Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS

Oleh :

1. Dinsa Nura Adiatama


2. Iqbal Ata Dani
3. Lucky Octa W
4. Muhammad Yanuar Ramadhan
5. Wiwin Kurniari
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya makalah
dengan judul “PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “ Biologi Terapan” .

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian , kelengkapan isi, dan lain-lainnya. Untuk itu dengan
senang hati kami akan menerima segala saran, kritik dari para pembaca guna perbaikan makalah
ini di kemudian hari.

Kami mengucapkan terimasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan


memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan, maka kami dengan senang hati
menerima kritikan serta saran-saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................. 2

BAB II Pembahasan

A. Pengertian........................................................................................................................... 3
B. Etiologi………… .............................................................................................................. 5
C. Tanda dan gejala HIV/AIS ............................................................................................... 7
D. Cara penularan ................................................................................................................... 10
E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi .................................................................. 11
F. Pencegahan ......................................................................................................................... 12

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
B. Saran ..................................................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang
HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah
ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.

Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang
berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.

Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya


mengidap AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah
sejenis radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii
pneumonia (PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS).
Biasanya penyakit ini baru muncul dua sampai tiga tahun, setelah penderita didiagnosis
mengidap AIDS.Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik
dia akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV.

Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah
sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa
inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat
penularan) sampai timbulnya penyakit.

Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari
kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai
pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa
perlu memperhatikan hal tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS?

2. Apa yang menyebabkan terjadinya HIV/AIDS?

3. Apakah tanda dan gejala terjadinya HIV/AIDS?

4. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS?

5. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS?

6. Bagamana cara mengatasi HIV/AIDS?

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami lebih sfesifik menganai HIV/AIDS

2. Tujuan Khusus

Untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HIV AIDS


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat
menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4
sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat
bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak
Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah
putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.Tanpa kekebalan tubuh maka ketika
diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita
dapat meninggal dunia terkena pilek biasa.

Gambar 1A Struktur Virus HIV


Gambar 1B Daur hidup HIV

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan
dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus
HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat
berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem
kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
dirusak oleh Virus HIV.

Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi
AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang
mematikan.Seseorang dapat menjadi HIV positif. Saat ini tidak ada obat, serum maupun
vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam
ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein.
Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat),
diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya
akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk
virus-virus baru.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah dampak atau efek dari
perkembangbiakan virus dalam tubuh makhluk hidup.Virus HIV membutuhkan waktu
untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya.Penyakit
AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang
tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh virus HIV.

AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh


HIV.Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit
karena sistem kekebalan tubuh penderita telah menurun.

C. Tanda dan gejala


Gejala AIDS adalah hasil dari kondisi umumnya tidak terjadi pada individu
dengan system kekebalan yang sehat. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, fungi dan parasit yang dalam keadaan normal bisa
dikendalikan oleh elemen system.

1. Demam

Demam ringan adalah gejala awal yang paling umum terjadi saat seseorang
terpapar virus HIV. Demam ringan ini seringkali disertai dengan sakit
tenggorokan, kelelahan yang ekstrim, dan pembekakan kelenjar getah
bening.Demam adalah reaksi dari sistem kekebalan tubuh sebagai akibat dari
masuknya virus HIV ke aliran darah dengan jumlah yang berlipat ganda.

2. Nyeri otot

Nyeri otot dan persendian tak hanya dialami oleh orang-orang yang mengalami
gejala penyakit hepatitis dan sifilis, tapi juga dirasakan seseorang yang telah
terpapar virus HIV.Gejala ini seringkali diabaikan hingga paparan virus HIV
benar-benar masuk ke tingkat yang mengkhawatirkan.
3. Ruam kulit

Ruam bisa berupa bercak-bercak kemerahan pada kulit atau benjolan menyerupai
jerawat dalam jumlah banyak yang tak sembuh-sembuh. Gejala ini akan muncul
jika paparan virus HIV telah mencapai pada tingkat yang lebih parah.

4. Mual muntah dan diare

Antara 30- 60 persen pengidap HIV akan mengalami gejala singkat mual,
muntah, dan serangan diare. Selain sebagai gejala HIV tahap lanjut, gejala-gejala
di atas juga bisa muncul sebagai efek samping dari terapi pengobatan.

5. Berat Badan Turun Drastis

Berat badan turun drastis merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah
terinfeksi HIV. Berat badan turun drastis bisa terjadi akibat diare atau kurangnya
nutrisi tubuh akibat sering memuntahkan makanan.

6. Batuk Kering

Biasanya batuk kering akan terjadi setelah satu tahun terjangkit virus HIV,
sekaligus menjadi tanda bahwa penyakit ini semakin memburuk. Penggunaan
obat batuk sekali pun tidak dapat meredakan batuk akibat paparan virus HIV.

7. Perubahan pada Kuku

Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan pada kuku seperti penebalan, kuku
melengkung, dan perubahan warna seperti kuku menghitam atau muncul garis
coklat vertikal atau horisontal dipermukaan kuku.

