KELOMPOK 4
1. Ridho Gusti Pratama
2. Rizkiah Aulia Hanifah
3. Rolensya Bensyelin Pical
4. Syawalludin Aprianto
5. Teguh Prihananto
6. Tubagus Ilham Januar Ramadhan
7. Yuniar Dewanti
8. Yus Vidci Robinchar Tampubolon
PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
JAKARTA, 20 JUNI – 06 JULI
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
kerja Praktik di PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ini tepat pada waktunya. Laporan Praktik
Kerja Lapangan yang berjudul “BIDANG KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN
KERJA, DAN BAHAN BERBAHAYA” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuan dan
dorongan kepada kami dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:
1. Dr. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si selaku Menteri Tenaga Kerja RI;
2. Pengawas presentasi sekaligus penguji;
3. Para Pemateri dari KEMENAKER RI;
4. Seluruh staff dan jajaran PT. Lancarjaya Mandiri Abadi;
5. PT. Mutiara Mutu Sertifikasi selaku penyelenggara Pembinaan dan Sertifikasi
Ahli K3 Umum;
6. Teman-teman peserta Calon Ahli K3 Umum Batch 165 Depok yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu namanya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak memiliki kekurangan baik
bentuk, isi, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami menerima kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Penulis akan sangat berterima kasih atas saran dan kritik
tersebut. Semoga kehadiran laporan ini memenuhi sasarannya.
KELOMPOK 4
i
Conten ts
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 3
1.4 Dasar Hukum ..................................................................................... 4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN .................................................................. 5
2.1 Profil Perusahaan............................................................................... 5
2.1.1 Profil Perusahaan............................................................................... 5
2.1.2 Profil Singkat Perusahaan ................................................................. 5
2.2 Visi dan Misi....................................................................................... 6
2.2.1 Visi Perusahaan ................................................................................. 6
2.2.2 Misi Perusahaan ................................................................................. 6
2.3 Struktur Organisasi ........................................................................... 7
2.4 Temuan Hasil Observasi .................................................................... 7
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ................................... 9
3.1 Temuan Positif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ............................... 9
3.2 Tabel Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ................. 16
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 23
4.2 Saran ................................................................................................ 23
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
karyawannya dan kesehatan para karyawannya. Keselamatan kerja
ini sangat berhubungan erat dengan proses produksi suatu
perusahaan. Terutama di Indonesia yang semakin berkembang
negaranya, semakin berkembang pula tingkat kecelakaan kerja yang
terjadi.
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di
bidang konstruksi merupakan bentuk upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK), serta bebas
pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas seperti
yang tertera pada Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila
pihak yang terkait dalam proyek konstruksi ini mampu saling
berkomunikasi dan bekerjasama untuk pencegahan kecelakaan kerja.
Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh
dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan,
melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan
datang. Menurut Peraturan Pemerintah No.Per. 50/PP/2012 Pasal 3
bahwa, setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 orang atau lebih dan mengandung potensi bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan Sistem Manajemen K3.
Dasar dari tujuan K3 adalah untuk menciptakan kesehatan
dan keselamatan kerja. Oleh karena itu K3 perlu diterapkan di
semua tempat kerja. Menciptakan tempat kerja yang aman dari
kejadian kebakaran, peledakan dan kerusakan yang pada akhirnya
2
akan melindungi investasi perusahaan serta menciptakan kondisi
tempat kerja yang sehat. Selain itu, pelaksanaan penerapan K3 juga
diharapkan meningkatkan efisisensi dan produktivitas kerja. Hal
tersebut dapat terwujud sebab perusahaan dapat menghemat biaya
kompensasi akibat sakit atau kecelakaan kerja (Kementrian
Ketenaga kerjaan Republik Indonesia, 1996).
3
1.4 Dasar Hukum
Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan kami terkait dasar hukum dan
peraturan perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun
dasar hukum yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 01 tahun 1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 04
Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03
Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
6. Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 08 tahun 2010 tentang
Alat Pelindung Diri (APD)
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 05 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 187 tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
5
Infrastruktur, Penggalian Tanah Merah, Saluran Air, Jalan Perumahan dan lain-
lain diwilayah Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Earthworks, merupakan suatu Teknik rekayasa tanah dalam dunia
konstruksi, melalui proses pemindahan dan penimbunan tanah atau bauatan,
dengan tujuan untuk mendapakan bentuk tanah yang diinginkan.
Cut and fill adalah proses konstruksi dimana material hasil pengerukan
tanah digunakan untuk menimbun lokasi lain, untuk mendapatkan suatu bentuk
tanah yang diinginkan, seperti lahan yang rata, badan jalan atau bendungan.
Heavy Equipment Rental, PT. Lancarjaya Mandiri Abadi menyediakan alat
berat dan dump truck untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berbagai
proyek konstruksi, tambang, perkebunan, oil & gas, kehutanan maupun proyek
lainnya dan didukung operator dan tenaga mekanik yang handal.
