DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
Jabatan : Direktur
Dalam rangka pengadaan paket tender "Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi", pada
Kelompok Kerja D Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Kota Bekasi, berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi :
Hasian Ritonga
Direktur
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI
Kami Selaku Direktur Utama PT. Anzulf Kisaran Pratama dengan Ini kami memberikan Pernyataan
atas nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan
berpartisipasi dalam keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi
* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja
* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan
PT. Anzulf Kisaran Pratama
* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3
*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
PT. Anzulf Kisaran Pratama
* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.
* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.
Direktur PT. Anzulf Kisaran Pratama memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.
Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait
dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian
bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk
tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian
bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala
Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala
Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian
Teknik.
VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja : Kelompok
Kerja D Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Kota Bekasi telah
mencakup / menjamin hal-hal tentang :
1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)
VIII. DEFINISI
1
Pekerjaan ini adalah PEMBANGUNAN GEDUNG SMPN 42 KOTA BEKASI. Keselamatan dan
Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah
tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan
karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.
X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
TARGET YANG INGIN DICAPAI :
· ZERO ACCIDENT
· MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
· KEEP IN ORDER
· PROJECT CLEAN, NEAT AND HEALTH
1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung
b Pendarahan Akibat Benda - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam
2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah
c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas
3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine
PENILAIAN RESIKO
SKALA PENANGGUNG
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS JAWAB
RESIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9
I PEKERJAAN BETON
a Pekerjaan Struktur Beton 1 Terkena Paku - Luka Ringan 3 1 3 R 1.1 Menyusun instruksi kerja /JSA Pelaksana
2 Terkena Martil - Luka Sedang 4 2 8 S 1.2 Sosialisasi/ Pelatihan Kepada Pekerja Petugas K3
3 Tersengat Arus Listrik - Luka Ringan 3 2 6 R 1.3 Menggunakan APD yang sesuai
4 Terpleset - Luka Ringan 1.4 Briefing berkala (Safety Talk)
5 Kepala terkena benturan - Luka Ringan 1.5 Pengecekan Kelaikan alat kerja (Inspeksi Rutin)
6 Luka tangan dan kaki/lecet - Luka Ringan 1.6 Mengunakan Peralatan yang sesuai
7 Mata kemasukan debu 1.7 Personil Penanggung Jawab SMK3
1.8 Menyediakan P3K untuk Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan
HASIAN RITONGA
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PERMEN PU NOMOR :
- Pekerja memakai
09/PER/M/2008
APD Standart (Helm,
Terjepit, UU No. 1 tahun 1970
Sepatu Safety, Sarung
Tergores, SK Menteri Tenaga Kerja dan PU
Pekerjaan Tangan, dll)
1 Terbentur dan Luka No. 174/MEN/1986 & 2 1 2 Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Struktur Beton - Menyiapkan Kotak
Tangan 104/KPTS/1986
P3K
Terkilir PERMEN Tenaga Kerja No.
- Bekerja dengan hati-
PER.02/MEN/1992
hati
PERMEN PU No. 01/PRT/M/2008
Keterangan :
1. KEMUNGKINAN 2. Tabel Keparahan 3. Tingkat Resiko
1 2 3 1 2 3 1 s/d 2 2 s/d 4 >4
Luka
Kadang-
Berat,
Jarang Terjadi Kadang Sering Terjadi Luka Ringan Luka Sedang Rendah Sedang Tinggi
Cacat,
Terjadi
Kematian
Hasian Ritonga
Direktur
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)
SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RESIKO (SESUAI KOLOM TABEL 6 IBPRP) TOLOK URAIAN SUMBER JADWAL INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN BENTUK MONITORING
UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN PENCAPAIAN JAWAB
- Bahan (material)
- SDM (Manager
Pelaksanaan, Manager
Teknik, Manager
- Pekerja memakai APD Standart (Helm, Sesuai Keuangan, Ahli K3
Nihil Pekerjaan
Sepatu Safety, Sarung Tangan, dll) dengan Konstruksi, Mandor, Sesuai jadwal Tertib melaksanakan PELAKSANAAN /
1 Kecelakaan Struktur Checklist
- Menyiapkan Kotak P3K instruksi Tukang, Pekerja) pelaksanaan petunjuk kerja Petugas K3
fatal Beton
- Bekerja dengan hati-hati kerja - APD (Helm, Sepatu,
sarung tangan,
Kacamata)
- Alat
- Kotak P3K
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PER/M/2008 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
b. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
c. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
d. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
e. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
g. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
h. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
i. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
j. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
k. Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian negara Republik Indonesia
l Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
m. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
n. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
o. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 384/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum
C.2. Kompetensi
Petugas K3 dalam periode tertentu mengikuti pelatihan keahlian K3
C.3. Kepedulian
Kami, Segenap jajaran PT. ANZULF KISARAN PRATAMA selalu peduli K3 dengan :
» Meningkatkan cara kerja K3 sesuai peraturan perundang-undangan
» Melaksanakan pengendalian risiko K3 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
» Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja yang aman,sehat dan bebas resiko kecelakaan,
» Melakukan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan
C.4. Komunikasi
Dalam kaitannya dengan bahaya K3, perusahaan / penyedia jasa akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk komunikasi internal antara berbagai tingkat dan fungsi
JADWAL PROGRAM KOMUNIKASI
NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN
Setiap Ada Tamu, Mandor,
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Juanda Iqbal/Petugas K3 Tukang, Kepala Tukang,
Pekerja Baru Masuk Proyek
2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari