OLEH
KELOMPOK 2
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sertifikasi SMK3 dan PJK3” ini.
Penyusunan makalah ini ditujukan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat
sebagai pemenuhan syarat untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah SMK3,
UU K3 dan AUDIT K3. Penyusunan makalah ini dilaksanakan atas kerja sama
rekan kelompok serta bimbingan dari berbagai pihak. Terima kasih kami ucapkan
kepada dosen mata kuliah SMK3, UU K3 dan AUDIT K3 yang telah memberikan
bimbingan materi dalam pembelajaran sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
mengoreksi kekurangan tersebut. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2
BAB III ................................................................................................................. 22
PENUTUP ............................................................................................................. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Globalisasi perdagangan saat ini memberikan dampak persaingan sangat
ketat dalam segala aspek khususnya ketenagakerjaan yang salah satunya
mempersyaratkan adanya perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja,
tidak terlepas dari upaya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi melalui SMK3 guna menjamin
terciptanya suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien dan produktif.
Rumusan Masalah
1. Apa itu Sertifikasi SMK3?
2. Bagaimana tujuan SMK3 dan Mekanisme Sertifikasi SMK3?
3. Bagaimana Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3?
4
4. Apa saja Biaya Sertifikasi SMK3 ?
5. Bagaimana proses pengajuan sertifikasi SMK3?
6. Bagaimana Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3 dan
dokumentasi SMK3?
7. Bagaimana Internal Audit SMK3 berdasarkan PP No 55 Tahun 2012 ?
8. Bagaimana Proses pengajuan sertifikasi SMK3 Kemenaker ?
9. Bagaimana Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture ?
10. Bagaimana Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) ?
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Sertifikasi SMK3
2. Mengetahui tujuan SMK3 dan Mekanisme Sertifikasi SMK3
3. Mengetahui Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3
4. Mengetahui Biaya Sertifikasi SMK3
5. Mengetahui proses pengajuan sertifikasi SMK3
6. Mengetahui Pemberian Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3 dan
dokumentasi SMK3
7. Mengetahui Internal Audit SMK3 berdasarkan PP No 55 Tahun 2012
8. Mengetahui proses pengajuan sertifikasi SMK3 Kemenaker
9. Mengetahui Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau Manufacture
10. Mengetahui Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Pengendalian, Perancangan dan peninjauan kontrak
d. Pengendalian dokumen
e. Pembelian dan pengendalian produk
f. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
g. Standar Pemantuan
h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. Pengelolaan material dn perpindahannya
j. Pengumpulan dan penggunaan data
k. Pemeriksaan SMK3
l. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
2.3 Mekanisme Sertifikasi SMK3
1) Pelaksanaan penilaian penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal SMK3
dilakukan berdasarkan kategori perusahaan:
a. Kategori tingkat awal (perusahaan kecil dengan tingkat risiko rendah)
pemenuhan terhadap 64 kriteria Audit SMK3
b. Kategori tingkat transisi (perusahaan sedang dengan tingkat risiko
menengah) dengan pemenuhan terhadap 122 kriteria Audit SMK3
c. Kategori tingkat lanjutan (perusahaan besar dengan tingkat risiko
tinggi) dengan pemenuhan terhadap 166 kriteria Audit SMK3
2) Perusahaan mengajukan surat permohonan audit SMK3 kepada Dirjen
Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga kerja
dan Transmigrasi Rl (Jika sudah siap untuk di lakukan audit SMK3).
a. Surat di Cc (tembusan) kepada Disnaker setempat tempat perusahaan
berlokasi.
b. Surat juga di Cc (tembusan) kepada Lembaga Audit SMK3 yang
dipilih dari 8 di atas.
3) Perusahaan yang mengajukan permohonan audit SMK3 diharuskan sudah
menerapan SMK3 Minimal 3 bulan dan diharuskan juga telah memiliki
dokumen sistem manajemen K3 meliputi
a. Pedoman K3 (Manual SMK3), Prosedur, lnstruksi Kerja, Formulir.
b. Jika perusahaan telah menerapkan OHSAS 18001:2007, perusahaan
hanya menambahkan Matrik Integrasi Sistem Manajemen antara
7
OHSAS dan PP No. 50 Tahun 2012, karena pada OHSAS
18001:2007 memiliki kesamaan 90% dengan PP No. 50 Tahun 2012
c. Menambahkan referensi PP No. 50 Tahun 2012 pada semua
dokumen/prosedur
d. Pemenuhan aspek legal spt : Pembentukan P2K3 yang disahkan
Disnaker setempat, Pemeriksaan Kesehatan pegawai, Sertifikasi alat
produksi (SIA) & Sertifikasi Operator (SIO), ldentifikasi Bahaya,
Penilaian & Pengendalian Risiko, Audit lnternal SMK3 (jika
penerapan dengan 166 Kriteria), Rapat Tinjauan Manajemen
4) Lembaga Audit SMK3 akan memberikan surat jawaban mengenai
penjadwalan pelaksanaan audit SMK3 sebagai dasar jawaban atas
permintaan dari perusahaan.
