Pengertian:
Unsafe Action (Perilaku Tidak Aman) adalah : perilaku yang tidak sesuai dengan prosedur,
peraturan dan undang-undang.
Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman) adalah : kondisi yang diakibatkan oleh perilaku tidak
aman.
Contohnya :
- Pekerja menggunakan gerinda tidak pakai cover atau penutup mata gerinda, akibatnya
selama bekerja kondisi pekerja menjadi tidak aman. Jika terjadi pecah mata gerinda maka
serpihannya tanpa penghalang mengiris bagian tubuh dan berakibat luka bahkan
kematian.
- Pekerja menggunakan alat yang terhubung listrik dengan kabel terkelupas terjuntai di
lantai, akibatnya selama bekerja si pekerja dalam kondisi bahaya. Jika lalai dan
menyentuh kabel terkelupas, atau kabel terkelupas berada pada tanah basah, atau
terhubung dengan bahan penghantar listrik dapat mengakibatkan kesetrum berujung
kematian.
- Office boy mengganti bola lampu karena tidak sampai menggunakan tumpukan kursi
bukan tangga, akibatnya selama bekerja dalam kondisi tidak aman. Jika tumpukan kursi
terjatuh berakibat fatal.
Dari penelitian para ahli, Perilaku tidak aman dengan Kondisi tidak aman memiliki hubungan
yang erat dengan kecelakaan. Setiap 600 kali perilaku tidak aman menghasilkan kondisi tidak
aman yang akan menyebabkan ‘kemungkinan’ : 30 kali Luka ringan, 10 kali luka berat dan 1 kali
fatality atau kematian.
Bagaimana menghilangkan kemungkinan terjadinya kecelakaan? Apakah bisa?
BISA! Yaitu dengan mengubah kebiasaan berperilaku tidak aman menjadi perilaku aman.
Karena dengan menurunkan 20% tingkat perilaku tidak aman maka kecelakaan akan turun 80%.
Ada 4 tingkatan dalam mengubah perilaku tidak aman :
1. Natural Insting (naluri alami)
- Seperti sifat anak bayi yang masih memiliki naluri alami. Pekerja yang seperti ini tidak
mengerti apa itu perilaku tidak aman. Bekerja asal – asalan saja sesuai kebiasaannya.
Untuk pekerja yang seperti ini memiliki ciri – ciri : harus diawasi dan dijaga, jika tidak
akan menimbulkan bahaya karena si pekerja tidak tahu akan bahaya. Penjaganya yang
berperan dalam melindunginya dari risiko bahaya.
2. Dependent (Bergantung)
- Seperti sifat anak balita yang masih memiliki sifat ketergantungan. Akan patuh jika
sedang diawasi. Risiko bahaya akan terjadi jika tidak sedang diawasi. Pekerja seperti ini
harus selalu diingatkan. Memakai APD diingatkan. Bekerja dengan alat yang sesuai
diingatkan.
3. Independent (Berdiri sendiri)
- Seperti sifat anak remaja yang sudah bisa membedakan mana yang salah dan yang benar.
Namun masih sebatas menjaga kepentingannya sendiri. Pekerja seperti ini bisa bekerja
tanpa pengawasan. Namun masih menjaga keselamatan dirinya sendiri. Melihat pekerja
lain dalam perilaku dan kondisi tidak aman, tidak peduli. Melihat pekerja lain tidak pakai
APD, dicuekin saja.
4. Interdependent (Saling bergantung)
- Seperti sifat orang yang telah dewasa. Tahu yang salah dan yang benar. Mengerti
keselamatan penting untuk dirinya sendiri dan peduli pada keselamatan orang lain.
Pekerja yang seperti ini selalu taat aturan dan prosedur, serta mengingatkan orang lain
untuk selalu berada pada kondisi yang aman.
Marilah membiasakan bekerja dengan cara dan perilaku yang aman sehingga tidak mengundang
bahaya.
Telah dibacakan dan dijelaskan oleh Tim QHSE kepada pekerja / karyawan Proyek Bendungan
Way Apu Paket 2.