Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. LANCARJAYA MANDIRI ABADI
DEPOK

PENGAWASAN K3 BIDANG : KESEHATAN KERJA,


LINGKUNGAN KERJA, DAN BAHAN BERBAHAYA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 4
1. Ridho Gusti Pratama
2. Rizkiah Aulia Hanifah
3. Rolensya Bensyelin Pical
4. Syawalludin Aprianto
5. Teguh Prihananto
6. Tubagus Ilham Januar Ramadhan
7. Yuniar Dewanti
8. Yus Vidci Robinchar Tampubolon

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
JAKARTA, 20 JUNI – 06 JULI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
kerja Praktik di PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ini tepat pada waktunya. Laporan Praktik
Kerja Lapangan yang berjudul “BIDANG KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN
KERJA, DAN BAHAN BERBAHAYA” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja Republik
Indonesia.

Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuan dan
dorongan kepada kami dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:

1. Dr. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si selaku Menteri Tenaga Kerja RI;
2. Pengawas presentasi sekaligus penguji;
3. Para Pemateri dari KEMENAKER RI;
4. Seluruh staff dan jajaran PT. Lancarjaya Mandiri Abadi;
5. PT. Mutiara Mutu Sertifikasi selaku penyelenggara Pembinaan dan Sertifikasi
Ahli K3 Umum;
6. Teman-teman peserta Calon Ahli K3 Umum Batch 165 Depok yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu namanya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak memiliki kekurangan baik
bentuk, isi, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami menerima kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Penulis akan sangat berterima kasih atas saran dan kritik
tersebut. Semoga kehadiran laporan ini memenuhi sasarannya.

Depok, 30 Juni 2022

KELOMPOK 4

i
Conten ts
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 3
1.4 Dasar Hukum ..................................................................................... 4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN .................................................................. 5
2.1 Profil Perusahaan............................................................................... 5
2.1.1 Profil Perusahaan............................................................................... 5
2.1.2 Profil Singkat Perusahaan ................................................................. 5
2.2 Visi dan Misi....................................................................................... 6
2.2.1 Visi Perusahaan ................................................................................. 6
2.2.2 Misi Perusahaan ................................................................................. 6
2.3 Struktur Organisasi ........................................................................... 7
2.4 Temuan Hasil Observasi .................................................................... 7
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH ................................... 9
3.1 Temuan Positif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ............................... 9
3.2 Tabel Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi ................. 16
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ...................................................................................... 23
4.2 Saran ................................................................................................ 23

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Temuan Hasil Observasi Lingkungan Kerja 7

Tabel 2.2 Temuan Hasil Observasi Kesehatan Kerja 8

Tabel 2.3 Temuan Hasil Observasi Bahan Kimia Berbahaya 8

Tabel 3.1 Temuan Positif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi 9

Tabel 3.4 Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi 16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PT. Lancarjaya Mandiri Abadi 5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi 7

Gambar 3.1 Rambu Penggunaan APD 9

Gambar 3.2 Rambu Safety Induction 10

Gambar 3.3 Pemberian Safety Induction kepada Tamu 10

Gambar 3.4 Hasil Pemeriksaan Lingkungan 11

Gambar 3.5 Mobil Pengangkut Air 11

Gambar 3.6 Secondary Containment pada Tangki Solar 13

Gambar 3.7 APAR yang Berada di Gudang B3 14

Gambar 3.8 Label B3 pada Tangki Solar (flameable) 14

Gambar 3.9 Rambu Larangan Merokok pada Tangki Solar 15

Gambar 3.10 Genangan Air dan Plastik di Lingkungan Kerja 16

Gambar 3.11 Kondisi Peralatan Workshop 17

Gambar 3.12 Kondisi Kabel 17

Gambar 3.13 Tidak Menggunakan APD 18

Gambar 3.14 Tidak Menggunakan APD 18

Gambar 3.15 Safety Line Tidak Terawat 19

Gambar 3.16 Warga Lokal yang Melintas 19

Gambar 3.17 Kotak P3K di mobil safety patrol 20

Gambar 3.18 Regulator Tabung Gas tidak Diberi Penutup 21

Gambar 3.19 APAR yang Berada di Mobil Pengankut Solar 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu


