Anda di halaman 1dari 17

BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1. Perencanaan Operasi

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema
berikut :
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Hasian Ritonga

Jabatan : Direktur

Bertindak Atas Nama : PT Anzulf Kisaran Pratama

Dalam rangka pengadaan paket tender "Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi", pada
Kelompok Kerja D Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Kota Bekasi, berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi :

1 Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3 Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4 Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5 Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan

6 Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

7 Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

Bekasi, 15 Februari 2023


Dibuat Oleh,
PT Anzulf Kisaran Pratama

Hasian Ritonga
Direktur
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

Kami Selaku Direktur Utama PT. Anzulf Kisaran Pratama dengan Ini kami memberikan Pernyataan
atas nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Konstruksi dan
berpartisipasi dalam keselamatan konstruksi Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi

* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja

* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan
PT. Anzulf Kisaran Pratama

* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3

*
Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan
mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.

* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan
PT. Anzulf Kisaran Pratama

* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.

* Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.

Direktur PT. Anzulf Kisaran Pratama memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya dengan jalan :

Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3
Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :

* Maksud dan Tujuan


* Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem
Manajemen K3
* Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3
* Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan
* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-
menerus

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan
kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam upaya pelaksanaan pekerjaan dalam proyek perlu diadakannya dukungan keselamatan
konstruksi yang meliputi :
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Operasi keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan meliputi :
(terlampir)
D.1. Perencanaan Operasi

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Evaluasi Keselamatan Konstruksi (Terlampir dibelakang halaman ini)
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan
Konstruksi
IV. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.
Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait
dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian
bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk
tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian
bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala
Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala
Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian
Teknik.

V. MAKSUD DAN TUJUAN


Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko Keselamatan
konstruksi mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko Keselamatan konstruksi
* Resiko Keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di Satuan Kerja : Kelompok
Kerja D Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Kota Bekasi telah
mencakup / menjamin hal-hal tentang :
1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

VII. RUANG LINGKUP


Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan Belanja Modal Pembangunan Gedung
SMPN 42 Kota Bekasi.

VIII. DEFINISI
1
Pekerjaan ini adalah PEMBANGUNAN GEDUNG SMPN 42 KOTA BEKASI. Keselamatan dan
Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah
tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan
karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.

2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada
prinsipnya tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka
berat atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban
meninggal dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance),
dengan memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana
cara menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6
Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran

7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan


8 Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti
pelampung/ life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi
tersebut.
9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10
Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.

11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok


12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14
Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG SMPN
42 KOTA BEKASI. diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan.

X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3

2 Penanggung Jawab Quality Assurance


a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan
membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e Membuat resume tentang pelaksanaan K3

3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.

XI. PENANGANAN KECELAKAAN


1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada alamat
yang ditentukan
4 Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan yang
serius
XII. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN
1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan Pemadam
kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan
meninggalkan tempat
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu
yang memerlukan

XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI


Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi
terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar
yaitu :
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat
yang berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya
kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan

Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis
TARGET YANG INGIN DICAPAI :
· ZERO ACCIDENT
· MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
· KEEP IN ORDER
· PROJECT CLEAN, NEAT AND HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal
sebagai berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang
menjadi tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau
bukan dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak
tembus air, lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang
hutan mendekat
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat
pada waktu kembali

XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN


1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja

XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI


Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk
itu perlu diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi dari
pihak yang berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas
XVII.KECELAKAAN DAN PENANGANAN

NO. JENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung

b Pendarahan Akibat Benda - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Tumpul Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam

2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah

b Keracunan Akibat makanan atau - Segera dimuntahkan


- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :

minyak tanah, bensin, baygon, dll

c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine

4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian


pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan
6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung
antiseptic
- Berikan CTM

7 Panas / Overhead - Bawa ketempat yang teduh


- Berikan air putih secukupnya
- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air

sebanyak-banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari


- Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
- Untuk dilakukan :
a Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup dari
hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-menerus
selama ± 15 Menit
b Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x
TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3
Nama Perusahaan : PT. ANZULF KISARAN PRATAMA
Kegiatan : Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi
Lokasi : Kel. Pejuang - Kec. Medan Satria - Bekasi (Kota)
Tanggal dibuat : 15 Februari 2023

