Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SMK3, UU3, DAN AUDIT K3

Sertifikasi SMK3 dan PJK3

OLEH
KELOMPOK 2

1. Intan Hasri Yona (1711211036)


2. Nur Intan Rahmi A (1711213011)
3. Fauza El Izzati (1711211035)
4. Tasha Vebranti (1711211003)
5. Atika Zahira (1711211038)
6. Irene Sandra Olivia (1711212056)
7. Prayoga Wagesti (1711211022)
8. Salsabila Syifa S (1711212006)
9. Elsa Aprillia (1711211027)
10. Fauziah Hermawaty (1711212045)
11. Budi Irawan (1711216013)
12. Ulfah Winanda Putri (1711212035)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sertifikasi SMK3 dan PJK3” ini.
Penyusunan makalah ini ditujukan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat
sebagai pemenuhan syarat untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah SMK3,
UU K3 dan AUDIT K3. Penyusunan makalah ini dilaksanakan atas kerja sama
rekan kelompok serta bimbingan dari berbagai pihak. Terima kasih kami ucapkan
kepada dosen mata kuliah SMK3, UU K3 dan AUDIT K3 yang telah memberikan
bimbingan materi dalam pembelajaran sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
mengoreksi kekurangan tersebut. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Padang,20 Oktober 2019

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Sertifikasi SMK3 ........................................................................ 6

2.2 Tujuan SMK3 ................................................................................................ 6

2.3 Mekanisme Sertifikasi SMK3 ....................................................................... 7

2. 4 Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3 ..................... 11

2.5 Biaya Sertifikasi SMK3 .............................................................................. 11

2.6 Proses pengajuan sertifikasi SMK3 ............................................................ 12

2.7 Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3 ................................ 12

2.8 Dokumentasi SMK3 .................................................................................... 12

2.9 Internal Audit SMK3 Berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 ........................ 13

2.9.1 Internal Audit SMK3............................................................................ 14

2.9.2 Agenda Pelatihan Internal Audit SMK3 ............................................. 15

2.10 Proses Pengajuan Sertifikasi SMK3 Kemenaker ...................................... 15

2.11 Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture............................ 18

2.12 Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)..................... 20

2.12.1 Pengertian PJK3 ................................................................................. 20

2.12.2 Syarat-Syarat PJK3 ............................................................................ 21

2
BAB III ................................................................................................................. 22

PENUTUP ............................................................................................................. 22

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 22

3.2 Saran ............................................................................................................ 22

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat
ketat dalam segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya
mempersyaratkan adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja,
tidak terlepas dari upaya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi melalui SMK3 guna menjamin
terciptanya suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien dan produktif.

Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan


peraturan perundang-undangan SMK3 yang terkait yang diberikan oleh
Menakertrans terhadap perusahaan yg telah lolos audit eksternal SMK3. Hal inilah
salah satu yang melatarbelakangi perusahaan untuk mau menerapkan SMK3 PP No.
50 Tahun 2012, karena ada bentuk apresiasi dari pemerintah dalam hal pemberian
Sertifikat dan Bendera yang dapat meningkatkan image dan prestige perusahaan
untuk bersaing dalam dunia usaha terutama dalam penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.

K3 di perusahaan sangat penting artinya bagi pekerja, pengusaha, maupun


orang-orang yang berada di dalam lokasi perusahaan. Dalam rangka mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan, perlu mengikutsertakan pihak-pihak lain yang
berhubungan dengan masalah pengawasan K3 mulai dari tahap konsultasi,
pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, penelitian, pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan
pembinaan K3. Pihak-pihak lain yang dimaksud di atas adalah Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).

Rumusan Masalah
1. Apa itu Sertifikasi SMK3?
2. Bagaimana tujuan SMK3 dan Mekanisme Sertifikasi SMK3?
3. Bagaimana Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3?

4
4. Apa saja Biaya Sertifikasi SMK3 ?
5. Bagaimana proses pengajuan sertifikasi SMK3?
6. Bagaimana Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3 dan
dokumentasi SMK3?
7. Bagaimana Internal Audit SMK3 berdasarkan PP No 55 Tahun 2012 ?
8. Bagaimana Proses pengajuan sertifikasi SMK3 Kemenaker ?
9. Bagaimana Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture ?
10. Bagaimana Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) ?