andalan dalam pembangunan nasional Indonesia yang berdampak
positif terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan
dan pemerataan pembangunan. Pembangunan yang cukup signifikan
terjadi pada pembangunan di bidang konstruksi. Beberapa proyek
konstruksi di Indonesia banyak terjadi di kota besar, salah satunya
Kota Depok. Dalam pengerjaan proyek selain mempehatikan
ketepatan waktu, mutu dan biaya, perusahaan konstruksi perlu juga
memperhatikna lingkungan kerja, kesehatan kerja dan bahan
berbahaya beracun (B3) di proyek konstruksi.
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan
tugas yang sasarannya telah digariskan dengan tegas. Banyak
kegiatan dan pihak-pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan proyek
konstruksi menimbulkan banyak permasalahan yang bersifat
kompleks (Soeharto, I., 1995).
Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka
waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi juga memiliki
karakteristik yaitu bersifat unik, membutuhkan sumber 8 daya
(manpower, material, machines, money, method), serta
membutuhkan organisasi (Ervianto, 2005).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya
perlindungan terhadap keselamatan serta kesehatan para tenaga kerja
selama mereka bekerja di perusahaan tempat mereka bekerja. K3
memiliki 2 aspek penting, yaitu mengenai keselamatan kerja para

1
karyawannya dan kesehatan para karyawannya. Keselamatan kerja
ini sangat berhubungan erat dengan proses produksi suatu
perusahaan. Terutama di Indonesia yang semakin berkembang
negaranya, semakin berkembang pula tingkat kecelakaan kerja yang
terjadi.
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) di
bidang konstruksi merupakan bentuk upaya untuk menciptakan
lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK), serta bebas
pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas seperti
yang tertera pada Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila
pihak yang terkait dalam proyek konstruksi ini mampu saling
berkomunikasi dan bekerjasama untuk pencegahan kecelakaan kerja.
Sistem Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh
dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan,
melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan
datang. Menurut Peraturan Pemerintah No.Per. 50/PP/2012 Pasal 3
bahwa, setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 orang atau lebih dan mengandung potensi bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan
produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, seperti
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan Sistem Manajemen K3.
Dasar dari tujuan K3 adalah untuk menciptakan kesehatan
dan keselamatan kerja. Oleh karena itu K3 perlu diterapkan di
semua tempat kerja. Menciptakan tempat kerja yang aman dari
kejadian kebakaran, peledakan dan kerusakan yang pada akhirnya

2
akan melindungi investasi perusahaan serta menciptakan kondisi
tempat kerja yang sehat. Selain itu, pelaksanaan penerapan K3 juga
diharapkan meningkatkan efisisensi dan produktivitas kerja. Hal
tersebut dapat terwujud sebab perusahaan dapat menghemat biaya
kompensasi akibat sakit atau kecelakaan kerja (Kementrian
Ketenaga kerjaan Republik Indonesia, 1996).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan


(PKL) ke PT. Lancarjaya Mandiri Abadi adalah untuk memenuhi tugas
akhir dalam pelaksanaan sertifikasi calon Ahli K3 Umum dari
Kementerian Tenaga Kerja RI yang diselenggarakan oleh PT Mutiara
Mutu Sertifikasi. Kegiatan tersebut juga untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan bagi peserta untuk menjadi seorang calon Ahli K3 Umum.
Adapun tujuan dari laporan Praktik Kerja Lapangan tersebut yaitu
mengaplikasikan hasil pelatihan calon Ahli K3 Umum utamanya dari
faktor lingkungan kerja, kesehatan kerja, dan bahan berbahaya dan
beracun (B3) yang terdapat di tempat kerja PT. Lancarjaya Mandiri Abadi.