PENILAIAN RESIKO
SKALA PENANGGUNG
NO JENIS/ TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS JAWAB
RESIKO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9

I PEKERJAAN BETON
a Pekerjaan Struktur Beton 1 Terkena Paku - Luka Ringan 3 1 3 R 1.1 Menyusun instruksi kerja /JSA Pelaksana
2 Terkena Martil - Luka Sedang 4 2 8 S 1.2 Sosialisasi/ Pelatihan Kepada Pekerja Petugas K3
3 Tersengat Arus Listrik - Luka Ringan 3 2 6 R 1.3 Menggunakan APD yang sesuai
4 Terpleset - Luka Ringan 1.4 Briefing berkala (Safety Talk)
5 Kepala terkena benturan - Luka Ringan 1.5 Pengecekan Kelaikan alat kerja (Inspeksi Rutin)
6 Luka tangan dan kaki/lecet - Luka Ringan 1.6 Mengunakan Peralatan yang sesuai
7 Mata kemasukan debu 1.7 Personil Penanggung Jawab SMK3
1.8 Menyediakan P3K untuk Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan

Bekasi, 15 Februari 2023


Dibuat Oleh,
PT. ANZULF KISARAN PRATAMA

HASIAN RITONGA
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang

TABEL 1.IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3 (IBPRP)

Nama Perusahaan : PT. ANZULF KISARAN PRATAMA


Kegiatan : Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi
Lokasi : Kel. Pejuang - Kec. Medan Satria - Bekasi (Kota)
Tanggal dibuat : 15 Februari 2023

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO

PERSYARATAN PEMENUHAN PENGENDALIAN PENGENDALIAN KETERA


NO IDENTIFIKASI JENIS PERATURAN AWAL KEMUNG NILAI TINGKAT LANJUTAN KEMUNG NILAI TINGKAT NGAN
URAIAN BAHAYA BAHAYA KEPARA KEPARA
KINAN RESIKO RESIKO KINAN RESIKO RESIKO
PEKERJAAN (Skenario (Tipe HAN (A) HAN (A)
(F) (FXA) (TR) (F) (FXA) (TR)
Bahaya) Kecelakaan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

PERMEN PU NOMOR :
- Pekerja memakai
09/PER/M/2008
APD Standart (Helm,
Terjepit, UU No. 1 tahun 1970
Sepatu Safety, Sarung
Tergores, SK Menteri Tenaga Kerja dan PU
Pekerjaan Tangan, dll)
1 Terbentur dan Luka No. 174/MEN/1986 & 2 1 2 Rendah N/A N/A N/A N/A N/A N/A
Struktur Beton - Menyiapkan Kotak
Tangan 104/KPTS/1986
P3K
Terkilir PERMEN Tenaga Kerja No.
- Bekerja dengan hati-
PER.02/MEN/1992
hati
PERMEN PU No. 01/PRT/M/2008

Keterangan :
1. KEMUNGKINAN 2. Tabel Keparahan 3. Tingkat Resiko
1 2 3 1 2 3 1 s/d 2 2 s/d 4 >4
Luka
Kadang-
Berat,
Jarang Terjadi Kadang Sering Terjadi Luka Ringan Luka Sedang Rendah Sedang Tinggi
Cacat,
Terjadi
Kematian

4. Skala Prioritas = Semakin kecil nilai semakin tinggi prioritas

Disetujui oleh, Dibuat oleh,


PT. ANZULF KISARAN PRATAMA PT. ANZULF KISARAN PRATAMA

Hasian Ritonga Muhammad Surya Pratama


Direktur Petugas K3
B.2. Rencana Tindakan (sasaran & program)

Nama Perusahaan : PT. ANZULF KISARAN PRATAMA


Kegiatan : Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi
Lokasi : Kel. Pejuang - Kec. Medan Satria - Bekasi (Kota)
Tanggal dibuat : 15 Februari 2023
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO PENGENDALIAN RISIKO
URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA JADWAL PELAKSANAAN BENTUK MONITORING INDIKATOR PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB
1 3 4 5 4 6 7 8 9 10

