Pengecoran Pondasi - Tertimbun, tergelincir, Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
terluka dengan alat bantu peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Turap Penahan tanah
3 Pekerjaan Bekisting dan Perancah - Terjatuh, tertimpa alat dan Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
material, terluka alat bantu peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Turap Penahan tanah
4 Pengecoran Beton, Kolom, Balok dan Plat - tertimpa, tergelincir, Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
terluka dengan alat bantu peringatan di sekitar lokasi Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
CV. POETRA DJAWA
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
5 Pekerjaan Konstuksi Atap dan Penutup - Terkena alat-alat kerja Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
saat pekerjaan peringatan di sekitar lokasi Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
6 Pekerjaan Pasangan Bata dan Plesteran - Tertimbun, tergelincir, Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
terluka dengan alat bantu peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
7 Pekerjaan Pemasangan Rangka - Terjatuh, tertimpa Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
material, tergores alat peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
pemotong rangka Plafond, - Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
terpapar pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
8 Plafond dan Penutup Plafond - Percikan api potongan besi Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
rangka plafond peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
9 Pekerjaan Pemasangan Instalasi Listrik - Terjatuh, Tersengat Aliran Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
Listrik peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
- Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
CV. POETRA DJAWA
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
10 Pekerjaan Pemasangan Listplang Terjatuh, tertimpa material Nihil Kecelakaan Fatal Selalu berhati-hati saat melakukan Diperlukan Tenaga Kerja Yang
pekerjaan Terampil dan berpengalaman
11 Pekerjaan Ornamen ACP - Terjatuh, tertimpa Nihil Kecelakaan Fatal - Menggunakan Rambu-Rambu - Diperlukan Tenaga Kerja Yang
material, tergores alat peringatan di sekitar lokasi pekerjaan Terampil dan berpengalaman
pemotong rangka Plafond, - Selalu berhati-hati saat melakukan - Melengkapi pekerja dengan pakain
terpapar pekerjaan safety (lengkap dan Nyaman)
- Menggunakan Alat dalam kondisi yang
baik
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja:
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko pada Tabel 1 kolom (5)
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi Operator alat angkat.
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) alat yang di keluarkan
oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan
kondisi di tempat kerja.
- Rambu peringatan/larngan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Induksi K3
- Persyaratan tanggap darurat
IRA APRIANI
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRKSI
( RKK )
Bangunan Gudang dan Perbengkelan
CV. POETRA DJAWA (18 m x 10 m)
DAFTAR ISI
A. Kebijakan K3
B. Organisasi K3
C. Perencanaan K3
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, Penanggung Jawab
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya
C.3. Sasaran dan Program K3
D. Pengendalian Operasional K3
E. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
F. Tinjauan Ulang Kinerja K3
A. KEBIJAKAN K3
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dangan rencana dan waktu yang telah di tentukan;
d. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
berkelanjutan SMK3/OHSAS;
e. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang
terkait dengan K3;
f. Sebagai kerangka untuk enyusun dan mengkaji sasaran K3;
g. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
h.
Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja dibawah pengendalian agar peduli terhadap K3;
Penanggung Jawab K3
Emergency/ Kebakaran
kedaruratan P3K
C. PERENCANAAN K3
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
C.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, Dan
Penanggung Jawab
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab sesuai dengan format pada Tabel 1
C.2. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3:
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan
Kerja
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel 1,
Indentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung
Jawab.
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan
pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian C
(Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2 (Sasaran dan Program K3).
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak
sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada table 2. Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di
ambil tindakan perbaikan.
IRA APRIANI
Direktur