1.3 Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi objek pembahasan yakni mengenai Bidang


Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan Berbahaya Kimia di PT
Lancarjaya Mandiri Abadi, yang dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Juni
2022 pukul 08.00-12.00 WIB. Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja
adalah sebagai berikut:
1. Profil Perusahaan PT. Lancarjaya Mandiri Abadi
2. Gambaran Umum di PT. Lancarjaya Mandiri Abadi
3. Struktur organisasi PT Lancarjaya Mandiri Abadi
4. Penerapan Kebijakan K3 di PT Lancarjaya Mandiri Abadi
5. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja,
Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya Kimia.

3
1.4 Dasar Hukum

Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan kami terkait dasar hukum dan
peraturan perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun
dasar hukum yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 01 tahun 1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 04
Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03
Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
6. Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 08 tahun 2010 tentang
Alat Pelindung Diri (APD)
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 05 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 187 tahun 1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


2.1.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 PT. Lancarjaya Mandiri Abadi

Nama Perusahaan : PT. Lancarjaya Mandiri Abadi


Jenis Badan Usaha : Badan Usaha Milik Negara
Bidang Usaha : Kontruksi Jalan, Pematangan Tanah Pengadaan
Tanah serta, Rental Alat-alat Berat
Lokasi : Jl. K.H.M. Usman No. 133, RW 6, Kukusan Beji,
Kota Depok, Jawa Barat 16425
No.Telepon : +62 21-8250-365
E-mail : businessprocess@lmacontractor.com
Website : www.lmacontractor.com
Jumlah Tenaga Kerja : 802 Pekerja

2.1.2 Profil Singkat Perusahaan

PT. Lancarjaya Mandiri Abadi merupakan Perusahaan General Contractor


yang bergerak di bidang Konstruksi Jalan, Pematangan Tanah, Pengadaan Tanah
serta Rental Alat-alat Berat. Sejak didirikan, PT. Lancarjaya Mandiri Abadi telah
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti: Pematangan Tanah, Cut & Fill,

5
Infrastruktur, Penggalian Tanah Merah, Saluran Air, Jalan Perumahan dan lain-
lain diwilayah Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Earthworks, merupakan suatu Teknik rekayasa tanah dalam dunia
konstruksi, melalui proses pemindahan dan penimbunan tanah atau bauatan,
dengan tujuan untuk mendapakan bentuk tanah yang diinginkan.
Cut and fill adalah proses konstruksi dimana material hasil pengerukan
tanah digunakan untuk menimbun lokasi lain, untuk mendapatkan suatu bentuk
tanah yang diinginkan, seperti lahan yang rata, badan jalan atau bendungan.
Heavy Equipment Rental, PT. Lancarjaya Mandiri Abadi menyediakan alat
berat dan dump truck untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berbagai
proyek konstruksi, tambang, perkebunan, oil & gas, kehutanan maupun proyek
lainnya dan didukung operator dan tenaga mekanik yang handal.

2.2 Visi dan Misi


2.2.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan konstruksi terintergrasi berbasis aat berat terkemuka
di Indonesia dan regional

2.2.2 Misi Perusahaan


1. Menyediakan jasa konstruksi spesialis dengan difrensiasi produk dan
pelayanan prima
2. Meingkatkan bisnis teritergrasi yang memilki layanan berdaya serin
tinggi dan nilai tambah yang optimal bagi pemangku kepentingan
3. Mengedepankan aspek QHSE Dan tata Kelola perusahaan yang baik
dalam menjalankan proses bisnis

6
2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.4 Temuan Hasil Observasi

Tabel 2.1 Temuan Hasil Observasi


Lingkungan Kerja
Temuan Positif Temuan Negatif
1. Terdapat rambu-rambu K3 di tempat kerja 1. Tidak menerapkan prinsip 5R (resik, rawat,
rapih, ringkas, dan rajin)
2. Sudah dilakukan safety induction, toolbox
meeting, dan general safety talk untuk 2. Sebagian pekerja tidak menggunakan APD
pekerja dan tamu lengkap

