Anda di halaman 1dari 20

Analisis Permasalahan K3 pada

sektor Kontruksi
KELOMPOK 3 (A)
• Andika Elvira D
• Bayu Anindhita Galih R
• Dian Fahma I
• Fitri Mella C
• Jenita Berlian N
• Nadya Arwie S
• Rizka Kurnia P
PROSEDUR KERJA DI KETINGGIAN

Pekerja boleh mengerjakan pekerjaan di ketinggian


dengan syarat :
a. Dipasang pijakan kaki dan penghalang yang cukup kuat
atau semi permanen, dan mampu menahan beban
jika pekerja terjatuh
b. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti
pada poin di atas, maka harus digunakan perancah atau
scaffolding
c. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding,
maka harus dikenakan alat pengaman kerja (body
harnes / safety bel) yang mampu mengamankan pekerja
dari resiko jatuh dari ketinggian.
Slide Title
d. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan
bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu
singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam
posisi yang stabil, serta jangan memaksakan
meraih alat ataupun bahan yang sulit dijangkau.
e. Untuk pekerjaan mengecat di ketinggian gunakan
rol dan pasang galah, sesuaikan dengan ketinggian.
f. jika semua alternatif di atas tidak dapat
dilaksanakan juga, maka harus dilaporkan pada
pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman
untuk dilaksanakan.
Slide Title
g. Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain,
adalah:
 Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.
 Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).
 Memakai sepatu kerja.
 Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat
dari bahan anti gores.
 Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain
yang dapat mengganggu proses pekerjaan.
Peralatan Bekerja di Ketinggian
(Permenaker Nomer 9 Tahun 2016)

A. Perangkat Pelindung Jatuh B. Angkur


1. Perangkat Penahan
Jatuh
2. Perangkat Pencegah
Jatuh
A. Perangkat Pelindung Jatuh

Perangkat pelindung jatuh terbagi berdasarkan


banyak manusia yang dilindungi, yaitu secara
kolektif atau prorangan. Sehingga secara spesifik
terdapat empat jenis perangkat pelindung jatuh,
yaitu :
1. Alat Pencegah Jatuh Kolektif
2. Alat Pencegah Jatuh Perorangan
3. Alat Penahan Jatuh Kolektif
4. Alat Penahan Jatuh Perorangan
1. Alat pencegah jatuh kolektif 2. Alat pencegah jatuh perorangan
Berupa dinding, tembok pembatas Perangkat Pencegah Jatuh
atau pagar pengaman dan terdapat Perorangan yang direkomendasikan
lantai pencegah benda jatuh paling sedikit berupa full body
(toeboard) yang cukup dan memadai. harness dan work restraint.
3. Alat penahan jatuh kolektif 4. Alat penahan jatuh perorangan
Penahan Jatuh Kolektif dapat Dapat berupa alat untuk bergerak
berupa jaring atau jala, atau vertical, horizontal, tali ganda dengan
bantalan yang terpasang pada arah penahan atau peredam kejut,
yang berpotensi tenaa kerja dapat pemanjatan terpandu, tali ulur tarik
jatuh. otomatis.
Peralatan kerja lain di ketinggian
1. Scaffolding
2. Boom Lift
3. Tangga
4. Gondola
5. Scissor lift dll.
Syarat Bekerja di Ketinggian
1) Pekerja harus dalam kondisi fit 4) Semua peralatan Penahan
sebelum melakukan kegiatan dan Pencegah Jatuh serta
bekerja di atas ketinggian dan Peralatan Pendukung harus 
tidak mempunyai riwayat dalam kondisi baik dan
penyakit kronis. sudah diinspeksi sebelum
2) Semua pekerja sebelum digunakan.
melakukan kegiatan bekerja di
5) Semua peralatan pendukung
atas ketinggian  harus sudah
mendapat pelatihan “Bekerja
(EWP, Scaffold, Ladders, dll)
di Ketinggian”. sesuai dengan persyaratan
3) Prosedure kerja aman (JSEA)
standard, dan dididirikan
harus dibuat oleh semua atau dioperasikan oleh
pekerja yang terlibat dalam orang yang berkompeten.
bekerja di ketinggian & 6) Pastikan anda memberi
semua pekerja yang harus tanda atau informasi bahwa
berpartisipasi dalam rumusan anda sedang ada pekerjaan
JSEA. di atas.
APD (bekerja di ketinggian)

1. Helmet 2. Glove
3. Full Body Harness 4. Safety Glasess
5. Coverall
Analisis Gambar

Berdasarkan gambar, APD yang digunakan sudah cukup


lengkap. Dimana para pekerja sudah menggunakan safety
helm, hand glove, body harness, safety shoes, coverall.
Namun tidak terlihat pada gambar para pekerja
mengenakan Safety Glasses.
Kelebihan Kekurangan
• Sudah memakai overall/wearpack • Tali tidak terpasang sesuai
• Sudah memakai full body harness tempatnya sehingga dapat
menyebabkan pekerja terjatuh
• Sudah memakai safety shoes
• Terdapat tali yang masih
• Sudah memakai gloves bergelantung yang dapat
• Sudah terpasang tali koneksi menyebabkan pekerja
• Helm sesuai standar tersandung/kaki terlilit tali tersebut
• Tersedia tangga untuk pekerja naik • Sikap pekerja turun tangga harusnya
turun menghadap ke tangga bukan
• Pekerja sudah sadar pentingnya membelakangi tangga
penggunaan APD • Pengait pada katrol yang dapat
mengenai kepala pekerja
• Pekerja ceroboh, apabila ketika
berjalan tidak hati-hati dapat terjatuh
dari balok/ atas atap tersebut
Regulasi tentang Bekerja di
Ketinggian
1. UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
 Pasal 3 ayat (1) butir f :
Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
 Pasal 9 ayat (1) butir c :
Pengurus di wajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
 Pasal 12 butir b :
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga
kerja untuk memakai APD yang diwajibkan.
 Pasal 14 butir c :
Pengurus diwajibkan menyedikan secara cuma-Cuma Alat
Perlindungan Diri yang diwajibkan pada pekerja dan orang lain yang
memasuki tempat kerja.
2. PERMENAKER 01/MEN/1980 TENTANG KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
• Pasal 86 Tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di atas atap harus
dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar
mereka tidak jatuh dari atap atau dari bagian-bagian atap yang rapuh.
• Pasal 99
Ayat(1) Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan
dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja
harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
Ayat(2) Alat-alat termaksud pada ayat (1) pasal ini harus selalu memenuhi
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditentukan.
Ayat(3) Alat-alat tersebut ayat (1) pasal ini harus digunakan sesuai dengan
kegunaannya oleh setiap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki
tempat kerja.
Ayat(4) Tenaga kerjadan orang lain yang memasuki tempat kerja
diwajibkan menggunakan alat-alat termaksud pada ayat (1) pasalini.
3. PERMENAKERTRANS NO. PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT
PELINDUNG DIRI
 Pasal 2 ayat (1) menyebutkan pengusaha wajib menyediakan Alat
Perlindungan Diri bagi pekerja/buruh ditempat kerja.
 Pasal 5 menyebutkan pengusaha atau pengurus wajib
mengumumkan secara tertulis dan memasangr ambu-rambu
mengenai kewajiban penggunaan Alat Perlindungan Diri
ditempat kerja
Pasal 6 ayat (1) menyebutkan pekerja/buruh dan orang lain yang
memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD
sesuai dengan potensi bahaya dan risiko
 Pasal 7 ayat (1) menyebutkanpengusaha atau pengurus wajib
melaksanakan manajemen Alat Perlindungan Diri di tempat kerja
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai