Anda di halaman 1dari 7

Resume Tempat kerja Spesifik

A. Pengertian
1. Bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang
dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau
perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh
yang menyebabkan Tenaga Kerja atau Orang Lain yang berada di tempat
kerja Cidera atau Meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta
benda dan menurut permenaker sendiri memiliki perbedaan dengan
pemahaman yang selama ini berkembang, jika selama ini para praktisi
membatasi bekerja di atas ketinggian merupakan pekerjaan yang
dilakukan pada ketinggian mulai dari 1.8 meter, maka pada permenaker
09 tahun 2016 tidak memberi batasan ukuran. Jadi apapun yang memiliki
potensi bahaya jatuh, maka itu di anggap ketinggian
2. Perangkat pelindung jatuh adalah suatu rangkaian peralatan untuk
melindungi tenaga kerja, orang lain yang berada di tempat kerja
3. Perangkat pencegah jatuh adalah suatu rangkaian peralatan untuk
mencegah tenaga kerja memasuki wilayah berpotensi jatuh agar terhindar
dari kecelakaan dan kerugian finansial
4. APD adalah alat untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya di tempat
kerja
5. Angkur adalah tempat menambatkan perangkat pelindung jatuh satu titik
tambat atau lebih yang ada di dalam struktir bangunan atau sengaja di
buat dengan rekayasa teknik pada waktu atau pasca pembangunan
gedung
6. Pengawas ketenagakerjaan spesialis K3 lingkungan kerja adalah
pengawas yang memiliki ahli khusus dibidang K3 lingkungan kerja yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pembinaan, pemeriksaan, dan
pengujian bidang lingkungan kerja serta pengawasan ketengakerjaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
7. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup/terbuka,
bergerak/tetap dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-
sumber bahaya
B. Dasar Hukum
- UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Permenaker No. 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian
.
C. Ruang Lingkup pekerjaan Tempat Kerja Spesifik
1. Membersihkan gedung bertingkat
2. Bekerja di menara
3. Bekerja inspeksi jembatan
4. Bekerja membersihkan tembok gedung
5. Bekerja membersihkan cerobong
6. Bekerja mengambil sampel gas buang
7. Bekerja di tiang listrik
8. Bekerja di bawah gorong-gorong
9. Bekerja di sumur , Dsb

D. Alat Bantu pada pekerjaan Tempat Kerja Spesifik


- Scaffolding/perancah
adalah struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia
dan material dalam kontruksi atau perbaikan gedung dan bangunan-
bangunan besar lainnya. Umumnya perancah berbentuk sistem modular
dari pipa atau tabung logam, walaupun bisa juga menggunakan bahan-
bahan lain.
- Scissors Lift
adalah alat bantu pekerjaan untuk pekerjaaan ketinggian dan scissor lift
hanya bisa untuk bekerja secara vertical.
- Boom Lift
- Gondola
adalah alat penunjang atau pembantu bagi pekerja, operator, cleaner
yang akan bekerja di luar bangunan bertingkat tinggi, tangki minyak, tower
industri, dinding kapal, dsb.
- Akses Tali
adalah suatu bentuk aktifitas pekerjaan atau posisi dalam bekerja yang
awalnya dikembangkan dari teknik pemanjat tebing atau penelusuran gua,
digunakan untuk mencapai tempat-tempat yang sulit dijangkau, tanpa
adanya bantuan perencah, platform, maupun tangga.

E. Persayaratan K3
- Perencanaan
- Prosedur Kerja
- Teknik Bekerja Aman
- APD ( perangkat pelindung jatuh, angkur)
- Tenaga Kerja

Itu artinya pada pekerja terutama untuk yang bekerja di tempat ketinggian
meliputi :

1. Pekerja harus dalam kondisi fit sebelum melakukan kegiatan bekerja di


atas ketinggian dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
2. Semua pekerja sebelum melakukan kegiatan bekerja di atas ketinggian
harus sudah mendapat pelatihan “Bekerja di Ketinggian”
3. Prosedure kerja aman (JSEA) harus dibuat oleh semua pekerja yang
terlibat dalam bekerja di ketinggian & semua pekerja yang harus
berpartisipasi dalam rumusan JSEA.
4. Semua peralatan Penahan dan Pencegah Jatuh serta Peralatan
Pendukung harus dalam kondisi baik dan sudah diinspeksi sebelum
digunakan
5. Semua peralatan pendukung (EWP, Scaffold, Ladders, dll) sesuai dengan
persyaratan standard, dan dididirikan atau dioperasikan oleh orang yang
berkompeten