3. Telah dilakukan Pemantauan Lingkungan 3. Safety line tidak ada/tidak terawatt


Hidup (RPL) di seluruh area kerja (fisik dan
kimia) 4. Terdapat warga berlalu lalang secara bebas di
area kerja
4. Tersedia truk air untuk penyiraman jalan dan
pencucian dump truck 5. Terdapat kabel yang terkelupas

6. Terdapat sampah yang berserakan di area kerja

7
Tabel 2.2 Temuan Hasil Observasi
Kesehatan Kerja
Temuan Positif Temuan Negatif
1. Perusahaan telah bekerjasama dengan klinik 1. Tidak ada program pemeriksaan Kesehatan
dan rumah sakit sebagai upaya pelayanan baik awal, berkala, maupun khusus pada
kesehatan pekerja pekerja

2. Tersedia ambulans perusahaan 2. Tidak ada checklist inspeksi maupun


perawatan pada kotak P3K
3. Penyediaan pemenuhan nutrisi pekerja serta
kegiatan senam kebugaran setiap 1x/bulan

Tabel 2.3 Temuan Hasil Observasi


Bahan Kimia Berbahaya
Temuan Positif Temuan Negatif
1. Tangki solar sudah diberikan secondary 1. Tidak terdapat dokumen MSDS di Gudang
containment penyimpanan B3
2. Terdapat APAR di gudang B3 dan telah 2. Tabung oksigen untuk pengelasan tidak
diinspeksi secara berkala diberikan penutup
3. Adanya label B3 pada tangki solar (flameable)
3. Tidak dilakukan inspeksi secara berkala
4. Terdapat rambu larangan merokok pada APAR yang ada di mobil pengangkut
solar
5. Pengangkutan limbah telah terjadwal (3-4
bulan/sekali)

8
BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Temuan Positif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi

Tabel 3.1 Temuan Positif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi


Temuan Positif
No Gambar Temuan Rekomendasi Landasan Hukum
Analisis Manfaat yang didapatkan
Lingkungan Kerja
1 Berdasarkan hasil Dengan di terapkannya Menjaga rambu-rambu PERMENAKER RI No.5
pengamatan didapatkan rambu-rambu K3 para pekerja agar tidak rusak dan tahun 2018 tentang K3
bahwa PT LAM sudah mendapatkan informasi terkait memasang ditempat Lingkungan Kerja, Pasal 7
menerapkan rambu- bahaya yang berada yang mudah terlihat Ayat 3
rambu K3 ditempat disekitarnya agar pekerja mengingat
kerja dan menerapkan rambu-
Gambar 3.1 Rambu Penggunaan
rambu
APD
k3

9
2 Berdasarkan hasil Dengan diadakannya safety Memastikan kegiatan UU No. 1 Tahun 1970 tentang
pengamatan sudah induction dan toolbox meeting tersebut tetap berjalan Keselamatan Kerja, Pasal 9
dilakukan safety mampu meningkatkan secara rutin Ayat 1
induction dan toolbox kepedulian (awareness)
meeting untuk para pekerja terhadap K3
Gambar 3.2 Rambu Safety Induction
pekerja dan tamu

Gambar 3.3 Pemberian Safety


Induction kepada tamu

10
3 Berdasarkan hasil Dengan diadakan pemantauan Diharapkan kegiatan ini PERMENAKER RI No.5
pengamatan dan analisa lingkungan hidup mampu (pemantauan lingungan tahun 2018 tentang K3
bahwa telah dilakukan memonitor kualitas hidup) tetap dilakukan Lingkungan Kerja, Pasal 5
pemantauan lingkungan lingkungan agar terhindar dari selama periode Ayat 1 dan 2
hidup di seluruh area pencemaran atau kerusakan pekerjaan berlangsung
kerja lingkungan

