OLEH:
KELOMPOK IV
ARYFUL YAHDI
ARYU RINANDA
FATMA MADINA
MULYONO
PUJI LIDYA HASANAH
ROSI YULIANA
TONA MANANG DETA LUBIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah SMK3, UU K3, DAN AUDIT K3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
dan kesempatan, sehingga kelompok dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah SMK3,
UU K3 dan AUDIT K3 mengenai Sertifikasi SMK3 dan PJK3
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing dan
membantu kami dalam memahami semua hal yang terkait dengan SMK3, UU K3 dan AUDIT
K3.
Kelompok sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu kelompok mengharapkan kritikan maupun saran kepada pembaca yang sifatnya
membangun. Akhir kata kelompok mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN
A Latar belakang..........................................................................
B Tujuan.......................................................................................
ISI
A Sertifikasi SMK3
1
Auditor SMK3....................................................................
B PJK3
BAB III.
Pengertian PJK3.................................................................
12
13
15
16
16
PENUTUP
A Kesimpulan ..............................................................................
17
B Saran.........................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat ketat dalam
segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya mempersyaratkan adanya
perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, tidak
terlepas dari upaya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
terstruktur, dan terintegrasi melalui SMK3 guna menjamin terciptanya suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
nyaman, efisien dan produktif.
Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan peraturan
perundang-undangan SMK3 yang terkait yang diberikan oleh Menakertrans terhadap
perusahaan yg telah lolos audit eksternal SMK3. Hal inilah salah satu yang melatarbelakangi
perusahaan untuk mau menerapkan SMK3 PP No. 50 Tahun 2012, karena ada bentuk
apresiasi dari pemerintah dalam hal pemberian Sertifikat dan Bendera yang dapat
meningkatkan image dan prestige perusahaan untuk bersaing dalam dunia usaha terutama
dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
K3 di perusahaan sangat penting artinya bagi pekerja, pengusaha, maupun orang-orang
yang berada di dalam lokasi perusahaan. Dalam rangka mencegah terjadinya bahaya
kecelakaan, perlu mengikutsertakan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan masalah
pengawasan K3 mulai dari tahap konsultasi, pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, penelitian,
pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan pembinaan K3. Pihak-pihak lain yang dimaksud di
atas adalah Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami mengenai Sertifikasi SMK3 dan PJK3
2. Tujuan Khusus
BAB II
ISI
A. Sertifikasi SMK3
1. Pengertian dan Tujuan SMK3
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut PP No. 50 Tahun
2012 merupakan bagian penting dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem di
perusahaan. Kewajiban ini berlaku bagi perusahaan:
a. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, Penerapan SMK3 bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsure manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
poduktivitas.
2. Pengertian Sertifikasi SMK3
Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan dan penghargaan terhadap komitmen
perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja melalui pemenuhan penerapan
SMK3 yang telah lolos audit eksternal SMK3 oleh Lembaga Audit yang telah ditunjuk
oleh Menteri Ketenagakerjaan. Sertifikasi SMK3 merupakan proses dan usaha
perusahaan dalam mendapatkan penghargaan/ pengakuan penerapan SMK3 yang telah
diterapkan perusahaan.
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan 12 elemen audit SMK3 yang
terdapat dalam PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3, yaitu:
a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
b. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
c. Pengendalian, Perancangan dan peninjauan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pembelian dan pengendalian produk
f. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
g. Standar Pemantuan
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. Pengelolaan material dn perpindahannya
j. Pengumpulan dan penggunaan data
k. Pemeriksaan SMK3
l. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
Lembaga audit SMK3 yang telah mendapatkan keputusan penunjukan oleh Menteri
mempunyai kewajiban:
a. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja;
b. Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Menjaga kerahasiaan perusahaan yang diaudit; dan
d. Melaporkan hasil Audit SMK3 kepada Menteri, perusahaan yang diaudit, dan Dinas
Provinsi.
Lembaga Audit SMK3 yang telah mendapatkan keputusan penunjukan oleh
Menteri dilarang:
a.
b.
1x24 jam.
b. Kategori Mayor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor
ditetapkan terhadap:
Tidak terpenuhinya peraturan
perundang-undangan di
lokasi.
Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor harus
ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat dalam jangka waktu
1 (satu) bulan.
c. Kategori Minor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori minor ditetapkan
terhadap ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman, dan acuan lainnya.