6
2.3 Struktur Organisasi
7
Tabel 2.2 Temuan Hasil Observasi
Kesehatan Kerja
Temuan Positif Temuan Negatif
1. Perusahaan telah bekerjasama dengan klinik 1. Tidak ada program pemeriksaan Kesehatan
dan rumah sakit sebagai upaya pelayanan baik awal, berkala, maupun khusus pada
kesehatan pekerja pekerja
8
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
9
2 Berdasarkan hasil Dengan diadakannya safety Memastikan kegiatan UU No. 1 Tahun 1970 tentang
pengamatan sudah induction dan toolbox meeting tersebut tetap berjalan Keselamatan Kerja, Pasal 9
dilakukan safety mampu meningkatkan secara rutin Ayat 1
induction dan toolbox kepedulian (awareness)
meeting untuk para pekerja terhadap K3
Gambar 3.2 Rambu Safety Induction
pekerja dan tamu
10
3 Berdasarkan hasil Dengan diadakan pemantauan Diharapkan kegiatan ini PERMENAKER RI No.5
pengamatan dan analisa lingkungan hidup mampu (pemantauan lingungan tahun 2018 tentang K3
bahwa telah dilakukan memonitor kualitas hidup) tetap dilakukan Lingkungan Kerja, Pasal 5
pemantauan lingkungan lingkungan agar terhindar dari selama periode Ayat 1 dan 2
hidup di seluruh area pencemaran atau kerusakan pekerjaan berlangsung
kerja lingkungan
11
Kesehatan Kerja
1 Berdasarkan hasil Dengan diadakannya kerja Diharapkan kerja sama PERMENAKERTRANS
pengamatan diketahui sama ini diharapkan mampu tersebut dapat terus RI No.3 Tahun 1982
bahwa PT LMA telah memenuhi kebutuhan diadakan selama tentang Pelayanan
bekerja sama dengan pelayanan kesehatan pekerja periode proyek Kesehatan Tenaga Kerja,
Klinik (Klinik KITA berlangsung Pasal 4 Ayat 1
dan Klinik ARAS) serta
RS Grha Permata Ibu)
sebagai upaya
pelayanan kesehatan
tenaga kerja
2 Berdasarkan hasil Dengan tersedianya Diharapkan dengan PERMENAKERTRANS RI
pengamatan diketahui ambulans mampu penyediaan ambulans No.15 Tahun 2008 tentang
bahwa tersedia mempermudah akses ini akan tetap ada P3K di Tempat Kerja, Pasal 11
ambulans perusahaan mobilisasi evakuasi selama periode proyek
apabila terjadi ini berlangsung
kecelakaan kerja
12
3 Berdasarkan hasil Dengan penyediaan Diharapkan intensitas UU No.13 tahun 2003 tentang
wawancara didapatkan pemenuhan nutrisi pekerja ini kegiatan ini dapat Ketenagakerjaan, Pasal 86
bahwa terdapat dapat memenuhi kebutuhan ditingkatkan (minimal PERMENAKERTRANS RI
penyediaan nutrisi nutrisi dan menjaga imunitas 2x/sebulan) No.3 tahun 1982 tentang
pekerja serta kegiatan tubuh pekerja serta Pelayanan Kesehatan Tenaga
senam kebugaran setiap meningkatkan produktivitas Kerja 1982, Pasal 2
1x/bulan pekerja
Bahan Kimia Berbahaya
1 Berdasarkan Dengan pengadaan tersebut Dilakukan inspeksi dan KEPMENAKER No.187 tahun
pengamatan dapat meminimalisirkan perawatan secara 1999 tentang Pengendalian
diketahui bahwa tumpahan solar berkala terhadap Bahan Kimia Berbahaya, Pasal
tangki solar sudah pengadaan tersebut 58
diberikan secondary
containment
13
2 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan Dilakukan inspeksi dan PERMENAKERTRANS No.4
pengawatan tersebut dapat perawatan secara tahun 1980 tentang Syarat-
diketahui bahwa mempercepat berkala terhadap Syarat Pemasangan dan
terdapat APAR di penanggulangan pengadaan Pemeliharaan Alat Pemadam
gudang B3 dan telah keadaan darurat Api Ringan, Pasal 8
diinspeksi secara (kebakaran) (Pemasangan), dan Pasal 11
Gambar 3.7 APAR yang berada
digudang B3 berkala (Pemeriksaan)
3 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan tersebut, Diharapkan dilakukan KEPMENAKER No.187
pengamatan diketahui orang yang berada disekitar perawatan terhadap tentang Pengendalian Bahan
bahwa adanya label B3 area tangki solar dapat label tersebut Kimia Berbahaya tahun 1999,
(flameable) pada tangki mengetahui informasi bahaya Pasal 3
solar bahan tersebut
14
4 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan tersebut Diharapkan PERMENAKER RI No.5
pengamatan diketahui dapat dilakukan tahun 2018 tentang K3
bahwa terdapat rambu mengurangi/meniadakan perawatan Lingkungan Kerja, Pasal 7
larangan merokok perilaku tidak aman terhadap rambu Ayat 3