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Sertifikasi SMK3
2. Mengetahui tujuan SMK3 dan Mekanisme Sertifikasi SMK3
3. Mengetahui Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3
4. Mengetahui Biaya Sertifikasi SMK3
5. Mengetahui proses pengajuan sertifikasi SMK3
6. Mengetahui Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3 dan
dokumentasi SMK3
7. Mengetahui Internal Audit SMK3 berdasarkan PP No 55 Tahun 2012
8. Mengetahui proses pengajuan sertifikasi SMK3 Kemenaker
9. Mengetahui Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture
10. Mengetahui Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sertifikasi SMK3


Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan dan penghargaan terhadap
komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja melalui
pemenuhan penerapan SMK3 yang telah lolos audit eksternal SMK3 oleh Lembaga
Audit yang telah ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan. Sertifikasi SMK3
merupakan proses dan usaha perusahaan dalam mendapatkan penghargaan/
pengakuan penerapan SMK3 yang telah diterapkan perusahaan.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut PP No. 50
Tahun 2012 merupakan bagian penting dari sistem manajemen perusahaan secara
keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Setiap
perusahaan wajib menerapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem di
perusahaan. Kewajiban ini berlaku bagi perusahaan:
1. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang
2. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2012
2.2 Tujuan SMK3
Penerapan SMK3 bertujuan untuk:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan
kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong poduktivitas.
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan 12 elemen audit SMK3
yang terdapat dalam PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3, yaitu:
a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
b. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3

6
c. Pengendalian, Perancangan dan peninjauan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pembelian dan pengendalian produk
f. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
g. Standar Pemantuan
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. Pengelolaan material dn perpindahannya
j. Pengumpulan dan penggunaan data
k. Pemeriksaan SMK3
l. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
2.3 Mekanisme Sertifikasi SMK3
1) Pelaksanaan penilaian penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal SMK3
dilakukan berdasarkan kategori perusahaan:
a. Kategori tingkat awal (perusahaan kecil dengan tingkat risiko rendah)
pemenuhan terhadap 64 kriteria Audit SMK3
b. Kategori tingkat transisi (perusahaan sedang dengan tingkat risiko
menengah) dengan pemenuhan terhadap 122 kriteria Audit SMK3
c. Kategori tingkat lanjutan (perusahaan besar dengan tingkat risiko
tinggi) dengan pemenuhan terhadap 166 kriteria Audit SMK3
2) Perusahaan mengajukan surat permohonan audit SMK3 kepada Dirjen
Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga kerja
dan Transmigrasi Rl (Jika sudah siap untuk di lakukan audit SMK3).
a. Surat di Cc (tembusan) kepada Disnaker setempat tempat perusahaan
berlokasi.
b. Surat juga di Cc (tembusan) kepada Lembaga Audit SMK3 yang
dipilih dari 8 di atas.
3) Perusahaan yang mengajukan permohonan audit SMK3 diharuskan sudah
menerapan SMK3 Minimal 3 bulan dan diharuskan juga telah memiliki
dokumen sistem manajemen K3 meliputi
a. Pedoman K3 (Manual SMK3), Prosedur, lnstruksi Kerja, Formulir.
b. Jika perusahaan telah menerapkan OHSAS 18001:2007, perusahaan
hanya menambahkan Matrik Integrasi Sistem Manajemen antara

7
OHSAS dan PP No. 50 Tahun 2012, karena pada OHSAS
18001:2007 memiliki kesamaan 90% dengan PP No. 50 Tahun 2012
c. Menambahkan referensi PP No. 50 Tahun 2012 pada semua
dokumen/prosedur
d. Pemenuhan aspek legal spt : Pembentukan P2K3 yang disahkan
Disnaker setempat, Pemeriksaan Kesehatan pegawai, Sertifikasi alat
produksi (SIA) & Sertifikasi Operator (SIO), ldentifikasi Bahaya,
Penilaian & Pengendalian Risiko, Audit lnternal SMK3 (jika
penerapan dengan 166 Kriteria), Rapat Tinjauan Manajemen
4) Lembaga Audit SMK3 akan memberikan surat jawaban mengenai
penjadwalan pelaksanaan audit SMK3 sebagai dasar jawaban atas
permintaan dari perusahaan.
5) Lembaga Audit SMK3 wajib membuat perencanaan pelaksanaan Audit
SMK3 dan menyampaikan kepada Menteri atau Direktur Jenderal dengan
salinan disampaikan kepada Dinas Provinsi.
6) Lembaga Audit SMK3 Pelaksanaan Audit SMK3 paling sedikit
dilakukan melalui tahapan:
a. Pertemuan pembuka;
b. Proses audit SMK3;
c. Pertemuan tim auditor SMK3;
d. Pertemuan penutup; dan
e. Penyusunan laporan audit SMK3.
7) Dalam hal diperlukan, Lembaga Audit SMK3 dapat meminta informasi
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan kepada Dinas
Provinsi.
8) Lembaga Audit SMK3 menyampaikan laporan Audit SMK3 kepada
Menteri c.q. Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Dinas Provinsi dan
pengurus perusahaan yang di audit dengan bentuk laporan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