Gambar 3.4 Hasil Pemeriksaan


Lingkungan
4 Berdasarkan hasil Dengan diadakannya Diharapkan kegiatan ini PERMENAKER RI No.5
pengamatan diketahui penyiram jalan guna tetap dilakukan guna tahun 2018 tentang K3
bahwa tersedia truk air meminimalisir debu di area menjaga kebersihan dan Lingkungan Kerja, Pasal 5
untuk penyiraman jalan kerja dan juga pencucian kenyamanan Ayat 3
dan pencucian dump berguna meminimalisir lingkungan
truck ceceran tanah di jalan umum
Gambar 3.5 Mobil Pengangkut Air

11
Kesehatan Kerja
1 Berdasarkan hasil Dengan diadakannya kerja Diharapkan kerja sama PERMENAKERTRANS
pengamatan diketahui sama ini diharapkan mampu tersebut dapat terus RI No.3 Tahun 1982
bahwa PT LMA telah memenuhi kebutuhan diadakan selama tentang Pelayanan
bekerja sama dengan pelayanan kesehatan pekerja periode proyek Kesehatan Tenaga Kerja,
Klinik (Klinik KITA berlangsung Pasal 4 Ayat 1
dan Klinik ARAS) serta
RS Grha Permata Ibu)
sebagai upaya
pelayanan kesehatan
tenaga kerja
2 Berdasarkan hasil Dengan tersedianya Diharapkan dengan PERMENAKERTRANS RI
pengamatan diketahui ambulans mampu penyediaan ambulans No.15 Tahun 2008 tentang
bahwa tersedia mempermudah akses ini akan tetap ada P3K di Tempat Kerja, Pasal 11
ambulans perusahaan mobilisasi evakuasi selama periode proyek
apabila terjadi ini berlangsung
kecelakaan kerja

12
3 Berdasarkan hasil Dengan penyediaan Diharapkan intensitas  UU No.13 tahun 2003 tentang
wawancara didapatkan pemenuhan nutrisi pekerja ini kegiatan ini dapat Ketenagakerjaan, Pasal 86
bahwa terdapat dapat memenuhi kebutuhan ditingkatkan (minimal  PERMENAKERTRANS RI
penyediaan nutrisi nutrisi dan menjaga imunitas 2x/sebulan) No.3 tahun 1982 tentang
pekerja serta kegiatan tubuh pekerja serta Pelayanan Kesehatan Tenaga
senam kebugaran setiap meningkatkan produktivitas Kerja 1982, Pasal 2
1x/bulan pekerja
Bahan Kimia Berbahaya
1 Berdasarkan Dengan pengadaan tersebut Dilakukan inspeksi dan KEPMENAKER No.187 tahun
pengamatan dapat meminimalisirkan perawatan secara 1999 tentang Pengendalian
diketahui bahwa tumpahan solar berkala terhadap Bahan Kimia Berbahaya, Pasal
tangki solar sudah pengadaan tersebut 58
diberikan secondary
containment

Gambar 3.6 Secondary Containment


pada tangki solar

13
2 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan Dilakukan inspeksi dan PERMENAKERTRANS No.4
pengawatan tersebut dapat perawatan secara tahun 1980 tentang Syarat-
diketahui bahwa mempercepat berkala terhadap Syarat Pemasangan dan
terdapat APAR di penanggulangan pengadaan Pemeliharaan Alat Pemadam
gudang B3 dan telah keadaan darurat Api Ringan, Pasal 8
diinspeksi secara (kebakaran) (Pemasangan), dan Pasal 11
Gambar 3.7 APAR yang berada
digudang B3 berkala (Pemeriksaan)
3 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan tersebut, Diharapkan dilakukan KEPMENAKER No.187
pengamatan diketahui orang yang berada disekitar perawatan terhadap tentang Pengendalian Bahan
bahwa adanya label B3 area tangki solar dapat label tersebut Kimia Berbahaya tahun 1999,
(flameable) pada tangki mengetahui informasi bahaya Pasal 3
solar bahan tersebut