Menyusun instruksi kerja /JSA, - Sosialisasi/ Pelatihan


Kepada Pekerja,- Menggunakan APD yang sesuai ,- Briefing 1 Rambu dan barikade
Memahami Dengan Baik Tentang
berkala (Safety Talk),- Pengecekan Kelaikan alat kerja Tersedia Metode Kerja dan 2 SDM sesuai dengan kebutuhan
1 Resiko dan Insiden Dalam K-3 Pekerjaan Struktur Beton Sesuai Jadwal Pelaksanaan Cheklist 100 % sesuai standart Petugas K-3 / Pelaksana
(Inspeksi Rutin) , - Mengunakan Peralatan yang sesuai,- instruksi kerja (Arahan k-3) 3 Masker, sepatu, Helm
Serta Pertolongan Pertama
Personil Penanggung Jawab SMK3 ,- Menyediakan P3K keselamatan, pelindung kepala
untuk Pertolongan Pertama pada Kecelakaan

Bekasi, 15 Februari 2023


Dibuat Oleh,
PT. ANZULF KISARAN PRATAMA

Hasian Ritonga
Direktur
B.2. Rencana tindakan (sasaran khusus & program khusus)

TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : PT. ANZULF KISARAN PRATAMA


Kegiatan : Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi
Lokasi : Kel. Pejuang - Kec. Medan Satria - Bekasi (Kota)
Tanggal dibuat : 13 Februari 2023

SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RESIKO (SESUAI KOLOM TABEL 6 IBPRP) TOLOK URAIAN SUMBER JADWAL INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN BENTUK MONITORING
UKUR KEGIATAN DAYA PELAKSANAAN PENCAPAIAN JAWAB

- Bahan (material)
- SDM (Manager
Pelaksanaan, Manager
Teknik, Manager
- Pekerja memakai APD Standart (Helm, Sesuai Keuangan, Ahli K3
Nihil Pekerjaan
Sepatu Safety, Sarung Tangan, dll) dengan Konstruksi, Mandor, Sesuai jadwal Tertib melaksanakan PELAKSANAAN /
1 Kecelakaan Struktur Checklist
- Menyiapkan Kotak P3K instruksi Tukang, Pekerja) pelaksanaan petunjuk kerja Petugas K3
fatal Beton
- Bekerja dengan hati-hati kerja - APD (Helm, Sepatu,
sarung tangan,
Kacamata)
- Alat
- Kotak P3K

Disetujui oleh, Dibuat oleh,


PT. ANZULF KISARAN PRATAMA PT. ANZULF KISARAN PRATAMA

Hasian Ritonga Muhammad Surya Pratama


Direktur Petugas K3
B.3. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan lainnya

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah :

a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PER/M/2008 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
b. Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
c. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
d. Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
e. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
g. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
h. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
i. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
j. Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
k. Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian negara Republik Indonesia
l Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
m. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
n. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
o. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 384/KPTS/M/2004 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan
p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
PT. ANZULF KISARAN PRATAMA menyiapkan Petugas K3 yang bersetifikat

C.2. Kompetensi
Petugas K3 dalam periode tertentu mengikuti pelatihan keahlian K3

C.3. Kepedulian
Kami, Segenap jajaran PT. ANZULF KISARAN PRATAMA selalu peduli K3 dengan :
» Meningkatkan cara kerja K3 sesuai peraturan perundang-undangan
» Melaksanakan pengendalian risiko K3 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
» Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta menciptakan tempat kerja yang aman,sehat dan bebas resiko kecelakaan,
» Melakukan perbaikan kinerja K3 secara berkelanjutan

C.4. Komunikasi
Dalam kaitannya dengan bahaya K3, perusahaan / penyedia jasa akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk komunikasi internal antara berbagai tingkat dan fungsi
JADWAL PROGRAM KOMUNIKASI
NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN
Setiap Ada Tamu, Mandor,
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Juanda Iqbal/Petugas K3 Tukang, Kepala Tukang,
Pekerja Baru Masuk Proyek
2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Mhd. Saiman/Petugas K3 Setiap Hari

C.5. Informasi Terdokumentasi


Perusahaan / penyedia jasa harus membuat dan memelihara informasi (dokumen) yang berkaitan dengan K3 baik dalam bentuk cetak (kertas) maupun elektronik (komputer). Agar
Dokumen-dokumen disusun sepraktis mungkin sehingga bisa mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam bekerja, khususnya dalam proses pencarian kembali dokumen ataupun

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Perencanaan operasi berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian risiko ditetapkan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3
beserta Uraian Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel 1,
Indentifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan
Penanggung Jawab.