8
9) Laporan Audit SMK3 menjadi pertimbangan Menteri untuk memberikan
penghargaan sesuai dengan tingkat penerapan dan kategori penilaian hasil
Audit SMK3.
10) Penilaian terhadap kriteria audit SMK3, yaitu:
a. Kategori Kritikal
- Merupakan temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori kritikal
ditetapkan terhadap temuan pada peralatan/ mesin/ pesawat/
instalasi/ bahan, cara kerja, sifat kerja, lingkungan kerja dan proses
kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa.
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori kritikal
harus ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat dalam
jangka waktu 1x24 jam.
b. Kategori Mayor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor
ditetapkan terhadap:
 Tidak terpenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja;
 Tidak melaksanakan salah satu prinsip smk3
 Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit smk3 di
beberapa lokasi.
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor
harus ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
c. Kategori Minor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori minor
ditetapkan terhadap ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya.
11) Dalam hal terdapat perbedaan interpretasi penilaian kriteria Audit
SMK3 antara perusahaan dengan Lembaga Audit SMK3 maka para pihak
yang tidak menerima hasil Audit SMK3 dapat mengajukan keberatan

9
kepada Direktur Jenderal. Direktur Jenderal melakukan pemeriksaan
dokumen dan verifikasi lapangan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari
kerja. Direktur Jenderal menetapkan keputusan hasil Audit SMK3 dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari kerja.
12) Ketentuan pencapaian hasil audit SMK3 terdiri dari 3 kategori, yaitu:
a. Tingkat pencapaian penerapan kurang, apabila tingkat pencapaian
penerapan sebesar 0 – 59%;
b. Tingkat pencapaian penerapan baik, apabila tingkat pencapaian
penerapan sebesar 60 – 84%;
c. Tingkat pencapaian penerapan memuaskan, apabila tingkat
pencapaian penerapan sebesar 85%-100%.
13) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan
kurang, maka Direktur Jenderal dapat melakukan:
a. Tindakan hukum pada perusahaan yang wajib Audit Eksternal SMK3
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; dan/atau
b. Tindakan pembinaan pada perusahaan yang mengajukan
permohonan untuk dilakukan Audit Eksternal SMK3.
14) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan baik,
maka Menteri dapat memberikan penghargaan berupa:
a. Sertifikat perak bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan
b. Bendera perak bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
15) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan
memuaskan maka Menteri dapat memberikan penghargaan berupa:
a. Sertifikat emas bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan
b. Bendera emas bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
16) Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Audit Eksternal SMK3
dibebankan kepada perusahaan yang diaudit.
17) Penghargaan tersebut memiliki masa berlaku paling lama 3 (tiga) tahun

10
18) Penerbitan Sertifikat SMK3 dilakukan oleh Kemenakertrans RI pada
bulan K3 antara bulan Februari sampai April secara serentak di seluruh
Indonesia yang pelaksanaannya terpusat di Jakarta
19) Lembaga Audit SMK3 hanya mengeluarkan laporan hasil audit SMK3,
dan memberikan rekomendasi tingkat pencapaian penerapan SMK3
perusahaan
2. 4 Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3

Kemenakertrans RI yang mengeluarkan Sertifikat SMK3 telah menunjuk


secara resmi, beberapa Lembaga Audit Sertifikat SMK3 di Indonesia, yaitu :

1. PT. Jatim Asspek Nusantara (JAN)


2. PT. Surveyor Indonesia (SI)
3. PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
4. PT. Alkon Indo Scaffolding (ALKON)
5. PT. Sucofindo (SICS)
6. PT. Jasa Sertifikasi (JASER)
7. PT. SAI Global Indonesia (SAI)
8. PT. Multi Sertifikasi Indonesia (MSI)

