Anda di halaman 1dari 20

RENCANA

KESELAMATAN
KERJA
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok


Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr. Madura
RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit
Bestari

DAFTAR ISI

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

I. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang No. 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan, Permen PU
No. 5 Tahun 2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, Peraturan Pemerintah No. 20
Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3, Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS-1986 tentang K3 ditempat Kegiatan Konstruksi, Undang-Undang No.
1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Permen PUPR No. 02 Tahun 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun 2019
Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan
mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada
ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
II. PERSYARATAN UMUM

Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema berikut :

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami Selaku Direktur CV. BENA INSAN GEMILANG dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama
perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan berpartisipasi
dalam keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan.

* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan CV.
BENA INSAN GEMILANG
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.

* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan

* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
*
Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan.

Direktur CV. BENA INSAN GEMILANG memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan
dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :

Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit
kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam
Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
* Maksud dan Tujuan
*
Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem Manajemen K3

* Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3


* Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan
* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-menerus

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi
pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.


B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Dalam upaya pelaksanaan pekerjaan dalam proyek perlu diadakannya dukungan keselamatan konstruksi yang
meliputi :
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Operasi keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan meliputi :
(terlampir)
D.1. Perencanaan dan Pengendalian
Operasi
E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Evaluasi Keselamatan Konstruksi (Terlampir dibelakang halaman ini)
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan
Konstruksi
IV. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas
dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur
organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi /
Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi /
Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM
direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan
untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi /
Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.

V. MAKSUD DAN TUJUAN


Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko Keselamatan
konstruksi mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko Keselamatan konstruksi
* Resiko Keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Tanjungpinang Kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah Kabupaten/Kota telah mencakup / menjamin hal-hal tentang :

1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai


2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)
VII. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok
Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr. Madura RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit
Bestari

VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok Semenisasi/Drainase Jl. Lembah
Purnama Lr. Madura RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit Bestari Keselamatan dan
Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah tujuan
akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian
dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya
tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat atau
mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal
dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance), dengan
memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan
bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8
Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/ life
jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.

9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.


10
Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.

11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok


12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14 Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan
Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr.
Madura RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit Bestari
diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan.

X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3

2 Penanggung Jawab Quality Assurance


a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan
membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e Membuat resume tentang pelaksanaan K3

3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.

XI. PENANGANAN KECELAKAAN


1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada alamat yang
ditentukan
4
Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan yang serius
XII. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN
1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan Pemadam
kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan meninggalkan
tempat
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu yang
memerlukan

XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI

Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi
terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu :

1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang
berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4
Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya kesehatan;

5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

TARGET YANG INGIN DICAPAI :


· ZERO ACCIDENT
· MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
·· KEEP IN ORDER
PROJECT CLEAN, NEAT AND
HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai
berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi
tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau bukan
dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5
Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus air,
lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan mendekat

Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada
waktu kembali
XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja

XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI


Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk itu
perlu diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi dari pihak
yang berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas
XVII. KECELAKAAN DAN PENANGANAN

NO. JENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
-
Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30 menit
sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung

b - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa


Pendarahan Akibat Benda Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam

2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah

b Keracunan Akibat makanan


atau - Segera dimuntahkan
- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :

minyak tanah, bensin, baygon, dll

c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine

4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian


pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan
6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung antiseptic

- Berikan CTM

7 Panas / Overhead - Bawa ketempat yang teduh


- Berikan air putih secukupnya
- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air sebanyak-

banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari


- Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
- Untuk dilakukan :
a Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup dari
hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-menerus selama
± 15 Menit
b Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO DAN PELUANG (IBPRP)

Nama Perusahaan : CV. BENA INSAN GEMILANG


Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr. Madura RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit Bestari
Lokasi : Kota Tanjungpinang
Tanggal dibuat : Tanjungpinang, …............................... 2022