11) Dalam hal terdapat perbedaan interpretasi penilaian kriteria Audit SMK3 antara perusahaan
dengan Lembaga Audit SMK3 maka para pihak yang tidak menerima hasil Audit SMK3
dapat mengajukan keberatan kepada Direktur Jenderal. Direktur Jenderal melakukan
pemeriksaan dokumen dan verifikasi lapangan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja.
Direktur Jenderal menetapkan keputusan hasil Audit SMK3 dalam waktu paling lama 2
(dua) hari kerja.
12) Ketentuan pencapaian hasil audit SMK3 terdiri dari 3 kategori, yaitu:
a. Tingkat pencapaian penerapan kurang, apabila tingkat pencapaian penerapan sebesar 0
59%;
b. Tingkat pencapaian penerapan baik, apabila tingkat pencapaian penerapan sebesar 60
84%;
c. Tingkat pencapaian penerapan memuaskan, apabila tingkat pencapaian penerapan
sebesar 85%-100%.
Tabel 2.1
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
Kategori
0-59%
Perusahaan
Kategori tingkat
Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian
Penerapan
Penerapan Baik
Penerapan
Kategori tingkat
Kurang
Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian
Memuaskan
Tingkat Penilaian
transisi (122
Penerapan
Penerapan Baik
Penerapan
kriteria)
Kategori tingkat
Kurang
Tingkat Penilaian
Tingkat Penilaian
Memuaskan
Tingkat Penilaian
lanjutan (166
Penerapan
Penerapan Baik
Penerapan
kategori)
Kurang
Memuaskan
13) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan kurang, maka Direktur
Jenderal dapat melakukan:
a. Tindakan hukum pada perusahaan yang wajib Audit Eksternal SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan; dan/atau
b. Tindakan pembinaan pada perusahaan yang mengajukan permohonan untuk dilakukan
Keterangan:
Logo SMK3 di
sebelah kiri bawah
berwarna perak
Ukuran sertifikat:
Panjang : 42 cm
Lebar 29 cm
Keterangan
-
Ukuran
Panjang: 140 cm
Lebar: 90 cm
Tebal border : 3cm
Warna latar belakang
putih
15) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan memuaskan maka
Menteri dapat memberikan penghargaan berupa:
a. Sertifikat emas bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan lanjutan
b. Bendera emas bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
Bentuk Sertifikat Emas
Keterangan:
Logo SMK3 di
sebelah kiri bawah
berwarna perak
Ukuran sertifikat:
Panjang : 42 cm
Lebar 29 cm
Keterangan
-
Ukuran
Panjang: 140 cm
Lebar: 90 cm
Tebal border : 3cm
Warna latar belakang
putih
16) Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Audit Eksternal SMK3 dibebankan kepada
perusahaan yang diaudit.
17) Penghargaan tersebut memiliki masa berlaku paling lama 3 (tiga) tahun
18) Penerbitan Sertifikat SMK3 dilakukan oleh Kemenakertrans RI pada bulan K3 antara bulan
Februari sampai April secara serentak di seluruh Indonesia yang pelaksanaannya terpusat di
Jakarta
19) Lembaga Audit SMK3 hanya mengeluarkan laporan hasil audit SMK3, dan memberikan
rekomendasi tingkat pencapaian penerapan SMK3 perusahaan
B. Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
1. Pengertian PJK3
K3 di perusahaan sangat penting artinya bagi pekerja, pengusaha, maupun orangorang yang berada di dalam lokasi perusahaan. Dalam rangka mencegah terjadinya
bahaya kecelakaan, perlu mengikutsertakan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
masalah pengawasan K3 mulai dari tahap konsultasi, pabrikasi, pemeliharaan, reparasi,
penelitian, pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan pembinaan K3. Pihak-pihak lain yang
dimaksud di atas adalah Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
Kemenaker mengatur Perusahaan Pembina Jasa Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(PJK3 / Safety Training provider) dengan peraturan Per.04/Men/1995 dan Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 48/DJPPK/VII/2011
serta SE.02/Men/DJPPK/I/2011. Dengan peraturan ini, PJK3 diatur agar memiliki sub
bidang agar menjadi fokus dan menjaga kualitas dalam pembinaan.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PJK3 merupakan perusahaan yang
usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 huruf b)
PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu memperoleh
keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja, dalam hal ini Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan. (Pasal 2 ayat 1)
Perusahaan Jasa K3, meliputi: (Pasal 3)
a.