2.5 Biaya Sertifikasi SMK3

Komponen Biaya yag harus diperhitungkan dalam proses Sertifikasi SMK 3


ini adalah :

1. Biaya Lembaga Sertifikasi SMK3


2. Biaya Pengadaan Infrastruktur dan Prijinan dari Lembaga Terkait
3. Biaya Pelatihan Pelatihan K3 dan Pelatihan SMK3
4. Biaya Konsultasi
5. Tranportasi dan Akomodasi Auditor

11
2.6 Proses pengajuan sertifikasi SMK3

1. Mengajukan surat permohonan audit SMK3 kepada Dirjen pembinaan


dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga kerja dan
Transmigrasi Rl
2. Kemudian Surat pengajuan tersebut di beri tembusan kepada Disnaker
wilayah kabupaten/kota tempat perusahaan berdomisili.
3. Surat tersebut juga beri tembusan kepada Lembaga Audit SMK3 yang
dipilih bersama, salah satu dari ke 8 (delapan) lembaga audit di atas.
4. Lembaga Audit SMK3 segera memberikan surat jawaban jadwal
pelaksanaan audit SMK3.
5. Pelaksanaan Audit Sertifikasi SMK 3 oleh Lembaga Sertifikasi
6. Rekomendasi kelulusan Audit Sertifikasi SMK3

2.7 Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3

Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


pada bulan K3 antara bulan Februari sampai bulan April secara serentak
diseluruh Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan terpusat di Jakarta.

1. Penerbitan sertifikat dilakukan oleh Kemenakertrans Rl pada bulan K3


serentak seluruh Indonesia, dan di tandatangan oleh Menakertrans Rl, untuk
masa berlaku 3 (tiga) tahun.
2. Lembaga Audit SMK3 hanya mengeluarkan laporan hasil audit SMK3, dan
memberikan rekomendasi tingkat pencapaian penerapan SMK3 perusahaan.
3. Sertifikat Sementara atau Surat Keterangan telah meklaksanakan audit
SMK3 untuk kebutuhan bisnis / tender yang dibutuhkan oleh perusahaan
selama menunggu proses penerbitan Sertifikasi Asli.

2.8 Dokumentasi SMK3

1. Perusahaan yang mengajukan Pelaksanaan Audit Sertifikat SMK3


diharuskan sudah melakukan penerapan Sistem Manajemen K3 minimal 3
bulan, Dokumen SMK3 Meliputi :

12
 Pedoman K3 (Manual SMK3),
 Prosedur K3,
 lnstruksi Safety,
 Formulir Safety

2. Apabila perusahaan telah menerapkan OHSAS 18001:2007 , perusahaan


hanya perlu menambahkan Matrik integrasi Sistem Manajemen K3 antara
OHSAS:2007 dan PP No. 50 Tahun 2012, karena pada OHSAS 18001
memiliki kesamaan hampir 80% dengan PP No. 50 Tahun 2012.

3. Menambahkan referensi PP No. 50 Tahun 2012 pada semua dokumen


prosedur Pemenuhan aspek legal seperti :
– Pembentukan P2K3 yang disahkan Disnaker setempat

4. Pemeriksaan Kesehatan pegawa

5. Sertifikasi alat (SIA) & Sertifikasi Operator (SIO)

6. ldentifikasi Bahaya Penilaian & Pengendalian Risiko

7. Audit lnternal SMK3 (jika penerapan dengan 166 Kriteria)

8. Rapat Tinjauan Manajemen.

2.9 Internal Audit SMK3 Berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 (Sertifikasi


Kemenaker)

Internal Audit SMK3 saat ini sudah menjadi salah satu hal yang
wajib dilakukan oleh organisasi yang mengimplementasikan SMk3 di
dalam perusahaannya.

Bisnis telah berubah secara significant sejak revisi besar terakhir


pada tahun 1999 untuk Standar Internasional mengenai Sistem Manajemen
K3 , Oleh karena itu, standar lokal telah direevisi dari peraturan
lama PERMENAKER No. 5/200 1996 menjadi PP No. 50 / 2012. Kedua

13
pedoman tersebut Lokal dan internasional telah mengubah cara kita bekerja
pada saat melakukan Audit Internal Sistem Manajemen K3/ SMK3

Satu hal yang tetap konstan, untuk menjadi sukses dalam


dunia bisnis harus kita harus selalu beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan dan keselamatan yang berkembang baik yang disesuaikan dengan
standar lokal maupun internasional.