5) Lembaga Audit SMK3 wajib membuat perencanaan pelaksanaan Audit
SMK3 dan menyampaikan kepada Menteri atau Direktur Jenderal dengan
salinan disampaikan kepada Dinas Provinsi.
6) Lembaga Audit SMK3 Pelaksanaan Audit SMK3 paling sedikit
dilakukan melalui tahapan:
a. Pertemuan pembuka;
b. Proses audit SMK3;
c. Pertemuan tim auditor SMK3;
d. Pertemuan penutup; dan
e. Penyusunan laporan audit SMK3.
7) Dalam hal diperlukan, Lembaga Audit SMK3 dapat meminta informasi
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan kepada Dinas
Provinsi.
8) Lembaga Audit SMK3 menyampaikan laporan Audit SMK3 kepada
Menteri c.q. Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Dinas Provinsi dan
pengurus perusahaan yang di audit dengan bentuk laporan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8
9) Laporan Audit SMK3 menjadi pertimbangan Menteri untuk memberikan
penghargaan sesuai dengan tingkat penerapan dan kategori penilaian hasil
Audit SMK3.
10) Penilaian terhadap kriteria audit SMK3, yaitu:
a. Kategori Kritikal
- Merupakan temuan yang mengakibatkan fatality/kematian
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori kritikal
ditetapkan terhadap temuan pada peralatan/ mesin/ pesawat/
instalasi/ bahan, cara kerja, sifat kerja, lingkungan kerja dan proses
kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa.
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori kritikal
harus ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat dalam
jangka waktu 1x24 jam.
b. Kategori Mayor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor
ditetapkan terhadap:
Tidak terpenuhinya peraturan perundang-undangan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja;
Tidak melaksanakan salah satu prinsip smk3
Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit smk3 di
beberapa lokasi.
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori mayor
harus ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
c. Kategori Minor
- Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3 dengan kategori minor
ditetapkan terhadap ketidakkonsistenan dalam pemenuhan
persyaratan peraturan perundang-undangan, standar, pedoman, dan
acuan lainnya.
11) Dalam hal terdapat perbedaan interpretasi penilaian kriteria Audit
SMK3 antara perusahaan dengan Lembaga Audit SMK3 maka para pihak
yang tidak menerima hasil Audit SMK3 dapat mengajukan keberatan
9
kepada Direktur Jenderal. Direktur Jenderal melakukan pemeriksaan
dokumen dan verifikasi lapangan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari
kerja. Direktur Jenderal menetapkan keputusan hasil Audit SMK3 dalam
waktu paling lama 2 (dua) hari kerja.
12) Ketentuan pencapaian hasil audit SMK3 terdiri dari 3 kategori, yaitu:
a. Tingkat pencapaian penerapan kurang, apabila tingkat pencapaian
penerapan sebesar 0 – 59%;
b. Tingkat pencapaian penerapan baik, apabila tingkat pencapaian
penerapan sebesar 60 – 84%;
c. Tingkat pencapaian penerapan memuaskan, apabila tingkat
pencapaian penerapan sebesar 85%-100%.
13) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan
kurang, maka Direktur Jenderal dapat melakukan:
a. Tindakan hukum pada perusahaan yang wajib Audit Eksternal SMK3
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; dan/atau
b. Tindakan pembinaan pada perusahaan yang mengajukan
permohonan untuk dilakukan Audit Eksternal SMK3.
14) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan baik,
maka Menteri dapat memberikan penghargaan berupa:
a. Sertifikat perak bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan
b. Bendera perak bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
15) Dalam hal perusahaan telah mencapai tingkat penilaian penerapan
memuaskan maka Menteri dapat memberikan penghargaan berupa:
a. Sertifikat emas bagi perusahaan tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan
b. Bendera emas bagi perusahaan tingkat kategori lanjutan.
16) Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Audit Eksternal SMK3
dibebankan kepada perusahaan yang diaudit.
17) Penghargaan tersebut memiliki masa berlaku paling lama 3 (tiga) tahun
10
18) Penerbitan Sertifikat SMK3 dilakukan oleh Kemenakertrans RI pada
bulan K3 antara bulan Februari sampai April secara serentak di seluruh
Indonesia yang pelaksanaannya terpusat di Jakarta
19) Lembaga Audit SMK3 hanya mengeluarkan laporan hasil audit SMK3,
dan memberikan rekomendasi tingkat pencapaian penerapan SMK3
perusahaan
2. 4 Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3 / SMK3
11
2.6 Proses pengajuan sertifikasi SMK3
12
Pedoman K3 (Manual SMK3),
Prosedur K3,
lnstruksi Safety,
Formulir Safety
Internal Audit SMK3 saat ini sudah menjadi salah satu hal yang
wajib dilakukan oleh organisasi yang mengimplementasikan SMk3 di
dalam perusahaannya.