Gambar 3.8 Label B3 pada Tangki


Solar (flameable)

14
4 Berdasarkan hasil Dengan pengadaan tersebut Diharapkan PERMENAKER RI No.5
pengamatan diketahui dapat dilakukan tahun 2018 tentang K3
bahwa terdapat rambu mengurangi/meniadakan perawatan Lingkungan Kerja, Pasal 7
larangan merokok perilaku tidak aman terhadap rambu Ayat 3
tersebut

Gambar 3.9 Rambu Larangan


Merokok pada Tangki Solar
5 Pengangkutan limbah Dengan pengadaan tersebut Diharapkan KEPMENAKER No.187 tahun
telah terjadwal (3-4 tidak terjadi penumpukan dan pengangkutan limbah 1999 tentang Pengendalian
bulan/sekali) pencemaran akibat tetap dilakukan namun Bahan Kimia Berbahaya, Pasal
penumpukan limbah juga harus 2
memperhatikan
penataan TPS (Tempat
Pembuangan
Sementara)

15
3.2 Tabel Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi

Tabel 3.2 Temuan Negatif PT. Lancarjaya Mandiri Abadi


Temuan Negatif
No Gambar Temuan Rekomendasi Landasan Hukum
Analisis Potensi Bahaya
Lingkungan Kerja
1 Berdasarkan hasil Lingkungan kerja yang kotor Diterapkan Prinsip PERMENAKER No.5
pengamatan tidak membahayakan kesehatan, 5R dan Terus di tahun 2018 tentang K3
diterapkan prinsip lingkungan kerja yang tidak monitoring oleh Lingkungan Kerja, Pasal
5R (Resik, Rawat, rapih menyebabkan sulit m Pengawas K3 dan 43 dan 44
Rapih, Ringkas, dan encari peralatan untuk bekerja, dijadikan tanggung
Rajin) kabel yang berserakan jawab seluruh
beresiko konsleting listrik, pekerja
Gambar 3.10 Genangan air dan plastik di pekerja
lingkungan kerja tersandung/terjatuh/terpeleset

16
Gambar 3.11 Kondisi peralatan di workshop
tidak tertata rapih

Gambar 3.12 Kondisi kabel yang melintang


dan terkelupas

17
2 Berdasarkan hasil Terjadinya kecelakaan kerja Inspeksi dan PERMENAKER No.8
pengamatan Monitoring secara tahun 2010 tentang Alat
sebagian pekerja berkala kepada para Pelindung Diri (APD),
tidak menggunakan pekerja terkait Pasal 4,5 dan 6
APD lengkap kepatuhan
penggunaan APD

Gambar 3.13 Salah satu pekerja tidak


menggunakan safety helm

Gambar 3.14 Tidak menggunakan safety


gloves, safety goggles pada pemotongan besi

18
3 Berdasarkan hasil Pekerja tidak waspada dan Memasang safety PERMENAKERTRANS
pengamatan Safety dapat menyebabkan line dan menganti No.1 tahun 1980 tentang
line tidak ada/tidak kecelakaan yang sudah rusak K3 Pada Konstruksi
terawat serta melakukan Bangunan, Pasal 8
perawatan secara
berkala

Gambar 3.15 Safety line tidak terawat


4 Berdasarkan hasil Dapat terjadi kecelakaan Akses keluar masuk PERMENAKERTRANS
pengamatan karena kurangnya pemahaman warga dalam area No.1 tahun 1980 tentang
terdapat warga warga terhadap area kerja proyek ditutup K3 Pada Konstruksi
berlalu lalang Bangunan, Pasal 10
secara bebas di area
kerja