Di Indonesia, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


(SMK3) adalah standar pengelolaan K3 yang ditetapkan oleh Pemerintah
Indonesia sejak tahun 1996 untuk semua perusahaan yang berada di wilayah
hukum Republik Indonesia. Dan pada 12 April 2012 di Jakarta yang
membawahkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3). PP adalah peraturan
pelaksanaan Pasal 87 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Dalam PP No. 50 Tahun 2012, Perusahaan harus menerapkan


semua SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan setidaknya 100
pekerja atau perusahaan yang memiliki tingkat kecelakaan potensial yang
tinggi karena karakteristik proses kerja.

2.9.1 Internal Audit SMK3

Salah satu persyaratan Wajib dalam implementasi SMK3 dalam


perusahaan atau Organisasi adalah Internal Audit SMK3, Tentu Saja
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan
ketrampilan teknik yang mumpuni dalam menjalankan Audit Internal
SMK3 di dalam Organisasi.

Syarat Utama dalam Melaksanakan Audit Internal SMK3 adalah


Pelatihan Internal Audit SMK3 yang tentu saja mendapatkan sertifikasi dari
Kemenaker.

Tujuan Pelatihan Internal Audit SMK3

14
 Peserta mampu memahami Jenis Audit & Tujuan Internal Audit
 Peserta mampu membuat program Audit SMK3
 Peserta mampu memahami tugas dan tanggung Jawab Audit SMK3
 Peserta Mampu melakukan Internal Audit SMK3
 Peserta Mampu melakukan membuat Laporan Internal Audit SMK3
 Peserta Mampu melakukan Tindak Lanjut Internal Audit SMK3

2.9.2 Agenda Pelatihan Internal Audit SMK3 (PP No. 50/2012 – Persyaratan )

• Pengenalan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


• Hukum dan Peraturan yang mencakup Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Dasar Dasar SMK3
• Kriteria Audit dan Elemen Audit SMK3
• Mekanisme dan alur kerja pelaksanaan audit internal berbasis SMK3
• Peran dan Tanggung Jawab Auditor Internal SMK3
• Badan Sertifikasi SMK3
• Instrumen Audit SMK3
• Penyegaran Prinsip Audit Internal
• Perencanaan dan Persiapan Audit
• Melakukan Audit
• Audit Report

2.10 Proses Pengajuan Sertifikasi SMK3 Kemenaker

Banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai Proses Pengajuan


Sertifikat SMK3 Kemenaker,

Proses Pengajuan Sertifikasi SMK3 Kemenaker sendiri melalui


berbagai Tahapan

1. Persiapan Awal

Persiapan awal sertifikasi , tentu saja dimulai dari keinginan


dan komitmen dari Top Management untuk memperoleh sertifikat
SMK3, menetapkan Tujuan Sertifikasi SMK3, untuk memperbaiki

15
sistem manajemen K3 perusahaan ataupun juga untuk keperluan
yang lain misalnya untuk persyaratan Tender, dsb.

Komitmen Top Manajemen ini bisa diwujudkan dengan


alokasi anggaran untuk sertifikasi SMK3, karena memang untuk
memenuhi persyaratan sertifikasi SMK3, akan memerlukan
anggaran yang lumayan besar.

Baik itu untuk biaya sertifikasi SMK3, Biaya konsultan


SMK3, Biaya Training SMK3, Transportasi Auditor, Transportasi
Konsultan. apalagi kalau perusahaan yang mau di sertifikasi SMK3
ada di berbagai kota seperti Bandung, Jakarta, Surabaya, Medan,
Gorontalo, Banjarmasin, Palu, Bali, Lombok, Makasar, Pontianak,
Lampung, Aceh, dsb. Tentu saja akan memakan pembiayaan
transportasi yang mahal, lain halnya apabila konsultasi atau
sertifikasi dilaksanakan di kota Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi,
Depok, Kerawang, Cikampek, Cikarang, dll

2. Training Training SMK3

Training Training untuk persyaratan SMK3 diantaranya adalah :

 Training SMK3 Awareness atau Pemahaman SMK3


 Training P3K untuk Tim P3K Perusahaan atau Organisasi
 Training Pemadam Kebakaran
 Training Internal Audit SMK3
 Training Ahli K3 Umum
 Training Operator sesuai dengan kompetensinya

Training ini bisa diselenggarakan in house maupun public


Training disesuaikan dengan budget Perusahaan untuk mendapatkan
sertifikasi SMK3 ini.

