Anda di halaman 1dari 62

PRODI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI

JALAN DAN JEMBATAN


POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA


DAN RISIKO
(PERENCANAAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI (RKK))

Disampaikan oleh :
RIKAL ANDANI, S.T, M.Eng
@rikalandani TREXING
DEFENISI
KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR

Produk utama yang


harus dikuasai seorang
safety officer dalam
konteks perencanaan
K3 Konstruksi
IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RESIKO
SKALA PENILAIAN RESIKO
SKALA PENILAIAN RESIKO
RISIKO PROYEK

RISIKO PEKERJAAN
CONTOH RISIKO PROYEK (TERKAIT PERENCANAAN)
CONTOH RISIKO PROYEK
(TERKAIT PROSES KONSTRUKSI)
CONTOH RISIKO PROYEK
(TERKAIT PEKERJA)
CONTOH RISIKO PROYEK (EKSTERNAL)
CONTOH RISIKO PROYEK
(ORGANISASI, MANAJEMEN ATAU BISNIS)
Bagaimana Cara Melakukan Identifikasi Risiko?
DEFENISI

Mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2019 Tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, salah satu poin utama dalam perencanaan keselamatan
konstruksi adalah Identifikasi Bahaya dan Rencana Pengendalian Resiko Pekerjaan (IBRPRP)
CONTOH RISIKO PEKERJAAN
RISK BREAKDOWN STRUCTURE

Salah satu cara yang efektif untuk menguraikan potensi resiko pekerjaan adalah dengan mengidentifikasi
kompleksitas pekerjaan itu sendiri dari detail produk, metode kerja atau ruang lingkup pekerjaan itu
(PMBOK Institure, 2017).

Hirarki penguraian resiko (risk breakdown structure/RBS) adalah bentuk


lanjut dari hirarki
penguraian pekerjaan (work breakdown structure/WBS) yang ditambahkan
jenis-jenis resiko pekerjaan terkait. Dengan adanya WBS yang dilengkapi dengan jenis resiko,
maka resiko-resiko tersebut akan semakin mudah diidentifikasi dan dikendalikan (Latief dkk, 2019)

WBS + RISK = RBS


RISK BREAKDOWN STRUCTURE

WBS standar yang terdiri dari 3 level WBS standar yang sudah ditambah 1
*mengacu PermenPUPR 28/2016 (satu) level baru – level 4 yaitu level
Tentang AHSP aktivitas pekerjaan dibawah level item
pekerjaan
RISK BREAKDOWN STRUCTURE

WBS standar yang sudah ditambah 1 WBS baru yang sudah ditambah lagi
(satu) level baru – level 4 yaitu level dengan 1 (satu) level baru yaitu – level 5
aktivitas pekerjaan dibawah level item level resiko dari aktivitas pekerjaan
pekerjaan
RISK BREAKDOWN STRUCTURE
RISK BREAKDOWN STRUCTURE
RISK BREAKDOWN STRUCTURE
Setelah diidentifikasi,
Bagaimana Risiko Dikendalikan?
DIMENSI PENGENDALIAN RESIKO
DIMENSI PENGENDALIAN RESIKO

Dimensi Pengendalian Contoh


Eliminasi - Menghilangkan metode dan peralatan, yang semula menggunakan
jack hammer karena dianggap beresiko tinggi maka tidak jadi
digunakan
- Semula direncanakan menggunakan material import, karena beresiko
maka tidak jadi digunakan
- Tidak menggunakan material/bahan yang beresiko mencemari
lingkungan, beracun dan mudah terbakar
Substitusi - Penggantian metode dan peralatan, yang semula menggunakan jack
hammer kemudian diganti dengan hydraulic pile driver
- Semula direncanakan menggunakan material import, kemudian
diganti dengan material local
- Mengganti operator yang belum berpengalaman dengan yang sudah
berpengalaman atau kompeten
- Mengganti masker biasa dengan masker type N95 yang lebih baik
menahan partikel
DIMENSI PENGENDALIAN RESIKO

Dimensi Pengendalian Contoh


Rekayasa - Penggunaan safety net sebagai alat pelindung kerja tambahan di
sekeliling area yang beresiko
- Mengelola pengaturan site management sedemikian rupa untuk
mengefisienkan pekerjaan dan mengurangi resiko
- Melakukan pengaturan jadwal kerja sedemikian rupa agar beban
kerja tidak bertumpuk pada periode tertentu
Administrasi - Mengurangi intensitas kerja lembur kecuali diwaktu yang disepakati,
kalaupun disepakati untuk lembur maka pekerja diatur shiftnya untuk
mengurangi resiko kelelahan
- Melakukan tes kesehatan secara rutin
- Memperketat pengajuan ijin kerja (work permit) dengan mengacu job
safety analysis yang sesuai kaidah yang berlaku
- Mengatur SOP pengamanan lokasi site dan melakukan inspeksi
secara berkala
- Melengkapi administrasi jaminan kerja dan kematian bagi tiap pekerja
DIMENSI PENGENDALIAN RESIKO