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO


PERSYARATAN PEMENUHAN PENGENDALIAN
NO IDENTIFIKASI BAHAYA (Skenario JENIS BAHAYA (Tipe PENGENDALIAN AWAL LANJUTAN
KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN PERATURAN Kemungkin Keparahan Nilai Resiko Tingkat Kemungkin Keparahan Nilai Resiko Tingkat
Bahaya) Kecelakaan) an (F) (A) (FxA) Resiko (TR) an (F) (A) (FxA) Resiko (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Identifikasi Bahaya
1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 1 Gangguan kesehatan akibat Tertabrak Kendaraan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 1 1 1 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A
kondisi kerja secara umum, saat Mobilisasi / Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
2 Kecelakaan akibat pengaturan Demobilisasi, Terlindas Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
lalu lintas kurang baik, Alat Berat 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
3 Kecelakaan akibat jenis dan cara PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
penggunaan peralatan yang salah, Tejadi Gangguan KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
4 Terjepit pada saat menaikkan dan Kesehatan/Tubuh, 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
menurunkan alat akbibat kondisi 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
lingkungan kerja yang 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
tidak memenuhi syarat, Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
Luka ringan, luka berat, pada ketetapan/Aturan Resmi dari
Terkena Alat, cacat Pemerintah
anggota tubuh,
meninggal Dunia

2 PEKERJAAN TANAH 1 Luka ringan sampai luka berat Tangan dan kaki bisa Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 2 3 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
akibat terpleset jatuh luka atau patah, Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
Resiko tertimpa atau tertimbun Tejadi Gangguan Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
2 material/ tanah pada saat Kesehatan/Tubuh, 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
pekerjaan berlangsung. akbibat kondisi PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
Terjadinya kecelakaan fatal akibat lingkungan kerja yang KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
3 kesalahan prosedur pada saat tidak memenuhi syarat, 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
pengopersian alat berat. Luka ringan, luka berat, 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
Terkena Alat, cacat 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
anggota tubuh, Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
meninggal Dunia pada ketetapan/Aturan Resmi dari
Pemerintah

2 PEKERJAAN SEMENISASI 1 Luka ringan sampai luka berat Tangan terjepit besi, Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 3 4 12 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
akibat terpelset jatuh dari posisi Tertusuk Ujung besi Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
ketinggian, yang runcing, kejatuhan Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
2 Resiko terkena material besi pada material besi, kena alat 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
saat pekerjaan pembesian kerja PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
berlangsung. Tejadi Gangguan KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
3 Terjadinya kecelakaan fatal akibat Kesehatan/Tubuh, 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
kesalahan prosedur pada saat akbibat kondisi 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
pengopersian slepan & gergaji lingkungan kerja yang 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
besi. tidak memenuhi syarat, Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
Luka ringan, luka berat, pada ketetapan/Aturan Resmi dari
Terkena Alat, cacat Pemerintah
anggota tubuh,
meninggal Dunia

4 Terkena alat pengaduk Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 3 2 6 Sedang Administratif N/A N/A N/A N/A
semen, terhirup debu Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
semen, iritasi terkena Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
mortar semen. 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
Luka ringan sampai luka berat PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
5 dan mengakibatkan gangguan Tejadi Gangguan KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
pernafasan, karena terkena batu, Kesehatan/Tubuh, 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
debu dari campuran agregat akbibat kondisi 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
semen dan air. lingkungan kerja yang 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
6 Terjadinya kecelakaan fatal akibat tidak memenuhi syarat, Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
kesalahan prosedur pada saat Luka ringan, luka berat, pada ketetapan/Aturan Resmi dari
7 pengopersian alat concrete mixer. Terkena Alat, cacat Pemerintah
Terpeleset jatuh dari posisi anggota tubuh,
ketinggian pada saat pengecoran. meninggal Dunia
8 Terluka akibat terkena percikan
beton pada saat menuangkan
beton dari Molen ready mix.
9 Terjadinya gangguan pada mata
akibat debu dan pendengaran
10 akibat kebisingan vibrator.
Tersengat aliran listrik ketika
11 menggunakan vibrator listrik.