Kelengkapan Ijin/Sertifikasi Operator dan Alat untuk proses


Sertifikasi SMK3

16
Ijin alat berat seperti ( Forklif, Bejana tekan, dll) harus diurus
termasuk juga ijin Operator yang menjalankan Beberapa alat berat
(SIO) Surat Ijin Operator, karena hal ini merupakan salah satu syarat
dari standard SMK3.

Dokumentasi dan Prosedur SMK3

Selanjutnya harus dilengkapi juga dokumentasi SMK3,


Berupa Prosedur SMK3 lengkap dengan bukti catatan/ recordnya
misalnya :

 Prosedur Identifikasi Bahaya dan Resiko


 Prosedur Investigasi Kecelakaan Kerja
 Prosedur Tanggap darurat
 Prosedur Identifikasi Peraturan K3
 dll

Semua Prosedur tersebut harus dijalankan di organisasi atau


perusahaan sebelum dilakukan audit sertifikasi SMK3. Semua
Prosedur tersebut bisa dibantu oleh team dari konsultan SMK3 yaitu
Global Management Consulting Indonesia, yang telah membantu
banyak perusahaan untuk memperoleh sertifikasi SMK3.

3. Audit SMK3

Audit SMK3 dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang


diotunjuk oleh Kemenaker misalnya saja Biro Klasifikasi Indonesia
(BKI), Sucofindo, Mutu Agung Lestari, dll

Audit ini berlangsung selama 2 sd 5 hari atau lebih


tergantung besar kecilnya perusahaan, Selama Proses Audit tentu
saja kami dari GMCI (Global Management Consulting Indonesia)
akan mendampingi organisasi/ Klien yang sedang diaudit.

17
Apabila perusahaan berhasil dalam proses audit maka
perusahaan akan mendapatkan :

4. Surat Keterangan Lulus SMK3 dari lembaga Sertifikat SMK3

Surat ini diberikan sebagai bukti bahwa Perusahaan atau


organisasi telah dilakukan audit oleh lembaga sertifikasi, dalam
surat keterangan ini dijelaskan juga skor yang diperoleh oleh
organisasi atau perusahaan. dan biasanya surat ini bisa juga dipakai
untuk keperluan tender, tergantung panitia tender masing masing
daerah.

5. Surat Keterangan Lulus SMK3 dari Kemenaker

Selang 1 sd 2 bulan akan di terbitkan surat keterangan lulus


sertifikasi SMK3 oleh kemenaker surat ini tentu saja lebih kuat lagi
apabila digunakan untuk keperluan tender, dsb, karena dalam surat
keterangan lulus SMK3 dari kemenaker ini ada pernyataan bahwa
surat ini berkekuatan hukum sama dengan Sertifikat SMK3, kenapa
surat ini diterbitkan karena memang untuk sertifikasi SMK3 akan
keluar setahun sekali. jadi sambil menunggu masa satu tahun
diterbitkanlah surat keterangan lulus sertifikasi SMK3 dari
kemenaker.

6. Sertifikat SMK3

Yang terakhir tentu saja ini yang ditunggu-tunggu adalah


sertifikat SMK3 itu sendiri, sertifikat ini akan dikeluarkan satu tahun
sekali. yang berhak mendapatkan sertifikat SMk3 ini tentu saja
adalah perusahaan perusahaan yang sudah memenuhi kriteria dan
sudah dilakukan audit oleh lembaga sertifikasi. sertifikast SMK3 ini
berlaku 3 tahun, untuk kemudian setelah 3 tahun akan dilakukan
resertifikasi SMK3.

2.11 Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture

18
1. Surat Keterangan Proses:

Surat ini dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi SMK3 atau Konsultan


untuk memberikan keterangan bahwa Organisasi/ Perusahaan Kontraktor
/ Manufacture/ Jasa sedang proses untuk pelatihan dan konsultasi SMK3.
beberapa panitia tender sudah bisa menerima ini sebagai bagian dari
komitmen organisasi untuk mendapatkan sertifikat SMK3 sesuai
Persyaratan.

2. Berita Acara Audit SMK3.

Apabila keperluan mendesak, Surat ini bisa digunakan pastinya untuk


tender, dsb, Surat ini akan dibuat oleh auditor SMK3 dari lembaga
Sertifikasi pada saat perusahaan sudah diaudit dan dinyatakan lulus.

