Anda di halaman 1dari 7

PT.

DIAN CIPTAMAS AGUNG Materi safety meeting April 2023

5 April 2023

“Bekerja di Ruang Terbatas (Confined Space”

Ruang terbatas (confined space) yaitu ruang yang:


 Cukup luas dan memiliki konfigurasi sedemikian rupa sehingga pekerja dapat masuk
dan melakukan pekerjaan di dalamnya.
 Mempunyai akses keluar masuk yang terbatas seperti pada tank, kapal, silo, tempat
penyimpanan, lemari besi atau ruang lain yang mungkin mempunyai akses terbatas.
 Tidak dirancang untuk tempat kerja secara berkelanjutan atau terus menerus di
dalamnya.
Contoh confined space : tanki, kapal/ponton, tongkang, tong, gudang tertutup, kubah, parit
atau terowongan
 Bahaya yang dapat timbul di ruang terbatas adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan dan kelebihan Oksigen (<19 % atau >23 %)
2. Bahan mudah terbakar dan meledak
3. Bahan beracun (gas, fumes, uap)
4. Substansi padat atau cair yang tersimpan (perangkap/engulfment)
5. Energi mekanis, energi listrik, atau panas yang tidak terkendali
 Persiapan Pekerjaan di Ruang Terbatas (Confined Space)

1. Melakukan evaluasi titik-titik sumber energi yang memerlukan pengisolasian.


2. Memastikan bahwa jalan masuk dan keluar ke ruang terbatas aman.
3. Melakukan pengukuran kandungan gas yang ada di suatu ruangan dengan
menggunakan gas detector sebelum, sesudah dan selama melakukan pekerjaan.
4. Membersihkan dan menghilangkan zat-zat yang berbahaya dari dalam ruang terbatas
dan menyediakan sistem aliran udara secara kontinue dengan menggunakan fan
blower.
5. Memastikan bahwa APD yang digunakan telah sesuai dengan standar (rekomendasi
IBPR dan MSDS) dan digunakan dengan benar.

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


6. Memastikan bahwa peralatan penunjang untuk pekerjaan di ruang terbatas juga
tersedia seperti alat komunikasi, lampu penerangan, tangga dll.
7. Menentukan apakah self contained breathing apparatus (SCBA) diperlukan untuk
memasuki ruang terbatas sesuai dengan rekomendasi IBPR dan MSDS.
8. Mempersiapkan Emergency Response yang diperlukan untuk penyelamatan serta
mengkomunikasikannya kepada semua orang yang terlibat
9. Saat pekerjaan berlangsung dan terdapat potensi bahaya lain sehingga menyebabkan
pekerjaan dibatalkan, maka harus dilakukan pengecekan ulang area kerja tersebut.

“Datang Sehat, Kerja Semangat, Pulang Selamat....


Keselamatan Bisa”

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


PT. DIAN CIPTAMAS AGUNG Materi safety meeting April 2023

12 April 2023

“Kecelakaan Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh (3T)”


Kecelakaan Terpeleset,Tersandung dan Terjatuh(3T)/Slip Trip Fall merupakan salah satu
kecelakaan yang paling banyak dan dapat mengakibatkan cidera serius pada pekerja.
kecelakaan ini menyumbang porsi 15% dengan frekuensi sekitar 12000 setiap tahunnya.
Bahkan 17% di antaranya menyembangkan kematian.

 Terpeleset
Terpeleset diakibatkan oleh terlalu sedikitnya faktor gesekan antara alas kaki dengan lantai
kerja sehingga menyebabkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab terpeleset antara
lain:

1. Produk basah atau tumpahan di lantai kerja. Contohnya adalah lumpur, sabun,
minyak, dan air
2. Produk kering yang menyebabkan lantai kerja licin. Contohnya adalah akrilik,kaca,
kayu, serbuk, granula dan plastic
3. Bahan lantai yang terlalu licin
4. Cairan yang sudah membeku
5. Alas kaki yang tidak memiliki permukaan luas untuk bergesekan dengan lantai.
Contohnya sandal jepit, sepatu berhak, slipper dan lain lain
6. Ada lagi.,silahkan ditambahkan
 Tersandung
Tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat bersamaan, tubuh
kita tetap bergerak sehingga kita akan kehilangan keseimbangan.Tersandung juga bisa terjadi
ketika kita kehilangan keseimbangan pada saat turun ke tingkat yang lebih rendah. Penyebab
tersandung antara lain:

1. Kabel,selang, kawat ataupun benda lain yang melintang di area pejalan kaki
2. Laci yang terbuka
3. Pergantian ketinggian yang tidak memiliki tanda di ujungnya
4. Bagian lantai yang hilang
5. Tangga yang rusak atau ketinggian tangga yang tidak sama
6. Adalagi.,silahkan ditambahkan

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


 Terjatuh
Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangannya. Terjatuh dibagi menjadi 2: jatuh
di Level yang sama atau jatuh di level yang di bawahnya. Terjatuh bisa diakibatkan dari:

1. Tidak adanya pembatas (railing) yang menahan agar orang tidak jatuh
2. Tidak adanya alat pelindung diri yang menahan orang dari jatuh
3. Tidak dilakukannya 3 point contact (1 tangan dan 2 kaki bertumpu pada titik yang
kuat)
Banyak cara untuk mencegah kecelakaan karena terpeleset, tersandung dan terjatuh. antara
lain:
1. Hentikan kontaminasi di lantai
 Gunakan pelapis di lantai, Pastikan area kerja dan peralatan dipelihara dengan baik,
Gunakan metode membersihkan yang benar
2. Gunakan metode membersihkan dengan baik
 Pastikan metode membersihkan telah efektif untuk lantai, Jangan menambah resiko
baru ketika pembersihan sedang dilakukan, Bersihkan tumpahan, Gunakan campuran
deterjen dengan konsetrasi yang benar
3. Perhatikan pilihan lantai dan lingkungan kerja
 Periksa lantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera bila diperlukan, Pilih lantai yang
tidak licin untuk area kerja yang memang ditujukan untuk bekerja dengan banyak
cairan seperti di ruang pencucian atau di dapur, Pastikan pencahayaan cukup sehingga
sepatu dan langkah kaki bisa jelas terlihat, Jaga agar area jalan bebas dari halangan
apapun.
4. Pastikan alas kaki tepat
 Ketika lantai tidak bisa dijaga agar bersih dan kering, alas kaki anti licin dapat
membantu mencegah kecelakaan, Sebelum memillih alas kaki, pastikan alas kaki telah
dicoba dan telah cocok serta nyaman dipakai
5. Pertimbangkan tentang faktor manusia dan organisasional
 Pertimbangkan bagaimana pekerjaan diorganisir dan diatur, hindari untuk terburu-
buru, pekerjaan yang terlalu padat atau kabel yang melintang, Pastikan pekerja
terlibat dalam pengambilan keputusan yang berefek kepada mereka seperti pilihan
APD atau penggantian dalam metode membersihkan.

“Keselamatanmu tercipta oleh apa yang kau lakukan sekarang., bukan besok-
besok..”

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


PT. DIAN CIPTAMAS AGUNG Materi safety meeting April 2023

19 April 2023

“4 Cara atau Metode memadamkan Api/ Kebakaran”

Api hanya bisa terbentuk jika tetrahedron api terbentuk, oleh karenanya, untuk
memadamkan api berarti kita harus memutus pembentukan tetrhedron api. 4 Cara atau
metode memadamkan api/kebakaran dijelaskan sebagai berikut:

1. Cooling, yaitu mendinginkan bahan bakar dengan


mengusir panas. Misalnya, menyiram air pada bahan
bakar seperti kayu yang terbakar.

2. Smothering, yaitu memotong pasokan oksigen.


Misalnya, dengan memberikan foam atau
karbon dioksida

3. Starving, yaitu dengan memotong pasokan


bahan bakar (fuel). Misalnya dengan
memberhentikan pasokan gas yang terbakar di
dalam pipa.

4. Inhibition, yaitu dengan menghentikan reaksi


kimia. Misalnya, dengan memberikan dry chemical
powder.

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Metode Pemadaman Api
Alat pemadam api ringan (APAR) menggunakan metode pemadaman api di atas untuk
memutus tetrahedron api yang telah terbentuk. Jenis-jenis cara atau metode pemadaman api
yang digunakan dalam prinsip APAR adalah:

Tabel Metode Pengusiran Api yang dipakai oleh APAR:

Cara Penggunaan APAR


Alat Pemadam Api Ringan dapat dipakai dengan metode “TATS” sebagai
berikut:

 Tarik kunci pengaman


 Arahkan ke dasar api
 Tekan Gagang
 Sapukan dari sisi ke sisi.

Cara Penggunaan APAR


Alat Pemadam Api Ringan dapat dipakai dengan metode “TATS” sebagai berikut:

 Tarik kunci pengaman


 Arahkan ke dasar api
 Tekan Gagang
 Sapukan dari sisi ke sisi.

“Mari sama-sama menghindari terjadinya potensi kebakaran di tempat kerja kita dengan
meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan..”

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen


PT. DIAN CIPTAMAS AGUNG Materi safety meeting April 2023
26 April 2023

“Semua Pekerja adalah Safety Officer”

Banyak diantara kita mengaitkan terjadinya suatu kecelakaan kerja dengan tindakan
tidak aman dan kondisi tidak aman. Tindakan tidak aman adalah suatu perilaku yang
dilakukan oleh seseorang yang dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun orang lain dan
lingkungan sekitar. Sementara kondisi tidak aman adalah suatu keadaan di lingkungan yang
dapat membahayakan keadaan sekitarnya. Untuk itu, pada safety talks kali ini kami ingin
menekankan bahwa kita semua yang bekerja di sini adalah safety officer. Artinya adalah
semua karyawan di sini punya peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan keselamatan
dan kesehatan kerja. Setidaknya ada 2 (dua) hal yang perlu rekan-rekan lakukan.
Pertama adalah, patuhilah peraturan/ instruksi/ prosedur kerja yang telah di
tetapkan. Karena sejatinya aturan tersebut dibuat untuk kebaikan kita bersama. Jika
memang kondisi tersebut sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini, maka anda dapat
mengusulkan perbaikan agar kondisi tersebut diperbaiki.

Kedua adalah, tolong ingatkan atau tegur teman anda yang berperilaku tidak
aman. Karena perilaku tidak aman yang dilakukannya dapat membahayakan dirinya bahkan
diri anda juga. Jangan pernah takut untuk mengingatkan rekan kerja anda. Pilih anda takut
menegur mereka atau pilih takut kehilangan mereka?

Untuk itu, sekali lagi kami ingatkan. Bahwa kita semua adalah safety officer yang mempunyai
peran dan tanggung jawab setidaknya dua hal yaitu mematuhi peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja serta yang kedua berani mengingatkan rekan kerja yang berperilaku tidak
aman.

“Melalui safety talks ini semoga kita senantiasa dapat meningkatkan


keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan tempat kerja kita.”

Materi disiapkan oleh QHSE Departemen

Anda mungkin juga menyukai