F. Perencanaan
- Semua kegiatan pekerjaan direncanakan dengan tepat
- Dilakukan dengan cara aman
- Pekerja harus di awasi selama pekerjaannya berlangsung (harus
berlisensi)
- Pekerjaan tidak membahayakan tenaga kerja dan orang lain
- Penilaian resiko dalam kegiatan pekerjaan ketinggian
- Mencegahan kecelakaan
Langkah-langkah mencegah terjadinya kecelakaan :
1. Dilakukan dengan aman dan kondisi ergonomi yang memadai (jalur
masuk atau jalur keluar telah di sediakan)
2. Menyediakan peralatan keselamatan kerja untuk meminimalkan jarak
jatuh atau mengurangi konsekuensi kerja
3. Menerapkan sistem izin kerja
G. Prosedur Kerja
1. Teknik dan cara perlindungan jatuh
2. Cara pengelolaan peralatan
3. Teknik dan cara melakukan pengawasan
4. Pengamanan tempat kerja
5. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat

H. Daerah Bahaya
3 kategori daerah berbahaya :
1. Wilayah bahaya, merupakan daerah pergerakan tenaga kerja dan
barang untuk bergerak vertikal, bergerak horizontal, dan titik
penampatan.
2. Wilayah waspada, merupakan daerah antara wilayah bahaya dan
wilayah aman yang luasnya di perhitungkan sedemikian rupa agar
benda yang terjatuh tidak masuk ke wilayah aman, Dsb.
3. Wilayah aman, merupakan daerah yang terhindar dari kemungkinan
kejatuhan benda dan tidak menggangu aktivitas tenaga kerja.
Ketiga wilayah tersebut haru diberikan tanda atau safety line
I. Benda Jatuh
Pengusaha/pengurus wajib memastikan bahwa :
1. Tidak ada benda jatuh yang dapat menyebapkan cidera atau kematian
2. Membatasi barang yang boleh dibawa tenaga kerja maksimum 5 kg
3. Jika lebih 5 kg, maka dinaikan atau diturunkan dengan sistem katrol
J. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Rencana tanggap darurat sebagaimana dimaksud :
1. Daftar tenaga kerja yang melakukan pertolongan
2. Peralatan wajib
3. P3K dan sarana ebakuasi
4. Nomor telepon
5. Denah lokasi dan jalur evakuasi
K. Teknik Bekerja Aman
Teknik bekerja aman sebagaimana dimaksud :
1. Bekerja pada lantai kerja tetap :
Upaya supaya mencegah jatuh pada lantai kerja tetap dapat berupa :
1.) Pemasangan dinding atau tembok pembatas
2.) Memastikan setiap tempat kerja sudah memiliki jalur masuk atau
jalur keluar yang aman dan ergonomis
3.) Memastikan panjang tali pembatas gerak tidak melebihi jarak
antara titik angkur dengan tepi bangunan yang berpotensi jatuh

Upaya untuk mengurangi dampak jatuh dari ketinggian dapat


menggunakan alat penahan jatauh kolektif berupa jaring atau bantalan
2. Bekerja pada lantai kerja sementara
Upaya untuk mencegah jatuh dari lantai kerja sementara dapat berupa
:
1.) Tali ulur tarik otomatis, harus di pastikan jarak dan ayunan jatuh
yang aman
2.) Tali ganda dengan pengait dan peredam kejut, pengait harus
ditambatkan lebih tinggi dari kepala
3. Bergerak secara vertikal atau horizontal menuju atau meninggalkan
lantai kerja
4. Bekerja pada posisi miring
5. Bekerja pada akses tali
L. APD dan APJ
Alat Pelindung Diri
a. Helm
b. Pakaian kerja (wearpack)
c. Pelindung mata
d. Sarung tangan
e. Safety shoes
f. Full body hardnest

Alat Pelindung jatuh

a. Case Ascender
b. Ascender
c. Descender
d. Carabiner
e. Mobile fall vertical/arrester
f. Tali ganda dengan ujung pengait (terdapat peredam kejut)
g. Alat penahan jatuh tarik ulur
h. Tali pembatas gerak (work restaint)
i. Tali pemosisi kerja
M. Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada ketinggian terdiri dari tingkat 1, tingkat 2 dan tingkat 3
yang memiliki kualifikasi untuk bekerja pada ketinggian dengan
menggunakan metode pencegahan jatuh/fall protection dan akses tali (rope
access)
Persyaratan tenaga kerja pada ketinggian tingkat 1:
- Minimum pendidikan SD atau sederajat
- Sehat jasmani, rohani dan tidak memiliki kekurangan fungsi tubuh
- Lulus evaluasi pembinaan K3 tenaga kerja pad ketinggian tingkat 1

Anda mungkin juga menyukai