D.2.Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


PT. Putra Kencana membuat, dan memelihara Rencana Kondisi Darurat berdasarkan hasil identifikasi bahaya potensial dan evaluasi risiko
Seluruh PT. Putra Kencana bertanggung jawab untuk melakukan tindakan pencegahan ataupun tindakan perbaikan dalam kondisi darurat dan
dengan segera melaporkan kepada atasannya atau Manajemen Representatif K3 untuk tindakan lebih lanjut. Manajemen reprensatatif
K3 sebagai penanggungjawab K3 selama pekerjaan berlangsung secara periodik akan melakukan pengawasan untuk memelihara dan
memastikan situasi dan kondisi di seluruh area pekerjaan benar-benar aman dan terkendali

TABEL CONTOH ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS )

Nama pekerja : Mhd. Saiman


Nama paket pekerjaan : Belanja Modal Pembangunan Gedung SMPN 42 Kota Bekasi
Tanggal pekerjaan : S/D

Alat pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1 Helm/Safety Helmet √ 4 Rompi Keselamatan/Safety Vest √
2 Sepatu/Safety Shoes √ 5 Masker pernafasan/Respiratory √
3 Sarung tangan/Safety Gloves √ 6 … Dst.

URUTAN LANGKAH PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN PENANGGUNG JAWAB


Mendirikan Scaffolding

Pekerja dengan sertifikasi


bahan,rancangan, dan metode pendirian scaffolding pasang scafolding dan
1. Persiapan Ahli K3 Konstruksi
salah validasi metode dengan
tim survey
Menggunakan sarung
2. Membawa frame sisi tajam; berat tangan, mengangkat Ahli K3 Konstruksi
dengan benar

Frame diangkat dengan


3. Mengangkat frame frame di posisi tepat di atas pekerja tali dan simpul yang kuat, Ahli K3 Konstruksi
menggunakan helm
Menggunakan sarung
tangan, frame dan clamp
4. Menyusun frame sisi tajam; ketinggian bebas karat; permit Ahli K3 Konstruksi
ketinggian dan body
harnes
Menggunakan sarung
5. Mengencangkan baut clamp sisi tajam; ketinggian Ahli K3 Konstruksi
tangan
6. Finishing struktur scaffolding tidak aman Pengecekan dan validasi Ahli K3 Konstruksi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kenerja K3

TABEL CONTOH INSPEKSI DAN AUDIT


BULAN KE -
NO KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi √ √ √ √ √
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Ahli K3 Konstruksi √ √ √ √ √
3 Audit Internal Manajer Pelaksana - - √ - √

E.2. Tinjauan manajemen


- Pimpinan puncak harus menetapkan mekanisme tinjauan sistem manajemen K3 secara berkala, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan. Informasi dalam
- Tinjauan ulang membahas hasil evaluasi/inspeksi dan kesesuaiannya terhadap :
» Kebijakan K3;
» Sasaran dan Program K3;
» Hasil temuan inspeksi penerapan K3;
» Efektifitas penerapan SMK3 Konstruksi
» Keselamatan Kerja/terjadi kecelakaan kerja

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


Untuk meningkatkan kinerja keselamatan kostruksi perlu SDM yang dilatih secara berkala dan material yang
berkualitas serta menerapkan aturan RK3 dengan benar dan dipantau secara berkala.

Disetujui Oleh, Dibuat Oleh,


PT. Anzulf Kisaran Pratama PT. Anzulf Kisaran Pratama

Hasian Ritonga Muhammad Surya Pratama


Direktur Petugas K3

Anda mungkin juga menyukai