13
pedoman tersebut Lokal dan internasional telah mengubah cara kita bekerja
pada saat melakukan Audit Internal Sistem Manajemen K3/ SMK3
14
Peserta mampu memahami Jenis Audit & Tujuan Internal Audit
Peserta mampu membuat program Audit SMK3
Peserta mampu memahami tugas dan tanggung Jawab Audit SMK3
Peserta Mampu melakukan Internal Audit SMK3
Peserta Mampu melakukan membuat Laporan Internal Audit SMK3
Peserta Mampu melakukan Tindak Lanjut Internal Audit SMK3
2.9.2 Agenda Pelatihan Internal Audit SMK3 (PP No. 50/2012 – Persyaratan )
1. Persiapan Awal
15
sistem manajemen K3 perusahaan ataupun juga untuk keperluan
yang lain misalnya untuk persyaratan Tender, dsb.
16
Ijin alat berat seperti ( Forklif, Bejana tekan, dll) harus diurus
termasuk juga ijin Operator yang menjalankan Beberapa alat berat
(SIO) Surat Ijin Operator, karena hal ini merupakan salah satu syarat
dari standard SMK3.
3. Audit SMK3
17
Apabila perusahaan berhasil dalam proses audit maka
perusahaan akan mendapatkan :
6. Sertifikat SMK3
18
1. Surat Keterangan Proses:
5. Sertifikat SMK3
19
2.12 Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
2.12.1 Pengertian PJK3
K3 di perusahaan sangat penting artinya bagi pekerja, pengusaha,
maupun orang-orang yang berada di dalam lokasi perusahaan. Dalam
rangka mencegah terjadinya bahaya kecelakaan, perlu mengikutsertakan
pihak-pihak lain yang berhubungan dengan masalah pengawasan K3 mulai
dari tahap konsultasi, pabrikasi, pemeliharaan, reparasi, penelitian,
pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan pembinaan K3. Pihak-pihak lain yang
dimaksud di atas adalah Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(PJK3).
Kemenaker mengatur Perusahaan Pembina Jasa Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (PJK3 / Safety Training provider) dengan peraturan
Per.04/Men/1995 dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. 48/DJPPK/VII/2011 serta SE.02/Men/DJPPK/I/2011.
Dengan peraturan ini, PJK3 diatur agar memiliki sub bidang agar menjadi
fokus dan menjaga kualitas dalam pembinaan.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995
tentang Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PJK3
merupakan perusahaan yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu
pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1 huruf b)
PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu
memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja, dalam hal
ini Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan. (Pasal 2 ayat 1) Perusahaan Jasa K3, meliputi: (Pasal 3)
a. Jasa Konsultan K3;
b. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3;
c. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik;
d. Jasa Pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan kesehatan kerja;
e. Jasa Audit K3;
f. Jasa Pembinaan K3.
20
2.12.2 Syarat-Syarat PJK3
Untuk menjadi PJK3 sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 huruf b
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (Pasal 7)
a. Berbadan hukum;
b. Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP);
c. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan;
e. Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya;
f. Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya yang bekerja penuh
pada perusahaan yang bersangkutan;
g. Memiliki tenaga teknis sesuai usaha jasanya sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 huruf b.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan dan penghargaan terhadap
komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja melalui
pemenuhan penerapan SMK3 yang telah lolos audit eksternal SMK3 oleh Lembaga
Audit yang telah ditunjuk oleh Menteri Ketenagakerjaan. Tujuannya untuk
meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi, mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh, menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien
untuk mendorong poduktivitas. Dalam PP No. 50 Tahun 2012, Perusahaan harus
menerapkan semua SMK3, terutama perusahaan yang mempekerjakan setidaknya
100 pekerja atau perusahaan yang memiliki tingkat kecelakaan potensial yang
tinggi karena karakteristik proses kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER.04/MEN/1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, PJK3 merupakan perusahaan
yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-
syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Pasal 1
huruf b)
3.2 Saran
Setelah kita memahami apa itu Pengertian Sertifikasi SMK3, Tujuan SMK3,
Mekanisme Sertifikasi SMK3, Lembaga Audit Sertifikasi Sisitem Manajemen K3
/ SMK3, Biaya Sertifikasi SMK3, Proses pengajuan sertifikasi SMK3, Pemberian
Sertifikasi Sistem Manajemen K3/ SMK3, Dokumentasi SMK3, Internal
Audit SMK3 Berdasarkan PP No 50 Tahun 2012 (Sertifikasi Kemenaker), Proses
Pengajuan Sertifikasi SMK3 Kemenaker, Proses Sertifikasi SMK3 Kontraktor atau
Manufacture, Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Maka
penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan
pengetahuan serta menjadi referensi bagi mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat
khususnya Peminatan K3 Kesehatan Lingkungan maupun pembaca pada umumnya.
22
Daftar Pustaka
23