Terjadinya luka bakar memasak


aspal terkena paercikan atau
tersiram aspal

12 Luka ringan sampai luka berat Tertusuk ujung kayu Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 4 5 20 Besar Administratif N/A N/A N/A N/A
akibat penggunaan peralatan yang runcing, Terkena Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
palu, gergaji dan terkena paku. gergaaji kayu, Terkena Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
Terpeleset jatuh dari posisi Palu, Tertusuk Paku. 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
ketinggian dan resiko tertimpa PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
bekesting Tejadi Gangguan KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
yang belum terkunci. Kesehatan/Tubuh, 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
akbibat kondisi 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
lingkungan kerja yang 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
tidak memenuhi syarat, Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
Luka ringan, luka berat, pada ketetapan/Aturan Resmi dari
Terkena Alat, cacat Pemerintah
anggota tubuh,
meninggal Dunia

3 PEKERJAAN AKHIR 1 Gangguuan kesehatan akibat Tejadi Gangguan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, Memakai Tali pengikat atau tali 1 1 1 Kecil Administratif N/A N/A N/A N/A
kondisi kerja secara umum, Kesehatan/Tubuh, Undang-Undang No. 2 Tahun 2017, pengaman, Memasang Rambu
kecelakan akibat penggunaan akbibat kondisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun peringatan, Memasang/membuat
perltan kurangbaik, tangan lingkungan kerja yang 2003, Permen PU No. 5 Tahun 2014, pagar pengaman, Pemakaian APD,
terjepit besi. tidak memenuhi syarat, PP No. 20 Tahun 2012, Membuat dan mepertahankan
Luka ringan, luka berat, KEP.174.MEN.1986 No. 104-KPTS- kemiringan yg stabil
Terkena Alat, cacat 1986, , Permen PUPR No. 02 Tahun
anggota tubuh, 2018. Surat Edaran No. 11 Tahun
meninggal Dunia 2019. Pemenaker No. 01 Tahun 1980,
Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk
pada ketetapan/Aturan Resmi dari
Pemerintah

Keterangan :
Tanjungpinang, …............................... 2022
Dibuat Oleh,
CV/PT

…................................................
Petugas K3
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV. BENA INSAN GEMILANG
Pekerjaan : Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr. Madura RT. 02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit Bestari
Lokasi : Kota Tanjungpinang
Tanggal dibuat : Tanjungpinang, …............................... 2022

B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)

SASARAN PROGRAM

NO PENGENDALIAN RESIKO JADWAL


URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA BENTUK MONITORING INDIKATOR PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANAAN

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Memakai tali pengikat atau tali Mencegah alat berat Tidak terjadinya kecelakaan alat berat yang akan Instruktur membuat metode Sesuai Jangka Waktu Check List Pekerjaan dapat diselesaikan Pelaksana Lapangan
pengaman tergelincir/terjatuh dimobilisasikan diikat kerja, Sepatu, Masker, Helm, Pelaksanaan Pekerjaan dengan 100% dan tanpa Ahli/Petugas K3
dengan benar Safety belt, dll , SDM sesuai yang disepakati dan kecelakaan Pengawasa/Petugas terkait
dengan kebutuhan Masa Pemeliharaan
Berlangsung.

2 Memasang rambu peringatan mencegah kecelakaan kerja di Tidak terjadinya kecelakaan memasang rambu peralatan rambu, peringatan, Sesuai Jangka Waktu Check List Pekerjaan dapat diselesaikan Pelaksana Lapangan
lokasi yang beresiko peringatan di lokasi kerja berikade Pelaksanaan Pekerjaan dengan 100% dan tanpa Ahli/Petugas K3
yang disepakati dan kecelakaan Pengawasa/Petugas terkait
Masa Pemeliharaan
Berlangsung.