3. Surat Keterangan Lulus SMK3 dari Lembaga Sertifikasi

Surat ini dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi SMK3 untuk


memberikan keterangan bahwa Organisasi/ Perusahaan Kontraktor /
Manufacture/ Jasa sudah dinyatakan lulus dan sudah memperbaiki
temuan Audit SMk3. Nah biasanya surat ini keluar 2 – 3 hari setelah
audit.

4. Surat Keterangan Lulus SMK3 dari Kementrian Tenaga Kerja

Surat ini dikeluarkan oleh Kementrian Tenaga Kerja untuk


memberikan keterangan bahwa Organisasi/ Perusahaan Kontraktor /
Manufacture/ Jasa sudah dinyatakan lulus dan sekaligus Surat ini sebagai
pengganti dari sertifikat SMK3 bahkan statement pada surat tersebut
bahwa Surat Keterangan dari Kementrian Tenaga Kerja ini berkekuatan
hukum yang sama dengan Sertifikat SMK3.

5. Sertifikat SMK3

Sertifikat SMK3 ini akan dikeluarkan serentak secara nasional, dan


diserahkan oleh menteri tenaga kerja kepada perusahaan yang mendapat
undangan secara resmi.

19
2.12 Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
2.12.1 Pengertian PJK3
K3 di perusahaan sangat penting artinya bagi pekerja, pengusaha,
maupun orang-orang yang berada di dalam lokasi perusahaan. Dalam
rangka mencegah terjadinya bahaya kecelakaan, perlu mengikutsertakan
pihak-pihak lain yang berhubungan dengan masalah pengawasan K3 mulai
dari tahap konsultasi, pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, penelitian,
pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan pembinaan K3. Pihak-pihak lain yang
dimaksud di atas adalah Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(PJK3).
Kemenaker mengatur Perusahaan Pembina Jasa Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (PJK3 / Safety Training provider) dengan peraturan
Per.04/Men/1995 dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. 48/DJPPK/VII/2011 serta SE.02/Men/DJPPK/I/2011.
Dengan peraturan ini, PJK3 diatur agar memiliki sub bidang agar menjadi
fokus dan menjaga kualitas dalam pembinaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995
tentang Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PJK3
merupakan perusahaan yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu
pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 huruf b)
PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu
memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja, dalam hal
ini Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan. (Pasal 2 ayat 1) Perusahaan Jasa K3, meliputi: (Pasal 3)
a. Jasa Konsultan K3;
b. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3;
c. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik;
d. Jasa Pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan kerja;
e. Jasa Audit K3;
f. Jasa Pembinaan K3.

20
2.12.2 Syarat-Syarat PJK3
Untuk menjadi PJK3 sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf b
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (Pasal 7)
a. Berbadan hukum;
b. Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP);
c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan;
e. Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya;
f. Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya yang bekerja penuh
pada perusahaan yang bersangkutan;
g. Memiliki tenaga teknis sesuai usaha jasanya sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 huruf b.

21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan dan penghargaan terhadap
komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja melalui
pemenuhan penerapan SMK3 yang telah lolos audit eksternal SMK3 oleh Lembaga
Audit yang telah ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk
meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi, mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh, menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien
untuk mendorong poduktivitas. Dalam PP No. 50 Tahun 2012, Perusahaan harus
menerapkan semua SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan setidaknya
100 pekerja atau perusahaan yang memiliki tingkat kecelakaan potensial yang
tinggi karena karakteristik proses kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PJK3 merupakan perusahaan
yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-
syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1
huruf b)
3.2 Saran
Setelah kita memahami apa itu Pengertian Sertifikasi SMK3, Tujuan SMK3,
Mekanisme Sertifikasi SMK3, Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3
/ SMK3, Biaya Sertifikasi SMK3, Proses pengajuan sertifikasi SMK3, Pemberian
Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3, Dokumentasi SMK3, Internal
Audit SMK3 Berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 (Sertifikasi Kemenaker), Proses
Pengajuan Sertifikasi SMK3 Kemenaker, Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau
Manufacture, Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Maka
penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan serta menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat
khususnya Peminatan K3 Kesehatan Lingkungan maupun pembaca pada umumnya.

22
Daftar Pustaka

budiwibowo,GMC Indonesia,2016 diunduh pada https://smk3.rajadiginet.com 20


Oktober 2019
PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang SMK3
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

23

Anda mungkin juga menyukai