Dimensi
Contoh
Pengendalian
APD (Alat Pelindung - Memastikan setiap pekerja menggunakan peralatan pelindung diri
Diri) (APD) sesuai dengan resiko dari pekerjaannya
- Memastikan setiap APD bersih, sesuai dengan standar, laik pakai
dan jumlahnya sesuai dengan jumlah pekerja (mengajukan
penggantian apabila rusak atau hilang)
- Mengalokasikan APD untuk personel non pekerja (tamu, keamanan,
dll) demi mengurangi resiko kecelakaan

Pemilihan metode pengendalian resiko dilakukan dapat dilakukan dengan berbagai macam
pertimbangan, seperti kemampuan pendanaan, tingkat resiko yang disepakati bersama,
pemahaman pelaksana proyek terhadap pelaksanaan K3 konstruksi, tuntutan yang tertuang
dalam kontrak, perubahan pekerjaan, atau faktor lain yang berpengaruh terhadap resiko
pekerjaan
CONTOH PENGENDALIAN RESIKO

Dengan menambahkan layer/level baru dibawah


level resiko dari aktivitas pekerjaan yaitu level
Rencana Pengendalian yang dipilih sesuai
resiko dari aktivitas terkait
CONTOH PENGENDALIAN RESIKO
CONTOH PENYUSUNAN IBRRPR
CONTOH FORMAT IBRRPR

Berikut adalah contoh format identifikasi resiko dan rencana pengendalian resiko
yang mengacu pada Lampiran PermenPUPR Nomor 21 Tahun 2019 Sub Lampiran
E Halaman 219

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN RESIKO RENCANA PENILAIAN SISA RESIKO


PENGENDALIAN
NO PENGENDALIAN
NILAI NILAI LANJUTAN
URAIAN IDENTIFIKASI JENIS FREKUENSI SEVERITY TINGKAT AWAL FREKUENSI SEVERITY TINGKAT
RESIKO RESIKO
PEKERJAAN RESIKO BAHAYA (F) (A) RESIKO (F) (A) RESIKO
(FXA) (FXA)
1 Pekerjaan dehidrasi kelelahan, 4 2 8 SEDANG Penyediaan air minum 4 1 3 RENDAH TIDAK ADA
penulangan pekerjaan pekerja, penyewaan
tidak rapih tenda, penyediaan
APD
tergores besi infeksi, 3 2 8 SEDANG Safety talk, 2 1 2 RENDAH TIDAK ADA
tulangan iritasi, luka Penyediaan APD
terkena debu infeksi, 4 2 8 SEDANG Safety talk, 3 1 3 RENDAH TIDAK ADA
atau kotoran iritasi, luka Penyediaan APD
2 dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst

Format ini merupakan contoh yang didapat dari lampiran Peraturan terkait, dalam
pelaksanaan di lapangan dapat ditemukan contoh format yang berbeda mengingat
secara peraturan tidak diwajibkan menggunakan format tersebut secara persis.
JOB SAFETY ANALYSIS

Job safety analysis (JSA), biasa disebut juga dengan job hazard analysis (JHA) atau job task analysis (JTA)
adalah teknik manajemen keselamatan yang berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian bahaya
yang berhubungan dengan rangkaian pekerjaan atau tugas yang hendak dilakukan di area kerja.
CONTOH FORMAT JOB SAFETY ANALYSIS

Berikut adalah contoh format Job Safety Analysis yang mengacu pada Lampiran PermenPUPR
Nomor 21 Tahun 2019 Sub Lampiran E Halaman 233-234
TUGAS

Contoh Kasus :
Proyek pemasangan U-Ditch gorong-gorong pada jalan X kota Y sepanjang 150 m dengan
penjadualan pekerjaan sebagai berikut :

Susunlah format IBRRPR dan form isian job safety analysis (JSA) sesuai dengan
contoh yang telah diberikan pada bagian sebelumnya!
Kumpulkan pada Gclass sebelum hari senin 29 Maret 2021 pukul 14.00 WIB
SMKK diterapkan untuk menjamin penyelenggaraan
Jasa Konstruksi yang sesuai dengan standar
keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan
demi terciptanya HASIL JASA KONSTRUKSI yang
BERKUALITAS

TERIMA KASIH

Rikal Andani, S.T, M.Eng


@rikalandani TREXING

Anda mungkin juga menyukai