3 Memakai APD mengurangi resiko akibat resiko kecelakaan yang seluruh pekerja Peralatan K3 Sesuai Jangka Waktu Check List Pekerjaan dapat diselesaikan Pelaksana Lapangan
kecelakaan kerja minimal menggunakan APD Pelaksanaan Pekerjaan dengan 100% dan tanpa Ahli/Petugas K3
standart, meneydiakan yang disepakati dan kecelakaan
peralatan P3K, obat-obatan Masa Pemeliharaan Pengawasa/Petugas terkait
dan perlengkapan lainnya. Berlangsung.

4 Memasang/Membuat pagar agar tidak terperosok atau Tidak terjadinya kecelakaan memasang pagar SDM, peralatan Sesuai Jangka Waktu Check List Pekerjaan dapat diselesaikan Pelaksana Lapangan
pengaman terjatuh atau tertimpa pengaman atau berikade Pelaksanaan Pekerjaan dengan 100% dan tanpa Ahli/Petugas K3
material dilokasi peketjaan maupun yang disepakati dan kecelakaan
rambu peringatan Masa Pemeliharaan Pengawasa/Petugas terkait
Berlangsung.

5 Membuat dan mempertahankan agar tidak terperosok atau Tidak terjadinya kecelakaan instriksi membuat metode SDM, peralatan Sesuai Jangka Waktu Check List Pekerjaan dapat diselesaikan Pelaksana Lapangan
kemiringan yang stabil terjatuh atau tertimpa kerja , memasang pagar Pelaksanaan Pekerjaan dengan 100% dan tanpa Ahli/Petugas K3
material longsor pengaman yang disepakati dan kecelakaan
Masa Pemeliharaan Pengawasa/Petugas terkait
Berlangsung.

Tanjungpinang, …............................... 2022


Dibuat Oleh,
CV/PT

…................................................
Petugas K3
B.3. Standar Dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi
dalam melaksanakan paket pekerjaaan ini adalah:
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Kesehatan Kerja.
2. Peraturan Menteri Renaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara
Penunjukkan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Permenaker Nomor 05 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang PU.
4. UU N0. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi.
5. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaaan.
6. Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05 /PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen K3 Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 21/PRT/M/2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

C. Dukungan Keselamatan Konstuksi.


C.1. Sumber Daya
a. Tenaga Kerja
- Tenaga Kerja untuk Pekerjaan ini disesuaikan dengan permintaan dari
Dinas/Instansi/Dokumen Lelang.
- Para personil yang akan ditempatkan dilokasi minimal sudah mengerti akan
fungsi dan peranan dalam menjalankan kebijakan K3. Personil tersebut nntinya

b. Material/Bahan Pabrikasi
- Bahan material yang akan didatangkan atau dimasukkan kelokasi akan di
atur/disusun secara teratur dan rapi sehingga tidak mengganggu pekerjaan dan
tidak menimbulkan hal yang tidak di inginkan.

c. Peralatan
- Peralatan yang didatangkan akan di atur secara aman dan dalam kondisi baik.

C.2. Kompetensi
Kontraktor Pelaksana akan memberikan rasa aman bagi para pekerja pada proyek ini
dengan memasukkan para pekerja pada BPJS. Dengan adanya BPJS diharapkan para pekerja
dapatmelakukan pekerjan secara aman dan nyaman.