Gambar 3.16 Warga lokal melintasi area kerja


secara bebas

19
Kesehatan Kerja
1 Berdasarkan hasil Tidak dapat mengetahui Diadakan program PERMENAKERTRANS
wawancara tidak kondisi kesehatan pekerja baik pemeriksaan RI No.3 tahun 1982
ada program sebelum bekerja maupun pada kesehatan bagi para tentang Pelayanan
pemeriksaan saat bekerja pekerja Kesehatan Tenaga Kerja,
Kesehatan baik Pasal 2
awal, berkala,
maupun khusus
pada pekerja
2 Berdasarkan hasil Pertolongan pertama pada Dilakukan PERMENAKERTRANS
pengamatan tidak kecelakaan dapat terhambat pemeriksaan dan No.15 tahun 2008 tentang
ada checklist karena kurangnya ketersediaan perawatan Kotak P3K di Tempat Kerja,
inspeksi maupun isi dari peralatan P3K P3K Pasal 8
perawatan pada
kotak P3K

Gambar 3.17 Kotak P3K yang berada di Mobil


Safety Patrol

20
Bahan Kimia Berbahaya
1 Berdasarkan hasil Apabila terjadi kecelakaan Menyediakan dan KEPMENAKER No.187
pengamatan tidak pekerja tidak mengetahui menyampaikan tahun 1999 tentang
terdapat dokumen Langkah – Langkah Dokumen MSDS di Pengendalian Bahan
MSDS di Gudang penanganan B3 Gudang Kimia Berbahaya, Pasal 3
penyimpanan B3 penyimpanan B3
agar diketahui
pekerja
2 Berdasarkan hasil Terjadinya kebocoran gas Melakukakan PERMENNAKER No.37
pengamatan tabung oksigen untuk pengelasan inspeksi dan tahun 2016 tentang K3
oksigen untuk pada regulator memastikan Bejana Tekanan dan
pengelasan tidak
penutup regulator Tangki Timbun, Pasal 14
diberikan penutup
terpasang dengan
benar saat tidak
Gambar 3.18 Regulator tabung gas tidak diberi digunakan
penutup

21
3 Berdasarkan hasil APAR tidak dapat digunakan Dilakukan inspeksi PERMENAKERTRANS
pengamatan tidak apabila terjadi keadaan darurat dan perawatan No.4 tahun 1980 tentang
dilakukan inspeksi secara berkala Syarat-syarat Pemasangan
secara berkala pada dan Pemeliharaan Alat
APAR yang ada di Pemadam Api Ringan,
mobil pengangkut Pasal 11
solar

Gambar 3.19 APAR yang berada di mobil


pengangkut solar (tidak ada label dan checklist
inspeksi)

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil obeservasi dan wawancara didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penerapan norma K3 dibidang Lingkungan Kerja, Kesehatan Kerja,
dan Bahan Berbahaya beberapa sudah diterapkan oleh PT. Lancarjaya
Mandiri Abadi pada Proyek Tol CIJAGO Seksi III sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Perusahaan sudah melakukan pengendalian K3 lingkungan kerja
dengan telah dilakukan pengujian dan pengukuran (fisika dan kimia)
3. Terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kurangnya
pemahaman tenaga kerja tekait pentingnya menaati aturan K3. Selain
itu, kurangnya pengawasan serta perawatan baik dari pihak
perusahaan maupun pekerja terkait lingkungan kerja, kesehatan kerja,
dan bahan berbahaya.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negative dalam hal penerapan
norma K3 di PT. Lancarjaya Mandiri Abadi, saran yang dapat diberikan
yaitu:
1. Perlunya kekonsistenan dan keberlanjutan dalam menerapkan norma
K3 sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku guna
meningkatkan budaya K3 (safety culture) di lingkungan kerja demi
produktivitas perusahaan.
2. Perlunya pengawasan dan perawatan lebih terhadap implementasi K3
di lapangan, guna memaksimalkan budaya K3 di tempat kerja.
3. Sebaiknya perusahaan melakukan pemeriksaan kesehatan pada
pekerja secara berkala untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja
guna menghindari terjadinya penyakit akibat kerja.

23

Anda mungkin juga menyukai