ANALYSIS (JSA)
TRAINING
TUJUAN TRAINING
CARA
HIRARKI
MENGERJAKAN
KONTROL
TUGAS TSB
YANG PALING TEPAT UNTUK MEMBUAT JSA ATAU KOORDINATOR
PEMBUAT JSA ADALAH DEPARTEMENT MANAGER/SUPERVISOR
Karena :
• Paling menguasai pekerjaan atau tugas yang akan
dibuat JSA.
• Mempunyai kepentingan langsung untuk
menyelamatkan anak buahnya.
• Mempunyai catatan lengkap tentang kecelakaan dan
near-miss di Departemennya dimana JSA akan dibuat.
• Menguasai prosedur dan peraturan kerja.
TIGA UNSUR
PENTING DALAM
JSA
1.Langkah-langkah pekerjaan secara spesifik.
2.Bahaya yang terdapat pada setiap langkah
pekerjaan.
3.Pengendalian untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan bahaya pada setiap langkah
pekerjaan yang telah diidentifikasi.
TAHAP
PEMBUATAN JSA
1. Inventarisasi Tugas Pekerjaan (Job Task
Inventory)
b) Karyawan
1. Orang yang paling familiar/paham dengan pekerjaan.
2. Mereka memiliki pemahaman yang baik dari pekerjaan,
dan pengetahuan ini sangat berharga untuk menemukan
bahaya.
3. Melibatkan tenaga kerja yang akan membantu
meminimalkan kelalaian atau kesalahan, sehingga analisisnya
berkualitas.
KESALAHAN UMUM
Flammable chemical:
Corrosive chemical:
Electrical:
Ionizing radiation:
Non-ionizing radiation:
UNTUK ITU :
1. KOMUNIKASIKAN JSA KE TENAGA KERJA YANG TERLIBAT
DENGAN PEKERJAAN TERKAIT MELALUI TRAINING, TOOL BOX
MEETING, SAFETY DIALOGUE, DASHBOARD, DLL , TERMASUK
KEPADA TENAGA KERJA BARU DI PEKERJAAN TERSEBUT.
2. JSA HARUS MUDAH DIAKSES OLEH TENAGA KERJA.
3. LAKUKAN EVALUASI DAN REVIEW TERHADAP JSA SECARA
PERIODIK, JIKA TERJADI KECELAKAAN ATAU NEARMISS, ADA
PERUBAHAN TERHADAP KONDISI PEKERJAAN.
CONTOH-CONTOH
JSA
1 7
2 4 6
3 5
8
1. Isilah profil pekerjaan yang akan dibuat JSA nya. Bagian paling atas
Form JSA biasanya mencakup nama pekerjaan, nama pekerja dan
berapa lama waktu pekerjaan tersebut dikerjakan. Agar terdokumentasi
dengan baik, maka sebaiknya setiap JSA memiliki nomor spesifik untuk
mempermudah dalam mengaksesnya.
3. Isilah kolom bahaya untuk setiap bahaya yang potensi terjadi dari
masing-masing tahap pekerjaan tersebut.
4. Isi kolom risiko untuk setiap bahaya yang telah teridentifikasi. Risiko
adalah dampak dari bahaya jika ia sampai menimbulkan kerugian.
( RISK = SEVERITY X PROBABILITY )
5. Isilah kolom pengendalian. Setelah menentukan risiko yang dapat
terjadi, kita harus menentukan pengendalian apa yang efektif untuk
menguangi risiko tersebut.
7. Tanda tangan dan nama jelas pada isian “supervisor”. Isian tersebut
berfungsi sebagai pertanggungjawaban supervisor atas semua hal yang
tertulis di JSA dan memastikan bahwa JSA tersebut telah mencakup
semua aktifitas yang akan dilakukan nanti.
Dan juga tanda tangan dan nama jelas pada isian “ Safety Manager”.
Isian tersebut berfungsi sebagai persetujuan dari pihak HSE/Safety dan
memastikan bahwa seluruh yang tertulis di JSA telah memenuhi aspek
keselamatan kerja.
8. Tanda tangan dan nama anggota tim JSA yang terlibat. JSA
tidak akan efektif apabila seluruh tim tidak mengetahui isi dari
JSA ini. Oleh karena itu, kolom isian tanda tangan anggota tim
mutlak diperlukan sebagai bukti bahwa JSA telah
disosialisasikan ke seluruh anggota tim.
CONTOH LAIN JSA - 1
https://www.youtube.com/watch?v=8ZFICCS7mVk
DANAR WISMONO
081 2328 3204
dwismono6@gmail.com