tersebut
15
3.2 Tabel Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi
16
Gambar 3.11 Kondisi peralatan di workshop
tidak tertata rapih
17
2 Berdasarkan hasil Terjadinya kecelakaan kerja Inspeksi dan PERMENAKER No.8
pengamatan Monitoring secara tahun 2010 tentang Alat
sebagian pekerja berkala kepada para Pelindung Diri (APD),
tidak menggunakan pekerja terkait Pasal 4,5 dan 6
APD lengkap kepatuhan
penggunaan APD
18
3 Berdasarkan hasil Pekerja tidak waspada dan Memasang safety PERMENAKERTRANS
pengamatan Safety dapat menyebabkan line dan menganti No.1 tahun 1980 tentang
line tidak ada/tidak kecelakaan yang sudah rusak K3 Pada Konstruksi
terawat serta melakukan Bangunan, Pasal 8
perawatan secara
berkala
19
Kesehatan Kerja
1 Berdasarkan hasil Tidak dapat mengetahui Diadakan program PERMENAKERTRANS
wawancara tidak kondisi kesehatan pekerja baik pemeriksaan RI No.3 tahun 1982
ada program sebelum bekerja maupun pada kesehatan bagi para tentang Pelayanan
pemeriksaan saat bekerja pekerja Kesehatan Tenaga Kerja,
Kesehatan baik Pasal 2
awal, berkala,
maupun khusus
pada pekerja
2 Berdasarkan hasil Pertolongan pertama pada Dilakukan PERMENAKERTRANS
pengamatan tidak kecelakaan dapat terhambat pemeriksaan dan No.15 tahun 2008 tentang
ada checklist karena kurangnya ketersediaan perawatan Kotak P3K di Tempat Kerja,
inspeksi maupun isi dari peralatan P3K P3K Pasal 8
perawatan pada
kotak P3K
20
Bahan Kimia Berbahaya
1 Berdasarkan hasil Apabila terjadi kecelakaan Menyediakan dan KEPMENAKER No.187
pengamatan tidak pekerja tidak mengetahui menyampaikan tahun 1999 tentang
terdapat dokumen Langkah – Langkah Dokumen MSDS di Pengendalian Bahan
MSDS di Gudang penanganan B3 Gudang Kimia Berbahaya, Pasal 3
penyimpanan B3 penyimpanan B3
agar diketahui
pekerja
2 Berdasarkan hasil Terjadinya kebocoran gas Melakukakan PERMENNAKER No.37
pengamatan tabung oksigen untuk pengelasan inspeksi dan tahun 2016 tentang K3
oksigen untuk pada regulator memastikan Bejana Tekanan dan
pengelasan tidak
penutup regulator Tangki Timbun, Pasal 14
diberikan penutup
terpasang dengan
benar saat tidak
Gambar 3.18 Regulator tabung gas tidak diberi digunakan
penutup
21
3 Berdasarkan hasil APAR tidak dapat digunakan Dilakukan inspeksi PERMENAKERTRANS
pengamatan tidak apabila terjadi keadaan darurat dan perawatan No.4 tahun 1980 tentang
dilakukan inspeksi secara berkala Syarat-syarat Pemasangan
secara berkala pada dan Pemeliharaan Alat
APAR yang ada di Pemadam Api Ringan,
mobil pengangkut Pasal 11
solar
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil obeservasi dan wawancara didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penerapan norma K3 dibidang Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja,
dan Bahan Berbahaya beberapa sudah diterapkan oleh PT. Lancarjaya
Mandiri Abadi pada Proyek Tol CIJAGO Seksi III sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Perusahaan sudah melakukan pengendalian K3 lingkungan kerja
dengan telah dilakukan pengujian dan pengukuran (fisika dan kimia)
3. Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kurangnya
pemahaman tenaga kerja tekait pentingnya menaati aturan K3. Selain
itu, kurangnya pengawasan serta perawatan baik dari pihak
perusahaan maupun pekerja terkait lingkungan kerja, kesehatan kerja,
dan bahan berbahaya.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negative dalam hal penerapan
norma K3 di PT. Lancarjaya Mandiri Abadi, saran yang dapat diberikan
yaitu:
1. Perlunya kekonsistenan dan keberlanjutan dalam menerapkan norma
K3 sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku guna
meningkatkan budaya K3 (safety culture) di lingkungan kerja demi
produktivitas perusahaan.
2. Perlunya pengawasan dan perawatan lebih terhadap implementasi K3
di lapangan, guna memaksimalkan budaya K3 di tempat kerja.
3. Sebaiknya perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pada
pekerja secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja
guna menghindari terjadinya penyakit akibat kerja.
23