“Perubahan kuku ini dapat terjadi akibat infeksi jamur seperti kandida.Mengingat
penderita HIV mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, maka jamur
tersebut bisa sangat mudah berkembang,” kata Horberg.
8. Infeksi Jamur pada Mulut

Infeksi jamur tak hanya menyerang permukaan kuku, tapi juga organ lain seperti
mulut. Jika jamur sudah menginfeksi mulut, maka pengidap HIV akan sulit untuk
mengunyah dan menelan makanan.

9. Kebingungan dan Sulit Konsentrasi

Masalah kognitif bisa menjadi tanda demensia terkait HIV. Selain mengalami
kebingungan dan sulit berkonsentrasi, demensia terkait HIV juga dapat
mempengaruhi memori dan masalah perilku seperti mudah marah dan
tersinggung. Gejala ini diiringi dengan menurunnya keampuan motoris tubuh
seperti menjadi ceroboh, menurunnya kordinasi tubuh, dan bahkan hilangnya
kemampuan untuk menulis.

10. Herpes Genital

Herpes genital yang terjadi pada penderita HIV umumnya tidak memiliki gejala
yang khas. Namun luka yang muncul cenderung lebih besar dan lebih dalam.
Penyakit ini lebih banyak menular melalui hubungan kontak kulit dengan
penderita, terutama saat berhubungan seks. Umumnya gejalanya adalah timbul
bintil-bintil di bagian luar alat kelamin yang bentuknya memerah dan
membengkak.

Gejala HIV/AIDS
1. Gejala HIV Fase Laten
Setelah infeksi awal, seseorang mungkin tidak memiliki gejala apapun. Ini disebut
fase laten. Pada beberapa orang, pembengkakan kelenjar getah bening tetap terjadi
selama fase laten ini. Jika tidak, maka tidak ada tanda-tanda dan gejala khusus.
Perkembangan penyakit bervariasi antar individu dimana kondisi ini dapat berlangsung
dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini, virus terus
berkembang biak secara aktif dan menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan
tubuh. Padahal sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk melawan bakteri, virus, dan
penyebab infeksi lainnya. Sel-sel kekebalan tubuh yang diserang oleh virus HIV yaitu
sel-sel yang merupakan pejuang infeksi primer, yang disebut CD4+ atau sel T4.
2. Gejala Awal Infeksi HIV
Setelah sistem kekebalan tubuh melemah, seseorang yang terinfeksi HIV dapat
mengembangkan gejala berikut:
 Lemah
 Berat badan turun
 Demam dan sering berkeringat
 Infeksi jamur persisten atau sering terjadi
 Ruam kulit persisten atau kulit terkelupas
 Kehilangan memori jangka pendek
 Infeksi herpes pada mulut, genital, atau anus.
 Berkembang menjadi AIDS

Jika tidak menerima pengobatan, HIV ini biasanya berkembang menjadi AIDS
dalam waktu sekitar 10 tahun. Pada saat AIDS berkembang, sistem kekebalan tubuh
telah rusak parah, membuat seseorang rentan terhadap infeksi.

3. Gejala AIDS
Definisi AIDS termasuk semua orang terinfeksi HIV yang memiliki kurang dari
200 sel CD4+ per mikroliter darah. Definisi ini juga mencakup 26 kondisi penyakit
yang umum pada penyakit HIV lanjut, tetapi yang jarang terjadi pada orang sehat.
Artinya orang yang terkena HIV karena kekebalan tubuhnya lemah, maka akan mudah
terserang infeksi baik oleh bakteri, virus, jamur, parasit, maupun organisme lainnya
kondisi ini disebut dengan infeksi oportunistik. Jadi yang menjadi gejala dan
penderitaan adalah infeksi yang menyerang (oportunistik), bukan penyakit AIDS itu
sendiri.
Tanda-tanda dan gejala AIDS yang merupakan tanda-tanda infeksi oportunistik
adalah sebagai berikut:

 Keringat berlebihan di malam hari


 Menggigil atau demam lebih tinggi dari 100 F (38 C) selama beberapa minggu
 Batuk, karena seringnya terkena peradangan atau infeksi di tenggorokan.
 Sulit atau sakit saat menelan
 Sesak napas, bisa terjadi akibat pneumonia atau paru-paru basah yang sering
disebabkan oleh mikoorganisme pneumocystic carinii.
 Diare kronis, maksudnya adalah menderita diare yang lama meskipun telah diobati
namun tak kunjung sembuh.
 Bintik-bintik putih Persistent atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut
(sariawan)
 Sakit kepala
 Kelelahan yang terus menerus
 Penglihatan kabur dan terdistorsi
 Berat badan turun drastis Ruam kulit atau benjolan
Orang dengan AIDS rentan untuk juga terhadap berbagai kanker seperti sarkoma
Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Setelah diagnosis AIDS ditegakkan, rata-rata waktu survival diperkirakan 2-3 tahun.
Jika merasa ada gejala-gejala HIV AIDS seperti di atas, apalagi termasuk
golongan yang berisiko maka segeralah periksakan ke dokter atau RS untuk mendapat
kepastian.