C.3. Kepeduliaan
Kontraktor Pelaksana akan terus menyediakan, dan memelihara lingkungan kerja yang
aman dari kecelakaan dan sehat bagi pekerja di seluruh area pekerjaan. Untuk
merealisasikan kebijakan tersebut, maka perusahaan berkomitmen untuk pekerja dapat
bekerja dengan sehat dan aman, dengan peneapan program perbaikan berkelanjutan
melalui Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3), Mematuhi Perundang-
Undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengn K3, serta mengintegrsikannya ke
dlam semua aspek kegitn pekerjaan.
No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksana
1 Induksi keselamatan Ahli K3 Selama Pekerjaan
Konstruksi (Safety Induction) Berlangsung
Pertemuan Pagi Hari (Safety
2
Morning) Pelaksana Lapangan Setiap hari
Pertemuan Kelompok Kerja Tiap bulan atau sesuai
3
(Toolbox Meeting) Pelaksana Lapangan kebutuhan
Satu minggu atau sesuai
4 Rapat Keselamatan Konstruksi Ahli K3 kebutuhan

C.4. komunikasi
Untuk koordinsi dalam pelaksanaan proyek, maka rapat-rapat akan dilaksanakan secara rutin
antara pihak Kontraktor, Konsultan Pengawas, dan Pemberi Tugas sebagaimana dituang
dalam kontrak, dimana rapat tersebut berfungsi membahas dan mengkoordinasi pelaksanaan
pekerjaan,permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan dilapangan. hal
tersebut bertujuan agar tercipta suasana komunikasi kerja yang harmonis sehingga
mendukung kelncaran pelaksanaan proyek.

Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka perusahaan atau kontraktor
pelaksana akan berkerjasama dengan puskesmas, klinik, Rumah sakit, maupun instansi-
instansi lain yang terkait.

C.5. Infomasi Terdokumentasi


Semua kegiatan dan kejadian di lapangan didokumentsikan dengan lengkap dan dibuat album
foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto.

D. Operasi Keselmatan Konstruksi


D.1. Perencnaan dan Pengendalian operasi
Perencanaan operasi proyek bertujuan untuk mengontrol keselamatan para pekerj selama
pelaksanaan pekerjan dilpangan. Apabila tejadi permasalahan pada saat pelaksanaan proyek
atau indikasi-indikasi permsalahan yang muncul, maka sesegera mungkin dicari jalan
penelesaiannya. Hal tersebut dimaksudkan agar pemasalahan yang terjadi dapat diantisipasi
dan diselesaikan sehingg tidak terlalu berdampak buruk pada pekerjaan-pekerjaan

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Kondisi Darurat


Kesiapan dan Tanggapan terhadap Kondisi Darurat minimal terdiri dari:
- Menyusun prosedur tindak darurat
- Mengatur sistem komunikasi dalam keadaan darurat
- Menetapkan tanggung jawab penetpan keadaan darurat
- penindakan keadaan darurat
- Peta situasi dalam keadaan darurat
- Program evakuasi dalam keadaan darurat
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

Pembangunan Jalan Lingkungan - Paving Blok


Semenisasi/Drainase Jl. Lembah Purnama Lr. Madura RT.
02 RW. 05 Kel. Tanjungpinang Timur Kec. Bukit Bestari

JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


E. Pemantauan dan Evaluasi

MINGGU KE :
NO KEGIATAN P.I.C
1 2 3 4
1 2 3 4

1 Induksi Keselamatan Konstruksi Ahli/Petugas K3/Direktur

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3

3 Audit Internal Ahli/Petugas K3/Direktur

E.2. Tinjauan Manajemen


Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan OHSAS/SMK3 dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga
staf, dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu pembantunya. Kepala Proyek bertanggung jawab
kepada pimpinan perusahaan. Kepala Proyek memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik,
maupun kegiatann pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan dibentuk unit K3 yang
akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka harus
dibuat buku Program K3 di Proyek yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan K3 yang sekurang-kurangnya berisi :
a. Safety Plan
b. Prosedur Investigasi dan Analisa Kecelakaan Kerja
c. Prosedur Inspeksi K3
d. Prosedur Pelaporan Kecelakaan
e. Prosedur Pelatihan Penyuluhan

Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi

…...............................
Penanggung Jawab K3

Anda mungkin juga menyukai