Jasa Konsultan K3;
b. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3;
c.
Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik;
d. Jasa Pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan kerja;
e.
Jasa Audit K3;
f.
2.
harus mengajukan permohonan kepada Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.
2) Permohonan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan diberi materai cukup dengan disertai
lampiran :
a. Salinan akte pendirian perusahaan
b. Salinan surat ijin usaha perusahaan (SIUP)
c. Surat keterangan domisilin perusahaan
d. Salin bukti NPWP perusahaan
e. Daftar peralatan yang dimiliki sesuai usaha jasanya
f. Struktur organisasi perusahaan
g. Salin wajib laporan ketenagakerjaan
h. Salin keputusan penunjukan sebagai Ahli K3 atau dokter pemeriksa kesehatan
tenaga kerja kecuali untuk perusahaan jasa Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan,
Reparasi dan Instalasi Teknik K3 dan Jasa Pembinaan K3
i. Riwayat hidup Ahli K3 atau Tenaga Teknis yang bekerja pada perusahaan yang
bersangkutan.
3) Permohonan harus mencantumkan bidang usaha jasa yang sesuai dengan Ahli K3
yang dimiliki
4) Permohonan tembusannya disampaikan kepada Kepala Kantor Departemen Tenaga
Kerja dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja setempat.
Pasal 9
1) Setelah permohonan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diterima, Direktur
Pasal 10
1) Keputusan Penunjukan PJK3 berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun, dan setelah
2) Kewajiban PJK3
Pasal 12
a. Mentaati semua peraturan perundang-undang yang berlaku;
b. Mengutamakan pelayanan dalam rangka pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat
K3 sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku;
c. Membuat kontrak kerja dengan pemberi kerja yang isinya antara lain memuat
secara jelas hak kewajiban;
d. Memelihara dokumen kegiatan untuk sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun
Pasal 13
Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 12, PJK3 harus melaporkan
dan berkonsultasi dengan Kepala Kantor Departemen atau Kepala Kantor Wilayah
Departemen Tenaga Kerja setempat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dengan menyerahkan laporan teknis sesuai ketentuan yang berlaku.
4.
5.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan dan penghargaan terhadap komitmen
perusahaan dalam keselamatan dan kesehatan kerja melalui pemenuhan penerapan SMK3
yang telah lolos audit eksteral SMK3 oleh Lembaga Audit yang telah ditunjuk oleh Menteri
Ketengakerjaan.
Ketentuan pencapaian hasil audit SMK3 terdiri dari 3 kategori, yaitu:
a. Tingkat pencapaian penerapan kurang, apabila tingkat pencapaian penerapan sebesar 0
59%;
b. Tingkat pencapaian penerapan baik, apabila tingkat pencapaian penerapan sebesar 60
84%;
c. Tingkat pencapaian penerapan memuaskan, apabila tingkat pencapaian penerapan
sebesar 85%-100%.
Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan kurang, maka
Direktur Jenderal dapat melakukan tindakan hukum dan/atau tindakan pembinaan pada
perusahaan dan/atau
Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan baik, maka Menteri
dapat memberikan penghargaan berupa sertifikat perak bagi perusahaan tingkat kategori
awal, transisi dan lanjutan dan bendera perak bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan memuaskan
sebagaimana maka Menteri dapat memberikan penghargaan berupa: sertifikat emas bagi
perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan lanjutan dan bendera emas bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
PJK3 merupakan perusahaan yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu
pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu
memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja, dalam hal ini Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan.
B. Saran
1. Diharapkan semoga makalah ini dapat membantu pembaca memahami mengenai
sertifikasi SMK3 dan PJK3
2. Diharapkan perusahaan yang telah diwajibkan untuk menerapkan SMK3
melakukan audit dan sertifikasi SMK3
DAFTAR PUSTAKA
1. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3
2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
4. http://smk3.rajadiginet.com/sertifikasi-smk3-gmci-081210910329.html
5. http://midiatama.co.id/2016/07/15/auditor-smk3/
6. https://qhsepromotions.com/2014/10/06/proses-sertifikasi-smk3-pp-50-tahun-2012/
7. http://midiatama.co.id/2016/07/15/694/