C. Cara penularan HIV AIDS

AIDS bukan penyakit, karena Aids tidak menular. Yang menular adalah HIV
yaitu virus yang menyebabkan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini terdapat dalam
larutan darah, cairan sperma dan cairan vagina sehingga dapat menular melalui
kontak darah / cairan tersebut. HIV sangat mudah mati jika di luar tubuh manusia dan
sangat sensitif terhadap suhu pada 600C HIV sudah mati.

HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari
jumlah populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari jumlah
populasi ini mengidap AIDS.

Bila seseorang telah positif terkena virus HIV, maka dalam tubuhnya telah
mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air
mani serta produk darah lainnya. Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari
pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada
kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum
ialah:

a. Penularan lewat senggama :


Pemindahan yang paling umum dan paling sering terjadi ialah melalui sengg
ama, dimana HIV dipindahkan melalui cairan sperma atau cairan vagina.
Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan.
Itulah sebabnya pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang
cenderung lebih mudah menimbulkan luka, memiliki kemungkinan lebih
besar untuk tertular HIV.
b. Penularan lewat transfusi darah :
Jika darah yang ditranfusikan telah terinfeksi oleh HIV , maka virus HIV akan
ditularkan kepada orang yang menerima darah, sehingga orang itupun akan
terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.

c. Penularan lewat jarum suntik :


Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
1) Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
2) Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh
para pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.

d. Penularan lewat kehamilan :


Jika ibu hamil yang dalam tubuhnya terinfeksi HIV , maka HIV
dapat menular ke janin yang dikandungnya melalui darah dengan melewati plasenta.
Risiko penularan Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% - 40%. Risiko ini
mungkin lebih besar kalau ibu telah menderita kesakitan AIDS (full blown).

HIV tidak akan menular melalui bersalaman, berpelukan, berciuman, batuk, bersin,
memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, kamar tidur,
gigtan nyamuk, bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama, dan memakai fasilitas umum
misalnya kolam renang, toilet umum, sauna.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar
tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan
cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak
dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

E. Cara mengetahui seseorang telah terinfeksi


Untuk mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan
Test HIV dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika seseorang
merasa telah melakukan aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya segera memeriksakan
diri ke dokter untuk dilakukan test. Penanganan yang dini dan tepat akan
menyelamatkan penderita dari keganasan virus ini.
Jika hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan pemeriksaan CD4
dan viral load test. Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit.Sel tersebut
adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini
penting karena setelah lama terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 semakin menurun.Ini
tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin rendah jumlah
CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran kunci
kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh.Semakin rendah jumlahnya,
semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika penderita mempunyai jumlah
CD4 di bawah 200, atau persentase CD4 di bawah 14% maka dianggap AIDS
berdasarkan definisi Depkes.

F. Pencegahan Virus HIV AIDS


Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terobosan-
terobosan untuk mencegah penyebaran HIV AIDS.Beberapa membuahkan hasil,
namun tetap saja penularan melalui hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit
dihindari. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi
lingkungan Anda untuk menghambat penularan HIV AIDS yaitu:

1. Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan
seksual yang patut

2. Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti
pasangan

3. Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan
hubungan seksual sebaiknya menggunakan kondom

4. Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua.


Suntikan jarum yang dipakai bergantian dan tidak steril dapat menyebabkan
risiko. AIDS menyebar karena transfusi darah, jadi sangat berhati-hati sebelum
memakai jarum.

5. Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo,


dan tindik
6. Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk
menghambat penularan ke bayi yang akan dilahirkan.

Adapun usaha lain yang dapat dilakukan yaitu : memberikan penyuluhan/informasi


kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS , melalui penyebaran brosur, poster-poster
yang berhubungan dengan HIV/AIDS , dan melalui iklan di media massa baik itu media cetak/
mediaelektronik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga
merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan
dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. HIV terdapat dalam
cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani/ sperma atau cairan
vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang telah terinfeksi.

B. SARAN
Sebagai tenaga kesehatan kita harus membarikan penyuluhan terutama kepada
remaja tentang HIV/ADIS an menghimbau agar tidak melakukan seks bebas,
sehingga kesadaran individu terhadap bahaya seks diluar nikah, yang dapat
menyebabkan penyakit menular seksual dan harus adanya peran orang tua dalam
mengontrol anaknya agar tidak melakukan pergaulan bebas
DAFTAR PUSTAKA

 https://mediskus.com/penyakit/gejala-hiv-aids
 https://deqwan1.blogspot.co.id/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
 https://www.academia.edu/6373911/MAKALAH_IKM_HIV_AIDS
 http://www.rijalhabibulloh.com/2014/08/makalah-hiv-aids.html
 https://rahha.wordpress.com/2008/09/03/hiv-dan-aids/

Anda mungkin juga menyukai